upaya peningkatan prestasi belajar siswa dalam mengikuti

advertisement
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA PELAJARAN IPS MELALUI MEDIA GAMBAR
Studi pada siswa MI Ma’arif Bandungan Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam.
Oleh :
SITI QORIAH
NIM : 12508023
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2011
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
PADA PELAJARAN IPS MELALUI MEDIA GAMBAR
Studi pada siswa MI Ma’arif Bandungan Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam.
Oleh :
SITI QORIAH
NIM : 12508023
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2011
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara :
Nama
: SITI QORIAH
NIM
: 12508023
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi
:
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
SISWA PADA PELAJARAN IPS MELALUI MEDIA
GAMBAR
Studi Pada Siswa Kelas V MI Al Ma’arif Bandungan
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan
Salatiga. 25 Febuari 2011
Pembimbing
Miftachurrif‟ah, M.Ag
NIP : 197203081998032006
SKRIPSI
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA
PELAJARAN IPS MELALUI MEDIA GAMBAR
Studi Pada Siswa MI AL Ma’arif Bandungan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2010/2011
DISUSUN OLEH
SITI QORIAH
NIM 12508023
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 22 Maret
2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1
Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji
: Drs. Miftahuddin
NIP. 197009221994031002
Sekretaris
Penguji
Penguji I
: Agus Waluyo, M. Ag
NIP. 19750211200001001
: Siti Asdiqoh, M.Si
NIP. 19680812199432003
Penguji II
: Muna Erawati, S. Pi, M. Si
NIP. 197512181999032002
Penguji III
: Miftachurrif‟ah, M.Ag
NIP. 197203081998032006
Salatiga, 22 Maret 2011
Ketua STAIN Salatiga
Dr.Imam Sutomo, M.Ag
195808271983031002
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
: SITI QORIAH
NIM
: 12508023
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : PGMI
Menyatakan dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan
bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau
diterbitkan. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 25 Februari 2011
Penulis
Siti Qoriah
NIM. 12508023
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“LONG LIVE EDUCATION” Belajar Seumur Hidup
PERSEMBAHAN
1. Almamater Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga
2. Ayah dan Ibu atas segala doanya
3. Suami dan anak untuk segenap semangatnya
4. Ayah dan Ibu mertua atas segala bantuannya
5. Teman-teman seperjuanganku PGMI, terima kasih atas saran dan
nasehatnya
6. Ibu selaku pembimbing skripsi, terimakasih atas pengarahan, bimbingan
serta pemberian motivasi kepada penulis dari awal sampai akhir
pembuatan skripsi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyusun skripsi ini dan dengan petunjuk-Nya
penulis mampu menyelesaikannya. Sholawat dan Salam semoga terlimpah
selalu kepada nabi Muhammad SAW, besrta keluarga dan sahabat-sahabatnya
dan seluruh umat yang menyakini kebenarannya.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar
sarjana dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dalam penulisan
ini
penulis
mendapat
bantuan
dari
berbagai
fihak,
maka
penulis
menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN
2. Bapak Dr. Rahmad Hariadi, M.Pd selaku Pembantu Ketua Umum I
3. Bapak Sumarno Widjadipo, M.Pd selaku Kaprogdi PGMI
4. Ibu Miftachurrif‟ah, M.Ag selaku pembimbing yang telah meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran guna membimbing penulis
5. Bapak Ulil Huda, S.pd.I selaku kepala sekolah beserta rekan-rekan guru
yang telah membantu penelitian di MI al Ma‟arif Bandungan
6. Semua pihak yang telah membantu penulis baik material maupun
sepiritual.
Penulis hanya bisa berdoa agar amal baik bapak, ibu, dan saudara-saudara
semua diterima oleh Allah SWT sebagai amal soleh dan mendapat balasan
yang setimpal.
Kemudian penulis mengakui kekurangan dan keterbatasan kemampuan dalam
menyusun skripsi ini, maka penulis mengharapkan sara dan kritikan yang
sifatnya membangun demi sempurnanya skripsi ini. Akhirnya semoga
bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan pembaca pada umumnya serta
berguna bagi pengembangan model pembelajaran. Amin.
Salatiga 25 Febuari 2011
Penulis
Siti Qoriah
NIM : 12508023
ABSTRAK
Qoriah, Siti. 2011. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS Melalui Media Gambar. Studi pada siswa MI AL Ma’arif
Bandunga kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011. Skripsi.
Jurusa Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Kelas Sekolah Tinggi
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Miftachurrif‟ah, M.Ag
Kata kunci : Prestasi belajar dan media gambar.
Penelitian ini merupakan upaya peningkatan prestasi belajar pada mata
pelajaran IPS dengan media gambar pada siswa kelas V MI AL Ma‟arif
Bandungan. Penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan, yaitu : (1)
Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan perhatian pada mata
pelajaran IPS siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan Kabupaten Semarang
tahun pelajaran 2021/2011, (2) Apakah penggunaan media gambar dapat
meningkatkan aktifitas belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI AL
Ma‟arif Bandungan kabupaten Seamrang tahun pelajaran 2010/2011, (3) Apakah
penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata
pelajara IPS siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan Kabupaten Semarang
tahun pelajaran 2010/2011.
Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti menggunakan Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Adapun langkah-langkah dalam
penelitian tindakan kelas ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi yang dilakukan dalam tiga siklus.
Berikut hasil yang dicapai dalam setiap siklus, yaitu perhatian siswa
dengan kriteria sangat baik pada siklus I belum ada. Siklus II 3 orang siswa
(18.75%). Pada siklus III 8 orang siswa (50%). Dalam siklus III ini semua siswa
sudah terfokus pada pembelajaran. Keaktifan siswa dengan kriteria sangatbaik
yaitu, kriteria sangat baik menunjukkan bahwa pada siklus I belum ada, siklus II
ada 5 orang siswa (31,25%), dan siklus III sudah meningkat baik yaitu ada II
orang siswa (68.75%). Ini berarti menunjukkan bahwa dalam siklus III semua
siswa sudah ikut aktif dalam pembelajaran setelah menerapkan pembelajaran
dengan media gambar.Prestasi siswa yaitu, Siklus I jumlah siswa yang mencapai
tuntas adalah 6 (37.5%) siswa dari 16 siswa, siklus II 11 (68.5%) siswa dari 16
siswa, dan pada siklus III 16 (100%) siswa dari 16 siswa atau semua siswa sudah
tuntas dalam belajar.
Berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan
media gambar memiliki dampak positif dalam meningkatkan perhatian, keaktifan,
dan prestasi belajar.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
Halaman
........ ................................
HALAMAN LOGGO . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
PERSETUJUAN PEMBIMBING . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
i
HALAMAN PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iv
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
v
ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
vi
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
vii
DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
viii
DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
ix
BAB I PENDAHULUAN
x
A. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1
B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3
C. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4
D. Manfaat penelitian. . . . . . . . . . . . . . .
4
E. Hipotesis Tindakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5
F. Definisi Operasional. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
5
G. Metode Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
8
H. Sistematika Penulisan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
14
B. Media Pembelajaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
20
C. Media Gambar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
24
D. IPS di Madrasah Ibtidaiyah. . . . . . . . ……………………….
32
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB IV
47
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
37
B. Pelaksanaan Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
39
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
48
B. Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
63
B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
64
DAFTAR PUSTAKA
65
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
66
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
3.I :
Daftar nama-nama siswa kelas V MI AL Ma‟arif
Bandungan
38
Tabel
4.1 :
Lembar Pengamatan siswa Siklus I
48
Tabel
4.2 :
Data Hasil Belajar siswa Siklus I
49
Tabel
4.3 :
Lembar Pengamatan Guru Siklus I
51
Tabel
4.4 :
Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
52
Tabel
4.5 :
Data Hasil Belajar siswa Siklus II
53
Tabel
4.6 :
Lembar pengamatan guru Siklus II
54
Tabel
4.7 :
Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
56
Tabel
4.8 :
Hasil belajar siswa Siklus III
57
Tabel
4.9 :
Lembar Pengamatan Guru Siklus III
58
Tabel
4.10 :
Hasil Pengamatan Perhatian Siswa Siklus I, II, III
60
Tabel
4.11 :
Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus I, II, III
60
Tabel
4.12 :
Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Siklus I, II, III
61
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu pelajaran yang
diberikan mulai SD/MI. Ilmu Pengetahuan Sosial
mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta dan generalisasi yang berkaitan dengan fenomena alam serta
kehidupan makluk. Pada jenjang SD/MI memuat materi sejarah, ekonomi,
geografi, antropologi dan sosiologi dalam bentuk sederhana dan menjadi satu.
Sering terjadi salah tafsir manakala IPS dipahami sebagai hafalan,
dengan serentetan kata tanya apa, kenapa, kapan, bagaimana dan mengapa
terjawab dengan jalan menghafal, bahkan kadangkala mengesampingkan
aspek pemahaman.Para guru IPS pada umumnya menginginkan agar siswanya
berhasil dalam belajar IPS. Keberhasilan ini merupakan modal bagi siswa
untuk memperoleh hasil tes atau nilai tes yang baik. Sebenarnya keberhasilan
dalam belajar IPS bukan nilai semata. melainkan, selaian aspek nilai, ada pula
aspek-aspek lain yang perlu dicapai siswa dari belajar IPS yaitu keterampilan
psikomotorik dalam kehidupan. Ada tiga hal prinsip keberhasilan sejalan
dengan “Taksonomi Bloom” yang harus dicapai siswa seusai belajar, yaitu:
kemampuan kognitif (pengetahuan), kemampuan afektif (penghayatan), dan
kemampuan psikomotorik (perilaku). Ketiga prinsip tersebut juga berlaku
dalam pembelajaran IPS (Mudyaharjo, 1986:149).
Dengan demikian yang dimaksud dengan prestasi dalam belajar IPS
bukanlah semata-mata hanya diukur dengan perolehan nilai yang memuaskan
baik dalam ulangan maupun ujian akhir. Melainkan diukur pula dari materi
IPS yang dipelajari dapat dihayati dan diterapkan dalam kehidupan seharihari. Pengalaman menunjukkan bahwa keberhasilan seorang siswa dalam
belajar IPS ternyata ditentukan oleh beberapa faktor yang saling mendukung
secara serempak atau terpadu. Mengandalkan faktor kecerdasan saja belum
tentu menjamin keberhasilan siswa, jika tidak didukung faktor lain. Faktor
pendukung keberhasilan belajar siswa dapat dikelompokkan menjadi dua
jenis, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi
intelegensi (kecerdasan, kesehatan, kemampuan, adaptasi dan minat
belajar).Faktor eksternal meliputi keadaan lingkungan, keadaan sarana dan
prasarana maupun cara belajar (Purwanto 1992:106).
Apabila kedua faktor tersebut tersedia secara memadai, maka
diharapkan akan dicapai hasil belajar yang baik. Siswa akan memperoleh hasil
belajar secara maksimal jika mempunyai minat belajar yang kuat. Yang
didukung secara penuh oleh lingkungan alam dan sosial, teman, keluarga,
guru profesional, buku-buku pelajaran, dan alat tulis yang memadai serta
menggunakan metode pengajaran yang tepat.
Berdasarkan survey sementara yang dilakukan peneliti pada bulan
November 2010 di MI AL Ma‟arif Bandungan kabupaten Semarang
ditemukan gejala masalah rendahnya prestasi belajar IPS pada materi
bertemakan “Peninggalan Kerajaan Hindhu Budha dan Islam di Indonesia”.
Data yang diperoleh dari sekolah menunjukkan 14 dari 16 siswa belum
memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk Kriteria
Ketuntasan Minimal pada materi tersebut adalah 60.
Guru hanya menggunakan metode ceramah maka siswa cenderung
pasif, siswa monoton mendengarkan ceramah dari guru bahkan siswa bisa
menjadi bosan. Hal ini mengakibatkan perhatian siswa menurun, aktivitas
siswa menurun dan prestasi belajarpun juga ikut menurun.
Penyajian materi dengan menggunakan metode yang tepat dapat
menarik minat siswa dan dapat meningkatkan pretasi belajar siswa. Salah satu
alternatif pembelajaran IPS adalah dengan media gambar. Media ini dianggap
sebagai media yang tepat untuk meningkatkan daya ingat siswa. Dengan
gambar-gambar yang disajikan, maka akan mempermudah siswa dalam
belajar materi IPS yang sifatnya hafalan. Media gambar menempatkan Guru
sebagai fasilitator sehingga siswa dapat ikut aktif dan melakukan kegiatan
dengan cara mengamati gambar. Dengan demikian akan menumbuhkan rasa
santai , tapi tetap serius pada diri siswa. Pada dasarnya anak yang duduk
dibangku kelas V SD/MI adalah masih dikatagorikan anak-anak. Anak tidak
seperti orang dewasa yang dapat berpikir secara abstrak. Anak hanya berfikir
konkrit.
