II. Tujuan : Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif. III. Alat dan bahan : Rak tabung reaksi Tabung reaksi Gelas kimia Pipet tetes Lampu pembakar Gelas ukur Air suling Larutan yodium / lugol Larutan Fehling A dan B Larutan Biuret ( CuSO4 1% dan NaOH 10% ) Larutan yod-amilum Larutan vitamin C 0,1% Minyak kelapa Putih telur mentah Larutan kanji 10% Larutan glukosa 10% Alkohol Bahan makanan dalam bentuk larutan, misalnya apel, pisang, alpukat, mangga dan salak. (boleh bahan makanan lain). IV. Hipotesis : Jika bahan makanan yang mengandung glukosa ditetesi larutan Benedict (Fehling A dan B) lalu dipanaskan di atas api akan mempelihatkan warna merah bata, bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan Biuret akan memperlihatkan warna ungu, bahan makanan yang mengandung amilum jika ditetesi dengan larutan yodium/lugol akan berwarna biru-kehitaman, bahan makanan yang mengandung lemak jika dioleskan pada kertas akan menyebabkan kertas tersebut transparan. V. Landasan Teori : V.1 Makanan Makanan merupakan suatu zat yang bisa dimasukkan ke dalam tubuh dan berfungsi bagi tubuh. Adanya suplai makanan menyebabkan tubuh bisa tumbuh dan berkembang, energi tidak habis, dan tentu kekuatan tubuh tetap terjaga.Di alami ini, sumber makanan yang dapat dikonsumsi sangat melimpah. Mulai dari padi, ikan, telur, sayur-sayuran, dan buah-buahan.Namun demikian kita 1 harus memperhatikan kebersihan dan nilai gizi dari berbagai makanan tersebut. Ini diperlukan supaya tubuh tetap sehat dan tidak mudah terserang penyakit (Rochmah,dkk.,2006). Supaya bermanfaat secara maksimal, makanan yang dikonsumsi sebaiknya mengandung berbagai zat penting, misalnya karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, air dan makanan berserat. Makanan yang demikian disebut makanan bergizi. Makanan juga harus mudah dicerna, higienis, gizi seimbang, dan mengandung cukup air. Makanan ini dinamakan makanan yang sehat. Selain itu, makanan harus bebas dari kuman penyakit atau zat yang membahayakan tubuh, sehingga makanan tersebut dinamakan makanan higienis. Kemudian tidak kalah penting, selayaknya makanan yang dikonsumsi disesuaikan dengan kebutuhan tubuh, usia, dan kondisi tertentu. Inilah yang disebut makanan berkecukupan. V.2 Karbohidrat Karbohidrat merupakan senyawa organik yang tersusun dari unsur-unsur seperti C (karon), H (hidrogen), dan O (oksigen).Berdasarkan strukturnya, ada tiga jenis karbohidrat yang dapat kita ketahui, yakni monosakarida, disakarida, dan polisakarida. V.2.1 Monosakarida Monosakarida ( C6H12O6 ) merupakan karbohidrat yang sangat sederhana dan memiliki satu gugusan gula. Rasanya manis dan cukup mudah larut dalam air. Jenis karbohidrat ini dapat ditemui dalam bentuk glukosa, fruktosa, galaktosa, dan manosa. V.2.2 Disakarida Disakarida (C12H22O11)n merupakan karbohidrat yang mempunyai dua gugusan gula. Contohnya sukrosa, laktosa, dan maltosa. Sukrosa merupakan gabungan dari glukosa dan fruktosa. Laktosa adalah gabungan dari glukosa dan galaktosa. Sementara maltosa merupakan gabungan dari glukosa dan manosa. V.2.3 Polisakarida Polisakarida merupakan karbohidrat yang memiliki lebih dari 10 gugusan gula. Sebagian besar jenis karbohidrat ini tidak memiliki rasa. Kalaupun ada, rasanya pahit. Di samping itu,polisakarida tidak mudah larut dalam air. 2 Contohnya ialah pati, glikogen, selulosa, pektin, lignin, dan kitin. Setiap gram karbohidrat mengandung 4,1 kalori. Sumber karbohidrat diperoleh dari makanan pokok yang berasal dari padi, ketela, jagung, sagu, gandum, dan umbi-umbian. Selain itu, sumber makanan yang mengandung karbohidrat ditemukan pada roti, mie, tepung, selai, dan lain sebagainya. V.2.1 Uji Glukosa Untuk menguji glukosa digunakan reagen Benedict ( Fehling A dan B ). Percobaan dilakukan dengan