UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS MELALUI MEDIA GAMBAR Studi pada siswa MI Ma’arif Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam. Oleh : SITI QORIAH NIM : 12508023 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS MELALUI MEDIA GAMBAR Studi pada siswa MI Ma’arif Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam. Oleh : SITI QORIAH NIM : 12508023 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2011 PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara : Nama : SITI QORIAH NIM : 12508023 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS MELALUI MEDIA GAMBAR Studi Pada Siswa Kelas V MI Al Ma’arif Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan Salatiga. 25 Febuari 2011 Pembimbing Miftachurrif‟ah, M.Ag NIP : 197203081998032006 SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS MELALUI MEDIA GAMBAR Studi Pada Siswa MI AL Ma’arif Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011 DISUSUN OLEH SITI QORIAH NIM 12508023 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 22 Maret 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Drs. Miftahuddin NIP. 197009221994031002 Sekretaris Penguji Penguji I : Agus Waluyo, M. Ag NIP. 19750211200001001 : Siti Asdiqoh, M.Si NIP. 19680812199432003 Penguji II : Muna Erawati, S. Pi, M. Si NIP. 197512181999032002 Penguji III : Miftachurrif‟ah, M.Ag NIP. 197203081998032006 Salatiga, 22 Maret 2011 Ketua STAIN Salatiga Dr.Imam Sutomo, M.Ag 195808271983031002 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : SITI QORIAH NIM : 12508023 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : PGMI Menyatakan dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 25 Februari 2011 Penulis Siti Qoriah NIM. 12508023 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO “LONG LIVE EDUCATION” Belajar Seumur Hidup PERSEMBAHAN 1. Almamater Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga 2. Ayah dan Ibu atas segala doanya 3. Suami dan anak untuk segenap semangatnya 4. Ayah dan Ibu mertua atas segala bantuannya 5. Teman-teman seperjuanganku PGMI, terima kasih atas saran dan nasehatnya 6. Ibu selaku pembimbing skripsi, terimakasih atas pengarahan, bimbingan serta pemberian motivasi kepada penulis dari awal sampai akhir pembuatan skripsi KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun skripsi ini dan dengan petunjuk-Nya penulis mampu menyelesaikannya. Sholawat dan Salam semoga terlimpah selalu kepada nabi Muhammad SAW, besrta keluarga dan sahabat-sahabatnya dan seluruh umat yang menyakini kebenarannya. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Dalam penulisan ini penulis mendapat bantuan dari berbagai fihak, maka penulis menyampaikan terimakasih kepada : 1. Bapak Dr Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN 2. Bapak Dr. Rahmad Hariadi, M.Pd selaku Pembantu Ketua Umum I 3. Bapak Sumarno Widjadipo, M.Pd selaku Kaprogdi PGMI 4. Ibu Miftachurrif‟ah, M.Ag selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran guna membimbing penulis 5. Bapak Ulil Huda, S.pd.I selaku kepala sekolah beserta rekan-rekan guru yang telah membantu penelitian di MI al Ma‟arif Bandungan 6. Semua pihak yang telah membantu penulis baik material maupun sepiritual. Penulis hanya bisa berdoa agar amal baik bapak, ibu, dan saudara-saudara semua diterima oleh Allah SWT sebagai amal soleh dan mendapat balasan yang setimpal. Kemudian penulis mengakui kekurangan dan keterbatasan kemampuan dalam menyusun skripsi ini, maka penulis mengharapkan sara dan kritikan yang sifatnya membangun demi sempurnanya skripsi ini. Akhirnya semoga bermanfaat bagi diri penulis khususnya dan pembaca pada umumnya serta berguna bagi pengembangan model pembelajaran. Amin. Salatiga 25 Febuari 2011 Penulis Siti Qoriah NIM : 12508023 ABSTRAK Qoriah, Siti. 2011. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Media Gambar. Studi pada siswa MI AL Ma’arif Bandunga kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011. Skripsi. Jurusa Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Kelas Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Miftachurrif‟ah, M.Ag Kata kunci : Prestasi belajar dan media gambar. Penelitian ini merupakan upaya peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS dengan media gambar pada siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan. Penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan, yaitu : (1) Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan perhatian pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2021/2011, (2) Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan aktifitas belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan kabupaten Seamrang tahun pelajaran 2010/2011, (3) Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajara IPS siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011. Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Adapun langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilakukan dalam tiga siklus. Berikut hasil yang dicapai dalam setiap siklus, yaitu perhatian siswa dengan kriteria sangat baik pada siklus I belum ada. Siklus II 3 orang siswa (18.75%). Pada siklus III 8 orang siswa (50%). Dalam siklus III ini semua siswa sudah terfokus pada pembelajaran. Keaktifan siswa dengan kriteria sangatbaik yaitu, kriteria sangat baik menunjukkan bahwa pada siklus I belum ada, siklus II ada 5 orang siswa (31,25%), dan siklus III sudah meningkat baik yaitu ada II orang siswa (68.75%). Ini berarti menunjukkan bahwa dalam siklus III semua siswa sudah ikut aktif dalam pembelajaran setelah menerapkan pembelajaran dengan media gambar.Prestasi siswa yaitu, Siklus I jumlah siswa yang mencapai tuntas adalah 6 (37.5%) siswa dari 16 siswa, siklus II 11 (68.5%) siswa dari 16 siswa, dan pada siklus III 16 (100%) siswa dari 16 siswa atau semua siswa sudah tuntas dalam belajar. Berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan media gambar memiliki dampak positif dalam meningkatkan perhatian, keaktifan, dan prestasi belajar. DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL Halaman ........ ................................ HALAMAN LOGGO . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . PERSETUJUAN PEMBIMBING . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i HALAMAN PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vi DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vii DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . viii DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ix BAB I PENDAHULUAN x A. Latar Belakang Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1 B. Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 C. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4 D. Manfaat penelitian. . . . . . . . . . . . . . . 4 E. Hipotesis Tindakan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5 F. Definisi Operasional. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5 G. Metode Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8 H. Sistematika Penulisan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14 B. Media Pembelajaran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20 C. Media Gambar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24 D. IPS di Madrasah Ibtidaiyah. . . . . . . . ………………………. 32 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV 47 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37 B. Pelaksanaan Penelitian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 48 B. Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 60 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 63 B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 64 DAFTAR PUSTAKA 65 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS 66 LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.I : Daftar nama-nama siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan 38 Tabel 4.1 : Lembar Pengamatan siswa Siklus I 48 Tabel 4.2 : Data Hasil Belajar siswa Siklus I 49 Tabel 4.3 : Lembar Pengamatan Guru Siklus I 51 Tabel 4.4 : Lembar Pengamatan Siswa Siklus II 52 Tabel 4.5 : Data Hasil Belajar siswa Siklus II 53 Tabel 4.6 : Lembar pengamatan guru Siklus II 54 Tabel 4.7 : Lembar Pengamatan Siswa Siklus III 56 Tabel 4.8 : Hasil belajar siswa Siklus III 57 Tabel 4.9 : Lembar Pengamatan Guru Siklus III 58 Tabel 4.10 : Hasil Pengamatan Perhatian Siswa Siklus I, II, III 60 Tabel 4.11 : Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus I, II, III 60 Tabel 4.12 : Rekapitulasi Ketuntasan Siswa Siklus I, II, III 61 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu pelajaran yang diberikan mulai SD/MI. Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji seperangkat peristiwa, fakta dan generalisasi yang berkaitan dengan fenomena alam serta kehidupan makluk. Pada jenjang SD/MI memuat materi sejarah, ekonomi, geografi, antropologi dan sosiologi dalam bentuk sederhana dan menjadi satu. Sering terjadi salah tafsir manakala IPS dipahami sebagai hafalan, dengan serentetan kata tanya apa, kenapa, kapan, bagaimana dan mengapa terjawab dengan jalan menghafal, bahkan kadangkala mengesampingkan aspek pemahaman.Para guru IPS pada umumnya menginginkan agar siswanya berhasil dalam belajar IPS. Keberhasilan ini merupakan modal bagi siswa untuk memperoleh hasil tes atau nilai tes yang baik. Sebenarnya keberhasilan dalam belajar IPS bukan nilai semata. melainkan, selaian aspek nilai, ada pula aspek-aspek lain yang perlu dicapai siswa dari belajar IPS yaitu keterampilan psikomotorik dalam kehidupan. Ada tiga hal prinsip keberhasilan sejalan dengan “Taksonomi Bloom” yang harus dicapai siswa seusai belajar, yaitu: kemampuan kognitif (pengetahuan), kemampuan afektif (penghayatan), dan kemampuan psikomotorik (perilaku). Ketiga prinsip tersebut juga berlaku dalam pembelajaran IPS (Mudyaharjo, 1986:149). Dengan demikian yang dimaksud dengan prestasi dalam belajar IPS bukanlah semata-mata hanya diukur dengan perolehan nilai yang memuaskan baik dalam ulangan maupun ujian akhir. Melainkan diukur pula dari materi IPS yang dipelajari dapat dihayati dan diterapkan dalam kehidupan seharihari. Pengalaman menunjukkan bahwa keberhasilan seorang siswa dalam belajar IPS ternyata ditentukan oleh beberapa faktor yang saling mendukung secara serempak atau terpadu. Mengandalkan faktor kecerdasan saja belum tentu menjamin keberhasilan siswa, jika tidak didukung faktor lain. Faktor pendukung keberhasilan belajar siswa dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu: faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi intelegensi (kecerdasan, kesehatan, kemampuan, adaptasi dan minat belajar).Faktor eksternal meliputi keadaan lingkungan, keadaan sarana dan prasarana maupun cara belajar (Purwanto 1992:106). Apabila kedua faktor tersebut tersedia secara memadai, maka diharapkan akan dicapai hasil belajar yang baik. Siswa akan memperoleh hasil belajar secara maksimal jika mempunyai minat belajar yang kuat. Yang didukung secara penuh oleh lingkungan alam dan sosial, teman, keluarga, guru profesional, buku-buku pelajaran, dan alat tulis yang memadai serta menggunakan metode pengajaran yang tepat. Berdasarkan survey sementara yang dilakukan peneliti pada bulan November 2010 di MI AL Ma‟arif Bandungan kabupaten Semarang ditemukan gejala masalah rendahnya prestasi belajar IPS pada materi bertemakan “Peninggalan Kerajaan Hindhu Budha dan Islam di Indonesia”. Data yang diperoleh dari sekolah menunjukkan 14 dari 16 siswa belum memenuhi standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk Kriteria Ketuntasan Minimal pada materi tersebut adalah 60. Guru hanya menggunakan metode ceramah maka siswa cenderung pasif, siswa monoton mendengarkan ceramah dari guru bahkan siswa bisa menjadi bosan. Hal ini mengakibatkan perhatian siswa menurun, aktivitas siswa menurun dan prestasi belajarpun juga ikut menurun. Penyajian materi dengan menggunakan metode yang tepat dapat menarik minat siswa dan dapat meningkatkan pretasi belajar siswa. Salah satu alternatif pembelajaran IPS adalah dengan media gambar. Media ini dianggap sebagai media yang tepat untuk meningkatkan daya ingat siswa. Dengan gambar-gambar yang disajikan, maka akan mempermudah siswa dalam belajar materi IPS yang sifatnya hafalan. Media gambar menempatkan Guru sebagai fasilitator sehingga siswa dapat ikut aktif dan melakukan kegiatan dengan cara mengamati gambar. Dengan demikian akan menumbuhkan rasa santai , tapi tetap serius pada diri siswa. Pada dasarnya anak yang duduk dibangku kelas V SD/MI adalah masih dikatagorikan anak-anak. Anak tidak seperti orang dewasa yang dapat berpikir secara abstrak. Anak hanya berfikir konkrit. Bertolak dari permasalahan yang terdapat di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul”UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS MELALUI MEDIA GAMBAR Studi pada Siswa MI AL Ma’arif Bandungan kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011 B. RUMUSAN MASALAH 1. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan perhatian pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011? 2. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan aktifitas belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011? 3. Apakah penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011? C. TUJUAN PENELITAN 1. Untuk mengetahui penggunaan media gambar dapat meningkatkan perhatian pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI AL Ma‟rif Bandungan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011. 2. Untuk mengetahui penggunaan media gambar dapat meningkatkan aktifitas belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011. 3. Untuk mengetahui penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V Mi Al Maarif Bandungan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011. D. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat teoritis Untuk menambah khasanah keilmuan dan sumbangan pendidikan. 2. Manfaat praktis a. Bagi Guru 1) Memacu guru untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran. 2) Mendorong para guru agar dapat mengadakan modifikasi pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan 3) Sebagai referensi dan acuan apabila ada diantara guru yang mengalami kesulitan seperti yang dihadapi oleh peneliti. b. Bagi sekolah 1) Memajukan prestasi sekolah 2) Meningkatkan mutu sekolah. E. HIPOTESIS TINDAKAN Hipotesis adalah dugaan sementara tentang jawaban atas masalah penelitian yang akan diuji melalui penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Media gambar dapat meningkatkan perhatian pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011. 2. Media gambar dapat meningkakan aktifitas belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011. 3. Media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI Al Maarif Bandungan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011. F. DEFINISI OPERASIONAL Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran atas maksud utama penulis dalam penggunaan judul, maka akan dijelaskan definisi istilah berikut : 1. Upaya Usaha, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar (KBBI, 2002:1250). 2. Peningkatkan Proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb) (KBBI, 2002:1197) 3. Prestasi Belajar a. Prestasi Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda Yaitu Prestatie.Kemudian dalam bahasa indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Prestasi adalah keampuan, keterampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.(Zainal Arifin 1990 : 3) b. Belajar Skiner berpendapat bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya bila ia tidak belajar maka responnya menjadi menurun ( Dimyati, 2002 : 9 ) Belajar merupakan proses orang memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap. Belajar dimulai dari masa kecil sampai akhir hayat seseorang. Rasulullah SAW menyatakan dalam salah satu hadisnya bahwa manusia harus belajar sejak dari ayunan hingga liang lahat (Yamin, 2003 : 97). Belajar pada hakikatnya adalah suatu aktivitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku (behavioral cange) pada individu yang belajar (Majid, 2005 : 25). Dalam agama Islam masalah belajar mendapat perhatian yang istimewa. Hal ini terbukti dengan turunnya ayat pertama kali (ayat 1-5) dari surah al alaq yang memerintahkan untuk membaca . Membaca adalah sarana untuk belajar dan kunci pengetahuan. Prestasi belajar dalam skripsi ini adalah kemampuan atau keterampilan seseorang yang dapat membawa perubahan bagi si pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Maka dengan perubahan-perubahan tersebut diharapkan si pelaku dapat memecahkan permasalahan hidup dan bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya. 4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Menurut Nasution (1975) IPS adalah “suatu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisiknya maupun dalam lingkungan sosial yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik dan psikologi” (Departemen Agama RI, 2002 : 8). Dalam penelitian ini difokuskan pada mata pelajaran IPS kelas V semester I dengan materi tokoh-tokoh sejarah Hindu–Buddha dan Islam dengan sub pokok bahasan tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa. 5. Media Gambar Media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi (AECT dalam Azhar Arsyad 1997 : 3) Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.(Azhar Arsyad, 1997 : 3) Media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai pada penerima yang dituju. (Hamijojo dalam Latuheru (1993) dalam Azhar Arsyad,1997 : 4). Gambar adalah tiruan barang(orang, binatang, tumbuhan dsb)yang dibuat dengan cat, tinta, coretan, potret, dsb.(KBBI, 2006:342). G. METODE PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang diterapkan berupa penelitian tindakan kelas. Karena mata pelajaran IPS yang sifatnya hafalan,untuk memudahkan pemahaman siswa maka dibantu dengan media gambar.Tindakan tersebut diberikan oleh Guru atau dengan arahan dari Guru yang dilakukan oleh siswa. Penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus,tiap siklus memuat empat tahap, yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah seperti yang terdapat pada gambar 1 mengenai bagan siklus. Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi SIKLUS II Pengamatan Perencanaan Pelaksanaan Gambar 1.1 Siklus pemecahan masalah menurut arikunto ( 2008:16) Penjelasan alur gambar 1 a. Perencanaan Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan dilakukan. b. Pelaksanaan Penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas. c. Pengamatan (Observasi) Pengamatan (observasi) adalah suatu pengamatan langsung terhadap peserta didik dengan memperhatikan tingkah lakunya secara teliti (Farikhah, 2006 :10).Observasi dimaksudkan untuk melihat atau mengamati serta mendokumentasikan pengaruh-pengaruh yang muncul sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Disini penulis melakukan pengamatan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, mengukur ketercapaian indikator serta menganalisis dampak yang timbul dari media gambar d. Refleksi Refleksi dalam penilaian tindakan kelas dipahami sebagai kegiatan analisis sintetis, pemaknaan, penjelasan dan evaluasi terhadap informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan tindakan tidak hanya dilakukan diakhir tindakan, melainkan dilakukan pada saat merancang tindakan, saat tindakan dilakukan dan saat setelah tindakan berakhir.Kegiatan refleksi diarahkan tidak saja pada diri guru, melainkan seluruh konteks pembelajaran yang dilakukannya, termasuk siswa dan lingkungannya. 2. Subyek Penelitian a. Subjek penelitian Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al Maarif Bandungan yang berjumlah 16 anak , dengan rincian laki-laki 11 anak dan perempuan 5 anak. b. Lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah MI AL Ma‟arif Bandungan kecamata Bandungan kabupaten Semarang c. Waktu penelitian Waktu penelitian adalah kurang lebih satu bulan yaitu pada bulan Januari 2011. 3. Instrumen Penelitian a. Pedoman / lembar pengamatan Digunakan untuk mengamai secara langsung kegiatan siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPS di kelas V. b. Tes / soal Tes digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi belajar setelah mengikuti pembelajaran dengan media gambar. 4. Teknik Pengumpulan data. Data merupakan informasi-informasi tentang objek penelitian. Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan penelitian ini cara mengumpulkan data menggunakan metode : a. Pengamatan Dalam setiap siklus guru melakukan pengamatan terhadap siswa untuk mengetahui sejauh mana perhatian, aktivitas, dan prestasi belajar siswa terhadap materi “Tokoh-Tokoh Sejarah Hindhu-Budha dan Islam di Indonesia”, dengan sub pokok bahasan tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa. b. Tes Tes digunakan untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS. Pada setiap siklus guru memberikan tes tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur kemampuan siswa dalam pemahaman terhadap materi tokoh-tokoh sejarah Hindhu-Budha dan Islam. di Indonesia, dengan sub pokok bahasan tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa. 5. Analisis Data. Teknik yang digunakan untuk analisis data pada penelitian ini adalah teknik analisis deskripsi kualitatif yaitu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman materi dan prestasi belajar siswa. H. SISTEMATIKA PENULISAN 1. Bagian Awal Cakupan bagian awal meliputi:Sampul, Lembar Berlogo, Judul, Persetujuan Pembimbing, Pengesahan Kelulusan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Tabel. 2. Bagian Inti Bagian inti skripsi mencakup : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Hipotesis Tindakan F. Definisi Operasional G. Metode Penelitian H. Sistematika Penulisan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar B. Media Pembelajaran C. IPS di Madrasah Ibtidaiyah BABIII PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian B. Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran 3. Bagian Akhir Pada bagian akhir termuat :Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, Riwayat Hidup Penulis BAB II KAJIAN PUSTAKA A PRESTASI BELAJAR Pretasi belajar terdiri dari dua kata yakni prestasi dan belajar, dua kata ini beda arti, untuk itu penulis akan mendefinisikan satu persatu. Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Prestasi adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.(Zainal Arifin 1990:3). Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam diri (internal) maupun dari luar diri (eksternal) individu. (Tabrani Rusyan, 1989:81). Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil usaha, kemampuan, atau keterampilan seseorang yang dipengaruhi faktor dari dalam diri (internal) atau faktor dari luar diri (eksternal) seseorang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu “.(Baharudin, 2008:13). Skiner berpendapat bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.(Dimyati, 2002:9).Sedangkan menurut Hilgrad dan Bower belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan (Baharudin, 2008:13). Dari definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar itu menimbulkan suatu perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan perubahan itu dilakukan lewat kegiatan atau usaha yang disengaja. 1. Ciri Ciri Belajar Dari beberapa definisi para ahli di atas, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri-ciri belajar.Menurut Baharudin (2008, 15) Ciri-ciri belajar adalah: a. Belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku (change behavior ); b. Perubahan perilaku ( relative permanent ); c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensia;. d. Perubahan tinkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman; e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. 2. Pinsip- Prinsip Belajar Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar MenurutSoekamta dan Winataputra dalam bukunya Baharuddin (2008:16) bahwa prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut: a. Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain. b. Setiap siswa belajar seuai dengan tingkat kemampuannya. c. Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar. d. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti. e. Motivasi siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh akan belajarnya 3. Fakto-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Dalam proses belajar mengajar interaksi antara guru dan siswa adalah hal yang sangat penting. Kerena dengan adanya interaksi tersebut merupakan kunci keberhasilan belajar.Untuk mencapai keberhasilan, maka harus memperhatikan beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar tersebut adalah sebagai berikut: f. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar Individu. Faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan psikologis. (Baharuddin, 2008:19-20). 1) Faktor fisiologis.adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. 2) Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama memengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat. g. Faktor ekssogen/eksternal Syah (2003) menjelaskan bahwa faktorfaktor eksternal yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosialdan faktor lingkungan nonsosial. 1) Lingkungan sosial a). Lingkungan sosial sekolah, seperti guru administrasi, dan teman – teman sekelas dapat memengaruhi proses belajar seorang siswa. b). Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan tempat tinggal siswa memengaruhi belajar siswa. c). Lingkungan sosial keluarga. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. 2) Lingkungan nonsosial. Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah: a). Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah atau gelap, suasana yang sejuk atau tenang. b). Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua macam. Pertama hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga dan lain sebagainya. Kedua, sofware, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi, dan lain sebagainya. c). Faktor materi pelajara (yang diajarkan ke siswa). Jadi yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil usaha seseoarang dalam merubah suatu perilaku untuk memperoleh kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyampaikan suatu hal. 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik -berasal dari dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Prestasi belajar yang di capai pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut oleh karena itu, pengenalan guru terhadap faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang optimal mungkin sesuai dengan kemampuannya masingmasing.( Usman,1993:9-10 ). Adapun faktor-faktor yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Faktor yang berasal dari dirinya(interna) a). Faktor jasmaniah(fisiologi)baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah pancaindera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya,. b). Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yangdiperoleh, terdiri atas c). Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat. d). Faktor nonintelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi, dan penyesuaian diri. e). Faktor kematangan fisik maupun psikis. 2. Faktor yang berasal dari luar diri(eksternal) a). Faktor sosial yang terdiri atas:lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan kelompok. b). Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. c). Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar. d). Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan. 5. Fungsi Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan sutu masalah yang yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuannya masing-masing. Bila demikian halnya, kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis tertentu dapat memberikan kepuasan tertentu pula pada manusia, kususnya pada manusia di bangku sekolah. Prestasi belajar semakin penting untuk dipermasalahkan, karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain:( Zainal Arifin,1990:3-4) a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan eksteren bagi suatu institusi pendidikan. e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik Sedang menurut Cronbach dalam bukunya Arifin (1990:4), kegunaan prestasi belajar adalah banyak ragamnya, bergantung kepada ahli dan versinya masing-masing. Namun diantaranya adalah sebagai berikut:Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar., keperluan diagnostik, bimbingan dan penyuluhan, seleksi, penempatan atau penjuruan, isi kurikulum, menentukan kebijaksanaan sekolah. B. Media Pembelajaran Media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi (AECT dalam Azhar Arsysad, 1997:3). Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟. Dalam bahasa Arab, Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan( Azhar Arsyad, 1997:3 ). Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”.Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan ( Djamarah, 1997:136 ). Media sebagai bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai pada penerima yang dituju. (Hamijojo dalam Letuheru (1993) dalam Azhar Arsyad, 1997:4). Media adalah sebagai benda yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, (NEA dalam Usman dan Asynawir, 2002:11). Dari definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan, Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran yang bersifat dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien ( siswa ) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. 1. Macam- Macam Media Media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua jenis, tetapi sudah lebih dari itu. Klasifikasinya bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta pembuatannya. ( Djamarah dan Zain, 1997:140-142 ). a. Berdasarkan dari jenisnya: 1) Media Auditif, adalah media yang hanya mengandalkan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. 2) Media Visual, adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan, seperti foto, gambar, lukisan, film bisu, film karton. 3) Media Audiovisual, adalah Media yang mempunyai unsur suara atau unsur gambar. b. Berdasarkan dari daya liputnya 1) Media dengan daya liput luas dan serentak, Media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau anak didik yang banyak dalam waktu bersamaan, seperti radio dan televisi. 2) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, Media ini membutuhka ruang dan tempat yang khusus, seperti film, sound slide. 3) Media untuk pengajaran individual, media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri.seperti modul berprogram dan pengajaran melalui komputer. c. Berdasarkan dari bahan pembuatannya 1) Media Sederhana, Media ini bahannya mudah diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit. 2) Media Kompleks, Media ini adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan pembuatannya perlu keterampilan yang memadai. 2. Kriteria Pemilihan Media Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu perlu memilihnya dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara tepat guna. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain; tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa/mahasiswa, ketersediaan perangkat keras (hardware) dan ketersediaan perangkat lunak (software), mutu teknis dan biaya. (Asnawir dan Usman, 2002:15). Selain kriteria pemilihan media pengajaran sebagaimana disebut di atas, Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1991:5) dalam bukunya Djamarah dan Zein (1997:150-151) juga mengemukakan rumusannya. Menurut mereka, dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berkut: a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran; b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran; c. Kemudahan memperoleh media; d. Keterampilan guru dalam menggunakannya; e. Tersedia waktu untuk menggunakannya ; f. Sesuai dengan taraf berpikir siswa. 3. Manfaat Media dalam Pembelajaran Secara umum manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.(Departemen Pendidikan Nasional, 2003:15). Menurut Kemp dan Dayton(1985) dalam Departemen Pendidikan Nasional, 2003:15-17) beberapa manfaat media dalam pembelajaran, yaitu: a. Penyampaian materi Pelajaran dapat diseragamkan; b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik; c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif; d. Efisiensi dalam waktu dan tenaga; e. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa; f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja; g. Media dapat menumbuhkan sikappositif siswa terhadap materi dan proses belajar; h. Merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif. 4. Langkah-Langkah Menggunakan Media Pembelajaran Pemanfaatan media juga tidak asal-asalan menurut keinginan guru, tidak terencana dan sistematik. Ada enam langkah yang bisa ditempuh guru pada waktu guru mengajar dengan mempergunakan media, antara lain: (Djamarah dan Zain, 1997:154-155). a. Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media b. Persiapan guru, pada fase ini guru memilih dan menetapkan media mana yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan. c. Persiapkan kelas, pada fase ini siswa atau kelas harus mempunyai persiapan, sebelum mereka menerima pelajaran menggunakan media. Guru harus dapat memotivasi mereka agar dapat menilai, menganalisis, menghayati pelajaran dengan menggunakan media pengajaran. d. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media. Media diperbantukan oleh guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran media dikembangkan penggunaannya untuk keefektifan dan efisiensi pencapaian tujuan. e. Langkah kegiatan belajar siswa, pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media pengajaran. f. Langkah evaluasi pengajaran, pada langkah ini kegiatan belajar dievaluasi, sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa. C. Media Gambar Satuan kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari ke hari.Pada suatu waktu boleh jadi guru ingin menciptakan situasi belajar mengajar yang menyenangkan., maka guru dalam hal ini tentu memilih media yang sesuai dengan situasi yang ingin diciptakan itu. Media gambar adalah salah satu media yang menyenangkan khususnya bagi anak-anak. Gambar atau foto merupakan alat visual yang efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan relistis. Informasi yang disampaikan dapat dimengerti dengan mudah karena hasil yang diragakan lebih mendekati kenyataan melalui gambar atau foto yang diperlihatkan pada anak-anak, dan hasil yang akan diterima anak-anak akan sama. ( Asnawir dan Usman, 2002:47 ). Gambar illustrasi fotografi adalah gambar yang tak diproyeksikan, terdapat di mana-mana, baik di lingkungan anak-anak maupun di lingkungan dewasa, mudah diperoleh dan ditunjukkan kepada anak anak-anak. ( Hamalik, 1977:81 ). Gambar yang berwarna pada umumnya menarik perhatian. Semua gambar mempunyai arti, uraian dan tafsiran sendiri. Karena itu gambar dapat digunakan sebagai media pendidikan bagi anak-anak, dan memungkinkan belajar secara efisien di sekolah. ( Hamalik, 1989:63 ). 1. Penelitian Mengenai Gambar Diam Ada banyak penelitia tentang keefektifan gambar diam untuk belajar, baik yang diproyeksikan (film bingkai, film rangkai, transparansi) dan yang tidak diproyeksikan (gambar, “study print”, bagan) khususnya dengan meningkatnya perhatian terhadap kemampuan baca visual atau visual literacy (levie 1978 dalam Wilkinsons, 1984:22). Change (1960 ) membandingkan antara mengajar dengan teknik ceramah berikut diskusi dengan teknik ceramah, diskusi dan penggunaan 200 transparansi. Ia menemukan hasil sebagai berikut: ( Wilkinson, 1984:22-23 ). a. Kelompok yang selain ceramah juga menggunakan transparansi, mencapai hasil yang lebih baik secara signifikan pada hasil rata – rata ujian akhir dan pada nilai akhir mata pelajaran, dengan derajat kepercayaan .05. b. Tiga orang tenaga pengajar sepakat mengenai dibutuhkannya pemakaian transparansi dalam mengajar c. Pemakaian transparansi menghasilkan penghematan waktu rata-rata 15 menit per waktu mengajar di kelas. d. Siswa menyatakan dengan terus terang kesukaan mereka pada pengajaran yang menggunakan transparansi. Penemuan-penemuan dari penelitian mengenai nilai guna gambar diam tersebut, menurut brown, Menurut Brown (1977) mempunyai sejumlah implikasi bagi pengajaran yaitu:(wilkinson, 1984:23-24). a. Bahwa penggunaan gambar dapat merangsang minat atau perhatian siswa. b. Gambar-gambar yang dipilih atau diadaptasi secara tepat, membantu siswa memahami dan mengingat isi informasi bahanbahan verbal yang menyertainya. c. Gambar-gambar dengan garis sederhana seringkali dapat lebih efektif sebagai penyampaian informasi ketimbang gambar dengan bayangan, ataupun gambar fotografi yang sebenarnya. d. Warna pada gambar diam biasanya menimbulkan masalah. Sekalipun gambar warna lebih memikat perhatian siswa dari pada yang hitam putih. Suatu studi menyarankan agar penggunaan warna haruslah realistik dan bukan sekedar memakai warna saja. e. Kalau bermaksud mengajar soal konsep gerak, sebuah gambar diam ( termasuk film rangkai mungkin kurang efektif dibanding dengan sepotong film gerak yang menunjukkan gaya ( action ) yang sama. f. Isyarat yang bersifat non-verbal atau simbol - simbol seperti tanda panah, ataupun tanda-tanda lainnya pada gambar diam dapat memperjelas-atau mungkin pula mengubah-pesan yang sebenarnya dimaksudkan untuk dikomunikasikan (h 178-179). 2. Memilih Gambar yang Baik Gambar terdapat di mana-mana, baik di lingkungan anakanakmaupun di lingkungan orang dewasa, mudah diperoleh, dan ditunjukkan kepada anak-anak. Gambar yang berwarna pada umumnya menarik perhatian. Semua gambar mempunyai arti, uraian, dan tafsiran sendiri. Karena itu gambar dapat dijadikan media dalam pembelajaran. Dalam memilih gambar yang baik perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: ( Hamalik, 1989:67 ) a. Keaslian gambar. Gambar menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti melihat keadaan atau benda sungguhnya. b. Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung nilai praktis. c. Bentuk item. Hendaknya si pengamat dapat memperoleh tanggapan yang tepat tentang objek-objek dalam gambar, misalnya gambar pada majalah, surat kabar, dan sebagainya. Bentuknya telah dikenal oleh anak. d. Perbuatan. Gambar hendaknya menunjukkan hal yang sedang melakukan suatu perbuatan. e. Fotografi. Biasanya anak-anak memusatkan perhatiannya pada sumber-sumber yang lebih menari. f. Artistik. Penggunaannya harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. 3. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar Media dalam pembelajaran tidak semuanya baik, baik dan tidaknya sustu media itu bukan diukur dari mahalnya atau bagusnya suatu media. Media dapat dikatakan bagus atau pas bila dapat mencapai suatu tujuan pembelajaran melalui media yang digunakan. Media gambar mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari media gambar adalah : (Asnawir dan Usman, 2002:50) a. Lebih konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika dibanding dengan bahasa perbal. b. Dapat mengatasi ruang dan waktu. c. Dapat mengatasi keterbatasan mata. d. Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat digunakan untuk semua orang tanpa memandang umur. Di samping media gambar dapat memberikan keuntungan untuk digunakan dalam pengajaran, juga mempunyai kelemahan, antra lain;(Asnawir dan Usman, 2002:50-51) a. Kelebihan dan penjelasan guru dapat menyebabkan timbulnya penafsiran yang berbeda sesuai dengan pengetahuan masing-masing anak terhadap hal yang dijelaskan. b. Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar hanya menampilkan persepsi indra mata yang tidak cukup kuat untuk mengerakan seluruh kepribadian manusia, sehingga materi yang dibahas orang sempurna c. Tidak meratanya pengunaan foto tersebut bagi anak-anak dan orang efektif dalam penglihatan. 4. Membaca Gambar ( Hamalik, 1989:64 ) Menurut Hamalik, (1989:64) untuk mengerti suatu gambar bergantung pola kematangan seseorang, Ahli-ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa pola kematangan anak melalui tiga tingkatan yakni:(1).Perkembangan abiliteit untuk untuk melihat objek-objek di dalam gambar, (2). Memperkembangan abilitet untuk menentukan objekobjek yang ia lihat, (3). Perkembangan abiliteit untuk menafsirkan dan menarik simpulan, artinya ia telah dapat menyatakan bahwa gambar itu mengandung cerita tertentu Dalam membaca sesuatu gambar, pertama-tama kita mengamati gambar itu sebagai suatu keseluruhan. Setelah itu cobalah menangkap bagian-bagian penting yang menonjol dari gambar itu. Kemudian taraf selanjutnya adalah mengisi atau melengkapi pengertian dari bagian-bagian penting tadi. Setelah itu, gambar itu dibayangkan dan akhirnya ditafsirkan serta disimpulkan. ( Karo Karo, 1975:39-40 ). Untuk mengajar siswa membaca gambar, guru perlu mengajar siswa membaca gambar agar tidak terjadi salah tafsir. Maka guru harus mengajar hal-hal sebagai berikut:(Hamalik, 1989:65-66 ) a. Warna. Siswa sangat tertarik pada gambar-gambar berwarna. Umumnya pada mulanya mereka mengamati warna sebelum mereka mengetahui nama warna., barulah ia tafsirkan. Pada umumnya mereka memiliki kriteria tersendiri tentang kombinasi warna-warna. Melatih menanggapi, membedakan, dan menafsirkan warna perlu dilakukan guru terhadap para siswa. b. ukuran. Dapat dibandingkan mana yang lebih besar antara seekor ayam dengan seekor sapi. c. Jarak. Maksudnya agar anak bisa mengira-ngira jarak antara suatu objek dengan objek yang lainnya dalam suatu gambar,. d. Sesuatu gambar dapat menunjukkan gerakan. Mobil yang diparkir yang nampak dalam sebuah gambar. Dalam tiap gambar terdapat simbol-simbol gerakan. e. Temperatur. Bermaksud melatih anak untuk memperoleh kesan apakah di dalam gambar itu temperaturnya dingin atau panas. 5. Menggunakan gambar dalam kelas ( Hamalik, 1989:66-67 ) Penggunaan gambar secara efektif, apabila gambar disesuaikan dengan tingkatan anak, baik dalam besarnya gambar, detail, warna, dan latar belakang yang perlu untuk penafsiran. Dijadikan pengalaman kreatif untuk memperkaya fakta dan memperbaiki kekurangjelasan. Menggunakan gambar dalam kelas bisa dilakukan dengan belajar sendiri, belajar dalam kelompok kecil, belajar dalam kelas, dan display. Berikut penjelasan dari cara penggunaan masing-masing yaitu: Belajar sendiri. Mempelajari gambar sendiri,dalam kgiatankegiatan belajar, misalnya, menulis pertanyaan-petanyaan tentang gambar, menulis sebuah cerita, mencari gambar-gambar yang sama, menggunakan gambar untuk bercerita atau dramatisasi di depan kelas. Belajar dalam kelompok kecil. Dipergunakan dalam pekerjaan kelompok, misalnya, mengumpulkan gambar-gambar tentang danau, dan disusun dalam sebuah laporan untuk kelas. Belajar dalam kelas. Gambar-gambar yang dipergunakan untuk belajar dalam kelas, selain penyajiannya yang efektif, gambar-gambar itu harus terpilih, besar, dan dapat dilihat oleh semuanya, bisa ditempel, digantung, atau diproyeksikan. Display. Gambar-gambar dapat ditempel pada papan buletin, berguna untuk mengajar, menjadikan ruangan menarik, mendorong motivasi, minat, perhatian, dan menambah pengetahuan anak. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan cara belajar sendiri D. Ilmu Pengetahuan Sosial di Madrasah Ibtidaiyah 1. Pengertian IPS Menurut Nasution (1975) IPS adalah : “Suatu program pendidikan yang merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan fisiknya maupun dalam lingkungan osial yang bahannya diambil dari berbagai ilmu sosial seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik, dan psikologi.” Dalam GBPP MI (1994) dijelaskan IPS adalah: “Mata pelajaran yang mempeajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, tata negara, da sejarah.” Pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep,dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. (Departeman Agama RI, :77). 2. Fungsi dan Tujuan Pengetahuan sosial di MI berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai dan keterampilan peserta didik tentang masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.Adapun tujuan pengetahuan sosial adalah a. Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah dan kewarganegaraan. b. Mengembangkan kmampuan berpikir kritis dan kreatif, inkuiri memecahkan masalah, dan keterampilan sosial. c. Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. d. Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global. 3. Ruang lingkup. Ruang lingkup mata pelajaran pengetahuan sosial meliputi aspek:sistem sosial dan budaya, manusia tempat dan lingkungan, perilaku ekonomi dan kesejahteraan, waktu keberlanjutan dan perbuatan, sistem berbangsa dan bernegara. 