Bertolak dari permasalahan yang terdapat di atas, penulis tertarik untuk
mengadakan
penelitian
dengan
judul”UPAYA
MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS MELALUI
MEDIA GAMBAR
Studi pada Siswa MI AL Ma’arif Bandungan kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2010/2011
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan perhatian pada
mata pelajaran IPS siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan Kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2010/2011?
2. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan aktifitas belajar
pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan
kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011?
3. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar
pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011?
C. TUJUAN PENELITAN
1. Untuk mengetahui penggunaan media gambar dapat meningkatkan
perhatian
pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI AL Ma‟rif
Bandungan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011.
2. Untuk mengetahui penggunaan media gambar
dapat meningkatkan
aktifitas belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI AL Ma‟arif
Bandungan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011.
3. Untuk mengetahui penggunaan media gambar dapat meningkatkan
prestasi belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V Mi Al Maarif
Bandungan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis
Untuk menambah khasanah keilmuan dan sumbangan pendidikan.
2. Manfaat praktis
a. Bagi Guru
1) Memacu
guru
untuk
meningkatkan
kualitas
pengelolaan
pembelajaran.
2) Mendorong para guru agar dapat mengadakan modifikasi
pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan
3) Sebagai referensi dan acuan apabila ada diantara guru yang
mengalami kesulitan seperti yang dihadapi oleh peneliti.
b. Bagi sekolah
1) Memajukan prestasi sekolah
2) Meningkatkan mutu sekolah.
E. HIPOTESIS TINDAKAN
Hipotesis adalah dugaan sementara tentang jawaban atas masalah
penelitian yang akan diuji melalui penelitian. Adapun hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
1. Media gambar dapat meningkatkan perhatian pada mata pelajaran IPS
siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2010/2011.
2. Media gambar dapat meningkakan aktifitas belajar pada mata pelajaran
IPS siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2010/2011.
3. Media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran
IPS siswa kelas V MI Al Maarif Bandungan kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2010/2011.
F. DEFINISI OPERASIONAL
Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran atas maksud utama penulis
dalam penggunaan judul, maka akan dijelaskan definisi istilah berikut :
1. Upaya
Usaha, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan
persoalan, mencari jalan keluar (KBBI, 2002:1250).
2. Peningkatkan
Proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb)
(KBBI, 2002:1197)
3. Prestasi Belajar
a. Prestasi
Kata
prestasi
berasal
dari
bahasa
Belanda
Yaitu
Prestatie.Kemudian dalam bahasa indonesia menjadi prestasi yang
berarti hasil usaha.
Prestasi adalah keampuan, keterampilan dan sikap seseorang dalam
menyelesaikan suatu hal.(Zainal Arifin 1990 : 3)
b. Belajar
Skiner berpendapat bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada
saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya bila
ia tidak belajar maka responnya menjadi menurun ( Dimyati, 2002 : 9 )
Belajar merupakan proses orang memperoleh kecakapan,
keterampilan dan sikap. Belajar dimulai dari masa kecil sampai akhir
hayat seseorang. Rasulullah SAW menyatakan dalam salah satu
hadisnya bahwa manusia harus belajar sejak dari ayunan hingga liang
lahat (Yamin, 2003 : 97).
Belajar pada hakikatnya adalah suatu aktivitas yang mengharapkan
perubahan tingkah laku (behavioral cange) pada individu yang belajar
(Majid, 2005 : 25).
Dalam agama Islam masalah belajar mendapat perhatian yang
istimewa. Hal ini terbukti dengan turunnya ayat pertama kali (ayat 1-5)
dari surah al alaq yang memerintahkan untuk membaca . Membaca
adalah sarana untuk belajar dan kunci pengetahuan.
Prestasi belajar dalam skripsi ini adalah kemampuan atau
keterampilan seseorang yang dapat membawa perubahan bagi si
pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan.
Maka dengan perubahan-perubahan tersebut diharapkan si pelaku
dapat memecahkan permasalahan hidup dan bisa menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Menurut Nasution (1975) IPS adalah “suatu program
pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya
mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisiknya maupun dalam
lingkungan sosial yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial
seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik
dan psikologi” (Departemen Agama RI, 2002 : 8).
Dalam penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran IPS kelas
V semester I dengan materi tokoh-tokoh sejarah Hindu–Buddha dan
Islam dengan sub pokok bahasan tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa.
5. Media Gambar
Media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu
proses penyaluran informasi (AECT dalam Azhar Arsyad 1997 : 3)
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
„tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan.(Azhar Arsyad, 1997 : 3)
Media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh
manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau
pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu
sampai pada penerima yang dituju. (Hamijojo dalam Latuheru (1993)
dalam Azhar Arsyad,1997 : 4).
Gambar adalah tiruan barang(orang, binatang, tumbuhan dsb)yang
dibuat dengan cat, tinta, coretan, potret, dsb.(KBBI, 2006:342).
G. METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang diterapkan berupa penelitian tindakan
kelas.
Karena
mata
pelajaran
IPS
yang
sifatnya
hafalan,untuk
memudahkan
pemahaman
siswa
maka
dibantu
dengan
media
gambar.Tindakan tersebut diberikan oleh Guru atau dengan arahan dari
Guru yang dilakukan oleh siswa.
Penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus,tiap siklus memuat
empat tahap, yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi.
Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah seperti
yang terdapat pada gambar 1 mengenai bagan siklus.
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pengamatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Gambar 1.1 Siklus pemecahan masalah menurut arikunto (
2008:16)
Penjelasan alur gambar 1
a. Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan dilakukan.
b. Pelaksanaan
Penelitian
tindakan
adalah
pelaksanaan
yang
merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan
kelas.
c. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan (observasi) adalah suatu pengamatan langsung
terhadap peserta didik dengan memperhatikan tingkah lakunya secara teliti
(Farikhah, 2006 :10).Observasi dimaksudkan untuk melihat atau
mengamati serta mendokumentasikan pengaruh-pengaruh yang muncul
sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Disini penulis melakukan
pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung,
mengukur ketercapaian indikator serta menganalisis dampak yang timbul
dari media gambar
d. Refleksi
Refleksi dalam penilaian tindakan kelas dipahami sebagai kegiatan
analisis sintetis, pemaknaan, penjelasan dan evaluasi terhadap informasi
yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan tindakan tidak
hanya dilakukan diakhir tindakan, melainkan dilakukan pada saat
merancang tindakan, saat tindakan dilakukan dan saat setelah tindakan
berakhir.Kegiatan refleksi diarahkan tidak saja pada diri guru, melainkan
seluruh konteks pembelajaran yang dilakukannya, termasuk siswa dan
lingkungannya.
2. Subyek Penelitian
a. Subjek penelitian
Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas V Madrasah
Ibtidaiyah Al Maarif Bandungan yang berjumlah 16 anak , dengan
rincian laki-laki 11 anak dan perempuan 5 anak.
b. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian adalah MI AL Ma‟arif Bandungan kecamata
Bandungan kabupaten Semarang
c. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah kurang lebih satu bulan yaitu pada
bulan Januari 2011.
3. Instrumen Penelitian
a. Pedoman / lembar pengamatan
Digunakan untuk mengamai secara langsung kegiatan siswa
dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPS di kelas V.
b. Tes / soal
Tes digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi belajar
setelah mengikuti pembelajaran dengan media gambar.
4. Teknik Pengumpulan data.
Data merupakan informasi-informasi tentang objek penelitian.
Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan
dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan penelitian ini cara
mengumpulkan data menggunakan metode :
a. Pengamatan
Dalam setiap siklus guru melakukan pengamatan terhadap
siswa untuk mengetahui sejauh mana perhatian, aktivitas, dan prestasi
belajar siswa terhadap materi “Tokoh-Tokoh Sejarah Hindhu-Budha
dan Islam di Indonesia”, dengan sub pokok bahasan tokoh-tokoh
sejarah Islam di Jawa.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa
terhadap mata pelajaran IPS. Pada setiap siklus guru memberikan tes
tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur kemampuan siswa dalam
pemahaman terhadap materi tokoh-tokoh sejarah Hindhu-Budha dan
Islam. di Indonesia, dengan sub pokok bahasan tokoh-tokoh sejarah
Islam di Jawa.
5. Analisis Data.
Teknik yang digunakan untuk analisis data pada penelitian ini
adalah teknik analisis deskripsi kualitatif yaitu metode penelitian yang
bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang
diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman
materi dan prestasi belajar siswa.
H. SISTEMATIKA PENULISAN
1. Bagian Awal
Cakupan bagian awal meliputi:Sampul, Lembar Berlogo, Judul,
Persetujuan Pembimbing, Pengesahan Kelulusan, Pernyataan Keaslian
Tulisan, Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Tabel.
2. Bagian Inti
Bagian inti skripsi mencakup :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Hipotesis Tindakan
F. Definisi Operasional
G. Metode Penelitian
H. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
B. Media Pembelajaran
C. IPS di Madrasah Ibtidaiyah
BABIII PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
B. Pelaksanaan Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir termuat :Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran,
Riwayat Hidup Penulis
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A PRESTASI BELAJAR
Pretasi belajar terdiri dari dua kata yakni prestasi dan belajar, dua kata
ini beda arti, untuk itu penulis akan mendefinisikan satu persatu. Kata prestasi
berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa
Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Prestasi adalah
kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu
hal.(Zainal Arifin 1990:3).
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang individu
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari
dalam diri (internal) maupun dari luar diri (eksternal) individu. (Tabrani
Rusyan, 1989:81). Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
prestasi adalah hasil usaha, kemampuan, atau keterampilan seseorang yang
dipengaruhi faktor dari dalam diri (internal) atau faktor dari luar diri
(eksternal) seseorang.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar
memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu “.(Baharudin,
2008:13). Skiner berpendapat bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat
orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak
belajar maka responnya menurun.(Dimyati, 2002:9).Sedangkan menurut
Hilgrad dan Bower belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan
melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan
informasi atau menemukan (Baharudin, 2008:13). Dari definisi-definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar itu menimbulkan suatu perubahan
tingkah laku yang relatif tetap dan perubahan itu dilakukan lewat kegiatan
atau usaha yang disengaja.
1. Ciri Ciri Belajar
Dari beberapa definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan adanya
beberapa ciri-ciri belajar.Menurut Baharudin (2008, 15) Ciri-ciri belajar
adalah:
a. Belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku (change behavior );
b. Perubahan perilaku ( relative permanent );
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat
proses belajar berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat
potensia;.
d. Perubahan tinkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman;
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan.
2. Pinsip- Prinsip Belajar
Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar seorang
guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar MenurutSoekamta dan
Winataputra dalam bukunya Baharuddin (2008:16) bahwa prinsip-prinsip
belajar adalah sebagai berikut:
a. Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan
orang lain.
b. Setiap siswa belajar seuai dengan tingkat kemampuannya.
c. Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar.
d. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa
akan membuat proses belajar lebih berarti.
e. Motivasi siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung
jawab dan kepercayaan penuh akan belajarnya
3. Fakto-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar
Dalam proses belajar mengajar interaksi antara guru dan siswa
adalah hal yang sangat penting. Kerena dengan adanya interaksi tersebut
merupakan kunci keberhasilan belajar.Untuk mencapai keberhasilan, maka
harus memperhatikan beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam
proses belajar mengajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar tersebut adalah sebagai
berikut:
f.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam individu dan
dapat mempengaruhi hasil belajar Individu. Faktor internal ini
meliputi faktor fisiologis dan psikologis. (Baharuddin, 2008:19-20).
1) Faktor fisiologis.adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan
kondisi fisik individu.
2) Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang
yang dapat memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor
psikologis yang utama memengaruhi proses belajar adalah
kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat.
g.
Faktor ekssogen/eksternal Syah (2003) menjelaskan bahwa faktorfaktor eksternal yang memengaruhi belajar dapat digolongkan
menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosialdan faktor
lingkungan nonsosial.
