HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN

advertisement
KULIAH 2
HUBUNGAN AIR, TANAH
DAN TANAMAN
HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN
Hubungan air tanah dan Tanaman
Fungsi air bagi tanaman
• Menjaga tekanan sel
• Menjaga keseimbangan suhu
• Pelarut unsur hara
• Bahan fotosintesis
Kebutuhan air tanaman sebagian besar
diambil dari dalam tanah
Kadar lengas tanah harus terjaga
Kebutuhan air tanaman
FUNGSI AIR
•
•
•
•
Penyusun tubuh tanaman (70%-90%)
Pelarut dan media reaksi biokimia
Media transpor senyawa
Memberikan turgor bagi sel (penting untuk
pembelahan sel dan pembesaran sel)
• Bahan baku fotosintesis
• Menjaga suhu tanaman supaya konstan
Bentuk Air Tersedia
• Air kapiler, terletak antara titik layu tetap
(batas bawah) dan kapasitas lapangan
(batas atas)
• Air tidak tersedia, air higroskopis (kurang
dari titik layu tetap) dan air gravitasi (di
atas kapasitas lapangan)
AIR TANAH 3 macam :
1. air higroskopis : ~ tak dpt digunakan oleh tnm
krn terikat kuat oleh partikel tnh dg gaya
absorpsi
2. air kapiler : air yg mengelilingi butir tnh secara
kontinyu & terdpt dlm ruang kapiler.
air ini yg dpt dimanfaatkan tanaman.
3. air gravitasi : tak dpt digunakan tanaman krn
air ini selalu bergerak bebas ke bawah akibat
gaya gravitasi .
Pola pergerakan air gravitasi dalam tanah
AIR TERSEDIA BAGI TANAMAN :
> Air yg berada antara kapasitas lapang & titik layu
~ kapasitas lapang (field capacity) : keadaan yg
optimal utk pertumbuhan tnm krn kondisi ini
tersedia air dan udara dlm pori-pori tnh,
tegangannya (1/10=1/3) atm
~ titik layu (wilting poin) : kondisi dimana KA tnh
terikat kuat oleh butir tnh, shg tnm tak dpt
menyerapnya. Besarnya tergantung : textur &
grm tanah
~ KA diatas FC dan dibawah WP tak tersedia bagi
tanaman
Air pada kapasitas lapangan
menguntungkan
• Adanya imbangan antara pori makro dg
mikro
• Sebagian besar nutrisi dalam bentuk
terlarut
• Permukaan akar memiliki luasan terbesar
untuk menjalankan proses difusi ion dan
aliran masa ion
Keberadaan air dalam tanah
Air Membatasi Pertumbuhan
• Jumlah terlalu banyak  sering menimbulkan
genangan, dan cekaman aerasi
• Jumlahnya terlalu sedikit  sering menimbulkan
cekaman kekeringan
•  perlu upaya pengaturan lengas tanah supaya
optimum, melalui pembuatan saluran drainase
 mencegah terjadinya genangan, dan saluran
irigasi  mencegah cekaman kekeringan
• Air hujan dan irigasi masuk ke tanah lewat
infiltrasi, mengisi pori mikro tanah, tertahan
sebagai lengas
• Air tanah memiliki energi kinetik dan
potensial
• Energi kinetik sangat rendah, bergerak
sangat lambat
• Energi potensial tinggi, penjumlahan dari
potensial gravitasi, potensial matrik,
potensial tekanan, dan potensial solut
• Status air tanah digambarkan oleh
kandungan lengas
• Status air tanah tergantung pada tekstur
dan struktur tanah
• Tanah lempung menyimpan air lebih
banyak daripada tanah pasir, kekeringan
di tanah lempung terjadi lebih lambat
Kapasitas Lapangan
• Seluruh pori mikro terisi air
• Batas atas air tersedia bagi tanaman
• Diukur berdasarkan kandungan lengas
setelah tanah jenuh dibiarkan bebas
terdrainasi selama 2 – 3 hari
• Cara lain: ditentukan pada tanah jenuh
yang mengalami tekanan pada 0.01 Mpa
(pasiran) – 0.033 Mpa (lempungan)
Titik Layu Permanen
• Air yang ada berupa air higroskopis
• Batas bawah air tersedia
• Ditentukan dengan mengukur kandungan
lengas pada saat tanaman indikator layu,