4. Materi Pengajaran IPS di MI Pengetahuan sosial menjadi salah satu mata pelajaran kurikulum 2004 yang dimulai dari SD dan MI sampai SMP dan MTs. Untuk MI mata pengajaran ilmu sosial memuat materi pengetahuan sosial dan kewarganegaraan. Melalui mata pelajaran sosial peserta didik diarahkan, dibimbing dan dibantu untuk menjadi warga negara Indonesia dan warga dunia yang efektif. (Departemen Agama RI, (77). Sedangkan menurut Departemen Agama RI(2001:18), materi. IPS di MI meliputi:geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, dan antropologi Adapun menurut Endang Susilaningsih (2008:iV) materi pelajaran IPS kelas V yang sesuai dengan standar isi adalah: Bab 1 : Peninggalan sejarah Hindu-Buddha da Islam Meliputi : Pendahuluan, Kerajaan dan peninggalan Hindu di Indonesia, Kerajaan dan peninggalan Buddha di Indonesia, Kerajaan dan peninggalan Islam di Indonesia. Bab 2 : Tokoh-tokoh sejarah Hindu-Budda dan Islam di Indonesia. Meliputi : Pendahuluan, Tokoh-tokoh sejatah pada masa Hindu, Tokohtokoh sejarah pada masa Budda, Tokoh-tokoh sejarah pada masa Islam. Bab 3 : Indonesia Keragaman kenampakan dan pembagian wilayah waktu di Meliputi : Pendahuluan, Mengenal keragaman kenampakan alan Indonesia menggunakan peta, Kenampakanbuatan di wilayah Indonesia, Pembagian wilayah waktu di Indonesia. Bab 4 : Keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia Meliputi : Pendahuluan, Keragaman suku bangsa di Indonesia, Keragaman budaya di Indonesia. Bab 5 : Usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia Meliputi : Pendahuluan, Jenis-jenis usaha Ekonomi, Kegiatan ekonomi di Indonesia. Bab 6 : Perjuangan melawan penjajah Meliputi : Pendahuluan, Perjuangan melawan penjajah Belanda, Perjuangan melawan penjajah Jepang, Tokoh-tokoh pergerakan nasional, Peranan sumpah pemuda 28 Oktober 1928 dalam mempersatuka bangsa Indonesia. Bab 7 : Perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia Meliputi : Pendahuluan, Persiapan kemerdekaan dan proses perumusan dasar Negara, Tokoh-tokoh persiapan kemerdekaan. Bab 8 : Proklamasi kemerdekaan republik Indonesia Meliputi :Pendahuluan, Peristiwa-peristiwa sekitar kemerdekaan 17 Agustus 1945, Tokoh-tokoh penting proklamasi kemerdekaan Indonesia Bab 9 : Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan dalam peristiwa Meliputi : Pendahuluan, Perjuangan mempertahankan kemerdekaan, Usaha diplomasi dan pengakuan kemerdekaan, Menghargai jasa tokoh-tokoh perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Sesuai dengan silabus pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI kelas V Standar Kompetensi ( SK) dan Kompetensi Dasar (KD) adalah sebagai berikut : Lampiran 5 5. Tokoh-Tokoh Sejarah Islam di Jawa Di pulau Jawa terdapat sembilan ulama pelopor dan pejuang pengembangan Islam. Mereka adalah Sunan Gresik, sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati. Mereka lebih populer dengan sebutan Wali Songo. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di MI Al Ma‟arif Bandungan kabupaten Semarang. Madrasah Ibtidaiyah al Ma‟arif Bandungan pada mulanya didirikan oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat dusun Pendem. Mereka ingin mendirikan sekolah yang berwawasan keagamaan Islam. Dan akhirnya terjadi kesepakatan pada tahun 1966 berdirilah Madrasah Ibtidaiyah Bandungan. Yang bertempat di tanah Yasan (tanah bengkok milik desa) di jalan Bandungan-Ambarawa. Ketika pada masa orde baru tanah itu diminta oleh dinas P dan K waktu itu, sekarang dinas pendidikan sehubungan adanya IMPRES pada tahun 1982. Kemudian Madrasah Ibtidaiyah (MI) dialihkan di dusun Bandungan Dalam menempati bengkok kamituwo. Pembangunan gedung madrasah didirikan dengan seadanya (sederhana, dana swadaya murnu dari masyarakat dusun Pendem. Madrasah Ibtidaiyah Bandungan mendapatkan ijin operasional dari Departeman Agama tanggal 10 Januari 1975, dengan no sk k/2206/III/75. 2. Waktu penelitian Waktu penelitian adalah saat penelitian dilangsungkan. Berikut adalah jadwal pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas a. Kegiatan siklus I Waktu 1) Persiapan 4 Januari 2011 2) Pelaksanaan 5 Januari 2011 b. Kegiatan Siklus II Waktu 1) Persiapan 11 Januari 2011 2) Pelaksanaan 12 Januari 2011 c. Kegiatan Siklus III waktu 1) Persiapan 18 Januari 2011 2) Pelaksanaan 19 Januari 2011 3. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas V Madrasah Ibtidaiyah AL Ma‟arif Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 16 anak, dengan rincian laki-laki 11 anak dan perempuan 5 anak. No Nama Siswa Umur Jenis Kelamin Mata pelajaran yang disukai 1 Adi Cahyanto 11 Th L Qur'an Hadist 2 Anang Septiyono 11 Th L Pendidikan jasmani dan kesehatan 3 Asna Maulana Majid 10 Th L Bahasa Indonesia 4 Bayu Saputra 10 Th L 5 Khusnul Multazam 11Th L Bahasa Indonesia dan IPA SBK dan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 6 Rizal apriyanto 10 Th L Matematika, Bahasa Indonesia 7 Majid 11 Th L Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 8 Ulil Afitan 11 Th L Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 9 Nanda Latifah 10 Th P Quran Hadist dan SKI 10 Nur Anisah 10 Th P Qur'an Hadist, B Indonesia 11 Pramono 13 Th L Ilmu Pendidikan Alam 12 Nuriyah 10 Th P Qur'an Hadist 13 Rudiyanto 13 Th L Matematika dan IPA 14 Tiyas 10 Th P Sejara Kebudayaan Islam 15 Una Yurdani 10 Th P Qur'an Hadist 16 Wisnu 10 Th L Bahasa Inggris, IPA Tabel 3.1 Nama siswa-siswi Kelas V MI AL Ma’arif Bandungan Kabupaten Semarang tahun Ajaran 2010/2011 4. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah a. Perhatian, indikatornya adalah siswa dapat fokus pada materi pelajaran. b. Aktifitas, Indikatornya adalah siswa mampu bertanya dan menjawab pertanyaan dengan benar. c. Prestasi Belajar, indikatornya adalah, nilai pretes dan nilai postes B. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus memuat empat tahap, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. 1. Siklus I Siklus I ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5 Januari 2011 pada jam pertama (07.15–09.00) Secara garis besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut : a Perencanaan 1) Mempersiapkan materi IPS dengan pokok bahasan tokoh-tokoh sejarah Hindu-Budha dan Islam di Indonesia sub pokok bahasan tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa. 2) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP). 3) Mempersiapkan gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa 4) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa 5) Membuat lembar soal ulangan pre tes dan post tes untuk mengetehui tingkat hasil belajar siswa. b. Pelaksanaan 1) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai setelah menerima pelajaran 2) Guru membagikan lembar soal pre tes untuk menggali pengetahuan yang telah dimiliki siswa. 3) Guru menempel gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa di papan tulis.Setiap gambar sudah terdapat nama, tempat penyebaran, cara menyebarkan agama Islam, tahun wafat dan tempat dimakamkan. 4) Siswa dengan bimbingan guru menagamati, membaca dan memahami gambar dan isi materi 5) Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi yang belum paham.atau guru memberi pertanyaan pada siswa. 6) Guru melepas gambar yang sudah ditempel, dan mengganti dengan gambar tokoh yang tidak ada materinya. 7) Guru membagi lembaran kertas kecil yang berisi nama atau tempat penyebaran atau cara penyebaran, atau tahun wafat dan tempat dimakamkannya 8) Guru meminta siswa untuk menempel kertas kecil tersebut di bawah gambar, dengan mencari pasangan yang tepat. 9) Guru membagi siswa dalam kelompok. Setiap kelompok dibagi lembaran yang berisikan satu gambar tokoh sejarah Islam di Jawa. 10) Setiap kelompok menceritakan tentang tokoh sesuai yang diperoleh. 11) Setiap kelompok membacakan hasil diskusi 12) Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran 13) Siswa mengerjakan lembar evaluasi atau post tes untuk mengukur kemampuan siswa. c. Pengamatan Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui sikap guru selama mengajar serta kegiatan siswa selama proses pembelajaran. Kegiatan siswa yang diamati oleh peneliti adalah perhatian dan keaktifan selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau aktifitas guru yang diamati antara lain cara berinteraksi dengan siswa, penggunaan media gambar yang tepat, cara menyampaikan materi, dan pengkondisikan siswa. a. Refleksi Menilai pelaksanaan dari siklus I untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Hasil refleksi ini digunakan untuk memperbaiki dan mempersiapkan siklus II. Berdasarkan hasil pengamatan, peneliti dapat menemukan beberapa keberhasilan diantaranya: 1) Sebagian siswa sudah banyak yang mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru. 2) Sebagian siswa sudah dapat menjawab pertanyaan dengan benar. 3) Sebagian siswa menunjukkan minat yang tinggi terhadap materi yang disampaikan dengan beberapa kali bertanya. 4) Sudah ada beberapa siswa yang sudah tuntas belajar. Meskipun sudah ada keberhasilan dalam pembelajaran, namun masih banyak kekurangannya yaitu: 1) Masih banyak Siswa yang kurang mengerti tentang sejarah tokoh-tokoh Islam di Jawa. 2) Masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru, sehingga suasana kelas kurang kondusif. 3) Penggunaan waktu kurang efektif. 4) Keberanian siswa untuk bertanya ataupun menjawab pertanyaan masih kurang. 5) Masih banyak siswa yang nilai pre tes dan nilai post tesnya dibawah kriteria ketuntasan minimal. 2. Siklus II Siklus 2 ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 11 Januari 2011 pada jam pertama (07.15-09.00). Secara garis besar dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Mempersiapkan meteri IPS dengan pokok bahasan tokoh-tokoh sejarah Hindu-Budha dan Islam di Indonesia sub pokok bahasan tokoh-tokon sejarah Islam di Jawa. 2) Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pengajaran (RPP). 3) Mempersiapkan gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa. 4) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan lembar kegiatan siswa. 5) Membuat lembar soal pre tes dan post tes untuk mengetahui tingkat hasil belajar siwa. b. Pelaksanaan 1) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai setelah menerima pelajaran 2) Guru membagikan lembar soal pre tes untuk menggali pengetahuan yang telah dimiliki siswa. 3) Guru menempel gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa di papan tulis.Setiap gambar sudah terdapat nama, tempat penyebaran, cara menyebarkan agama Islam, tahun wafat dan tempat dimakamkan. 4) Siswa dengan bimbingan guru menagamati, membaca dan memahami gambar dan isi materi 5) Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi yang belum paham.atau guru memberi pertanyaan pada siswa. 6) Guru melepas gambar yang sudah ditempel, dan mengganti dengan gambar tokoh yang tidak ada materinya. 7) Guru membagi lembaran kertas kecil yang berisi nama atau tempat penyebaran atau cara penyebaran, atau tahun wafat dan tempat dimakamkannya 8) Guru meminta siswa untuk menempel kertas kecil tersebut di bawah gambar, dengan mencari pasangan yang tepat. 9) Guru membagi siswa dalam kelompok. Setiap kelompok dibagi lembaran yang berisikan satu gambar tokoh sejarah Islam di Jawa. 10) Setiap kelompok menceritakan tentang tokoh sesuai yang diperoleh. 11) Setiap kelompok membacakan hasil diskusi 12) Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran 13) Siswa mengerjakan lembar evaluasi atau post tes untuk mengukur kemampuan siswa. c. Pengamatan Pada tahap ini kegiatan siswa yang diamati adalah perhatian, keaktifan, dan kerjasama kelompok selama diskusi dan proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan guru adalah interaksi dengan siswa, penerapan pembelajaran dengan media gambar, pembimbingan guru dalam diskusi dan tanya jawab,kemampuan guru dalam memperjelas materi hasil diskusi, dan kemampuan guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi. d. Refleksi Menilai pelaksanaan dari siklus II untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Hasil refleksi ini digunakan untuk memperbaiki dan mempersiapkan siklus III. Berdasarkan analisa data pada siklus II ini sudah bnyak terjadi peningkatan dalam pembelajaran, yaitu: 1) Sebaagian besar siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru. 2) Sebagian besar siswa sudah lebih fokus pada materi pelajaran. 