pengaruh pelatihan dan pengembangan terhadapkinerja karyawan

advertisement
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
TERHADAPKINERJA KARYAWAN
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
APARATUR PERHUBUNGAN BOGOR
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan Jakarta
Oleh:
Nama
: Indah Wahyuni
No.Pokok
: 2009.022.060
Jurusan
: Manajemen
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AHMAD DAHLAN
JAKARTA
2013
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama
: Indah Wahyuni
No. Pokok
: 2009.02.2060
Jurusan
: Manajemen
Bidang/Konsentrasi skripsi
: Manajemen Sumber DayaManusia
Judul Skripsi
: Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Terhadap
Kinerja Karyawan. Di Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan
Bogor.
Jakarta, 25 September 2013
Mengetahui:
Menyetujui:
Ketua Jurusan Manajemen
Pembimbing Skripsi
(H. Ali Chaerudin SE. M.Si)
(Hj.Berlianingsih K, SE. MM)
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Nama
: Indah Wahyuni
No. Pokok
: 2009.02.2060
Jurusan
: Manajemen
Bidang/Konsentrasi skripsi
: Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul Skripsi
: Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Terhadap
Kinerja Karyawan. Di Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan
Bogor.
Pembimbing
: Hj. Berlianingsih K,SE.MM
Penguji
: Muh. Abdul Halim SE. M.SI
Telah disetujui dan diterima untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Jakarta, 25 September 2013
Wakil Ketua Bidang Akademik dan kerjasama
(Husnayetti SE. MM)
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nama
: Indah wahyuni
No. Pokok
: 2009.02.2060
Jurusan
: Manajemen
Judul Skripsi
: Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Terhadap
Kinerja Karyawan. Di Pusat Pengembangan Sumber
Daya Manusia Aparatur Perhubungan Bogor.
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Skripsi yang saya buat dengan judul sebagaimana tersebut diatas beserta
isinya merupakan hasil penelitian saya sendiri.
2. Apabila saya mengutip dari karya orang lain, maka saya mencantumkan
sumber sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saya bersedia dikenakan sanksi
(dituntut dimuka pengadilan) serta dicabut segala wewenang dan hak saya
yang berhubungan dengan ijazah dan gelar akademik Sarjana Ekonomi (SE)
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk diketahui
oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Jakarta, 25 September 2013
Yang membuat pernyataan
(Indah Wahyuni)
No. Pokok: 2009.02.2060
ABSTRAKSI
Indah wahyuni, penulisan skripsi ini berjudul “Pengaruh
Pelatihan dan Pengembangan Terhadap Kinerja Karyawan Di Pusat
Pengembangan Sumber Dya Manusia Aparatur Perhubungan Bogor”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Pelatihan
dan Pengembamngan Terhadap Kinerja Karyawan. Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan Bogor, dan mengetahui dengan
adanya evaluasi kinerja karyawan, maka karyawan dapat bekerja secara
professional.
Desain penilitian ini menggunakan mtode kuantitaf untuk mengetahui
hubungan dua variabel, pendidikan dan pelatihan (x) dan kinerja karyawan
(y).
Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan
metode analisis deskriptif, metode Analisis Regresi Linear, Analisis Korelasi,
Koefisien Determinasi dan Uji t.
Nilai koefisien korelasi sebesar 0,70 yang berarti ada pengaruh yang
kuat dan bersifat positif antara pendidikan dan pelatihan dengan kinerja
karyawan, artinya setiap program pendidikan dan pelatihan akan diikuti
dengan kinerja karywan.
Maka dapat disimpulkan bahwa untuk membandingkan nilai thitung =
5,186 maka dicari nilai dapat dihitung ttabel = 2,042. Maka thitung>ttable
yaitu 5,186>2,042. Pendidikan dan Pelatihan mempunyai pengaruh terhadap
kinerja.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul : “PENGARUH PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN
TERHADAP KINERJA KARYAWAN “. yang merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada STIE Ahmad
Dahlan Jakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penilisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna
karena
keterbatasan
pengetahuan
yang
dimiliki
penulis.
Meskipun
demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan skripsi
ini dengan baik dan benar.
Pada Kesempatan ini, dengan segala hormat dan rendah hati, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Muckhaer Pakkana SE. MM Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Ahmad Dahlan Jakarta
2. Ibu Hj. Berlianningsih SE. MM selaku dosen pembimbing yang telah
berkenan
meluangkan
waktunya
untuk
membimbing,
mengarahkan
dan
memberikan banyak masukan dari awal penulisan sehingga terselesaikannya
skripsi ini
3. Bapak dan Ibu Dosen STIE Ahmad Dahlan Jakarta yang telah memberikan
ilmunya selama penulis belajar di Program Study Manajemen pada Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan Jakarta
viii
4. Ayahanda Misin dan Ibunda sopiah ( Orang Tua Penulis), terima kasih atas
perhatian dan kasih sayangnya selama ini dan Do’anya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, kalian selalu ada dihati penulis.
5. Ananda Mulyani, terima kasih atas dukunganya dan bantuannya selama ini
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Syahlan Alanuri, terima kasih sudah membuat penulis tersadar, berfikir dan
bersemangat untuk menyelesaikan skripsi ini dengan cepat.
7. Anisa Khumairo, dan teman-teman lainnya, terima kasih telah menemani
selama penulis melaksanakan skripsi ini dan terima kasih atas bantuan dan
dukungan kalian selama penulis menulis skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut
memberikan bantuan dari awal hingga akhir penyusunan skripsi ini
Pada akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan
semua pihak yang membutuhkan, penulis berharap dapat berguna
bagi beberapa
pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penelitian ini.
Dan bagi penulis untuk dapat menambah wawasan serta pengalamn terutama dalam
hal yang berhubungan dengan kepuasan kerja karyawan. oleh karna itu penulis
mengharapkan
kritik
dan
saran
yang
membangun
kesempurnaan skripsi ini.
ix
dari seluruh
pihak
demi
Demikian kami sampaikan
Wassalamualaikum Wr. Wb
Jakarta, 08 Oktober 2013
Penulis
(Indah Wahyuni)
x
DAFTAR ISI
Tanda Persetujuan Skripsi .................................................................................
i
Lembaran Pengesahan Skripsi ...........................................................................
ii
Surat Pernyataan Keaslian ................................................................................
iii
Kata Pengantar ....................................................................................................
iv
Kata Persembahan...............................................................................................
vi
Abstrak .................................................................................................................
vii
Daftar Isi .............................................................................................................
viii
Daftar Tabel .........................................................................................................
xii
Daftar Gambar .....................................................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................
1
1.1
Latar Belakang Masalah...............................................................
1
1.2
Pembatasan Masalah ....................................................................
3
1.3
Perumusan Masalah ....................................................................
4
1.4
Tujuan dan kegunaan Penelitian...................................................
4
1.4.1 Tujuan Penelitian ................................................................
4
1.4.2 Kegunaan Penelitian ...........................................................
5
1.5
Kerangka Berfikir .........................................................................
6
1.6
Hipotesis .......................................................................................
10
xi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................
11
2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ............
11
2.1.1 Pengertian Manajemen SumberDaya Manusia.....................
11
2.1.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia...........................
11
2.2 Pengertian Pelatihan dan Pengembangan.......................................
15
2.3 Tujuan pelatihan danManfaat Pelatihan dan Pengembangan.........
16
2.3.1
Tujuan Pelatihan dan Pengembangan.................................
16
2.3.2
Manfaat Pelatihan dan Pengembangan...............................
17
2.4 Prinsip – prinsip Pelatihan dan Pengembangan..............................
18
2.5 Faktor yang perlu diperhatikan dalam pelatihan danpengembangan
.......................................................................................................
22
2.6 Jenis – jenis pelatihan dan pengembangan.....................................
22
2.7 Komponen – komponen pelatihan dan pengembangan..................
22
2.8 Tahapan-tahapan dalam menyusun pelatihan dan pengembangan
.......................................................................................................
24
2.9 Teknik pelatihan dan pengembangan .............................................
24
2.9.1 Teknik – teknik Persentasi Infpormasi ..................................
29
2.10 kinerja ...........................................................................................
32
2.10.1Pengertian kinerja.................................................................
32
2.10.2 Faktor – factor yang mempengaruhi kinerja .......................
33
2.10.3 Strategi Peningkatan kinerja ...............................................
36
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................
39
xii
3.1 Desain Penelitian ............................................................................
39
3.2 Objek Penilitian .............................................................. ..............
40
3.3 Variable Penelitian .................................................... ...................
40
3.4 Jenisdan Sumber Data ................................................ ..................
40
3.5 Teknik Pengumpulan Data.............................................................
41
3.6 Metode Analisa Data ....................................................................
43
3.6.1 Analisa Regresi sederhana ....................................................
43
3.6.2 Analisa Koofisiensi Korelasi.................................................
44
3.6.3 Uji t ......................................................................................
45
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................
47
4.1 GambaranUmum Perusahaan .........................................................
47
4.1.1
Sejarah Singkat Pusat Pelatihan dan Pengembanga Sumbe
Daya Manusia Aparatur Perhubungan Bogor ..................
47
4.1.2
Visi dan Misi......................................................................
48
4.1.3
Lokasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Aparatur Perhubungan Bogor ............................................
49
4.1.4
Struktur Organisasi ...........................................................
50
4.1.5
Tugas dan Fungsi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Aparatur Perhubungan Bogor. ...........................................
4.2
51
Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia pada Pusat
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur
Perhubungan Bogor......................................................................
xiii
58
4.2.1 Kebijakan Pelaksananaan Pelatihan dan Pengembngan di
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur
perhubungan Bogor .......................................................
58
4.2.2 Tujuan Program Pelatihan dan Pengembngan .....................
60
4.2.3 Bentuk Program Pelatihan dan Pengembangan....................
61
4.3 Pengaruh Pelatihan dan pengembangan terhadap kinerja karyawan di
Pusat Pengembangan Sumber Daya Mabusia Aparatur Perhuungan
Bogor ...............................................................................................
4.3.1
Deskripsi Data ...................................................................
63
4.3.2
Analisa Regresi Sederhana ................................................
68
4.3.3
Analisa Koefisien kolerasi …………………………… ...
70
4.3.4
Analisa Koefisien Determinasi...........................................
72
4.3.5
Uji t………………………………………………………
74
Interprestasi Hasil Penelitian.......................................................
76
KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................
78
5.1 Kesimpulan .....................................................................................
78
5.2 Saran .............................................................................................
79
4.4.
BAB V
63
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Sekala Linkert ....................................................................................
Tabel 4.1
Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin di Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Aparatur perhubungan Bogor........................
Tabel 4.2
64
Persentase Berdasarkan Usia di Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Apartur perhubungan Bogor ................................................
Tabel 4.3
42
65
Persentase Berdasarkan Tingkat Pendidikan Karyawan Pusat
Penembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan Bogor... 65
Tabel 4.4
Tabel Kerja Pegawai Di Pusat pengembangan sumberdaya manusia
aparatur perhubungan Bogor ..............................................................
67
Tabel 4.5. Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r..............................................
72
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Berfikir ...........................................................................
8
Gambar 2.1 Pengaruh Kinerja Individu dan Kelompok Terhadap Kinerja
Organisasi .......................................................................................
34
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Aparatur perhubngan Bogor ................. .........................................
49
Gambar 4.2 Grafik Hasil Pengujian Hipotesis ..................................................
75
xvi
KATA PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada ALLAH. SWT, serta MAMA yang
tersayang yang selalu sabar membimbingku dan bapak terimaksihku atas kasih
sayang yang kalian berikan selama ini, untuk anak mu yang telah engkau rawat
sejak kecil sampai sekarang makasih buat cinta dan do’a kalian yang takkan
pernah lekang oleh waktu...
Maksih buat motivasinya dan tidak akan pernahku lupa buat sahabat2ku
anisa khumairo, ananda mulyani, makasih wat do’a dan yang selalu menghiburku.
Syahlan Alanuri, Dodi herianto, sifa, heri setiawan, dan teman-teman
lainnya, terima kasih telah menemani selama penulis melaksanakan skripsi ini dan
terima kasih atas bantuan dan dukungan kalian selama penulis menulis skripsi ini.
Buat pacarku Adi Himawan makasih wat kasih sayangnya, semangat dan
pengertiannya.....
I love u ALL......................................
BAB I
PENDHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Peranan sumber daya manusia sangat penting dalam suatu perusahaan,
sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang ikut terlibat secara
langsung dalam menjalankan kegiatan perusahaan dan berperan penting dalam
meningkatkan produktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Sumber daya manusia sangat penting karena jika sumber daya dalam
suatu perusahaan tidak baik maka perusahaan akan sulit untuk mencapai
tujuan perusahaan.
Kuantitas sumber daya manusia tanpa disertai dengan kualitas yang
baik akan menjadi beban organisasi. Sedangkan kualitas, menyangkut mutu
sumber daya manusia yang menyangkut kemampuan, baik kemampuan fisik
maupun kemampuan non fisik. Oleh sebab itu untuk kepentingan akselerasi
tugas pokok dan fungsi organisasi apapun, peningkatan kualitas sumber daya
manusia merupaka salah satu syarat utama. Kualitas sumber daya manusia
yang
menyangkut
dua
aspek
fisik
dan
non
fisik
yang menyangkut
kemampuan bekerja, berpikiran dan keterampilan lain.
