Uploaded by User20611

TUGAS ITMKG BAB 1111

advertisement
TUGAS ITMKG-5
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SUSU UHT (ULTRA HIGH
TEMPERATURE) DAN SUSU SKIM BUBUK SEBAGAI
DESENSITIZING AGENT PADA TUBULUS DENTIN
Disusun Oleh:
Kelompok 8
Bela Septiani
Ajeng Qonitah Ramadhanty
M. Thareq Afif Ayuti
Ramadan Ariestha Putra
Dosen Pembimbing:
drg. Maya Hudiyati, M.DSc
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipersensitivitas dentin adalah rasa nyeri yang berlangsung singkat dan tajam
akibat adanya rangsangan terhadap dentin yang terbuka yang dapat disebabkan oleh
atrisi, abrasi, fraktur mahkota, resesi gingiva, pasca perawatan periodontal, dan trauma
ortodontik.1,2
(Borges, AB., dkk. Dentin Hypersensitivity-Etiology, Treatment Possibilities and
Other Related Factors: A Literature Review. World Journal of Dentistry. 2012;3
(1):60-7.)
(Jyosthna, G.,dkk. Efficacy of Milk as a Desensitizing Agent for the Treatment of
Sensitivitiy Following Scaling and Root Planning. Contemporary Clinical Dentistry.
2017; 8(2): 231-4)
Dentin hipersensitif banyak terjadi pada wanita di dekade ketiga kehidupan.3
(Mulya, HB dkk. Perbedaan Kemampuan Pasta Gigi Desensitisasi Komersial
Dengan Bahan Aktif Hidroksiapatit Dan Novamin Dalam Penutupan Tubulus
Dentin Dengan Scanning Electron Microscope. Dental Journal. 2016; 3(1): 14. )
Menurut sebuah studi epidemologi, prevalensi dentin hipersensitif berkisar antara 4% 74% di dunia, dengan jumlah 27% di Indonesia. Perawatan hipersensitivitas dentin dapat
dilakukan dengan menggunakan desensitizing agent.4
(Shetty, S., dkk. Comparative Evaluation of Hydroxyapatite, Potassium Nitrate and
Sodium Monofluorophosphate as in Office Desensitizing Agents- A Double Blinded
Randomized Controlled Clinical Trial. Oral Hygiene & Health: 2013,1(1), pg 1-6)
Desensitizing Agent yang ideal menurut Grossman (1935) tidak mengiritasi pulpa,
tidak menyakitkan, mudah diaplikasikan, efektif, dan tidak menyebabkan diskolorasi gigi.5-7
(Borges AB, Barcellos DC, Torres CRG, Borges ALS, Marsilio AL, Carvalho CAT.
Dentin Hypersensitivity-Etiology, Treatment Possibilities and Other Related
Factors: A Literature Review. World J Dent 2012;3(1): 60-67.)
(Davari AR,. Ataei E., Assarzadeh H. Dentin Hypersensitivity: Etiology, Diagnosis,
and Treatmen; A Literature Review. J Dent Shiraz Univ Med Sci, Sept. 2013; 14(3):
136-145.)
(Miglan S, Aggarwal V, Ahuja B. Dentin Hypersensitivity: Recent Trends in
Management; Invited Review. Journal of Concervative Dentistry. 2010; 13(4): 21821.)
Salah satu bahan desensitizing agent yang sering digunakan yaitu GC Tooth Mousse.8
Tooth Mousse merupakan produk pertama yang digunakan oleh dokter gigi dan mengandung
kompleks CPP-ACP (kompleks fosfopeptida kasein dan kalsium fosfat amorf)8.
(Gupta, N,dkk. Effectiveness of Desensitizing Agents in relieving the Pre- and
Postcementation
Sensitivity
for
Full
Covarage
Restorations:
A
Clinical
Evaluation.The Journal of Contemporary Dental Practice 2013; 14(5):858-9.)