3) Siswa lebih tekun dan bertanggung jawab terhadap kewajiban masing-masing. 4) Siswa lebih berani dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan. 5) Siswa lebih serius untuk memahami materi dengan diskusi kelompok. 6) Sudah ada beberapa siswa yang dalam siklus awal belum tuntas, pada siklus II ini menyusul tuntas. Walaupun sudah banyak keberhasilan yang dicapai namun masih ada kekurangan dalam siklus II ini, yaitu: 1) Masih ada beberapa siswa yang belum aktif dalam diskusi kelompok. 2) Dari hasil pre tes dan post tes masih ada beberapa siswa yang nilainya di bawah kriteria ketuntasan minimal. 3. Siklus III Siklus 3 ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 18 Januari 2011 pada jam pertama (07.15-09.00). Secara garis besar dapat didefinisikan sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Guru menentukan materi dengan pokok bahasan tokoh-tokoh sejarah Hindu-Budha dan Islam di Indonesia dengan sub pokok bahasan tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa. 2) Guru mempersiapkan Rencana pelaksanaan pengajaran (RPP). 3) Mempersiapkan media gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa. 4) Membuat lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa selama pembelajaran berlangsung. 5) Membuat lembar soal pre tes dan soal post tes untuk mengetahui tingkat prestasi belajar siswa b. Pelaksanaan 1) Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai setelah menerima pelajaran 2) Guru membagikan lembar soal pengetahuan yang telah dimiliki siswa. pre tes untuk menggali 3) Guru menempel gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa di papan tulis.Setiap gambar sudah terdapat nama, tempat penyebaran, cara menyebarkan agama Islam, tahun wafat dan tempat dimakamkan. 4) Siswa dengan bimbingan guru menagamati, membaca dan memahami gambar dan isi materi 5) Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi yang belum paham.atau guru memberi pertanyaan pada siswa. 6) Guru melepas gambar yang sudah ditempel, dan mengganti dengan gambar tokoh yang tidak ada materinya. 7) Guru membagi lembaran kertas kecil yang berisi nama atau tempat penyebaran atau cara penyebaran, atau tahun wafat dan tempat dimakamkannya 8) Guru meminta siswa untuk menempel kertas kecil tersebut di bawah gambar, dengan mencari pasangan yang tepat. 9) Guru membagi siswa dalam kelompok. Setiap kelompok dibagi lembaran yang berisikan satu gambar tokoh sejarah Islam di Jawa. 10) Setiap kelompok menceritakan tentang tokoh sesuai yang diperoleh. 11) Setiap kelompok membacakan hasil diskusi 12) Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran 13) Siswa mengerjakan lembar evaluasi atau post tes untuk mengukur kemampuan siswa. c. Pengamatan Pada tahap ini kegiatan siswa yang diamati adalah perhatian, keaktifan, dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran. Sedangkan kegiatan guru adalah interaksi guru dengan siswa, Penerapan pembelajaran dengan media gambar, dan kemampuan bimbingan guru pada siswa saat menyimpulkan materi. d. Refleksi Berdasarkan analisis dari hasil pengamatan pada siklus III banyak terjadi peningkatan dan perubahan dalam proses pembelajaran, yaitu: 1) Siswa senang belajar dengam madia gambar. 2) Siswa lebih fokus terhadap materi yang disampaikan. 3) Siswa sangat aktif untuk mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan. 4) Suasana kelas sangat menyenagkan dan kondusif. 5) Seluruh siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Hasil yang diperoleh dalam tahapan observasi akan dikumpulkan dan dianalisis dalam tahap ini. Dari hasil observasi peneliti dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi baik dari lembar observasi guru dan siswa serta hasil prestasi belajar siswa yang diperoleh melalui evaluasi akhir maupun dari hasil diskusi kelompok. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk menarik suatu kesimpulan apakah media gambar dapat atau tidak untuk meningkatkan belajar siswa pada materi IPS dengan pokok bahasan tokoh-tokoh sejarah Hindu-Budha dan Islam di Indonesia dengan sub pokok bahasan tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari kegiatan penelitian sesuai dengan tujuan yaitu : perhatian, aktifitas, dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011 A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati guru dan siswa dengan mencatat hal-hal yang terjadi pada saat tindakan berlangsung baik aktivatas guru dan aktivitas siswa dengan ditulis pada lembar pengamatan guru dan siswa. a. Hasil pengamatan kegiatan siswa. Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Nama Madrasah : MI Al Ma‟arif Nama Guru : Muyasiro Mata Pelajaran : IPS Hari/tanggal : Pukul : 07.15-09.00 5 Januari 2011 No Nama Perhatian Fokus Aktifitas pada materi pelajaran Bertanya Skor dan menjawab pertanyaan 1 2 3 1 2 3 Keterangan √ √ 2 Kurang √ √ 3 Cukup Asna Maulana M √ √ 3 Cukup 4. Bayu Saputra √ 4 Cukup 5. Khusnul Multazam √ √ 2 Kurang 6. Rizal Apriyanto √ √ 2 Kurang 7. Majid √ √ 4 Cukup 8. Ulil afitan √ √ 3 Cukup 9. Nanda Latifah √ √ 3 Cukup 10. Nur Anisah √ √ 3 Cukup 11. Pramono √ 4 Cukup 12. Nuriyah √ √ 3 Cukup 13. Rudiyanto √ 2 Kurang 14. Tiyas √ √ 3 Cukup 15. Una Yurdani √ √ 3 Cukup 16. Wisnu √ √ 3 Cukup 1. Adi Cahyanto 2. Anang Septiono 3. √ √ √ Tabel 4.1 lembar pengamatan siswa siklus I Jumlah skor 1-2 kurang Jumlah skor 3-4 cukup Jumlah skor 5-6 baik Bedasarkan analisis data tentang pengamatan kegiatan siswa yang diperoleh pada siklus I saat pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa 4 (25%) siswa tergolong kurang, 12 (75%) siswa tergolong cukup, dan belum ada siswa yang tergolong baik. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian dan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS belum sesuai dengan target yang diharapkan. b. Hasil belajar siswa No. Nama Siswa Nilai pretes Nilai postes Rata-rata Keterangan 1 Adi Cahyanto 50 55 52.5 Belum tuntas 2 Anang Septiono 55 60 57.5 Belum tuntas 3 Asna Maulana M 60 60 60 Tuntas 4 Bayu Saputra 75 70 72.5 Tuntas 5 Khusnul Multazam 50 55 52.5 Belum tuntas 6 Rizal Apriyanto 50 50 50 Belum tuntas 7 Majid 70 65 67.5 Tuntas 8 Ulil Afitan 60 60 60 Tuntas 9 Nanda Latifah 65 60 62.5 Tuntas 10 Nur Anisah 60 50 55 Belum tuntas 11 Pramono 70 65 67.5 Tuntas 12 Nuriyah 60 50 55 Belum tuntas 13 Rudiyanto 55 45 50 Belum tuntas 14 Tiyas 50 55 52.5 Belum tuntas 15 Una Yurdani 60 50 55 Belum tuntas 16 Wisnu 60 50 55 Belum tuntas Tabel 4.2 hasil belajar siswa siklus I Dari data hasil belajar diatas dalam siklus I menunjukkan bahwa 6 (37.5%) orang siswa sudah memenuhi kriteria ketuntasan minimal. 10 (62.5%) orang siswa masih belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal. ini berarti belum memenuhi standar ideal ketuntasan dalam belajar. Karena standar ideal ketuntasan dalam belajar adalah 85% dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai sesuai atau di atas kriteria ketuntasan Minimal (KKM). Untuk KKM pada mata pelajaran ini adalah 60. Dari data tersebut diatas jika diprosentase hanya 37% dari jumlah siswa yang nilainya sesuai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). c. Hasil pengamatan guru Lembar pengamatan guru siklus I Nama Madrasah : MI AL Ma‟arif Nama Guru : Muyasiroh Mata Pelajaran : IPS Hari/tanggal : Pukul : 07.15–09.00 5 Januari 2011 No Aspek yang diamati Penilaian Ya I II Tdk 1 2 3 4 A. Pendahuluan 1. Memberikan motivasi pada siswa √ 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ √ B. Kegiatan inti 1. Menyampaikan langkah kegiatan √ √ 2. Membimbing siswa melakukan kegiatan √ √ 3. Menggunakan √ media gambar sebagai √ sarana pembelajaran dan Menyapaikan materi degan jelas 4. Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya Kepada guru. √ √ Ket 5. Membimbing siswa merumuskan √ √ kesimpulan materi 6. √ Pengelolaan waktu √ Tabel 4.3 lembar pengamatan guru siklus I Keterangan 1. kurang 3. Baik 2. cukup 4. Sangat baik Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa 1 butir mendapat tanggapan kurang, 2 butir mendapat tanggapan cukup, 4 butir mendapat tanggapan baik, dan 1 butir mendapat tanggapan sangat baik. 2. Siklus II a. Hasil pengamatan kegiatan siswa Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Nama Madrasah : MI Al Ma‟arif Nama Guru : Muyasiroh Mata Pelajaran : IPS Hari/tanggal :11 Pukul : 07.15-09.00 Januari 2011 No Nama Perhatian Fokus Aktifitas pada materi pelajaran Bertanya Skor Keterangan dan menjawab pertanyaan 1 1. Adi Cahyanto 2. Anang Septiono 2 √ 3 1 2 √ √ √ 3 2 Kurang 4 Cukup 3. Asna Maulana M √ √ 4. Bayu Saputra √ 5. Khusnul Multazam √ 6. Rizal Apriyanto 7. Majid √ 8. Ulil afitan √ 9. Nanda Latifah 10. 3 Cukup 6 Baik 3 Cukup 3 Cukup 6 Baik √ 5 Baik √ √ 6 Baik Nur Anisah √ √ 6 Baik 11. Pramono √ 6 Baik 12. Nuriyah √ √ 4 Cukup 13. Rudiyanto √ 2 Kurang 14. Tiyas √ √ 3 Cukup 15. Una Yurdani √ √ 3 Cukup 16. Wisnu 5 Baik √ √ √ √ √ √ √ √ √ Tabel 4.4 lembar pengamatan siswa siklus II Jumlah skor 1-2 Kurng Jumlah skor 3-4 Cukup Jumlah skor 5-6 Baik Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 2 (12,5%) siswa tergolong kurang, 7 (43.75%) siswa tergolong cukup,dan 7 (43,75%) tergolong baik. Dari pembelajaran pada siklus II ini sudah terjadi kenaikan yang cukup baik meskipun masih ada beberapa siswa yang tergolong kurang. Hal ini menunjukkan bahwa minat dan perhatian siswa sudah mulai naik saat pembelajaran IPS berlangsung. b. Hasil belajar siswa. No. Nama Siswa Nilai pretes Nilai postes Rata-rata Keterangan 1 Adi Cahyanto 55 55 55 Belum tuntas 2 Anang Septiono 60 60 60 Tuntas 3 Asna Maulana M 65 70 65 Tuntas 4 Bayu Saputra 75 80 77,5 Tuntas 5 Khusnul Multazam 55 60 57.5 Belum tuntas 6 Rizal Apriyanto 55 55 55 Belum tuntas 7 Majid 75 70 72.5 Tuntas 8 Ulil Afitan 60 65 62,5 Tuntas 9 Nanda Latifah 65 70 67.5 Tuntas 10 Nur Anisah 60 60 60 Tuntas 11 Pramono 70 75 72.5 Tuntas 12 Nuriyah 60 60 60 Tuntas 13 Rudiyanto 60 50 55 Belum tuntas 14 Tiyas 55 60 57.5 Belum tuntas 15 Una Yurdani 60 65 62,5 Tuntas 16 Wisnu 60 60 60 Tuntas Tabel 4.5 hasil belajar siklus II Dari hasil analisis data di atas 11 orang siswa tuntas dan 5 orang siswa belum tuntas. Jika dihitung dengan persen adalah 69% siswa sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini menunjukkan sudah terjadi kenaikan dibanding dengan siklus I. Namun kenaikan tersebut belum memenuhi ideal ketuntasan belajar, yaitu 85% dari jumlah siswa harus mempunyai nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM). c. Hasil pengamatan kegiatan guru Lembar pengamatan guru siklus II Nama Madrasah : MI AL Ma‟arif Nama Guru : Muyasiroh Mata Pelajaran : IPS Hari/tanggal : 11 Januari Pukul : 07.15–09.00 2011 No Aspek yang ditamati Penilaian Ya I II Tdk 1 2 3 4 A. Pendahuluan 1. Memberikan motivasi pada siswa √ √ 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ B. Kegiatan inti 1. Menyampaikan langkah kegiatan √ 2. Membimbing siswa melakukan kegiatan √ 3. Menggunakan media gambar sebagai sarana √ pembelajaran degan jelas dan Menyapaikan materi √ √ √ Ket 4. Memberi kesempatan pada siswa untuk √ √ √ √ √ √ bertanya Kepada guru. 5. Membimbing siswa merumuskan kesimpulan materi 6. Pengelolaan waktu Tabel 4.6 lembar pengamatan guru siklus II Keterangan 1. kurang 2. cukup 3. Baik 4. Sangat baik Setelah pembelajaran pada siklus II selesai ada 8 item pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Dari 8 item tersebut dapat disimpulkan bahwa 5 butir mendapat tanggapan sangat baik, dan 3 butir mendapat tanggapan baik. 3. Siklus III a. Hasil pengamatan kegiatan siswa Lembar Pengamatan Siswa Siklus III Nama Madrasah : MI Al Ma‟arif Nama Guru : Muyasiroh Mata Pelajaran : IPS Hari/tanggal : 18 Januari Pukul : 07.15-09.00 2011 No Nama Perhatian Aktifitas Skor Keterangan Fokus pada materi pelajaran Bertanya dan menjawab pertanyaan 1 2 3 √ 1 2 3 √ 1. Adi Cahyanto 2 Cukup 2. Anang Septiono √ 6 Baik 3. Asna Maulana M √ 6 Baik 4. Bayu Saputra √ 6 Baik 5. Khusnul Multazam √ 6 Baik 6. Rizal Apriyanto 4 Cukup 7. Majid √ √ 6 Baik 8. Ulil afitan √ √ 6 Baik 9. Nanda Latifah √ √ 6 Baik 10. Nur Anisah √ √ 6 Baik 11. Pramono √ √ 6 Baik 12. Nuriyah √ √ 6 Baik 13. Rudiyanto 4 Cukup 14. Tiyas √ √ 6 Baik 15. Una Yurdani √ √ 6 Baik 16. Wisnu √ √ 6 Baik √ √ √ √ √ √ √ Tabel 4.7 Lembar pengamatan siswa siklus III Jumlah skor 1-2 Kurang Jumlah skor 3-4 Cukup Jumlah skor 5-6 baik Dari data tersebut dapat diketahui bahwa, 3 siswa (18,75%) masih tergolong Cukup meskipun sudah tidak ada siswa yang tergolong kurang. 