devie. pilihan investasi keluarga pada 2009 - Faculty e

advertisement
PILIHAN BERINVESTASI UNTUK KELUARGA PADA 2009
(SAVING MINDED VERSUS INVESTING MINDED)
Pak Devie, Menurut saya, 2008 adalah tahun kelabu. Sebab, banyak orang yang bangkrut ketika berinvestasi.
Padahal mereka berinvestasi pada perusahaan keuangan berkaliber internasional. Hal ini membuat saya merasa
ragu untuk berinvestasi pada produk keuangan di tahun 2009, karena saya yakin badai krisis keuangan belum
berlalu. Bagaimana keluarga menyikapi hal ini. Terimakasih atas jawabannya.
Budiman, Surabaya
Jawaban
Selamat memasuki tahun baru 2009. Pertanyaan anda membuktikan bahwa anda termasuk orang yang
menyadari pentingnya berinvestasi. Ada dua aliran pemikiran yang melandasi dalam berinvestasi yakni
pertama, saving minded atau orang yang melakukan investasi untuk melindungi nilai uang yang dimiliki agar
tidak tergerus inflasi dan kedua, investing minded atau orang melakukan investasi untuk melipatgandakan
kekayaan. Aliran pertama cenderung mengutamakan keamanan uang yang dimiliki (safety) dibanding hasil
investasi yang diperoleh (return), sedangkan aliran kedua merupakan kebalikannya karena orang yang
melakukan investasi lebih mengutamakan hasil investasi (return) yang besar dibanding keamanan uang yang
dimiliki (safety). Perbedaannya pada prioritas return dan safety.
Dalam kondisi keuangan yang belum stabil hendaknya keluarga mulai berfikir untuk mengikuti aliran pertama,
yang penting uang tidak mengalami penurunan nilai karena inflasi. Tempat berinvestasi yang sesuai dengan
aliran pertama adalah produk deposito perbankan. Asalkan anda tahu benar bahwa bunga yang ditawarkan dan
dana yang ditempatkan tidak melebihi garansi dari lembaga penjaminan simpanan (LPS). Uang yang dimiliki
tidak akan berkurang, tetapi belum ditemukan orang yang menikmati peningkatan nilai kekayaan keluarga yang
spetakuler karena mengikuti aliran pertama.
Aliran kedua memang lebih cocok pada kondisi keuangan yang sedang bertumbuh karena angka pertumbuhan
ekonomi negara yang fantastis dan peningkatan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang fantastis otomatis
memicu peningkatan nilai investasi produk keuangan seperti reksadana, saham. Dampaknya, banyak orang
menikmati peningkatan nilai kekayaan keluarga yang fantastis karena mengikuti aliran kedua. Tetapi anda perlu
jeli melihat bahwa nilai kekayaan keluarga dalam produk keuangan seperti reksadana campuran, reksadana
saham, dan saham sangat setia mengikuti kondisi ekonomi, sehingga ketika terjadi badai keuangan 2008 yang
dasyat dan cepat dan berujung terjadinya badai ekonomi menyebabkan penurunan nilai kekayaan keluarga
dalam jumlah yang dasyat dan cepat pula.
Menjadi pengikut aliran kedua hendaknya berinvestasi pada produk-produk keuangan yang sudah jelas diatur
dalam sistem keuangan Indonesia, setiap produk keuangan pasti ada yang menjadi ”regulator”, seperti produk
future diatur oleh Bapepti, produk perbankan diatur oleh Bank Indonesia, produk saham dan obligasi beserta
turunnannya diatur Bapepam-LK. Jadi ketika ditawari produk keuangan termasuk dari lembaga keuangan
kaliber internasional, anda harus bertanya ”siapa yang mengaturnya?” agar tidak menjadi korban menjadi
pengikut aliran kedua.
Anda juga harus memiliki timing (saat) berinvestasi yang tepat, agar tidak terjebak dalam dua situasi yang
kurang pas yakni situasi dimana anda mengikuti aliran pertama ternyata ekonomi lagi bertumbuh sehingga anda
hanya jadi penonton melihat orang lain mengalami pelipatgandakan nilai kekayaan keluarga, atau situasi
dimana anda mengikuti aliran kedua ternyata ekonomi belum stabil sehingga anda mengalami penurunan nilai
kekayaan keluarga. Oleh karena itu, anda harus senantiasa meng-update informasi ekonomi baik berskala
nasional dan internasional karena ekonomi dunia sudah seperti kartu domino akibat globalisasi ekonomi.
Selamat mencoba.
Devie., CFP
Download