KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PERSPEKTIF GENDER

advertisement
KESEHATAN REPRODUKSI DALAM
PERSPEKTIF GENDER
Sri Handayani
Kismi Mubarokah
GENDER
• Atribut sosial mengenai laki-laki dan perempuan
(laki-laki memiliki sifat maskulin sedangkan
perempuan feminim)
• Gender berbeda dengan seks
– Seks dilihat berdasarkan ciri biologis namun gender
dilihat secara sosial
Pengertian seks dan gender
• Seks adalah Perbedaan
jenis kelamin yang
ditentukan secara biologis
yang secara fisik melekat
pada masing-masing jenis
kelamin
• Gender adalah perbedaan
peran dan sifat yang
dilekatkan pada kaum lakilaki maupun perempuan
melalui konstruksi secara
sosial maupun kultural
• Konsep gender
menyebabkan
terbentuknya stereotype
Gender dalam masyarakat
Karakteristik Laki-laki
• Maskulin
• Rasional
• Tegas
• Persaingan
• Sombong
• Orientasi dominasi
• Agresif
• Obyektif
• Fisik
Karakteristik perempuan
• Feminin
• Emosional
• Fleksibel
• Kerjasama
• Selalu mengalah
• Orientasi menjalin
hubungan
• Pasif
• Cerewet
Perbedaan seks dan gender
Seks
• Tidak bisa berubah
• Tidak bisa dipertukarkan
• Berlaku sepanjang masa
• Berlaku dimana saja
• Berlaku bagi kelas dan
warna kulit apa saja
• Ditentukan oleh Tuhan
Gender
• Bisa berubah
• Bisa dipertukarkan
• Bergantung masa
• Bergantung budaya
• Berbeda antar kelas
• Bukan kodrat Tuhan
Preferensi Jenis Kelamin
• Mayoritas budaya masyarakat didunia
menunjukkan kecenderungan untuk lebih
menyayangi anak laki-laki
• Hubungan antara anak dan wanita
– Jika anak nilainya tinggi bagi orang tua maka
wanita tidak dapat lepas dari peran domestiknya
– Mempersulit untuk meningkatkan status ibu yang
rendah
•
•
•
•
Nilai anak perempuan?
KB sebagai isu pejuang hak wanita?
Aturan fertilitas?
Gender dan kesehatan?
Budaya yang berpengaruh terhadap gender
• Wanita dizaman nabi memiliki kedudukan yang
tinggi dan dapat jadi pemimpin namun mulai
abad pertengahan hijriah posisi wanita menurun
• Budaya patriarkhi
• Wanita sebagai golongan kelas kedua
• Kesetaraan gender mengarah pada keadilan
gender bukan persamaan yang mengarah pada
penyeragaman
• Kesetaraan dan keadilan gender?
– GBHN 1999
– UU no.25 tahun 200 tentang program
pembangunan nasional-Propernas 2000-2004
– Instruksi presiden No.9 tahun2000 tentang
pengarusutamaan gender (PUG) dalam
pembangunan nasional
Kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan
• Wanita dalam pengambilan keputusan
• Penanggulangan kemiskinan dan partisipasi
perempuan di dalamnya
LANDASAN HUKUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pasal 27 dan 28 UUD 1945
Undang-undang No. 7 tahun 1984 tentang Ratifikasi CEDAW,
Undang-undang No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, Undangundang No. 43 tahun 1998 tentang PNS.
INPRES No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender
(PUG).
Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Undang-undang No. 12 tahun 2003 tentang Pemilu.
Undang-undang No. 23 Tahun 2004 tentang penghapusan
Kekerasan dalam Rumah Tangga.
Undang-undang No.25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional.
8. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2006 tentang
Penyelenggaraan dan Kerja Sama Pemulihan Korban
Kekerasan dalam Rumah Tangga.
9. Undang-undang No. 21 Tahun 2007 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.
10. Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
11. Inpres No. 3 Tahun 2010 Tentang Program Pembangunan
Yang berkeadilan.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 15 Tahun 2008
tentang Pedoman Umum Pelaksanaan PUG di daerah
Download