31-Juli-2002 - World Bank Group

advertisement
TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG AMANAH (
GOOD GOVERNANCE )
DAN AGENDA PEMBANGUNAN
PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Muhammad Nazar
(Wakil Gubernur Aceh)
Disampaikan
Acara Seminar Series Pada Fakultas Ekonomi Unsyiah
Banda Aceh, 27 Juli 2007
IDE AWAL :
FIRST INTERNASIONAL CONFERENCE OF NEW RESTORED
DEMOCRATIES ( MANILA, JUNI 1998 ) Menghasilkan “DEKLARASI
MANILA“.
Prinsip – Prinsip “ GOOD GOVERNANCE”
1. Transparancy ( Keterbukaan )
2. Accountability ( Bertanggung jawab )
3. Eguity
( Adil )
4. Responsiveness ( Cepat dan Tanggap )
5. Civil Society Role ( Peran dan Partipasi Masyarakat )
6. Rule of Law
( Penegakan Hukum )
 Di Indonesia mulai banyak dibicarakan mengenai “GOOD
GOVERNANCE” setelah terjadinya krisis ekonomi tahun 1997.
 Memicu terjadinya krisis multidimensi berkepenjangan
 Akhirnya menurunkan tingkat kepercayaan publik ( publik trust )
terhadap pemerintah yang sah
 Era reformasi sebagai ledakan besar ( big bang )
 Kebebasan atas nama demokrasi menimbulkan “ euforia” tidak
hanya dikalangan masyarakat juga di pemerintahan.
DASAR HUKUM
1. Ketetapan MPR no. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara
yang bersih dan bebas KKN.
2. Undang-Undang No.28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan
Negara yang Bersih dan Bebas KKN.
3. Undang-Undang No.31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak
pidana korupsi yang kemudian di ubah dengan UU nomor 20 tahun
2001.
4. Undang-Undang No. 30 tahun 2002 tentang komisi pemberantasan
tindak pidana korupsi.
5. Instruksi Presiden No.5 tahun 2004 tentang percepatan
pemberantasan korupsi.
6. PP nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional.
ALASAN GOOD GOVERNANCE ?
1. Desakan masyarakat Dunia dan Modern
2. Desakan Masyarakat dan Pemerintahan yang
demokratis
3. Maraknya perilaku merusak
4. berubahnya paradigma pelayanan publik; dari
Government Driven kepada Customer Driven.
5. Amanah peraturan dan perundang-undangan
yang berlaku
PIHAK YANG BERPERAN SECARA SINERGIS.
1. Pemerintah
2. Dunia Usaha
3. Masyarakat Madani
Ke tiga-tiga nya harus berperan secara sinergis; mana
yang semestinya dikerjakan pemerintah, dunia usaha
dan masyarakat harus terbagi secara proporsional. Era
”Big Government” sudah seharusnya diakhiri
Substansi : Implementasi Konsep
1. Reinventing Government :
a. Memasukkan paradigma dan langkah-langkah stategik
kewirausahawan kedalam sektor pemerintah.
b. Peran pemerintah berubah dari unsur pelaksana ( rowing )
menjadi unsur pendorong ( steering )
c. Dari Orientasi Pengatur ( rule driven ) → Orientasi missi
(mission driven )
d. Dari Orientasi Kekuasaan → Orientasi Demokrasi
e. Dari Orientasi Sentralisasi → Orientasi Desentralisasi
2. Menghindari birokrasi pemerintah yang semakin gemuk,
rumit dan tidak sehat ( parkinson low ). Birokrasi harus
terstandarisasi dan impersonal
3. Kelembagaan pemerintah berorientasi kepada pelayanan
( Customer Driven ).
 Perlu perubahan “ Mind – Setting” dan Culture Setting” semua
pihak
 Membangun Sistem dan Mekanisme pendukung, serta
menghindari melakukan hal-hal yang ”Counter Productive”. Usaha
perbaikan yang terus menerus ( Continous Improvement ) untuk
semua hal perlu menjadi komitmen bersama
PARADIGMA & AGENDA PEMBANGUNAN
PARADIGMA PEMBANGUNAN
1. Fokus
Pembangunan diarahkan terpusat (fokus) kepada
pemenuhan kebutuhan riil masyarakat, dilaksanakan secara
sungguh-sungguh dan terarah dengan memegang kuat
komitmen yang telah disepakati.
2. Berkelanjutan dan Tuntas
Pembangunan dilaksanakan berkesinam- bungan pada
jalan dan arah yang benar (on the right track), tidak tambal
sulam dalam rangka menyelesaikan persoalan masyarakat
secara menyeluruh dan tuntas.
