KOTA SURABAYA A. KONDISI UMUM 1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Surabaya adalah 33.048 Ha dan luas wilayah laut yang dikelolah oleh Pemerintah Kota Surabaya sebesar 19.039 Ha.Kota Surabaya berbatasan langsung oleh Kabupaten Gresik di bagian barat, Kabupaten Sidoarjo di bagian selatan, Teluk Lamong di bagian utara dan Selat Madura di bagian timur. Secara geografis, Kota Surabaya terletak pada Galis Lintang Selatan antara 7 0 9’ – 70 21’ dan 1120 36’ – 1120 57’ Bujur Timur. 2. Topografi Secara umum keadaan topografi Kota Surabaya memiliki ketinggian tanah berkisar antara 0 – 20 meter di atas permukaan air laut. Sebagaian besar Kota Surabaya memiliki ketinggian tanah antara 0 – 10 meter (80,72%) yang menyebar di bagian timur, utara, selatan dan pusat kota. pada bagian barat Kota Surabaya memiliki ketinggian 10 – 20 meter di atas permukaan laut. 3. Geologi Karakteristik geologi tanah dan batuan pada Kota Surabaya meliputi : a. Daratan Alluvium Daratan alluvium (alluvial) ini memiliki kandungan kerakal, kerikil, lempung, dan setempat pecahan cakangan fosil. Penyebaran batuan ini terdapat disebagian besar wilayah kota yang meliputi bagian utara, selatan dan timur kota menyusur kearah pesisir pantai. Formasi Kabuh Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014 399 Mempunyai karakteristik : Kandungan batu pasir dan setempat kerikilan Berwarna kelabu tua Berbutir kasar Berstruktur perairan dan silang siur, konglomerat, terpilah buruk, kemas terbuka dan berstruktur lapisan bersusun. Penyebaran batuan formasi kabuh ini terdapat pada sebagian wilayah kecamatan Rungkut, Wonocolo, Tenggilis Mejoyo, Wiyung, Karang Pilang, Lakarsantri, Tandes, Sukomanunggal, Benowo dan Dukuh Pakis. Formasi Pucangan Berada di pusat kota menyebar kearah barat dan selatan dan terletak ditengahtengah antara batuan formasi kabuh dan formasi lidah. Penyebarannya terutama disebagian kecamatan Dukuh Pakis, Sawahan, Sukomanunggal, Tandes, Benowo, Wiyung, Lakarsantri, Karangpilang dan Gubeng. Formasi Lidah Letaknya dilingkupi oleh batuan dari formasi pucangan dan berlokasi di sebagian kecamatan Wonokromo, Sawahan, Dukuh Pakis, Lakarsantri, Karangpilang dan Wiyung. Karakteristik dari batuan formasi lidah ini adalah sebagai berikut : Kandungan batu lempung biru, setempat kehitaman dan batu lempung pasiran, kenyal, pejal, keras bila kering, lensa tipis, Miskin fosil Formasi Madura Batuan formasi madura ini hanya sebagian kecil terdapat di Kotamadya Surabaya yaitu terletak di Kecamatan Benowo yang berbatasan dengan Kabupaten Gresik, sifat dari batuan ini adalah sebagai berikut : Lapisan permukaan atas : Kandungan batu Gamping terumbu, putih, pejal berongga halus, setempat berlapis buruk, mengandung foram besar dan pecahan ganggang, Warna tanah, kecoklatan atau kehitaman. Lapisan permukaan bawah : Kandungan batu gamping kapuran, sangat ringan, agak keras, pejal setempat berlapis buruk, mengandung moluska, foram besar dan pecahan ganggang. Berwarna putih kekuningan 400 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014 Formasi Sonde Sedikit terdapat di Kota Surabaya tepatnya terletak di perbatasan Kecamatan Lakarsantri dengan Kabupaten Gresik. Kandungan batuannya terdiri dari napal tufan, diatome dan setempat bintal, gampingan serta berwarna putih kekuningan. 