Jika sumber daya manusia dalam perusahaan atau organisasi baik,
maka kuantitas dan kualitas sumber daya manusia dalam perusahaan akanbaik
1
2
dan perusahaan dengan mudah akan dapat mencapai tujuan perusahaan
dengan baik.
Dampak
kualitas
yang baik
terhadap
perusahaan akan sangat
menguntungkan perusahaan karena perusahaan akan mudah mencapai tujuan
yang di ingin kan. Perusahaan akan memperolah pendapatan yang lebih dari
yang sebelumnya. Dan perusahaan juga dapat bersaing dengan perusahaan
yang besar.
Untuk meningkatkan kualitas perusahaan melakukan pelatihan dan
pengembanagan. Agar kinerja para karyawan lebih baik dan kualitasnya juga
membaik. Dengan kualitas kinerja karyawan yang baik maka karyawan akan
semakin ahli dan terampil dalam pekerjaannya. Pelatihan dan pengembangan
juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu.
Pelatihan dan pengembangan di lakukan untuk sebagai sarana untuk
meningkatkan
keterampilan
dan
meningkatkan
pengetahuan umum bagi
karyawan. Pelatihan dan pengembangan semakin penting manfaatnya Karena
tuntutan pekerjaan atau jabatan, sebagai akibat kemajuan teknologi dan
semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan yang sejenis. Setiap
personel dituntut agar dapat bekerja efektif, efisien, kualitas da kuantitas
pekerjaannya baik sehingga daya saing perusahaan semakin besar. Pelatihan
dan pengembangan ini dilakukan untuk tujuan nonkarier maupun karier bagi
para karyawan (baru atau lama) melalui latihan dan pendidikan.
3
Pusat Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur
Perhubungan
berusaha
meningkatkan kinrja para karyawannya,
dengan
melaksanakan program pelatihan dan pengembangan.
Pusat
Pelatihan
dan
Penengembangan
Aparatur Perhubungan Bogor mengharapkan
mengikuti
program
pelatihan
dan
Sumber
Daya
Manusia
para karyawan yang telah
pengembangan,
kinerjanya
dapat
meningkat. Sejalan dengan meningkatnya kinerja karyawan Pusat Pelatihan
dan Penembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan Bogor
mengharapkan agar tujuan
dapat dicapai.
Disamping itu diharapkan
meningkatkan semangat kerja para karyawan, dan pada akhirnya dapat
diciptakan suasana kerja yang harmonis.
Dengan
latar
belakang
ingin
mengetahui
bagaimana
pengaruh
program pelatihan dan pengembangan yang di lakukan Pusat Pelatihan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan Bogor terhadap
kinerja karyawannya dalam bentuk skripsi dangan judul “ PENGARUH
PELATIHAN
DAN
PENGEMBANGAN
TERHADAP
KINERJA
KARYAWAN PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
APARATUR PERHUBUNGAN BOGOR.
1.2
Batasan Masalah
Agar ruang lingkup penelitian ini tidak terlalu luas maka perlu kiranya
di lakukan pembatasan masalah. Masalah yang akan di bahas adalah:
Bagaimana bentuk pelaksanaan, bagai mana pengaruh dan seberapa besar
pengaruh program pelatihan dan pengembangan terhadap kinerja karyawan
4
Pusat Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur
Perhubungan.
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan batasan masalah maka dapat
di rumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan
yang di lakukan Pusat Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Aparatur Perhubungan Bogor.
2. Bagaimana pengaruh program pelatihan dan pengembangan terhadap
kinerja karyawan Pusat Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Aparatur Perhubungan Bogor.
3. Berapa
besarnya
pengaruh
program pelatihan
dan
pengembangan
terhadap kinerja karyawan Pusat Pelatihan dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Aparatur Perhubungan Bogor.
1.4
Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan
Penelitian
adalah:
Untuk
mengetahui
bentuk
pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan yang di
lakuka
Pusat
Pelatighan dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Aparatur Perhubungan Bogor.
5
1. Untuk mengetahui pengaruh program pelatihan dan pengembangan
terhadap kinerja karyawan Pusat Pelatihan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan Bogor
2. Untuk
Mengetahui
bagaimna
bentuk
pelaksanaan
program
pelatihan dan pengembangan yang di lakukan Pusat Pelatihan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur
Perhubungan
Bogor.
3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh pelatihan dan pengembangan
terhadap kinerja karyawan Pusat Pelatihan dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan Bogor.
1.4.2 Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan teoritis
a. Untuk
menambah
wawasan
kajian
ilmu
manajemen
sumber daya manusia yang dapat dijadikan rujukan bagi
peneliti lebih lanjut.
b. Untuk menambah wawasan kajian ilmu sumber daya
manusia
khususnya
menyangkut
hubungan
pemberian
pelatiahan dan pengembangan terhadap kinerja karyawan
yang dapat dijadikan rujukan tentang penelitian dimasa
datang.
2. Kegunaan Praktis
Penulis mencoba memberikan sumbangan sarana yang
kiranya
bermanfaat
bagi
pihak
Pusat
Pelatihan
dan
6
Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan
Bogor terutama dalam hal menetapkan kebijakan pemberian
pelatihan dan pengembangan untuk masa yang akan datang.
Penelitian
ini diharapkan
dapat
dijadikan
sebagai
konsep kerja yang baru dan tolak ukur kinerja bagi sumber
daya manusia di Pusat Pelatihan Dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Aparatur Perhubungan Bogor.
3. Manfaat Bagi Penulis.
Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh
gelar sarjana Ekonomi pada Pusat Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Ahmad Dahlan Jakarta.
1.5
Kerangka Berfikir
Manajemen
sumber
daya
manusia
adalah
mengatur
atau
mengendalikan potensi yang ada di dalam diri seseorang.Manajemen
sumber daya manusia mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan
pembinaan,
penggunaan
dan
perlindungan
sumber
daya
manusia.
Manajemen sumber daya manusia dalam suatu perusahaan juga menyangkut
bagaimana mengatur karyawan agar dapat mencapai tujuan perusahaan
dengan, baik dan tersusun.
Pengembangan (development) adalah fungsi operasional kedua dari
manajemen personalia. Pengembangan karyawan (baru atau lama) perlu
dilakukan secara terencana dan berkesinambungan.Agar pengembangan
7
dapat dilaksanakan dengan baik, harus lebih dahulu ditetapkan suatu
program pengembangan karyawan.
Program pelatihan dan pengembangan karyawan hendaknya disusun
secara cermat dan didasarkan kepada metode – metode ilmiah serta
berpedoman pada keterampilan yang dibutuhkan perusahaan saat ini
maupun
untuk
masa
depan.
Pengembangan
harus
bertujuan
untuk
meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan
supaya prestasi kerjanya baik dan mencapai hasil yang optimal.
Pengembangan secara informal yaitu karyawan atas keinginan dan
usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari
buku-buku
literatur
yang
ada
hubungannya
dengan
pekerjaan
atau
jabatannya. Pengembangan secara informal menunjukan bahwa karyawan
tersebut
berkeinginan
keras
untuk
maju
dengan
cara
meningkatkan
kemampuan kerjanya. Hal ini bermanfaat bagi Instansi Pemerintah karena
prestasi
kerja
karyawan
semakin
besar,
di samping
efisiensi dan
produktifitasny juga semakin baik.
Pengembangan secara formal yaitu karyawan di tugaskan Instansi
Pemerintah untuk mengikuti pendidikan atau pelatihan, baik yang dilakukan
Instansi maupun yang di laksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan atau
pelatihan.Pengembangan secara formal dilakukan Instansi karena tuntutan
pekerjaan saat ini atupun masa datang, yang sifatnya nonkarier atau
peningkatan karier seseorang karyawan.
8
Dengan melakukan pengembangan kinerja, kinerja karyawan akan
memebaik dan dapat melakukan kinerja sesuai dengan perusahaan inginkan.
Walaupun
perusahaan
mengeluarkan
biaya
besar
untuk
membiayai
karyawan untuk mengikuti pelatihan dan pengembangan namun dengan
begitu karyawan di intansi Pemerintah kita akan bekerja lebih baik. Dengan
karyawan bekerja dengan lebih baik, tujuan intansiakan di raih dengan
mudah.
9
Gambar 1.1
Kerangka Berpikir
Manjemen Sumber Daya
Manusia
On The Job
-
Pelatihan dan
Pengembangan
Off The Job
-
Suimulasi
Metoda studi kasus
Role playing
Business games
Vestibule training
Latihan laboratorium
Program pengembangan
eksekutif
Presentasi informasi
Metode kuliah
Programmed instrucsion
Self study
Analisa transaksi
Presentasi video
Metode komperensi
-
Kinerja
Karyawan
Rotasi jabatan
Coaching
Instruksi pekerjaan
Magang
System penilaian
prestasi
Penugasan
sementara
10
1.6
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap perumusan masalah
penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta yang
diperoleh melalui pengumpulan data.
Seperti diketahui, hipotesis diatas dibagi menjadi 2(dua), sebagai
berikut:
1.
Ho = tidak terdapat hubungan atau pengaruh antara variable x dan y
2.
Ha = terdapat hubungan atau pengaruh antara variable x dan y
Hipotesis
pengembangan
dalam
(variable
penelitian
x)
ini
adalah: Program pelatihan
berpengaruh
terhadap
kinerja
(variable y). Dengan kata lain: Ha diterima dan Ho ditolak.
dan
karyawan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
2.1.1
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengertian
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
punya
beberapa pengertian, ini adalah beberapa pengertian Manajemen
Sumber Daya Manusia menurut pengarang dan beberapa ahli.
Menurut. Malayu S. P. Hasibuan (2008:10) mengatakan
bahwa:
Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni
mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat.
Menurut. A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2007:2)
mengatakan bahwa:
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu
perencanaan,
pengorganisasian,
pengkoordinasian,
pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan,
pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian,
pemeliharaan, dan pemisahaan tenaga kerja dalam rangka
mencapai tujuan organisasi.
2.1.2
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manajemen
Menurut Malayu S. P. Hasibuan (2008:21-23):
Fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi
perencanaan,
pengorganisasian,
pemeliharaan,
pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian,
pemeliharaan,
kedisiplinan,
dan
pemberhentian.
11
12
1.
Perencanaan
Perencanaan
(human
resources
planning)
adalah
merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar
sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu
mewujudkan
tujuan.
Perencanaan
dilakukan
dengan
menetapkan program kepegawaian. Program kepegawaian
meliputi
pengorganisasian,
pengadaan,
penghargaan,
pengembangan,
kompensasi,
pengendalian,
pengintegrasian,
pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan.
Program
kepegawaian
yang
baik
akan
membantu
tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
2.
Pengorganisasian
Pengorganisasian
adalah
kegiatan
untuk
mengorganisasi
semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja,
hubungan
kerja,
delegasi
wewenang,
integrasi,
dan
koordinasi dalam bagan organisasi (organization chart).
Organisasi hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Dengan organisasi yang baik akan membantu terwujudnya
tujuan secara efektif.
3.
Pemeliharaan
Pemeliharaan
(maintenance)
adalah
kegiantan
untuk
memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan
loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama
13
sampai pensiun. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan
program
kesejahteraan
sebagaian
besar
yang
karyawan
berdasarkan
serta
kebutuhan
berpedoman kepada
internal dan eksternal konsistensi.
4.
Pengendalian
Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan
semua
karyawan,
agar
mentaati
peraturan-peraturan
perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. Apabila
terdapat penyimpangan atau kesalahan diadakan tindakan
perbaikan
dan
penyempurnaan
rencana
pengendalian
karyawan meliputi kehadiran, kedisplinan, perilaku, kerja
sama,
pelaksanaan
pekerjaan,
dan
menjaga
situasi
lingkungan pekerjaan.
5.
Pengadaan
Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi,
penempatan,
karyawan
orientasi, dan induksi untuk mendapatkan
yang
Pengadaan
yang
sesuai dengan
baik
akan
kebutuhan
membantu
perusahaan.
terwujudnya
kemampuan.
6.
Pengembangan
Pengembangan (development) adalah proses peningkatan
keterampilan
teknis,
teoritis,
konseptual,
dan
moral
karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan
14
dan
pelatihan
yang
diberikan
harus
sesuai
dengan
kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
7.
Kompensasi
Kompensasi (compensation) adalah pemberian balasa jasa
langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), uang atau
barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang di
berikan kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil
dan layak. Adil diartikan sesuai dengan prestasi kerjanya,
layak diartikan dapat memenuhi kebutuhan primernya serta
berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan
berdasarkan internal dan eksternal.
8.
Pengintegrasian
Pengintegrasian
(integration)
mempersatukan
kepentingan
adalah
kegiatan
untuk
perusahaan dan kebutuhan
karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling
menguntungkan. Perusahaan memperoleh laba, karyawan
dapat
memenuhi
kebutuhan
dari
hasil
kerjanya.
Pengintegrasian merupakan hal yang penting dan sulit
dalam MSDM, karena mempersatukan dua kepentingan
yang bertolak belakang.
9.
