3.4 Pengertian, Pengukuran dan Cara Meningkatkan Produktivitas 3.4.1 Pengertian Produktivitas Definisi produktivitas secara umum diartikan sebagai suatu perbandinganantara hasil keluaran dan masukan (outputdaninput). Adapun berbagai macampengertian produktivitasadalah sebagai berikut : 1. Gomes F. Cardoso (1997, p159) menyatakan bahwa : “Produktivitasditunjukkan sebagi rasiooutputterhadapinput, inputdapat mencakupbiaya produksi dan biaya peralatan, sedangkanoutputbisa terdiri daripenjualan, pendapatan dan kerusakan. Porduktivitasdan efisiensi seringdianggap sinonim, dimana pengukuran efisiensi menghendaki penentuanoutcome,dan penentuan jumlah sumberdaya yang dipakai untukmenghasilkanoutcometersebut”. 2. Herjanto, produktivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakanbagaimana baiknya sumber daya diatur dan dimanfaatkan untukmencapai hasil yang optimal. 3. Paul O. Olomolaiye (1998) menyatakan bahwa produktivitas dapatdiuraikan sebagai suatu perbandingan antara total output yang berupabarang maupun jasa pada waktu tertentu dibagi dengan totalinput-nyayang berupamanpower, material, money, method, machineselamaperiode yang bersangkutan dalam satu unit Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output, keluaran) dan segala pengorbanan (biaya, input, masukan) untuk mewujudkan hasil tersebut. Input faktor produksi mencakup tenaga kerja dan modal. Namun pada umumnya, yang digunakan untuk mengukur produktivitas adalah faktor produksi tenaga kerja. Produktivitas Kerja= Total Output Total Input Faktor Produksi 3.4.2 Pengukuran produktivitas Begawan manajemen modern, Peter F. Drucker (1910-2005) mengatakan : “Jika anda tidak dapat mengukurnya maka anda tidak dapat mengaturnya”. Segala sesuatu yang kita lakukan di dalam perusahaan haruslah ada alat ukurnya, dan itu harus dipahami dan diketahui oleh orang yang melakukannya dan orang yang mengawasinya. Beberapa perusahaan mungkin belum menyadari bahwa adanya peningkatan hasil produksi tidak berarti perusahaan telah bekerja dengan lebih efisien dan efektif. Adanya anggapan bahwa naiknya laba perusahaan berarti naik pula produktivitas perusahaan tidaklah selamanya benar, karena pada kenyataannya ada beberapa faktor input (misalnya tenaga kerja) yang naik sehingga berujung menurunkan tingkat produktivitas perusahaan. Secara teoritis patokan ukuran laba tidak tepat untuk dijadikan pedoman untuk mengetahui adanya kenaikan maupun penurunan produktivitas. Oleh karena itu salah satu usaha dalam menghadapi situasi seperti ini adalah dengan usaha melakukan pengukuran produktivitas, dimana pengukuran tersebut berguna untuk menilai sejauhmana tingkat keberhasilan kinerja perusahaan. Pada gilirannya akan diketahui faktor apa saja yang menyebabkan naik turunnya tingkat produktivitas perusahaan tersebut sehingga dapat dilakukan upaya-upaya untuk memperbaiki produktivitas. Mengingat sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan faktor penggerak dari faktor-faktor lainnya, maka suatu organisasi atau perusahaan sangat penting untuk melakukan pengukuran-pengukuran produktivitas karyawannya.Pengukuran produktivitas pada umumnya bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur. Berikut jenis pengukuran produktivitas berdasarkan tingkatannya dalam beberapa sektor, yaitu : a) Pengukuran Produktivitas Tingkat Makro, yaitu secara nasional dan regional. b) Pengukuran Produktivitas Tingkat Sektoral, yaitu sektor industri, pertanian, jasa, dsb. c) Pengukuran Produktivitas Tingkat Perusahaan. d) Pengukuran Produktivitas Unit atau Individual. 3.4.3 Cara Meningkatkan Produktivitas Total Quality Management (TQM) berkaitan dengan peningkatan kinerja kualitas terusmenerus.Berkaitan dengan hal ini, kita dapat menggunakan pendekatan “Delapan Langkah Tujuh Alat” yang sering disebut DELTA. Pendekatan ini sangat bermanfaat bagi pemula yang terlibat dalam proses peningkatan kinerja kualitas maupun produktivitas perusahaan. Delapan langkah itu adalah : a) Mendefinisikan masalah dan menentukan tema perbaikan kualitas. Suatu masalah didefinisikan sebagai kesenjangan (gap) antara situasi sekarang (kinerja aktual) dan target kinerja yang diinginkan. Dalam bidang kualitas, masalah adalah kesenjangan (gap) antara output dari proses sekarang dan kebutuhan pelanggan, baik pelangga internal maupun pelanggan eksternal. b) Mencari semua penyebab yang mungkin. Penyebab-penyebab masalah yang mungkin bersumber dari controllable factors (7M : Manpower, Methods, Materials, Machines, Mother Nature or Media (Working Environment), Motivation and Money) dan penyebab-penyebab yang dapat diperkirakan atau diprediksi (Predictable Causes) yang bersumber dari uncontrollable factors. c) Menganalisis akar penyebab masalah. Akar penyebab masalah biasanya dilihat dari gejala (symptoms), bukan dari penyebab (cause). Oleh karena itu, tim peningkatan kualitas perlu memahami apa yang disebut sebagai : gejala (symptoms), penyebab (cause) dan akar penyebab (root causes). d) Merencanakan tindakan perbaikan. Rencana solusi masalah kualitas harus berfokus pada tindakan-tindakan untuk menghilangkan akar penyebab dari masalah yang berada dalam lingkup tanggung