1) Lingkungan sosial
a). Lingkungan sosial sekolah, seperti guru administrasi, dan
teman – teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar
seorang siswa.
b). Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan tempat
tinggal siswa memengaruhi belajar siswa.
c). Lingkungan sosial keluarga. Ketegangan keluarga, sifat-sifat
orang tua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan
keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap
aktivitas belajar siswa.
2) Lingkungan nonsosial. Faktor-faktor yang termasuk lingkungan
nonsosial adalah:
a). Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak
panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat,
atau tidak terlalu lemah atau gelap, suasana yang sejuk atau
tenang.
b). Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat
digolongkan dua macam. Pertama hardware, seperti gedung
sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga
dan lain sebagainya. Kedua, sofware, seperti kurikulum
sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi,
dan lain sebagainya.
c). Faktor materi pelajara (yang diajarkan ke siswa).
Jadi yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil usaha
seseoarang dalam merubah suatu perilaku untuk memperoleh kemampuan,
keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyampaikan suatu hal.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor,
baik -berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).
Prestasi belajar yang di capai pada hakikatnya merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor tersebut oleh karena itu, pengenalan guru terhadap
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali artinya
dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang optimal
mungkin sesuai dengan kemampuannya masingmasing.( Usman,1993:9-10
).
Adapun faktor-faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Faktor yang berasal dari dirinya(interna)
a). Faktor jasmaniah(fisiologi)baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah pancaindera yang
tidak berfungsi sebagaimana mestinya,.
b). Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun
yangdiperoleh, terdiri atas
c). Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan
dan bakat.
d). Faktor nonintelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti
sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan
penyesuaian diri.
e). Faktor kematangan fisik maupun psikis.
2. Faktor yang berasal dari luar diri(eksternal)
a). Faktor sosial yang terdiri atas:lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan kelompok.
b). Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi,
dan kesenian.
c). Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas
belajar.
d). Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.
5. Fungsi Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan sutu masalah yang yang bersifat
perenial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang
kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan
kemampuannya masing-masing. Bila demikian halnya, kehadiran prestasi
belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis tertentu dapat
memberikan kepuasan tertentu pula pada manusia, kususnya pada manusia
di
bangku
sekolah.
Prestasi
belajar
semakin
penting
untuk
dipermasalahkan, karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain:(
Zainal Arifin,1990:3-4)
a.
Prestasi
belajar
sebagai
indikator
kualitas
dan
kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.
b.
Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
c.
Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
d.
Prestasi belajar sebagai indikator intern dan eksteren bagi suatu
institusi pendidikan.
e.
Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap
(kecerdasan) anak didik
Sedang menurut Cronbach dalam bukunya Arifin (1990:4), kegunaan
prestasi belajar adalah banyak ragamnya, bergantung kepada ahli dan
versinya
masing-masing.
Namun
diantaranya
adalah
sebagai
berikut:Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar., keperluan
diagnostik, bimbingan dan penyuluhan, seleksi, penempatan atau
penjuruan, isi kurikulum, menentukan kebijaksanaan sekolah.
B. Media Pembelajaran
Media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses
penyaluran informasi (AECT dalam Azhar Arsysad, 1997:3). Kata media
berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟,
„perantara‟. Dalam bahasa Arab, Media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan( Azhar Arsyad, 1997:3 ). Kata “media”
berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari “medium” yang
secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”.Dengan demikian, media
merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan (
Djamarah, 1997:136 ).
Media sebagai bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk
menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide,
gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai pada penerima yang
dituju. (Hamijojo dalam Letuheru (1993) dalam Azhar Arsyad, 1997:4).
Media adalah sebagai benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar,
dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik
dalam kegiatan belajar mengajar, (NEA dalam Usman dan Asynawir,
2002:11). Dari definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan, Media adalah
alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna
mencapai tujuan pengajaran yang bersifat dapat merangsang pikiran, perasaan,
dan kemauan audien ( siswa ) sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar pada dirinya.
1. Macam- Macam Media
Media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua
jenis, tetapi sudah lebih dari itu. Klasifikasinya bisa dilihat dari jenisnya,
daya liputnya, dan dari bahan serta pembuatannya. ( Djamarah dan Zain,
1997:140-142 ).
a. Berdasarkan dari jenisnya:
1) Media Auditif, adalah media yang hanya mengandalkan suara saja,
seperti radio, cassette recorder, piringan hitam.
2) Media Visual, adalah media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan, seperti foto, gambar, lukisan, film bisu, film karton.
3) Media Audiovisual, adalah Media yang mempunyai unsur suara
atau unsur gambar.
b. Berdasarkan dari daya liputnya
1) Media dengan daya liput luas dan serentak, Media ini tidak
terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau
anak didik yang banyak dalam waktu bersamaan, seperti
radio dan televisi.
2) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan
waktu, Media ini membutuhka ruang dan tempat yang
khusus, seperti film, sound slide.
3) Media
untuk
pengajaran
individual,
media
ini
penggunaannya hanya untuk seorang diri.seperti modul
berprogram dan pengajaran melalui komputer.
c. Berdasarkan dari bahan pembuatannya
1) Media Sederhana, Media ini bahannya mudah diperoleh
dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan
penggunaannya tidak sulit.
2) Media Kompleks, Media ini adalah media yang bahan dan
alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya,
sulit membuatnya, dan pembuatannya perlu keterampilan
yang memadai.
2. Kriteria Pemilihan Media
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan
proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka
masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk
itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara
tepat guna.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media,
antara lain; tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan,
kondisi siswa/mahasiswa, ketersediaan perangkat keras (hardware) dan
ketersediaan perangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya. (Asnawir
dan Usman, 2002:15).
Selain kriteria pemilihan media pengajaran sebagaimana disebut di
atas, Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1991:5) dalam bukunya Djamarah
dan Zein (1997:150-151) juga mengemukakan rumusannya. Menurut
mereka, dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya
memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berkut:
a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran;
b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran;
c. Kemudahan memperoleh media;
d. Keterampilan guru dalam menggunakannya;
e. Tersedia waktu untuk menggunakannya ;
f. Sesuai dengan taraf berpikir siswa.
3. Manfaat Media dalam Pembelajaran
Secara umum manfaat media dalam proses pembelajaran adalah
memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan
pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.(Departemen Pendidikan
Nasional, 2003:15).
Menurut Kemp dan Dayton(1985) dalam Departemen Pendidikan
Nasional, 2003:15-17) beberapa manfaat media dalam pembelajaran,
yaitu:
a. Penyampaian materi Pelajaran dapat diseragamkan;
b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik;
c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif;
d. Efisiensi dalam waktu dan tenaga;
e. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa;
f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan
kapan saja;
g. Media dapat menumbuhkan sikappositif siswa terhadap materi dan
proses belajar;
h. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
4. Langkah-Langkah Menggunakan Media Pembelajaran
Pemanfaatan media juga tidak asal-asalan menurut keinginan guru,
tidak terencana dan sistematik. Ada enam langkah yang bisa ditempuh
guru pada waktu guru mengajar dengan mempergunakan media, antara
lain: (Djamarah dan Zain, 1997:154-155).
a. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media
b. Persiapan guru, pada fase ini guru memilih dan menetapkan media
mana yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan.
c. Persiapkan kelas, pada fase ini siswa atau kelas harus mempunyai
persiapan, sebelum mereka menerima pelajaran menggunakan media.
Guru
harus
dapat
memotivasi
mereka
agar
dapat
menilai,
menganalisis, menghayati pelajaran dengan menggunakan media
pengajaran.
d. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Media
diperbantukan oleh guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan
pelajaran media dikembangkan penggunaannya untuk keefektifan dan
efisiensi pencapaian tujuan.
e. Langkah kegiatan belajar siswa, pada fase ini siswa belajar dengan
memanfaatkan media pengajaran.
f. Langkah evaluasi pengajaran, pada langkah ini kegiatan belajar
dievaluasi, sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang
sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu
dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.
C. Media Gambar
Satuan kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak
selamanya sama dari hari ke hari.Pada suatu waktu boleh jadi guru ingin
menciptakan situasi belajar mengajar yang menyenangkan., maka guru dalam
hal ini tentu memilih media yang sesuai dengan situasi yang ingin diciptakan
itu. Media gambar adalah salah satu media yang menyenangkan khususnya
bagi anak-anak. Gambar atau foto merupakan alat visual yang efektif karena
dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan
relistis. Informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah karena
hasil yang diragakan lebih mendekati kenyataan melalui gambar atau foto
yang diperlihatkan pada anak-anak, dan hasil yang akan diterima anak-anak
akan sama. ( Asnawir dan Usman, 2002:47 ).
Gambar illustrasi fotografi adalah gambar yang tak diproyeksikan,
terdapat di mana-mana, baik di lingkungan anak-anak maupun di lingkungan
dewasa, mudah diperoleh dan ditunjukkan kepada anak anak-anak. ( Hamalik,
1977:81 ). Gambar yang berwarna pada umumnya menarik perhatian. Semua
gambar mempunyai arti, uraian dan tafsiran sendiri. Karena itu gambar dapat
digunakan sebagai media pendidikan bagi anak-anak, dan memungkinkan
belajar secara efisien di sekolah. ( Hamalik, 1989:63 ).
1. Penelitian Mengenai Gambar Diam
Ada banyak penelitia tentang keefektifan gambar diam untuk
belajar, baik yang diproyeksikan (film bingkai, film rangkai, transparansi)
dan yang tidak diproyeksikan (gambar, “study print”, bagan) khususnya
dengan meningkatnya perhatian terhadap kemampuan baca visual atau
visual literacy (levie 1978 dalam Wilkinsons, 1984:22).
Change (1960 ) membandingkan antara mengajar dengan teknik
ceramah berikut diskusi dengan teknik ceramah, diskusi dan penggunaan
200 transparansi. Ia menemukan hasil sebagai berikut: ( Wilkinson,
1984:22-23 ).
a. Kelompok yang selain ceramah juga menggunakan
transparansi,
mencapai hasil yang lebih baik secara signifikan pada hasil rata – rata
ujian akhir dan pada nilai akhir mata pelajaran, dengan derajat
kepercayaan .05.
b. Tiga orang tenaga pengajar sepakat mengenai dibutuhkannya
pemakaian transparansi dalam mengajar
c. Pemakaian transparansi menghasilkan penghematan waktu rata-rata 15
menit per waktu mengajar di kelas.
d. Siswa menyatakan dengan terus terang kesukaan mereka pada
pengajaran yang menggunakan transparansi.
Penemuan-penemuan dari penelitian mengenai nilai guna
gambar diam tersebut, menurut brown, Menurut Brown (1977)
mempunyai sejumlah implikasi bagi pengajaran yaitu:(wilkinson,
1984:23-24).
a. Bahwa penggunaan gambar dapat merangsang minat atau perhatian
siswa.
b. Gambar-gambar yang dipilih atau diadaptasi secara tepat,
membantu siswa memahami dan mengingat isi informasi bahanbahan verbal yang menyertainya.
c. Gambar-gambar dengan garis sederhana seringkali dapat lebih
efektif sebagai penyampaian informasi ketimbang gambar dengan
bayangan, ataupun gambar fotografi yang sebenarnya.
d. Warna pada gambar diam biasanya menimbulkan masalah.
Sekalipun gambar warna lebih memikat perhatian siswa dari pada
yang hitam putih. Suatu studi menyarankan agar penggunaan
warna haruslah realistik dan bukan sekedar memakai warna saja.
e. Kalau bermaksud mengajar soal konsep gerak, sebuah gambar
diam ( termasuk film rangkai mungkin kurang efektif dibanding
dengan sepotong film gerak yang menunjukkan gaya ( action )
yang sama.
f. Isyarat yang bersifat non-verbal atau simbol - simbol seperti tanda
panah, ataupun tanda-tanda lainnya pada gambar diam dapat
memperjelas-atau mungkin pula mengubah-pesan yang sebenarnya
dimaksudkan untuk dikomunikasikan (h 178-179).
2. Memilih Gambar yang Baik
Gambar terdapat di mana-mana, baik di lingkungan anakanakmaupun di lingkungan orang dewasa, mudah diperoleh, dan
ditunjukkan kepada anak-anak. Gambar yang berwarna pada umumnya
menarik perhatian. Semua gambar mempunyai arti, uraian, dan tafsiran
sendiri. Karena itu gambar dapat dijadikan media dalam pembelajaran.
