GAYA MANAJEMEN KONFLIK PADA MAHASISWA YANG TERGABUNG DALAM LEMBAGA KEMAHASISWAAN UKSW Wisnu Anendya Sekti S. Jusuf Tjahjo Purnomo Rudangta Arianti Sembiring Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana Abstrak Mahasiswa diharapkan mampu secara teoritis maupun praktis untuk menerapkan bidang ilmunya sehingga dapat memberikan kontribusi nyata di lingkungan masyarakat. Salah satu wadah yang memfasilitasi mahasiswa dalam pengembangan kemampuan akademik maupun non akademik, serta mengupayakan penggunaannya dalam kehidupan masyarakat adalah organisasi mahasiswa. Dalam perkembangannya, organisasi mahasiswa menjadi organisasi yang kompleks dan beragam. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai gaya manajemen konflik pada mahasiswa yang tergabung di Lembaga Kemahasiswaan Universitas Kristen Satya Wacana (LK UKSW). Subjek dalam penelitian ini adalah fungsionaris LK UKSW, dengan jumlah partisipan sebanyak 183 fungsionaris, terdiri dari 72 laki-laki dan 111 perempuan; 70 pimpinan dan 113 anggota. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Data gaya manajemen konflik dikumpulkan dengan menggunakan alat ukur Thomas-Kilmann Conflict Mode Insrument (TKI) yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang tergabung di LK UKSW memiliki kecenderungan untuk menggunakan gaya manajemen konflik compromising (27,32%) dan gaya manajemen konflik avoiding (25,68%). Sedangkan gaya manajemen konflik yang paling sedikit digunakan oleh mahasiswa yang tergabung di LK adalah gaya manajemen konflik competing (9,84%). Gaya manajemen konflik yang paling sering digunakan oleh fungsionaris laki-laki dan perempuan di LK UKSW adalah avoiding (27,78%) dan compromising (29,73%). Pada pimpinan LK, gaya yang paling sering digunakan adalah collaborating (24,29%); compromising (22,86%); dan accomodating (22,86%), sedangkan pada anggota LK, gaya yang paling sering muncul adalah compromising (30,09%) dan avoiding (29,20%). Kondisi ini menyebabkan konflik di LK tidak terselesaikan sepenuhnya dan cenderung berulang. Dari hasil penelitian, disarankan untuk menyelenggarakan pelatihan gaya manajemen konflik di LK UKSW khususnya bagi anggota, dan memaksimalkan program magang untuk meningkatkan kemampuan penggunaan gaya manajemen konflik fungsionaris LK. Kata kunci : Gaya Manajemen Konflik, Mahasiswa, LK UKSW v CONFLICT MANAGEMENT AMONG STUDENT WHO ARE JOINED STUDENT ORGANIZATION IN SATYA WACANA CHRISTIAN UNIVERSITY Wisnu Anendya Sekti S. Jusuf Tjahjo Purnomo Rudangta Arianti Sembiring Faculty of Psychology, Satya Wacana Christian University Abstract Collage student should have a theoritical and practical ability to apply what they have learned, so they can give a contribution to the society. Student organization is a way to develop academic and non-academic ability, and attempt the application to the society. Nowadays, student organization has become more complex. The purpose of this study is to provide an overview of conflict management style on student who joined the student organization in Satya Wacana Christian University. Sample size of this study was 183 members of student organization who were selected by purposive sampling, consist of 72 men and 111 women; 70 leaders and 113 member (non leaders). The data were collected by Thomas-Kilmann Conflict Mode Instrument (TKI) which has been translated into Indonesian. The method of this study is descriptive quantitative. The results showed that most of students who joined in student organization have tendency to use compromising style (27.32%) and avoiding style (25.68%) in the conflict resolution. Meanwhile, competing style is rarely used (9,84%) by student when solving the conflict. Men who joined the student organization have tendency to use avoiding (27,78%) while women have tendency to use compromising (29,73%). Student who have function in the upper organizational status tend to use collaborating (24.29%); compromising (22.86%); and accomodating (22.86%); while the other members who have function in the lower organizational status is tend to use compromising style (30.09%) and avoiding style (29.20%). This condition make conflict become unsolved and repeated. It was recommended to held a conflict management trainning for the members of student organization, especially for members (non leaders), and to use more effectively the intership program to develop the abilty of using conflict management style in student organization. Keywords: Conflict management style, collage student, student organization Satya Wacana Christian University vi