jawab departemen dalam organisasi (controllable causes), dan mengantisipasi penyebab-penyebab tidak terkendali tetapi dapat diprediksi sebelumnya (uncontrollable but predictable causes). e) Melaksanakan perbaikan. Dalam langkah ini kita mengimplementasikan tindakan korektif permanen yang sangat membutuhkan komitmen manajemen dan karyawan serta partisipasi total untuk secara bersama-sama menghilagkan akar penyebab dari masalah kualitas yang telah teridentifikasi dalam langkah ketiga di atas. f) Mempelajari hasil-hasil perbaikan. Perlu dilakukan studi dan tahap evaluasi berdasarkan data yang dikumpulkan selama tahap pelaksanaan proyek peningkatan kualitas dan produktivitas itu guna mengetahui apakah jenis masalah yang ada telah hilang atau berkurang, yang menunjukkan bahwa proyek peningkatan kualitas dan produktivitas itu benar-benar efektif dan efisien. g) Menstandardisasikan solusi dan praktek-praktek terbaik. Standardisasi sangat diperlukan sebagai tindakan pencegahan untuk memunculkan kembali masalah kualitas yang pernah ada dan telah diselesaikan.Hal ini sesuai dengan konsep pengendalian kualitas total modern (TQM) yang lebih berorientasi pada strategi pencegahan (strategyof prevention), bukan pada strategi pendeteksian (strategy of detection) saja. h) Membuat laporan akhir dan menentukan rencana perbaikan kualitas berikutnya. Setiap tim peningkatan kualitas dan produktivitas dalam organisasi harus menyerahkan laporan terdokumentasi pada akhir waktu dari proyek peningkatan tersebut. Selanjutnya terus-menerus memikirkan perbaikan kualitas berikutnya dan memulai lagi dari langkah 1, yaitu : Mendefinisikan Masalah dan Menetapkan Tema Perbaikan Kualitas. 3.5 Hubungan antara Perbaikan Kualitas, Reduksi Biaya, Peningkatan Produktivitas dan Profitabilitas : Reaksi Berantai Deming Menurut Deming, setiap upaya perbaikan kualitas akan membuat aktivitas proses dalam system bisnis dan industry menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Produktivitas total bisnis dan industry secara keseluruhan akan meningkat karena pemborosan (waste) dan inefisiensi akan berkurang. Konsumen akan memperoleh produk-produk industri yang berkualitas tinggi pada tingkat biaya per unit yang menurun secara terus-menerus. Seseorang yang memperoleh produk berkualitas tinggi pada tingkat harga yang kompetitif akan menceritakan kepada teman-temannya, sehingga permintaan terhadap produk itu akan meningkat. Hal ini pada akhirnya akan memperluas pasar yang berarti akan meningkatkan pangsa pasar. Selanjutya apabila industri itu tetap dalam bisnis, maka akan meningkatkan kesempatan kerja, serta meningkatkan pengembalian investasi (return on investment = ROI). Setiap upaya perbaikan kualitas akan menghilangkan atau mengurangi pemborosan yang ada dalam sistem industri itu, sehingga biaya per unit produk akan berkurang. Dengan demikian reduksi biaya produksi dan produk dapat dilakukan melalui perbaikan kualitas.Tujuan dari program reduksi biaya secara terus-menerus adalah untuk mempertahankan harga kompetitif dan marjin keuntungan (profit margin) secara bersama sepanjang waktu. Apabila suatu perusahaan bisnis dan industri dengan komitmen yang tinggi dari manajemen secara simultan berhasil mengurangi pemborosan (waste) terus-menerus yang ditandai oleh biaya kualitas total semakin menurun dan berhasil juga meningkatkan kepuasan pelanggan terus-menerus, maka dalam perjalanan waktu akan menghasilkan keuntungan yang semakin tinggi, karena penerimaan total (total revenue) akan semakin meningkat sedangkan biaya total (total cost) akan semakin menurun. Menurut Deming, setiap perbaikan yang dilakukan oleh suatu industri, organisasi atau perusahaan akan membuat aktivitas proses dalam sistem industri menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Dengan adanya aktivitas quality improvement secara keseluruhan industri akan mengalami peningkatan dalam hal produktivitas karena waste dan inefisiensi berkurang secara perlahan-lahan. Pelanggan akan memperoleh keuntungan dari peningkatan produktivitas ini dengan memperoleh produk-produk yang semakin berkualitas pada tingkat biaya perunit yang menurun terus-menerus. Jika pelanggan sudah mengakui tingginya kualitas, maka kepercayaan akan terjalin dan menjadi mitra yang susah dilepaskan. Reaksi Berantai Deming Dengan adanya aktivitas quality improvement secara keseluruhan industri akan mengalami peningkatan dalam hal produktivitas karena waste dan inefisiensi berkurang secara perlahanlahan. Pelanggan akan memperoleh keuntungan dari peningkatan produktivitas ini dengan memperoleh produk-produk yang semakin berkualitas pada tingkat biaya perunit yang menurun terus-menerus. Jika pelanggan sudah mengakui tingginya kualitas maka, kepercayaan akan terjalin dan menjadi mitra yang sulit untuk dilepaskan. Selain itu pelanggan akan menceritakan harga yang kompetitif dan produk berkualitas ini kepada orang lain/calon pelanggan lain, sehingga permintaan produk akan meningkat. Hal ini pada akhirnya akan memperluas pangsa pasar. Apabila industri tetap konsisten pada bisnisnya, maka akan meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan pengembalian investasi.