kombinasi susu dengan air kelapa pada proses

advertisement
TUGAS MATA KULIAH
PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI
DISUSUN OLEH :
Rizky Ditya Larasati
(125100300111010)
blog.ub.ac.id/rizkylarasati
Rinda Hartati Damanik
(125100301111014)
blog.ub.ac.id/rindadamanik
Tiara Ariqoh Bawindaputri (125100301111018)
blog.ub.ac.id/ tiaraariqohbawindaputri
Kelas : L
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2013
VITAMIN A (RETINOL)
Vitamin A atau dikenal juga dengan nama Retinol merupakan vitamin
yang sangat diperlukan tubuh. Retinol adalah bentuk hewan vitamin A yang
disimpan dalam hati setelah penyerapan dan digunakan oleh tubuh ketika
dibutuhkan.
1. Kandungan Vitamin A dalam Beberapa Makanan
2. Fungsi Vitamin A bagi Kesehatan
Menurut Persatuan Ahli Gizi Indonesia (2009), fungsi vitamin A selain
untuk kesehatan mata adalah :
1.
Mengoptimalkan perkembangan janin
Vitamin A sangat penting bagi ibu hamil. Karena sifatnya mudah larut
dalam air dan lemak sehingga diperlukan untuk kesehatan si jabang bayi. Seperti
membantu perkembangan sel mata, organ mata, untuk pertumbuhan tulang, untuk
kesehatan kulitnya, dan membantu perkembangan jantung.
2.
Menghambat sel kanker payudara
Berdasarkan penelitian terbaru ilmuan asal Amerika, diungkapkan bahwa
vitamin A ini dapat menghambat pertumbuhan kanker yang sering menyerang
wanita, yaitu kanker payudara. Walau tidak secara langsung, namun bentuk
turunannya berupa asam retinoat atau retinol inilah yang akan menghambat
pertumbuhan
jaringan
kanker
itu
sendiri.
3.
Meningkatkan kekebalan tubuh (Imunitas)
Vitamin A yang mengandung retinil palmitat dan retinil asetat dapat
mencegah infeksi dari berbagai macam organisme kecil yang dapat merugikan
tubuh. Seperti bakteri yang mencoba masuk dalam tubuh melalui pernafasan dan
makanan.
4.
Menghambat proses penuaan dini
Vitamin A ini sendiri dapat menghasilkan antioksidan yang mana bisa
menangkal radikal bebas. Radikal bebas ini adalah udara tidak bersih yang
terhirup oleh organ pernafasan kita. Karena semakin tinggi reaksi antioksidan itu
sendiri maka semakin banyak polusi yang masuk ke dalam tubuh. Namun dengan
vitamin A ini, maka kerusakan akibat radikal bebas dapat dicegah untuk
memperlambat proses penuaan pada kulit.
3. Defisiensi Vitamin A dan Akibatnya bagi Kesehatan
Defisiensi atau kekurangan vitamin A menyebabkan penyakit buta malam
(night blindness nyctalopia), degenerasi epitel, kornifikasi yang berlebihan atas
epitel squamous berstrata, serta meningkatnya kepekaan terhadap infeksi karena
fungsi yang abnormal dari adrenal korteks, kurus, lemah, penurunan produksi,
penurunan daya tetas, peningkatan kematian embrio, xeropthalmia. Selain itu,
penyakit yang ditimbulkan akibat defisiensi atau kekurangan Vitamin A
diantaranya Hemeralopia yang timbul karena menurunnya kemampuan sel basilus
pada waktu senja, bintik bitot (kerusakan pada retina), Seroftalmia (kornea mata
mengering karena terganggunya kelenjar air mata), Keratomalasi (kornea mata
rusak sama sekali karena berkurangnya produksi minyak meibom), Frinoderma
(kulit kaki dan tangan bersisik karena pembentukan epitel kulit terganggu),
Pendarahan pada selaput usus, ginjal, dan paru-paru karena rusaknya epitel organ,
dan proses pertumbuhan terhenti (Sommer, 2003).
4. Suapan Anjuran Vitamin A
Setiap orang dewasa disarankan mendapatkan asupan 600-700 mikrogram
vitamin A per hari. Jumlah ini dapat dengan mudah didapatkan dari makanan yang
seimbang, terutama karena vitamin A juga dapat terbentuk dari beta- karoten.
Untuk membentuk satu mikrogram vitamin A, Anda memerlukan enam
mikrogram beta-karoten. Setiap 100 g wortel mentah mengandung 1.067
mikrogram vitamin A dalam bentuk beta-karoten (sekitar 6.400 mikrogram).
Artinya, dengan 100 g wortel Anda sudah memenuhi lebih dari 1,5 kali
rekomendasi harian rata-rata untuk vitamin A. Beta-karoten juga terdapat dalam
buah-buahan dan sayuran lain, pada tingkat lebih rendah, terutama di kubis, buahbuahan berwarna gelap, sayuran berdaun hijau dan kuning atau oranye
(PERSAGI, 2009).
5. Kehilangan Akibat Pemanasan (pengolahan) dan Penyimpanan
Vitamin A akan stabil dalam kondisi ruang hampa udara, namun akan
cepat rusak ketika dipanaskan dengan adanya oksigen, terutama pada suhu yang
tinggi. Vitamin tersebut akan rusak seluruhnya apabila dioksidasi dan
didehidrogenasi. Vitamin ini juga akan lebih sensitif terhadap sinar ultra violet
dibandingkan dengan sinar pada panjang gelombang yang lain (Palupi, 2007).
VITAMIN B1 ( TIAMIN )
Vitamin B1 atau thiamin adalah salah satu jenis vitamin B kompleks yang
larut dalam air. Tiamin ini ditemukan pada berbagai makanan dengan konsentrasi
yang rendah. Thiamin ini ditemukan banyak sekali di sumber makanan seperti
biji-bijian dan gandum.
1. Kandungan Vitamin B1 dalam Beberapa Makanan
2. Fungsi Vitamin B1 bagi Kesehatan
Thiamin memiliki banyak manfaat kesehatan bagi tubuh. Di antaranya (Devi,
2010) :
a. Meningkatkan Energi Tubuh
Thiamin membantu meningkatkan sirkulasi darah. Peningkatan sirkulasi
darah dapat membantu distribusi oksigen menuju seluruh jaringan tubuh. Semakin
tinggi kadar oksigen yang masuk menuju jaringan, semakin tinggi tingkat energi
tubuh. Terutama saat melakukan latihan intens.
b. Mencegah Anemia
Anemia menyebabkan hipoksia (kekurangan oksigen) pada penderitannya.
Hal ini juga memicu penurunan kadar hemoglobin dalam darah. Vitamin B1
berperan dalam membantu produksi sel darah merah dan meningkatkan aliran
oksigen ke seluruh tubuh dan mencegah anemia.
c. Membantu Metabolisme Glukosa
Vitamin B kompleks diperlukan untuk mengubah karbohidrat menjadi
glukosa yang pada gilirannya menghasilkan energi bagi tubuh agar berfungsi
optimal. Metabolisme karbohidrat memegang peran penting dalam menjaga
keseimbangan sistem tubuh, terutama pada organ hati (liver). Menjaga kadar
glukosa darah merupakan satu dari sekian banyak peran liver bagi tubuh.
Kemampuan liver untuk mensitesa glukosa tidak terlepas dari peran vitamin B1.
d. Menjaga Fungsi Otak
Penelitian telah menunjukkan bahwa thiamin dapat menjaga kadar darah
homocysteine pada tingkat yang sehat. Homosistein adalah senyawa asam amino
penting yang dibutuhkan oleh otak manusia. Jika asam amino tidak dikelola
dengan baik maka akan berpengaruh pada penurunan fungsi otak.
