a. Nilai ketuhanan sebagai dasar pengembangan ilmu Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Pada awalnya ilmu ditemukan untuk mencerdaskan, memartabatkan dan mensejahterakan manusia . Ilmu pengetahuan berkembang secara bertahap menurut dekade waktu dan menciptakan jamannya, dimulai dari zaman Yunani Kuno , abad tengah, abad modern dan kontemporer. Problematika keilmuan dapat segera diantisipasi dengan merumuskan kerangka dasar nilai bagi pengembangan ilmu. Kerangka dasar nilai ini harus menggambarkan suatu sistem filosofi kehidupan yang dijadikan prinsip kehidupan masyarakat, yang sudah mengakar dan membudaya dalam kehidupan masyarakat Indonesia, yaitu nilai-nilai Pancasila. Ciri khas yang terkandung dalam ilmu pengetahuan adalah rasional, antroposentris, dan cenderung sekuler, dengan suatu etos kebebasan. Pancasila sebagai ideologi negara tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang merupakan bagian dari UUD 1945. Oleh karena itu, tentulah setiap masyarakat melandasi segala aspek kehidupannya dengan dasar-dasar nilai Pancasila. Dalam mempertimbangkan sebuah strategi secara imperatif kita meletakkan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Pengertian dasar nilai menggambarkan. Pancasila suatu sumber orientasi dan arah pengembangan ilmu. Dalam konteks Pancasila sebagai dasar nilai mengandung dimensi ontologis, epistemologis dan aksiologis. Dimensi ontologis berarti ilmu pengetahuan sebagai upaya manusia untuk mencari kebenaran yang tidak mengenal titik henti, atau ”an unfinished journey”. Dimensi epistemologis, nilai-nilai Pancasila dijadikan pisau analisis/metode berfikir dan tolok ukur kebenaran. Dimensi aksiologis, mengandung nilai-nilai imperatif dalam mengembangkan ilmu adalah sila-sila Pancasila sebagai satu keutuhan. Untuk itu ilmuwan dituntut memahami Pancasila secara utuh, mendasar, dan kritis, maka diperlukan suatu situasi kondusif baik struktural maupun kultural. Dalam setiap perkembangan ilmu pengetahuan harus berdasarkan pada nilai-nilai pancasila sebagai contoh nilai ketuhanan. Nilai ketuhanan mengimplementasikan ilmu pengetahuan , menciptakan perimbangan antara rasional dan irrasional antara akal , rasa dan kehendak. Berdasarkan nilai ini ilmu pengetahuan tidak hanya memikirkan apa yang ditemukan , dibuktikan dan dikembangkan tetapi juga mempertimbangkan maksud dan akibatnya kepada manusia dan sekitarnya b. Nilai kemanusiaan sebagai dasar pengembangan ilmu Nilai kemanusiaan ialah Suatu perbuatan dikatakanbaik apabila sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan.Prinsip pokok dalam nilai kemanusiaan Pancasilaadalah keadilan dan keadaban. Keadilan mensyaratkankeseimbangan, antara lahir dan batin, jasmani danrohani, individu dan sosial, makhluk bebas mandiri danmakhluk Tuhan yang terikat hukum-hukum Tuhan.Keadaban mengindikasikan keunggulan manusiadibanding dengan makhluk lain, yaitu hewan,tumbuhan, dan benda tak hidup. Karena itu perbuatanitu dikatakan baik apabila sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan yang didasarkan pada konsep keadilandan dan keadaban. a) Mengakui persamaan derajaat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama manusia b) Saling mencintai sesama manusia. c) mengembangkan sikap tenggang rasa. d) Tidak semena-mena terhadap orang lain. e) menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. f) gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. g) berani membela kebenaran dan keadilan. h) bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama denganbangsa lain. c. Nilai persatuan sebagai dasar pengembangan ilmu Sila persatuan Indonesia, mengkomplementasikan universalia dan internasionalisme (kemanusiaan) dalam sila-sila lain. Pengembangan Iptek diarahkan demi kesejahteraan umat manusia termasuk di dalamnya kesejahteraan bangsa Indonesia. Pengembangan Iptek hendaknya dapat mengembangkan rasa nasionalisme. Kebesaran bangsa serta keluhuran bangsa sebagai bagian dari umat manusia di dunia. Sila persatuan Indonesia mengingatkan kita untuk mengembangkan IPTEK untuk seluruh tanah air dan bangsa secara merata. Selain itu memberikan kesadaran bahwa rasa nasionalisme bangsa Indonesia akibat adanya kemajuan IPTEK, dengan IPTEK persatuan dan kesatuan bangsa dapat berwujud, persaudaraan dan persahabatan antar daerah dapat terjalin. Contoh persoalan atau kebijakan dari nilai persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yaitu adanya media sosial seperti facebook atau twitter yang dapat menyatukan masyarakat Indonesia untuk membantu warga negara Indonesia yang membutuhkan bantuan seperti adanya Laskar Sedekah yang menyalurkan sedekah masyarakat kepada yang berhak untuk menerima. Selain itu, orang-orang yang sudah bersedekah dapat mengetahui bentuk kegiatan Laskar Sedekahmelalui akun media sosial yang mengunggah foto-foto penerima sedekah. Manfaat lainnya dari penerapan nilai persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yakni dapat membuat masyarakat Indonesia lebih tanggap, contohnya jika terjadi bencana alam di suatu daerah seperti kabut asap maka informasi-informasi lebih cepat meluas dan menyebar. Sehingga fungsi dari nilai persatuan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) adalah memperrmudah mempersatukan masyarakat Indonesia dalam segala urusan.