BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan 1. Rata-rata aktivitas spesifik katalase sampel jaringan pada kelompok kontrol sebesar 0.071±0.0067 U/mg protein. Sedangkan rata-rata aktivitas spesifik katalase pada kelompok I sebesar 0.107±0.021 U/mg protein, rata-rata pada kelompok II 0.124±0.019 U/mg protein, ratarata kelompok III 0.132±0.02 U/mg protein, dan rata-rata kelompok IV sebesar 0.112±0.018 U/mg protein. 2. Terdapat perubahan yang bermakna berupa peningkatan aktivitas spesifik katalase jaringan ginjal semua kelompok tikus yang diinduksi hipoksia hipobarik akut berulang terhadap kelompok kontrol (normal). 3. Aktivitas spesifik katalase paling tinggi didapatkan pada kelompok dengan perlakuan tiga kali prosedur hypobaric chamber kemudian sedikit menurun pada kelompok dengan perlakuan empat kali prosedur hypobaric chamber. 4. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna aktivitas spesifik katalase jaringan ginjal antar kelompok tikus perlakuan. 6.2. Saran 1. Pada penelitian ini, sampel yang digunakan berupa jaringan ginjal utuh yang tidak dilakukan pemisahan antara bagian korteks dan medula. Sebaiknya dilakukan pemisahan jaringan ginjal antara korteks dan medula sehingga dapat memberikan gambaran lebih lanjut akan aktivitas spesifik enzim karena terdapat perbedaan fungsi dan metabolisme fisiologis antara korteks dan medula. 2. Katalase merupakan salah satu enzim yang turut berperan dalam katabolisme hidrogen peroksida yang dihasilkan oleh stres oksidatif. Penelitian terhadap enzim-enzim antioksidan lainnya pada kondisi hipoksia hipobarik akut berulang seperti superoksida dismutase dan glutation peroksida dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap 61 Aktivitas spesifik..., R. Ayu Anatriera, FK UI., 2009 Universitas Indonesia 62 tentang mekanisme pertahanan tubuh dalam melawan kerusakan oksidatif. 3. Diperlukan pula suatu penelitian terhadap metabolit kerusakan oksidatif yaitu kadar malondialdehid (MDA) agar memberikan gambaran mengenai aktivitas oksidan (radikal bebas) dalam sel. 4. Penelitian ini merupakan satu bagian dari penelitian utama mengenai peran gen HIF-1 alpha terhadap keadaan hipoksia hipobarik akut berulang yang sedang berjalan. Diharapkan kedua hasil penelitian ini ke depan dapat dibandingkan satu sama lain sehingga memberikan gambaran mengenai manfaat dan kerugian dari prosedur Hypobaric chamber training. 5. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat dan dampak prosedur hypobaric chamber training yang telah dilakukan oleh TNI Angkatan Udara di Lakespra Saryanto untuk para penerbang (peserta) khususnya dalam bidang kesehatan. Hal ini diperlukan untuk meninjau kembali efektivitas pelaksanaan prosedur tersebut terutama pada jangka waktu pelaksanaannya. Aktivitas spesifik..., R. Ayu Anatriera, FK UI., 2009 Universitas Indonesia