(Global Competitiveness Report 2016 – 2017, 138 Negara) B

advertisement
KEBIJAKAN KEMRISTEKDIKTI TERKAIT
AKREDITASI DAN SERTIFIKASI
Nopember 2016
Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Outline
A
D
Globalisasi dan Aliran Tenaga Kerja
B
Protret Kondisi Kesehatan dan Tenaga Kesehatan
Indonesia
C
Akreditasi dan Sertifikasi
Kebijakan Ristekdikti Terkait Akreditasi dan Sertifikasi
A. Globalisasi dan Aliran
Tenaga Kerja
Direktorat Jenderal Kelembagaan dan Kerjasama Iptek dan Dikti
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tin
Globalisasi Aliran Tenaga Kerja
BIDANG PROFESI
1
ENGINEERS
5
MEDICAL DOCTOR
2
ARCHITECT
6
DENTIST
3
ACCOUNTANT
7
NURSES
4
LAND SURVEYORS
8
LABORS IN TOURISM
Labor Competitiveness Comparison
(Global Competitiveness Report 2016 – 2017, 138 Negara)
NEGARA
RANKING (144 NEGARA)
Malaysia
6
Singapore
2
Thailand
52
Philipina
37
Indonesia
29
India
33
Vietnam
62
Korea
16
China
17
Jepang
24
USA
10
B. Protret Kondisi Kesehatan dan
Tenaga Kesehatan Indonesia
Direktorat Jenderal Kelembagaan dan Kerjasama Iptek dan Dikti
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tin
Global Competitiveness Report 2016 – 2017 (138 NEGARA)
INDONESIA
VIETNAM
SINGAPORE
MALAYSIA
PHILIPPINES
THAILAND
Global Competitiveness Report 2015 – 2016 (140 NEGARA)
Global Competitiveness Report 2016 – 2017 (138 NEGARA)
Physician Density per 1,000 Population
Global Travel and Tourism Report 2015
NEGARA
RANKING (141 NEGARA)
Malaysia
76 (1.2)
Singapore
62 (1.9)
Thailand
100 (0.4)
Philippine
79 (1.2)
Indonesia
113 (0.2)
India
93 (0.7)
Vietnam
78 (1.2)
Korea
53 (2.1)
China
73 (1.5)
Jepang
49 (2.3)
USA
47 (2.5)
Mutu Tenaga Perawat
Kepala
Badan
Nasional
Penempatan
dan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI)
Nusron Wahid melaporkan, permintaan tenaga
perawat Indonesia dari luar negeri sebanyak 15.431
orang, hanya dapat dipenuhi sekitar sepertiganya
yakni, 5.625 orang (37%). Belum terpenuhinya
permintaan itu, lanjut Nusron, disebabkan perawat
Indonesia belum memiliki atau tidak lulus sertifikasi
internasional seperti yang dipersyaratkan oleh
negara yang menjadi tujuan.
C. Akreditasi dan Sertfikasi
Direktorat Jenderal Kelembagaan dan Kerjasama Iptek dan Dikti
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tin
Akreditasi dan Sertifikasi
Lembaga
(PT/Prodi)
Lembaga
Akreditasi
Nasional
(BAN-PT/
LAM-PT)
Apakah prodinya
bermutu?
Lembaga
Akreditasi
Internasional
(ABET)
Pengakuan
Mutu PT
Lembaga
Sertifikasi
Nasional
(LSP)
Lulusan
Lembaga
Sertifikasi
Internasional
(IMO/ NCLEXRN)
Apakah lulusannya
kompeten?
Trayektori Akreditasi dan Sertifikasi Menuju Pasar Global
Sertifikasi
Sertifikasi Internasional
Lulusan
Sertifikasi Nasional
Lulusan
Akreditasi
Akreditasi
Internasional
Akreditasi BANPT/LAM-PT A
Akreditasi BANPT/LAM-PT B
Akreditasi BANPT/LAM-PT C
D. Kebijakan Ristekdikti Terkait
Akreditasi dan Sertifikasi
Direktorat Jenderal Kelembagaan dan Kerjasama Iptek dan Dikti
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tin
Kebijakan Kemristekdikti
Pasal 33 UU no 12 Tahun 2012
(3) Program Studi diselenggarakan atas izin Menteri setelah
memenuhi persyaratan minimum akreditasi
Pasal 4 Permenristekdikti no 32 tahun 2016
(1) Program Studi dan Perguruan Tinggi baru mendapatkan
akreditasi minimum pada saat memperoleh izin dari Menteri.