14 siswa (87.5%) sudah tergolong baik. Pembelajaran pada siklus III ini sudah terjadi kenaikan yang baik, sudah tidak ada siswa yang tergolong kurang aktif. Hal ini menunjukkan bahwa aktifitas dan perhatian siswa sudah meningkat dengan baik saat pembelajaran IPS berlangsung. b. Hasil belajar siswa No. Nama Siswa Nilai pretes Nilai Rata-rata Keterangan postes 1 Adi Cahyanto 60 60 60 Tuntas 2 Anang Septiono 65 70 67.5 Tuntas 3 Asna Maulana M 70 80 75 Tuntas 4 Bayu Saputra 85 90 87.5 Tuntas 5 Khusnul Multazam 65 65 65 Tuntas 6 Rizal Apriyanto 60 60 60 Tuntas 7 Majid 80 85 82.5 Tuntas 8 Ulil Afitan 60 70 65 Tuntas 9 Nanda Latifah 70 75 72.5 Tuntas 10 Nur Anisah 65 70 62.5 Tuntas 11 Pramono 70 80 75 Tuntas 12 Nuriyah 70 65 67.5 Tuntas 13 Rudiyanto 60 60 60 Tuntas 14 Tiyas 65 60 62.5 Tuntas 15 Una Yurdani 60 65 62,5 Tuntas 16 Wisnu 65 70 67.5 Tuntas Tabel 4.8 hasil belajar siswa siklus III Dari data hasil nilai tugas dan nilai tes di atas dapat disimpulkan bahwa 13 (81.25%) orang siswa memperoleh nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan 3 (18.75%) orang siswa memperoleh nilai sama dengan Standar Kriteri Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan demikian hasil prestasi belajar siswa kelas V semester satu dengan sub pokok bahasan tokoh-tokoh seajarah Isalam di Jawa, jika diprosentasi adalah 100%. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran pada siklus III ini sudah memenuhi ideal ketuntasan belajar, yaitu di atas 85% dari jumlah orang siswa yang mendapat nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). c. Hasil pengamatan kegiatan guru Lembar pengamatan guru siklus III Nama Madrasah : MI AL Ma‟arif Nama Guru : Muyasiroh Mata Pelajaran : IPS Hari/tanggal : 18 Januari Pukul : 07.15–09.00 2011 No Aspek yang ditamati Penilaian Ya Tdk 1 2 3 4 Ket I II A. Pendahuluan 1. Memberikan motivasi pada siswa √ √ 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran √ √ B. Kegiatan inti 1. Menyampaikan langkah kegiatan √ √ 2. Membimbing siswa melakukan kegiatan √ √ 3. Menggunakan media gambar sebagai sarana √ √ pembelajaran dan Menyapaikan materi degan jelas 4. Memberi kesempatan pada siswa untuk √ √ √ √ bertanya Kepada guru. 5. Membimbing siswa merumuskan kesimpulan materi 6. Pengelolaan waktu √ √ Tabel 4.9 lembar pengamatan guru siklus III Keterangan 1 kurang 2 cukup 3 Baik 4 Sangat baik Setelah pembelajaran pada siklus III selesai ada 8 item pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Dari 8 item tersebut dapat disimpulkan bahwa 6 butir mendapat tanggapan sangat baik, dan 2 butir mendapat tanggapan baik. B. Pembahasan 1. Perhatian No Kriteria Siklus I II III 1. Kurang 4 3 - 2 Cukup 12 7 4 .3 Baik - 6 12 Jumlah 16 16 16 Tabel 4.10 hasil pengamatan perhatian siswa sikliu I, II, III. Dari analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa, pada siklus I ada 4 siswa ( 25%) tergolong kurang, 12 siswa (75%) tergolong cukup dantidak ada siswa tergolong baik. Pada siklus II 3 siswa (18.75%) tergolong kurang, 7 siswa (43.75%) tergolong cukup, dan 6 siswa (37,5%) tergolong baik. Pada siklus III tidak ada siswa yang tergolong kurang, 4 siswa (25%) tergolong cukup dan 12 siswa (75%) tergolong baik. Dalam siklus III ini semua siswa sudah terfokus pada pembelajaran. 2. Keaktifan No Kriteria Siklus I II III 1. Kurang 14 7 - 2. Cukup 2 6 3 3. Baik - 3 13 Jumlah 16 16 16 Tabel 4.11 hasil pengamatan keaktifan siswa siklus I, II, III. Dari data di atas terlihat bahwa pada siklus I 14 siswa (87.5%) tergolong kurang, 2 siswa (12.5%) tergolong cukup, dan belum ada yang tergolong baik. Pada siklus II 7 siswa (43.75%) tergolong kurang, 6 siswa (37.5%) tergolong cukup, 3 siswa (18.75%) tergolong baik. Sedangkan pada siklus III sudah tidak ada yang menunjukkan kurang, 3 siswa (18.75%) tergolong cukup dan 13 siswa tergolong baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah ikut aktif dalam pembelajaran.setelah menerapkan pembelajaran dengan media gambar. 3. Hasil prestasi belajar siswa No Kriteria Siklus I II III 1. Tuntas 6 11 16 2. Belum Tuntas 10 5 - Jumlah 16 16 16 Tabel 4.12 hasil belajar siswa siklus I, II, III. Dari hasil analisis data di atas menunjukkan bahwa pada siklus I, 6 (37.5%) orang siswa. Pada siklus II 11 (68,75%) orang siswa tuntas artinya dari siklus I ke siklus II terjadi kenaikan nilai yang baik yaitu ada 5 (31.5%) orang siswa yang menyusul tuntas pada siklus II ini. Kemudian pada siklus III semua siswa menunjukkaka hasil yang bagus yaitu 16 (100%) orang siswa sudah tuntas semua. Berarti tujuan pembelajaran dapat dikatakan tercapai. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar yang diterapkan pada mata pelajaran IPS kelas V dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Hasil pengamatan kegiatan guru Hasil pengamatan kegiatan guru saat pembelajaran berlangsung, dari 8 item yang diamati menunjukkan dari siklus I, 1 butir menunjukkan kurang, 2 butir menunjukkan cukup, dan 4 butir menunjukkan baik, dan baru I butir menunjukkan sangat baik. Pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan yaitu sudah tidak ada lagi yang menunjukkan kurang. 5 butir menunjukkan sangat baik dan 3 butir menunjukkan baik. Pada siklus III juga terjadi peningkatan yaitu 6 butir menunjukkan sangat baik dan 2 butir menunjukkan baik. Hal ini menunjukkan guru sudah mahir dalam menggunakan media gambar sebagai sarana pembelajaran dalam materi Ilmu Pengetahuan Sosial. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Media gambar dapat meningkatkan perhatian pada materi IPS siswa kelas V Mi Al Ma‟arif Bandungan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011.Hal ini dapat dibuktikan bahwa, pada siklus I ada 4 siswa ( 25%) tergolong kurang, 12 siswa (75%) tergolong cukup dan tidak ada siswa tergolong baik. Pada siklus II 3 siswa (18.75%) tergolong kurang, 7 siswa (43.75%) tergolong cukup, dan 6 siswa (37,5%) tergolong baik. Pada siklus III tidak ada siswa yang tergolong kurang, 4 siswa (25%) tergolong cukup dan 12 siswa (75%) tergolong baik. 2. Media gambar dapat meningkatkan aktifitas belajar pada materi IPS siswa kelas V MI Al Ma‟arif Bandungan kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini dibuktika bahw, pada siklus I 14 siswa (87.5%) tergolong kurang, 2 siswa (12.5%) tergolong cukup, dan belum ada yang tergolong baik. Pada siklus II 7 siswa (43.75%) tergolong kurang, 6 siswa (37.5%) tergolong cukup, 3 siswa (18.75%) tergolong baik. Sedangkan pada siklus III sudah tidak ada yang menunjukkan kurang, 3 siswa (18.75%) tergolong cukup dan 13 siswa tergolong baik 3. Madia gambar dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran IPS siswa kelas V MI Al Ma‟arif Bandungan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini dibuktikan dengan Siklus I jumlah siswa yang mencapai tuntas adalah 6 (37.5%) siswa dari 16 siswa, siklus II 11 (68.5%) siswa dari 16 siswa, dan pada siklus III 16 (100%) siswa dari 16 siswa atau semua siswa sudah tuntas dalam belajar. B. Saran Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran IPS dengan materi tokoh-tokoh sejarah HindhuBudha dan Islam di Indonesia dengan sub pokok bahasan tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa pada siswa kelas V MI AL Ma‟arif Bandungan kabupaten Semarang, maka dapat disajikan saran sebagai berikut : 1. Untuk guru a. Diharapkan pembelajaran IPS, guru dapat menggunakan berbagai macam media, seperti media gambar sehingga siswa akan lebih paham karena materi tersedia secara konkret. b. Proses pembelajaran yang baik disarankan melibatkan siswa secara aktif. c. Belajar secara kelompok perlu diupayakan, karena siswa aktif berdiskusi dan timbul keberanian untuk mengeluarkan pendapat, sehingga anak akan lebih kritis. 2. Untuk lembaga a. Agar memfasilitasi sarana dan pra sarana pembelajaran dengan lengkap b. Menambah kepofesionalan mengadakan seminar-seminar. guru dalam pembelajaran dengan DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal, 1990, Evaluasi Instrusional, Bandung : Remaja Rosdakarya. Arsyad, Azhar, Media Pengajaran, Jakarta : Rajawali Pers. Baharuddin, 2008, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta : AR-Ruzz Media Group. Departemen Agama RI, 2002, Pendidikan IPS Di Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta : Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam. -------------2008, Pendidikan IPS di Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta : Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam. Departeman Pendidikan Nasional, 2003, Media Pembelajaran, Jakarta : Direktorat Tenaga Kependidikan. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta. Djamarah dan Zain, 1997, Stategi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Rineka Cipta. Farikhah, Siti, 2006, Evaluasi Pengajaran, Salatiga : Salatiga STAIN Press. Hamalik, 1997, Media Pendidikan, Bandung : Alumni. Alwi,Hasan, 2002, Kamus Basar Bahasa Indonesia, Jakarta : balai pustaka. Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT Remaja. Mudyoharjo, 1986, Stetegi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Rineka cipta. Nasution, Zulkarimein, 1984. Media Dalam Pembelajaran, Jakarta : CV Rajawali Purwanto, 1992, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta. Rusyan, Tabrani. Atang, Kusdinar dan Zainal Arifin, 1989, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung : Rosda Karya. STAIN Salatiga, 2009, Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir, Salatiga : STAIN Salatiga Press. Suharsimi, Arikunto, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Pt Bumi Aksara. Susilaningsih dan Limbong, 2008, Ilmu Pengetahuan Sosial 5 , Semarang : CV Pelajar Pantai Utara. Usman, Basyiruddin, 2002, Media Pembelajaran, Jakarta : Ciputat pers. Ulihbukit, 1975, Alat Peraga dan Mengajar dalam Belajar, Salatiga : Liana Wid. LAMPIRAN 1 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Satuan Pendidikan MI AL Ma’arif Bandungan Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester V/I Hari/Tanggal Rabu/5 Januari 2011 Waktu 3 X 35 menit A. Standar Kompetensi Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala Nasional pada masa Hindu, Budha, dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia. B. Kompetensi Dasar Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia C. Indikator 1. Menuliskan nama-nama tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha di Indonesia. 