Dalam memilih gambar yang baik perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
( Hamalik, 1989:67 )
a. Keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya,
seperti melihat keadaan atau benda sungguhnya.
b. Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan
kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung
nilai praktis.
c. Bentuk item. Hendaknya si pengamat dapat memperoleh tanggapan
yang tepat tentang objek-objek dalam gambar, misalnya gambar pada
majalah, surat kabar, dan sebagainya. Bentuknya telah dikenal oleh
anak.
d. Perbuatan. Gambar hendaknya menunjukkan hal yang sedang
melakukan suatu perbuatan.
e. Fotografi. Biasanya anak-anak memusatkan perhatiannya pada
sumber-sumber yang lebih menari.
f. Artistik. Penggunaannya harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin
dicapai.
3. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar
Media dalam pembelajaran tidak semuanya baik, baik dan
tidaknya sustu media itu bukan diukur dari mahalnya atau bagusnya suatu
media. Media dapat dikatakan bagus atau pas bila dapat mencapai suatu
tujuan pembelajaran melalui media yang digunakan. Media gambar
mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan dari media gambar adalah : (Asnawir dan Usman, 2002:50)
a. Lebih konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah,
jika dibanding dengan bahasa perbal.
b. Dapat mengatasi ruang dan waktu.
c. Dapat mengatasi keterbatasan mata.
d. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat digunakan
untuk semua orang tanpa memandang umur.
Di samping media gambar dapat memberikan keuntungan untuk
digunakan dalam pengajaran, juga mempunyai kelemahan, antra
lain;(Asnawir dan Usman, 2002:50-51)
a. Kelebihan dan penjelasan guru dapat menyebabkan timbulnya
penafsiran yang berbeda sesuai dengan pengetahuan masing-masing
anak terhadap hal yang dijelaskan.
b. Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar
hanya menampilkan persepsi indra mata yang tidak cukup kuat untuk
mengerakan seluruh kepribadian manusia, sehingga materi yang
dibahas orang sempurna
c. Tidak meratanya pengunaan foto tersebut bagi anak-anak dan orang
efektif dalam penglihatan.
4. Membaca Gambar ( Hamalik, 1989:64 )
Menurut Hamalik, (1989:64) untuk mengerti suatu gambar
bergantung pola kematangan seseorang, Ahli-ahli ilmu jiwa berpendapat
bahwa
pola
kematangan
anak
melalui
tiga
tingkatan
yakni:(1).Perkembangan abiliteit untuk untuk melihat objek-objek di
dalam gambar, (2). Memperkembangan abilitet untuk menentukan objekobjek yang ia lihat, (3). Perkembangan abiliteit untuk menafsirkan dan
menarik simpulan, artinya ia telah dapat menyatakan bahwa gambar itu
mengandung cerita tertentu
Dalam membaca sesuatu gambar, pertama-tama kita mengamati
gambar itu sebagai suatu keseluruhan. Setelah itu cobalah menangkap
bagian-bagian penting yang menonjol dari gambar itu. Kemudian taraf
selanjutnya adalah mengisi atau melengkapi pengertian dari bagian-bagian
penting tadi. Setelah itu, gambar itu dibayangkan dan akhirnya ditafsirkan
serta disimpulkan. ( Karo Karo, 1975:39-40 ).
Untuk mengajar siswa membaca gambar, guru perlu mengajar
siswa membaca gambar agar tidak terjadi salah tafsir. Maka guru harus
mengajar hal-hal sebagai berikut:(Hamalik, 1989:65-66 )
a. Warna. Siswa sangat tertarik pada gambar-gambar berwarna.
Umumnya pada mulanya mereka mengamati warna sebelum mereka
mengetahui nama warna., barulah ia tafsirkan. Pada umumnya mereka
memiliki kriteria tersendiri tentang kombinasi warna-warna. Melatih
menanggapi, membedakan, dan menafsirkan warna perlu dilakukan
guru terhadap para siswa.
b. ukuran. Dapat dibandingkan mana yang lebih besar antara seekor
ayam dengan seekor sapi.
c. Jarak. Maksudnya agar anak bisa mengira-ngira jarak antara suatu
objek dengan objek yang lainnya dalam suatu gambar,.
d. Sesuatu gambar dapat menunjukkan gerakan. Mobil yang diparkir
yang nampak dalam sebuah gambar. Dalam tiap gambar terdapat
simbol-simbol gerakan.
e. Temperatur. Bermaksud melatih anak untuk memperoleh kesan apakah
di dalam gambar itu temperaturnya dingin atau panas.
5. Menggunakan gambar dalam kelas ( Hamalik, 1989:66-67 )
Penggunaan gambar secara efektif, apabila gambar disesuaikan
dengan tingkatan anak, baik dalam besarnya gambar, detail, warna, dan
latar belakang yang perlu untuk penafsiran. Dijadikan pengalaman kreatif
untuk
memperkaya
fakta
dan
memperbaiki
kekurangjelasan.
Menggunakan gambar dalam kelas bisa dilakukan dengan belajar sendiri,
belajar dalam kelompok kecil, belajar dalam kelas, dan display. Berikut
penjelasan dari cara penggunaan masing-masing yaitu:
Belajar sendiri. Mempelajari gambar sendiri,dalam kgiatankegiatan belajar, misalnya, menulis pertanyaan-petanyaan tentang gambar,
menulis sebuah cerita, mencari gambar-gambar yang sama, menggunakan
gambar untuk bercerita atau dramatisasi di depan kelas.
Belajar dalam kelompok kecil. Dipergunakan dalam pekerjaan
kelompok, misalnya, mengumpulkan gambar-gambar tentang danau, dan
disusun dalam sebuah laporan untuk kelas.
Belajar dalam kelas. Gambar-gambar yang dipergunakan untuk
belajar dalam kelas, selain penyajiannya yang efektif, gambar-gambar itu
harus terpilih, besar, dan dapat dilihat oleh semuanya, bisa ditempel,
digantung, atau diproyeksikan.
Display. Gambar-gambar dapat ditempel pada papan buletin,
berguna untuk mengajar, menjadikan ruangan menarik, mendorong
motivasi, minat, perhatian, dan menambah pengetahuan anak.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara belajar sendiri
D. Ilmu Pengetahuan Sosial di Madrasah Ibtidaiyah
1. Pengertian IPS
Menurut Nasution (1975) IPS adalah : “Suatu program
pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya
mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisiknya maupun dalam
lingkungan osial yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti
geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik, dan
psikologi.”
Dalam GBPP MI (1994) dijelaskan IPS adalah: “Mata pelajaran yang
mempeajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian ekonomi,
geografi, sosiologi, antropologi, tata negara, da sejarah.”
Pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta, konsep,dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial
dan kewarganegaraan. (Departeman Agama RI, :77).
2. Fungsi dan Tujuan
Pengetahuan sosial di MI berfungsi untuk mengembangkan
pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan peserta didik tentang
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.Adapun tujuan pengetahuan
sosial adalah
a. Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi,
sejarah dan kewarganegaraan.
b. Mengembangkan kmampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri
memecahkan masalah, dan keterampilan sosial.
c. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
d. Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetensi dalam
masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.
3. Ruang lingkup.
Ruang lingkup mata pelajaran pengetahuan sosial meliputi
aspek:sistem sosial dan budaya, manusia tempat dan lingkungan, perilaku
ekonomi dan kesejahteraan, waktu keberlanjutan dan perbuatan, sistem
berbangsa dan bernegara.
4. Materi Pengajaran IPS di MI
Pengetahuan sosial menjadi salah satu mata pelajaran kurikulum
2004 yang dimulai dari SD dan MI sampai SMP dan MTs. Untuk MI mata
pengajaran ilmu
sosial
memuat
materi pengetahuan sosial
dan
kewarganegaraan. Melalui mata pelajaran sosial peserta didik diarahkan,
dibimbing dan dibantu untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga
dunia yang efektif. (Departemen Agama RI, (77).
Sedangkan menurut Departemen Agama RI(2001:18), materi. IPS
di MI meliputi:geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, dan antropologi
Adapun menurut Endang Susilaningsih (2008:iV) materi pelajaran
IPS kelas V yang sesuai dengan standar isi adalah:
Bab 1
: Peninggalan sejarah Hindu-Buddha da Islam
Meliputi : Pendahuluan, Kerajaan dan peninggalan Hindu di Indonesia,
Kerajaan dan peninggalan Buddha di Indonesia, Kerajaan dan
peninggalan Islam di Indonesia.
Bab 2
: Tokoh-tokoh sejarah Hindu-Budda dan Islam di Indonesia.
Meliputi : Pendahuluan, Tokoh-tokoh sejatah pada masa Hindu, Tokohtokoh sejarah pada masa Budda, Tokoh-tokoh sejarah pada
masa Islam.
Bab 3
:
Indonesia
Keragaman kenampakan dan pembagian wilayah waktu di
Meliputi :
Pendahuluan, Mengenal keragaman kenampakan alan
Indonesia menggunakan peta, Kenampakanbuatan di wilayah
Indonesia, Pembagian wilayah waktu di Indonesia.
Bab 4
:
Keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
Meliputi : Pendahuluan, Keragaman suku bangsa di Indonesia, Keragaman
budaya di Indonesia.
Bab 5
: Usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia
Meliputi : Pendahuluan, Jenis-jenis usaha Ekonomi, Kegiatan ekonomi di
Indonesia.
Bab 6
: Perjuangan melawan penjajah
Meliputi : Pendahuluan, Perjuangan melawan penjajah Belanda,
Perjuangan melawan penjajah Jepang, Tokoh-tokoh pergerakan
nasional, Peranan sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dalam
mempersatuka bangsa Indonesia.
Bab 7
: Perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia
Meliputi : Pendahuluan, Persiapan kemerdekaan dan proses perumusan
dasar Negara, Tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan.
Bab 8
: Proklamasi kemerdekaan republik Indonesia
Meliputi :Pendahuluan, Peristiwa-peristiwa sekitar kemerdekaan 17
Agustus
1945,
Tokoh-tokoh
penting
proklamasi kemerdekaan Indonesia
Bab 9
: Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan
dalam
peristiwa
Meliputi : Pendahuluan, Perjuangan mempertahankan kemerdekaan,
Usaha diplomasi dan pengakuan kemerdekaan, Menghargai
jasa tokoh-tokoh perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Sesuai dengan silabus pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial SD/MI kelas V Standar Kompetensi ( SK) dan Kompetensi Dasar
(KD) adalah sebagai berikut : Lampiran 5
5. Tokoh-Tokoh Sejarah Islam di Jawa
Di pulau Jawa terdapat sembilan ulama pelopor dan pejuang
pengembangan Islam. Mereka adalah Sunan Gresik, sunan Ampel, Sunan
Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan
Muria dan Sunan Gunung Jati. Mereka lebih populer dengan sebutan Wali
Songo.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MI Al Ma‟arif Bandungan kabupaten
Semarang. Madrasah Ibtidaiyah al Ma‟arif Bandungan pada mulanya
didirikan oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat dusun Pendem. Mereka
ingin mendirikan sekolah yang berwawasan keagamaan Islam. Dan
akhirnya terjadi kesepakatan pada tahun 1966 berdirilah Madrasah
Ibtidaiyah Bandungan. Yang bertempat di tanah Yasan (tanah bengkok
milik desa) di jalan Bandungan-Ambarawa.
Ketika pada masa orde baru tanah itu diminta oleh dinas P dan K
waktu itu, sekarang dinas pendidikan sehubungan adanya IMPRES pada
tahun 1982. Kemudian Madrasah Ibtidaiyah (MI) dialihkan di dusun
Bandungan Dalam menempati bengkok kamituwo. Pembangunan gedung
madrasah didirikan dengan seadanya (sederhana, dana swadaya murnu
dari masyarakat dusun Pendem.
Madrasah Ibtidaiyah Bandungan mendapatkan ijin operasional dari
Departeman Agama tanggal 10 Januari 1975, dengan no sk k/2206/III/75.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah saat penelitian dilangsungkan. Berikut
adalah jadwal pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
a. Kegiatan siklus I
Waktu
1) Persiapan
4 Januari 2011
2) Pelaksanaan
5 Januari 2011
b. Kegiatan Siklus II
Waktu
1) Persiapan
11 Januari 2011
2) Pelaksanaan
12 Januari 2011
c. Kegiatan Siklus III
waktu
1) Persiapan
18 Januari 2011
2) Pelaksanaan
19 Januari 2011
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas V Madrasah Ibtidaiyah
AL Ma‟arif Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011
yang berjumlah 16 anak, dengan rincian laki-laki 11 anak dan perempuan
5 anak.
