MODUL PERKULIAHAN Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Pengendalian (Controlling) Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Dasar Manajemen Tatap Muka 13 Kode MK Disusun Oleh 420001 Andi Youna C. Bachtiar M.Ikom Abstract Kompetensi Pengendalian (kontrol) merupakan hal yang sangat penting dalam melakukan aktivitas suatu perusahaan. Pemahaman mengenai pengendalian dapat membantu perusahaan mencapai tujuan. Pembahasan Fungsi pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir dari proses manajemen. Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen. Pengendalian ini berkaitan erat sekali dengan fungsi perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal yang saling mengisi, karena: 1. Pengendalian harus terlebih dahulu direncanakan. 2. Pengendalian baru dapat dilakukan jika ada rencana. 3. Pelaksanaan rencana akan baik,jika pengendalian dilakukan dengan baik. 4. Tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah pengendalian atau penilaian dilakukan. Pengendalian (controlling) ini oleh para ahli didefinisikan sebagai berikut: Earl P. strong pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana. Harold Koontz Pengendalian adalah pengukuran dan koreksi kinerja bawahan,agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara. Pengendalian merupakan salah satu fungsi yang penting diantara fungsi-fungsi manajemen lain seperti perencanaan, pengarahan, pengorganisasian, staffing, koordinasi, monitoring, dan evaluasi. Adakalanya istilah pengendalian ini berkonotasi negatif karena dinilai mengandung unsur-unsur pengekangan, pemaksaan, pengawasan, atau manipulasi. Ada banyak definisi tentang pengendalian tentang pengendalian, diantaranya adalah definisi pertama: Pengendalian ialah proses untuk menjamin (memastikan) bahwa perilaku dan kinerja sesuai dengan standar-standar institusi, termasuk peraturan, prosedur dan sasaran. Definisi kedua: Pengendalian ialah penggunaan kekuasaan (authority) untuk menjamin pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Dibandingkan dengan fungsi manajemen lainnya, pengendalian sangat berkaitan bahkan berinteraksi dengan fungsi perencanaan. Perhatikan beberapa fakta dibawah ini: Perencanaan merupakan proses formal menyusun tujuan dan sasaran, strategi, taktik, standard dan alokasi sumberdaya, pengendalian membantu memastikan bahwa keputusan, tindakan dan hasil sesuai (konsisten) dengan rencana tersebut. Perencanaan menetapkan perilaku dan hasil yang ingin dicapai, pengendalian membantu memelihara atau mengarahkan kembali perilaku dan pencapaian hasil. 2015 2 Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Andi Youna C.Bachtiar, M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Para manajer dan karyawan tidak dapat merencanakan dengan efektif tanpa informasi yang akurat dan tepat waktu, pengendalian memberikan banyak informasi penting tersebut pada waktu yang diperlukan. Perencanaan menunjukkan berbagai hal yang dapat dilayani oleh pengendalian, pengendalian membantu memastikan bahwa rencana dilaksanakan sesuai dengan apa yang dimaksud. Peta konsep pengendalian: 1. Konsep Pengendalian Pengendalian adalah pengaturan aktivitas organisasi agar elemen kinerja yang menjadi target tetap berada pada batas yang dapat diterima. Pengendalian menyediakan berbagai cara bagi organisasi untuk: Beradaptasi dengan perubahan lingkungan manajer mengendalikan perusahaan agar dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan sehingga tujuan perusahaan tercapai. 2015 Meminimalisir akumulasi kesalahan 3 Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Andi Youna C.Bachtiar, M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dengan adanya pengendalian, kesalahan yang terjadi dapat ditekan seminim mungkin karena telah tersedia batasan yang jelas Membatasi kompleksitas organisasi Perusahaan besar memerlukan sisitem yang canggih untuk menegakkan pengendalian Untuk meminimalisasi biaya Pengendalian yang baik dapat mengurangi pengeluaran perusahaan dan meningkatkan produktivitas. Jenis – jenis pengendalian berdasarkan area pengendalian: 1. Pengendalian sumber daya fisik Meliputi manajemen persediaan, pengendalian peralatan, pengendalian kualitas. 