2. Menjelaskan peran tokoh sejarah pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. D. Materi Pembelajaran Tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa E. Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan awal (10 menit) a. Salam, Presensi, Appersepsi b. Menyampaikan kompetensi dasar yang akan dicapai c. Mengamati gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa d. Tanya jawab tentang nama tokoh menurut pengetahuan awal yang diketahui oleh siswa 2. Kegiatan Inti (80 menit) a. Guru membagikan lembar soal pre tes untuk menggali pengetahuan yang telah dimiliki siswa. b. Guru menempel gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa di papan tulis.Setiap gambar sudah terdapat nama, tempat penyebaran, cara menyebarkan agama Islam, tahun wafat dan tempat dimakamkan. c. Siswa dengan bimbingan guru menagamati, membaca dan memahami gambar dan isi materi d. Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada guru tentang materi yang belum paham.atau guru memberi pertanyaan pada siswa. e. Guru melepas gambar yang sudah ditempel, dan mengganti dengan gambar tokoh yang tidak ada materinya. f. Guru membagi lembaran kertas kecil yang berisi nama atau tempat penyebaran atau cara penyebaran, atau tahun wafat dan tempat dimakamkannya g. Guru meminta siswa untuk menempel kertas kecil tersebut di bawah gambar, dengan mencari pasangan yang tepat. h. Guru membagi siswa dalam kelompok. Setiap kelompok dibagi lembaran yang berisikan satu gambar tokoh sejarah Islam di Jawa. i. Setiap kelompok menceritakan tentang tokoh sesuai yang diperoleh. j. Setiap kelompok membacakan hasil diskusi k. Dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran 3. Kegiatan Akhir (15 menit) a. Guru membagi lembar soal evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi pelajaran b. Siswa mengerjakan soal evaluasi kemudian mengumpulkan soal evaluasi c. Kesan-kesan siswa berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilakukan. d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam. F. Metode, Media dan Sumber belajar 1. Metode Pembelajaran Ceramah, Tanya Jawab, dan diskusi. 2. Media pembelajaran Gambar toko-tokoh sejarah Islam di Jawa. 3. Sumber Belajar a. Kurikulum b. Buku-buku IPS yang relevan G. Penilaian 1. Prosedur penilaian : Awal, proses, dan akhir 2. Teknik penilaian : Tes 3. Jenis tes : Tertulis 4. Alat penilaian : Lembar soal dan lembar pengamatan. Bandungan, 04 Januari 2011 Mengetahui Kepala Madrasah Peneliti Ulil Huda, S.Pd.I Siti Qoriah NIP : 197209142006041003 Lampiran 2 Lembar soal pretes dan postes 1. -Siapakah nama sunan di atas? -Wafat pada tahun? -Dimakamkan di? -Tempat penyebaran agama Islam di? 2. -Siapakah nama Sunan Diatas? -Dalam menyebarkan agama Islam beliau menjadi ? 3. -Siapakah nama sunan di atas? -Beliau menggunakan………dan…….sebagai sarana dakwah. -Beliau menciptakan lagu…………… 4. -.Siapakah namasunan di atas? -. Tempat penyebarannya adalah? - Beliau sebagai pendiri masjid? - Beliau wafat pada tahun? Dimakamkan di? 5. -Siapakah nama sunan di atas? -Apa yang menjadi ciri khas beliau? -Bagaimana cara beliau menyebarkan agama Islam? Lampiran 3 Lembar kunci jawaban 1.-Sunan Gresik - Tahun 1419 - Dimakamkan di Gresik - Tempat penyebaran agama Islam di Gresik 2. -.Sunan Bonang - Tempat penyebaran di pesisir utara Jawa Timur - Beliau menjadi guru dan mubalig 3. - Sunan Kalijogo - Menggunakan wayang dan gamelan - lagu yang diciptakan ilir-ilir 4. - Sunan Kudus - Masjid Raya Kudus - Tahun 1550, dimakamkan di Kudus 5. - Sunan Muria - Ciri khasnya adalah menyebarkan agama Islam di desa-desa terpencil - Cara menyebarkan agama Islam dengan mengadakan kursus bagi para pedagang, nelayan, dan rakyat. Lampiran 4 Lembar Materi Pelajaran Tokoh-Tokoh Sejarah Islam di Jawa Di pulau Jawa terdapat sembilan ulama pelopor dan pejuang pengembangan Islam. Mereka adalah Sunan Gresik, sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria dan Sunan Gunung Jati. Mereka lebih populer dengan sebutan Wali Songo. Berikut adalah gambar para wali songo beserta kisahnya dalam menyebarkan agama Islam Sunan Gresik juga dikenal dengan nama Maulana Malik Ibrahim, Maulana Magribi atau Syeh Magribi, dan Jumadil Kubro. Tapi di masyarakat umum di Jawa lebih mengenalnya sebagai Sunan Gresik, karena beliau menyiarkan Islam dan dimakamkan di Gresik. Sunan Gresik adalah Pendiri Pondok pesantren pertama di Indonesia. Beliau mengajarkan agama Islam dengan bijaksana. Waktu iti penduduk di sekitar Gresik belum beragama Islam. Penyebaran agama yang dilakukan Sunan Gresik dapat diterima dengan cepat. Beliau wafat pada tahun 1419 dan dimakamkan di Gresik. Beliau adalah putra Maulana Malik Ibrahim. Beliau dilahirkandi Campa, Aceh sekitar tahun 1401. Ketika berumur 20 tahun, Sunan Ampel hijrah ke Jawa. Beliau meneruskan perjuangan ayahnya. Sunan Ampel mulai kegiatan dakwahnya dengan mendirikan dan mengasuh pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya. Di pesantren inilah, Sunan Ampel mendidik para pemuda untuk menjadi dai-dai yang akan disebar ke seluruh jawa. Sunan Ampel merancang kerajaan Islam di pulau Jawa, yaitu kerajaan Demak. Beliau yang mengamgkat Raden Fatah sebagai sultan pertama Demak.Beliau juga berperan besar dalam membangun Masjid Agung Demak. Sunan Ampel wafat pada tahun 1481. Jenazahnya di makamkan di daerah Ampel. Gambar 1 Sunan Bonang (Maulana Makdum Idrahim) Sunan Bonang adalah penyebar Islam di pesisir utara Jawa Timur. Beliau adalah putra Sunan Ampel. Beliau berdakwah dengan cara menjadi guru dan mubalig. Dalam menyebar agama Islam Sunan Bonang selalu menyesuaikan diri dengan corak kebudayaan masyarakat Jawa. Beliau dianggap sebagai pencipta gending ( lagu ) pertama dalam rangka siar agama Islam. Sunan Bonang dan wali – wali lainnya, menggunakan wayang dan musik gamelan sebagai sarana dakwah Islam. Sunan Bonang sendiri menciptakan lagu- lagu untuk kegiatan dakwah yang dikenal dengan nama Tembang Durma. Sunan Bonang wafat tahun 1525 dan di makamkan di Tuban, Jawa Timur. Sunan Giri adalah seorang ulama yang menyebarkan agama di daerah Blambangan.Sunan Giri mendidik anak-anak melalui berbagai permainan yang berjiwa agamis, misalnya melalui permainan Jelungan, Jamuran, gendi Ferit, Gula Ganti, Cublak-cublak Suweng, dan Ilir-ilir. Sunan Giri wafat pada tahun 1506. Beliau dimakamkan di Bukit Giri, Gresik. Sunan Drajat adalah penyebar agama Islam di daerah Sedayu, Gresik, Jawa Timur.Untuk melancarkan kegiatan dakwah, sunan Drajat menciptakan satu jenis lagu yang disebut gending pangkur.Sunan Drajat sangat menekankan sifat sosial sebagai pengamalan agama Islam. Beliau adalah putra seorang bupati Tuban, yang bernama Raden Sahur Tumenggung Wilatikta. Sunan Kalijaga dikenal sebagai wali berjiwa besar, berpikir tajam, dan berpandangan jauh.Beliau menggunakan wayang dan gamelan sebagai sarana dakwah. Sunan Kalijaga mengarang cerita wayang yang bernafaskan Islam. Selain itu, Beliau juga berjasa dalam mengembangkan seni ukir, seni busana, seni pahat, dan kesusasteraan. Salah satu karya Beliau yang terkenal adalah lagu Ilir-ilir. Lagu ini berisikan ajakan untuk masuk Islam. Sunan Kudus menyebarkan agama Islam di daerah Kudus dan sekitarnya. Selain menjadi pendakwah, Sunan Kudus juga menjadi panglima perang kesultanan Demak.Beliau dianggap sebagai pendiri Masjid Raya Kudus. Di wilayah tersebut beliau menjadi pemimpin pemeintahan sekaligus pemimpin agama. Sunan Kudus wafatpada tahun 1550 dan di makamkan di kota Kudus. Sunan Muria adalah pitra Sunan Kalijaga.Ciri khas Sunan Muria adalah menyiarkan agama Islam di desa-desa terpencil. Beliau mendidik rakyat di sekitar Gunung Muria. Cara beliau menyiarkan agama Islam adalah dengan mengadakan kursus bagi para pedagang, para nelayan, dan rakyat biasa. Sebagai sarana dakwah beliau menciptakan Tembang Sinom dan Kinanti. Ketika dewasa, Syarif Hidayatullah memilih berdakwah ke jawa, daripada menetap di tanah kelahirannya, Arab. Abeliau menemui pamannya Raden Walangsungsang di Cirebon.Setelah pamannya wafat, beliau menggantikan pamannya. Syarif Hidayatullha berhasil meningkatkan cirebon menjadi sebuah kesultanan. Dari Cirebon Sunan Gunung Jati mengambangkan Islam ke daerah-daerah lain seperti Majalengka, Kuningan, Kawali ( Galuh ), Sunda Kelapa dan Banten. Sunan Gunung Jati wafat pada Tahun 1570. Beliau dimakamkan di Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Lampiran 5 Semester I Standar Kompetensi 1. Menghargai berbagai peninggalan Kompetensi dasar 1.1. Mengenal makna peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala sejarah yang berskala Nasional Nasional pada masa Hindu, dari masa Hindu, Budha dan Budha, dan Islam, keragaman Islam di Indnesia. kenampakan alam dan suku 1.2. Menceritakan tokoh-tokoh bangsa, serta kegiatan ekonomi sejarah pada masa Hindu-Budha di Indonesia. dan Islan di Indonesia 1.3. Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di Indonesia dengan menggunakan peta, atlas, globe dan media lainnya. 1.4. Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. 1.5. Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia. Semaster II Standar Kompetensi 2. Menghargai peran tokoh Kompetensi dasar 2.1. Mendeskripsikan perjuangan para perjuangan dan masyarakat tokoh pejuang pada masa dalam mempersiapkan dan penjajahan Belanda dan Jepang mempertahankan kemerdekaan Indonesi. 2.2. Menghargai jasa dan peranan tokoh pejuang dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. 2.3. Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan. Lampiran 6 Gambar tokoh-tokoh sejarah Islam di Jawa (Wali Songo) Gambar2Sembilan ulama pelopor dan pejuang pengembangan Islam di pulau Jawa yang lebih dikenal dengan sebutan Wali Songo SURAT KETERANGAN No : MIB/12/01/2011 Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : ULIL HUDA, S. Pd.I NIP : 197209142006041003 Jabatan : Kepala Sekolah Nama Sekolah : MI AL Ma‟arif Bandungan Alamat : Desa Bandungan Menerangkan Bahwa Nama : SITI QORIAH Tempat, Tanggal Lahir : Kab Semarang, 24 Agustus 1980 NIM : 12508023 Benar-benar telah mengadakan penelitian di MI AL Ma‟arif Bandungan Kabupaten Semarang. Guna penyusunan skripsi dengan judul UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS MELALUI MEDIA GAMBAR. Studi pada siswa MI AL Ma’arif Bandungan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011. Demikian surat ini Kami buat dan kepada yang berkepentingan harap maklum serta digunakan sebagaimaana mestinya. Bandungan, 5 Januari 2011 Kepala Sekolah Ulil Huda, S. Pd. I Nip 197209142006041003 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : SITI QORIAH Tempat/Tanggal Lahir : Kab Semarang, 24 Agustus 1980 Agama : Islam Status : Kawin Alamat : Tarukan RT 06/05 Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang Riwayat Pendidikan : SD Lulus Tahun 1994 : MTS Lulus Tahun 1997 : MA Lulus Tahun 2000 : DII Lulus Tahun 2002