MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA “PELAYANAN KESEHATAN BERMUTU DALAM SKEMA JKN" MENTERI KESEHATAN NILA FARID MOELOEK Disampaikan pada: Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan Jakarta, 15 Agustus 2019 Fokus Pembangunan PN III : Peningkatan SDM Berkualitas & Berdaya Saing UNIVERSAL HEALTH COVERAGE Universal health coverage merupakan sistem kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif bermutu dengan biaya terjangkau. ( WHO) 4 Dimensi UHC: 1. Seberapa besar prosentase penduduk yang dijamin 2. Seberapa lengkap pelayanan yang dijamin 3. Seberapa besar proporsi cost sharing oleh penduduk 4. Mutu : mutu pelayanan kesehatan Pentahapan cakupan universal sangat dipengaruhi oleh dukungan politik konsensus penduduk, dan kemampuan keuangan suatu negara. PELAKSANAAN SJSN DALAM RPJMN 2015-2019 Pengembangan Jaminan Kesehatan Nasional untuk Mencapai UHC pada Tahun 2019 Agenda utamanya adalah menjamin akses pelayanan kesehatan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat terutama masyarakat miskin. Arah Kebijakan dan Strategi : Memantapkan Pelaksanaan SJSN melalui a. Peningkatan cakupan kepesertaan melalui KIS b. Peningkatan jumlah Faskes yang menjadi penyedia layanan sesuai standar antara lain melalui kerjasama antara Pemerintah dgn swasta c. Peningkatan pengelolaan jaminan kesehatan dalam bentuk penyempurnaan dan koordinasi paket manfaat, insentif penyedia layanan, kendali mutu & biaya, pengembangan HTA & Monev d. Penyempurnaan sistem pembayaran untuk penguatan pelayanan kesehatan dasar, kesehatn ibu dan anak, insentif tenaga kesehatan di DTPK dan peningkatan upaya promotif dan preventif perorangan e. Pengembangan berbagai regulasi termasuk standar guideline pelayanan kesehatan; f. Peningkatan kapasitas kelembagaan untuk mendukung mutu pelayanan; dan g. Pengembangan pembiayaan pelayanan kesehatan kerjasama pemerintah swasta Draft RPJMN 2020-2024 DAMPAK PROGRAM JKN MENINGKATKAN UTILISASI YANKES MENINGKATKAN EKUITAS YANKES RANAP • OUTPATIENT overall 1 • Lorenz Curve: LOS-2007 ( Sebelum JKN) .8 DID 16*** .4 .6 175,9 129,8 0 132 Non-JKN .2 162 Inpatient LOS:Overall 2007 Rate per 1000 JKN 0 2007 .8 1 Control Treatment Equality line 1 .8 42,9 Non-JKN .2 .4 .6 Inpatient LOS:Overall 2014 20,4 0 Rate per 1000 .6 • Lorenz Curve: LOS-2015 ( Setelah JKN) JKN 20,2 .4 Cumulativ e dist. per capita expenditure 2015 • INPATIENT overall 27,7 .2 0 2007 2015 Sumber: B. Hidayat .2 .4 .6 .8 Cumulativ e dist. per capita expenditure Control Treatment Equality line 1 TANTANGAN IMPLEMENTASI JKN MENUJU UHC Kepesertaan • Sampai bulan April 2019 sebanyak 219 juta penduduk telah menjadi peserta JKN atau lebih dari 95% • Optimalisasi peningkatan cakupan kepesertaan khususnya dari sektor informal (Peserta Bukan Penerima Upah/ PBPU) Kesinambungan Pembiayaan • Ketidakseimbangan Penerimaan Iuran dan Beban Pembayaran Manfaat pada Program JKN yang menyebabkan kondisi defisit di BPJS Kesehatan • Beban pembiayaan terbesar salah satunya berasal dari penyakit katastrofik Kesiapan Sisi Supply • Jumlah, distribusi sarana prasarana dan alat kesehatan, Fasilitas Kesehatan serta SDM Kesehatan • Standarisasi pelayanan kesehatan dan akreditasi fasilitas kesehatan Pengendalian Kecurangan/ Fraud • Pencegahan dan Pengendalian kecurangan/fraud belum berjalan optimal • Telah dibentuk Tim bersama KPK- Kemenkes- BPJS Kesehatan untuk Pencegahan dan Penyelesaian Fraud UPAYA PENCAPAIAN UNIVERSAL HEALTH COVERAGE PENGUATAN SISI SUPPLY PENGUATAN SISI REGULASI 1. Terbitnya Inpres No. 8 Tahun 2017 1. Peningkatan Fasilitas Kesehatan tentang Optimalisasi Program JKN 2. Pembangunan RS kelas A di 2. Proses Revisi Peraturan Indonesia Timur Pemerintah dan Perpres dalam 1. 