Pengarahan
Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua
karyawan, agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta
15
efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan,
karyawan, dan masyarakat. Pengarahan dilakukan pimpinan
dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua
tugasnya dengan baik.
10.
Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan
kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik
sulit terwujud tujuan yang maksiamal. Kedisiplinan adalah
keinginan
dan
kesadaran
untuk
mentaati
peraturan-
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.
11.
Pemberhentian
Pemberhentian
(separation)
adalah
putusnya
hubungan
kerja seseorang dari suatu perusahaan. Pemberhentian ini
disebabkan
oleh
keinginan
karyawan,
keinginan
perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebabsebab lainnya. Pelepasan ini diatur oleh Undang-undang
No. 12 Tahun 1964.
2.2
Pengertian Pelatihan dan Pengembangan
Menurut Ike Kusdyah Rachmawati, (2008:110) Pelatihan dan
Pengembangan merupakan kegiatan yang bermaksud memperbaiki dan
mengembangkan sikap, perilaku, keterampilan, dan pengetahuan para
karyawan
sesuai
dengan
keinginan
perusahaan.
Pelatihan
dan
16
pengembangan
ditujukan
untuk
mempertahankan
dan
meningkatkan
Noe
(2009: 228)
prestasi kerja para karyawan.
Menurut
pelatihan
Sudarmanto,
merupakan
mengutip
Raymond
yang
direncanakan
usaha
oleh
perusahaan
(organisasi) untuk memfasilitasi pembelajaran kompetensi karyawan yang
berhubungan dengan pekerjaan.
Masih
pelatihan
menurut
(training)
Sudarmanto,
merupakan
segala
mengutip
Bernardin
kegiatan
untuk
(2009:228)
meningkatkan
kinerja individu atau pegawai sesuai dengan pekerjaan atau jabatan yang
dipegangnya atau berhubungan dengan iugas saat ini.
Sedangkan Menurut Kaswan (2011:2) Pengembangan merupakan
upaya memberikan kemampuan kepada karyawan yang di perlukan
organisasi di masa yang akan datang.
Sedangkan
pengembangan
dapat
Sudzarmanto,
berupa
mengutip
pendidikan
Noe
formal,
(2009:229)
pengalaman kerja,
hubungan interpersonal atau peniIaian personality serta kemampuan untuk
membantu pegawai mempersiapkan masa depan.
2.3
Tujuan dan Manfaat Pelatihan dan Pengembangan
2.3.1
Tujuan Pelatihan dan Pengembangan
Menurut. A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2011:45)
tujuan dari pelatihan dan pengembangan adalah:
1. Meningkatkan penghayatan jiwa dan idelogi.
17
2. Meningkatkan produktivitas kerja.
3. Meningkatkan kualitas kerja.
4. Meningkatkan ketetapan perencanaan sumber daya manusia
5. Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja.
6. Meningkatkan rangsangan agar pegawai mampu berprestasi
secara maksimal.
7. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja.
8. Menghindari keusangn (obsolescence).
9. Meningkatkan perkembangan pegawai.
2.3.2
Manfaat Pelatihan dan Pengembangan
Menurut
John
Soeprihanto
(2009:88-89)
manfaat
dari
pelatihan dan pengembangan adalah:
1.
Kenaikan produktifitas baik kuantitas atau maupun jumlah
kualitas/mutu Tenaga Kerja dengan program latihan dan
pengembangan
akan
lebih
banyak
sedemikian
rupa
produktifitas baik dari segi jumlah maupun mutu dapat
ditingkatkan.
2.
Kenaikan modal kerja
Apabila penyelenggaraan latihan dan pengembangan sesuai
dengan tingkat kebutuhan yang ada dalam organisasi
perusahaan maka akan tercipta suatu kerja yang harmonis
dan dengan kerja yang meningkat.
18
3.
Menurunnya pengawasan
Semakin pekerja percaya pada kemampuan dirinya sendiri,
maka dengan disadari kemauan dan kemampuan kerja
tersebut para pengawas tidak terlalu dibebani untuk setiap
saat harus mengadakan pengawasan.
4.
Menurunnya angka kecelakaan
Selain menurunnya pengawasan, kemauan dan kemampuan
tersebut lebih banyak menghindarkan para pekerja dari
kesalahan dan kecelakaan.
5.
Menaikan stabilitas dan flexibilitas tenaga kerja
Stabilitas dalam hubungannya dengan jumlah dan mutu
produksi,
flexibilitas
dalam
hubungannya
dengan
mengganti sementara karyawan yang tidak hadir/ke luar.
6.
Mengembangkan pertumbuhan pribadi
Pada
dasarnya
perusahaan
mengadakan
latihan
dan
pengembangan dan adalah memenuhi kebutuhan organisasi
perusahaan
sekaligus
perkembangan/pertumbuhan pribadi
karyawan.
2.4
Prinsip-prinsip Pelatihan dan Pengembangan
Anwar Prabu Mangkunegara, mengutip pendapat Andrew E.
Sikula (2011:49) mengatakan ada beberapa prinsip-prinsip dalam pelatihan
dan pengembangan di antaranya adalah:
19
1.
Semua manusia dapat belajar. Individu dari semua umur dengan
kapasitas
intelektual
yang
bermacam-macam
mempunyai
kemampuan untuk memplajari perilaku-perilaku baru.
2.
Seorang individu harus bermotivasi untuk aktualisasi diri, promosi,
insentif
berupa
uang.
Bahkan
motivasi
belajar
kebanyakan
merupakan motivasi diri.
3.
Belajar adalah aktif, bukan pasif. Pendidikan yang efektif menuntut
aksi dan melibatkan semua peserta pelatihan/pengembangan.
4.
Peserta
dapat
memperoleh
pengetahuan
lebih
cepat dengan
bimbingan. Umpan balik adalah perlu karena belajar dengan trial
dan error terlalu banyak memerlukan waktu dan tidak efisien.
5.
Materi yang sesuai harus diberikan. Pengajar harus memiliki alatalat pelatuhan materi-materi yang cukup lengkap, seperti kasuskasus, masalah-masalah, pertanyaan-pertanyaan untuk diskusi, dan
bahan bacaan.
6.
Waktu yang harus diberikan untuk dapat menerapkan pelajaran.
Sebagian dari proses belajar menuntut waktu banyak peserta
mencernakan, menilai, menerima, dan meyakini materi pelajaran.
7.
Metode-metode belajar harus bervariasi. Hal itu untuk mencegah
timbulnya kesalahan dan kebosanan.
8.
Peserta harus memperoleh kepuasan belajar. Pendidikan harus
memenuhi
kebutuhan-kebutuhan,
harapan-harapan peserta.
keinginan-keinginan,
dan
20
9.
Peserta memerlukan penguat dari perilaku yang tepat. Hadiahhadiah positif dan secara langsung menguatkan perilaku yang
diinginkan.
10.
Standar prestasi harus ditntukan untuk peserta. Tujuan-tujuan harus
ditetapkan, sehingga peserta dapat menilai prestasi pendidikan dan
kemajuan mereka.
11.
Tarif belajar
nyata
berbeda-beda.
Belajar dapat melibatkan
kesadaran, perubahan sikap atau perubahan perilaku. Beberapa
orang belajar dengan melibatkan proses mental, aktivitas belajar
lainnya berhubungan dengan fisik. Waktu dan metode yang
berbeda-beda diperlukan untuk
mengatasi taraf belajar yang
berbeda-beda.
12.
Belajar merupakan suatu penyesuaian diri dari individu. Belajar
menimbulkan perubahan pada yang bersangkutan dan semua
perubahan itu memerlukan penyesuaian diri.
13.
Perbedaan individu berperan besar dalam efektivitas belajar. Apa
yang dapat dipelajari dengan mudah oleh beberapa individu
mungkin sangat sukar bagi orang lain karena perbedaan dasar
kemampuan dan latar belakang budaya.
14.
Belajar adalah suatu proses kumulatif. Reaksi individu terhadap
suatu pelajaran dikondisikan dan dimodifikasi oleh apa yang telah
dipelajari dikomdisiakn dan dimodifikasi oleh apa yang telah
dipelajari pada pelajaran-pelajaran sebelumnya dan pengalaman.
21
15.
Keterlibatan ego adalah faktor utama belajar. Setiap peserta akan
belajar lebih banyak bilamana ia melihat adanya hubungan antara
kesempatan pelatihan dengan tercapainya tujuan-tujuan pribadinya.
16.
Kecepatan belajar akan menurun bilamana menyangkut skill yang
kompleks. Skill yang sederhana dapat dipelajari lebih mudah dan
cepat daripada aktivitas yang kompleks.
17.
Belajar berhubungan erat dengan perhatian dan konsentrasi. Proses
belajar akan lebih efektif jika tidak ada gangguan.
18.
Belajar meliputi ingatan jangka panjang dan penguasaan segera
dari pengetahuan. Ingatan dapat diperkuat dengan pemahaman,
pengulangan.
19.
Ada arah ke atas grafik proses belajar dan diikuti dengan garis
mendatar
dalam
kurva
belajar.
Pengetahuan
baru
selalu
terkumpulkan walaupun biasanya jarang terjadi.
20.
Ketelitian
patut mendapat penekanan lebih banyak
daripada
kecepatan selama proses belajar. Kecepatan dapat ditingkatkan,
tetapi penelitian lebih sukar dikontrol.
21.
Hukum pengaruh menyatakan bahwa jawaban yang tepat terhadap
sesuatu masalah menjadi lebih pasti semakin ia timbul. Dengan
perkataan
lain,
pengulangan
cenderung
memantapkan
suatu
jawaban atau suatu penyesuaian.
22.
Tidur mempengaruhi belajar. Tidur segera setelah satu pengalaman
belajar sering meningkatkan ingatn.
22
23.
Belajar
harus
didasarkan
dengan
realitas.
Pendidikan harus
berhubungan erat dengan pengalaman hidup pelajar.
24.
Belajar harus berorientasipada tujuan. Tujuan-tujuan khusus dan
hadiah yang berhubungan dengan usaha belajar padaumumnya
memperlancar mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan.
2.5 Faktor-Faktor
yang
Perlu
Diperhatikan
dalam
Pelatihan
dan
Pengembangan
Dalam pelaksanaan pelatihan dan pengembangan. (A. A. Anwar
Prabu Mangkunegara, 2011:45) perlu di perhatikan beberapa faktor
sebagai berikut:
1. Perbedaan individu pegawai.
2. Hubungan dengan jabatan analisis.
3. Motivasi.
4. Partisipasi aktif.
5. Seleksi peserta penataran.
6. Metode pelatihan dan pengembangan.
2.6
Jenis-Jenis Pelatihan dan Pengembangan
Menurut. Malayu S. P. Hasibuan (2008:72) jenis-jenis pelatihan dan
pengembangan di antaranya adalah:
1. Pengembangan secara informal yaitu karyawan atas keinginan dan
usaha
sendiri
melatih
dan
mengembangkan
dirinya
dengan
23
mempelajari buku-buku
pekerjaan
atau
literatur
jabatannya.
yang
ada
hubungannya
Pengembangan
secara
dengan
informal
menunjukan bahwa karyawan tersebut berkeinginan keras untuk maju
dengan cara menigkatkan kemampuan kerjanya. Hal ini bermanfaat
bagi perusahaan karena prrestasi kerja karyawan semakin besar,
disamping efisiensi dan produktifitasnya juga semakin baik.
2. Pengembangan secara formal yaitu karyawan ditugaskan perusahaan
untuk
mengikuti pendidikan atau pelatihan,
perusahaan
maupun
yang
dilaksanakan
baik
oleh
yang dilakikan
lembaga-lembaga
pendidikan atau pelatihan. Pengembangan secara formal dilakukan
perusahaan karena tuntutan pekerjaan saat ini ataupun masa datang,
yang sifatnya nonkarier atau peningkatan karier seseorang karyawan.
2.7
Komponen-komponen Pelatihan dan Pengembangan
. A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2011:44) mengemukakan
terdapat lima komponen pelatihan dan pengembangan sebagai berikut:
1. Tujuan dan sasaran pelatihan dan pengembangan harus jelas dan dapat
diukur.
2. Para pelatih (trainers) harus memiliki kualifikasi yang memadai.
3. Materi latihan dan pengembangan harus disesuaikan dengan tujuan
yang hendak dicapai.
4. Metode pelatihan dan pengembangan harus sesuai dengan tingkat
kemampuan pegawai yang menjadi peserta.
24
5. Peserta
pelatihan
dan
pengembangan
(trainee) harus memenuhi
persyaratan yang ditentukan.
2.8
Tahapan-tahapan penyusunan Pelatihan dan Pengembangan
Menurut. A. A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2011:45) tahapantahapan penyusunan pelatihan dan pengembangan adalah:
1. Mengindentifikasi kebutuhan pelatihan/pengembangan.
2. Menetapkan tujuan dan sasaran pelatihan/pengembangan.
3. Menetapkan kriteria keberhasilan dengan alat ukurnya.
4. Menetapkan metode pelatihan/pengembangan.
5. Mengadakan percobaan dan revisi.
6. Mengimplementasikan dan mengevaluasi.
2.9
Teknik Pelatihan dan Pengembangan
Masih menurut T. Hani Handoko, (2012:110) ada dua kategori
pokok program pelatihan dan pengembangan manajemen sebagai berikut:
1. Metode praktis (on-the-job training).
Teknik-teknik “on the job” merupakan metode latihan yang paling
banyak digunakan. Karyawan dilatih tentang pekerjaan baru dengan
supervise langsung seorang “pelatih” yang berpengalaman (biasanya
karyawan lain). Berbagai macam teknik on the job yang biasa
digunakan dalam prektek adalah sebagai berikut :
25
1)
Rotasi Jabatan
Memberikan kepada karyawan pengetahuan tentang bagianbagian organisasi yang berbeda dan praktek berbagai macam
keterampilan.