CCP dianggap memiliki bioavailabilitas kalsium yang tinggi dan memiliki
kemampuan dalam menstabilkan kalsium dan fosfat pada saliva serta mengikat plak pada
permukaan gigi. Hal ini dikarenakan ikatan CPP yang mampu menjaga kalsium dan
fosfat pada saliva tetap dalam keadaan amorf non-kristalin yang artinya stabil, kemudian
ion kalsium dan fosfat dapat dengan mudah beradhesi ke enamel gigi sehingga terbukti
mengurangi risiko demineralisasi enamel dan membantu proses remineralisasi email
gigi.9
(Reynolds EC. Remineralization of enamel subsurface lesions by casein
phosphopeptide-stabilized calcium phosphate solutions. J Dent Res 1997; 76: 158795.)
Kandungan kasein ini yang membantu pencegahan dan perawatan hipersensitivitas dentin serta
sebagai agen remineralisasi. 10,11
(Arnold, WH., dkk. Effects of Fluoridated Milk on Root Dentin Remineralization.
2014; 9(8): 1-4)
(Sabiri, M. dan M. Nazish. Milk as Desensitizing Agent for Treatment of Dentine
Hypersensitivity Following Periodontal Treatment Procedures. Journal of Clinical
and Diagnostic Research. 2015; 9(11): 21-2.)
Kasein juga dapat ditemukan dalam susu, sehingga susu dapat digunakan sebagai bahan
alternatif desensitizing agent yang murah, mudah didapatkan serta konsumsinya di Indonesia
pada tahun 2014-2018 terus mengalami peningkatan sebesar 7,0%.
Penelitian Sabir dkk10 (Sabiri, M. dan M. Nazish. Milk as Desensitizing Agent for
Treatment
of
Dentine
Hypersensitivity
Following
Periodontal
Treatment
Procedures. Journal of Clinical and Diagnostic Research. 2015; 9(11): 21-2.) dan
Jyosthna dkk2 (Jyosthna, G.,dkk. Efficacy of Milk as a Desensitizing Agent for the
Treatment of Sensitivitiy Following Scaling and Root Planning. Contemporary
Clinical Dentistry. 2017; 8(2): 231-4) menggunakan susu komersil dan hasilnya
membuktikan bahwa susu dapat digunakan sebagai desensitizing agent. Oleh karena itu
peneliti ingin mengembangkan penelitian dengan membandingkan dua jenis susu yaitu
susu UHT (Ultra High Temperature) dan susu bubuk. Hal ini disebabkan karena susu
UHT dikelola dengan melakukan pemanasan yang menyebabkan denaturasi protein
kasein.11
(Al-Saadi J Functional Properties of Cow Milk Proteins co-precipitate. 2017; 347.)
Susu UHT adalah susu cair yang diperoleh dari susu segar yang disterilkan pada susu
130-150 ° C dalam 1-3 detik yang dikemas dalam kemasan steril dan aseptis.12
(Manners J dan Craven H. Milk| Processing of Liquid Milk. 2003. Encylopedia of
Food Sciences and Nutrition (Second Edition). )
Sedangkan susu skim bubuk adalah............
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu “Adakah perbedaan
efektivitas antara susu UHT dan susu skim bubuk sebagai desensitizing agent pada
tubulus dentin?”
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian dalam penelitian ini, yaitu mengetahui perbedaan
efektivitas antara susu UHT dan susu segar sebagai desensitizing agent pada tubulus
dentin.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini ialah:
1. Dapat diperoleh bahan alami desensitizing agent yang efektif dalam perawatan
hipersensitivitas dentin
2. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi dokter gigi untuk memberikan perawatan
hipersensitivitas dentin kepada pasien dengan bahan alami yang mudah ditemukan
3. Diharapkan dapat menjadi salah satu kontribusi untuk perawatan hipersensitivitas
dentin
4. Mengurangi efek samping hipersensitivitas dentin terutama pada pasca perawatan
periodontal.
DAFTAR PUSTAKA
Download