3. Pemenuhan Tenaga Kesehatan peningkatan program JKN terutama Daerah Terpencil 2. Perbatasan dan Kepulauan melalui 3. Penguatan Sistem Rujukan Nusantara Sehat & WKDS 4. Peningkatan Kualitas pelayanan PENGUATAN SISTEM MANAJEMEN melalui PPK & CP INFORMASI DAN DATA 5. Penyediaan Sarana Prasarana Fasilitas Kesehatan 1. Penguatan Sistem Informasi dalam JKN 6. Pengembangan Sistem 2. Pemanfaatan data dalam evaluasi JKN Telemedicine 3. Pemukhtahiran Data kepesertaan PROMOTIF PREVENTIF 1. Program Indonesia Sehat Melalui Pendekatan Keluarga 2. GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT MUTU Akreditasi RS, PKM, Lab dan faskes lain Pengukuran indicator mutu PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA PROGRAM PENINGKATAN AKSES • SARANA PRASARANA • KOMPETENSI SDM • ALAT KESEHATAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU • AKREDITASI RS • AKREDITASI PKM • PENINGKATAN KOMPETENSI SDM Terwujudnya Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang berkualitas Bagi Masyarakat Penguatan pelayanan kesehatan melalui program peningkatan akses dan mutu pelayanan. PENINGKATAN KOMPETENSI FASKES Menjadi fokus utama Kementerian Kesehatan RI dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap yankes UHC 2019 PELAYANAN KESEHATAN KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL KOMPETENSI INTERPROFESIONAL KOMPETENSI PROFESIONAL KOMPETENSI MANAGERIAL Diperlukan Penguatan KENDALI MUTU KENDALI BIAYA DALAM PROGRAM JKN Kementerian Kesehatan BPJS Kesehatan Faskes • • • • Penilaian Teknologi Kesehatan Standar tarif Pertimbangan Klinis Monitoring Evaluasi • Kredensial faskes • Survei Kepuasan peserta • Pemantauan & pengawasan pemanfaatan • • • • Pemenuhan Standar Mutu Memastikan pelayanan kesehatan sesuai standar Pemantauan terhadap Luaran peserta Efisiensi biaya Perpres 82/2018 Trend RRNS per Jenis FKTP Tahun 2018 TREND RRNS PER JENIS FKTP KBK TAHUN 2018 18 JENIS FKTP 16 DPP Klinik Pratama Puskesmas RS D Pratama Rata-rata Nas 14 % 12 RATA-RATA RRNS (%) 0.91 1.69 1.15 4.22. 1.22 10 8 6 RS D P 4 KP RATA NAS PKM DPP 2 0 JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC DPP 0,97 0,95 0,91 0,86 0,88 0,86 0,88 1 0,84 0,94 0,87 0,9 Klinik Pratama 1,82 1,7 1,77 1,71 1,56 1,42 1,73 1,74 1,7 1,63 1,79 1,76 Puskesmas 1,22 1,21 1,22 1,08 1,2 1 1,08 1,14 1,14 1,17 1,18 1,18 RS D Pratama 5,99 2,89 0,08 16,22 1,29 5,77 3,08 1,72 1,72 5,88 2,07 3,96 Rata-rata Nas 1,27 1,23 1,24 1,21 1,19 1,06 1,2 1,23 1,25 1,23 1,26 1,24 PERAN FKTP DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PRAKTIK MANDIRI DR/DRG Penyelenggara pelayanan kesehatan dasar yang berperan sebagai tulang punggung, kontak pertama dan PENAPIS RUJUKAN sesuai dengan STANDAR PELAYANAN Pengutamaan upaya peningkatan kesehatan, p encegahan dan pengendalian penyakit Tatalaksana penyakit berbasis kompe tensi FKTP PROVIDER JKN 12000 10000 9981 8000 6618 5253 6000 4000 