3. Sinergis
adanya keterkaitan antar sektor yang saling melengkapi,
tidak tumpang tindih melalui pendekatan lintas fungsi (cross
functional approach)
4. Partisipasi Masyarakat
pembangunan dilakukan dengan mengedepankan peran
masyarakat secara nyata. Masyarakat harus menjadi pelaku
utama pembangunan dan Pemerintah berperan sebagai
fasilitator dan akselerator pembangunan.
5. Mensejahterakan Rakyat
Hasil pembangunan yang akan dicapai membawa
kesejahteraan secara nyata bagi kehidupan masyarakat.
`AGENDA PEMBANGUNAN
NANGGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 2006
AGENDA PEMBANGUNAN
1. Menciptakan dan memelihara Aceh yang aman dan damai.
2. Menciptakan tata pemerintahan dan aparatur pemerintah
daerah yang bersih dan berwibawa ( Good Government
Governance ).
3. Meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh,
adil dan berkelanjutan.`
MENCIPTAKAN DAN MEMELIHARA ACEH
YANG AMAN DAN DAMAI
1. Memfasilitasi penguatan institusi kemasyarakatan sebagai wadah solusi
konflik, memelihara perdamaian dan membangun harmonisasi antar
kelompok masyarakat serta melaksanakan syariat Islam secara kaffah.
2. Memfasilitasi terlaksananya pendidikan politik masyarakat yang
berkualitas, anti KKN, menjunjung tinggi HAM dan etika politik.
3. Memfasilitasi dan memberdayakan pranata-pranata adat dan lembaga
sosial - budaya tradisional Aceh agar dapat mandiri dan dipercaya.
4. Meningkatkan kualitas aparatur hukum dalam upaya menciptakan rasa
keadilan antar kelompok masyarakat dan unit sosial, termasuk
diantaranya dengan mencegah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ( KKN ).
5. Memfasilitasi pemenuhan hak-hak anak, perlindungan terhadap
perempuan serta mencegah pornografi dan pornoaksi.
MENCIPTAKAN TATA PEMERINTAHAN DAN APARATUR PEMDA
YANG BERSIH DAN BERWIBAWA.
yaitu : dengan menegakkan sistem, memelihara keteraturan dan
ketertiban serta mengoptimalkan pengawasan`
1. Mengoptimalkan pengawasan internal berjenjang dan penegakan
hukum ( Law enforcement ) di berbagai lembaga dan strata
pemerintahan.
2. Membangun dan memasyarakatkan budaya disiplin ( kerja,
waktu, anggaran ), aparatur yang bermoral, profesional dan
produktif pada setiap lini.
3. Menstimulasi pejabat dari berbagai strata mempunyai komitmen
dan tanggung jawab yang jelas terhadap tupoksi serta
peningkatan kinerja masing-masing. Setiap pejabat harus
menguasai peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
pengolahan keuangan dan kekayaan negara.
4. Meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan pegawai melalui
pemberian insentif / tunjangan khusus yang memadai. Pemberlakuan
sistim karir harus berdasarkan prestasi.
5. Mengoptimalkan pengembangan dan pemanfaatan e-Government
dalam pengelolaan tugas dan fungsi pemerintah Daerah.
6. Seluruh aparatur pemerintah Daerah agar bekerja dengan penuh
idealisme, bersungguh-sungguh, cepat, tepat dan cermat.Prinsipnya
jangan adalagi kebocoran dalam penggunaan anggaran untuk
memperkaya diri sendiri dan orang lain.
7. Mempermudah dan memperlancar segala urusan yang berkaitan
dengan pelayanan masyarakat dan pelaksanaan pembangunan.
Jangan mempersulit hal-hal yang sebenarnya mudah dan
sederhana, kebiasaan buruk ini sudah saatnya ditinggalkan.
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
SECARA ADIL DAN BERKELANJUTAN.
1. Menanggulangi pengangguran dan kemiskinan.
2. Meningkatkan PAD, Investasi dan ekspor non migas
3. Meningkatkan daya saing komoditi unggulan dan andalan
daerah.
4. Revitalisasi sektor Pertanian, Perikanan dan kehutanan
5. Pemberdayaan Koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah
( UMKM ).
6. Perbaikan iklim Investasi dan ketenagakerjaan.
7. Pembangunan perdesaan dan pengurangan ketimpangan
pembangunan wilayah
8. Peningkatan Akses masyarakat terhadap pendidikan yang
berkualitas.
9. Peningkatan Akses masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang prima.
10. Percepatan pembangunan infrastruktur.
11. Perbaikan pengelolaan sumber daya Alam dan
Pelestarian fungsi Lingkungan Hidup.
Download