4. Hidrologi Hidrologi Kota Surabaya dialiri oleh Sungai Mas, Sungai Wonokromo Kali Mas Sungai utama yang berada di Kota Surabaya berasal dari Kali Brantas yang mengalir melalui Kota Mojekerto. Di kota ini Kali Brantas terbagi menjadi dua yakni Kali Porong dan Kali Surabaya yang dimensinya lebih kecil. Di Wonokromo Kali Surabaya terpecah menjadi dua anak sungai yaitu Kali Mas dan Kali Wonokromo. Kali Mas mengalir ke arah pantai utara melewati tengah kota sedang Kali Wonokromo ke arah pantai timur dan bermuara di selat Madura. Secara administratif, terdapat 8 kecamatan yang dilalui oleh Kali Mas, yang meliputi Kecamatan Wonokromo, Kecamatan Tegalsari, Kecamatan Gubeng, Kecamatan Genteng, Kecamatan Bubutan, Kecamatan Pabean Cantikan, Kecamatan Krembangan dan Kecamatan Semampir. Wilayah Kelurahan yang dilalui oleh Kalimas sebanyak 15 Kelurahan, yang meliputi : Kelurahan Ngagel, Darmo, Keputran, Gubeng, Pacarkeling, Genteng, Embong Kaliasin, Ketabang, Alon-alon Contong, Bongkaran, Krembangan Utara, Nyamplungan, Perak Utara, Krembangan Selatan dan Kelurahan Ujung. Kalimas yang mengalir ke arah utara Kota Surabaya dari Pintu Air Ngagel sampai kawasan Tanjung Perak memiliki bentuk sungai yang meliuk dan sebagian melurus, khususnya di bagian utara. Lebar penampang permukaan sungai bervariasi antara 20 m – 35 m. Bagian terlebar terdapat di Kelurahan Ngagel dengan lebar sungai sekitar 35 meter yaitu di dekat pintu air. Di daerah ini kondisi air termasuk paling bersih sehingga di sini air sungai banyak dimanfaatkan oleh warga sekitar sungai untuk mandi dan cuci (aktivitas MCK). Untuk lebar sungai tersempit terdapat di Kelurahan Bongkaran yaitu di dekat Jl. Karet dan Jl. Coklat dengan lebar sekitar 20 meter. Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014 401 Kedalaman Sungai Kalimas menurut data di Perum Jasa Tirta adalah antara 1 sampai 3 meter. Sedangkan kedalaman air antara 1 sampai 2 meter pada saat air laut pasang. Kedalaman sungai yang paling dalam berada pada kawasan Monkasel sampai kawasan Genteng. Secara relatif, ketersediaan raung terbuka hijau di sekitar Sungai Kalimas tidak luas. Lokasi yang efektif berupa Ruang Terbuka Hijau adalah di Kawasan Ngagel (Taman Wisata dan sebagian sempadan Sungai) dan di Taman Prestasi di Kawasan Genteng. Beberapa keadaan lingkungan yang dapat menggambarkan kondisi kualitas lingkungan di kawasan Kalimas, adalah sebagai berikut : a. Kualitas Air Sungai, Menurut hasil penelitian Laboratorium Perum Jasa Tirta, Kualitas air Sungai Kalimas tidak mencapai tingkat C (sesuai untuk perikanan dan peternakan). Dibandingkan dengan kualitas air sungai yang berada di alur Sungai Brantas lainnya (di luar kota Surabaya), kualitas air di Kalimas termasuk yang paling buruk. Kondisi tersebut tidak terlepas dari kontribusi sampah dan limbah yang dibuang ke Kalimas. Beberapa sumber buangan tersebut adalah kegiatan rumah tangga, pasar, saluran drainase, dan kegiatan non rumah tangga di sekitar Kalimas. b. Keberadaan Air Asin, Pertemuan antara air sungai (tawar) dengan air laut (asin) di Kalimas, sebenarnya berada di Kawasan Kayoon (terdapat pintu air). Namun karena daya dorong air tawar terhadap air laut di kawasan tersebut menyebabkan air Kalimas yang tawar