Uploaded by Ifaranita A. Qonita

LAPKAS OSTEOARTITIS

advertisement
KATA PENGANTAR
AssalamualaikumWr. Wb.
Alhamdulillah, Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran ALLAH SWT atas
terselesaikannya tugas Laporan Kasus “Osteoartitis”.
Makalah laporan kasus ini disusun dalam rangka untuk dapat lebih mendalami
dan memahami mengenai “Osteoartitis”. Tujuan khususnya adalah sebagai
pemenuhan tugas kepaniteraan Stase Ilmu Penyakit dalam.
Semoga dengan adanya laporan kasus ini dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan dan berguna bagi penyusun maupun peserta didik lainnya.
Penyusun menyadari bahwa laporan kasus ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penyusun sangat membutuhkan saran dan kritik untuk membangun
laporan kasus yang lebih baik di masa yang akan datang.
Terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Jakarta, November 2017
Penulis
STATUS PASIEN
A. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. N
Usia
: 61 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
TTL
: Jakarta, 21 April 1956
Alamat
: Jakarta Pusat
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Tanggal masuk
: 13 November 2017
No. RM
: 00504359
Ruang Perawatan
: Poliklinik
B. ANAMNESIS
a. Keluhan Utama
Nyeri pada kedua lutut
b. Keluhan Tambahan
-
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien Ny. N datang ke poliklinik penyakit dalam rumah sakit islam
jakarta dengan keluhan nyeri di kedua lututnya. Pasien datang pada tanggal 13
November 2017 dengan keluhan nyeri di kedua lututnya. Nyeri di rasa saat
pasien terlalu banyak berjalan dan disaat menaiki tangga. Nyerinya seperti
berdenyut dan ditusuk – tusuk. Nyeri tersebut juga tidak menghilang setelah
lutut pasien dikompres, nyeri makin memberat saat pasien melipat lututnya
dan menggerakkan kakinya namun sedikit berkurang dengan istirahat. Pasien
juga merasa lututnya seperti bunyi ketika sakit. Pasien juga terkadang merasa
kaku di kedua lutut pada saat pagi hari. Pasien datang ke poliklinik juga untuk
kontrol penyakit dm dan hipertensi yang dideritanya tetapi sedang tidak ada
keluhan. Pasien datang ke rumah sakit islam dengan membawa hasil
laboratorium untuk GDS yaitu : 150.
d. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat hipertensi
(+), Riwayat DM (+), Riwayat penyakit jantung, ginjal, dan asma (-), Riwayat
TBC paru (-).
e. Riwayat Penyakit Keluarga
Di keluarga pasien tidak ada yang sakit seperti ini. Riwayat DM(-) HT(-)
tetapi asma, TB serta jantung maupun ginjal disangkal
f. Riwayat Pengobatan
Pasien sedang mengonsumsi obat-obatan untuk dm dan hipertensi
g. Riwayat Alergi
Pasien tidak alergi makanan, debu, cuaca maupun obat
h. Riwayat Psikososial
Pasien tidak merokok dan tidak meminum minuman beralkohol. Di
lingkungan rumah tidak ada yang mengalami hal serupa dan lingkungan
rumah pasien bersih.
C. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
: Tampak sakit ringan