2)
Latihan Interuksi Pekerjaan
Petunjuk-petunjuk pengerjaan diberikan secara langsung pada
pekerja dan digunakan terutama untuk melatih para karyawan
tentang cara pelaksanaan pekerjaan mereka sekarang.
3)
Magang (Apprenticeships)
Merupakan proses belajar dari seorang atau beberapa orang
yang
lebih
berpengalaman.
Pendekatan
ini
dapat
dikombinasikan dengan latihan “off-the-job”. Hampir semua
karyawan pengrajin (craft), seperti tukang kayu dan ahli pipa
atau ledeng, dulatih dengan program-program magang informal.
Asistensi dan internship adalah bentuk lain program magang.
4)
Coaching
Penyelia atau atasan memberikan bimbingan dan pengarahan
kepada karyawan dalam pelaksanaan kerja rutin mereka.
Hubungan penyelia dan karyawan sebagai bawahan serupa
dengan hubungan tutor-mahasiswa.
5)
Penguasaan Sementara
Penempatan karyawan pada posisi manajerial atau sebagai
anggota panitia tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan.
26
Karyawan
terlibat
dalam
pengambilan
keputusan
dan
pemecahan masalah-masalah organisasional nyata.
2. Teknik-teknik prestasi informasi dan metode-metode simulasi (off-thejob traning).
a.
Metode-motode Simulasi
Dengan
pendekatan
inikaryawan
peserta
latihan
menerima perstasi tiruan (artificial) suatu aspek organisasi dan
diminta
untuk
menanggapinya
seperti
dalam
keadaan
sebenarnya. Di antara metode-metode simulasi yang paling
umum digunakan adalah sebagai berikut :
1) Metode Studi Kasus
Deskripsi
tertulis
suatu
situasi pengambilan
keputusan
nyata disediakan. Aspek-aspek organisasi terpilih diuraikan
pada lembar kasus. Karyawan yang terlibat dalam tipe
latihan
ini
masalah,
diminta
untuk
menganalisa
penyelesaian-penyelesaian
kasus,
mengidentifikasikan
situasi
alternatife.
dan
masalah-
merumuskan
Dengan
metode
karyawan dapat mengembangkan ketentrampilan
pengambilan keputusan.
2) Role Playing
Teknik ini merupakan suatu peralatan yang memungkinkan
para karyawan (peserta latihan) untuk memainkan berbagai
peran yang berbeda. Peserta ditugaskan untuk memerankan
27
individu tertentu yang digambarkan dalam suatu episode
dan diminta untuk menaggapi peserta lain yang berbeda
perannya. Dalam hai ini tidak ada naskah yang mengatur
pembicaraan dan perilaku. Efektifitas metode ini sangat
bergantung pada kemampuan peserta untuk memainkan
peranan (sedapat mungkin sesuai dengan realitas) yang
ditugaskan kepadanya. Teknik role playing dapat mengubah
sikap peserta, seperti missal menadi lebih toleransi terhadap
perbedaan individual, dan mengembangkan keterampilanketerampilan antara pribadi (interpersonal skill).
3) Business Games
Bussines
(management)
game
adalah
suatu
simulasi
pengambilan keputusan skala kecil yang dibuat sesuai
dengan situasi kehidupan bisnis nyata. Permainan bisnis
yang
kompleks
biasanya
dilakukan
dengan
bantuan
komputer untuk mengerjakan perhitungan-perhitungan yang
diperlukan.
Permainan
disusun
dengan
aturan-aturan
tertentu yang diperoleh dari teori ekonomi atau dari studi
operasi-operasi bisnis atau industri secara terinci. Para
peserta „game‟ dengan memutuskan harga produk yang
akan dipasarkan, berapa besar anggaran pengiklanan, siapa
yang akan ditarik, dan sebagainya. Tujuannya adalah untuk
28
melatihpara karyawan (atau manajer) dalam pengambilan
keputusan dan cara mengelola operasi-operasi perusahaan.
4) Vestibule Training
Agar program pelatihan tidak mengganggu operasi-operasi
normal, organisasi menggunakan vestibule training. Bentuk
latihan ini dilaksanakan bukan oleh atasan (penyelia), tetapi
oleh pelatih-pelatih khusus. Area-area terpisah dibangun
dengan berbagai jenis peralatan sama seperti yang akan
dilakukan pada pekerjaan sebenarnya.
5) Latihan Laboratorium
Teknik ini adalah suatu bentuk latihan kelompok yang
terutama digunakan untuk mengembangkan keterampilanketerampilan
antar
pribadi.
Salah
bentuk
latihan
labolatorium yang terkenal adalah latihan sensitivitas, di
mana peserta belajar menjadi lebih sensitip (peka) terhadap
perasaan orang lain dan lingkungan. Latihan ini juga
berguna untuk
mengembangkan berbagai perilaku bagi
tanggung jawab pekerjaan di waktu yang akan datang.
6) Program-program Pengembangan Eksekutif
Program-program
universitas
atau
Organisasi bias
mengikuti
ini
biasanya
diselenggarakan
lembaga-lembaga
mengirimkan
paket-paket
khusus
pendidikan
di
lainnya.
para karyawannya untuk
yang
ditawarkan;
atau
29
bekerjasama
dengan
suatu
lembaga
pendidikan
untuk
menyelenggarakan secara khusus suatu bentuk penataran,
pendidikan atau latihan sesuai kebutuhan organisasi.
2.9.1
Teknik-teknik Presentasi Informasi
Tujuan
utama
teknik-teknik
presentasi
(penyajian)
informasi adalah untuk mengajarkan berbagai sikap, konsep atau
keterampilan
kedapa
peserta.
Metode-metode
yang
biasa
digunakan :
1) Kuliah
Ini merupakan suatu metode tradisional dengan kemampuan
penyampaian informasi, banyak peserta dan biaya relatip murah.
Para
peserta
diasumsikan
sebagai
pihak
yang
pasip.
Kelemahannya adah tidak atau kurang adanya partisipasi dan
umpan balik. Hal ini dapat diatasi bila diskusi atau pembahasan
kelas diadakan selama proses kuliah. Teknik kuliah cenderung
lebih tergantung pada komunikasi bukan modeling.
2) Presentasi Video
Presentasi TV, films, slides dan sejenisnya adalah serupa
dengan bentuk kuliah. Metode ini biasanya digunakan sebagai
bahan atau alat pelengkap bentuk-bentuk latihan lainnya.
3) Metode Konperensi
Metode ini analog dengan bentuk kelas seminar di perguruan
tinggi, sebagai pengganti metode kuliah. Metode konperensi
30
sering
berfungsi sebagai “tulang
macam
program
latihan
belakang” bagi berbagai
hubungan
manusiawi.
Tujuannya
adalah untuk mengembangkan kecakapan dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan dan untuk mengubah sikap
karyawan. Proses latihan hampir selalu berorientasi pada diskusi
tentang masalah atau bidang minat baru yang telah ditetapkan
sebelumnya.
4) Programmed Intruction
Metode ini menggunakan mesin pengajar atau komputer untuk
memperkenalkan kepada peserta topic yang harus dipelajari,
dan
memerinci serangkaian
langsung
langkah
pada penyelesaian setiap
dengan
langkah.
umpan
balik
Masing-masing
peserta bias menetapkan kecepatan belajarnya sendiri. Sebelum
pelajaran dimulai, perlu dilakukan tes penempatan (placement
test) untuk menentukan tingkat awal setiap peserta. Instruksiinstruksi dipersiapkan oleh para ahli (spesialis) dari berbagai
disiplin ilmu; antara lain, psikologi pendidikan yang bekerja
pada pengembangan cara-cara pengajaran, spesialis bidang
tertentu menyusun teks dan kasus, pemogram menterjemahkan
masalah-masalah ke dalam bahasa komputer, dan seterusnya.
5) Studi Sendiri
Programmed Instruction yang telah dibahas di atas merupakan
salah
satu
bentuk
studi
sendiri.
Teknik
ini
biasanya
31
menggunakan manual-manual atau modul-modul tertulis dan
kaset-kaset atau videotape rekaman. Studi sendiri berguna bila
para karyawan tersebar secara geografis atau bila proses belajar
hanya memerlukan sedikit interaksi.
Di samping teknik-teknik latihan dan pengembangan yang
telah diuraikan, ada beberapa bentuk latihan lainnya yang dapat
digunakan
dalam
program
pengembangan
manajemen
dan
organisasi, antara lain analisis transaksional, grid OD, T-Group,
dan senagainya.
Masing-masing
kategori mempunyai sasaran pengajaran
sikap, konsep atau pengetahuan dan atau keterampilan utama yang
berbeda.
Dalam pemilihan teknik tertentu untuk di gunakan pada
program latihan dan pengembangan, ada beberapa “trade-off”. Ini
berarti tidak ada satu teknik yang selalu paling baik; metode
terbaik tergantung pada sejauh mana suatu teknik memenuhi
faktor-faktor berikut :
1) Efektivitas biaya
2) Isi program yang dikehendaki
3) Kelayakan fasilitas- fasilitas
4) preferensi dan kemampuan peserta
5) Preferensi dan kemampuan instructor atau pelatih
6) Prinsip-prinsip belajar
32
Tingkat pentingnya keenam “trade-off” tersebut tergantung
pada situasi. Sebagai contoh, efektivtas biaya mungkin merupakan
faktor minor (bukan utama) dalam latihan maneuver darurat pilot
pesawat terbang. Bagaimanapun juga, manajer perlu mengenal
semua teknik latihan dan pengembangan yang tersedia, agar dapat
memilih teknik yang paling tepat untuk kebutuhan, sasaran, dan
kondisi tertentu.
2.10 Kinerja
2.10.1 Pengertian Kinerja
Menurut
Rivai,
Basri
dalam
Lijan
Poltak
Sinambela
(2012:6):
”kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang atau
keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan
tugas dibandingkan dengan berbagai kemingkinan, seperti
standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama”.
Menurut
A.A.
Anwar
Prabu
Mangkunegara
(2011:67)
bahwa:
“kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Menurut Syafri mangkuprawita (2007:153)“kinerja karyawan
adalah hasil proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu
dan tempat dari karyawan serta organisasi yang bersangkutan.”
33
Menurut
“mengemukakan
Lijan
bahwa
Poltak
kinerja
Sinambela,
pegawai
dkk
didefinisikan
(2012:5)
sebagai
kemampuan pegawai dalam melakukan suatu keahlian tertentu”
Kinerja pegawai sengatlah perlu, sebab dengan kinerja ini
akan
diketahui
seberapa
jauh
kemampuan
pegawai
dalam
melaksanakan tugas yang dibebankanya kepadanya. Untuk itu
diperlukan penentuan kriteria yang jelas dan terukur serta ditetapkan
secara bersama-sama yang dijadikan sebagai acuan.
2.10.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja merupakan suatu konstruksi multi dimensi yang
mencakup
banyak
faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor
tersebut terdiri dari faktor intrinsik karyawan (personal/individu)
yaitumotivasi yang berasal dari dalam diri berupa kesadaran diri
sendiri untuk berprestasi dan kesadaran mengembangkan diri atau
sumber daya manusia dan faktor ekstrinsik, yaitu kepemimpinan,
system, tim dan situasionalMotivasi ekstrinsik pada hakekatnya
adalah
dorongan
yang
berasal dari luar
seseorang,
motivasi
ekstrinsik yang positif berupa suasana kerja, gaji, penghargaan dan
lain sebagainya. Urutan rinci faktor-faktor tersebut adalah sebagai
berikut :
Menurut Syafri mangkuprawita (2007:155) :
34
a.
Faktor
personal/individu,
meliputi
unsur
pengetahuan,
keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi
dan komitmen.
b.
Faktor kepemimpinan meliputi aspek kualitas manajer dan team
leader
daam
memberi
dorongan,
semangat,
arahan,
dan
dukungan kerja para pegawai.
c.
Faktor tim meliputi kualitas dukungan dan semangat yang
diberikan oleh para rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap
sesame anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim.
d.
Faktor system meliputi system kerja, fasilitas, atau infrastruktur
yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi dan kultur
kinerja organisasi.
e.