No
Nama Siswa
Umur
Jenis
Kelamin
Mata pelajaran yang disukai
1
Adi Cahyanto
11 Th
L
Qur'an Hadist
2
Anang Septiyono
11 Th
L
Pendidikan jasmani dan kesehatan
3
Asna Maulana Majid
10 Th
L
Bahasa Indonesia
4
Bayu Saputra
10 Th
L
5
Khusnul Multazam
11Th
L
Bahasa Indonesia dan IPA
SBK dan Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan
6
Rizal apriyanto
10 Th
L
Matematika, Bahasa Indonesia
7
Majid
11 Th
L
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
8
Ulil Afitan
11 Th
L
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
9
Nanda Latifah
10 Th
P
Quran Hadist dan SKI
10
Nur Anisah
10 Th
P
Qur'an Hadist, B Indonesia
11
Pramono
13 Th
L
Ilmu Pendidikan Alam
12
Nuriyah
10 Th
P
Qur'an Hadist
13
Rudiyanto
13 Th
L
Matematika dan IPA
14
Tiyas
10 Th
P
Sejara Kebudayaan Islam
15
Una Yurdani
10 Th
P
Qur'an Hadist
16
Wisnu
10 Th
L
Bahasa Inggris, IPA
Tabel 3.1 Nama siswa-siswi Kelas V MI AL Ma’arif Bandungan Kabupaten
Semarang tahun Ajaran 2010/2011
4. Objek Penelitian
Objek pada penelitian ini adalah
a. Perhatian, indikatornya adalah siswa dapat fokus pada materi
pelajaran.
b. Aktifitas, Indikatornya adalah siswa mampu bertanya dan menjawab
pertanyaan dengan benar.
c. Prestasi Belajar, indikatornya adalah, nilai pretes dan nilai postes
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus memuat empat tahap,
yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1. Siklus I
Siklus I ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5 Januari 2011
pada jam pertama (07.15–09.00) Secara garis besar pelaksanaan penelitian
dapat dideskripsikan sebagai berikut :
a
Perencanaan
1) Mempersiapkan materi IPS dengan pokok bahasan tokoh-tokoh
sejarah Hindu-Budha dan Islam di Indonesia sub pokok bahasan
tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa.
2) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP).
3)
Mempersiapkan gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa
4)
Membuat lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi
kegiatan siswa
5) Membuat lembar soal ulangan pre tes dan post tes untuk
mengetehui tingkat hasil belajar siswa.
b. Pelaksanaan
1)
Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai setelah
menerima pelajaran
2)
Guru membagikan lembar soal pre tes untuk menggali
pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
3)
Guru menempel gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa di
papan tulis.Setiap gambar sudah terdapat nama, tempat
penyebaran, cara menyebarkan agama Islam, tahun wafat dan
tempat dimakamkan.
4)
Siswa dengan bimbingan guru menagamati, membaca dan
memahami gambar dan isi materi
5)
Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi
yang belum paham.atau guru memberi pertanyaan pada siswa.
6)
Guru melepas gambar yang sudah ditempel, dan mengganti
dengan gambar tokoh yang tidak ada materinya.
7)
Guru membagi lembaran kertas kecil yang berisi nama atau
tempat penyebaran atau cara penyebaran, atau tahun wafat dan
tempat dimakamkannya
8)
Guru meminta siswa untuk menempel kertas kecil tersebut di
bawah gambar, dengan mencari pasangan yang tepat.
9)
Guru membagi siswa dalam kelompok. Setiap kelompok dibagi
lembaran yang berisikan satu gambar tokoh sejarah Islam di
Jawa.
10)
Setiap kelompok menceritakan tentang tokoh sesuai yang
diperoleh.
11)
Setiap kelompok membacakan hasil diskusi
12)
Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran
13)
Siswa mengerjakan lembar evaluasi atau post tes
untuk
mengukur kemampuan siswa.
c. Pengamatan
Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran untuk mengetahui sikap guru selama mengajar serta
kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan siswa yang
diamati oleh peneliti adalah perhatian dan keaktifan selama
pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau aktifitas guru
yang diamati antara lain cara berinteraksi dengan siswa, penggunaan
media gambar
yang tepat,
cara menyampaikan materi, dan
pengkondisikan siswa.
a. Refleksi
Menilai pelaksanaan dari siklus I untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangannya. Hasil refleksi ini digunakan untuk
memperbaiki dan mempersiapkan siklus II. Berdasarkan hasil
pengamatan, peneliti dapat menemukan beberapa keberhasilan
diantaranya:
1) Sebagian siswa sudah banyak yang mendengarkan dan
memperhatikan penjelasan guru.
2) Sebagian siswa sudah dapat menjawab pertanyaan dengan
benar.
3) Sebagian siswa menunjukkan minat yang tinggi terhadap
materi yang disampaikan dengan beberapa kali bertanya.
4) Sudah ada beberapa siswa yang sudah tuntas belajar.
Meskipun sudah ada keberhasilan dalam pembelajaran,
namun masih banyak kekurangannya yaitu:
1) Masih banyak Siswa yang kurang mengerti tentang sejarah
tokoh-tokoh Islam di Jawa.
2) Masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan
penjelasan guru, sehingga suasana kelas kurang kondusif.
3) Penggunaan waktu kurang efektif.
4) Keberanian
siswa
untuk
bertanya
ataupun
menjawab
pertanyaan masih kurang.
5) Masih banyak siswa yang nilai pre tes dan nilai post tesnya
dibawah kriteria ketuntasan minimal.
2. Siklus II
Siklus 2 ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 11 Januari 2011
pada jam pertama (07.15-09.00). Secara garis besar dapat dideskripsikan
sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Mempersiapkan meteri IPS dengan pokok bahasan tokoh-tokoh
sejarah Hindu-Budha dan Islam di Indonesia sub pokok bahasan
tokoh-tokon sejarah Islam di Jawa.
2) Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pengajaran (RPP).
3) Mempersiapkan gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa.
4) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan lembar kegiatan
siswa.
5) Membuat lembar soal pre tes dan post tes untuk mengetahui
tingkat hasil belajar siwa.
b. Pelaksanaan
1) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai setelah menerima
pelajaran
2) Guru membagikan lembar soal
pre tes
untuk
menggali
pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
3) Guru menempel gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa di
papan
tulis.Setiap
gambar
sudah
terdapat
nama,
tempat
penyebaran, cara menyebarkan agama Islam, tahun wafat dan
tempat dimakamkan.
4) Siswa dengan bimbingan guru menagamati, membaca dan
memahami gambar dan isi materi
5) Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi
yang belum paham.atau guru memberi pertanyaan pada siswa.
6) Guru melepas gambar yang sudah ditempel, dan mengganti dengan
gambar tokoh yang tidak ada materinya.
7) Guru membagi lembaran kertas kecil yang berisi nama atau tempat
penyebaran atau cara penyebaran, atau tahun wafat dan tempat
dimakamkannya
8) Guru meminta siswa untuk menempel kertas kecil tersebut di
bawah gambar, dengan mencari pasangan yang tepat.
9) Guru membagi siswa dalam kelompok. Setiap kelompok dibagi
lembaran yang berisikan satu gambar tokoh sejarah Islam di Jawa.
10) Setiap kelompok menceritakan tentang tokoh sesuai yang
diperoleh.
11) Setiap kelompok membacakan hasil diskusi
12) Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran
13) Siswa mengerjakan lembar evaluasi atau post tes untuk mengukur
kemampuan siswa.
c. Pengamatan
Pada tahap ini kegiatan siswa yang diamati adalah perhatian,
keaktifan, dan kerjasama kelompok selama diskusi dan proses
pembelajaran berlangsung. Sedangkan guru adalah interaksi dengan
siswa, penerapan pembelajaran dengan media gambar, pembimbingan
guru dalam diskusi dan tanya jawab,kemampuan guru dalam
memperjelas materi hasil diskusi, dan kemampuan guru membimbing
siswa dalam menyimpulkan materi.
d. Refleksi
Menilai pelaksanaan dari siklus II untuk mengetahui kelebihan
dan kekurangannya. Hasil refleksi ini digunakan untuk memperbaiki
dan mempersiapkan siklus III. Berdasarkan analisa data pada siklus II
ini sudah bnyak terjadi peningkatan dalam pembelajaran, yaitu:
1) Sebaagian
besar
siswa
memperhatikan
dan
mendengarkan
penjelasan guru.
2) Sebagian besar siswa sudah lebih fokus pada materi pelajaran.
3) Siswa lebih tekun dan bertanggung jawab terhadap kewajiban
masing-masing.
4) Siswa lebih berani dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan.
5) Siswa lebih serius untuk memahami materi dengan diskusi
kelompok.
6) Sudah ada beberapa siswa yang dalam siklus awal belum tuntas,
pada siklus II ini menyusul tuntas.
Walaupun sudah banyak keberhasilan yang dicapai namun
masih ada kekurangan dalam siklus II ini, yaitu:
1) Masih ada beberapa siswa yang belum aktif dalam diskusi
kelompok.
2) Dari hasil pre tes dan post tes masih ada beberapa siswa yang
nilainya di bawah kriteria ketuntasan minimal.
3. Siklus III
Siklus 3 ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18 Januari 2011
pada jam pertama (07.15-09.00). Secara garis besar dapat didefinisikan
sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Guru menentukan materi dengan pokok bahasan tokoh-tokoh
sejarah Hindu-Budha dan Islam di Indonesia dengan sub pokok
bahasan tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa.
2) Guru mempersiapkan Rencana pelaksanaan pengajaran (RPP).
3) Mempersiapkan media gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa.
4) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi
kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung.
5) Membuat lembar soal pre tes dan soal post tes untuk mengetahui
tingkat prestasi belajar siswa
b. Pelaksanaan
1) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai setelah menerima
pelajaran
2) Guru membagikan lembar soal
pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
pre tes
untuk
menggali
3) Guru menempel gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa di
papan
tulis.Setiap
gambar
sudah
terdapat
nama,
tempat
penyebaran, cara menyebarkan agama Islam, tahun wafat dan
tempat dimakamkan.
4) Siswa dengan bimbingan guru menagamati, membaca dan
memahami gambar dan isi materi
5) Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi
yang belum paham.atau guru memberi pertanyaan pada siswa.
6) Guru melepas gambar yang sudah ditempel, dan mengganti dengan
gambar tokoh yang tidak ada materinya.
7) Guru membagi lembaran kertas kecil yang berisi nama atau tempat
penyebaran atau cara penyebaran, atau tahun wafat dan tempat
dimakamkannya
8) Guru meminta siswa untuk menempel kertas kecil tersebut di
bawah gambar, dengan mencari pasangan yang tepat.
9) Guru membagi siswa dalam kelompok. Setiap kelompok dibagi
lembaran yang berisikan satu gambar tokoh sejarah Islam di Jawa.
10) Setiap kelompok menceritakan tentang tokoh sesuai yang
diperoleh.
11) Setiap kelompok membacakan hasil diskusi
12) Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran
13) Siswa mengerjakan lembar evaluasi atau post tes untuk mengukur
kemampuan siswa.
c. Pengamatan
Pada tahap ini kegiatan siswa yang diamati adalah perhatian,
keaktifan, dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran.
Sedangkan kegiatan guru adalah interaksi guru dengan siswa,
Penerapan pembelajaran dengan media gambar, dan kemampuan
bimbingan guru pada siswa saat menyimpulkan materi.
d. Refleksi
Berdasarkan analisis dari hasil pengamatan pada siklus III
banyak terjadi peningkatan dan perubahan dalam proses pembelajaran,
yaitu:
1) Siswa senang belajar dengam madia gambar.
2) Siswa lebih fokus terhadap materi yang disampaikan.
3) Siswa sangat aktif untuk mengajukan pertanyaan maupun
menjawab pertanyaan.
4) Suasana kelas sangat menyenagkan dan kondusif.
5) Seluruh siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Hasil yang diperoleh dalam tahapan observasi akan dikumpulkan dan dianalisis
dalam tahap ini. Dari hasil observasi peneliti dapat merefleksi diri dengan melihat
data observasi baik dari lembar observasi guru dan siswa serta hasil prestasi
belajar siswa yang diperoleh melalui evaluasi akhir maupun dari hasil diskusi
kelompok. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan
dipergunakan sebagai acuan untuk menarik suatu kesimpulan apakah media
gambar dapat atau tidak untuk meningkatkan belajar siswa pada materi IPS
dengan pokok bahasan tokoh-tokoh sejarah Hindu-Budha dan Islam di Indonesia
dengan sub pokok bahasan tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari kegiatan
penelitian sesuai dengan tujuan yaitu : perhatian, aktifitas, dan prestasi belajar
pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan kabupaten
Semarang tahun pelajaran 2010/2011
A. Hasil Penelitian
1. Siklus I
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati guru
dan siswa dengan mencatat hal-hal yang terjadi pada saat tindakan
berlangsung baik aktivatas guru dan aktivitas siswa dengan ditulis pada
lembar pengamatan guru dan siswa.
a. Hasil pengamatan kegiatan siswa.
Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Nama Madrasah
: MI Al Ma‟arif
Nama Guru
: Muyasiro
Mata Pelajaran
: IPS
Hari/tanggal
:
Pukul
: 07.15-09.00
5
Januari
2011
No
Nama
Perhatian
Fokus
Aktifitas
pada
materi pelajaran
Bertanya
Skor
dan
menjawab
pertanyaan
1
2
3
1
2
3
Keterangan
√
√
2
Kurang
√
√
3
Cukup
Asna Maulana M
√
√
3
Cukup
4.
Bayu Saputra
√
4
Cukup
5.
Khusnul Multazam
√
√
2
Kurang
6.
Rizal Apriyanto
√
√
2
Kurang
7.
Majid
√
√
4
Cukup
8.
Ulil afitan
√
√
3
Cukup
9.
Nanda Latifah
√
√
3
Cukup
10.
Nur Anisah
√
√
3
Cukup
11.
Pramono
√
4
Cukup
12.
Nuriyah
√
√
3
Cukup
13.
Rudiyanto
√
2
Kurang
14.
Tiyas
√
√
3
Cukup
15.
Una Yurdani
√
√
3
Cukup
16.
Wisnu
√
√
3
Cukup
1.
Adi Cahyanto
2.
Anang Septiono
3.
√
√
√
Tabel 4.1 lembar pengamatan siswa siklus I
Jumlah skor 1-2 kurang
Jumlah skor 3-4 cukup
Jumlah skor 5-6 baik
Bedasarkan analisis data tentang pengamatan kegiatan siswa yang
diperoleh pada siklus I saat pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 4
(25%) siswa tergolong kurang, 12 (75%) siswa tergolong cukup, dan belum ada
siswa yang tergolong baik. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian dan keaktifan
siswa dalam pembelajaran IPS belum sesuai dengan target yang diharapkan.
b. Hasil belajar siswa
No.
Nama Siswa
Nilai pretes
Nilai postes
Rata-rata
Keterangan
1
Adi Cahyanto
50
55
52.5
Belum tuntas
2
Anang Septiono
55
60
57.5
Belum tuntas
3
Asna Maulana M
60
60
60
Tuntas
4
Bayu Saputra
75
70
72.5
Tuntas
5
Khusnul Multazam
50
55
52.5
Belum tuntas
6
Rizal Apriyanto
50
50
50
Belum tuntas
7
Majid
70
65
67.5
Tuntas
8
Ulil Afitan
60
60
60
Tuntas
9
Nanda Latifah
65
60
62.5
Tuntas
10
Nur Anisah
60
50
55
Belum tuntas
11
Pramono
70
65
67.5
Tuntas
12
Nuriyah
60
50
55
Belum tuntas
13
Rudiyanto
55
45
50
Belum tuntas
14
Tiyas
50
55
52.5
Belum tuntas
15
Una Yurdani
60
50
55
Belum tuntas
16
Wisnu
60
50
55
Belum tuntas
Tabel 4.2 hasil belajar siswa siklus I
Dari data hasil belajar diatas dalam siklus I menunjukkan bahwa 6
(37.5%) orang siswa sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal. 10
(62.5%) orang siswa masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal.
ini berarti belum memenuhi standar ideal ketuntasan dalam belajar. Karena
standar ideal ketuntasan dalam belajar adalah 85% dari jumlah siswa yang
mendapatkan nilai sesuai atau di atas kriteria ketuntasan Minimal (KKM).
Untuk KKM pada mata pelajaran ini adalah 60. Dari data tersebut diatas
jika diprosentase hanya 37%
dari jumlah siswa yang nilainya sesuai
standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
c. Hasil pengamatan guru
Lembar pengamatan guru siklus I
Nama Madrasah
: MI AL Ma‟arif
Nama Guru
: Muyasiroh
Mata Pelajaran
: IPS
Hari/tanggal
:
Pukul
: 07.15–09.00
5
Januari
2011
No
Aspek yang diamati
Penilaian
Ya
I
II
Tdk
1
2
3
4
A. Pendahuluan
1.
Memberikan motivasi pada siswa
√
2.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
√
√
B. Kegiatan inti
1.
Menyampaikan langkah kegiatan
√
√
2.
Membimbing siswa melakukan kegiatan
√
√
3.
Menggunakan
√
media
gambar
sebagai
√
sarana pembelajaran dan Menyapaikan
materi degan jelas
4.
Memberi kesempatan pada siswa untuk
bertanya Kepada guru.
√
√
Ket
5.
Membimbing
siswa
merumuskan
√
√
kesimpulan materi
6.
√
Pengelolaan waktu
√
Tabel 4.3 lembar pengamatan guru siklus I
Keterangan
1. kurang
3. Baik
2. cukup
4. Sangat baik
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa 1 butir mendapat tanggapan kurang, 2
butir mendapat tanggapan cukup, 4 butir mendapat tanggapan baik, dan 1 butir
mendapat tanggapan sangat baik.
2. Siklus II
a. Hasil pengamatan kegiatan siswa
Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Nama Madrasah
: MI Al Ma‟arif
Nama Guru
: Muyasiroh
Mata Pelajaran
: IPS
Hari/tanggal
:11
Pukul
: 07.15-09.00
Januari
2011
No
Nama
Perhatian
Fokus
Aktifitas
pada
materi pelajaran
Bertanya
Skor
Keterangan
dan
menjawab
pertanyaan
1
1.
Adi Cahyanto
2.
Anang Septiono
2
√
3
1
2
√
√
√
3
2
Kurang
4
Cukup
3.
Asna Maulana M
√
√
4.
Bayu Saputra
√
5.
Khusnul Multazam
√
6.
Rizal Apriyanto
7.
Majid
√
8.
Ulil afitan
√
9.
Nanda Latifah
10.
3
Cukup
6
Baik
3
Cukup
3
Cukup
6
Baik
√
5
Baik
√
√
6
Baik
Nur Anisah
√
√
6
Baik
11.
Pramono
√
6
Baik
12.
Nuriyah
√
√
4
Cukup
13.
Rudiyanto
√
2
Kurang
14.
Tiyas
√
√
3
Cukup
15.
Una Yurdani
√
√
3
Cukup
16.
Wisnu
5
Baik
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Tabel 4.4 lembar pengamatan siswa siklus II
Jumlah skor 1-2 Kurng
Jumlah skor 3-4 Cukup
Jumlah skor 5-6 Baik
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 2 (12,5%) siswa tergolong
kurang, 7 (43.75%) siswa tergolong cukup,dan 7 (43,75%) tergolong baik.
Dari pembelajaran pada siklus II ini sudah terjadi kenaikan yang cukup baik
meskipun masih ada beberapa siswa yang tergolong kurang. Hal ini
menunjukkan bahwa minat dan perhatian siswa sudah mulai naik saat
pembelajaran IPS berlangsung.
b. Hasil belajar siswa.
No.
Nama Siswa
Nilai pretes
Nilai postes
Rata-rata
Keterangan
1
Adi Cahyanto
55
55
55
Belum tuntas
2
Anang Septiono
60
60
60
Tuntas
3
Asna Maulana M
65
70
65
Tuntas
4
Bayu Saputra
75
80
77,5
Tuntas
5
Khusnul Multazam
55
60
57.5
Belum tuntas
6
Rizal Apriyanto
55
55
55
Belum tuntas
7
Majid
75
70
72.5
Tuntas
8
Ulil Afitan
60
65
62,5
Tuntas
9
Nanda Latifah
65
70
67.5
Tuntas
10
Nur Anisah
60
60
60
Tuntas
11
Pramono
70
75
72.5
Tuntas
12
Nuriyah
60
60
60
Tuntas
13
Rudiyanto
60
50
55
Belum tuntas
14
Tiyas
55
60
57.5
Belum tuntas
15
Una Yurdani
60
65
62,5
Tuntas
16
Wisnu
60
60
60
Tuntas
Tabel 4.5 hasil belajar siklus II
Dari hasil analisis data di atas 11 orang siswa tuntas dan 5 orang
siswa belum tuntas. Jika dihitung dengan persen adalah 69% siswa sudah
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini menunjukkan
sudah terjadi kenaikan dibanding dengan siklus I. Namun kenaikan
tersebut belum memenuhi ideal ketuntasan belajar, yaitu 85% dari jumlah
siswa harus mempunyai nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (
KKM).
c. Hasil pengamatan kegiatan guru
Lembar pengamatan guru siklus II
Nama Madrasah
: MI AL Ma‟arif
Nama Guru
: Muyasiroh
Mata Pelajaran
: IPS
Hari/tanggal
: 11 Januari
Pukul
: 07.15–09.00
2011
No
Aspek yang ditamati
Penilaian
Ya
I
II
Tdk
1
2
3
4
A. Pendahuluan
1.
Memberikan motivasi pada siswa
√
√
2.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
√
B. Kegiatan inti
1.
Menyampaikan langkah kegiatan
√
2.
Membimbing siswa melakukan kegiatan
√
3.
Menggunakan media gambar sebagai sarana
√
pembelajaran
degan jelas
dan
Menyapaikan
materi
√
√
√
Ket
4.
Memberi kesempatan pada siswa untuk
√
√
√
√
√
√
bertanya Kepada guru.
5.
Membimbing
siswa
merumuskan
kesimpulan materi
6.
Pengelolaan waktu
Tabel 4.6 lembar pengamatan guru siklus II
Keterangan
1. kurang
2. cukup
3. Baik
4. Sangat baik
Setelah pembelajaran pada siklus II selesai ada 8 item pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti terhadap kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Dari 8
item tersebut dapat disimpulkan bahwa 5 butir mendapat tanggapan sangat baik,
dan 3 butir mendapat tanggapan baik.
3. Siklus III
a. Hasil pengamatan kegiatan siswa
Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
Nama Madrasah
: MI Al Ma‟arif
Nama Guru
: Muyasiroh
Mata Pelajaran
: IPS
Hari/tanggal
: 18 Januari
Pukul
: 07.15-09.00
2011
No
Nama
Perhatian
Aktifitas
Skor
Keterangan
Fokus
pada
materi pelajaran
Bertanya
dan
menjawab
pertanyaan
1
2
3
√
1
2
3
√
1.
Adi Cahyanto
2
Cukup
2.
Anang Septiono
√
6
Baik
3.
Asna Maulana M
√
6
Baik
4.
Bayu Saputra
√
6
Baik
5.
Khusnul Multazam
√
6
Baik
6.
Rizal Apriyanto
4
Cukup
7.
Majid
√
√
6
Baik
8.
Ulil afitan
√
√
6
Baik
9.
Nanda Latifah
√
√
6
Baik
10.
Nur Anisah
√
√
6
Baik
11.
Pramono
√
√
6
Baik
12.
Nuriyah
√
√
6
Baik
13.
Rudiyanto
4
Cukup
14.
Tiyas
√
√
6
Baik
15.
Una Yurdani
√
√
6
Baik
16.
Wisnu
√
√
6
Baik
√
√
√
√
√
√
√
Tabel 4.7 Lembar pengamatan siswa siklus III
Jumlah skor 1-2 Kurang
Jumlah skor 3-4 Cukup
Jumlah skor 5-6 baik
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa, 3 siswa (18,75%) masih
tergolong Cukup meskipun sudah tidak ada siswa yang tergolong kurang. 14
siswa (87.5%) sudah tergolong baik. Pembelajaran pada siklus III ini sudah
terjadi kenaikan yang baik, sudah tidak ada siswa yang tergolong kurang aktif.
Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas dan perhatian siswa sudah meningkat
dengan baik saat pembelajaran IPS berlangsung.
b. Hasil belajar siswa
No.
