KOMUNIKASI DALAM MASYARAKAT

advertisement
BAB VI
KOMUNIKASI DALAM MASYARAKAT
6.1 Pemaknaan Komunikasi Masyarakat
Hal-hal yang dapat mengganggu proses komunikasi:
1. Gangguan dari dalam diri orang yang sedang berbicara, maisalnya baru
mendapatkan musibah atau habis bertengkar dengan orang lain.
2. Dalam perjalanan.
3. Penerima tidak seluruhnya mengerti apa yang sedang dibicarakan
4. Isi pembicaraan mengandung pengertian yang menyebabkan salah penerimaan
Didunia modern, komunikasi tidak hanya dilakukan dari atas ke bawah
tetapi juga dilakukan antara mereka yang sama kedudukannya, hal ini sangat
bijaksana yang dirumuskan oleh Ki Hajar Dewantara dalam bentuk:
Ing ngaso sung tulado artinya bahwa pemimpin memberikan contoh,
memberikan pengarahan.
Ing madyo mangunkarso artinya adanya semacam diskusi dikalangan
pelaksana
Tut wuri handayani artinya pimpinan mengadakan evaluasi bersama
Sistim komunikasi masyarakat pada umumnya bersifat vertikal ibarat sapu
lidi yang sangat tergantung pada tali pengikatnya. Jika tali pengikatnya lemah
maka lidinya akan berantakan. Komunikasi yang baik adalah memadukan antara
komunikasi yang vertikal dengan yang horizontal.
6.2
Komunikasi dan Akulturasi
Seseorang berinteraksi dengan lingkungannya dapat dilakukan melalui dua
proses yang saling berhubungan yang dikenal dengan komunikasi personal dan
komunikasi sosial. Komunikasi personal (intra personal) mengacu kepada proses
mental yang mengatur diri sendiri dari dalam dan dengan lingkungan sosial
budayanya, dengan mengembangkan cara-cara melihat, mendengar, memahami
dan berperilaku terhadap objek dan orang-orang dalam satu lingkungan.
Breton, Chance, Richmond dan Kim mengemukakan bahwa untuk
memudahkan aspek-aspek akulturasi lainnya, maka ”fungsi pengetahuan tentang
1
sistem komunikasi pribumi telah terbukti meningkatkan partisipasi seorang
pendatang dalam jaringan-jaringan komunikasi antar personal dan komunikasi
massa yang terdapat dalam masyarakat asli
Faktor-faktor yang memberi andil kepada potensi akulturasi adalah:
1. Kemiripan antara budaya asli pendatang dan budaya asli pribumi
2. Karakteristik demografi/pengetahuan tentang budaya pribumi sebelum
berimigrasi.
3. Usia pada saat berimigrasi
4. Latar belakang pendidikan
5. Karakteristik kepribadian, misalnya suka bergaul, memiliki toleransi yang
tinggi dan keterbukaan.
6.3
Perubahan Masyarakat dan Organisasi Pemerintahan
Perubahan
yang
terjadi
sebagai
produk
interaksi-transaksi
yang
berlangsung dalam masyarakat bermula dari sifat dan bentuk sederhana sampai
pada sifat dan bentuk yang kompleks. Interaksi mulai pada skala kecil (desa)
sampai pada skala besar (kabupaten, propinsi). Dengan begitu kebutuhanpun akan
semangkin komplek mencakup semua aspek kehidupan.
Ada empat hal yang saling bertautan berkenaan komitmen dari pada
personil (aparatur pemerintah) organisasi yang dapat diwujudkan sebagaimana
dikemukakan oleh Steers yaitu:
1.
Tingkat partisipasi tinggi
2.
Keinginan kuat untuk tetap bekerja
3.
Keterlibatan pada pekerjaan yang tinggi
4.
Prestasi kerja yang baik
6.4
Perubahan Sikap dan Karakter Aparatur Pemerintahan
Mueller mengatakan kabwa sikap merupakan komponen penting nomor
satu dalam jiwa manusia, yang dengan kuat sekali mempengaruhi segala
keputusan yang diambilnya. Sedangkan Adimihardja menyatakan bahwa tingkah
laku beroperasi melalui pengetahuan (cognitive) dan persepsi, dimana kognisi
merupakan komponen dari sikap manusia.
2
Edwards menyatakan bahsa sikap implementator merupakan faktor yang
penting dalam studi implementasi kebijakan publik. Apabila implementasi
berjalan dengan efektif, bukan hanya para implementator mengetahui apa yang
akan dilakukan dan mempunyai kemampuan melakukan kebijakan itu.
Karakteristik dari komunikator (sumber), menentukan keberhasilan
perubahan sikap tersebut seperti gaya berkomunikasi, gaya kepemimpinannya dan
kredibilitasnya. Hovland, Janis dan Kelly beranggapan bahwa proses perubahan
sikap adalah sama dengan proses belajar. Untuk itu dalam mempelajari sikap ada
tiga variabel penting untuk menunjang proses belajar tersebut yaitu:
a.
Perhatian
b.
Pengertian
c.
Penerimaan
Akan tetapi Mc Guire menyatakan bahwa karakteristik sumber setidaknya
memiliki tiga komponen dasar utama yaitu:
a.
Kredibilitas yang mencakup kompetisi dan kepercayaan
b.
Daya tarik
c.
Kekuatan lain.
6.5
Hubungan Pemerintah dengan Masyarakat
Pemerintah
merupakan
badan
atau
lembaga
yang
menjalankan
pemerintahan maka tugas dari pemerintah berorientasi kepada kepentingan
masyarakat melalui para aparaturnya.
Aparatur merupakan orang-orang yang
dipercaya oleh rakyat untuk menjalankan kegiatan pemerintahan sesuai dengan
tugas dan fungsi yang diberikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Soewarno yang
mengemukakan aparatur pemerintah ialah orang-oarang yang menduduki jabatan
dalam kelembagaan pemerintahan.
Fungsi dari lembaga pemerintah merupakan suatu lembaga yang melayani
masyarakat sebagai mitra dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Mayarakat
dalam
kehidupannya
mempunyai
kepentingan-kepentingan
yang
harus
diwujudkan oleh pemerintah dalam menjalankan tugasnya. Hal ini sesuai
pendapat dengan Edi Suharto yang menyatakan:
3
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki perasaan sama atau
menyatu satu sama lain, karena mereka saling berbagi identitas, kepentingankepentingan yang sama, perasaan memiliki, dan biasanya satu tempat yang sama.
Pemerintah sebagai abdi masyarakat harus mempunyai keahlian dalam
memahami masyarakat. Tujuan dari mempelajari masyarakat agar dapat
melakukan asesment atau penelitian mengenai masyarakat sehingga mampu
memahami konteks dimana kegiatan pemerintahan dilaksanakan, mengevaluasi
sistem pelayanan yang ada, dan mengerti struktur pengambilan keputusan. Ada
beberapa aspek penting yang perlu diketahui oleh pemerintah dalam mempelajari
masyarakat yaitu:
1. Nama dan batas wilayah serta jarak dari kota atau masyarakat lain.
2. Geogarafi dan pengaruh-pengaruh terhadap masyarakat
3. Ekonomi dan bisnis lokal
4. Sumber informasi dan opini publik
5. Sejarah wilayah dan kepercayaan masyarakat
6. Masalah-masalah dan perhatian-perhatian masyarakat
( Suharto,2005:49).
4
Download