Seluruh fungsi sistem saraf, termasuk otak, diatur oleh vitamin B1, B6 dan
B12. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan seseorang rentan terhadap stres,
kecemasan, dan depresi. Daging sapi, hati, kerang dan ikan mengandung sejumlah
besar vitamin B kompleks.
e. Menjaga Sistem Pencernaan
Karena larut dalam air, vitamin B kompleks mampu memperbaiki
pencernaan dan produksi asam klorida (HCL) yang berfungsi memecah lemak,
protein, dan karbohidrat. Vitamin B1, B2, B3 dan B6 sangat penting dalam
menjaga pencernaan sehingga kekurangan vitamin ini akan memicu masalah
pencernaan parah.
f. Mencegah Neuropati
Neuropati sebagai penyakit yang banyak menyerang orang berusia 40
tahun ke atas memang sulit dihindari seiring dengan penurunan kemampuan tubuh
untuk melakukan regenerasi saraf. Namun masih ada cara agar neuropati tidak
menghampiri tubuh kita. Salah satunya adalah meningkatkan konsumsi vitamin B
(termasuk B1) sejak dini untuk menjaga sistem saraf sehingga dapat bekerja
dengan baik.
g. Menghasilkan Energi
Vitamin B1 berperan penting dalam mengubah glukosa menjadi energi.
Vitamin ini bertindak sebagai ko-enzim pada proses pengubahan glukosa untuk
menghasilkan energi yang digunakan untuk fungsi organ tubuh khususnya
jantung, otak, paru-paru, dan ginjal.
h. Membantu Fungsi Kardiovaskular (Jantung dan Pembuluh Darah)
Vitamin B1 bertanggungjawab terhadap produksi acetylcholine, suatu
neurotransmitter yang menyalurkan pesan ke otot dan syaraf. Defisiensi vitamin
B1 dapat menyebabkan berkurangnya neurotransmitter dan menyebabkan denyut
jantung tidak teratur. Defisiensi parah vitamin B1 dapat menyebabkan gagal
jantung kongestif.
i. Menjaga Kesehatan Mata
Vitamin B1 bersama dengan asam lemak omega-3 dan omega-6 membantu
menjaga kesehatan mata dan mencegah pembentukan katarak.
j. Meningkatkan Fungsi Otak
Vitamin B1 membantu menjaga fungsi otak dan meningkatkan memori dan
konsentrasi, Vitamin ini juga berperan mengurangi stress dan memperkuat syaraf.
Vitamin B1 digunakan untuk mengurangi perkembangan penyakit multiple
sclerosis, Alzheimer, cirrhosis, dan infeksi lainnya.
k. Melindungi Syaraf
Syaraf dilindungi lapisan pelindung berupa lapisan myelin. Kekurangan
vitamin B1 dapat melemahkan lapisan myelin syaraf. Kecukupan asupan vitamin
B1 menjamin pengembangan lapisan myelin syaraf dan membantu fungsi syaraf.
l. Membantu Pencernaan
Vitamin B1 membantu tubuh mengeluarkan asam hidroklorat yang penting
untuk membantu pencernaan makanan.
m. Membantu Produksi Sel Darah Merah
Vitamin B1 turut berperan dalam produksi sel darah merah yang sangat vital
bagi tubuh.
n. Meningkatkan Selera Makan
Vitamin B1 diketahui dapat meningkatkan selera makan sehingga menjamin
kecukupan nutrisi tubuh.
o. Melindungi Membran Mukosa
Membran mukosa melindungi tubuh kita dari mikroorganisma asing yang
dapat menyebabkan infeksi. Membran mukosa melindungi bagian dalam hidung,
paru-paru, dan kelopak mata. Vitamin B1 membantu pembentukan sel-sel baru
membran mukosa. Defisiensi vitamin B1 dapat menyebabkan membran mukosa
kering dan pecah.
p. Mengurangi Efek Penuaan
Vitamin B1 merupakan antioksidan yang memiliki kemampuan melawan efek
penuaan karena kerusakan sel.
3. Defisiensi Vitamin B dan Akibatnya bagi Kesehatan
Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan mengalami berbagai
gangguan, seperti kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beriberi, gangguan saluran pencernaan, jantung, dan sistem saraf. Untuk mencegah
hal tersebut, kita perlu banyak mengonsumsi banyak gandum,nasi, daging,
susu, telur, dan tanaman kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah
terbukti banyak mengandung vitamin B1 (Devi, 2010).
4. Suapan Anjuran Vitamin B1
Vitamin B1 (Thiamin), jumlah yang dianjurkan per hari sebanyak 1.5 mg.
Vitamin B1 untuk membantu melepaskan energi dari makanan serta
mempertahankan kesehatan susunan syaraf. Namun, menurut National Institutes
of Health, rekomendasi dosis harian vitamin B1 (tiamin) yang sebaiknya dipenuhi
adalah 1,1 miligram untuk wanita berusia 18 tahun ke atas, 1,4 mg bagi mereka
yang sedang hamil, dan 1,5 mg saat menyusui. Sedangkan anjuran dosis harian
vitamin B1 pada pria berusia 14 tahun ke atas adalah 1,2 mg per hari (Devi,
2010).
5. Kehilangan Akibat Pemanasan (pengolahan) dan Penyimpanan
Menurut Almatsier (2002), Vitamin B1 dapat rusak dan hilang dengan
beberapa perlakuan :
 Kehilangan thiamin bisa disebabkan karena larut dalam pencucian,
rusak selama penggilingan, perebusan, pengeringan, dan pemanasan.
 Kehilangan tiamin akan terminimalisasikan bila penanganan, penyimpanan
danpengolahan dilakukan dengan benar.
 Semakin tinggi suhu dan kadar air maka semakin besar kerusakan Tiamin,
walaupun bukan berarti bahwa kadar air yang ditingkatkan terus menerus
akan menyebabkan kerusakan tiamin yang makin besar.
 Tiamin tampak tidak akan terdestruksi ketika direbus dalam kondisi asam
untuk beberapa jam, namun akan terjadi kehilangan hingga 100% apabila
direbus dalamkondisi pH 9 selama 20 menit.
 Pengukusan akan merusak tiamin pada nasi sekitar 5%, namun perebusan
terutama jika menggunakan air yang
bersifat basa akan
menghasilkan kehilangan tiamin yang lebih besar lagi.





Perebusan, pressure cooking, dan pengukusan sayuran menghilangkan
kandungan tiamin hingga 70%.
Perebusan menghilangkan tiamin pada daging sebesar 15-40%,
sedangkanpemanggangan menghilangkan 40-60%.
Semakin tinggi suhu pemanggangan roti, semakin besar tiamin yang
hilang.
Pembuatan roti juga bisa menurunkan kadar tiamin hingga 3-35% dengan
rata-rata20% dan pemanggangan selama 30-70 detik menghasilkan
kerusakan tiamin sebesar 0-30%. Hal ini bisa dicegah dengan penambahan
natrium bikarbonat atau bakingpowder dalam adonan.
Tiamin mengalami kerusakan
nyata akibat pH netral dan basa, akibat udara atauoksigen serta panas,
dengan kerusakan maksimal akibat dimasak yaitu sebesar80%.
VITAMIN B2 (RIBOFLAVIN)
Vitamin B2 juga dikenal dengan nama riboflavin. Riboflavin membantu
tubuh dalam memecah dan menggunakan karbohidrat, lemak dan protein dalam
makanan.
1. Kandungan Vitamin B2 dalam Beberapa Makanan
2. Fungsi Vitamin B2 bagi Kesehatan
Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di
tubuh manusia. Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu
kompenenkoenzim flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN)
dan flavin adenine dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini
berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi.
Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah,
dan glikogen, serta
menyokong pertumbuhan berbagaiorgan tubuh,
seperti kulit, rambut, dan kuku. Vitamin ini juga berfungsi untuk menjaga kulit,
lapisan usus, dan sel-sel darah agar tetap sehat. Riboflavin dipercaya dapat
meningkatkan energi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengobati jerawat,
kram otot dan sindrom carpal tunnel. Selain itu, riboflavin juga berpotensi
membantu mencegah sakit kepala, migrain, dan katarak (VitaHealth, 2004).
1.