2. Pengendalian sumber daya manusia Meliputi seleksi & penempatan, pelatihan & pengembangan, evaluasi kerja, kompensasi. 3. Pengendalian sumber daya informasi Meliputi ramalan penjualan & pemasaran, analisis lingkungan, relasi publik, jadwal produksi, ramalan ekonomi. 4. Pengendalian sumber daya financial Meliputi hutang organisasi, penyediaan kas, penagihan piutang. Macam – macam pengendalian berdasarkan levelnya: 1. Pengendalian operasi Pengendalian proses mengubah sumberdaya menjadi produk/jasa 2. Pengendalian keuangan Pengendalian sumberdaya keuangan organisasi 3. Pengendalian piutang Memastikan konsumen membayar hutang. 4. Pengendalian struktural Memastikan setiap bagian organisasi berfungsi 5. Pengendalian rasio administratif Memastikan biaya staf tidak berlebihan. 6. Pengendalian strategik Memastikan seberapa efektif strategi yang dilakukan Empat Langkah fundamental dalam setiap pengendalian, yaitu: 1. Menetapkan standar Pengendalian harus diekspresikan dalam acuan yang dapat duikur 2. Mengukur kinerja Ukuran kinerja harus valid. Kinerja karyawan dapat berbasis kuantitas dan kualitas output. 2015 4 Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Andi Youna C.Bachtiar, M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Membandingkan kinerja dengan standar Kinerja bisa lebih tinggi, lebih rendah, atau sama dengan standar. 4. Menentukan kebutuhan koreksi 2. Pengendalian Operasi Pengendalian Operasi Pengendalian operasi berkaitan dengan proses yang digunakan organisasi untuk mengubah sumberdaya produk/jasa. Tiga bentuk pengendalian Operasional yaitu: 1. Pengendalian awal, Pengendalian awal berupaya memonitor kuantitas dan kualitas sumberdaya sebelum proses memasuki organisasi. 2. Pengendalian selama proses, Berfokus pada standar kualitas dan kuantitas produk selama proses. 3. Pengendalian setelah tindakan, Berfokus pada hasil setelah proses 3. Pengendalian Keuangan Pengendalian Keuangan Adalah pengendalian atas sumberdaya keuangan seiring sumberdaya ini mengalir ke dalam organisasi,dipegang oleh organisasi, dan mengalir ke luar organisasi. Meliputi: Pengendalian anggaran, Anggaran menyediakan acuan bagi pengukuran kinerja dan dapat digunakan sebagai alat perbandingan antar departemen. Laporan keuangan, Membuat neraca dan laporan laba/rugi yang merupakan rangkuman kinerja keuangan organisasi selama 1 periode (1 tahun). Analisis rasio, Perhitungan rasio keuangan untuk menilai kesehatan keuangan organisasi. Audit keuangan, terdiri dari audit eksternal dan audit internal. Tiga Kategori anggaran yang penting untuk membantu mengelola fungsi pengendalian: 1. Anggaran keuangan, Rencana alokasi sumber kas yang akan digunakan sepanjang periode kedepan. 2. Anggaran operasi, Berkaitan dengan rencana operasi 3. Anggaran non moneter, Anggaran bukan keuangan meliputi unit output, jam kerja karyawan, jam kerja mesin. 4. Pengendalian Struktural Dua bentuk pengendalian struktural Pengendalian Birokratis, Pengendalian desain organisasi oleh pengaturan yang formal dan mekanistis. 2015 5 Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Andi Youna C.Bachtiar, M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengendalian klan/kelompok bagian, kebalikan dari pengendalian birokratis. 