dan tidak dapat segar kembali setelah
dibiarkan semalam di udara basah
• Cara lain: dengan mengukur kandungan
lengas dari tanah jenuh setelah diberi
tekanan 1.5 Mpa di alat piring tekan
• Titik layu tetap bukan merupakan tetapan
tanah, lebih merupakan tetapan tanaman
• Titik layu tetap lebih tergantung pada
tekanan turgor sel-sel tanaman. Tekanan
turgor dipengaruhi oleh komponen osmotik
daun, cuaca yang mempengaruhi
transpirasi dan komponen yang
mempengaruhi ketersediaan air tanah
• Tidak ada batas bawah ketersediaan air
yang tegas untuk berbagai tanaman
Genangan
• Kandungan lengas tanah di atas kapasitas
lapangan
• Menimbulkan dampak yang buruk terhadap
pertumbuhan dan hasil tanaman
• Dampak genangan: menurunkan pertukaran gas
antara tanah dan udara yang mengakibatkan
menurunnya ketersediaan O2 bagi akar,
menghambat pasokan O2 bagi akar dan
mikroorganisme (mendorong udara keluar dari
pori tanah maupun menghambat laju difusi)
• Pada kondisi genangan, < 10% volume
pori yang berisi udara
• Sebagian besar tanaman pertumbuhan
akarnya terhambat bila < 10% volume pori
yang berisi udara dan laju difusi O2 kurang
dari 0.2 ug/cm2/menit
• Kondisi lingkungan kekurangan O2 disebut
hipoksia, dan keadaan lingkungan tanpa
O2 disebut anoksia (mengalami cekaman
aerasi)
• Kondisi anoksia tercapai pada jangka
waktu 6 – 8 jam setelah genangan, karena
O2 terdesak oleh air dan sisa O2
dimanfaatkan oleh mikroorganisme
• Pada kondisi tergenang, kandungan O2
yang tersisa di tanah lebih cepat habis bila
ada tanaman
• Laju difusi O2 di tanah basah 20000 kali
lebih lambat dibandingkan di udara
• Laju penurunan O2 dipengaruhi oleh
tekstur tanah
• Pada tanah pasiran, kehabisan O2 terjadi
pada 3 hari setelah tergenang sedangkan
pada tanah lempungan terjadi < 1 hari,
porositas lempungan < daripada pasiran
• Penurunan O2 dipercepat oleh
keberadaan tanaman di lahan, akar
tanaman menyerap untuk respirasi
• Akar tanaman legum berbintil memerlukan
O2 6x lebih banyak dibandingkan yang
dibuang bintilnya (30 : 4.3 ul O2/g/menit)
• Genangan selain menimbulkan penurunan
difusi O2 masuk ke pori juga akan
menghambat difusi gas lainnya, misal
keluarnya CO2 dari pori tanah. CO2
terakumulasi di pori, pada tanah yang baru
saja tergenang 50% gas terlarut adalah
CO2, sebagian tanaman tidak mampu
menahan keadaan tersebut
• dampak kelebihan konsentrasi CO2
mempunyai pengaruh lebih kecil
dibandingkan defisiensi O2
• Genangan mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan
biologi tanah
• Struktur tanah rusak, daya rekat agregat lemah,
penurunan potensial redoks, peningkatan pH
tanah masam, penurunan pH tanah basa,
perubahan daya hantar dan kekuatan ion,
perubahan keseimbangan hara
• Tanaman yang tergenang menunjukkan gejala
klorosis khas kahat N
• Kekahatan N terjadi karena penurunan
ketersediaan N maupun penurunan
penyerapannya
• Pada kondisi tergenang ketersediaan N dalam
bentuk nitrat sangat rendah karena proses
denitrifikasi, nitrat diubah menjadi N2, NO, N2O,
atau NO2 yang menguap ke udara
• Pada proses denitrifikasi, nitrat digunakan oleh
bakteri aerob sebagai penerima elektron dalam
proses respirasi
• Genangan berdampak negatif terhadap
ketersediaan N, ada keuntungan dari timbulnya
genangan yaitu peningkatan ketersediaan P, K,
Ca, Si, Fe, S, Mo, Ni, Zn, Pb, Co
• Genangan berpengaruh terhadap proses
fisiologis dan biokimiawi  respirasi,
permeabilitas akar, penyerapan air dan
hara, penyematan N