Faktor
intelektual
(situasional),
lingkungan eksternal dan internal.
meliputi
tekanan
dan
35
Gambar 2.2
Pengaruh kinerja individu dan kelompok terhadap kinerja organisasi
Kinerja
Organisasi
Kinerja
Kelompok
Kinerja
Individual
Faktor Kinerja
Faktor Kinerja
Faktor Kinerja
-pengetahuan
-keterampilan
-motivasi
-peran
-keeratan tim
-kepemimpinan
-kekompakan
-struktur tim
-norma
-lingkungan
-kepemimpinan
-struktur organisasi
-pilihan strategi
-teknologi
-kultur organisasi
-Proses organisasi
Sumber : Syafri Mangkuprawira (2007:156)
Menurut
menciptakan
Syafri
system
Mangkuprawita
manajemen
kinerja
(2007:156)
yang
efektif,
untuk
peran
pimpinan sangat menentukan. Dalam manajemen kinerja, manajer
bertanggung jawab untuk :
1. Menciptakan kondisi yang dapat memotivasi karyawan/pegawai.
2. Melakukan observasi kinerja.
3. Memperbaharui dan menyelesaikan tujuan, standar kinerja dan
kompetensi kerja apabila terjadi perubahan kondisi.
36
4. Memberikan umpan balik atas kinerja bawahan dan pengarahan.
5. Mamfasilitaskan
upgrading
dan
pengembangan
kemampuan
pegawai.
6. Memberikan
penguatan
perilaku
untuk
mencapai
tujuan
organisasi.
2.10.3 Strategi Peningkatan Kinerja
Kinerja yang tidak
pimpinan
gundah,
berpengaruh
penurunan
optimal tentu saja akan membuat
mengingat
langsung
kinerja
atas
turunnya
turunnya
kelompok
kinerja
kinerja
individu
akan
kelompok,
dan
sudah barang tentu berpengaruh
signifikan pada kinerja organisasi. Menurut lijan poltak sinambela
(2012:133) ada beberapa strategi peningkatan kinerja pegawai
adalah sebagai berikut:
1. Dorongan Positif
System
dorongan
prinsip-prinsip
positif
dapat
teori dorongan.
dirancang
Dorongan
berdasarkan
positif melibatkan
penggunaan positif untuk meeningkatkan terjadinya kinerja yang
diinginkan.
Dorongan
ini
didasarkan
pada
dua
prinsip
fundamental yaitu orang yang berkinerja sesuai dengan cara
yang mereka pandang paling menguntungkan bagi mereka dan
37
memberikan penghargaan yang semestinya, orang dimungkinkan
memperbaiki kinerjanya.
2. Lakukan Audit Kinerja
Audit kinerja dilaksanakan adalah pada dasarnya untuk
mengetahui seberapa baik pekerjaan telah dilaksanakan.Tanpa
audit, banyak pimpinan yakin bahwa operasi mereka berjalan
dengan
lebih
baik
dibandingkan
dengan
yangsesungguhnya
mereka kerjakan.
3. Tetapkan standar dan tujuan kinerja
Standar adalah tingkat minimum kinerja yang diterima.
Tujuan penetapan standar kinerja ini adalah agar target minimum
kinerja yang ditetapkan dapat dicapai. Untuk itu, tujuan dan
standar haruslah terukur dan perlu dinyatakan secara kuantitatif
sehingga mudah untuk mengukurnya. Penetapan standard an
tujuan kinerja sebaiknya melibatkan seluruh pegawai, dengan
demikian mereka akan memiliki moral dan komitmen yang
tinggi untuk dapat mencapai tujuan dan standar tersebut.
4. Berikan umpan balik kepada pegawai mengenai kinerjanya
Tahap
selanjutnya
program
pendorong
positif
kinerja
pegawai afalah memberi pekerja data-data dasar yang mereka
butuhkab untuk memantau pekerjaannya sendiri standar kinerja
untuk kebanyakan pekerjaan tidak dinyatakan dengan jelas
standar itu jarang sekali tersedia bagi pekerja. Umpan balik
38
memungkinkan
pekerja
mengetahui
apakah
kinerjanya
meningkat atau tetap sama bahkan kemungkinan menurun.
5. Memberikan pegawai pujian atau imbalan lain
terkait dengan
kinerja.
Tahap
terakhir
dari
program dorongan
positif adalah
memberikan pegawai pujian atau imbalan lain terkait dengan
kinejanya adalah tahap yang teramat penting jika penghargaan
berupa pujian perlu dinyatakan agar lebih spesifik dan tidak
terlalu umum.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian
Penelitian ini didasarkan pada ilmu manajemen sumber daya
manusia
yang
pengembangan.
khususnya
Sedangkan
berkaitan
dengan
program pelatihan dan
disain
dalam
penelitian
ini,
adalah
menggunakan penelitian asosiatif kuantitatif.
Menurut M. Iqbal Hasan (2002:33),
Desain penelitian asosiatif atau kasual berguna untuk menganalisis
hubungan-hubungan antara satu variable dengan variable lainnya
atau bagaimana suatu variable mempengaruhi variable lainnya.
Menurut Ety Rochaety, dkk (2009:17),
penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan mengetahui
hubungan antara dua variable atau lebih. Hasil penelitian ini dapat
membangun teori yang berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan,
dan mengontrol suatu gejala.
Menurut
Sugiyono
(2011:11),
penelitian
asosiatif
merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable
atau
lebih.
Penelitia
ini
mempunyai
tingkatan
yang
tertinggi bila
dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif.
Dari ketiga pendapat di atas penelitian ini mencoba untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu variabel x dan y
39
40
3.2
Objek Penelitian
Objek
penelitian adalah Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Aparatur Perhubungan Bogor yang berlokasi di Jl. Raya Parung –
Bogor km. 26.4 Bogor.
3.3
Variable Penelitian
Pada penelitian ini terdepat dua (2) variable, yaitu variable bebas
dan variable terkait.
Menurut
Muh.
Nazir
(3002:142),
variable
bebas
adalah
antecendent dan variable terkait adalah konsekuensi. Variable yang
terganting atas variable lain dinamakan variable dependent.
Dalam penelitian ini, variable bebas (independent), adalah program
pelatihan dan pengembangan yang di berikan oleh Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan kepada karyawannya,
selanjutnya
disebut
dengan
variabel
X,
sedangan
vriable
terait
(dependent), berupa kinerja karyawan pada Pusat Pengembangan Sumber
Daya Manusia Aparatur perhubungan, selanjutnya disebut dengan variable
Y.
3.4
Jenis dan Sumber Data
Menurut Sugiyono (20011:14), data kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (scoring). Jenis dan
sumber data dalam penelitian ini adalah:
41
1. Data primer
Yaitu data langsung yang didapat dari Pusat Pengembangan Sumber
Daya Manusia Aparatur Perhubungan.
2. Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber lain dengan menelaah
buku-buku dan leteratur yang berkaitan dengn permasalahan yang
dihadapi, sehingga dapat diperoleh dasar-dasar teori yang dapat
digunakan dalam penelitian ini.
Menurut M. Iqbal Hasan (2002:82), data adalah bentuk jamak dari
datum. Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat
berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap atau anggapan. Atau fakta
yang digambarkan lewat angka, simbol, kode, dan lain-lain.
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan bersifat kuantitatif
(Quantitative Data).
3.5
Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dipakai adalah
sebagai berikut:
1. Riset Lapangan (Field Research)
Penulis
melakukan
penelitian
dengan
terjun
langsung ke objek
penelitian untuk memperoleh keterangan yang sesungguhnya tentang
data dan informasi mengenai program pelatihan dan pengembangan
42
kepada
karyawan
yang
dilakukan
oleh
perusahaan.
Penulis
melaksanakan dengan cara sebagai berikut:
a. Observasi
Yaitu melakukan mengadakan pengumpulan dan pencatatan data
secara cermat dan sistematis dilokasi penelitian dalam waktu tertentu
guna mendapatkan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian.
b. Wawancara
Yaitu mengadakan percakapan yang berupa pertanyaan yang
penulis ajukan secara langsung kepada ketua staf SDM yang diberi
wewenang
untuk
memberikan
jawaban
atau penjelasan yang
berhubungan dengan penelitian.
c. Kuisioner
Yaitu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan
daftar pertanyaan kepada respoden dengan harapan memberikan
respon atau jawaban pada daftar pertanyan tersebut.
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian
kepustakaan
guna
mendapatkan
bahan
bacaan
yang
berhubungan dengan penelitian ini, beserta catatan yang didapat
selama masa perkuliahan. Penelitian ini bermaksud untuk menyusun
landasan teori yang relevan dengan judul penelitian, data diperoleh
melalui berbagai literature yang dipelajari.
43
3.6 Metode Analisa Data
Setelah seluruh data diperoleh, maka diperlukan suatu alat untuk
menganalisa guna menguji data-data yang tersedia. Dalam penelitian ini
analisa data menggunakan metode statistic, analisa regresi dan korelasi. Agar
lebih memperjelas hubungan antar variabel
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh
sumber
daya
manusia
terhadap
kinerja
pelatihan dan pengembangan
karyawan,
dilakukan
dengan
menggunakan skala linkert.
Menurut M. Iqbal Hasan (2002:72) skala Likert yaitu skala yang
digunakan
untuk
mengukur
sikap,
pendapat,
persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrument
yang menggunakan skala linkert mempunyai gradasi dari segi sangat positif
sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata yang antara lain dapat di lihat
pada Tabel 3.1
Tabel 3.1
Skala Likert
Sangat Setuju
Setuju
Ragu
Tidak
Sangat
Setuju
Tidak Setuju
(SS)
(S)
(R)
(TS)
(STS)
5
4
3
2
1
3.6.1
Analisa regresi Sederhana
Analisa regresi digunakan untuk memeprediksi seberapa jauh
perubahan nilai variable dependent, bila nilai variable independent di
manipulasi atau dirubah-rubah atau di naik turunkan.
44
Menurut
Sugiyono
(20011:204),
Regresi
linear
sederhana
biasanya didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kasual satu
variable independent dengan satu variable dependent.
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:
Y = a + bx
Dimana:
Y : Kinerja Karyawan
X : Pelatihan dan Pengembangan
a dan b adalah konstanta
3.6.2
Analisa Koefisien Korelasi
Analisa korelasi digunakan untuk mencari arah dan kuatnya
hubungan antara dua variable atau lebih.
Menurut M. Iqbal Hasan (2009:99), koefisien Korelasi adalah
indeks atau bilangan yang mengukur derajat hubungan, meliputi
kekuatan hubungan dan bentuk atau arah hubungan.
Antara
nilai
pelatihan
dan
pengembangan
dan
kinerja
karyawan dapat di hitung korelasinya. Korelasi dapat dihitung dengan
rumus berikut:
√
√
45
Keterangan:
r : Koefisien Korelasi antar Variabel Y
n : Jumlah Sampel
X : Kompensasi
Y : Kepuasan Kerja Karyawan
Apabila
a. r = 0 atau mendekati 0, artinya hubungan keeratan antar kedua
variable
pelatihan
dan
pengembangan
(X)
dengan
kinerja
karyawan (Y) sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama
sekali.
b. r = 1 atau mendekati 1, artinya korelasi antara kedua variable,
yaitu antara pelatihan dan pengembangan (X) dengan kinerja
karyawan (Y) kuat atau sangat kuat.
c. r positif, artinya korelasi antara kedua variable, yaitu pelatihan dan
pengembangan (X) dengan kinerja karyawan (Y) bersifat searah,
artinya pelatihan dan pengembangan (X) diikuti oleh baik atau
buruknya kinerja karyawan (Y).
3.6.3
Uji t
Pengujian
menggunakan
signifikasi
tabel,
juga
merumuskan sebagai berikut:
t=r
n2
1 r2
koefisien
dapat
korelasi,
dihitung
dengan
selain
uji
dapat
t
yang
46
Kerterangan :
r : Koefisien korelasi
n : Jumlah karyawan
r2 : Koefisien determinasi
Metode pengujian ini untuk menguji koefisien korelasi dari variable
bebas dan variable terkait yaitu sebagai berikut :
a. Jika t hitung > t tabel, maka H1 diterima dan Ho ditolak, berarti
ada pengaruh antara variable bebas dengan variable terkait.
b. Jika t hitung < t tabel, maka H1 ditolak dan Ho diterima, berarti
tidak ada pengaruh antara variable bebas dengan variable terkait.
47
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1.
Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Aparatur Perhubungan Bogor
Pusat pendidikan dan pelatihan Aparatur perhubungan
(Pusdiklat
Aparatur)
bagian dari
Departemen Perhubungan semula adalah
bagian penyelenggaraan badan pendidikan dan
pelatihan perhubungan. Pada tahun 2000, berkembang pemikiran
membentuk suatu unit kerja dengan tugas dan fungsi khusus
peningkatan
kompetensi
sumber
daya
manusia
aparatur
di
lingkungan departemen perhubungan. Pada tahun 2005, dibentuk
unit kerja baru yang diberi nama pusat pendidikan dan pelatihan
aparatur perhubungan.
Berdasarkan keputusan Mentri Perhubungan No. KM 62
tahun
2005
Perhubunga,
tentang
organisasi dan
Pusat
Pendidikan
tata
dan
kerja Departemen
Pelatihan
Aparatur
Perhubungan merupakan salah satu unit kerja dibawah badan
pendidikan dan pelatihan perhubungan yang mempunyai tugas
menyelenggarakan
pendidikan
dan
pelatihan
bagi
Apartur
Perhubungan dan berdasarkan keputusan mentri perhubungan No.
KM 60 tahun 2010 tentang organisasi dan tata kerja kementrian
47
48
perhubungan,
pusdiklat
aparatur perhubungan berubah Satker
menjadi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur
Perhubungan yang memepunyai tugas melaksanakan pendidikan
dan pelatihan menajemen untuk sumber daya manusia aparatur
perhubungan.