Nama Siswa
Nilai pretes
Nilai
Rata-rata
Keterangan
postes
1
Adi Cahyanto
60
60
60
Tuntas
2
Anang Septiono
65
70
67.5
Tuntas
3
Asna Maulana M
70
80
75
Tuntas
4
Bayu Saputra
85
90
87.5
Tuntas
5
Khusnul Multazam
65
65
65
Tuntas
6
Rizal Apriyanto
60
60
60
Tuntas
7
Majid
80
85
82.5
Tuntas
8
Ulil Afitan
60
70
65
Tuntas
9
Nanda Latifah
70
75
72.5
Tuntas
10
Nur Anisah
65
70
62.5
Tuntas
11
Pramono
70
80
75
Tuntas
12
Nuriyah
70
65
67.5
Tuntas
13
Rudiyanto
60
60
60
Tuntas
14
Tiyas
65
60
62.5
Tuntas
15
Una Yurdani
60
65
62,5
Tuntas
16
Wisnu
65
70
67.5
Tuntas
Tabel 4.8 hasil belajar siswa siklus III
Dari data hasil nilai tugas dan nilai tes di atas dapat disimpulkan
bahwa 13 (81.25%) orang siswa memperoleh nilai diatas Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) dan 3 (18.75%) orang siswa memperoleh
nilai sama dengan Standar Kriteri Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan
demikian hasil prestasi belajar siswa kelas V semester satu dengan sub
pokok bahasan tokoh-tokoh seajarah Isalam di Jawa, jika diprosentasi
adalah 100%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran pada siklus
III ini sudah memenuhi ideal ketuntasan belajar, yaitu di atas 85% dari
jumlah orang siswa yang mendapat nilai standar Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
c. Hasil pengamatan kegiatan guru
Lembar pengamatan guru siklus III
Nama Madrasah
: MI AL Ma‟arif
Nama Guru
: Muyasiroh
Mata Pelajaran
: IPS
Hari/tanggal
: 18 Januari
Pukul
: 07.15–09.00
2011
No
Aspek yang ditamati
Penilaian
Ya
Tdk
1
2
3
4
Ket
I
II
A. Pendahuluan
1.
Memberikan motivasi pada siswa
√
√
2.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
√
√
B. Kegiatan inti
1.
Menyampaikan langkah kegiatan
√
√
2.
Membimbing siswa melakukan kegiatan
√
√
3.
Menggunakan media gambar sebagai sarana
√
√
pembelajaran
dan
Menyapaikan
materi
degan jelas
4.
Memberi kesempatan pada siswa untuk
√
√
√
√
bertanya Kepada guru.
5.
Membimbing
siswa
merumuskan
kesimpulan materi
6.
Pengelolaan waktu
√
√
Tabel 4.9 lembar pengamatan guru siklus III
Keterangan
1 kurang
2 cukup
3 Baik
4 Sangat baik
Setelah pembelajaran pada siklus III selesai ada 8 item pengamatan yang
dilakukan oleh peneliti terhadap kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Dari 8
item tersebut dapat disimpulkan bahwa 6 butir mendapat tanggapan sangat baik,
dan 2 butir mendapat tanggapan baik.
B. Pembahasan
1. Perhatian
No
Kriteria
Siklus
I
II
III
1.
Kurang
4
3
-
2
Cukup
12
7
4
.3
Baik
-
6
12
Jumlah
16
16
16
Tabel 4.10 hasil pengamatan perhatian siswa sikliu I, II, III.
Dari analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa, pada siklus I
ada 4 siswa ( 25%) tergolong kurang, 12 siswa (75%) tergolong cukup
dantidak ada siswa tergolong baik. Pada siklus II 3 siswa (18.75%)
tergolong kurang, 7 siswa (43.75%) tergolong cukup, dan 6 siswa
(37,5%) tergolong baik. Pada siklus III tidak ada siswa yang tergolong
kurang, 4 siswa (25%) tergolong cukup dan 12 siswa (75%) tergolong
baik. Dalam siklus III ini semua siswa sudah terfokus pada
pembelajaran.
2. Keaktifan
No
Kriteria
Siklus
I
II
III
1.
Kurang
14
7
-
2.
Cukup
2
6
3
3.
Baik
-
3
13
Jumlah
16
16
16
Tabel 4.11 hasil pengamatan keaktifan siswa siklus I, II, III.
Dari data di atas terlihat bahwa pada siklus I 14 siswa (87.5%)
tergolong kurang, 2 siswa (12.5%) tergolong cukup, dan belum ada yang
tergolong baik. Pada siklus II 7 siswa (43.75%) tergolong kurang, 6
siswa (37.5%) tergolong cukup, 3 siswa (18.75%) tergolong baik.
Sedangkan pada siklus III sudah tidak ada yang menunjukkan kurang, 3
siswa (18.75%) tergolong cukup dan 13 siswa tergolong baik. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa sudah ikut aktif dalam pembelajaran.setelah
menerapkan pembelajaran dengan media gambar.
3. Hasil prestasi belajar siswa
No
Kriteria
Siklus
I
II
III
1.
Tuntas
6
11
16
2.
Belum Tuntas
10
5
-
Jumlah
16
16
16
Tabel 4.12 hasil belajar siswa siklus I, II, III.
Dari hasil analisis data di atas menunjukkan bahwa pada siklus
I, 6 (37.5%) orang siswa. Pada siklus II 11 (68,75%) orang siswa tuntas
artinya dari siklus I ke siklus II terjadi kenaikan nilai yang baik yaitu ada
5 (31.5%) orang siswa yang menyusul tuntas pada siklus II ini.
Kemudian pada siklus III semua siswa menunjukkaka hasil yang bagus
yaitu 16 (100%) orang siswa sudah tuntas semua. Berarti tujuan
pembelajaran dapat dikatakan tercapai. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan media gambar yang diterapkan pada
mata pelajaran IPS kelas V dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
4. Hasil pengamatan kegiatan guru
Hasil
pengamatan
kegiatan
guru
saat
pembelajaran
berlangsung, dari 8 item yang diamati menunjukkan dari siklus I, 1 butir
menunjukkan kurang, 2 butir menunjukkan cukup, dan 4 butir
menunjukkan baik, dan baru I butir menunjukkan sangat baik. Pada
siklus II menunjukkan adanya peningkatan yaitu sudah tidak ada lagi
yang menunjukkan kurang. 5 butir menunjukkan sangat baik dan 3 butir
menunjukkan baik. Pada siklus III juga terjadi peningkatan yaitu 6 butir
menunjukkan sangat baik dan 2 butir menunjukkan baik. Hal ini
menunjukkan guru sudah mahir dalam menggunakan media gambar
sebagai sarana pembelajaran dalam materi Ilmu Pengetahuan Sosial.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Media gambar dapat meningkatkan perhatian pada materi IPS siswa kelas
V Mi Al Ma‟arif Bandungan kabupaten Semarang tahun pelajaran
2010/2011.Hal ini dapat dibuktikan bahwa, pada siklus I ada 4 siswa (
25%) tergolong kurang, 12 siswa (75%) tergolong cukup dan tidak ada
siswa tergolong baik. Pada siklus II 3 siswa (18.75%) tergolong kurang, 7
siswa (43.75%) tergolong cukup, dan 6 siswa (37,5%) tergolong baik.
Pada siklus III tidak ada siswa yang tergolong kurang, 4 siswa (25%)
tergolong cukup dan 12 siswa (75%) tergolong baik.
2. Media gambar dapat meningkatkan aktifitas belajar pada materi IPS siswa
kelas V MI Al Ma‟arif Bandungan kabupaten Semarang tahun pelajaran
2010/2011. Hal ini dibuktika bahw, pada siklus I 14 siswa (87.5%)
tergolong kurang, 2 siswa (12.5%) tergolong cukup, dan belum ada yang
tergolong baik. Pada siklus II 7 siswa (43.75%) tergolong kurang, 6 siswa
(37.5%) tergolong cukup, 3 siswa (18.75%) tergolong baik. Sedangkan
pada siklus III sudah tidak ada yang menunjukkan kurang, 3 siswa
(18.75%) tergolong cukup dan 13 siswa tergolong baik
3. Madia gambar dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran
IPS siswa kelas V MI Al Ma‟arif Bandungan Kabupaten Semarang tahun
pelajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan Siklus I jumlah siswa
yang mencapai tuntas adalah 6 (37.5%) siswa dari 16 siswa, siklus II 11
(68.5%) siswa dari 16 siswa, dan pada siklus III 16 (100%) siswa dari 16
siswa atau semua siswa sudah tuntas dalam belajar.
B.
Saran
Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan
kelas pada mata pelajaran IPS dengan materi tokoh-tokoh sejarah HindhuBudha dan Islam di Indonesia dengan sub pokok bahasan tokoh-tokoh sejarah
Islam di Jawa pada siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan kabupaten
Semarang, maka dapat disajikan saran sebagai berikut :
1. Untuk guru
a. Diharapkan pembelajaran IPS, guru dapat menggunakan berbagai
macam media, seperti media gambar sehingga siswa akan lebih paham
karena materi tersedia secara konkret.
b. Proses pembelajaran yang baik disarankan melibatkan siswa secara
aktif.
c. Belajar secara kelompok perlu diupayakan, karena siswa aktif
berdiskusi dan timbul keberanian untuk mengeluarkan pendapat,
sehingga anak akan lebih kritis.
2. Untuk lembaga
a. Agar memfasilitasi sarana dan pra sarana pembelajaran dengan
lengkap
b. Menambah
kepofesionalan
mengadakan seminar-seminar.
guru
dalam
pembelajaran
dengan
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal, 1990, Evaluasi Instrusional, Bandung : Remaja Rosdakarya.
Arsyad, Azhar, Media Pengajaran, Jakarta : Rajawali Pers.
Baharuddin, 2008, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta : AR-Ruzz Media
Group.
Departemen Agama RI, 2002, Pendidikan IPS Di Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta :
Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.
-------------2008, Pendidikan IPS di Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta : Direktorat
Jendral Kelembagaan Agama Islam.
Departeman Pendidikan Nasional, 2003, Media Pembelajaran, Jakarta :
Direktorat Tenaga Kependidikan.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta.
Djamarah dan Zain, 1997, Stategi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Rineka Cipta.
Farikhah, Siti, 2006, Evaluasi Pengajaran, Salatiga : Salatiga STAIN Press.
Hamalik, 1997, Media Pendidikan, Bandung : Alumni.
Alwi,Hasan, 2002, Kamus Basar Bahasa Indonesia, Jakarta : balai pustaka.
Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja.
Mudyoharjo, 1986, Stetegi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka cipta.
Nasution, Zulkarimein, 1984. Media Dalam Pembelajaran, Jakarta : CV Rajawali
Purwanto, 1992, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta.
Rusyan, Tabrani. Atang, Kusdinar dan Zainal Arifin, 1989, Pendekatan dalam
Proses Belajar Mengajar, Bandung : Rosda Karya.
STAIN Salatiga, 2009, Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir, Salatiga :
STAIN Salatiga Press.
Suharsimi, Arikunto, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Pt Bumi Aksara.
Susilaningsih dan Limbong, 2008, Ilmu Pengetahuan Sosial 5 , Semarang : CV
Pelajar Pantai Utara.
Usman, Basyiruddin, 2002, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat pers.
Ulihbukit, 1975, Alat Peraga dan Mengajar dalam Belajar, Salatiga : Liana Wid.
LAMPIRAN 1
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Satuan Pendidikan
MI AL Ma’arif Bandungan
Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester V/I
Hari/Tanggal
Rabu/5 Januari 2011
Waktu
3 X 35 menit
A. Standar Kompetensi
Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala
Nasional pada masa Hindu, Budha, dan Islam, keragaman kenampakan
alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
B. Kompetensi Dasar
Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di
Indonesia
C. Indikator
1. Menuliskan nama-nama tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha di
Indonesia.
2. Menjelaskan peran tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di
Indonesia.
