KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: KM. .... Tahun 2007 TENTANG FORMULA PERHITUNGAN TARIF JASA POS DASAR Menimbang : a. Bahwa untuk menjamin kelangsungan dan meningkatkan mutu pelayanan jasa pos kepada masyarakat di seluruh pelosok tanah air dan di dunia, PT. Pos Indonesia (Persero) wajib meningkatkan kualitas layanan dan kinerja perusahaan meliputi jangkauan layanan, ketepatan waktu, keamanan, penanganan pengaduan, efisiensi dan modernisasi manajemen; b. Bahwa salah satu aspek penting dalam penyelenggaraan pos adalah penetapan tarif pos dasar; c. Mekanisme penetapan tarif jasa pos dasar harus dilakukan dengan formula yang fair dan transparan; d. Bahwa sehubungan dengan huruf a, b dan c perlu ditetapkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Formula Perhitungan Tarif Jasa Pos Dasar. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1984 tentang Pos (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3276); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1985 tentang Penyelenggaraan Pos (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1985 Nomor 53, Tambahan Negara Nomor 3303); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1995 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro menjadi Perusahaan Perseroan (Persero), (Lembaran Negara Nomor 11 Tahun 1995); 4. Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 45 Tahun 2002; 5. Keputusan Presiden Nomor 109 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 47 Tahun 2002; 6. Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor KM. 12/ KP.108/MPPT-88 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaraan Pos; 7. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 24 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 91 Tahun 2002; 8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 70 Tahun 2000 tentang Kebijakan Penyelenggaraan Perposan Indonesia 9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 32 Tahun 2002 tentang Tarif Jasa Pos Dasar Dalam dan Luar Negeri. MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TENTANG FORMULA PERHITUNGAN TARIF JASA POS DASAR. Pasal 1 (1) Tarif Jasa Pos Dasar yang dimaksud dalam Keputusan ini terdiri dari : a. Tarif Jasa Pos Dasar Dalam Negeri, yang terdiri dari : 1) Tarif lokal kota, dikirim dari dan ke alamat dalam kota/kabupaten yang sama (Zona 1); 2) Tarif antar kota dalam propinsi, dikirim dari dan ke alamat kota/kabupaten yang berbeda dalam propinsi yang sama (Zona 2); dan 3) Tarif antar kota antar propinsi, dikirim dari dan ke alamat kota/kabupaten dari propinsi yang berbeda (Zona 3). b. Tarif Jasa Pos Dasar Luar Negeri, yang terdiri dari tarif Asia Pasifik, Amerika, Eropa dan Afrika. (2) Tarif Jasa Pos Dasar Da!am Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a adalah biaya yang harus dibayar oleh pengguna jasa pos untuk layanan dasar pengiriman surat dan kartu pos dalam negeri yang dikirim dengan alat angkutan darat dan/atau laut dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia. (3) Tarif Jasa Pos Dasar Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b adalah biaya yang harus dibayar oleh pengguna jasa pos untuk layanan dasar pengiriman surat dan kartu pos luar negeri yang dikirim dengan alat angkutan darat dan/atau laut dan menjangkau seluruh dunia. Pasal 2 (1) Untuk menetapkan tarif jasa pos dasar sebagaimana dimaksud dalam pasal (1) perlu ditetapkan Formula Tarif Jasa Pos Dasar. (2) Formula Tarif Jasa Pos Dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) disusun berdasar analisis biaya PT. Pos Produk Majemuk dengan mempertimbangkan variabel biaya angkut eksternal dan variabel margin keuntungan untuk PT. Pos. (3) Penentuan Formula Tarif Jasa Pos Dasar Produk Majemuk dilakukan dengan: a. Identifikasi biaya produksi dan biaya non produksi; b. Identifikasi biaya produksi Langsung dan biaya produksi bersama; c. Alokasi biaya produksi bersama kepada masing-masing produk; d. Penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) per unit produk; e. Penentuan Tarif Pos Dasar. Pasal 3. Langkah-Langkah Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) adalah: (1) Mengeluarkan Biaya Yang Tidak Relevan (2) Penentuan Tren (Kecenderungan Kenaikan/Penurunan) Biaya (3) Identifikasi dan Alokasi Biaya ke Pusat Biaya atau Departemen Terjadinya a. Biaya langsung b. Biaya tidak langsung (4) Menghitung Rata-rata Alokasi Masing-masing Biaya ke Departemen / Pusat Biaya. (5) Identifikasi dan Alokasi Biaya Produksi, Administrasi Umum, dan Pemasaran ke Kelompok Layanan. (6) Menghitung prosentase rata-rata alokasi biaya produksi, administrasi umum, dan pemasaran ke masingmasing kelompok layanan. (7) Pembebanan Biaya Kelompok Layanan Komunikasi Standar ke Masing-Masing Produk Layanannya (Surat Biasa Dalam Negeri, Surat Kilat, dan Surat Biasa Luar Negeri. a. Penentuan Tren kenaikan / penurunan produktifitas b. Pembebanan Biaya Produksi c. Pembebanan Biaya Administrasi Umum dan Pemasaran (8) Pembebanan Biaya Produksi Masing-masing Produk ke Masing-masing Layanan Per Tingkat Berat dan Per Zona a. Penentuan dasar alokasi pembebanan biaya ke produk per tingkat berat per zona. Dasar Alokasi = jumlah produk per tingkat berat per zona x tarip berlaku b. Pembebanan biaya per jenis layanan per tingkat berat per zona Total biaya untuk surat biasa DN x Dasar alokasi Per TB per Zona Alokasi Biaya = ----------------------------------------------------------------------------------------------Total dasar alokasi c. Perhitungan Harga Pokok Produksi Biaya per Layanan per Tingkat berat per Zona = ----------------------------------------------------------------Produktivitas layanan yang bersangkutan Pasal 4 Formula Penentuan Tarif Jasa Pos Dasar: Harga = {Harga Pokok produksi x (1+ margin keuntungan)} + Biaya angkut eksternal Pasal 5 (1) Penetapan Formula Tarif Jasa Pos selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, menjadi kewenangan dan tanggung jawab Direksi PT Pos Indonesia (Persero). (2) Kebijaksanaan penetapan Formula Tarif Jasa Pos sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), sebelum diberlakukan terlebih dahulu diberitahukan kepada Menteri Perhubungan. Pasal 6 (1) Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Keputusan ini. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) menyangkut sebagai berikut: a. Peningkatan kualitas, layanan yang meliputi perluasan jangkauan layanan, ketepatan waktu, keamanan dan penanganan pengaduan. b. Kelangsungan pelaksanaan layanan pos universal (Universal Service Obligation/USO) dan penugasan lainnya dari Pemerintah, serta pemberlakuan tarif yang transparan. c. Peningkatan iklim usaha yang kondusif dan efisien. Pasal 7 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan : di Jakarta Pada tanggal : …………. 2007 Menteri Komunikasi dan Informatika (Dr. Sofyan A. Djalil, SH., MA., MALD)