5. Pengendalian Strategik Pengendalian strategik secara umum berfokus pada 5 aspek organisasi, yaitu: 1. Aspek struktur 2. Kepemimpinan 3. Teknologi 4. SDM 5. Sistem pengendalian informasi 6. Mengelola Pengendalian Mengelola Pengendalian seorang manajer harus dapat mengelola pengendalian agar batasan yang dia buat tidak terlalu membebani karyawan dan membuat mereka tertekan sehingga tercipta suasana tidak nyaman dalam bekerja. Jika suasana tidak nyaman ini tercipta maka tujuan atau target perusahaan pun akan sulit tercapai. Langkah terbaik ialah membuat pengendalian rasional yang tidak terlalu menyulitkan maupun terlalu memudahkan sesuai dengan batas kemampuan optimal komponen perusahaan. Dengan pengelolaan pengendalian yang baik diharapkan tujuan perusahaan dapat tercapai. Pengendalian Pencegahan dan Korektif Secara umum , pengendalian dikelompokkan menjadi dua yaitu: 1. Pengendalian pencegahan (preventive control), Suatu mekanisme yang dimaksudkan untuk mengurangi kesalahan sehingga dapat meminimalkan kebutuhan akan tindak koreksi. Beberapa contoh perangkat (tools) yang akan digunakan pada pengendalian pencegahan antara lain peraturan, standar, prosedur rekrutmen dan seleksi pegawai, pelatihan dan menerapkan fungsi program pengembangan. Dalam konteks manajemen mutu, pengendalian pencegahan ini dikelompokkan kedalam “perencanaan/perancangan mutu”. Menurut Juran (1988). Manajemen mutu terdiri dari tiga pilar yaitu perencanaan mutu, pengendalian mutu, dan perbaikan mutu (Trilogi Juran). 2. Pengendalian korektif (corrective control), Merupakan bentuk umum yang digunakan untuk istilah “pengendalian” yang selama ini dikenal. Pengendalian merupakan mekanisme yang dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan perilaku atau hasil yang tidak diinginkan sehingga mencapai kesesuaian dengan peraturan dan standar institusi. Dibandingkan dengan pengendalian 2015 6 Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Andi Youna C.Bachtiar, M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id korektif, pengendalian pencegahan sering lebih efektif dan efisien. Program pengendalian korektif secara konvensional terdiri atas beberapa kegiatan sebagai berikut: Mengukur kinerja proses dalam menghasilkan produk atau jasa (bahan mentah, produk antara, kondisi proses, produk akhir) Membandingkan kerja proses dengan tujuan/spesifikas yang telah ditentukan sebelumnya Melakukan tindakan koreksi bila ada penyimpangan. Proses pengendalian dilakukan dengan suatu urutan sistematis yang disebut sebagai siklus umpan balik. Dalam bentuk yang paling sederhana, siklus ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Siklus umpan balik pengendalian Dari gambar diatas dapat dijelaskan urutan sistematis dari suatu proses pengendalian, yaitu: 1. Pengukur disebut juga sebagai sensor (instrument, panca indera manusia) untuk merefleksikan kinerja nyata proses. 2. Penilai memperoleh hasil kerja nyata proses dari pengukur. 3. Penilai memperoleh informasi tentang tujuan/spesifikasi proses yang ingin dicapai, selanjutnya penilai membandingkan kinerja nyata dengan sasaran/spesifikasi. 4. Penilai memberikan masukkan kepada penindak tentang kondisi yang terjadi. 5. Penindak mengambil langkah-langkah terhadap kondisi penyimpangan yang terjadi dan memastikan bahwa kondisi proses kembali kekinerja yang searah tujuan/spesifikasi proses. Contoh-contoh kegiatan pengendalian pencegahan dan pengendalian korektif: 2015 7 Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Andi Youna C.Bachtiar, M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dengan 1. Pengendalian pencegahan Memperbaiki cara rekrutmen untuk memperoleh pegawai yang baik Menyusun dan melatih Standar Operasional Prosedur (SOP) agar hasil kerja pegawai baik dan seragam Menyusun/menggunakan anggaran untuk memandu pengeluaran Merancang kondidi proses agar tidak terjadi produk gagal atau cacat 2. Pengendalian korektif Menegur pegawai yang ceroboh (kurang teliti) Melakukan pengawasan ketat terhadap pegawai dalam melakukan kerja agar hasilnya baik dan seragam Melakukan pengetatan pengeluaran pada saat total pengeluaran mendekati batas yang ditetapkan Memisahkan produk yang gagal atau cacat dari produk yang memenuhi spesifikasi Proses Pengendalian Proses pengendalian adalah 1. Menetapkan standar dan patokannya. Langkah ini meliputi standar dan ukuran untuk segala hal mulai target kerja yang harus dicapai, penyelenggaraan kerja. Patokan ini dapat berupa peraturan, pembakuan, instruksi, dan lain-lain. Agar langkah ini efektif standar ini perlu dirinci dalam bentukbentuk operasional, dipahami dan diterima oleh setiap individu pegawai. 