Membantu Metabolisma
Vitamin B2 berperan penting dalam proses metabolisma tubuh untuk
menghasilkan tenaga. Sumber energi dari makanan dapat berupa karbohidrat,
protein, atau lemak. Vitamin B2 membantu proses metabolisma karbohidrat,
protein dan lemak.
2.
Membantu Produksi Sel Darah Merah
Vitamin B2 bermanfaat membantu pembentukan sel darah merah
yangsangat diperlukan untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Tersedianya sel
darah merah yang cukup sangat penting untuk menjamin fungsi organ
berlangsung secara normal.
3.
Melindungi Syaraf
Vitamin B2 bermanfaat menjaga kesehatan syaraf. Salah satu gejala
kekurang vitamin B2 adalah gangguan fungsiu syaraf. Vitamin B2 dapat
membantu mengobati masalah gangguan syaraf seperti penyakit Alzheimer,
multiple sclerosis, kecemasan dan epilepsi.
4.
Menjaga Kesehatan Pencernaan
Vitamin B2 bermanfaat menjaga system pencernaan. Salah satu gejala
kekurangan vitamin B2 adalah gangguan pencernaan. Vitamin B2 membantu
melindungi membrane mukosa usus.
5.
Menyembuhkan Luka
Vitamin B2 bermanfaat membantu mempercepat pemulihan kluka dan
memar karena memiliki kemampuan untuk memperbaiki jaringan tubuh yang
rusak.
6.
Menjaga
Kesehatan
Kulit,
Rambut
dan
Kuku
Vitamin B2 bermanfaat menjaga kesehatan kulit, rambut, dan kuku.
Kekurangan asupan vitamin B2 dapat menyebabkan gangguan kesehatan jaringan
luar seperti dermatitis, bibir kering, rambut berminyak, kulit kepala berketombe,
dan kuku pecah.
7.
Menjaga Kesehatan Mata
Vitamin B2 bermanfaat mempertahankan ketajaman pengelihatan.
Defisiensi vitamin B2 dapat menyebabkan perubahan sensitivitas mata terhadap
cahaya. Pemberian vitamin B2 dapat membantu penderita gangguan pengelihatan
seperti mata lelah, katarak, dan glaukoma.
8.
Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Vitamin B2 bermanfaat mempurkuat daya tahan tubuh terhadap serangan
penyakit karena vitamin ini membantu memperkuat antibodi.
3. Defisiensi Vitamin B dan Akibatnya bagi Kesehatan
Defisiensi Vitamin B2 ( Riboflavin) dapat menyebabkan menurunnya
daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah,
dan sariawan. Kekurangan vitamin B2 dalam tubuh bisa menimbulkan gejalagejala seperti gangguan pengelihatan karena katarak dan keratitis, pertumbuhan
tubuh terganggu, masalah kulit, rambut berminyak, insomnia, gangguan fungsi
syaraf, dan gangguan pencernaan ( Devi, 2010 ).
4. Suapan Anjuran Vitamin B2
Untuk Vitamin B2 (Riboflavin), jumlah yang dianjurkan per hari 1.7 mg.
Vitamin itu membantu melepaskan energi dari makanan serta mempertahankan
kesehatan kulit dan rambut. Kebutuhan harian vitamin B2 ini dapat dikonsumsi
mulai dari 0,3 miligram sampai 1,4 miligram secara harian. Namun dosis yang
lebih tinggi bisa juga dikonsumsi jika telah mendapatkan saran dari dokter.
Biasanya karena terkena suatu penyakit sehingga konsumsi vitamin B2
diperbanyak untuk masa penyembuhan. Konsumsi harian Vitamin B2 yang
direkomendasikan adalah 1,3 miligram (mg) per hari untuk pria, dan 1,1 mg sehari
untuk wanita. Ibu hamil membutuhkan lebih banyak, yakni 1,4 mg, dan untuk ibu
menyusui adalah 1,6 mg setiap hari. Vitamin B2 bisa didapatkan dari sumber
alami seperti kacang-kacangan, sayuran hijau, daging dan produk susu
(VitaHealth, 2004).
5. Kehilangan Akibat Pemanasan (pengolahan) dan Penyimpanan
Menurut Almatsier (2002), vitamin B2 dapat rusak dan hilang karena
beberapa perlakuan :






Mudah rusak pada suasana yang basa dan stabil pada pH asam.
Sensitif terhadap cahaya sehingga bisa mengubah riboflavin
menjadi lumiflavin.
Kehilangan riboflavin pada pengalengan sayuran termasuk akibat leaching
berkisarantara 25-70%.
Vitamin B2 (riboflavin) mengalami kerusakan nyata akibat cahaya dan pan
as, sertapada pH basa, dengan kerusakan maksimal akibat dimasak yaitu
sebesar 75%.
Reduktor seperti asam askorbat disertai cahaya dapat mempercepat kerusa
kanriboflavin dalam susu karena sinar matahari berkisar antara 4550% selama 2 jamdalam larutan netral.
Vitamin
B2
yang
terdapat pada susu relative
stabil dalam bentuk kering (bubuk), dapat bertahan sampai 16 bulan.
ASAM NIKOTINAT
-
Kandungan dalam makanan
Sumber
Kandungan
Jamur
3,6 mcg / 100 gr
Ikan Tuna
18,7 mcg / 3 ons
Ikan Salmon
7,56 mcg / 4 ons
Dada Ayam
33 mcg / 150 gr
Asparagus
1,31 mcg / 134 gr
Daging Rusa
8,43 mcg / 4 ons
Hati Domba
16,7 / 100 gr
Daging Sapi
9,25 mcg / 4 ons
Kuning Telur
0,004 mcg
Putih Telur
0,035 mcg
Buah Mangga
1,5 mcg
Kacang Tanah
3,8 mcg / ons
Kacang Almond
0,95 mcg / 3 ons
Biji Mustard
0,9 mcg / 1 sdm
Sumber : wikivitamin.com
-
Fungsi bagi kesehatan
Menurut Wong (2002) Asam nikotinat atau niasin mempunyai beberapa
fungsi bagi kesehatan, yaitu :
o Sebagai koenzim (dengan riboflavin) pada metabolisme lemak dan
protein.
o Diperlukan untuk sistem saraf, kulit dan pencernaan normal yang
sehat.
o Dapat menurunkan kolesterol
o Asam nikotinat juga mampu mengurangi kadar kolesterol dalam darah.
Niasin atau vitamin B3 ini mampu menurunkan kadar kolesterol tubuh dan
juga dibantu oleh zat isoflavon untuk mengurangi kolesterol tersebut.
o Berperan Penting Dalam Metabolisme Karbohidrat
o Untuk manfaat dan fungsi yang pertama adalah niasin berperan penting
dalam metabolisme karbohidrat. Metabolisme karbohidrat penting karena
bisa mengkonversinya menjadi energi dan tenaga untuk keperluan
aktivitas kita sehari-hari.
o Kesehatan Kulit, Rambut, dan Kuku
o Kulit bisa tampak lebih cerah, proses penuaan yang lebih lama, serta
penundaan uban pada rambut. Kesehatan kulit, rambut dan kuku ini jelas
sangat tergantung pada sintesis RNA dan DNA. Dimana sintesis itu
dibantu oleh niasin. Sehingga kuku pun bisa panjang teratur atau lebih
cepat, begitu juga rambut tergantung dari konsumsi harian niasin anda.
o Mengurangi Risiko Aterosklerosis (Jantung Koroner)
o Vitamin B3 seperti fungsinya mampu mengkonversi karbohidrat, lemak,
protein menjadi tenaga. Dengan banyaknya tenaga yang sudah dikonversi
dari lemak tersebut mencegah adanya kolesterol berlebih pada tubuh.
Seseorang akan cenderung bergerak, berpikir, dan melakukan kegiatan lain
jika kelebihan tenaga. Secara tidak langsung inilah yang menyebabkan
vitamin B3 mampu menjadi pengurang resiko penyakit jantung koroner.