Pasal 4 Permenristekdikti no 32 tahun 2016
(3) Akreditasi minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berlaku paling lama 2 (dua) tahun.
Pasal 6 Permenristekdikti no 32 tahun 2016
(1) Masa berlaku status akreditasi dan peringkat terakreditasi
Program Studi dan/atau Perguruan Tinggi adalah 5 (lima) tahun.
Kebijakan Kemristekdikti
• Globalisasi (MEA) sudah berlaku sejak 1 Januari 2016, aliran tenaga kerja
terampil akan bebas masuk ke negara ASEAN.
• Agar mampu bersaing di pasar tenaga kerja ASEAN, tenaga kerja terampil
Indonesia harus kompeten.
• Untuk itu lulusan perguruan tinggi Indonesia, pada suatu saat nanti, harus
mempunyai sertifikat kompetensi (internasional).
• Lulusan yang berpotensi untuk lulus ujian kompetensi internasional adalah
lulusan yang berasal dari program studi yang terakreditasi internasional.
• Sebelum terakreditasi internasional program studi harus lebih dahulu
terakreditasi nasional.
• Kementerian Ristekdikti mendukung sepenuhnya perguruan tinggi yang
memprogramkan lulusannya mempunyai sertifikasi internasional.
Kebijakan Kemristekdikti
• Kementerian Ristekdikti memberikan dukungan bagi program studi yang
melakukan akreditasi?.
• Risiko yang ditanggung oleh masyarakat akibat kegagalan pendidikan tinggi
kesehatan sangat besar.
• Pemerintah memberikan perhatian yang sangat besar terhadap kualitas
pendidikan kesehatan.
• Pemerintah berharap keberadaan LAM-PT KES bisa memperbaiki mutu
pendidikan kesehatan.
• Pemerintah berharap LAM-PT KES tidak hanya melakukan akreditasi, tapi juga
melakukan pembinaan di bidang mutu pendidikan tinggi kesehatan.
• Pemerintah berharap LAM-PT KES bekerja sama dengan lembaga akreditasi
internasional untuk meningkatkan mutu dari kredibilitas LAM-PT KES.
• Mulai tahun 2017 Pemerintah melakukan revitalisasi pendidikan vokasi, dengan
13 poltek negeri sebagai pilot project.
KERANGKA REVITALISASI PENDIDIKAN TINGGI VOKASI
INDUSTRI DAPAT
PASOKAN TENAGA KERJA
KOMPETEN
SEMUA LULUSAN POLTEK
DPT PEKERJAAN SESUAI
KOMPETENSINYA
SEMUA LULUSAN POLTEK
BERSERTIFIKAT
KOMPETENSI SESUAI
KEBUTUHAN INDUSTRI
KURIKULUM
POLTEK
DISESUAIKAN
DENGAN
KEBUTUHAN
INDUSTRI
50% DOSEN
POLTEK DARI
INDUSTRI,
50% DARI
PERGURUAN
TINGGI
PENERAPAN
DUAL SYSTEM
(SISTEM 3 – 2
– 1)
PENGEMBANGAN POLITEKNIK
MENDUKUNG 14 KAWASAN
EKONOMI KHUSUS (KEK)
PEMBANGUN
AN TEACHING
FACTORY DI
POLTEK
OUTPUT
Nama Jabatan,
Kompetensi,
jumlah
RETOOLING/
RETRAINING
DOSEN
POLITEKNIK
PILOT PROJECT
REVITALISASI 12+1
(KESEHATAN)
POLTEK NEGERI
OUTCOME
POLTEK SBG
TEMPAT UJI
KOMPETENSI
(TUK) DAN
LEMBAGA
SERTIFIKASI
PROFESI (LSP)
PROGRAM
REVITALISI
PENDIDIKAN
TINGGI VOKASI
PILOT PROJECT
Download