Gender merupakan hal yang selalu menarik untuk diteliti, yang diidentikkan dengan laki-laki (maskulin) dan perempuan (feminin). Maskulin dan feminine merupkan dua perilaku yang dapat dimiliki oleh laki-laki maupun perempuan dan perilaku tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap kepemimpinan, organisasi, dan pengambilan keputusan yang akan diterapkan oleh setiap individu baik laki-laki maupun perempuan. Aspek gender ini diduga berbeda dalam kepemimpinan, organisasi, dan pengambilan keputusan. Gender dalam organisasi terus mendapatkan perhatian, terutama dalam organisasi public, perempuan memiliki kesempatan yang signifikan baik di tingkat daerah maupun nasional. Teknik yang meningkatkan keadilan misalnya kesetaraan gender melalui perubahan budaya organisasi yang difasilitasi pada tingkat kelembagaan, dan pengebangan profesional kompetensi inti di tingkat individu. Pengaturan organisasi berbeda untuk manajer dalam konteks berbedaan gender. Tinjauan ini tidak dimaksudkan untuk menjadi analisis ekstensif dari semua literatur yang saat ini tersedia untuk mencapai kesetaraan gender dalam organisasi, tetapi lebih merupakan refleksi untuk menemukan solusi multifaktorial. Organisasi harus memperhatikan budaya dan iklim mereka untuk mengatasi potensi yang hilang. Gender dalam pengambilan keputusan pada umumnya laki-laki bisa mengambil keputusan tanpa terpengaruh emosi serta lebih mengedepankan logika dalam berfikir mereka dibandingkan wanita. Laki-laki lebih dominan, tegas, objektif, dan realistis di banding perempuan. Dalam pengambilan keputusan laki-laki lebih memungkinkan mengambil risiko dari pada perempuan. Namun ada kalanya sifat intuitif yang ada pada perempuan lebih baik dalam pengambilan keputusan. Kata Kunci: gender, kepemimpinan, organisasi, pengambilan keputusan.