Nama : Asih Tri Hastuti Nim : H0511014 Kelas : Peternakan B 1. Apa arti penting pemanfaatan mikrobiologi pada Bidang Teknologi Hasil Ternak? Arti Penting pemanfaatan mikrobiologi pada bidang teknologi hasil ternak adalah bagaimana kita dapat mengetahui jenis-jenis mikroorganisme yang bersifat menguntungkan maupun merugikan terhadap hasil ternak yang ada. Untuk digunakan dalam aplikasi pengawetan serta pengolahan hasil ternak. Mikroorganisme mempunyai peranan menguntungkan maupun peranan merugikan pada hasil ternak. Hasil ternak antara lain adalah Daging, Susu, Kulit, dan Telur. Mikroorganisme yang bersifat merugikan dapat mengubah rasa beserta aroma dari makanan. Mikroorganisme yang menguntungkan contohnya pada pembuatan yoghurt.Yoghurt dalah fermentasi susu dengan cara penambahan bakteri-bakteri Laktobacillus bulgaris dan Streptoccus thermophillus. Dengan fermentasi ini maka rasa yoghurt akan menjadi asam, karena adanya perubahan laktosa menjadi asam laktat oleh bakteri-bakteri tersebut. Apabila tidak diinginkan rasa yang tidak terlalu asam, tambahkan zat pemanis (gula, sirup) maupun berbagai flavour buatan dari buah-buahan strawberry, nenas, mangga, jambu, dan sebagainya. 2. Mengapa kombinasi protease dan hemiselulose dapat meningkatkan kinerja ayam broiler? Ayam broiler adalah ayam pedaging yang dipelihara hingga 6 sampai 13 minggu dengan bobot hidup dapat mencapai 1,5 kg pada umur 6 minggu. Ayam broiler merupakan ternak yang paling efisien menghasilkan daging dibandingkan ayam yang lain. Berdasarkan kandungan nutrisi, pakan ayam terbagi menjadi tiga jenis : Tepung, biasanya dibuat oleh para peternak dengan mencampur pakan sendiri. 1. Butiram, umumnya yang biasa dipakai oleh peternak daging. 2. Pelet biasanya diberikan pada ayam broiler yang telah berumur lebih dari empat minggu. Dalam pakan ayam biasanya terdapat kandungan serat kasar yang cukup tinggi, karbohidrat, protein serta lemak. Serat kasar merupakan bagian dari karbohidrat yang dapat dimanfaatkan oleh ayam dalam jumlah yang sangat kecil, sehingga kandungannya dalam ransum perlu dibatasi. Serat kasar terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin, merupakan zat pakan yang hampir tidak dimanfaatkan oleh ayam dengan niali energy rendah, sehingga dapat menurunkan nilai energy metabolis ransum (Tillman et al., 1991) sedangkan serat kasar yang tidak tercerna membawa zat pakan keluar bersama feses sehingga dapat mempercepat laju kecernaan pada saluran pencernaan. Kandungan serat kasar yang terlalu tinggi dalam ransum dapat menurunkan absorbs zat pakan lainnya seperti lemak dan protein. Menurut (Sastroamidjojo, 1971) bahwa serat kasar yang dapat dicerna ayam rata-rata hanya sebesar 5 % - 10 % dari serat kasar ransum. Proses pencernaan pada Unggas terbagi menjadi tiga tahap yaitu secara mekanik, kimiawi dan microbial. Proses pencernaan mekanik terjadi karena adanya gerakan otot dinding saluran pencernaan yang terjadi dalam “gizzard”, proses kimiawi merupakan pencernaan yang dilakukan oleh enzim dalam usus dan proses microbial dilakukan oleh mikroorganisme dalam caecum. Pencernaan secara mekanik terjadi dalam empedal yaitu penghancuran ransum oleh otot dan penambahan grit dalam ransum dapat membantu pencernaan didalam empedal. Srbagian besat pencernaan terjadi didalam usus halus yang mengeksresikan berbagai ensim untuk memecah zat pakan menjadi bentuk yang lebih sederhana. Unggas tidak mempunyai kemampuan untuk memecah selulosa, karena pencernaan serat kasar hanya terjadi pada