Uploaded by ikhzanrezpec

BAB I

advertisement
BAB I
1.1.
Pendahuluan
Enterprise Resoure Planning (ERP) adalah sistem informasi terintegrasi
yang dapat mengakomodasikan kebutuhan-kebutuhan system informasi secara
spesifik untuk departemen – departemen yang berbeda pada suatu perusahaan. ERP
terdiri dari bermacam – macam modul yang disediakan untuk berbagai kebutuhan
dalam suatu perusahaan, dari modul untuk keuangan sampai modul untuk distribusi.
Pengguna ERP menjadikan semua system di dalam suatu perusahaan menjadi satu
system yang terintegrasi dengan satu database, sehingga beberapa departemen
menjadi lebih mudah dalam melakukan komunikasi.
Penerapan ERP dalam suatu perusahaan tidak harus dalam sistem yang utuh,
tetapi dapat diterapkan dengan hanya menggunakan satu modul saja dulu sebagai
pilot project. Jika penerapan satu modul dinilai berhasil, maka dapat menerapkan
modul lain dengan refrensi modul yang sudah berhasil. Ada beberapa software ERP
yang dikenal secara umum, seperti SAP, PeopleSoft, JDEdward dan beberapa merk
lainnya. Tidak semua software tersebut bisa dikostumisasi sesuai dengan kebutuhan
bisnis perusahaan, kadang kala perusahaan harus merubah aturan bisnisnya untuk
dapat menggunakan software ERP tertentu.
Aturan bisnis dan kebutuhan sistem ERP berbeda dan spesifik untuk setiap
perusahaan. Perusahaan skala besar, dengan dukungan kondisi ekonomi yang relatif
besar, akan dengan mudah memilih softrware mana yang akan digunakan sekalipun
harus merubah kebutuhan bisnisnya. Namun, untuk perusahaan skala kecil dan
menengah, hal ini tentu saja sulit dilakukkan. Selain harga software ERP yang cukup
tinggi.
1.2.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Apa pengertian dari sistemERP?
Bagaimana karakteristik sistem ERP?
Bagaimana Fase-fase dalam implementasi sistem ERP?
Bagaimana implementasi sistem ERP pada suatu perusahaan?
Bagaimana siklus hidup pengembangan sistem ERP ?
Apa keberhasilan dan kegagalan dari implementasi sistem ERP?
1.3.
Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam rumusan masalah lebih spesifik, maka pada
makalah ini penulis membatasi pembahasan masalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.4.
Pengertian sistem ERP?
Fase – fase dalam implementasi sistem ERP?
Karakteristik sistem ERP?
Konfigurasi Sistem ERP?
Resiko yang berkaitan dengan Implimentasi Sistem ERP?
Implementasi Sistem ERP Pada Suatu Perusahaan?
Keberhasilan dan Kegagalan Dari Implementasi Sistem ERP ?
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai syarat untuk memenuhi tugas matakuliah ERP
2. Agar mahasiswa mampu memahami bagaimana implementasi sistem ERP
pada suatu perusahaan.
BAB II
2.1.
Definisi Enterprise Resource Planning (ERP)
ERP singkatan dari 3 elemen kata yaitu, Enterprise (perusahaan/organisasi),
Resource (sumber daya), Planning (perencanaan), 3 kata ini mencerminkan sebuah
konsep yang berujung kepada kata kerja, yaitu “planning” yang berarti bahwa ERP
menekankan kepada aspek perecanaan.
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan software yang
mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan, baik departemen
penjualan, HRD, produksi, atau keuangan. Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik
jika didukung aplikasi dan infrastruktur komputer baik hardware/software. Syarat
terpenting dari sistem ERP adalah integrasi yang maksudnya yaitu menggabungkan
berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical database. Database yang
ada dapat mengijinkan setiap departemen dalam perusahaan untuk menyimpan dan
mengambil informasi yang dapat diakses dan mudah disebarluaskan.
Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang diberikan kepada system
informasi yang mendukung transaksi atau operasi sehari-hari dalam pengelolaan
sumber daya perusahaan. Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkooordinasikan
bisnis organisasi secara keseluruhan.
Sistem ERP merupakan seperangkat infrastruktur dan software yang tidak
dapat dilepaskan dari aspek ‘best practices’ yang artinya merupakan pencerminan
cara terbaik dalam mengelola bisnis berdasarkan pengalaman para pelaku bisnis.
Tujuan utama adalah untuk meningkatkan kerja sama dan interaksi antar semua
departemen/ fungsi dalam perusahaan.
2.2.
Pengertian SDM
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting
bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun
perusahaan.
2.3.
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau
cara bagaimana mengatur sumber daya yang dimiliki oleh individu dapat digunakan
secara maksimal sehingga tujuan (goal) menjadi maksimal. MSDM didasari pada
suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan
semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang
ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll. Menurut Henry Simamora dalam Manajemen
Sumber Daya Manusia : Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain
dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan
karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan
ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua
keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi secara lansung sumber daya
manusianya
2.4.
Rantai suplai
Rantai suplai rantai pasokan, jaringan logistik, atau jaringan suplai adalah
sebuah sistem terkoordinasi yang terdiri atas organisasi, sumber daya manusia,
aktivitas, informasi, dan sumber-sumber daya lainnya yang terlibat secara bersamasama dalam memindahkan suatu produk atau jasa baik dalam bentuk fisik maupun
virtual dari suatu pemasok kepada pelanggan. Badan usaha yang melaksanakan fungsi
suplai pada umumnya terdiri dari manufaktur, penyedia layanan jasa, distributor, dan
saluran penjualan (seperti: pedagang eceran, ecommerce, dan pelanggan (pengguna
akhir). Aktivitas rantasi suplai (rantai nilai dan proses siklus hidup) mengubah bahan
baku dan bahan pendukung menjadi sebuah barang jadi yang dapat dikirimkan
kepada pelanggan pengguna akhir. Rantai suplai menghubungkan rantai nilai. Ada
berbagai jenis model rantai suplai, yang masing-masing menghubungkan mulai dari
sisi hulu hingga hilir.
Tujuan utama supply chain management adalah untuk memenuhi permintaan
pelanggan melalui penggunaan sumber daya yang pailng efisien, termasuk kapasitas
distribusi, persediaan, dan sumber daya manusia. Beberapa perusahaan memilih
untuk mengalihdayakan supply chain manegement mereka dengan bekerja sama
dengan penyedia jasa logistik pihak ketiga.
2.5.
BAB III
3.1.
Studi Kasus Implementasi Sistem ERP
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Merupakan produsen jenis
makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Didirikan tahun 1990
oleh sudono salim dengan nama Panganjaya Intikusuma. Perusahaan ini telah
bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions.
a. Permasalahan yang dihadapi :
 Indofood Tbk adalah perusahaan dengan cakupan bisnis yang sangat luas
 Perusahaan ini memproduksi berbagai jenis olahan pangan
 Aktivitas bisnis dilakukan dalam skala besar
b. Penerapan ERP di Indofood Tbk. :
 SAP R/3 sebagai solusi ERP
 SAP Advance Planner and Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply
Chain Management (SCM)
c. Manfaat implementasi ERP di PT Indofood Tbk. :
 Menyesuaikan minat konsumen
 Distribusi informasi
 Pengarsipan dokumen
d. Tantangan yang dihadapi :
 Investasi ERP sangat mahal dan pilihan ERP yang salah bisa menjadi
mimpi buruk
 ERP yang berhasil digunakan oleh sebuah perusahaan tidak menjadi
jaminan berhasil diperusahaan yang lain
 Perencanaan harus dilakukan untuk menyeleksi ERP yang tepat
 Orang –orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan
sistem yang baru.
3.2.
3.3.
Keberhasilan dan Kegagalan Penerapan Sistem ERP
Download