-
Defisiensi (akibat bagi kesehatan)
Defisiensi vitamin B3 atau asam nikotinat atau niasin dapat
menyebabkan beberapa gangguan kesehatan. Gangguan-gangguan tersebut
diantaranya adalah pelagra, pada oral : stomatitis, glositis, pada kulit :
dermatitis, bersisik pada area tubuh terbuka, pada gastrointestinal :
Anoreksia, penurunan berat badan, diare, fatik, pada neurologis : Apati,
ansietas, konfusi (kebingungan), depresi, demensia (Wong, 2002).
-
Suapan Anjuran
Dosis vitamin B3 atau asam nikotinat harian yang diperlukan tubuh
baik pria dan wanita tidak lebih dari 20 mcg. Sedangkan dosis pada suplemen
vitamin B3 mampu mencapai 400 mcg. Untuk itulah suplemen vitamin B3
biasanya dianjurkan bagi mereka yang memiliki masalah dengan tekanan
darah tinggi. Konsumsi suplemen sebenarnya tidak masalah, namun anjuran
yang tertera dalam kemasan lebih baik dikurangi. Misalnya satu tablet 100
mcg vitamin B3 dalam konsumsi 1 hari, bisa dikurangi menjadi satu tablet
100 mcg vitamin B3 dalam konsumsi 3 hari. Walaupun vitamin B3 larut
dalam air tetap harus mewaspadai pengaruhnya pada tekanan darah di tubuh.
Asupan tersebut setara dengan 20 mg vitamin B3 (Astawan, 2008).
-
Kehilangan Akibat Pemanasan (Pengolahan) dan Pendinginan
Menurut Sumardjo (2008) akan mengalami kerusakan dan perubahan ketika
diberikan perlakuan :
 Pemotongan dan pencucian dapat menghilangkan kandungan niasin
dalam bahanpangan.
 Pembuatan semur daging menghasilkan kehilangan niasain yang lebih
besardibandingkan dengan penggorengan atau pemanggangan.
 Leaching atau pelarutan vitamin karena air menjadi penyebab terbesar
hilangnyaniasin selama proses pengalengan sayuran, yaitu kehilangan
yang terjadi sekitar75%.
 Perebusan kentang menyebabkan kehilangan niasain sebesar 18%
sedangkanpemanggangan kentang menyebabkan kehilangan niasin
sebesar 4%.
 Pemanasan kembali sayuran beku dapat menghilangkan niasin sebesar
12%. Namunpada beberapa kasus kehilangannya bisa mencapai 26%,
dimana dua per tiganyadisebabkan oleh leaching.
 Pembuatan tepung kacang-kacangan menggunakan drum drier
menghilangkanniasain sebesar 20%. Namun apabila pH diturunkan
hingga 3,5 kehilangan niasinbisa diturunkan hingga mencapai 1%.
 Pengupasan kulit wortel bisa mengurangi kandungan niasin karena
niasain padakulit wortel lebih banyak dibandingkan daging buahnya.
 Niasin dapat rusak oleh enzim dalam proses pemeraman daging.
VITAMIN C (ASAM ASKORBAT)
-
Kandungan dalam Beberapa Makanan
Sumber : wikivitamin.com
-
Fungsi Bagi Kesehatan
Menurut Wong (2002) fungsi Vitamin C bagi kesehatan adalah :
 Meningkatkan absorpsi zat besi untuk pembentukan hemoglobin.
 Mendorong konversi asam folat menjadi asam folink.
 Mempengaruhi sintesis kolesterol dan konversi prolin menjadi
hidroksiprolin.
 Sebagai koenzim dalam metabolisme tirosin dan fenilalanin.
 Berperan dalam hidroksilasi steroid adrenal.
 Bahan antioksidan
Vitamin C inilah merupakan antioksidan eksternal yang didapat diluar
tubuh manusia. Karena antioksidan sendiri ada yang berasal dari dalam
tubuh dan luar tubuh. Bedanya, antioksidan dari dalam tubuh biasanya
tidak mampu untuk menangkal radikal bebas (biasanya terkait dengan
makanan modern yang dikonsumsi). Sehingga membutuhkan antioksidan
dari luar yaitu vitamin C. Sedangkan vitamin C sendiri merupakan
antioksidan sekunder. Yaitu berfungsi untuk menangkap radikal bebas dan
mencegah terjadinya reaksi berantai.
 Menyembuhkan Penyakit Mata
Penyakit mata dan vitamin C juga terkait apalagi jika membahas penyakit
mata yaitu katarak. Penelitian mengatakan bahwa orang yang
mengkonsumsi vitamin C mampu mencegah terjadinya resiko katarak
hingga 38%. Sehingga pencegahan penyakit mata bisa dilakukan sedini
mungkin dengan mengkonsumsi vitamin C.
 Mencegah Kanker
Banyak pro dan kontra dikalangan peneliti dengan manfaat vitamin C
dapat mengobati atau mencegah penyakit kanker. Karena peneliti yang
mendukung tentu berpendapat dengan penelitiannya bahwa vitamin C
dapat membunuh sel kanker dalam tubuh. Sedangkan yang menolak
mengatakan bahwa kelebihan vitamin C atau pengkonsumsian vitamin C
secara terus menerus mengakibatkan obat kanker yang seharusnya
diminum tidak bekerja semestinya. Sehingga dapat memperburuk penyakit
kanker.
 Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh yaitu imun tubuh manusia ternyata ada kaitannya
juga dengan manfaat dan fungsi vitamin C. Sistem kekebalan tubuh erat
kaitannya dengan virus yang menyerang tubuh. Karena tubuh yang
mengalami penurunan kekebalan tubuh akibat lelah, penat, dan makanan
yang dimakan kurang memenuhi gizi harian, sehingga mudah mengalami
infeksi. Infeksi virus inilah yang mana sistem kekebalan tubuh terganggu.
Sehingga beragam penyakit bisa menyerang tubuh seseorang. Jadi
mengonsumsi vitamin C dapat menjaga daya tahan tubuh yang lelah setiap
hari.
-
Defisiensi ( Akibat bagi Kesehatan )
Defisiensi Vitamin C dapat menyebabkan gangguan bagi kesehatan,
diantaranya adalah anemia, kulit kering, kasar dan bersisik, pendarahan
internal (haemorhages), radang gusi (gingvitis), tulang menjadi kurang stabil,
kerusakan pada jaringan jantung, penurunan kemampuan melawan infeksi,
penurunan tingkat penyembuhan luka, perdarahan otot dan sendi ( Wong,
2002 ).
-
Suapan Anjuran
Mengkonsumsi vitamin C memang baik, lebih baik lagi jika
mengetahui dosis vitamin C yang dianjurkan untuk tubuh setiap hari. Secara
alami maupun menggunakan suplemen, vitamin C tetap bisa dikonsumsi
setiap hari. Batas aman pemakaian harian perlu diwaspadai untuk mencegah
efek berlebihan atau bahkan efek samping dari penggunaan vitamin C
tersebut. Dosis anjuran untuk pria dewasa adalah 90 mg/hari dan untuk
wanita dewasa adalah 75 mg/hari. Dengan demikian untuk usia dibawah itu
tentu membutuhkan lebih sedikit vitamin C sedangkan untuk lanjut usia bisa
diatas kebutuhan tersebut (Winarsi, 2008).
-
Kehilangan Akibat Pemanasan (Pengolahan) dan Pendinginan
Menurut Sumardjo (2008) vitamin C atau asam askorbat akan mengalami
kerusakan dengan pendinginan dan pemanasan seperti :
 Semakin tinggi aktivitas air, semakin tinggi pula kerusakan asam
askorbat.
 Pengupasan dapat menghilangkan vitamin C sebesar 8%.
 Blanching dapat menghilangkan asam askorbat hingga 62%.
 Sedangkan pembuatan puree (hancuran) menghilangkan 10%, dan proses
drum dryingmenghilangkan 5%.