dapat dirasakan mulai ujung selatan (kawasan Ngagel) sampai kawasan Monumen Kapal Selam (Monkasel). Air Sungai yang mulai terasa asin berada di alur antara Monkasel sampai Peneleh. Air Payau terdapat mulai kawasan Peneleh sampai kawasan Jembatan Merah atau Jembatan Petekan. Sedangkan air sungai yang benar-benar berupa air laut (asin) berada di kawasan mulai Jembatan Petekan hingga ke laut. c. Endapan atau Lumpur di Sungai, Secara umum pada semua area atau alur Sungai Kalimas terdapat lumpur. Endapan atau lumpur yang berada di Kalimas rata-rata memiliki kedalaman sekitar 1 meter. Sumber lumpur tersebut selain karena karakter fisik Sungai Kalimas, juga berasal dari Kali Surabaya dan saluran drainase kota (lewat saluran Darmo dan saluran Dinoyo). 402 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014 d. Lingkungan Kumuh, Beberapa kawasan di sekitar atau di tepian Kalimas, yang kondisinya kumuh dijumpai di kawasan Dinoyo, Gemblongan, sekitar Akhmad Jais, dan wilayah Surabaya utara. Kekumuhan tersebut di samping berupa fisik bangunan rumah yang tidak permanen, ukuran bangunan yang kecil, kepadatan bangunan yang tinggi, juga bangunan tersebut dibangun di atas badan air dengan buangan rumah tangga yang langsung ke badan air. Fungsi utama Kalimas pada saat ini adalah sebagai tempat pembuangan air dari saluran drainase yang ada di wilayah kota Surabaya, terutama yang berada di bagian tengah.. Kali Surabaya Kali Surabaya sebagai salah satu dari tiga sungai yang mengalir di Kota Surabaya merupakan sumberdaya alam dengan potensi air tawar cukup besar. Saat ini, Kali Surabaya mulai memperlihatkan indikasi adanya tekanan yang berlebihan terhadap ekosistemnya. Tentu saja akibat pemanfaatan yang tidak mengedepankan konsep keberlanjutan. Bantaran Kali Surabaya yang seharusnya berupa ruang terbuka hijau (RTH) juga banyak yang beralih fungsi lahan, mulai dari permukiman padat, sampai ratusan industri berskala kecil sampai besar. Kali Surabaya yang mengalir dari DAM Mlirip Mojokerto sampai DAM Jagir Surabaya, sepanjang 41 km, berperan penting bagi kehidupan masyarakat, khususnya yang tinggal di Kota Surabaya. Ini disebabkan air Kali Surabaya merupakan pasokan utama sumber air baku PDAM yang melayani lebih dari tiga juta penduduk Surabaya. Tidak hanya itu, Kali Surabaya juga memberikan peranan penting bagi masyarakat yang tinggal di bantarannya, termasuk masyarakat industri yang memanfaatkan air sungai sebagai salah satu komponen dalam proses produksinya. Saat tekanan terhadap Kali Surabaya oleh keberadaan berbagai limbah kegiatan yang ada di bantaran dan hulunya makin meningkat, maka dapat dipastikan kesehatan masyarakat Surabaya sebagai pengkonsumsinya pun akan juga terancam. Disinyalir saat ini, terdapat lebih dari 250 industri pada DAS Brantas, yang salah satu subnya adalah Kali Surabaya. Besarnya jumlah industri ini, mengilustrasikan betapa besar tekanan terhadap Kali Surabaya. Sementara itu, tidak banyak industri Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014 403 yang dilengkapi fasilitas pengolah limbah memadai, sehingga memanfaatkan Kali Surabaya sebagai tempat membuang limbahnya. Kali Jagir Kali Jagir merupakan salah satu anak Sungai Brantas yang mengalir di Kota Surabaya, berada di sepanjang Jl. Jagir