LAPORAN KEPALA PUSBINDIKLAT PENELITI LIPI Tentang: 1. Pemberian Kewenangan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Peneliti kepada TP2I Kementerian Kesehatan dan LAPAN; 2. Akreditasi Majalah Ilmiah Periode II (Juni) 2015. (Pusbindiklat Peneliti – LIPI, 1 September 2015) I. PEMBERIAN KEWENANGAN KEPADA TP2I 1. Persyaratan pemberian kewenangan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Peneliti, adalah sebagai berikut. a. Instansi ybs. memiliki paling sedikit 1 (satu) Profesor Riset, 2 (dua) Peneliti Utama, dan 3 (tiga) Peneliti Madya; b. Jumlah peneliti yang dimiliki instansi paling sedikit 50 orang; c. Berdasarkan hasil visitasi dan evaluasi yang dilakukan, TP2I ybs. mendapatkan rekomendasi dari Kepala LIPI; d. Selisih penilaian antara TP2I ybs. dengan TP3 tidak lebih dari 10% selama 1 (satu) tahun terakhir. 2. Instansi yang mendapat kewenangan kembali tahun 2015 untuk melakukan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Peneliti untuk Peneliti Pertama III/a s.d. Peneliti Muda III/d, adalah: a. Kementerian Kesehatan (berlaku mulai 1 Juli 2015 s.d. 30 Juni 2017) b. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional 3. Kewenangan untuk melakukan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Peneliti berlaku selama 2 (dua) tahun. 4. Sampai saat ini (tahun 2015) jumlah instansi yang mendapatkan kewenangan untuk melakukan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Peneliti adalah 10 (sepuluh) instansi dari total 39 instansi. II. AKREDITASI MAJALAH ILMIAH 1. Tahun 2015 adalah masa transisi penerapan Peraturan Kepala LIPI Nomor 3 Tahun 2014 tentang Pedoman Akreditasi Terbitan Berkala Ilmiah. Peraturan baru tsb. diberlakukan secara penuh mulai April 2016. 2. Sehingga, masih terdapat satu kali kesempatan akreditasi menggunakan peraturan lama, yaitu pada Sidang Periode Pertama (Maret) 2016. Bagi jurnal yang ingin dinilai menggunakan peraturan lama supaya bersiap pada periode tsb. 3. Sidang penilaian dan penetapan akreditasi pada tahun ini (2015) masih menggunakan peraturan lama (Peraturan Kepala LIPI Nomor 04/E/2011), kecuali bagi jurnal yang sudah siap dinilai menggunakan peraturan baru, dimungkinkan untuk mengajukan usulan sesuai dengan ketentuan aturan yang baru. 4. Sidang Periode Kedua (Juni) 2015 telah dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2015, dengan hasil sbb.: a. 71 jurnal melakukan usulan akreditasi baru dan ulang (dengan rincian: 6 jurnal melakukan usulan akreditasi baru dan 65 jurnal melakukan akreditasi ulang) serta 6 jurnal melakukan evaluasi dan monitoring. b. Dari 71 usulan akreditasi baru dan ulang tsb., diputuskan bahwa sebanyak 65 jurnal berhasil mendapatkan klasifikasi sebagai majalah ilmiah terakreditasi, 5 jurnal tidak terakreditasi, dan 1 jurnal ditunda (dipending) penilaiannya karena perlu melakukan klarifikasi terkait pemenuhan etika publikasi ilmiah. c. Ke-65 jurnal terakreditasi tsb. diterbitkan oleh beberapa instansi, yaitu: Kementerian Pertanian 12 jurnal; LIPI 10 jurnal; Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 6 jurnal; Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Perindustrian masing-masing 5 jurnal; Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup 4 jurnal; LAPAN, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan masing-masing 2 jurnal; Ikatan Sarjana Oseanologi bekerja sama dengan Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Perdagangan, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Agama, Badan Standardisasi Nasional, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Keuangan, PT RPN, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Kementerian Perhubungan, dan Pusat Penelitian Kelapa Sawit masing-masing 1 jurnal. d. Instansi-instansi tsb. tersebar dari berbagai wilayah, antara lain: Jakarta, Bogor, Cibinong, Tangerang, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Jember, Palembang, Medan, Samarinda, hingga Ambon. 5. Pada Sidang Periode Kedua (Juni) 2015, kami telah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap 6 jurnal yang memperoleh nilai mendekati ambang batas minimum dari nilai yang dipersyaratkan atau yang banyak mendapatkan catatan hasil penilaiannya. Dari keenam jurnal tersebut, didapatkan hasil: 5 jurnal dapat melanjutkan masa akreditasinya dan 1 jurnal dicabut akreditasinya karena hasil monitoring dan evaluasi tidak menunjukkan peningkatan kualitas serta terindikasi melakukan pelanggaran etika publikasi ilmiah. 6. Masa berlaku bagi jurnal yang berhasil mendapatkan klasifkasi sebagai majalah ilmiah terakreditasi adalah 3 (tiga) tahun, namun akan dimonitor dan dievaluasi secara ketat. 7. Sampai dengan bulan September 2015 ini, jumlah keseluruhan jurnal yang terakreditasi sebanyak 190 jurnal. Jumlah tersebut mengalami penurunan dari jumlah periode sebelumnya yaitu 191 jurnal, karena: terdapat penambahan jurnal baru yang terakreditasi sebanyak 4 jurnal, namun mengalami pengurangan sejumlah 3 jurnal tidak lolos akreditasi ulang, 1 jurnal dicabut akreditasinya, dan 1 jurnal ditunda penilaiannya.