Pak Devie, krisis keuangan telah menimpa saya - Faculty e

advertisement
PILIH KAYA ATAU PILIH SEJAHTERA?
Pak Devie, kami adalah keluarga baru. Kami sedang berupaya menyamakan tujuan keluarga. Kami percaya
kesamaan tujuan keluarga akan memudahkan kami menjalani kehidupan berkeluarga. Bahkan, kami dapat
melewati berbagai permasalahan keuangan yang menimpa keluarga. Mohon Pak devie memberi arahan dalam
menentukan tujuan keluarga kami. Terimakasih atas jawabannya.
Hera, Surabaya
Pertanyaan anda sangat mendasar dalam membangun sebuah keluarga. Memang benar, keluarga yang harmonis
hanya dapat terjadi apabila keluarga sudah merumuskan dan menyepakati tujuan keluarga. Keluarga dapat
memilih dua akternatif tujuan keluarga agar terhindar dari berbagai potensi masalah keuangan keluarga. Dua
alternatif tujuan keluarga yang dapat dipilih yaitu Kaya atau Sejahtera. Setiap tujuan keluarga yang dipilih pasti
mempengaruhi keluarga dalam memiliki pandangan tentang indikator keberhasilan keluarga (critical success
family), gaya hidup (life style), dan gaya berinvestasi (investment style).
Setiap keluarga pasti memiliki indikator keberhasilan (IK) keluarga. Tanpa menyepakati IK keluarga akan sulit
mengukur apakah keluarga ini berhasil atau tidak. Jangan sampai keberhasilan keluarga tetangga menjadi
orientasi (benchmark) keluarga anda. Tentu saja IK keluarga bertujuan kaya berbeda dengan IK keluarga
bertujuan sejahtera. Keluarga kaya cenderung mengukur keberhasilan keluarga hanya dari sisi keuangan. Tidak
bahagia kalau belum punya duit banyak. Sedangkan keluarga bertujuan sejahtera cenderung memiliki
keseimbangan antara ukuran keuangan dan non keuangan. Tidak punya duit banyak nggak masalah yang
penting bahagia, tentram, sehat, dan menjaga kebersamaan.
Keluarga yang bertujuan kaya atau sejahtera akan berbeda dalam memilih gaya hidup keluarga. Gaya hidup
merupakan pembeda aktivitas keluarga satu dengan keluarga yang lain. Keluarga yang memiliki tujuan kaya
cenderung memilih gaya hidup yang berorientasi untuk mendapatkan status (pengakuan) berupa prestis dan
citra tertentu (status stream). Sedangkan keluarga yang memiliki tujuan sejahtera cenderung berorientasi untuk
memiliki aktivitas sesuai dengan kebermanfaatannya (benefit stream). Tentu saja, keluarga yang mengikuti
aliran status akan menanggung biaya keluarga yang lebih besar dibanding keluarga beraliran kebermanfaatan.
Konsekuensinya keluarga bertujuan kaya akan memicu untuk meningkatkan pendapatan bukan mengencangkan
ikat pinggang. Sebaliknya keluarga yang memilih sejahtera lebih fokus pada mengencangkan ikat pinggang
dibanding meningkatkan pendapatan. Artinya, jika pendapatan meningkat 10%, keluarga ini hanya menaikkan
biaya keluarga 5% saja.
Gaya berinvestasi keluarga bertujuan kaya juga pasti berbeda dengan keluarga bertujuan sejahtera. Gaya
berinvestasi akan mempengaruhi keluarga dalam memilih produk investasi. Setiap kali membeli produk
investasi, keluarga pasti mempertimbangkan hasil investasi, resiko investasi, dan waktu pengembalian investasi.
Tingginya biaya hidup keluarga kaya cenderung mempengaruhi keluarga untuk lebih memilih produk investasi
yang menjanjikan hasil investasi tinggi dan cepat disertai dengan toleransi yang sangat tinggi terhadap resiko
berinvestasi. Sebaliknya keluarga bertujuan sejahtera cenderung memilih produk investasi yang aman. Produk
investasi dikatakan aman, jika hasil investasi logis, waktu pengembalian investasi panjang dan
berkesinambungan, dan resiko hilangnya pokok investasi yang rendah. Keluarga bertujuan kaya berbeda
dengan keluarga bertujuan sejahtera setiap kali menanggapi iming-iming para penjual produk investasi.
Keluarga bertujuan kaya akan terlebih dahulu bertanya ”Berapa hasil investasinya?, dan selanjutnya (semoga
tidak lupa) ” Kemana duit diputar?”. Kalau keluarga bertujuan sejahtera terlebih dahulu bertanya ” Kemana duit
diputar?, jika logis, pertanyaan akan dilanjutkan. Selamat Mencoba.
Devie., CFP
Download