Wonokromo. Akibat pencemaran air Kali Jagir berwarna keruh, dan saat ini Pemkot Surabaya telah memulai membersihkan Kali Jagir. Di sungai ini juga terdapat bangunan Pintu Air peninggalan Belanda yang saat ini masih dipergunakan untuk pengaturan debit air Kali Jagir. Letak pintu air tersebut tepat di sebelah Stasiun Kereta Api Wonokromo dan PDAM Surabaya. Air dari Kali Jagir juga diolah menjadi Air PDAM dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Surabaya. Dalam Kali Jagir, terdapat berbagai macam sumberdaya, di antaranya ikan air tawar, yang terkenal salah satunya ialah iwak keting dan udang. Setiap periode (beberapa bulan) sekali diadakan pembuangan endapan lumpur dari PDAM atau yang sering disebut warga sebagai "penggelontoran" ke aliran kali Jagir, biasanya ini menyebabkan ikan, udang serta beberapa jenis hewan air tawar lainnya mabuk, ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya untuk mendapat ikan tanpa bersusah payah, hanya dengan menggunakan jaring maka akan terjaring ikan-ikan mabuk. 5. Klimatologi Iklim Kota Surabaya dipengaruhi oleh perbedaan yang signifikan antara musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan berlangsung diantara bulan November sampai April dan musim kemarau berlangsung diantara bulan Mei sampai Oktober. Suhu rata-rata bulanan antara 27,90C di bulan Januari dan Juli hingga mencapai 30,30C di bulan Oktober. Pada musim hujan kelembaban rata-rata tiap bulannya mencapai 80%, sementara di musim kemarau turun hingga batas terendah 64%. Curah hujan bulanan tertinggi rata-rata terjadi pada bulan Desember, yaitu kurang lebih 317,9 mm, sementara yang terendah 0 mm pada bulan Juli-September. Akan tetapi, curah hujan tahunan rata-rata di Kota Surabaya dapat terjadi secara ekstrem yaitu kurang lebih 1891,5 mm pada tahun 1981. 404 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014 6. Penggunaan Lahan Proporsi penggunaan lahan di Kota Surabaya menunjukkan area perumahan sebesar 42% area yang masih berupa sawah, tegalan sebesar 16,24%, area tambak sebesar 15,20%, area dengan penggunaan kegiatan jasa dan perdangangan sebesar 10,76%, area untuk kegiatan industri sebesar 7,30% dan lahan yang masih kosong 5,50%. B. Demografi Penduduk kota Surabaya tercatat berjumlah 2.821.896 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki berjumlah 1.418.203 jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 1.403.693 jiwa. Tabel Demografi Kota Surabaya Kelamin Laki-Laki Perempuan Laki-laki & Perempuan Jumlah Penduduk 1.418.203 1.403.693 2.821.896 C. WILAYAH RAWAN BENCANA 1. Banjir Genangan/ daerah rawan banjir pada Kota Surabaya memiliki kisaran tinggi genangan antara 10 – 70 cm. Genangan/ daerah rawan banjir sebagian besar tersebar di daerah pusat Kota Surabaya dan daerah timur Kota Surabaya. Berikut adalah penjabaran luas genangan pada masing-masing daerah yang rawan terjadi genangan No Jenis genangan Luasan genangan 1 Genangan 0 – 10 cm 0,56 km2 2 Genangan 10 – 30 cm 33,8 km2 3 Genangan 30 – 50 cm 13,5 km2 4 Genangan 50 – 70 cm 5,8 km2 5 Genangan >70 cm 2 km2 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014 405 D. INFRASTRUKTUR 1. Jaringan Jalan Eksisting Jaringan jalan yang berada di Kota Surabaya adalah jaringan jalan yang berada dalam kewenangan Pemerintah Kota