cara menetesi tabung reaksi yang sudah berisi larutan yang akan diuji dengan larutan Fehling A dan B, lalu masing-masing tabung dipanaskan.Glukosa akan menghasilkan endapan merah bata. Hal yang menyebabkan dihasilkannya endapan merah bata ini karena dari Fehling yang memiliki ion Cu++ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan berwarna merah bata (Cu2O). V.2.2 Uji Amilum Dalam uji amilum, reagen yang digunakan adalah Iodium atau Lugol.Karbohidrat yang berwarna biru tua , bila terjadi penambahan larutan iodium ialah Amilum karena, diduga karena terjadi absorbsi molekul Iodium yang masuk dalam aliran spiral amilosa (pati) polisakarida. Apabila dipanaskan, spiral molekul akan merenggang dan kehilangan daya absorbsinya terhadap Iodin sehingga ia kembali menjadi tidak berwarna (warna sama seperti warna sampel awal). Iodium yang dipakai disini berfungsi sebagai indikator suatu senyawa polisakarida. Bila suatu senyawa/larutan dipanaskan dan diberi I2 menjadi biru, maka senyawa itu adalah polisakarida. Amilum merupakan polisakarida. V.3 Lemak Selain karbohidrat, tubuh dapat memperoleh energi yang berasal dari lemak. Lemak merupakan senyawa organik yang tersusun dari unsur-unsur C, H, O, dan kadang-kadang terdapat pula unsur P dan N. Cirinya yakni tidak dapat larut dalam air, tetapi mudah larut dalam zat pelarut organik seperti kloroform dan eter (Rochmah,dkk.,2006:175). Berikut ini adalah jenis-jenis lemak. 3 V.3.1 Berdasarkan susunan kimianya, lemak terbagi atas tiga macam yakni lemak sederhana, lemak majemuk, dan lemak turunan. V.3.1.1 Lemak sederhana Lemak sederhana merupakan lemak yang tersusun atas trigliserida, yaitu suatu senyawa triester yang terbentuk dari satu gliserol dan tiga asam lemak. Misalnya, lemak daging dan minyak. V.3.1.2 Lemak majemuk Senyawa yang tersusun atas lemak dan senyawa bukan lemak, seperti fosfat, protein, dan glukosa. Contohnya adalah fosfolipid, fosfatid, dan lipoprotein. V.3.1.3 Lemak turunan Senyawa hasil proses hidrolisis lemak.Contohnya, asam lemak, steroid, gliserol, dan kolesterol. Lemak memiliki berbagai macam fungsi dalam tubuh, antara lain sebagai sumber efisiensi dan penyimpanan energi, pelindung suatu bagian terutama di bawah kulit sehingga mencegah terlalu banyak kehilangan panas,sebagai bahan pokok membran plasma, dan sebagai alat untuk membatasi hilangnya air dari permukaan kulit. Sumber makanan yang mengandung lemak meliputi lemak hewani dan lemak nabati. Lemak nabati merupakan lemak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti minyak kelapa sawit, minyak kelapa, dan kacang tanah. Sedangkan lemak hewani ialah lemak yang berasal dari hewan, misalnya lemak pada daging, mentega, susu, dan kuning telur. Setiap 1 gram lemak dapat menghasilkan energi sebesar 9,3 kalori. V.4 Protein Salah satu zat penting bagi pertumbuhan tubuh adalah protein. Protein merupakan senyawa organik yang tersusun atas unsur-unsur seperti C, H, O, dan terkadang mengandung unsur S dan P. Hampir seperlima bagian tubuh kita tersusun atas senyawa organik ini. Sewaktu proses pencernaan berjalan, protein di dalam tubuh diubah menjadi molekul sederhana yang disebut asam amino. Dewasa ini, asam amino yang menyusun protein dan diperlukan dalam tubuh sekitar 20 macam. Asam amino dikelompokkan menjadi tiga jenis. Jenis pertama, asam amino yang mutlak diperlukan tubuh dan harus didapatkan dari luar, yakni asam amino 4 esensial. Asam amino semi esensial adalah asam amino yang dapat menghemat pemakaian asam amino lainnya. Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis di dalam tubuh manusia dengan bahan baku asam amino lainnya. Tabel 1 Jenis-jenis asam amino No Asam amino esensial Asam amino semi esensial 1 Isoleusin Arginin 2 Leusin Histidin 3 Lisin Sistin 4 Metianin Glisin 5 Fenilalanin Serin 6 Treonin Tirosin 7 Valin 8 Triptofan Asam amino nonesensial Alanin Asparagin Asam aspartat Asam glutamat Glutamin Prolin Berdasarkan sumbernya, protein dibedakan menjadi dua (Omegawati dan Kusumawati,2009:5). Protein hewani yaitu protein yang berasal dari hewan. Contohnya daging, ikan, susu, dan telur. Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Contohnya kacangkacangan dan sayur-sayuran. Di dalam tubuh, protein memiliki beberapa fungsi penting diantaranya, mendorong pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan struktur tubuh, mulai dari sel, jaringan, hingga organ ; menyediakan energi, 1 gram protein dapat menghasilkan energi 4,1 kalori ; menyeimbangkan cairan dalam tubuh ; berperan sebagai sistem buffer yang efektif. V.4.1 Uji Protein Uji protein biasanya menggunakan reagen Biuret. Buiret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+ dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Ketika sampel berubah menjadi ungu itu berarti bahwa sampel mengandung protein. Ikatan-ikatan peptida terjadi dengan frekuensi yang kurang lebih sama untuk 5 sebagian besar protein per gram bahan. Jadi untuk menentukan konsentrasi reaksi biuret protein dapat digunakan. Jika konsentrasi adalah lebih, sampel akan berubah menjadi ungu yang lebih mendalam. Karena protein dibuat dari asam amino, kehadiran ikatan-ikatan peptida selama uji Biuret protein akan selalu memberikan hasil positif untuk semua jenis makanan berbasis protein. VI. Cara Kerja : Kegiatan I : Uji amilum ( zat tepung ) 1. Ambillah 6 buah tabung reaksi, beri label 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 2. Masukkan 1 ml larutan bahan makanan ke dalam tabung reaksi sebagai berikut : Tabung 1 diisi dengan larutan kanji 10% Tabung 2 diisi dengan larutan apel Tabung 3 diisi dengan larutan pisang Tabung 4 diisi dengan larutan alpukat Tabung 5 diisi dengan larutan mangga Tabung 6 diisi dengan larutan salak 3. Ambillah tabung 1, kemudian diberi 2 tetes larutan yodium! 4. Catat perubahan warna yang terjadi : Warna yang terjadi merupakan ciri khas dari bahan makanan yang mengandung amilum. 5. Dengan langkah kerja yang sama seperti nomor 3 dan 4, lakukan terhadap tabung reaksi 2, 3, 4, 5, dan 6! 6. Tuliskan hasil pengamatan pada tabel! Kegiatan II : Uji glukosa 1. Ambil 6 buah tabung reaksi, kemudian beri tanda A, B, C, D, E dan F. 2. Isilah tiap-tiap tabung reaksi dengan 1 ml bahan makanan sebagai berikut : Tabung A dengan larutan glukosa 10% Tabung B dengan larutan apel Tabung C dengan larutan pisang 6 Tabung D dengan larutan alpukat Tabung E dengan larutan mangga Tabung F dengan larutan salak 3. Ambillah tabung A kemudian beri 3 tetes larutan Benedict atau Fehling A dan B lalu dikocok. 4. Panaskan tabung A di atas api spiritus sampai terjadi perubahan warna. Warna yang terjadi merupakan ciri khas dari bahan makanan yang mengandung glukosa. 5. Seperti cara kerja nomor 3 dan 4, lakukan terhadap tabung reaksi B, C, D, E, dan F! 6. Masukkan hasil pengamatan pada tabel! Kegiatan III : Uji protein Berilah tanda I, II, III, IV, V, dan VI pada pelat tetes! 1. Isi masing-masing pelat tetes dengan larutan sebagai berikut: Tabung I dengan putih telur Tabung II dengan larutan apel Tabung III dengan larutan pisang Tabung IV dengan larutan alpukat Tabung V dengan larutan mangga Tabung VI dengan larutan salak 2. Ambillah tabung I, kemudian diberi 2 tetes larutan Biuret lalu diaduk-aduk! 3. Amati perubahan warna yang terjadi! Warna yang terjadi merupakan ciri khas dari bahan makanan yang mengandung protein. 4. Dengan cara kerja yang sama dengan nomor 3 di atas, lakukan terhadap tabung reaksi II, III, IV, V, dan VI. 5. Catat hasil pengamatan pada tabel. Kegiatan IV : Uji lemak 1. Ambillah 1 lembar kertas HVS! 2. Olesi kertas HVS tersebut dengan minyak kelapa! 