4.1.2. Visi dan Misi
1. Visi
Pusat
Pengembangan
Sumber
Daya
Manusia
Aparatur Perhubungan adalah terwujudnya instansi Pusat
Pengembangan
Sumber
Daya
Manusia
Aparatur
Perhubungan yang Unggul dan Akuntabel dalam rangka
menghasilkan
Sumber
Daya
Manusia
Aparatur
Perhubungan yang kopeten dan beretika.
2. Misi
a. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan
Saran Perasarana Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Aparatur Perhubungan;
b. Memberikan pelayanan perima kepada peserta diklat ;
c. Menyelnggarakan dan mengembangkan diklat yang
proporsional dan professional;
d. Menyelnggarakan pengkajia pengembangan Sumber
Daya Manusia Apararur Perhubungan ;
49
e. Meningkatkan
Kerjasama
pengembangan
Sumber
Daya Manusia Aparatur Perhubungan.
4.1.3. Lokasi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Aparatur Perhubungan Bogor
Pusat pengembangan sumber daya manusia Aparatur
Perhubungan (PPSDMA) yang dipimpin oleh Kepala (eselon
II) yang membawahi tiga kepala bidang dan suatu kepala
bagian (eselon III) dan enam kepala Sub Bagian dan dua
Kepala Sub Bagian (eselon IV) yang berlokasi didaerah
pabuaran Bogor yang luasnya area yaitu 10,4 Ha dengan
alamat Jl. Raya Parung Bogor KM. 264 Bogor ( 16310 )
Jawa Barat.
50
4.1.4. Struktur Organisasi
Gambar 4.1
Struktur organisasi Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Aparatur Perhubungan Bogor
Kepala Pusat Pengembangan SDM Aparatur
Perhubungan
Ir. Maryati Karma
Kepala Bagian Umum
Drs. Aan Sunandar,MM
Kepala Sub
Bagian Tata
Usaha
Ahadi
Kepala Sub Bagian
Data dan Informasi
M. Tadjudin, S. Sos
Kepala Bidang
Perencanaan
Dra. Sri lestari
Kepala Sub
Bidang
Program
Wahyudi
Saputra, S.
ST
Kepala Sub
Bidang
Evaluasi
Ikka
Suharli, S.
Pd
Kepala Bidang Perencanaan
Syafek Jamhari, M. Pd
Kepala Sub
Bidang
Prajabatan
dan Dalam
jabatan
Usmanto S.os
Kepala Sub
Bidang
Teknis
Manajerial
Syarifuddin,
S.Ip
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana
Ir. Edi Santosa, MM
Kepala Sub
Bidang
Sarana
Ir. Hari Boedi
Wahjono
Sumber: Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan Bogor
Kepala Sub
Bidang
Prasarana
Heru
Kusdarwant
o, SE, MT
51
4.1.5. Tugas
dan
Fungsi
Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Aparatur Perhubungan Bogor.
1. Kepala Pusat
Kepala
Pusat
mengkoordinasikan
melaksanakan
bertugas
dan
tugas
membina,
mengendalikan
dan
fungsi
memimpin,
Departemen
sebagaimana
dalam
dimaksud,
memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan staf, pelaksana
dan kelompok jabatan fungsional.
2. Bagian Umum
a. Tugas
Mempunyai tugas melaksanakan penyiapan urusan
ketatausahaan,
pengelolaan
kepegawaian,
data
Pengembangan
dan
Sumber
kerumahtanggaan,
hukum,
informasi di lingkungan
Daya
Manusia
Pusat
Aparatur
Perhubungan.
b. Fungsi
1. Pelaksanaan
urusan
ketatausahaan,
kerumahtanggaan
dan perpustakaan;
2. Penyiapan bahan urusan pengelolaan kepegawaian;
3. Penyiapan bahan penyusunan peraturan, pertimbangan
dan bantuan hukum;
4. Penyiapan
bahan
pelaksanaan
kehumasan,
keprotokolan, dan pelayanan informasi publik;
52
5. Penyiapan bahan pelaksanaan pengelolaan keuangan
dan Barang Milik Negara (BMN);
6. Penyiapan bahan pelaksanaan pengelolaan data dan
informasi; dan
7. Penyiapan bahan pelaksanaan pelaporan kinerja Pusat
Pengembangan
Sumber
Daya
Manusia
Aparatur
Perhubungan.
Bagian Umum terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha
Melakukan penyiapan bahan urusan ketatausahaan,
kepegawaian,
pelayanan
kerumahtanggaan,
informasi
publik,
hukum,
keuangan,
kehumasan,
Barang
Milik
Negara (BMN), perpustakaan, dan pelaporan kinerja Pusat
Pengembangan
Sumber
Daya
Manusia
Aparatur
Perhubungan.
b. Subbagian Data dan Informasi
Mempunyai
pengelolaan
data
tugas
dan
melakukan
penyiapan
informasi Pusat
bahan
Pengembangan
Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan.
53
3. Bidang Perencanaan
a. Tugas
Melaksanakan
pelatihan
penyiapan
manajemen
serta
jenis
rencana
pendidikan
kebutuhan
dan
SDM
aparatur perhubungan, rencana program dan anggaran,
standarisasi,
pelaporan
serta
pemantauan,
penyelenggaraan
analisis,
pendidikan
evaluasi
dan
dan
pelatihan
manajemen aparatur perhubungan.
b. Fungsi
1. Penyiapan
bahan
pendidikan
dan
penyusunan
pelatihan
penetapan
manajemen
jenis
aparatur
perhubungan;
2. Penyiapan
bahan
penyusunan
rencana
kebutuhan
sumber daya manusia atau man power planning
aparatur perhubungan;
3. Penyiapan bahan penyusunan rencana, program, dan
anggaran pendidikan dan pelatihan manajemen aparatur
perhubungan;
4. Penyiapan
bahan
penyusunan
dan
standarisasi
kurikulum, silabus, metodik, didaktik, alat pengajaran,
dan
tenaga
pendidikan
pengajar
dan
perhubungan; dan
serta sarana dan prasarana
pelatihan
manajemen
aparatur
54
5. Penyiapan bahan pemantauan, analisis dan evaluasi
serta
pelaporan
pendidikan
dan
pelaksanaan
pelatihan
penyelenggaraan
manajemen
aparatur
perhubungan.
Bidang Perencanaan terdiri atas:
a. Subbidang Program
Mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan
bahan
penyusunan jenis pendidikan dan pelatihan manajemen
serta rencana kebutuhan sumber daya manusia aparatur
perhubungan, rencana, program, dan anggaran pendidikan
dan pelatihan manajemen, penyusunan standar kurikulum,
silabus, metodik, didaktik, alat pengajaran, dan tenaga
pengajar serta sarana dan prasarana pendidikan dan
pelatihan manajemen aparatur perhubungan.
b. Subbidang Analisis dan Evaluasi
Mempunyai
pemantauan,
pelaksanaan
tugas
analisis
melakukan
dan
penyelenggaraan
evaluasi
penyiapan
serta
pendidikan
manajemen aparatur perhubungan
dan
bahan
pelaporan
pelatihan
55
4. Bidang Penyelenggaraan
a. Tugas
Melaksanakan penyiapan pendidikan dan pelatihan
manajemen aparatur perhubungan, kerjasama, pembinaan
lembaga pendidikan danpelatihan, pembinaan widyaiswara,
instruktur
dan
tenaga
manajemen,
sertifikasi,
dan
penyuluhan.
b. Fungsi
1. Penyiapan bahan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
manajemen aparatur perhubungan;
2. Penyiapan bahan kerjasama pendidikan dan pelatihan
manajemen aparatur perhubungan;
3. Penyiapan
bahan
pelaksanaan
pembinaan
terhadap
penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan oleh
satuan pendidikan milik pemerintah dan masyarakat
yang bergerak di bidang pendidikan dan pelatihan
manajemen aparatur perhubungan;
4. Penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan widyaiswara,
instruktur dan tenaga manajemen;
5. Penyiapan
bahan
pelaksanaan
pembinaan
sertifikasi
bersama instansi pembina; dan
6. Penyiapan
bahan
pelaksanaan
aparatur perhubungan.
penyuluhan
kepada
56
Bidang Penyelenggaraan terdiri atas:
a. Subbidang Diklat Prajabatan dan Dalam Jabatan
Mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan
bahan
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan prajabatan dan dalam
jabatan, pelaksanaan kerjasama pendidikan dan pelatihan
prajabatan dan dalam jabatan, pembinaan widyaiswara,
instruktur dan tenaga manajemen pendidikan dan pelatihan
aparatur perhubungan.
b. Subbidang Diklat Teknis Manajerial
Mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan
bahan
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan manajemen aparatur
perhubungan, kerjasama pendidikan dan pelatihan teknis
manajerial, pembinaan lembaga pendidikan dan pelatihan
dan
widyaiswara,
sertifikasi,
dan
instruktur
penyuluhan
serta
tenaga
pendidikan
manajemen,
dan
pelatihan
manajemen aparatur perhubungan.
5. Bidang Sarana dan Prasarana
1. Tugas
Melaksanakan
penyiapan
pembinaan
pengelolaan
sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan manajemen
aparatur
perhubungan,
penyusunan
analisis
kebutuhan
57
sarana dan prasarana, pengelolaan sarana dan prasarana
serta pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan sarana
dan
prasarana
pendidikan
dan
pelatihan
manajemen
aparatur perhubungan.
2. Fungsi
1. Penyiapan bahan pembinaan pengelolaan sarana dan
prasarana pendidikan dan pelatihan manajemen aparatur
perhubungan;
2. Penyiapan bahan penyusunan analisis kebutuhan sarana
dan prasarana pendidikan dan pelatihan;
3. Penyiapan bahan pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan dan pelatihan pada Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan;
4. Penyiapan bahan pemantauan, analisis, evaluasi dan
pelaporan
sarana
dan
prasarana
pendidikan
dan
pelatihan manajemen aparatur perhubungan; dan
5. Penyiapan bahan pelaksanaan pengelolaan administrasi
Barang Milik Negara (BMN).
Bidang Sarana dan Prasarana terdiri atas:
a. Subbidang Sarana
58
Mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan
bahan
pembinaan pengelolaan sarana pendidikan dan pelatihan
manajemen
kebutuhan,
aparatur
perhubungan,
pengelolaan
penyusunan
administrasi
sarana
analisis
dan
pemantauan, evaluasi dan pelaporan sarana pendidikan dan
pelatihan.
b. Subbidang Prasarana
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan
pengelolaan prasarana pendidikan dan pelatihan manajemen
aparatur
perhubungan,
pengelolaan
administrasi
penyusunan
prasarana
analisis
dan
kebutuhan,
pemantauan,
evaluasi dan pelaporan prasarana pendidikan dan pelatihan.
4.2.
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Pusat
Pengembangan
Sumber
Daya
Manusia
Aparatur perhubungan
Bogor.
4.2.1. Kebijakan Pelatihan dan Pengembangan
Dalam era globalisasi Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia Aparatur Perhubungan Bogor menitik beratkan pelatihan
dan pengembangan pada bidang pengembangan program diklat
berbasis
kompetensi&pengembangan
lembaga
diklat
Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan
Bogor.
59
Kebijakan pelaksanaan pelatihan dan pengembangan yang
di berikan kepada karyawan dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan
sekali dalam rangka meningkatkan kinerja.Pelaksanaan pelatihan
dilakukan kepada para karyawan baru, sedangkan pengembangan
diberikan kepada karyawan lama.
Pelatihan
dilaksanakan
dalam
rangka
memberikan
penyegaran pada para karyawan baru, agar mereka mampu
meningkatkan kapasitas dirinya sebagai karyawan dan mampu
bersaing.Pelatihan yang diberikan biasanya dilakukan di learning
centre yang dimiliki Pusat pengembangan sumber daya manusia
aparatur perhubungan.
Sedangakan pengembangan diberikan pada karyawan lama
yang sudah pernah diberikan pelatihan. Disini kemampuan yang
sudah mereka miliki di asah kembali agar mereka lebih bisa
meningkatkan lagi kemampuan yang mereka miliki, sedangkan
pengembangan
biasanya
dilaksanakan
di Jakarta
oleh pusat
penembangan sumber daya manusia Aparatur Perhubungan Bogor
dalam jangka waktu bisa 1 minggu dalam jangka 3 bulan sekali
atau 6 bulan sekali.
Untuk
memperkuat
pengembangan
manajemen
karir
karyawan, pusat pengembangan sumber daya manusia aparatur
perhubungan juga memiliki jalur pengembangan kompetensi bagi
karyawan yang dianggap memiliki kinerja baik dan berbakat. Jalur
60
ini terdiri dari kegiatan pengembangan kompetensi standar dan
khusus yang dituangkan dalam Program Pengembangan Terpadu
dalam rangka mempersiapkan mereka sebagai calon pemimpin di
posisi penting.
4.2.2. Pelaksanaan
Pelatihan
dan
Pengembangan
pada
Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan
Bogor
Ada pun tujuan Pusat pengembangan sumber daya manusia
apartur perhubungan Bogor, dalam melaksanakan pelatihan dan
pengembangan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan produktivitas
Pelatihan dapat meningkatkan prestasi untuk berproduksi.
