Faktor-faktor kualitas lingkungan Faktor kimiafisika Suhu pH Cahaya Nutrisi dan faktor biologi seperti makanan Kompetitor dan predator yang sangat bervariasi dalam waktu dan ruang di lingkungan Kondisi fisika dapat berubah secara alami dalam waktu yang singkat ( melalui kondisi alam seperti banjir, kekeringan, longsor, kebakaran dll). Dalam waku yang panjang seperti perubahan iklim atau habitat dapat terganggu oleh manusia (bangunan, drainase, pembersihan hutan. Atau melalui proses biologi seperti predation atau grazing dll yang juga dapat menyebabkan gangguan. Kondisi kimia dapat berubah melalui tingkat konsentrasi dari senyawa di alam (seperti nutrisi selama proses eutrofikasi) atau penambahan bahan beracun ( seperti PCBs) melalui pencemaran. Yang selanjutnya menyebabkan organisme hidup mengalami stress dan dalam jangka panjang berpindah dll. Lingkungan Air segar Oksigen terlarut Arus sungai (Current) Banjir, Implikasi teknik sebagai dampak banjir pada ekosistem alam. Kimia Air (hidrokimia) Cahaya dan zonasi danau Klasifikasi danau Densitas air dan startifikasi thermal Pengaturan air (Water regulation) (Dam, Bendung dll) Sistem Marine Suhu Salinitas Stratifikasi dan Produktivitas pH Oksigen Sirkulasi Gelombang (tsunami) Gangguan alam Gangguan anthropogenik Ekosistem terrestial Suhu dan moisture Cahaya, Nutrients dan soils Pengaruh manusia Perubahan alam Sistem ekologi dan pencemaran Definisi dan kalsifikasi polutan Polutan didefinsikan sebagai senyawa yang terjadi di alam, paling sedikit pada tempat tertentu, sebagai hasil aktivitas manusia, dan mempunyai dampak membahayakan bagi lingkungan. -Polutan yang merubah lingkungan fisik -polutan toksin -Senyawa kimia dalam bentuk dan jenis -Ketahanan • Bioakumulasi dan Biomagnifikasi • Campuran senyawa atau polutan • Dampak Lethal dan Sublethal Beberapa contoh SENYAWA TOKSIN Ahli lingkungan memberitakan bahwa kira-kira separoh senyawa toksin adalah senyawa klorinasi, dengan demikian untuk menghindarinya secara praktek hanya dengan mengurangi penggunaan kimia klorin sebanyak mungkin. Sesuatu yang harus dipertimbangkan terhadap senyawa klorin adalah tahan, bioakumulatif, dan toksin atau apakah kimia klorin selanjutnya menghasilkan senyawa lain dari senyawa organik berhalogen lainnya. Isu lainnya meliputi adanya senyawa klorin yang tidak teridentifikasi dalam air buangan dan lumpur. Beberapa senyawa klorin kelihatannya berakumulasi dengan faktor sampai dengan 108 dan kemudian dapat terkonsentrasi kembali sampai selang mg/kg. Ini merupakan bentuk lain dari justifikasi terhadap kimia klorin. AKUMULASI SENYAWA TOKSIN Kemampuan bioakumulasinya dapat dihubungkan dengan koefisien partisi air-oktanal yang merupakan fungsi struktur molekulnya. Bioakumulasi insektisida organoklor oleh biota telah diteliti Connell Des W & Gregory J. Miller (1995) Faktor Bioakumulasi untuk pestisida (P) dan Larutan air (w) oleh biota (b) dinyatakan sebagai berikut; (P)b BF=-----(P)w Model bioakumulasi dalam proses pencemaran dan pengurangan pencemar yang persisten (tahan lama) dalam makhluk hidup dikembangkan oleh Atkin,1969 yang dikenal dengan model kompartemen. Moriarty (1975) telah mempergunakan model kompartemen untuk analisis percobaan yang dipilih dari pustaka (lihat tabel berikut) RESIKO RELATIF Kebijakan publik seharusnya berdasarkan pada analisis resiko relatif Setengah dari semua senyawa kimia komersial tergantung pada kimia berklor. Hal ini meliputi : 85% bahan farmasi dan 95% pestisida. Konsumsi klor oleh industri sbb: prosesing kimia (41%), pabrik plastik (32%), proses pulp and paper (9%), pengolahan air (5%). Sembilan puluh lima persen (95%) dari sistem air minum di Amerika Serikat dan Kanada menggunakan klorin atau kimia berbasis klor untuk densifektan air minum masyarakat. Sembilan puluh lima persen (95%) pestisida digunakan untuk pengendalian insektisida pembawa penyakit yang juga menggunakan organoklor. Contoh: resiko relatif dari batasan klorin dan manfaat selanjutnya dari degradasinya terhadap kesehatan manusia. Dan resiko ekologi dengan resiko-resiko pengalaman lansung terhadap "Great Lake" serta dampak negatif yang terdapat dalam batasan klor akan melebihi jauh untuk pengaruh negatif kehidupan dengan tingkat yang kecil sekali dari senyawa residu klorinasi "Great Lake". Apakah manusia dan lingkungan kita dalam bahaya dari senyawa toksis persistent pada saat ini ?. Apakah generasi yang akan datang dalam bahaya ?. Jawabannya Ya. Ini adalah suatu kenyataan yang diteliti oleh IJC terhadap the Great Lakes. Dan juga EPA Amerika Serikat baru-baru ini melakukan pengkajian ulang dari toksisitas dioxin, salah satu senyawa kimia yang mampu merusak sistem edoktrin. Dan pengkajian ulang meyakini bahwa senyawa dioxin adalah karsinogen yang diobservasi terhadap endoktrin , reproduksi, dan sistem-sistem immunisasi. Sifat-sifat klorin yang membuat berguna dalam aplikasi industri adalah pada saat yang sama menyebabkan masalah lingkungan, sebagai contoh ; reaktivitas, persistance, fire resistance, fat solubility, toxicity. Sehubungan dengan ketakutan terhadap kesehatan seperti disampaikan oleh Kitchell J. F. (1995) yang diamati terhadap isu dan kejadian di Great Lakes menjelaskan bahwa anak-anak yang lahir selama priode 1987-1989 terhadap ibu-ibu yang memakan lebih banyak ikan-ikan dari Great Lakes yang mempunyai kandungan PCB lebih tingggi berakibat umur kandungan lebih lama dan berat bayi yang dilahirkan diatas berat rata-rata.