Uploaded by User26025

Cara kerja

advertisement
Untuk dapat menimbulkan plasma di dalam chamber yang berisi gas nitrogen ialah dengan
memberikan tegangan RF/DC. Dengan memberikan tegangan RF pacta elektroda maupun
kumparan induksi, maka pada elektroda akan timbul medan listrik, medan listrik ini akan
mengarahkan elektron ke anoda dan ion ke katoda. Dengan demikian akan timbul arus, jika
tegangan dinaikkan lagi maka ion dan elektron akan mempunyai cukup tenaga untuk
mengionkan atom-atom yang depannya. Selama terjadi plasma maka ion-ion nitrogen akan
berdifusi ke dalam permukaan substrat, sehingga akan terjadi peristiwa kekosongan, efek difusi,
substitusi, interstisi.
Sistem plasma dengan teknik gabungan RF/DC pada dasarnya terdiri dari tabung chamber
plasma, pompa, sumber gas nitrogen, penyedia daya RF clan penyedia daya tegangan tinggi
DC. Udara di dalam tabung reaktor plasma divakumkan dengan pompa dengan tekanan yang
diinginkan, kira-kira menunggu 30 menit untuk benar-benar vakum. Tekanan dapat dikontrol
dengan alat ukur tekanan, kemudian power supply AC dinyalakan fungsinya untuk pembangkit
plasma atau indikator input. Arus yang digunakan harus maksimal yaitu 0,8 A, dan dayanya
100 Watt. Untuk membangkitkan indikator dalam chamber dapat diberikan tegangan RF dan
untuk mengarahkan plasma untuk menuju substrat menggunakan tegangan tinggi DC.
Digunakannya tegangan tinggi DC karena RF memiliki intensitas yang kecil sehingga plasma
hanya akan berputar putar saja di chamber, oleh karena itu perlu tegangan tinggi DC untuk
mengarahkan plasma pada substrat. Kemudian gas nitrogen dimasukkan kedalam tabung
reaktor plasma dengan mengatur alat pengukur laju arus gas, sehingga tekanan dalam tabung
akan naik. Karena semakin banyak gas yang masuk ke dalam chamber maka tekanan di dalam
chamber akan meningkat, sehingga untuk mengatur tekanan yang diinginkan maka harus
membuka dan menutup pompa. Saat gas nitrogen dialirkan di dalam chamber, maka warna gas
di dalam chamber menjadi ungu, dan terjadi spark atau pijaran. Hal tersebut terjadi karena
plasma tidak stabil adanya peristiwa eksitasi dan dieksitasi antara ion-ion yang saling
bertumbukan. Selain itu juga karena chamber kotor, untuk pembersihannya biasanya pakai
ethanol. Jika sangat kotor maka chamber diamplas. Frekuensi yang digunakan adalah 2 MHz,
karena agar tidak mengganggu frekuensi yang lain. Frekuensi yang umum digunakan 13656
Mhz. Digunakannya detektor aurora 4000 GE-UV-NIR untuk melihat spesifik dari gas yang
terionisasi di dalam chamber. Dengan kabel dan alat yang dipasang di kaca penutup chamber
yang telah dilengkapi sensor dan terhubung dengan laptop maka spesifik gas akan terdeteksi
dalam bentuk gelombang yang dapat dianalisis. Sehingga kita bisa mendapatkan informasi dari
analisis gelombang tersebut.
1
Download