Kesadaran
: Komposmentis

TTV
 Tekanan darah
: 100/70 mmHg

 Nadi
: 80 x/menit
 Respirasi
: 20 x/menit
 Suhu
: 36,5o C
Status Generalis
 Kepala
: Normocephal, rambut tidak mudah rontok
 Mata
: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
Isokor
 Hidung
: bentuk normal, sekret (-/-), epistaksis (-/-)
Tanda inflamasi (-)
 Telinga
: bentuk normal, secret (-/-), tanda inflamasi (-)
 Mulut
: Mukosa bibir lembab, tifoid tongue (-)
 Leher
: Pembesaran KGB (-), Pembesaran tiroid (-)
 Thoraks
Pulmo anterior
Inspeksi
: Dinding dada simetris
Palpasi
: Vokal fremitus
Perkusi
: Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi
: Vesikuler (+/+), Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)
 Jantung
Inspeksi
: Ictus cordis tidak tampak di ICS V sinistra
Palpasi
: Ictus cordis teraba di ICS V sinistra
Perkusi
: Batas atas → ICS II linea parasternalis sinistra
Batas kanan → ICS IV linea parasternalis dextra
Batas kiri → ICS V linea midclavicularis sinistra
Auskultasi
: Bunyi jantung I dan II murni, reguler, Murmur (-),
Gallop (-)
 Abdomen
Inspeksi
: Cembung, distensi Abdomen (-), luka operasi (-)
Auskultasi
: Bising usus (+) normal
Palpasi
: Nyeri tekan epigastrium (-) , Hepatomegali (-)
Splenomegali (-)
Perkusi
: Timpani di seluruh kuadran abdomen , asites (-)
 Ektremitas
Atas
Kanan
: Hangat, edema (-), CRT <2 detik (+), Sianosis (-)
Kiri
: Hangat, edema (-), CRT <2 detik (+), sianosis (-)
Bawah
Kanan
: Hangat, edema (-), CRT <2 detik (+) , sianosis (-)
Kiri
: Hangat, edema (-), CRT <2 detik (+) , sianosis (-),
Krepitasi pada kedua lutut (+/+)
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Tanggal : 13 November 2017
Pemeriksaan
Hasil
150
GDS
Satuan
Nilai Rujukan
70-200
E. Resume
Ny. N umur 61 tahun datang ke poliklinik penyakit dalam rumah sakit
islam Jakarta dengan keluhan nyeri di kedua lututnya. Nyeri di rasa saat
pasien terlalu banyak berjalan dan disaat menaiki tangga. Nyerinya seperti
berdenyut dan ditusuk – tusuk. Pasien juga merasa lututnya seperti bunyi
ketika sakit. Pasien juga terkadang merasa kaku di kedua lutut pada saat pagi
hari. Pasien datang ke poliklinik juga untuk kontrol penyakit dm dan
hipertensi yang dideritanya tetapi tidak ada keluhan.
Pemeriksaan fisik:

Keadaan umum
: Tampak sakit ringan

Kesadaran
: Komposmentis

TTV
 Tekanan darah
: 100/70 mmHg
 Nadi
: 80 x/menit
 Respirasi
: 20 x/menit
 Suhu
: 36,5o C
Krepitasi pada lutut (+/+)
F. ASSESSMENT
Berdasarkan anamnesis ditemukan keluhan nyeri pada kedua lutut. Nyeri di
rasa saat pasien terlalu banyak berjalan dan disaat menaiki tangga. Nyerinya
seperti berdenyut dan ditusuk – tusuk. Pasien juga merasa lututnya seperti bunyi
ketika sakit. Pasien juga terkadang merasa kaku di kedua lutut pada saat pagi hari.
Sakit dirasa saat pasien terlalu banyak beraktifitas atau berjalan. Dari pemeriksaan
fisik ditemukan adanya krepitasi pada kedua lutut. Dan pada pemeriksaan
penunjang tidak dilakukan. Maka dari itu didapatkan kemungkinan Osteoartritis
dengan DD : Rheumatoid Artritis dan Gout.
G. PLANNING
Osteoartritis :
Terapi medikamentosa : Meloxicam tab 15 mg 2x1
Terapi non medikamentosa :
1. Edukasi atau penerangan
Memberikan edukasi pada pasien tentang penyakit, prognosis, dan
pendekatan manajemennya. Selain itu, diperlukan konseling diet untuk
pasien osteoarthritis yang mempunyai kelebihan berat badan.
2. Terapi fisik dan rehabilitasi
Terapi fisik dapat dilakukan dengan pengobatan panas atau dingin dan
program olahraga bagi membantu untuk menjaga dan mengembalikan
rentang pergerakan sendi dan mengurangi rasa sakit dan spasmus otot.
Alat bantu dan ortotik seperti tongkat, alat pembantu berjalan, alat bantu
gerak, heel cups, dan insole dapat digunakan selama olahraga atau
aktivitas harian.
3. Penurunan berat badan
4. Istirahat
Istirahat yang cukup dapat mengurangi kesakitan pada sendi. Selain itu
juga istirahat dapat menghindari trauma pada persendian secara berulang.
Download