Surabaya. Jaringan jalan tersebut bertujuan untuk mendistribusikan pergerakan barang dan jasa (penumpang) baik lokal maupun regional. Sampai tahun 2013, panjang keseluruhan jalan yang ada di Surabaya adalah 1.677.979,24 km yang merupakan panjang keseluruhan jalan yang ada di masing-masing kecamatan dengan data sebagai berikut : Tabel Panjang Keseluruhan Jalan di Kota Surabaya No. Kecamatan Panjang jalan dalam kondisi baik (m') Panjang seluruh jalan di daerah tersebut (m') Capaian kinerja (%) 1 Kecamatan Gubeng 79.093,26 80.337,00 98,45 2 Kecamatan Gununganyar 47.515,45 48.416,00 98,14 3 Kecamatan Mulyorejo 99.473,86 101.350,52 98,15 4 Kecamatan Rungkut 189.684,35 193.664,63 97,94 5 Kecamatan Sukolilo 108.840,23 110.793,70 98,24 6 Kecamatan Tambaksari 58.768,43 59.796,00 98,28 7 Kecamatan Tenggilis Mejoyo 97.116,77 98.943,00 98,15 8 Kecamatan Benowo 27.603,13 28.120,50 98,16 9 Kecamatan Dukuh Pakis 30.800,04 31.272,00 98,49 10 Kecamatan Lakarsantri 21.979,14 22.446,00 97,92 11 Kecamatan Sambikerep 36.771,31 37.496,00 98,07 12 Kecamatan Sukomanuggal 89.999,19 91.933,44 97,90 13 Kecamatan Tandes 81.464,01 83.441,70 97,63 14 Kecamatan Pakal 7.903,62 8.098,00 97,60 15 Kecamatan Asemrowo 12.531,01 12.920,00 96,99 16 Kecamatan Kenjeran 27.647,34 28.073,00 98,48 406 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014 Panjang jalan dalam kondisi baik (m') Panjang seluruh jalan di daerah tersebut (m') Capaian kinerja (%) No. Kecamatan 17 Kecamatan Pabean Cantikan 28.203,19 28.557,00 98,76 18 Kecamatan Krembangan 41.410,43 42.278,00 97,95 19 Kecamatan Semampir 25.292,92 25.653,00 98,60 20 Kecamatan Bulak 16.553,54 16.957,00 97,62 21 Kecamatan Gayungan 69.543,47 70.734,00 98,32 22 Kecamatan Jambangan 24.259,36 24.620,00 98,54 23 Kecamatan Karangpilang 40.697,44 41.438,00 98,21 24 Kecamatan Sawahan 56.098,58 57.093,00 98,26 25 Kecamatan Wiyung 39.413,17 40.117,75 98,24 26 Kecamatan Wonocolo 68.199,80 69.543,00 98,07 27 Kecamatan Wonokromo 58.632,66 59.648,00 98,30 28 Kecamatan Bubutan 48.475,64 49.183,00 98,56 29 Kecamatan Genteng 38.682,61 39.231,00 98,60 30 Kecamatan Tegalsari 42.729,35 43.274,00 98,74 31 Kecamatan Simokerto 32.168,14 32.551,00 98,82 Jumlah 1.647.551,42 1.677.979,24 98,19 2. Jaringan Drainase Jaringan drainase Kota Surabaya di klasifikasikan berdasarkan fungsi drainasenya, yaitu fungsi drainase primer, drainase sekunder, drainase tersier. 3. Jaringan Air Minum Jaringan PDAM Kota Surabaya telah terdistribusi merata di setiap daerah. Jaringan PDAM kota Surabaya di klasifikasikan berdasarkan pendistribusiannya, yakni pipa primer dan pipa sekunder. E. DEMOGRAFI Data jumlah penduduk menurut jenis kelamin dan laju pertumbuhan penduduk Kota Surabaya tahun 20019 - 2013 No Uraian 2009 2010 2011 1. Jumlah Penduduk 2.938.225 2.929.528 3.024.321 3.125.576 3.200.454 Laki-Laki 1.474.874 1.469.916 1.517.341 1.566.072 1.606.875 Perempuan 1.463.351 1.459.612 1,506.980 1.559.504 1.597.579 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014 2012 2013 407 2. Laju pertumbuhan penduduk 1,2 Sumber: Dinas Kependudukan tahun 2013 -0,3 3,24 3,35 Data jumlah penduduk menurut kelompok umur Kota Surabaya tahun 2009 -2013 N o Kelompok Umur 1 200 9 2010 2011 Kelompok Umur 2012 2013 0-5 121.04 7 352.50 0 0-4 204.95 1 164.53 0 