MODUL PERKULIAHAN Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Pengendalian (Controlling) Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Dasar Manajemen Tatap Muka 12&13 Kode MK Disusun Oleh 420001 Andi Youna C. Bachtiar M.Ikom Abstract Kompetensi Pengendalian (kontrol) adalah salah satu fungsi manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staff, dan mengarahkan. Mengendalikan merupakan fungsi penting dalam manajemen Pemahaman mengenai pengendalian (controlling) Pembahasan Pengendalian Pengendalian (kontrol) adalah salah satu fungsi manajerial seperti perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staff, dan mengarahkan. Mengendalikan merupakan fungsi penting karena membantu untuk memeriksa kesalahan dan mengambil tindakan korektif sehingga meminimalkan penyimpangan dari standar dan mengatakan bahwa tujuan organisasi telah tercapai dengan cara yang baik. Menurut konsep modern kontrol adalah tindakan meramalkan sedangkan konsep awal pengendalian hanya digunakan ketika kesalahan terdeteksi. Kontrol dalam manajemen berarti menetapkan standar, mengukur kinerja aktual dan mengambil tindakan korektif. Henri Fayol merumuskan salah satu definisi pertama kontrol karena berkaitan dengan manajemen, yaitu pengendalian suatu usaha terdiri dari melihat bahwa segala sesuatu yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah diadopsi, perintah yang telah diberikan, dan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan. Adalah penting untuk mengetahui kesalahan agar mereka dapat diperbaiki dan dicegah dari berulang. Sedangkan menurut Harold Koontz, pengendalian adalah pengukuran dan koreksi kinerja dalam rangka untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan perusahaan dan rencana yang dirancang untuk mencapainya tercapai.Robert J. Mockler menyajikan definisi yang lebih komprehensif dari kontrol manajerial, kontrol manajemen dapat didefinisikan sebagai upaya sistematis oleh manajemen bisnis untuk membandingkan kinerja dengan standar yang telah ditentukan, rencana, atau tujuan untuk menentukan apakah kinerja sejalan dengan standar tersebut dan mungkin untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk melihat bahwa manusia dan sumber daya perusahaan lainnya yang digunakan dengan cara yang paling efektif dan efisien mungkin dalam mencapai tujuan perusahaan. Kontrol dapat didefinisikan sebagai “fungsi dari sistem yang menyesuaikan operasi yang diperlukan untuk mencapai rencana tersebut, atau untuk menjaga variasi dari tujuan sistem dalam batas-batas yang diijinkan”. Fungsi subsistem kontrol memiliki hubungan yang erat dengan sistem operasi. Sejauh mana mereka berinteraksi tergantung pada sifat dari sistem operasi dan tujuannya. Stabilitas menyangkut kemampuan sistem untuk mempertahankan pola output tanpa fluktuasi yang besar. Kecepatan respon berkaitan dengan kecepatan sistem dalam memperbaiki variasi dan kembali ke output yang diharapkan. Selanjutnya Smith (dalam Soewartojo, 1995:131-132) menyatakan bahwa, “Controlling“ sering diterjemahkan pula dengan pengendalian, termasuk di dalamnya 2015 2 Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Andi Youna C.Bachtiar, M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pengertian rencana-rencana dan norma-norma yang mendasarkan pada maksud dan tujuanmanajerial, dimana norma-norma ini dapat berupa kuota, target maupun pedomanpengukuran hasil kerja nyata terhadap yang ditetapkan. Pengawasan merupakan kegiatan – kegiatandimana suatu sistem terselenggarakan dalam kerangka norma-norma yang ditetapkan atau dalam keadaan keseimbangan bahwa pengawasan memberikan gambaranmengenai hal-hal yang dapat diterima, dipercaya atau mungkin dipaksakan, dan batas pengawasan (control limit) merupakan tingkat nilai atas atau bawah suatu sistem dapat menerima sebagai batas toleransi dan tetap memberikan hasil yang cukup