D. Materi Pembelajaran
Tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan awal (10 menit)
a. Salam, Presensi, Appersepsi
b. Menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai
c. Mengamati gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa
d. Tanya jawab tentang nama tokoh menurut pengetahuan awal yang
diketahui oleh siswa
2. Kegiatan Inti (80 menit)
a. Guru membagikan lembar soal
pre tes
untuk
menggali
pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
b. Guru menempel gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa di
papan
tulis.Setiap
gambar
sudah
terdapat
nama,
tempat
penyebaran, cara menyebarkan agama Islam, tahun wafat dan
tempat dimakamkan.
c. Siswa dengan bimbingan guru menagamati, membaca dan
memahami gambar dan isi materi
d. Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi
yang belum paham.atau guru memberi pertanyaan pada siswa.
e. Guru melepas gambar yang sudah ditempel, dan mengganti dengan
gambar tokoh yang tidak ada materinya.
f. Guru membagi lembaran kertas kecil yang berisi nama atau tempat
penyebaran atau cara penyebaran, atau tahun wafat dan tempat
dimakamkannya
g. Guru meminta siswa untuk menempel kertas kecil tersebut di
bawah gambar, dengan mencari pasangan yang tepat.
h. Guru membagi siswa dalam kelompok. Setiap kelompok dibagi
lembaran yang berisikan satu gambar tokoh sejarah Islam di Jawa.
i. Setiap kelompok menceritakan tentang tokoh sesuai yang
diperoleh.
j. Setiap kelompok membacakan hasil diskusi
k. Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran
3. Kegiatan Akhir (15 menit)
a. Guru membagi lembar soal evaluasi untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa tentang materi pelajaran
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi kemudian mengumpulkan soal
evaluasi
c. Kesan-kesan siswa berkaitan dengan pembelajaran yang telah
dilakukan.
d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam.
F. Metode, Media dan Sumber belajar
1. Metode Pembelajaran
Ceramah, Tanya Jawab, dan diskusi.
2. Media pembelajaran
Gambar toko-tokoh sejarah Islam di Jawa.
3. Sumber Belajar
a. Kurikulum
b. Buku-buku IPS yang relevan
G.
Penilaian
1. Prosedur penilaian : Awal, proses, dan akhir
2. Teknik penilaian
: Tes
3. Jenis tes
: Tertulis
4. Alat penilaian
: Lembar soal dan lembar pengamatan.
Bandungan, 04 Januari 2011
Mengetahui
Kepala Madrasah
Peneliti
Ulil Huda, S.Pd.I
Siti Qoriah
NIP : 197209142006041003
Lampiran 2
Lembar soal pretes dan postes
1.
-Siapakah nama sunan di atas?
-Wafat pada tahun?
-Dimakamkan di?
-Tempat penyebaran agama Islam di?
2.
-Siapakah nama Sunan Diatas?
-Dalam menyebarkan agama Islam beliau menjadi ?
3.
-Siapakah nama sunan di atas?
-Beliau menggunakan………dan…….sebagai sarana dakwah.
-Beliau menciptakan lagu……………
4.
-.Siapakah namasunan di atas?
-. Tempat penyebarannya adalah?
- Beliau sebagai pendiri masjid?
- Beliau wafat pada tahun? Dimakamkan di?
5.
-Siapakah nama sunan di atas?
-Apa yang menjadi ciri khas beliau?
-Bagaimana cara beliau menyebarkan agama Islam?
Lampiran 3
Lembar kunci jawaban
1.-Sunan Gresik
- Tahun 1419
- Dimakamkan di Gresik
- Tempat penyebaran agama Islam di Gresik
2. -.Sunan Bonang
- Tempat penyebaran di pesisir utara Jawa Timur
- Beliau menjadi guru dan mubalig
3. - Sunan Kalijogo
- Menggunakan wayang dan gamelan
- lagu yang diciptakan ilir-ilir
4. - Sunan Kudus
- Masjid Raya Kudus
- Tahun 1550, dimakamkan di Kudus
5. - Sunan Muria
- Ciri khasnya adalah menyebarkan agama Islam di desa-desa terpencil
- Cara menyebarkan agama Islam dengan mengadakan kursus bagi para
pedagang, nelayan, dan rakyat.
Lampiran 4
Lembar Materi Pelajaran
Tokoh-Tokoh Sejarah Islam di Jawa
Di pulau Jawa terdapat sembilan ulama pelopor dan pejuang pengembangan
Islam. Mereka adalah Sunan Gresik, sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan
Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria dan Sunan
Gunung Jati. Mereka lebih populer dengan sebutan Wali Songo. Berikut
adalah gambar para wali songo beserta kisahnya dalam menyebarkan agama
Islam
Sunan Gresik juga dikenal dengan nama Maulana Malik Ibrahim,
Maulana Magribi atau Syeh Magribi, dan Jumadil Kubro. Tapi di
masyarakat umum di Jawa lebih mengenalnya sebagai Sunan Gresik, karena
beliau menyiarkan Islam dan dimakamkan di Gresik. Sunan Gresik adalah
Pendiri Pondok pesantren pertama di Indonesia. Beliau mengajarkan agama
Islam dengan bijaksana. Waktu iti penduduk di sekitar Gresik belum
beragama Islam. Penyebaran agama yang dilakukan Sunan Gresik dapat
diterima dengan cepat. Beliau wafat pada tahun 1419 dan dimakamkan di
Gresik.
Beliau adalah putra Maulana Malik Ibrahim. Beliau dilahirkandi
Campa, Aceh sekitar tahun 1401. Ketika berumur 20 tahun, Sunan Ampel
hijrah ke Jawa. Beliau meneruskan perjuangan ayahnya. Sunan Ampel mulai
kegiatan dakwahnya dengan mendirikan dan mengasuh pesantren di Ampel
Denta, dekat Surabaya. Di pesantren inilah, Sunan Ampel mendidik para
pemuda untuk menjadi dai-dai yang akan disebar ke seluruh jawa. Sunan
Ampel merancang kerajaan Islam di pulau Jawa, yaitu kerajaan Demak.
Beliau
yang
mengamgkat
Raden
Fatah
sebagai
sultan
pertama
Demak.Beliau juga berperan besar dalam membangun Masjid Agung
Demak. Sunan Ampel wafat pada tahun 1481. Jenazahnya di makamkan di
daerah Ampel.
Gambar 1 Sunan Bonang (Maulana Makdum Idrahim)
Sunan Bonang adalah penyebar Islam di pesisir utara Jawa Timur.
Beliau adalah putra Sunan Ampel. Beliau berdakwah dengan cara menjadi
guru dan mubalig. Dalam menyebar agama Islam Sunan Bonang selalu
menyesuaikan diri dengan corak kebudayaan masyarakat Jawa. Beliau
dianggap sebagai pencipta gending ( lagu ) pertama dalam rangka siar
agama Islam. Sunan Bonang dan wali – wali lainnya, menggunakan wayang
dan musik gamelan sebagai sarana dakwah Islam. Sunan Bonang sendiri
menciptakan lagu- lagu untuk kegiatan dakwah yang dikenal dengan nama
Tembang Durma. Sunan Bonang wafat tahun 1525 dan di makamkan di
Tuban, Jawa Timur.
Sunan Giri adalah seorang ulama yang menyebarkan agama di
daerah Blambangan.Sunan Giri mendidik anak-anak melalui berbagai
permainan yang berjiwa agamis, misalnya melalui permainan Jelungan,
Jamuran, gendi Ferit, Gula Ganti, Cublak-cublak Suweng, dan Ilir-ilir.
Sunan Giri wafat pada tahun 1506. Beliau dimakamkan di Bukit Giri,
Gresik.
Sunan Drajat adalah penyebar agama Islam di daerah Sedayu,
Gresik, Jawa Timur.Untuk melancarkan kegiatan dakwah, sunan Drajat
menciptakan satu jenis lagu yang disebut gending pangkur.Sunan Drajat
sangat menekankan sifat sosial sebagai pengamalan agama Islam.
Beliau adalah putra seorang bupati Tuban, yang bernama Raden
Sahur Tumenggung Wilatikta. Sunan Kalijaga dikenal sebagai wali berjiwa
besar, berpikir tajam, dan berpandangan jauh.Beliau menggunakan wayang
dan gamelan sebagai sarana dakwah. Sunan Kalijaga mengarang cerita
wayang yang bernafaskan Islam. Selain itu, Beliau juga berjasa dalam
mengembangkan seni ukir, seni busana, seni pahat, dan kesusasteraan. Salah
satu karya Beliau yang terkenal adalah lagu Ilir-ilir. Lagu ini berisikan
ajakan untuk masuk Islam.
Sunan Kudus menyebarkan agama Islam di daerah Kudus dan
sekitarnya. Selain menjadi pendakwah, Sunan Kudus juga menjadi panglima
perang kesultanan Demak.Beliau dianggap sebagai pendiri Masjid Raya
Kudus. Di wilayah tersebut beliau menjadi pemimpin pemeintahan sekaligus
pemimpin agama. Sunan Kudus wafatpada tahun 1550 dan di makamkan di
kota Kudus.
Sunan Muria adalah pitra Sunan Kalijaga.Ciri khas Sunan Muria
adalah menyiarkan agama Islam di desa-desa terpencil. Beliau mendidik
rakyat di sekitar Gunung Muria. Cara beliau menyiarkan agama Islam
adalah dengan mengadakan kursus bagi para pedagang, para nelayan, dan
rakyat biasa. Sebagai sarana dakwah beliau menciptakan Tembang Sinom
dan Kinanti.
Ketika dewasa, Syarif Hidayatullah memilih berdakwah ke jawa,
daripada menetap di tanah kelahirannya, Arab. Abeliau menemui pamannya
Raden Walangsungsang di Cirebon.Setelah pamannya wafat, beliau
menggantikan pamannya. Syarif Hidayatullha berhasil meningkatkan
cirebon menjadi sebuah kesultanan. Dari Cirebon Sunan Gunung Jati
mengambangkan Islam ke daerah-daerah lain seperti Majalengka, Kuningan,
Kawali ( Galuh ), Sunda Kelapa dan Banten. Sunan Gunung Jati wafat pada
Tahun 1570. Beliau dimakamkan di Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat.
Lampiran 5
Semester I
Standar Kompetensi
1. Menghargai berbagai peninggalan
Kompetensi dasar
1.1. Mengenal
makna
peninggalan
dan tokoh sejarah yang berskala
sejarah yang berskala Nasional
Nasional pada masa Hindu,
dari masa Hindu, Budha dan
Budha, dan Islam, keragaman
Islam di Indnesia.
kenampakan alam dan suku
1.2. Menceritakan
tokoh-tokoh
bangsa, serta kegiatan ekonomi
sejarah pada masa Hindu-Budha
di Indonesia.
dan Islan di Indonesia
1.3. Mengenal
keragaman
kenampakan alam dan buatan
serta pembagian wilayah waktu
di
Indonesia
dengan
menggunakan peta, atlas, globe
dan media lainnya.
1.4. Menghargai
keragaman
suku
bangsa dan budaya Indonesia.
1.5. Mengenal jenis-jenis usaha dan
kegiatan ekonomi di Indonesia.
Semaster II
Standar Kompetensi
2.
Menghargai peran tokoh
Kompetensi dasar
2.1. Mendeskripsikan perjuangan para
perjuangan dan masyarakat
tokoh pejuang pada masa
dalam mempersiapkan dan
penjajahan Belanda dan Jepang
mempertahankan kemerdekaan
Indonesi.
2.2. Menghargai jasa dan peranan
tokoh pejuang dalam
mempersiapkan kemerdekaan
Indonesia.
2.3. Menghargai jasa dan peranan
tokoh dalam memproklamasikan
kemerdekaan.
Lampiran 6
Gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa (Wali Songo)
Gambar2Sembilan ulama pelopor dan pejuang pengembangan Islam di pulau Jawa yang lebih
dikenal dengan sebutan Wali Songo
SURAT KETERANGAN
No : MIB/12/01/2011
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: ULIL HUDA, S. Pd.I
NIP
: 197209142006041003
Jabatan
: Kepala Sekolah
Nama Sekolah
: MI AL Ma‟arif Bandungan
Alamat
: Desa Bandungan
Menerangkan Bahwa
Nama
: SITI QORIAH
Tempat, Tanggal Lahir
: Kab Semarang, 24 Agustus 1980
NIM
: 12508023
Benar-benar telah mengadakan penelitian di MI AL Ma‟arif Bandungan
Kabupaten Semarang. Guna penyusunan skripsi dengan judul UPAYA
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN
IPS MELALUI MEDIA GAMBAR. Studi pada siswa MI AL Ma’arif
Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011.
Demikian surat ini Kami buat dan kepada yang berkepentingan harap
maklum serta digunakan sebagaimaana mestinya.
Bandungan, 5 Januari 2011
Kepala Sekolah
Ulil Huda, S. Pd. I
Nip 197209142006041003
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: SITI QORIAH
Tempat/Tanggal Lahir
: Kab Semarang, 24 Agustus 1980
Agama
: Islam
Status
: Kawin
Alamat
: Tarukan RT 06/05 Candi Kecamatan Bandungan
Kabupaten Semarang
Riwayat Pendidikan
: SD Lulus Tahun
1994
: MTS Lulus Tahun
1997
: MA Lulus Tahun
2000
: DII Lulus Tahun
2002
Download