 Pengolahan atau penyimpanan bahan pangan pada tempat dengan
kandungan oksigentinggi dapat memperbanyak kehilangan vitamin C.
Sebagai contoh bahan panganyang dikalengkan dengan kaleng berlapis
timah memiliki kandungan vitamin C lebihtinggi dibandingkan kaleng
yang berlapis pernis atau gelas jar. Hal ini karena oksigenlebih suka
bereaksi dengan timah dibandingkan dengan asam askorbat.
 Penyimpanan bahan pangan yang mengandung vitamin C diatas 10oC
akanmempercepat kehilangan.
 Pasteurisasi akan menurunkan asam askorbat susu sebesar 10%.
 Kerusakan vitamin C pada kentang yang mengalami perlakuan
penghancuran berkisar30-80%.
 Vitamin C yang tergolong larut air mengalami kehilangan terbesar pada
blanchingdengan air panas karena adanya leaching vitamin dari jaringan.
 Vitamin C pada bahan pangan akan mengalami kerusakan saat disimpan
pada suhudibawah -18oC.
 Susut vitamin C dari beberapa buah atau sari buah tergantung dari jenis
produk,varietas, ada tidaknya sirup, total padatan buah dan jenis
kemasan. Pada buah yangdiolah secara benar, susut vitamin C yang
terjadi kurang dari 30% dari kadar awalnyaselama proses pembekuan.
VITAMIN D ( KOLKALSIFEROL )
-
Kandungan dalam Makanan
SUMBER
Minyak Hati ikan cod
KANDUNGAN
1360 IU / 1 sdm
Susu
98 IU / gelas
Udang
129 IU / 85 gr
Tuna Kalengan
200 IU / 85 gr
Sereal
40 IU
Keju Swiss
12 IU
Tiram
272 IU / 85 gr
Kuning telur
20 IU
Ikan salmon
360 IU / 100 gr
Jus Jeruk
100 IU
Hati sapi
Sampai 300 IU
Jamur
168 – 400 IU
Sumber : wikivitamin.com
-
Fungsi bagi Kesehatan
Menurut Wong (2002) fungsi Vitamin C bagi kesehatan adalah :
o Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Ternyata vitamin D ini tidak hanya melulu soal pemeliharaan tulang.
Karena ternyata dapat juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vitamin
D ini juga dapat menghancurkan bakteri dan virus dalam tubuh kita.
Sehingga untuk menjaga kekebalan tubuh diperlukan asupan vitamin D
yang cukup.
o Menghancurkan Bakteri dan Virus Dalam Tubuh
Sama seperti pembahasan sebelumnya yaitu vitamin D sebagai sistem
imun tubuh juga sebagai penghancur bakteri dan virus dalam tubuh.
Namun secara spesifik, vitamin D ini dapat menghancurkan beragam virus
seperti virus influenza.
o Manfaat Untuk Kulit
Diketahui bahwa tubuh bisa memproduksi vitamin D. Walaupun tetap
harus ada asupan dari makanan alami tanpa perlu mengkonsumsi dari
suplemen vitamin D lainnya. Terlebih untuk vitamin D2 dan D3 dapat
mencegah gangguan kulit seperti psoriasis. Dapat juga memperbaiki
kerusakan kulit, mencegah infeksi luka dalam kulit.
o Kanker Kolon dan Kanker Prostat
Mengkonsumsi vitamin D, akan terhindar dari penyakit kanker seperti
kanker kolon dan kanker prostat. Telah diteliti bahwa mengkonsumsi
vitamin D dapat menghambat penggandaan sel kanker.
o Mengurangi Resiko Diabetes Tipe 1 untuk Anak-anak
Diabetes tipe 1 atau diabetes mellitus pada anak ini sering terjadi.
Terkadang diikutinya dengan adanya penyakit yang diderita oleh anak
yaitu asma. Hal ini dapat dicegah dengan konsumsi vitamin D3 sekitar
1000UI per hari.
-
Defisiensi ( Bagi Kesehatan )
Defisiensi Vitamin D pada tubuh dapat menyebabkan rakitis, diabetes,
kanker, multiple sclerosis, rheumatoid arthritis, memicu depresi, cidera otot,
gangguan hati, risiko serangan jantung. Pembentukan tulang yang tidak
normal adalah gejala kekurangan vitamin D yang mana bisa merembet
menimbulkan penyakit lain yang lebih berat lagi. Gejala kekurangan vitamin
D ini adalah gelisah, dahi selalu berkeringat, gampang tersinggung dan juga
terjadi pembengkakan pada persendian dan tulang rawan sehingga
membentuk 2 lingkaran yang keras. Biasanya gejala ini jika menyerang anak
yang kekurangan vitamin D akan terlihat gemuk padahal kurus. Penyakit
seperti osteoporosis (kerapuhan tulang), diabetes, multiple sclerosis,
rheumatoid arthritis, liver (hati), stroke (serangan jantung), Parkinson,
vascular, alzheimer adalah jenis penyakit yang menyerang seseorang ketika
keurangan vitamin D ( Winarsi, 2007 ).
-
Suapan Anjuran
Karena begitu banyaknya manfaat yang didapat bila kadar vitamin D
cukup dalam tubuh maka dianjurkan, kita untuk mulai anak sampai dewasa
makan 200 IU vitamin D setiap hari sampai usia 50 tahun dan dosis
kebutuhan ditingkatkan dengan bertambahnya usia, misal 400 IU pada usia 51
sampai 70 tahun. Dosis ditingkatkan bila seseorang tidak ada kontak dengan
matahari menjadi 800 sampai 1000 IU perhari. Pada keadaan tertentu bila kita
mendapat kasus defisiensi vitamin D, untuk mempertahankan kadar vitamin
D yang cukup dengan cara memberikan kapsul vitamin D2 50,000 IU sekali
seminggu selama 8 minggu, kemudian di ulang dalam setiap 2-4 minggu.
Bisa juga untuk menjaga kadar vitamin D normal dengan komsumsi 100,000
IU vitamin D3 setiap 3 bulan, dengan tujuan mengurangi risiko terjadi opatah
tulang ( Devi, 2010 ).
-
Kehilangan Akibat Pemanasan dan Pendinginan
Stabilitas vitamin D dipengaruhi oleh pelarut pada saat vitamin
tersebut dilarutkan, namun akan sdtabil apabila dalam bentuk kristal disimpan
dalam botol gelas tidak tembus pandang. Pada umumnya vitamin D stabil
terhadap panas, asam dan oksigen. Vitamin ini akan rusak secara perlahanlahan apabila suasana sedikit alkali, terutama dengan adanya udara dan
cahaya (Palupi, 2007).
VITAMIN E ( TOKOFEROL )
-
Kandungan dalam Makanan
SUMBER
Bayam
KANDUNGAN
per 100 gr
3,5 mg
Kacang almond
26,3 mg
Kacang pinus
9,3 mg
Paprika merah
30 mg
Biji bunga matahari
Daun kemangi dan
oregano
Aprikot kering
36,6 mg
Acar buah zaitun
3,81 mg
7,38 mg
4,3 mg
Talas
2,9 mg
Kiwi
1,5 mg
Brokoli
0,75 mg
Telur
0,81 mg
Sumber : wikivitamin.com
-
Fungsi bagi Kesehatan
Menurut Winarsi (2007) fungsi vitamin E bagi kesehatan dibagi menjadi 6,
yaitu :
o Manfaat Vitamin E untuk Tubuh
Perlu diingat bahwa vitamin E tidak larut dalam air, tapi larut dalam
lemak. Sehingga vitamin E dalam tubuh hanya dapat dicerna oleh bantuan
empedu hati, sebagai pengemulsi minyak saat melalui duodenum (salah
satu nama usus dalam tubuh kita). Hal ini memiliki keuntungan tersendiri.