2. Meningkatkan mutu.
Pengetahuan dan keterampilan dapat mengurangi eror kerja.
3. Meningkatkan ketepatan dalam perencanaan SDM
Mendapatkan SDM yang Sesuai.
4. Meningkatkan semangat kerja
untuk menjadi lebih kondusif jika diberi pelatihan.
5. Menarik dan menahan karyawan yang berkualitas
Implikasinya adalah kenaikan karir.
6. Menjaga kesehatan dan keselamatan kerja.
7. Menghindari Keusangan.
61
8. Sebagai personal growth
4.2.3. Bentuk Pelatihan dan Pengembangan
Bentuk pelatihan dan pengembangan yang dilakukan Pusat
Pengembangan Sumber Adaya Manusia Aparatur Perhubungan
Bogor adalah dengan cara On the Job Training dan Off the Job
Training.
On the Job Training adalah suatu proses yang terorganisasi
untuk meningkatkan ketrampilan, pengetahuan, kebiasaan kerja
dan sikap karyawan. Tujuan On the Job Training :
1. Karyawan baru memiliki kebulatan tekad atau sikap kerja yang
positif menuju prestasi.
2. Memiliki gambaran atau pengetahuan dan jenis pelatihan yang
akan dijalankan selama menjadi karyawan.
3. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, rekan kerja
dan pekerjaannya.
On the Job Training diterapkan pada setiap karyawan baru,
karyawan yang pindah ke bagian lain (mutasi), karyawan yang
ganti
tugas
dan
tanggung
jawabny
dan
karyawan
menunjukkan prestasi kurang baik dalam pekerjaannya.
Keunggulan On the Job Training :
1. Karyawan bisa bekerja sambil mendapatkan pelatihan.
2. Karyawan mendapatkan pelatihan khusus bidang kerjanya.
yang
62
3. Prosedur dan teknik kerja bisa dikerjakan dengan benar dan
menjadi kebiasaan kerjanya.
4. Pekerja
lebih
cepat
mengenal situasi kerjanya
(orientasi
pekerjaan).
5. Ketrampilan berproduksi dapat dikembangkan lebih cepat.
6. Hasrat pekerja untuk belajar lebih besar, sebab:
a. Pekerja dapat merasakan kebutuhan pelatihan.
b. Pekerja dapat melihat hasil pelatihan yang diperolehnya.
c. Pekerja
merasa
apa
yang
mereka
kerjakan
dapat
memberikan manfaat bagi perusahaan dan memahami
bahwa kesalahan berarti pembuangan waktu dan material.
7. Materi dan metode dapat dibuat lebih spesifik sesuai kebutuhan
kerja.
8. Instruksi yang diberikan lebih didengar oleh pekerja.
9. Pelatihan
di
tempat
kerja
otomatis
menuju
pelatihan
keselamatan kerja.
Jenis-jenis Pelatihan:
1. On the Job Training :
a. Dilaksanakan di tempat kerja.
b. Pengetahuan atau ketrampilan berupa pengalaman (praktek
langsung).
c. Dilaksanakan secara individual.
d. Biaya relatif kecil
63
Sedangakan Off the Job Training dilaksanakan dalam suatu
ruangan atau kelas (di luar tempaat kerja) dan dilaksanakan secara
kelompok.
Manfaat Pelatihan Bagi Karyawan:
1. Pengembangan Karyawan
Adalah pengetahuan sistematis menuju tercapainya efisiensi
dalam pelaksanaan kerja sehari-hari agar dapat dipertahankan
untuk mengantisipasi tugas di masa mendatang.
2. Pengembangan Karir
Adalah pengembangan sistematis dalam seleksi karyawan yang
berprestasi dan mampu mengemban tugas dan tanggung jawab
yang lebih besar.
3. Pengembangan Diri
Adalah aktivitas yang berhubungan dengan pendidikan, yaitu
pelatihan
membantu menumbuhkan minat dan memperluas
pengalaman, pengetahuan serta ketrampilan.
4.3.
Pengaruh Pelatihan dan pengembangan terhadap kinerja karyawan
di
Pusat
Pengembangan
Sumber
Daya
Mabusia
Aparatur
Perhuungan Bogor.
4.3.1. Deskripsi Data
Data penelitian ini menyangkut 2 (dua) variable yaitu satu Variable
Bebas (X) dan Variable Terkait (Y), dari hasil perolehan penelitian
dilapangan yang diambil adalah 30 orang atau 60% responden
64
sebagai sample penelitian dari seluruh populasi yang berjumlah 50
orang Pegawai Di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Aparatur Perhubungan Bogor. Dari hasil koesioner dilapangan
menjelaskan :
a. Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Presentase Berdasarkan Jenis Kelamin Karyawan
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur
Perhubungan Bogor
Jenis Kelamin
Responden
Persentase
Pria
18
60 %
Wanita
12
40 %
Jumlah
30
100 %
Sumber : Hasil Penelitian (juli 2013) diolah
Tabel 4.1 menunjukkan mayoritas jenis kelamin responden
adalah Pria yang berjumlah dengan persentase 60 %, sedangkan
sisanya adalah Wanita yang berjumlah 12 orang atau sebesar 40 %.
Hal ini menunjukkan bahwa Pusat Pengembangan Sumber Daya
Manusia
Aparatur
Perhubungan
Bogor
lebih
mempekerjakan karyawan Pria.
b. Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Persentase Berdasarkan Usia Karyawan
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Aparatur Perhubungan Bogor
Usia
Responden
Persentase
21-30
17
57 %
banyak
65
31-40
13
43 %
Jumlah
30
100 %
Sumber : Hasil Penelitian (juli 2013) diolah
Tabel 4.2 menunjukkan mayoritas usia responden yang
diteliti adalah 21-30 tahun sebanyak 17 orang atau sebesar 57 %
sisanya adalah usia 31-40 tahun sebanyak 13 orang atau sebesar 43
%. Hal ini menunjukkan bahwa Pusat Pengembangan Sumber
Daya
Manusia
Aparatur
Perhubungan
Bogor
lebih
banyak
mempekerjakan karyawan berusia muda karena dianggap produktif
dalam bekerja walaupun belum banyak pengalaman dan tingkat
kompentensi yang belum memamadai.
c. Tingkat Pendidikan
Tabel 4.3.
Persentase Tingkat pendidikan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Aparatur Perhubungan Bogor
Pendidikan
Responden
Persentase
SLTA
5
17%
D3
5
17%
S1
15
50%
S2
5
17%
Jmlah
30
100%
Sumber : Hasil Penelitian (juli 2013) diolah
66
Variable bebas yang mempengaruhi dilambangkan dengan
huruf
X,
dalam
penelitian
ini
variable
Pelatihan
dan
pengembangan pegawai.
Sedangkan
mempengaruhi
untuk
yang
variable terikat yaitu variable yang
dilambangkan
dengan
huruf
Y,
dalam
penelitian ini sebagai variable terikat adalah Kinerja Pegawai.
Data-data yang didapat pada penelitian ini data dari angket
yang diisi oleh responden sebagai sample yang mewakili populasi.
Selanjutnya sebagai parameter untuk mengetahui hubungan
antara kedua variable tersebut dapat dilihat pada table kerja
pegawai yang dapat dijadikan indicator signifikan ada tidaknya
hubungan antara kedua variable tersebut.
67
Tabel 4.4
Tabel Kerja Pegawai Di Pusat pengembangan sumber daya manusia
aparatur perhubungan bogorPerhitungan Nilai Peningkatan Kinerja dengan
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
No.
(X)
(Y)
(X2 )
(Y2 )
(XY)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
36
36
40
38
42
42
36
42
37
42
36
42
36
36
41
41
41
42
38
36
38
42
42
36
37
36
37
36
35
36
38
38
40
40
40
48
38
48
40
48
39
48
40
39
44
48
44
48
40
38
40
44
44
39
44
44
45
40
42
44
1296
1296
1600
1444
1764
1764
1296
1764
1369
1764
1296
1764
1296
1296
1681
1681
1681
1764
1444
1296
1444
1764
1764
1296
1369
1296
1369
1296
1225
1296
1444
1444
1600
1600
1600
2304
1444
2304
1600
2304
1521
2304
1600
1521
1936
2304
1936
2304
1600
1444
1600
1936
1936
1521
1936
1936
2025
1600
1764
1936
1368
1368
1600
1520
1680
2016
1368
2016
1480
2016
1404
2016
1440
1404
1804
1968
1804
2016
1520
1368
1520
1848
1848
1404
1628
1584
1665
1440
1470
1584
Total
1155
1272
44675
54304
49167
68
4.3.2 Analisa regresi sederhana
Analisa regresi digunakan untuk memepresiksi seberapa
jauh
perubahan
independent
nilai variable
di manipulasi atau
dependent,
bila nilai variable
dirubah-rubah atau di naik
turunkan.
Menurut Sugiyono (2011:204), Regresi linear sedrhana
biasanya didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kasual satu
variable independent dengan satu variable dependent.
Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:
Y = a + bX
Dimana:
Y
: Kinerja Karyawan
X
: Pelatihan dan Pengembangan
a dan b adalah konstanta
69
Maka Y = a + b(X) adalah :
Y = 6,595 + 0,93 (X)
70
Maka fungsi persamaan regresi a + b = 6,595 + 0,93,hal ini
menunjukkan sebagai berikut:
a.
Bila
perusahaan
tidak
mengadakan
pendidikan
dan
pelatihan kinerja karyawan atau b = 0 maka kinerja
karyawan 6,595.
b.
Jika perusahaan mengadakan pendidikan dan pelatihan atau
b = 0,93 berarti perusahaan akan memperoleh peningkatkan
kinerja sebesar 7,525.
4.3.3
Analisa Koefisien Korelasi
√
√
√
√
√
√
71
√
√
√
√
72
Tabel 4.5
Interprestasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval
Keterangan
0,00-0,199
Sangat Kurang Berpengaruh
0,20-0,399
Kurang Berpengaruh
0,40-0,599
Cukup Berpengaruh
0,60-0,799
Berpengaruh
0,80-1,000
Sangat Berpengaruh
Sumber: Drs Riduwan, M.B.A (2005 : 228)
Dari
hasil
perhitungan
diatas,
dapat
diperoleh
nilai
koefisien korelasi sebesar 0,70 yang berarti masuk dalam katageri
berpengaruh yang kuat dan bersifat positif antara pendidikan dan
pelatihan
dengan
kinerja
karyawan,
artinya
setiap
program
pendidikan dan pelatihan akan diikuti dengan kinerja karywan:
4.3.4
Analisa Koefisien Determinasi
KD =
x 100%
KD = 0,70² x 100%
KD = 0,49 x 100%
KD = 49%
Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh pendidikan dan
pelatihan
terhadap
kinerja
karyawan
adalah
sebesar
49%,
sedangkan sisanya 51% dipengaruhi oleh faktor lain. Pengaruh
73
faktor
lain
terhadap
kinerja
karyawan Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan Bogor dengan hasil
51% yaitu:
a. Faktor insentive atau bonus
Insentif itu sendiri merupakan rangsangn yang diberikan
kepada karyawan dengan tujuan untuk mendorong karyawan
dalam bertindak dan berbuat sesuatu untuk tujuan perusahaan.
Hal ini berarti insentif merupakan suatu bentuk motivasi bagi
karyawan agar dalm diri mereka timbul semangat yang lebih
besar untuk berprestasi bagi perusahaan.
b. Budaya Organisasi
Suatu kebiasaan, budaya organisasi adalah kebiasaan yang
berlaku pada sebuah organisasi. Setiap organisasi memiliki
kebiasaan dan budaya yang berbeda, demikian halnya dengan
budaya organisasi di lingkup perbankan, antar bank memiliki
kebiasaan yang berbeda meskipun bergerak pada bidang
aktivitas bisnis yang sama. Suatu organisasi memiliki budaya
organisasi yang baik, apabila budaya yang berlaku pada
organisasi bersangkutan menerapkan kebiasaan yang baik.
Oleh karenanya banyak perusahaan yang berlomba-lomba
membangun budaya organisasi dengan melakukan perubahan
positif untuk meningkatkan kinerjanya.
74
c. Kemampuan
Kemampuan dalam hal ini adalah kemampuan individu dalam
bekerja. Apabila kemampuannya tinggi kinerja yang dihasilkan
akan tinggipula namun sebaliknya apabila rendah maka kinerja
akan rendah pula.
4.3.5
Analisa Uji T
√
√
√
√
√
√
Sedangkan untuk membandingkan nilai t hitung = 5,186 maka
dicari nilai dapat dihitung ttabel = 2,042. Maka thitung>ttable
75
yaitu 5,081>2,042. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima
dengan kata lain ”Pelatihan dan pengembangan
mempunyai pengaruh terhadap kinerja”.
Gambar 4.2
Gambar Hipotesis
Ho diterima jika
-5,186 < t < 5,186
Ho ditolak jika
-5,186 > t > 5,186
76
4.4
Interprestasi Hasil Penelitian
1. Analisa Regresi Linear Sederhana
Berdasarkan hasil analisa regresi sederhana dimana Y = a + bx,
maka didapatkan hasil Y = 6,595+0,93x. persamaan regresi yang telah
ditemukan
dapat
digunakan
untuk
melakukan
prediksi bagaimana
pengaruh pemberian pelatihan dan pengembangan terhadap kinerja
karyawan pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur
Perhubungan Bogor.