1200 2000 32 0 Puskesmas Praktik Mandiri Dokter Klinik Pratama RS D Pratama Praktik Mandiri Dokter Gigi Sumber Data: BPJS Kesehatan 1 Juli 2019 Klinik DM Kesehatan Jiwa Komunitas PELAYANAN PRIMER merupakan penghubung jaringan kerja antara pelayanan di komunitas dan mitra lainnya Pelayanan Spesialisasi CT Scan Lab Sitologi Pusat Diagnostik Pelayanan Pencegahan Khusus Rumah Sakit Samp le Text Kader kesehatan Samp le Text Kelompok pengobat lain Layanan Sosial Lab. AMDAL IGD Inst. Bedah Inst. Obgyn lainnya bersinambung komprehensif berpusat pada pasien Samp le Text Samp le Text Dapat dipahami pimpinan layanan primer diharapkan ahli dalam kedokteran keluarga, komunitas, dan kesehatan masyarakat Panti Rumah Singgah Organisasi Non Pemerintah The WHO Report 2008: Primary Health Care: Now more than ever PENGUATAN PUSKESMAS DALAM PELAYANAN BERBASIS KOMPETENSI Ketersediaan Pelayanan Ketersediaan Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan dan obat Ketersediaan Tenaga Medis (dokter, spesialis, sub spesialis) Pedoman Kriteria Rujukan berbasis Kompetensi fasyankes KOMPETENSI FASYANKES dengan mempertimbangkan : Aksesibiltas Kebutuhan Pasien/ Indikasi Medis Efektivitas dan Efisiensi Pelayanan SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI (SISRUTE) Informasi dan Komunikasi Pelayanan Kesehatan Berbasis IT Keselamatan Pasien PERAN FKTP SWASTA DALAM PELAYANAN KESEHATAN PRIMER Puskesmas memiliki kewenangan: PRAKTIK MANDIRI DOKTER & KLINIK PRATAMA SALAH SATU FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN YANG MEMILIKI ANDIL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KEPADA MASYARAKAT PENCAPAIAN INDIKATOR SPM PENCAPAIAN INDIKATOR KELUARGA SEHAT GERMAS MENDUKUNG TUGAS & FUNGSI PUSKESMAS KINERJA JKN melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis masyarakat mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya. KOLABORASI PELAYANAN PUSKESMAS DAN FKTP SWASTA DUKUNGAN PEMDA DAN DINAS TERKAIT INTEGRASI PROGRAM MASUKAN Penerapan & Penataan Sistem Rujukan DINKES PROVINSI SISRUTE RUJUKAN UKM TERSIER DINKES KAB/KOTA RS RUJUKAN REGIONAL 14 RS RUJUKAN NASIONAL RS RUJUKAN REGIONAL INTEGRASI PROGRAM PRIORITAS : • Program TBC: TCM Distribusi alat dan kompetensi SDM • WKDS usulan terintegrasi • PONED & PONEK • Peta Akreditasi, dll PUSAT RUJUKAN PROVINSI RS 20 RS RUJUKAN REGIONAL 110 RS RUJUKAN REGIONAL RS RUJUKAN REGIONAL Kabupaten/kota Klinik PRATAMA RUJUKAN UKM PRIMER RUJUKAN UKM SEKUNDER Puskesmas RUJUKAN UKP UKM & UKP RUJUKAN UKM PRIMER Dokter Praktik Mandiri INDIKATOR Jumlah kasus non spesialistik yang dirujuk < 5% ARAH KEBIJAKAN PERUBAHAN REGULASI Undang – Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Undang – Undang No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit PP No. 24 Tahun 2018 tentang Perizinan Berusaha secara elektronik Peraturanperaturan BPJS KEBIJAKAN KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT PMK NO 56 THN 2014 Perpres No. 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan Permenkes No. 2052 Tahun 2011 tentang Izin Praktik Dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran Permenkes No. 