3. Amati perubahan yang terjadi pada kertas HVS! Perubahan yang terjadi pada kertas HVS merupakan ciri dari bahan makanan yang mengandung lemak. 7 4. Dengan cara kerja yang sama dengan nomor 2 di atas, lakukan terhadap bahan makanan lainnya. Baik itu apel, salak, alpukat, mangga, dan pisang. 5. Catat hasilnya pada tabel! VII. Hasil Pengamatan : Tabung reaksi nomor 1 2 3 4 Bahan makanan (dalam bentuk larutan) Kanji Apel Pisang Alpukat 5 6 I II III IV V VI A B C Mangga Salak Putih telur Apel Pisang Alpukat Mangga Salak Larutan glukosa 10% Apel Pisang D E F Alpukat Mangga Salak Bahan makanan Minyak kelapa Apel Alpukat Pisang Mangga salak Perubahan warna setelah diberi Yodium Biuret Fehling A + B Hitam Kecoklatan Hitam Hijau kecoklatan Hitam Cokelat Ungu Tak berubah Keunguan Tak berubah Tak berubah Keunguan Merah bata Merah bata Kuning kejinggaan Kuning Merah bata Merah bata Keadaan kertas HVS setelah diolesi bahan makanan tersebut Transparan Tidak transparan Transparan Tidak transparan Transparan Tidak transparan 8 VIII. Pertanyaan 1. Berdasarkan data pada tabel, apa saja kandungan zat makanan pada bahan makanan tersebut? 2. Bahan makanan manakah yang paling banyak macam kandungan zat makanannya? 3. Bahan makanan manakah yang merupakan : i. Sumber karbohidrat? ii. Sumber protein? iii. Sumber lemak? 4. Bagaimana pendapatmu mengenai kandungan zat makanan dari bahan makanan tersebut di atas? IX. Jawaban Pertanyaan/Pembahasan 1. Bahan Kandungan zat makanan makanan Amilum Gula Protein Apel + + Pisang + + + Alpukat Mangga + + Salak + + + Lemak + + - Keterangan : ( + ) artinya ada ( - ) artinya tidak ada 2. Bahan makanan yang paling banyak kandungan zat makanannya adalah pisang dan salak. 3. Bahan makanan yang merupakan : i. Sumber karbohidrat : apel, pisang, mangga, dan salak. ii. Sumber protein : pisang dan salak iii. Sumber lemak : alpukat dan mangga 4. Pendapat saya adalah semua bahan makanan di atas mengandung zat makanan yang diperlukan oleh tubuh, tapi tidak semua zat makanan ada di dalam bahan makanan tersebut. Bahan makanan tersebut ada yang mengandung protein, glukosa, amilum, dan lemak. Semua bahan makanan tersebut adalah buah-buahan. Ternyata buah-buahan tidak hanya mengandung vitamin, tetapi juga mengandung protein ( protein nabati ), karbohidrat, dan lemak. Untuk memenuhi kebutuhan gizi yang yang diperlukan oleh tubuh disarankan untuk makan buah setiap harinya. 9 X. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan yang telah dilakukan adalah hipotesis terbukti. Bahan makanan yang mengandung glukosa ditetesi larutan Benedict (Fehling A dan B) lalu dipanaskan di atas api akan mempelihatkan warna merah bata, bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan Biuret akan memperlihatkan warna ungu, bahan makanan yang mengandung amilum jika ditetesi dengan larutan yodium/lugol akan berwarna biru-kehitaman, bahan makanan yang mengandung lemak jika dioleskan pada kertas akan menyebabkan kertas tersebut transparan. Dari percobaan yang telah dilakukan terhadap bahan makanan seperti buah apel, pisang, alpukat, mangga, dan salak yang dibuat larutan, diperoleh bahwa : Buah apel mengandung karbohidrat Pisang mengandung karbohidrat dan protein Salak mengandung karbohidrat dan protein Mangga mengandung karbohidrat dan lemak Alpukat mengandung lemak 10 Daftar Pustaka Rochmah,Siti Nur,dkk.2006.Biologi SMA/MA Kelas XI.Yogyakarta:Pustaka Insan Madani. Omegawati,Wigati Hadi dan Rohana Kusumawati.2009.PR Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Semester 2.Klaten:Intan Pariwara. http://www.scumdoctor.com/Indonesian/nutrition/protein/BiuretTest-For-Proteins.html.diakses 26 Februari 2010. http://gudangmateri.blogspot.com/2009/12/uji-karbohidrat.html. diakses 26 Februari 2010. 11