Perbaikan/Makalah Temuan Hasil Pemeriksaan Yang Sering Terjadi Di Lingkungan Kementerian Kehutanan (Sumber IHPS BPK - RI) I. Jenis Temuan 1. Ketidak patuhan terhadap perundang-undangan yaitu bertentangan dengan (1) UUD 1945 (2) UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara (3) UU No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan (4) PP (5) Perpres (6) Perda (7) Peraturan lain yang diperintahkan No. (1) sampai dengan (6) 2. Kelemahan SPI, antara lain : - Pencatatan belum dilakukan - Tidak akurat - Piutang/ propisi sumber daya hutan dan reboisasi tidak didukung dengan dokumen yang memadai 3. Pemborosan, antara lain : - Ketidak Hematan (inekonomis) - Ketidak Efisienan - Ketidak Efektifan Antara lain : - Penggunan input (harga) lebih tinggi dari standar - Kuantitas/kualitas melebihi kebutuhan - Harga lebih mahal pada waktu yang sama - Hasil pekerjaan tidak dimanfaatkan - Hasil penelitian/studi banding tidak dimanfaatkan 4. Dugaan kerugian negara, antara lain : - Fiktif - Kekurangan volume - Kelebihan pembayaran - Pemahalan harga (mark up) - Biaya perjalanan ganda/melebihi standar - Penggunaan untuk kepentingan pribadi 5. Dugaan tindak pidana korupsi (terpenuhi rumusan pasal-pasal UU TPK) antara lain : - Melawan hukum/menyalahgunakan kewenangan - Memperkaya diri sendiri, orang lain, korporasi - Kerugikan keuangan negara II. Akibat Antara lain : 1. Administrasi yang buruk 2. Potensi kerugian negara 3. Pemborosan (3E) 4. Kekurangan penerimaan 5. Kerugian negara 6. Dugaan/indikasi korupsi III. Penyebab Antara lain : 1. Perencanaan buruk 2. Kurang koordinasi 3. Pengadaan terlambat (manajemen buruk) 4. Tidak memahami peraturan 5. Tidak menaati peraturan 6. Ketidak mampuan rekanan 7. Pejabat/petugas lalai 8. KPA/PA tidak melakukan pengawasan/pengendalian 9. Peraturan yang tumpang tindih dan tidak jelas/multi tafsir 10. Kurang cermat/tidak profesional IV. Saran Antara lain : 1. Pengenaan sanksi hukum disiplin 2. Sanksi manajemen 3. Diminta untuk mempertanggungjawaban perbuatannya 4. Mengembalikan kerugian negara (Majelis TP & TGR) 5. Lebih cermat 6. Upgrading (diklat) 7. Menyerahkan ke proses hukum pidana/perdata V. Pencegahan Untuk mencegah terjadinya masalah perlu di lakukan pengawasan yang berkelanjutan yang di mulai dengan monitoring (pemantauan), evaluasi, analisis, pemeriksaan, investigasi dan membawa kasus ke proses hukum. VI. Pengawasan/Pemeriksaan Untuk dapat melakukan pengawasan/pemeriksaan, para pihak yang berminat mengawasi penggunaan dana harus paham terlebih dahulu dengan makna pengawasan/pemeriksaan.