2. Pengukuran hasil pelaksanaan (performance). Langkah ini merupakan proses berkesinambungan, berulang-ulang (refetitif) dengan frekwensi aktual sesuai dengan jenis aktivitas yang sedang diukur. Pada langkah ini kita mengecek, mengukur, melihat hasil senyatanya atau juga dapat mengecek pelaksanaanya. 3. Memperbandingkan antara pelaksanaan dan standarnya. Langkah ini banyak hal merupakan paling mudah ditempuh dalam proses pengendalian, sifat kompleksnya mungkin telah diatasi dalam langkah sebelumnya. Sehingga dalam langkah ini tinggal membandingkan hasil yang telah dicapai dan telah ditetapkan sebelumnya. Jika hasil sesuai dengan standar, maka dapat dikatakan bahwa segala sesuatunya berjalan secara terkendali. Tetapi mungkin juga terjadi suatu ketidaksamaan atau penyimpangan, ini merupakan feed back yang perlu diperbaiki. 4. Mengambil tindakan perbaikan. 2015 8 Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Andi Youna C.Bachtiar, M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Apabila hasil belum tercapai atau menurun, dan analisis menunjukkan perlunya diambil tindakan. Tindakan ini dapat berupa penggandaan perubahan terhadap satu atau lebih banyak hasil. Langkah-langkah dalam proses pengendalian Pengendalian manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar kinerja dengan sasaran perencanaan, mendesain sistem umpan balik informasi, membandingkan kinerja aktual dengan standar yang ditetapkan, menentukan apakah terdapat penyimpangan dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut, dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan yang sedang digunakan sedapat mungkin secara lebih efisien dan efektif guna mencapai sasaran perusahaan. Mockler (1984) membagi pengendalian dalam 4 langkah yaitu: 1. Menetapkan standar dan Metode Mengukur Prestasi Kerja Standar yang dimaksud adalah criteria yang sederhana untuk prestasi kerja, yakni titiktitik yang terpilih didalam seluruh program perencanaan untuk mengukur prestasi kerja tersebut guna memberikan tanda kepada manajer tentang perkembangan yang terjadi dalam perusahaan itu tanpa perlu mengawasi setiap langkah untuk proses pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan. 2. Melakukan Pengukuran Prestasi Kerja Pengukuran prestasi kerja idealnya dilaksanakan atas dasar pandangan kedepan, sehingga penyimpangan-pennyimpangan yang mungkin terjadi ari standar dapat diketahui lebih dahulu. 3. Menetapkan Apakah Prestasi Kerja Sesuai dengan Standar Yaitu dengan membandingkan hasil pengukuran dengan target atau standar yang telah ditetapkan. Bila prestasi sesuai dengan standar manajer akan menilai bahwa segala sesuatunya beada dalam kendali. 4. Mengambil Tindakan Korektif Proses pengawasan tidak lengkap bila tidak diambil tindakan untuk membetulkan penyimpangan yanf terjadi. Apabila prestasi kerja diukur dalam standar, maka pembetulan penyimpangan yang terjadi dapat dipercepat, karena manajer sudah mengetahui dengan tepat, terhadap bagian mana dari pelaksanaan tugas oleh individu atau kelompok kerja, tindakan koreksi itu harus dikenakan. 2015 9 Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Andi Youna C.Bachtiar, M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Abdul Halim, Achmad Tjahjono, Fakhri Husein Muh., Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi Pertama, Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2001 2015 Koontz, Harold. 1996. Manajemen Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga Winardi, (1990). Asas-asas Manajemen. Bandung: Penerbit Mandar Maju Hani Handoko (2003), Manajemen, BPFE Yogyakarta. Louis A. Allen, 1963, Karya Manajemen, PT. Pembangunan, Jakarta. Luthans, F. (1985). Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill Book Company 10 Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Andi Youna C.Bachtiar, M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id