• Genangan menyebabkan kematian akar
pada kedalaman tertentu  akan memacu
pembentukan akar adventif di bagian
dekat permukaan tanah pada tanaman
yang tahan genangan
• Kematian akar menjadi penyebab
kekahatan N dan cekaman kekeringan
fisiologis
• Tanaman legum  genangan menghambat
pertumbuhan akar dan tajuk, serta menghambat
perkembangan dan fungsi bintil akar
• Fungsi bintil akar terganggu krn terhambatnya
aktivitas enzim nitrogenase dan pigmen
leghaemoglobin, kemampuan fiksasi N2 akan
menurun
• Tanaman kedelai termasuk tanaman yang tahan
genangan, mampu membentuk akar adventif
dan bintil akar pada akar tersebut, efek
genangan akan hilang begitu akar adventif
terbentuk
• Pengaruh genangan pada tajuk tanaman:
penurunan pertumbuhan, klorosis, pemacuan
penuaan, pengguguran daun, pembentukan
lentisel, penurunan akumulasi bahan kering,
• Besarnya kerusakan tanaman sebagai dampak
genangan tergantung pada fase pertumbuhan
tanaman. Fase peka genangan: fase perkecambahan, fase pembungaan, dan pengisian
• Genangan pada fase perkecambahan
menurunkan jumlah biji yang berkecambah
(perkecambahan sangat memerlukan O2)
• Genangan yang terjadi pada fase pembungaan
dan pengisian menyebabkan banyak bunga dan
buah muda gugur
KEKERINGAN
• Kekeringan menimbulkan cekaman bagi
tanaman yang tidak tahan kering
• Kekeringan terjadi jika lengas tanah lebih
rendah dari titik layu permanen
• Kondisi di atas timbul karena tidak adanya
tambahan lengas baik dari air hujan
maupun irigasi sementara
evapotranspirasi tetap berlangsung
• Cekaman kekeringan dibagi 3 kelompok yaitu:
a. Cekaman ringan  jika potensial air daun
menurun 0.1 Mpa atau kandungan air nisbi
menurun 8 – 10 %
b. Cekaman sedang  jika potensial air daun
menurun 1.2 s/d 1.5 Mpa atau kandungan air
nisbi menurun 10 – 20 %
c. Cekaman berat  jika potensial air daun
menurun >1.5 Mpa atau kandungan air nisbi
menurun > 20%
 jika tanaman kehilangan lebih dari separoh
air jaringannya dapat dikatakan tanaman
mengalami kekeringan
• Pertumbuhan dan hasil tanaman tidak
hanya dipengaruhi oleh cekaman
kekeringan, merupakan hasil integrasi dari
semua pengaruh cekaman pada proses
fotosintesis, respirasi, metabolisme
pertumbuhan, dan reproduksi
• Proses fisiologis untuk mengetahui
dampak kekeringan yang dapat diukur 
bukaan stomata, laju metabolisme,
kerusakan enzim, dan kerapatan akar
• Faktor yang mempengaruhi penurunan
pertumbuhan secara langsung bukan
potensial air, tetapi potensial osmotik atau
tekanan turgor.
• Tekanan turgor sel tanaman akan
mempengaruhi aktivitas fisiologis 
pengembangan daun, bukaan stomata,
fotosintesis, dan pertumbuhan akar
• Tanaman yg tahan cekaman kekeringan,
tekanan turgor daun tetap dipertahankan
meski kandungan lengas tanah dan air
jaringan menurun. Hal ini terjadi melalui
penurunan potensial osmotik daun yang
disebut penyesuaian osmotik
• Penyesuaian osmotik dapat dilakukan
melalui akumulasi atau sintesis zat terlarut
yang menurunkan potensial solut dan
mempertahankan turgor sel
• Zat yang sering dihasilkan tanaman untuk
penyesuaian osmotik pada tanaman yang tahan
cekaman kekeringan adalah senyawa prolin
yang terakumulasi di jaringan daun
• Kandungan prolin pada daun yang mengalami
cekaman kekeringan 10 – 100 kali lipat
dibandingkan tanaman yang kecukupan air
• Pada tanaman yang mengalami cekaman, prolin
merupakan komponen asam amino terbesar
dalam jaringan (30% dari total nitrogen terlarut)
Download