Dimana vitamin E larut dalam lemak ini dapat mencegah dari kerusakan
radikal bebas.
o Manfaat Vitamin E untuk Kulit
Manfaat vitamin E untuk kulit memang lebih banyak menargetkan wanita
untuk menggunakan suplemen vitamin E. Menurut penelitian di Amerika
(AAD) manfaat vitamin E untuk kulit yaitu menjaga kesegaran dan
keremajaan kulit, mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar
ultraviolet langsung, menjaga kelembapaan dan mencegah kekeringan
kulit.
o Manfaat Vitamin E pada Rambut
Vitamin E juga mampu untuk menjaga kesehatan rambut. Vitamin E
memiliki fungsi sebagai pembantu dalam sirkulasi darah ke kulit kepala.
Selain itu juga digunakan dalam suplemen sehari-hari. Perlu diingat juga
vitamin E ini memberikan kelembapan pada kulit kepala dan rambut
terlihat lebih segar, mudah diatur, dan mengkilap.
Bahkan ada penelitian yang mengatakan bahwa vitamin E mencegah dari
kerontokan rambut. Tidak hanya itu, vitamin E juga dapat menutrisi
rambut anda agar lebih kuat, mengobati rambut yang kering, dan
mengobati rambut yang rusak.
o Manfaat Vitamin E untuk Kesuburan
Vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan bagi kesehatan ini juga
berperan penting dalam membantu kinerja organ kelamin dengan
pemeliharaan kesuburan. Diketahui untuk jaringan reproduksi bagi pria,
vitamin E terbukti untuk melindungi membran sel sperma dari kerusakan
akibat oksidasi. Jika sel sperma ini rusak maka tingkat kesuburan seorang
pria pun akan rendah.
o Vitamin E dan Sistem Kekebalan Tubuh
Dengan konsumsi harian setidaknya 100 sampai 400 UI setiap hari untuk
memenuhi kebutuhan vitamin E untuk sistem kekebalan tubuh. Untuk
pemenuhan vitamin E ini diperlukan suplemen. Karena makanan alami
tidak mencapai pemenuhan vitamin E hingga 400 UI. Standar yang
dikonsumsi paling sedikit untuk manusia adalah 10 sampai 30 mg dalam
darah. Sehingga vitamin E ini akan meningkatkan imunitas tubuh dengan
menjadi antioksidan. Menghalangi radikal bebas, udara kotor, dan lainnya
untuk merusak sistem dalam tubuh.
o Vitamin E untuk Mencegah Penyakit Kanker
Penyakit kanker yang dapat dicegah dan disembuhkan dengan konsumsi
vitamin E ini adalah kanker hati, kanker usus besar, kanker paru-paru,
kanker payudara dan juga kanker prostat. Untuk itu konsumsikan vitamin
E setiap hari semampu anda untuk mencegah dalam serangan kanker di
tubuh.
-
Defisiensi ( Bagi Kesehatan )
Jika asupan vitamin E kurang pada tubuh maka sel darah merah mudah
rusak kemudian terbelah. Pada keadaan ini terjadi kerusakan pada sistem otot
dan syaraf. Nantinya orang tersebut akan mengalami kesulitan dalam
berjalan. Serta terjadinya nyeri pada otot betis. Bahkan jika kekurangan
vitamin E ini cukup besar dan berkelanjutan, dapat berpotensi memicu adanya
kanker baru dalam tubuh yang menyerang paru-paru, saluran pencernaan, dan
payudara (Sumardjo, 2008).
-
Suapan Anjuran
Untuk takaran internasional atau UI dosis yang dianjurkan adalah 400
UI sampai 800 UI. Seperti yang diketahui bahwa dosis vitamin E harian yang
dianjurkan adalah 400 IU. Pada suplemen vitamin E kandungan tersebut
sudah terpenuhi setiap dua kapsulnya. Karena satu kapsul vitamin E biasanya
berisi dosis 200 IU. Anjurannya dalam konsumsi makanan alami biasanya
tubuh manusia membutuhkan 22,5 IU perharinya. Namun perlu diingat bahwa
kelebihan konsumsi suplemen vitamin E ini mampu membuat tubuh terserang
toksin. Dengan artian, konsumsi melebihi 1500 IU atau setara dengan 1000
mg tidak diperkenankan (Winarsi, 2007).
-
Kehilangan Akibat Pemanasan dan Pendinginan
Sifat vitamin E (tokoferol) cukup tahan terhadap panas. Akan tetapi
kehilangan kandungan vitamin E terjadi selama proses pengolahan bahan
pangan sebagian besar karena reaksi oksidasi. Hal ini disebabkan karena
tokoferol merupakan antioksidan sehingga mudah dioksidasi terutama dengan
adanya oksigen pada suhu yang tinggi yang berakibat penghilangan fraksi
lemak. Pada proses pemasakan yang normal dilaporkan tidak ada kehilangan
vitamin E. Proses pemanasan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kadar vitamin E sehingga proses pengolahan dengan pemanasan dapat
menurunkan kadar vitamin E pada kacang hijau ( Pambudi, 2009 ).
KALSIUM
-
KANDUNGAN DALAM BEBERAPA MAKANAN
-
FUNGSI
Kalsium
meningkatkan
membantu
kontraksi
aktivitas
otot
saraf
dan
otot
jantung(miokardium).
normal.kalsium
Kation
ini
juga
mempertahankan permeabilitas selular normal dan membantu pembekuan
darah dengan mengubah protrombin menjadi thrombin.selain itu,kalsium juga
diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi. Kalsium dapat memperlancar
berbagai fungsi dalam tubuh dan berperan dalam pembekuan darah.kalsium
juga bersifat menenangkan.
-
DEFISIENSI(AKIBAT BAGI KESEHATAN)
Gangguan-gangguan yang berhubungan dengan kekurangan kalsium
dalam tubuh diantaranya Osteoporosis yaitu pengeroposan massa tulang
umumnya terjadi seiring bertambahnya usia. Penelitian menunjukkan bahwa
pada usia 25 tahun, tubuh akan mulai mengalami kekurangan kalsium
sebanyak 1 persen per tahun. Memasuki usia 50 tahun, jumlah kalsium akan
berkurang sebanyak 30 persen dan pada usia 70 tahun kehilangan kalsium
akan mencapai 50 persen. Selain itun dapat menyebabkan Kram otot yaitu
dapat memicu kontraksi otot yang tidak stabil sehingga mengakibatkan kram
otot. Ada pula yang disebut Palpitasi yaitu jantung berdebar bisa juga dialami
akibat kekurangan kalsium. Hal ini berhubungan dengan fungsi kalsium
sebagai salah satu penjaga irama jantung.
Hipertensi juga mengalami
kekurangan kalsium dalam tubuhnya.Hal ini mungkin berhubungan dengan
terganggunya penyerapan kalsium akibat konsumsi makanan tinggi garam,
tetapi bisa juga lantaran fungsi kalsium sendiri adalah untuk mengontrol
tekanan darah. Rickets merupakan pembengkokan tulang akibat kurangnya
asupan kalsium pada tulang yang masih bertumbuh, yakni pada masa kanakkanak. Oleh karenanya, asupan kalsium sejak masih anak-anak pun perlu
diperhatikan. Penurunan kognitif yaitu sering lupa atau tidak mampu
berkonsentrasi mengerjakan tugas merupakan gejala dari penurunan kognitif.
Kekurangan kalsium bisa berperan dalam hal ini. Nanny mengatakan, kalsium
merupakan mineral penting yang berperan dalam transmisi impuls saraf.
Maka, kekurangan kalsium bisa amenyebabkan transmisi tersebut berjalan
dengan tidak lancar, maka terjadinya penurunan kognitif. Depresi berkaitan
dengan kekurangan kalsium. Rata-rata pasien depresi kekurangan kalsium
dalam tubuhnya. Hal tersebut mungkin disebabkan oleh menurunnya fungsi
tubuh menyerap kalsium lantaran depresi yang dialami ( Kartika, 2013 ).