caecum yang jumlah bakterinya sangat sedikit dan aktivitasnya sangat rendah , sehingga ransum berserat hanya sedikit yang dapat dicerna. Protease adalah enzim yang mengubah Proteosa, pepton dan polipeptida menjadi asam amino. Proteosa itu sendiri adalah suatu modifikasi dari asam amino yang susunannya lebih sederhana daripada susunan asam amino dalam Protein sehingga dapat lebih mudah diubah menjadi asam amino penyusunnya. Untuk mengubah Protein menjadi Proteosa, pepton dan polipeptida di perlukan bantuan bantuan dari Enzim Pepsin. Nama-nama atau jenis-jenis Enzim Protease Nama Enzim Fungsi Enzim Pepsin Memecah protein menjadi pepton Tripsin Menguraikan pepton menjadi asamAmino Entrokinase Mengubah Tripsinogen menjadi Tripsin Menguraikan pepton menjadi asamAmino Peptidase Menguraikan peptida menjadi asamAmino Renin Mengubah kaseinogen menjadi kasein Gelatinase Menguraikan gelatin Hemiselulosa merupakan suatu polisakarida lain yang terdapat dalam tanaman dan tergolong senyawa organic. hemiselulosa bersifat non-kristalin dan tidak bersifat serat, mudah mengembang karena itu hemiselulosa sangat berpengaruh terhadap bentuknya jalinan antara serat pada saat pembentukan lembaran, lebih mudah larut dalam pelarut alkali dan lebih mudah dihidrolisis dengan asam. Perbedaan hemiselulosa dengan selulosa yaitu hemiselulosa mudah larut dalam alkali tapi sukar larut dalam asam, sedang selulosa adalah sebaliknya. Hemiselulosa juga bukan merupakan serat-serat panjang seperti selulosa. Hasil hidrolisis selulosa akan menghasilkan D-glukosa, sedangkan hasil hidrolisis hemiselulosa akan menghasilkan D-xilosa dan monosakarida lainnya. Hemiselulosa tersusun dari gabungan gula-gula sederhana dengan lima atau enam atom karbon. Degradasi hemiselulosa dalam asam lebih tinggi dibandingkan dengan delignifikasi, dan hidrolisis dalam suasana basa tidak semudah dalam suasana asam Adanya hemiselulosa mengurangi waktu dan tenaga yang diperlukan untuk melunakkan serat selama proses mekanis dalam air Hemiselulosa berfungsi sebagai pendukung dinding sel dan berlaku sebagai perekat antar sel tunggal yang terdapat didalam batang pisang dan tanaman lainnya. Hemiselulosa memiliki sifat non-kristalin dan bukan serat, mudah mengembang, larut dalam air, sangat hidrofolik, serta mudah larut dalam alkali. Kandungan hemiselulosa yang tinggi memberikan kontribusi pada ikatan antar serat, karena hemiselulosa bertindak sebagai perekat dalam setiap serat tunggal. Pada saat proses pemasakan berlangsung, hemiselulosa akan melunak, dan pada saat hemiselulosa melunak, serat yang sudah terpisah akan lebih mudah menjadi berserabut. Manfaat penggunaan kombinasi protease dan hemiselulosa adalah Protease mengubah Proteosa, pepton dan polipeptida menjadi asam amino. Sedangkan hemiselulosa dapat mepercepat pencernaan serat kasar mengingat pencernaan pada Unggas tidak mempunyai kemampuan untuk memecah selulosa, karena pencernaan serat kasar hanya terjadi pada caecum yang jumlah bakterinya sangat sedikit dan aktivitasnya sangat rendah , sehingga ransum berserat hanya sedikit yang dapat dicerna. Serat kasar yang tidak tercerna membawa zat pakan keluar bersama feses sehingga dapat mempercepat laju kecernaan pada saluran pencernaan. Kalau laju pencernaan pada ayam cepat akan menyebabkan ayam akan mengalami lapar terus menerus hal itu membuat para peternak harus memberikan pakan lagi. Efisiensi pakan yang buruk akan memberikan dampak pengeluaran modal pakan yang besar yang membuat peternak merugi. Pemberian