2. Analisa Koefisien Korelatif (r)
Hasil yang diperoleh dari koefisien korelasi (r) sebesar 0,70,
artinya terdapat hubungan yang kuat sebesar 0,70 antara pelatihan dan
pengembangan dengan kinerja karyawan.
Bahwa pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi
dengan hasil sebesar 0,70 termasuk kedalam kategori kuat. Jadi terdapat
hubungan yang kuat antara pelatihan dan pengembangan dengan kinerja
karyawan.
3. Koefisien Determinasi
Pusat
Pengembangan
Sumber
Daya
Manusia
Aparatur
Perhubungan dalam meningkatkan kinerja karyawannya dapat diketahui
melalui koefisien determinasi, yaitu r² = (0,70)² = 0,49 artinya varian
yang terjadi pada pelatihan dan pengembangan.
77
4. Uji Signifikasi (Uji t)
Untuk mengetahui apakah hasil koefisien korelasi ini signifikan
atau tidak, maka perlu dikonsultasikan pada t tabel. Dimana hasil dari t
hitungan sebesar 5,186 atau 5,186>2,042, dalam hal ini baerarti bahwa t
hitung lebih besar dari t tabel, maka hipotesis alternatif diterima Ho
ditolak. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan
yang
positif
dan
signifikan
antara
pemberian
pengembangan terhadap kinerja karyawan pada
pelatihan
dan
Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan Bogor.
78
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan tentang pengaruh pelatihan
dan
pengembangan
terhadap
kinerjapegawai
dipusat
pengembangan
sumber daya manusia aparatur perhubungan bogor. maka penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
1.
Kebijakan
pelatihan dan pengembangan yang di berikan kepada
karyawan dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan sekali dalam
rangka meningkatkan kinerja.
Pelaksanaan pelatihan dilakukan
kepada para karyawan baru, sedangkan pengembangan diberikan
kepada karyawan lama. Pelatihan dilaksanakan dalam rangka
memberikan penyegaran pada para karyawan baru, agar mereka
mampu meningkatkan kapasitas dirinya sebagai karyawan dan
mampu
bersaing.
Sedangakan
pengembangan
diberikan
pada
karyawan lama yang sudah pernah diberikan pelatihan. Disini
kemampuan yang sudah mereka miliki di asah kembali agar mereka
lebih bisa meningkatkan lagi kemampuan yang mereka miliki.
2.
Pelaksanaan keputusan Pusat pengembangan sumber daya manusia
aparatur
perhubungan
bogor,
pelaksanaan
pelatihan
dan
pengembangan yang diberikan kepada pegawai, biasanya dalam
bentukkuliah,
seminar, kursus,bermain peran, ceramah, diskusi,
78
79
tanya jawab, studi kasus, e-learning, simulasi, studi lapangan, dan
sebagainya.
3.
Dari perhitungan data yang diperoleh maka dapat disimpulkan
bahwa
kineja
kerja
yang
telah diberikan oleh Departemen
Perhubungan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap kinerja
pegawai. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan analisa koefisien
korelasi antara pelatiha dengan kinerja pegawai yaitu r = 0,70 yang
artinya
peranan
pelatihandan
pengembangan
pada
pusat
pengembangan sumber daya manusia aparatur perhubungan ini
sangat kuat terhadap kinerja. Dengan demikian terbukti bahwa
dengan
diberikannya
pelatihan
dan
pengembangan
kepada
pegawaisecara tepat, maka akan berdampak positif terhadap kinerja
karyawan yang dihasilkan baik dan maksimal.
5.2
Saran-saran
Setelah memaparkan beberapa kesimpulan maka penulis akan
mencoba
mengajukan
beberapa
saran
yang
dapat
menjadi bahan
pertimbangan bagi Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Apartaur
perhubungan bogor :
1. Departemen
perhubungan
menyelenggarakan
disarankan
pelatihandan
agar
dapat
pengembangankepada
terus
seluruh
pegawai secara merata sesuai dengan peraturan pemerintahyang telah
ditetapkan sehingga pelatihan pegawai yang diadakan oleh pemerintah
80
lebih terprogram pelaksanaannya khususnya pada pusat pengembangan
sumber daya manusia aparatur perhubungan bogor agar dapat berjalan
dengan efektif dan efisien sehingga dapat terjadi peningkatan kinerja
pegawai yang baik.
2. Perlunya peningkatan kinerja pegawai tidak hanya pada pendidikan
dan pelatihan saja, tetapi juga melalui peningkatan sumber daya
manusianya
dan
faktor-faktor
kesejahteraan pegawai,
lain,
seperti
promosi jabatan,
:
keselamatan
dan
penyesuaian kompensasi
dalam upah, insentif, tunjangan-tunjangan lain, dan jaminan masa tua
(pension) yang dapat meningkatkan kinerja pegawai yang selalu
ditekankan pada kualitas pegawai dan mutu pelaksanaan diklat
sehingga dapat memberikan kontribusi pemikiran untuk dapatkan hasil
kerja yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
A.A Anwar Prabu Mangkunegara. 2007. Evaluasi Kinerja Sumber Daya
Manusia. Bandung. PT Refika Aditama.
A.A Anwar Prabu Mangkunegara. 20011. Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Cetakan Kesembilan Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Ike Kusdyah Rachmawati Hj, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Penerbit C.V Andi Offset, Yogyakarta.
Johan Soeprihanto, 2009, Manajemen, Edisi Sembilan, Salemba Empat, Jakarta
Kaswan, 2012, Kinerja Pengembangan Kompetensi , Edisi Kesepuluh, PT.
Indeks,
Lijan Poltak Sinambela, 2012. Kinerja Pegawai, edisi pertama geraha Ilmu,
Yogyakarta.
Malayu S.P. Hasibuan. H, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi
Revisi, Bumi Aksara, Jakarta
M. Manullang, 2006, Dasar-dasar Manajemen, Ghalia Indonesia, Jakarta
Riduwan, MBA 2007. Pengantar Statistika. Untuk penelitian Pendidikan,
Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung : Alfabeta
Sondang P. Siagian, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ketiga
Belas, Bumi Aksara, Jakarta
Sudarmanto SIP, MSi, 2009, Kinerja Pengembangan Kompetensi SDM, Cetakan
Pertama, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
xiv
Sugiyono. 20011. Metode Penelitian Administrasi (Metode R&D), Edisi Revisi,
Cetakan 15, Bandung. Alfabeta.
Syafri Mangkuprawira. 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan
pertama, Ghalia Indonesia, Bogor.
T. Hani Handoko, 2011, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia,
Cetakan Enam Belas, BPFE, Yogyakarta
Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Salemba Empat, Jakarta
xv
TABEL KOESIONER
Variable (X)
No.
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
2
3
4
PERTANYAAN
5
6
4
3
4
3
3
4
3
5
4
3
3
3
3
3
4
5
5
4
4
4
3
4
4
3
4
3
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
3
4
3
4
4
4
5
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
5
3
5
4
5
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
4
3
4
5
5
3
4
3
3
4
3
3
4
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
3
5
5
5
3
4
3
3
4
JUMLAH
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
3
4
3
5
4
4
3
4
4
3
4
3
7
8
9
10
4
3
4
4
5
5
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
5
3
3
4
3
3
4
3
3
4
5
5
3
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
5
4
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
3
4
4
2
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
5
4
3
3
4
3
3
3
4
4
5
3
4
JUMLAH
36
36
40
38
42
42
36
42
37
42
36
42
36
36
41
41
41
42
38
36
38
42
42
36
37
36
37
36
35
36
1155
TABEL KOESIONER
Variable (Y)
No.
Responden
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
1
2
3
4
PERTANYAAN
5
6
7
8
9
10
3
4
3
4
4
5
3
4
4
4
3
4
4
3
5
5
3
5
4
4
4
4
4
3
4
5
4
5
5
4
4
3
4
4
3
4
4
5
4
5
4
5
4
4
5
4
4
5
3
4
4
5
4
3
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
5
4
4
5
4
5
5
5
3
4
4
4
4
3
4
5
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5
3
5
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
4
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
5
5
4
3
4
4
4
5
3
4
4
5
4
5
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
4
4
3
4
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
4
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
5
3
5
5
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
5
4
3
4
5
5
5
4
3
3
5
4
4
5
5
4
5
4
4
3
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
3
JUMLAH
4
4
5
4
4
5
4
5
4
5
4
5
4
4
4
5
3
5
4
4
4
4
5
4
4
5
5
4
4
4
JUMLAH
38
38
40
40
40
48
38
48
40
48
39
48
40
39
44
48
44
48
40
38
40
44
44
39
44
44
45
40
42
44
1272
KOESIONER
“Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan dalam upaya meningkatkan
kinerja karyawan pada Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Apartur Perhubungan Bogor”
Responden yang terhormat,
Dalam rangka penyusunan tugas akhir kuliah (Skripsi), maka saya di bawah ini:
Nama
: Indah Wahyuni
Perguruan Tinggi
: STIE Ahmad Dahlan Jakarta
Jurusan
: Ekonomi Manajemen
Melakukan penelitian dan memohon kesediaan Saudara/i untuk memberikan
jawaban dengan benar dari pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Kami akan
senantiasa menjamin kerahasiaan responden atas informasi yang diberikan.
Atas kesediaannya kami ucapkan terima kasih.
Petunjuk : Berilah Tanda ( √ )
Identitas Responden
Nama
: ……………………………………………………………..
Jabatan
: ……………………………………………………………..
Jenis Kelamin
: ( ) Pria
Usia
: ( ) <25 ( ) 25-29 ( ) 30-35 ( ) >35
Pendidikan
: ( ) SLTA ( ) DIII ( ) S1 ( ) S2
Status Perkawinan
: ( ) Menikah ( ) Belum Menikah
( ) Wanita
Untuk setiap jawaban diberi skor/nilai sebagai berikut :
1. Sangat Setuju ( 5 )
3. Tidak Setuju
2. Setuju
4. Kurang Setuju ( 2 )
(4)
(3)
5. Sangat Tidak Setuju ( 1 )
Berilah tanda silang (X) pada setiap topik yang ada di bawah ini untuk
memberikan gambaran seberapa besar Pengaruh yang menyangkut
topik/materi Pendidikan dan Pelatihan tersebut bagi Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan Bogor.
FAKTOR PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (Variable X)
Pertanyaan Tentang
No
Pelatihan dan Pengembangan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pelatihan dan pengembangan diberikan perusahaan
dengan terus menerus secara berjenjang
Program
pelatihan
dan
pengembangan
dilaksanakan perlu melibatkan pihak eksternal
perusahaan untuk meningkatkan mutu pelatihan
dan pengembangan
Pelatihan dan pengembangan bisa membuka
peluang karyawan untuk meraih jenjang karir yang
lebih tinggi
Dengan pelatihan dan pengembangan
karyawan
dapat
termotivasi
menjalankan tugasnya.
Pelatihan dan pengembangan karyawan yang
diterapkan
sangat
berpengaruh
terhadap
peningkatan kemampuan karyawan
Pelatihan dan pengembangan sangat diperlukan
oleh semua karyawan, baik karyawan baru maupun
karyawan lama
Program
pelatihan
dan
pengembangan
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan karyawan
dan perusahaan
Pelatihan dan pengembangan bisa mengembangkan
kemampauan dan keterampilan individu karyawan
Kebutuhan terhadap pelatihan dan pengembangan
karyawan harus terpenuhi setiap tahunnya sesuai
dengan tugas dan fungsi karyawan
Pelatihan dan pengembangan oleh departemen
adalah salah satu program yang sangat dibutuhkan
oleh semua karyawan
SS
S
TS
KS
STS
Berilah tanda silang (X) pada setiap topik yang ada di bawah ini untuk
memberikan gambaran seberapa besar Pengaruh yang menyangkut
topik/materi Kinerja Karyawan tersebut bagi Pusat Pelatihan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur Perhubungan Bogor
FAKTOR KINERJA KERJA KARYAWAN (Variable Y)
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Pertanyaan Tentang
Kinerja Pegawai
Peningkatan kinerja harus dilakukan terus menerus
Karyawan akan berusaha dengan sebaik-baiknya
untuk menciptakan kinerja melalui pelatihan
Perbaikn kinerja melalui pelatihan merupakan hal
yang positif
Peningkatan kinerja melaui pelatihan
secara berkesinambungan akan efektif
Memberikan pelayanan dengan sebik-baiknya
kepada peserta sesuai dengan bidang dan tugasnya
Dengan
adanya
program
pelatihan
dan
pengembangan yang diadakan departemen maka
peningkatan kinerja karyawan dapat tercapai
Pelatihan dapat memelihara keutuhan, persatuan
dan kesatuan karyawan
Faktor usia bukan hambatan untuk kinerja lebih
baik
Peningkatan kinerja karyawan bukan hanya
dilakukan melalui kursus atau pendidikan dan
pelatihan
Departemen akan berusaha sebaik mungkin untuk
menciptakan kinerja karyawan melalui pelatihan
SS
S
TS KS
STS
Download