memuaskan. Dalam manajemen, pengawasan (controlling) merupakan suatu kegiatan untuk mencocokkan apakah kegiatan operasional (actuating) di lapangan sesuai dengan rencana(planning) yang telah ditetapkan dalam mencapai tujuan (goal) dari organisasi. Dengandemikian yang menjadi obyek dari kegiatan pengawasan adalah mengenai kesalahan, penyimpangan, cacat dan hal-hal yang bersifat negatif. Dari berbagai pengertian tentang pengawasan yang telah disebutkan, dapat diketahui jelas bahwa pengawasan berorientasi kepada tujuan perusahaan, perencanaan dan pelaksanaannya. Pengawasan berupaya membetulkan kesalahan arah, untuk dikembalikanpada jalur yang benar. Pengawasan men-cek apakah pekerjaan yang dilaksanakan telahsesuai dengan arah tujuan yang sudah ditetapkan. Pengawasan meliputi aspek penelitianapakah hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasanuntuk mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan bawahan sesuaidengan kebijaksanaan pimpinan. Fungsi pengawasan atau yang lebih dikenal dengan Controlling tidak dapat berdiri sendiri, melainkan selalu terkait dengan fungsi-fungsi manajemen yang lain yang palingsederhana yaitu Planning, Organizing dan Actuating. Empat elemen dasar dalam sistem kontrol: Karakteristik atau kondisi yang akan dikontrol Sensor Komparator Aktivator terjadi dalam urutan yang sama dan menjaga hubungan yang konsisten satu sama lain dalam setiap sistem. Elemen pertama adalah karakteristik atau kondisi dari sistem operasi yang akan diukur. Karakteristik dapat berupa output dari sistem dalam tahap pemrosesan atau mungkin suatu kondisi yang merupakan hasil dari sistem. Sebagai contoh dalam sistem sekolah 2015 3 Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Andi Youna C.Bachtiar, M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dasar para jam kerja guru atau keunggulan pengetahuan yang ditunjukkan oleh siswa pada ujian nasional adalah contoh karakteristik yang dapat dipilih untuk pengukuran atau kontrol. Elemen kedua kontrol adalah sensor, merupakan sarana untuk mengukur karakteristik atau kondisi. Sebagai contoh dalam sistem kontrol pengukuran kualitas dapat diandaikan oleh inspeksi visual dari produk. Elemen ketiga kontrol adalah komparator, menentukan kebutuhan koreksi dengan membandingkan apa yang terjadi dengan apa yang telah direncanakan. Beberapa penyimpangan dari rencana adalah biasa dan diharapkan, tetapi ketika berada di luar variasi yang dapat diterima tindakan korektif diperlukan. Ini melibatkan semacam tindakan pencegahan yang menunjukkan bahwa kontrol yang baik sedang dicapai. Unsur keempat kontrol adalah aktivator, adalah tindakan korektif diambil untuk mengembalikan sistem ke output yang diharapkan. Contohnya adalah seorang karyawan diarahkan ulang untuk bagian-bagian yang gagal lulus pemeriksaan mutu atau kepala sekolah yang memutuskan untuk membeli buku-buku tambahan untuk meningkatkan kualitas siswa. Selama rencana dilakukan dalam batas-batas yang diijinkan tindakan korektif tidak diperlukan. TUJUAN PENGENDALIAN Supaya proses manajemen berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah direncanakan. Supaya dapat melakukan tindakan perbaikan (corective) dengan cepat bilamana terjadi penyimpangan di dalam proses manajemen. Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencana. Proses pengendalian dilakukan secara bertahap dengan langkah-langkah berikut: 1. Menentukan Standar-standar yang Akan Digunakan Dasar Pengendalian 2. Mengukur Pelaksanaan Atau Hasil Yang Telah Dicapai 3. Membandingkan Pelaksanaan Atau Hasil Dengan Standar Dan Menentukan Penyimpangan Bila Ada 4. Melakukan Tindakan Perbaikan, Jika Terdapat Penyimpangan Agar Pelaksanaan Dan Tujuan Sesuai Dengan Rencana Karakteristik dari pengendalian, antara lain : Pengendalian merupakan proses yang berkesinambungan Pengendalian adalah proses manajemen Pengendalian