-
SUAPAN ANJURAN
-
KEHILANGAN AKIBAT PEMANASAN (PENGOLAHAN) ATAU
PENYIMPANAN
Pengukusan dan perebusan adalah metode konvensional lainnya yang telah
lama dikenal untuk memanaskan bahan makanan. Bahan makanan yang
langsung terkena air rebusan akan menurun nilai gizinya terutama vitaminvitamin larut air (B kompleks dan C), sedangkan vitamin larut lemak (A, D,
E, dan K) kurang terpengaruh. Pengukusan juga akna mengurangi zat gizi
namun tidak sebesar pada proses perebusan. buah yang dibekukan juga akan
mengalami susut vitamin A dan B1 sekitar 30%. Apabila buah tersebut
dikalengkan maka susut vitaminnya bisa 2 – 3 kali lebih banyak. Jadi pada
intinya vitamin-vitamin larut air (vitamin selain A, D, E, dan K) kadarnya
lebih rendah apabila dibekukan dan kemudian disimpan dibandingkan dengan
keadaan segarnya. Proses pengalengan akan semakin menurunkan kandungan
vitamin-vitamin tersebut.
BESI
-
KANDUNGAN DALAM BEBERAPA MAKANAN
Kandungan besi pada bayam relatif lebih tinggi daripada sayuran daun lain
(besi merupakan penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalam fotosintesis)
sehingga berguna bagi penderita anemia. kapsul minyak ikan salmon. Bahan
pangan yang kaya zat besi adalah rumput laut,sayuran berdaun hijau
tua(bayam, brokoli,seledri air), roti wholewheat,kacang-kacangan, buahbuahan kering(alpukat,prune,kismis) dan serealia. Tingkatkan penyerapan zat
besi, misalnya mengkonsumsi makanan kaya vitamin C, seperti buah tomat,
dan jeruk. Daging merah selain merupakan sumber zat besi, juga dapat
meningkatkan penyerapannya.
-
DEFISIENSI
Kekurangan Zat Besi. Perdarahan yang mengakibatkan hilangnya zat besi
dari tubuh menyebabkan kekurangan zat besi yang harus diobati dengan
pemberian zat besi tambahan. Kekurangan zat besi juga bisa merupakan
akibat dari asupan makanan yang tidak mencukupi. Kekurangan seperti ini
sering terjadi selama kehamilan karena sejumlah besar zat besi harus
disediakan ibu untuk pertumbuhan janin. Anemia karena kekurangan zat besi
juga bisa terjadi pada remaja putri yang sedang tumbuh dan mulai mengalami
siklus menstruasi, jika mereka mengkonsumsi makanan yang tidak
mengandung daging. Bila cadangan besi dalam tubuh berkurang, dapat terjadi
anemia. Kelebihan zat besi bisa menyebabkan keracunan, dimana terjadi
muntah, diare dan kerusakan usus (Nurcahyo, 2013).
-
FUNGSI
Zat besi sangat dibutuhkan dalam pembentukan sel darah merah yang berfungsi
mengangkut oksigen ke seluruh bagian tubuh. Selain itu zat besi juga dapat
mencegah munculnya infeksi, meningkatkan kekebalan tubuh, membantu
pertumbuhan, memproduksi energy, membantu metabolism tubuh, dan menjaga
perkembangan mental. Zat besi dari bahan pangan tinggi protein hewani lebih
mudah diserap tubuh sekaligus membantu penyerapan zat besi dari bahan pangan
nabati.
-
SUAPAN ANJURAN
-
Untuk bayi yang memperoleh susu formula, sebaiknya mendapatkan susu
formula yang kaya akan zat besi. Bayi usia 7-12 bulan membutuhkan 11 mg
zat besi per hari. Sedangkan bayi yang usianya kurang dari 1 tahun, harus
mendapatkan MPASI yang diperkaya dengan zat besi. Anak-anak berusia 112 tahun membutuhkan 70-10 mg zat besi setiap harinya. Anak remaja lakilaki harus mendapatkan 11 mg zat besi setiap harinya dan anak remaja
perempuan harus mendapatkan 15 mg. (Remaja adalah tahap dengan
pertumbuhan yang cepat dan gadis-gadis remaja sangat membutuhkan
pengganti zat besi untuk menggantikan kehilangan zat besi tiap bulannya
ketika mereka mengalami menstruasi.
-
KEHILANGAN AKIBAT PEMANASAN (PENGOLAHAN) ATAU
PENYIMPANAN
-
Proses pemanasan dapat mendegradasi heme sehingga bioavailabilitas heme
iron akan menjadi rendah. Semakin lama proses pemanasan akan
menyebabkan solubility zat besi semakin rendah. Kerusakan pangan yang
disebabkan perlakuan kimia biasanya saling terkait dengan jenis kerusakan
lainnya. Pencetus kerusakan pangan yang menyebabkan perubahan kimia
pangan dapat dipengaruhi suhu selama reaksi berlangsung; oksigen yang
mempercepat reaksi oksidasi; reaksi biologis seperti enzimatik; pH yang
mempengaruhi denaturasi protein atau perubahan warna dan adanya logam
yang menjadi prekursor reaksi serta penyimpanan yang terlalu lama.
IODIN
KANDUNGAN DALAM BEBERAPA MAKANAN
Kandungan iodin pad garam juga akan membantu mencegah perubahan warna
rambut. Namun, terlalu banyak mengonsumsi garam akan membuat kesehatan
Anda terganggu. Solusinya, Anda bisa mengganti garam dengan makanan yg
mengandung iodin tinggi seperti ikan, pisang, atau wortel. Lauk merupakan
sumber utama iodium. Oleh karena itu, makanan lauk berupa ikan, udang, dan
kerang serta ganggang laut merupakan sumber iodium yang baik. Di daerah
pantai, air dan tanah mengandung banyak iodium sehingga tanaman yang tumbuh
didaerah pantai mengandung cukup banyak iodium. Semakin jauh tanah itu dari
pantai semakin sedikit pula kandungan iodiumnya, sehingga tanaman yang
tumbuh didaerah tersebut termasuk rumput yang dimakan hewan sedikit sekali
atau tidak mengandung iodium. Salah satu cara penanggulangan kekurangan
iodium ialah dengan fortifikasi pada bahan makanan. Fortifikasi yang dimaksud
adalah fortifikasi garam dapur dengan iodium dan bahan makanan lainnya seperti
fortifikasi beras dengan iodium. Kandungan iodium
pada buah dan sayur
tergantung pada jenis tanah. Kandungan iodium pada jaringan hewan serta
produk susu tergantung pada kandungan iodium pada pakan ternaknya. Pangan
asal laut merupakan sumber iodium alamiah.
FUNGSI
Iodin merupakan zat radioaktif yang dapat digunakan untuk mendeteksi
kerusakan pada kelenjar gondok dan untuk mendeteksi jaringan kanker otak.
Iodin yang berasal dari gangang laut dapat digunakan untuk mengobati gondok,
atau hipertioidisme.
SUAPAN ANJURAN
Kebutuhan iodium pada orang dewasa sebanyak 150 mg / hr. Dalam keadaan
normal intake harian untuk orang dewasa berkisar 100 – 150 mg perhari. Iodium
diekskresikan melalui urin dan dinyatakan dalam mg I/g kreatinin. Pada tingkat
ekskresi
lebih
kecil
dari 50 mg/g
kreatinin
sudah
menjadi
indikator
kekuranganintake. Konsumsi iodium sangat bervariasi antar berbagai wilayah di
dunia, diperkirakan sekitar 500 mg per hari di USA (sekitar 5 kali
RDA). Adapun kecukupan iodium yang dianjurkan untuk orang Indonesia antara
lain : umur 0 sampai 9 tahun kebutuhannya sebesar 50 – 120 mg ; umur 10 – 59
dan > 60 tahun sebesar 150 mg (Pria) ; umur 10 – 59 dan > 60 tahun sebesar
150mg ; Wanita Hamil mendapat tambahan + 25 mg ; wanita laktasi 0 – 12
bulan sebesar + 50 mg (Muhilal, dkk. 2000).