pakannya banyak tetapi tidak memperoleh hasil yang maksimal. Untuk itu digunakanlah kombinasi protease dan hemiselulose agar penyerapan pakan oleh ayam berlangsung secara maksimal. Penyerapan zat-zat pakan akan meningkatkan kinerja ayam broiler dengan terbentuknya daging yang banyak. Efisiensi pakan dapat terjadi dan peternak akan memperoleh keuntungan 3. Mengapa bakteri Butyrivibrio fibrisolvens yang ditambahkan pada pakan dapat menghasilkan susu dengan kandungan asam linoleat tinggi ? Bakteri rumen dapat diklasifikasikan berdasarkan substrat utama yangdigunakan, karena sulit mengklasifikasikan berdasarkan morfologinya.Kebalikannya protozoa diklasifikasikan berdasarkan morfologinya sebab mudahdilihat berdasarkan penyebaran silianya. Beberapa jenis bakteri adalah : (a) bakteri pencerna selulosa (Bakteroidessuccinogenes, Ruminococcus flavafaciens, Ruminococcus albus, Butyrifibriofibrisolvens), (b) bakteri pencerna hemiselulosa (Butyrivibrio fibrisolvens,Bakteroides ruminocola, Ruminococcus sp), (c) bakteri pencerna pati(Bakteroides ammylophilus, Streptococcus bovis, Succinnimonas amylolytica, (d) bakteri pencerna gula (Triponema bryantii, Lactobasilus ruminus), (e) bakteri pencerna protein (Clostridium sporogenus, Bacillus licheniformis). Disebabkan karena sebagian besar bakteri rumen berbentuk cocci kecil, morfologinya tidak dapat dipakai sebagai dasar klasifikasi untuk membedakan spesies. Sebagai gantinya bakteri rumen diklasifikasikanatas dasar macam substrat yang digunakan sebagai sumber energi utama, yakni: a. Bakteri Selulolitik Bakteri ini menghasilkan enzim yang dapat menghidrolisis ikatan glukosida � 1.4, sellulosa dan dimer selobiosa. Sepanjang yang diketahui tak satupun hewan yang mampu memproduksi enzim selulase sehingga pencernaan selulosa sangat tergantung pada bakteri yang terdapat di sepanjang saluran pencernaan pakan. Bakteri selulolitik akan dominan apabila makanan utama ternak berupa serat kasar. Contoh bakteri selulolitik antara lain adalah : � Bacteriodes succinogenes � Ruminicoccus flavefaciens � Ruminicoccus albus � Cillobacterium cellulosolvens b. Bakteri Hemiselulolitik Hemiselulosa berbeda dengan selulosa terutama dalam kandungan pentosa , gula heksosa serta biasanya asam uronat. Hemiselulosa merupakan struktur polisakarida yang penting dalam dinding sel tanaman. Mikroorganisme yang dapat menghidrolisa selulosa biasanya juga dapat menghidrolisa hemiselulosa. Meskipun demikian ada beberapa spesies yang dapat menghidrolisa hemiselulosa tetapi tidak dapat menghidrolisa selulosa. Contoh bakteri hemiselulolitik antara lain: � Butyrivibrio fibriosolven � Bacteriodes ruminicola AA adalah singkatan dari asam arachidonat. Atau ada juga yang menyingkatnya sebagai ARA. Asam arachidonat adalah salah satu jenis asam lemak omega-6, yang banyak dijumpai pada membran sel, dan merupakan senyawa yang penting dalam komunikasi antar sel dan menjadi senyawa prekursor (penyusun) bagi senyawa-senyawa penting lainnya dalam tubuh. Senyawa induknya adalah asam linoleat (LA = linoleic acid). Asam linoleat ini merupakan asam lemak tidak jenuh yang tidak bisa disintesis oleh tubuh kita, disebut asam lemak esensial, dan karenanya perlu diberikan dari luar melalui makanan. Dalam formula susu, biasanya ditambahkan asam linoleat yang sering disebut juga omega 6. Ada beberapa merk susu yang tidak menambahkan komponen AA, tetapi menambahkan asam linoleat atau omega 6 sebagai gantinya, yang diharapkan nantinya akan diubah menjadi AA di dalam tubuh.