2 6-10 215.16 8 232.31 3 5-9 236.06 8 236.57 0 3 11-15 225.97 4 231.11 2 10-14 243.36 6 255.06 6 4 16-20 224.55 8 223.22 4 15-19 233.75 1 239.10 4 5 21-25 231.51 5 211.00 3 20-24 214.09 6 223.84 5 6 26-30 255.94 0 274.02 7 25-29 252.55 0 231.48 1 7 31-35 281.30 2 283.69 0 30-34 295.30 6 295.73 4 8 36-40 278.80 1 280.15 4 35-39 284.97 7 291.73 5 9 41-45 268.39 4 258.64 0 40-44 280.65 2 285.81 6 10 46-50 227.28 5 219.31 9 45-49 235.75 9 257.91 1 11 51-55 191.58 6 185.43 9 50-54 197.70 6 208.91 7 12 56-60 148.96 0 135.05 6 55-59 154.19 6 171.34 1 13 >60 287.16 6 256.33 3 60-64 101.81 2 121.64 2 14 65-69 67.385 75.545 15 70-74 55.580 60.390 16 75+ 67.421 80.827 *Data pada tahun 2009 tidak tersedia *Tahun 2010 dan 2011 data kelompok umur yang tersedia adalah range 5 angka Sumber: Dinas Kependudukan tahun 2013 408 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014 2,4 F. PENDIDIKAN Angka partisipasi sekolah menurut kelompok usia sekolah tahun 2009-2013 (persen) No Kelompok Umur 2009 1 7-12 92,93 2 13-15 80,17 3 16-18 83,79 Sumber: Dinas Pendidikan, tahun 2013 2010 92,95 90 82,13 2011 93,02 90,26 85,77 2012 93,97 92,63 87,77 2013 95,34 92,88 90,12 Penduduk dan tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan tahun 2009-2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 1 Tidak/belum pernah sekolah 659.836 554.651 562.741 542.060 570.823 2 Tidak Tamat SD 45.948 115.772 143.003 188.153 206.025 3 SD/Sederajat 709.422 654.041 639.851 620.394 613.327 4 SMP/Sederajat 384.057 391.845 407.656 428.521 4.366.625 5 SMA/Sederajat 799.666 848.580 892.073 947.216 965.748 6 Perguruan Tinggi 338.235 364.639 378.967 399.197 878.597 *Data penduduk 15 tahun keatas dengan tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan tidak tersedia G. KESEHATAN Angka harapan hidup tahun 2009 -2013 No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013* 1 Angka harapan hidup 70,71 71,02 71,33 77,42 72,36 *Angka harapan hidup menurut jenis kelamin tidak tersedia. Sumber: BPS Kota Surabaya, 2013 H. KETENAGAKERJAAN Indikator ketenagakerjaan tahun 2009-2013 No 1 2 3 4 Uraian Jumlah Angkatan Kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (dalam persen) Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun keatas mengganggur Tingkat Pengangguran Terbuka (dalam persen) 2009 1.372.41 9 62,92 2010 1.336.93 2 63,02 2011 1.475.14 7 68,52 2012 1.419.67 7 66,12 2013 1.473.46 5 68,37 118.457 91.390 75.954 71.977 77.861 8,63 6,84 5,15 5,07 5,28 Sumber: BPS Kota Surabaya, 2013 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014 409 I. INOVASI DAERAH Inovasi daerah yang dilakukan oleh Kota Surabaya sebagai bidang dalam rangka kemajuan pembangunan Kota Surabaya adalah Inovasi pengembangan dalam hal pelayanan, yaitu Surabaya Single Window. Surabaya Single Window yang selanjutnya disingkat SSW adalah sistem yang memungkinkan dilakukannya suatu penyampaian data dan informasi secara tunggal, pemrosesan data dan informasi secara tunggal dan sinkron serta pembuatan keputusan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam hal pelayanan perizinan dan non perizinan. Tujuan dilakukan SSW ini adalah untuk memangkas alur birokrasi dalam pengajuan izin. 410 Dokumentasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur Tahun 2014