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan Permenkes No. 26 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi secara Elektronik Sektor Kesehatan Arah perubahan PMK 56/2014 UU No. 44/2009 tentang RS • Pelayanan berjenjang fungsi rujukan • Kelas RS Penetapan kelas RS mengacu pada standar dan kriteria sesuai Permenkes No 56 Tahun 2014 • • • • • • • • • Perijinan rumahsakit Jenis dan jumlah SDM Kewenangan SDM Sarana, Prasarana dan Alat kesehatan Kewenangan Faskes Proporsi tempat tidur Ijin khusus penyelenggaraan Reviuw kelas rumahsakit Pendelegasian Penetapan Klasifikasi berdasarkan Pelayanan, SDM, Peralatan, Bangunan dan Prasarana 20 TATA KELOLA YANG BAIK DIPERLUKAN TATA KELOLA YANG BAIK Pelayanan Kesehatan Sub Spesialistik oleh dokter sub spesialis di Faskes Tingkat lanjutan (RS Kelas A dan kelas B) Tersier PNPK, CP DAN PPK Rujukan berjenjang Koordinasi timbal balik Dukungan IT, Regulasi INA CBGs Sekunder Pelayanan Kesehatan Spesialistik oleh dokter spesialis di Faskes Tingkat lanjutan (RS Kelas C dan D, Klinik Utama) KAPITASI Primer FOKUS PELAYANAN PRIMER promotif dan preventif Pengecualian : Gawat darurat, bencana, geografis, kekhususan masalah kes pasien Pelayanan Kesehatan Dasar oleh Faskes Tingkat pertama (Puskesmas, RS Kelas D Pratama) PERAN PROFESI DALAM PENATAAN PELAYANAN KESEHATAN Peningkatan Profesionalisme Kerja Pelayanan BTKVI diperkuat dengan distribusi dokter BTKV, distribusi sarana prasarana dan penguatan mutu pelayanan TATA KELOLA KLINIS DAN MANAJEMEN Input KOMPETENSI FASKES • • • • Standar fasilitas medik Standar fas non medik Standar SDM Tarif EFISIENSI Output Proses STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN • PNPK • PPK • CP HTA COST EFFECTIVENESS Peran Profesi • Angka pasien jatuh • Kepatuhan Clinical Pathway • Kecepatan mengatasi komplain, dll INDIKATOR MUTU PELAYANAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN KEDOKTERAN PMK 1438/2010 tentang standar pelayanan kedokteran PNPK • Multi profesi • dibuat oleh organisasi profesi+ Kemenkes • pengesahan oleh Menteri Kesehatan Standar Prosedur Operasional • sesuai dengan faskes masingmasing • disahkan oleh pimpinan faskes PANDUAN PRAKTIK KLINIS • • • • Hospital specific Clinical pathway Protokol, SPO Merujuk PNPK bila ada/ berdasarkan panduan profesi, konsensus atau buku ajar Clinical Pathway Sistem Jaminan Nasional yang Kesehatan menggunakan sistem tarif INA CBGs menuntut manajemen rumah sakit untuk mampu melakukan kendali mutu dan kendali biaya, antara lain melalui penerapan clinical pathway Secara umum dapat meningkatkan kualitas pelayanan dari awal sampai akhir: Meningkatkan risk adjusted patient outcome, Mempromosikan keselamatan pasien Meningkatkan kepuasan pasien Mengoptimalkan penggunaan sumber daya (Vanhaect et al, 2007) RS Kelas A RS Kelas B RS Kelas C RS Kelas D Mekanisme Penilaian Validasi dokumen penilaian Observasi langsung sesuai kriteria penilaian Wawancara Peserta JKN yang mendapat Pelayanan •Pertanyaan terbuka (mengacu pertanyaan kuesioner WTA) untuk menggali voice of customer terkait sebenarnya dan saran perbaikan pelayanan RS yang 2 6 KESIMPULAN • Fasyankes dalam penyelenggaraan JKN harus mampu memberikan pelayanan yang bermutu sesuai kompetensi Faskes. • Pelayanan kesehatan yang bermutu rendah berbahaya bagi pasien, membuang uang dan waktu • Peningkatan mutu pelayanan kesehatan menjadi prioritas bersama seluruh pihak TERIMA KASIH Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4- Jakarta Selatan