tertanam di setiap tingkat hirarki organisasi Pengendalian bersifat memandang kedepan 2015 4 Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Andi Youna C.Bachtiar, M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengendalian terkait erat dengan perencanaan Pengendalian adalah alat untuk mencapai kegiatan organisasi Pengendalian merupakan proses akhir Pengendalian membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang direncanakan Jenis Pengendalian Membandingkan kinerja aktual vs standar Tindakan korektif = kinerja yang diharapkan –kinerja aktual. Mengevaluasi hasil dan tindakan korektif yang diperlukan. Semakin besar perbedaan antara kinerja yang diharapkan dengan kinerja aktual berarti semakin besar tindakan korektif yang diperlukan. Management by exception, yaitu memfokuskan perhatian manajemen pada situasi yang menunjukkan kebutuhan korektif yang paling besar. Jenis-jenis Pengendalian Feed Forward Control Pengendalian feed forward(pendahuluan) didesain untuk mengantisipasi masalah yang mungkin muncul dan mengambil tindakan pencegahan. Pengendalian ini memastikan bahwa tujuan dan sumberdaya yang tepat telah disediakan sebelum pekerjaan dimulai. Misal: pemilihan supplier yang andal untuk menghindari rendahnya kualitas bahan baku Concurrent Control Pengendalian concurrentberfokus pada apa yang terjadi selama proses kerja berlangsung.Pengendalian ini memonitor kegiatan yang sedang berlangsung. Jika terjadi 2015 5 Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Andi Youna C.Bachtiar, M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kesalahan maka diperbaiki pada saat kegiatan itu berlangsung. Misal: mesin yang rusak pada saat proses produksi segera diperbaiki Feedback Control Pengendalian feedback(umpan balik) dilakukan setelah kegiatan selesai.Pengendalian berfungsi memberikan umpan balik yang dapat digunakan untuk membuat rencana masa depan yang lebih baik.Misal: respon positif/negatif pelanggan digunakan sebagai bahan rekomendasi untuk perbaikan di masa depan. Strategi Pengendalian Manajerial ada 2, yaitu: Internal Control Pengendalian internal mendorong individu dan kelompok untukmelakukan kedisiplinan dan pengendalian sendiri dalam rangka memenuhi tuntutan pekerjaan.Penerapan strategi pengendalian internal memerlukan tingkat kepercayaan yang tinggi. Jika para bawahan dibiarkan untuk bekerja sendiri, manajer harus memberi kesempatan pada mereka untuk menjalankan pekerjaannya. External Control Pengendalian eksternal dilakukan melalui pengawasan langsung maupun sistem administratif formal seperti aturan dan prosedur.Melalui pengawasan langsung, manajer berinteraksi dengan bawahan dan dapat memberikan saran untuk hal-hal yang memerlukan perbaikan. Pengendalian eksternal dapat memanfaatkan sistem dan teknologi informasi, misalnya mesin berbantuan komputer untuk mengendalikan situasi tertentu. 2015 6 Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Andi Youna C.Bachtiar, M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Membuat Pengendalian Efektif dengan cara : berorientasi pada strategi dan pencapaian tujuan, mudah penyimpangan, dipahami, fleksibel, berorientasi mendukung pada sistem ketepatan dan pengendalian responsif internal, terhadap mendukung pengembangan dan peningkatan serta meminimalkan peran hukuman, adil dan objektif. 2015 7 Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Andi Youna C.Bachtiar, M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 2015 Winardi, (1990). Asas-asas Manajemen. Bandung: Penerbit Mandar Maju Hani Handoko (2003), Manajemen, BPFE Yogyakarta. Louis A. Allen, 1963, Karya Manajemen, PT. Pembangunan, Jakarta. Luthans, F. (1985). Organizational Behavior. New York: McGraw-Hill Book Company 8 Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Andi Youna C.Bachtiar, M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id