IV. ENZIM DALAM TELUR DAN PENGOLAHAN TELUR 4.1. Enzim Alami Telur Lisozim (mukopeptida N-asetilmuromoyl hidrolase EC 3.2.1.17). Enzim lisozim paling mudah ditemukan dalam albumen (putih telur). Enzim ini menghidrolisis mukopolisakarida dalam dinding sel bakteri. Enzim lisozim dapat mendegradasi dinding sel mikroba, sehingga dapat dipergunakan pada industri antibiotik. Enzim lisozim, telah digunakan dalam industri untuk membebaskan katalase dari sel Micrococcus lysodeikticus. Penambahan lisozim pada susu sapi diharapkan dapat menambah kemanisan, terutama untuk makanan bayi. 4.2. Enzim dalam Pengolahan Telur Glukosa oksidase (EC 1.1.3.4). Enzim ini bersumber dari kapang. Glukosa oksidase yang digunakan dalam pangan umumnya mempunyai standar 750 unit/ ml jika dalam bentuk cair atau 1500 unit/gram dalam bentuk kering. Kegunaan utama dari glukosa oksidase adalah untuk mencegah terjadinya reaksi Maillard. Glukosa oksidase adalah enzim yang berfungsi untuk mencegah pembentukan warna gelap pada telur bubuk kering. Perlakuan pengurangan jumlah glukosa dalam cairan telur dengan menggunakan enzim glukosa oksidase/katalase. Perlakuan ini dapat menyebabkan perubahan glukosa menjadi asam glukonat dengan cara fiksasi oksigen, sehingga dapat mencegah perubahan warna dan pembentukan off-flavor, selama proses pengeringan telur atau penyimpanan. Terbentuknya perubahan warna disebabkan oleh terjadinya reaksi Maillard yaitu antara asam-asam amino dengan glukosa karena adanya pemanasan. Proses dilakukan selama 12-16 jam pada suhu 13°C,dan cairan putih telur (454 kg) diasamkan sampai pH 6.8-7.0 dengan penambahan asam sitrat, Universitas Gadjah Mada diaduk sampai merata dan ditambahkan 600 ml 35% H202 dan enzim dengan kadar sebesar 75000 unit glukosa oksidase yang mengandung enzim katalase. Hidrogen peroksida ditambahkan secara kontinyu. Pengurangan gula dilakukan terus kecuali bila diikuti modifikasi perlakuan, yaitu: o Tanpa pengasaman sebelum perlakuan penambahan enzim o Konsentrasi enzim untuk seluruh telur dinaikkan menjadi 100.000 unit setiap kilogram, sehingga penghilangan gula selesai selama 6 jam. Universitas Gadjah Mada