DIEFESIENSI
Akibat gangguan kekurangan iodium (GAKY ) yang paling serius antara lain
adalah kerusakan otak pada fetus yang dapat mempengaruhi perkembangan
neurointelektual. Hal ini tentu saja menghawatirkan perkembangan sumber daya
menusia suatu bangsa. Iodium merupakan salah satu unsur mikro yang
dibutuhkan dalam jumlah sangat sedikit di dalam tubuh, tetapi bila kekurangan
dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan tubuh, sehingga iodium disebut sebagai
mineral yang esensial bagi tubuh.
-
AKIBAT PEMANASAN(PENGOLAHAN) ATAU PENYIMPANAN
Iodin berkurang atau hilang akibat proses pemasakan dan penyimpanan
yang tidak benar. Dari hasil penelitian kandungan iodin akan berkurang jika
disimpan di dekat daerah panas, lembab dan tidak ditutup. Selain
penyimpanan, kandungan yodium akan berkurang akibat proses pemasakan
dan penambahan bumbu dapur juga di masyarakat memiliki kepercayaan jika
garam tidak dimasukkan pada saat memasak maka garam tidak akan matang.
NATRIUM
-
KANDUNGAN DALAM BEBERAPA PRODUK
Unsur Na terdapat pada garam dapur (NaCl), susu, dan telur. Na berfungsi
memelihara tekananosmosis sel, pH, serta mengatur permeabilitas membran
sel. Selain itu, Na mempunyai peranan dalam konduksi impuls dari saraf.
-
FUNGSI
Fungsi natrium bagi tubuh adalah untuk mencegah menurunnya
kandungan cairan ekstraseluler akibat tekanan osmotik dalam cairan tubuh
menurun. Volume cairan, termasuk tekanan darah akan menurun. Aldosteron,
hormone yang ada di konteks adrenal, membantu menahan natrium dengan
cara menyerap kembali natrium bersama air dalam ginjal. Dengan cara ini
volume cairan ekstraseluler dalam sirkulasi darah kembali normal. Teh
setidaknya dapat membantu menyediakan kebutuhan tubuh akan natrium. zat
mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk garam didalam tubuh dan
sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekanan osmosis pada sel
yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada disekitarnya.
Defisiensi Na akan menyebabkan ganguan pada ginjal, perubahan nilai
osmotik, dan perubahan suhu tubuh. Hal-hal tersebut akan menimbulkan
gejala hipertensi (tekanan darah meningkat).
-
DEFISIENSI
Natrium jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar dapat mengakibatkan
gangguan kesehatan yang serius. Salah satu yang dimaksud adalah hipertensi.
Selain itu dapat memicu gangguan jantung dan pembuluh, sirosis, serta
penyakit ginjal.
-
SUAPAN ANJURAN
Kita memerlukan minimum 200-500 miligram natrium setiap hari untuk
menjaga kadar garam dalam darah tetap normal, yaitu 0,9 persen dari volume
darah di dalam tubuh.
-
KEHILANGAN AKIBAT PEMANASAN (PENGOLAHAN) ATAU
PENYIMPANAN
Semakin lama proses pemanasan akan menyebabkan kandungan natrium
semakin rendah. Kerusakan pangan yang disebabkan perlakuan kimia
biasanya saling terkait dengan jenis kerusakan lainnya. Pencetus kerusakan
pangan yang menyebabkan perubahan kimia pangan dapat dipengaruhi suhu
selama reaksi berlangsung; oksigen yang mempercepat reaksi oksidasi; reaksi
biologis seperti enzimatik; pH yang mempengaruhi denaturasi protein atau
perubahan warna dan adanya logam yang menjadi prekursor reaksi serta
penyimpanan yang terlalu lama.
JURNAL LEMAK :
KOMBINASI SUSU DENGAN AIR KELAPA PADA PROSES
PEMBUATAN DRINK YOGURT TERHADAP KADAR BAHAN KERING,
KEKENTALAN DAN PH
A. M. Jannah, Nurwantoro, Y. B. Pramono
A. CARA PEMBUATAN PRODUK (YOGHURT)
Proses pembuatan drink yogurt yaitu :
1. Perlakuan Kombinasi
Dilakukan dengan memberi perlakuan kombinasi susu dengan air kelapa
sesuai perlakuan (0%, 15%, 30%, 45%, dan 60%).
2. Pasteurisasi
Kemudian dipasteurisasi pada suhu 80oC selama 15 menit dan diturunkan
suhunya hingga 43oC.
3. Diinokulasi
Susu diinokulasikan dengan starter yang telah dipersiapkan sebelumnya
sebanyak 3% v/v dengan kepadatan starter 107 CFU/ml.
4. Diinkubasi
Setelah itu diinkubasi pada suhu 43oC selama 4 jam hingga keasaman
sekitar 0,7 - 0,9%.
5. Pendinginan / Penyimpanan
Drink yogurt yang sudah jadi disimpan dalam refrigerator dengan suhu
5oC.
B. METODE PEMBUATAN PRODUK DAN INDIKATOR KUALITAS
PRODUK YANG DIUJI
- METODE PEMBUATAN PRODUK
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap
(RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Variabel yang diuji
meliputi kadar bahan kering, kekentalan, dan nilai pH.
-
INDIKATOR KUALITAS PRODUK YANG DIUJI
Tabel hasil analisis :
1. Pengujian Kadar Bahan Kering
Penentuan bahan kering drink yogurt menggunakan metode
pengeringan oven pada suhu 100 - 105oC selama 6 jam. Kadar bahan
kering dihitung setelah kadar air diketahui.
Kombinasi susu dengan air kelapa pada pembuatan drink yogurt
merupakan suatu upaya untuk mengencerkan yogurt sehingga dihasilkan
yogurt yang mempunyai total padatan rendah, encerdan agak asam.
Kombinasi susu dengan air kelapa pada pembuatan drink yogurt pada
konsentrasi 0%, 15%, 30%, 45% dan 60% menunjukkan pengaruh yang
nyata pada variabel kadar bahan kering dan kekentalan, tetapi tidak
berpengaruh nyata terhadap nilai pH drink yogurt. Tabel 1 menunjukkan
bahwa kadar bahan kering dan kekentalan mengalami penurunan yang
signifikan, sedangkan nilai pH tidak signifikan atau relatif tetap seiring
semakin besarnya kombinasi susu dengan air kelapa yang diberikan.
Kadar bahan kering drink yogurt yang dihasilkan ini dipengaruhi oleh
rendahnya kadar bahan kering dari bahan baku susu dan air kelapa, kadar
lemak dan proses fermentasi. Selama proses fermentasi, penurunan bahan
kering drink yogurt akan mempengaruhi kekentalan. Menurut Shaker et
al. (2000), peningkatan jumlah total solid susu akan meningkatkan
viskositas yogurt dan berpengaruh nyata terhadap pembentukan gel pada
proses fermentasi yogurt.
2. Pengujian Kekentalan
Pengujian kekentalan diawali dengan pengujian berat jenis susu
dengan menggunakan piknometer. Pengujian kekentalan menggunakan
pipa Ostwald.
Adanya kadar bahan kering yang rendah dan nilai pH yang relatif
tetap pada drink yogurt menyebabkan kekentalan menurun, sesuai
pendapat Triyono (2010) yaitu semakin tinggi kandungan padatan terlarut
di dalam yogurt maka akan menghasilkan yogurt dengan kekentalan yang
tinggi. Kekentalan dari drink yogurt pada penelitian ini dihasilkan pada
saat proses fermentasi. Selama proses fermentasi berlangsung, BAL
menggunakan bahan kering yang ada pada susu yaitu karbohidrat untuk
diubah menjadi asam laktat. Timbulnya asam laktat ini menyebabkan
adanya denaturasi kasein yang dibuktikan dengan terbentuknya koagulasi.
Koagulasi akan menyebabkan perubahan viskositas pada drink yogurt.
3. Pengujian pH
Pengukuran pH dilakukan dengan pH meter yang sudah dikalibrasi
dengan menggunakan bufer 4,01 dan 7,01.
Kadar bahan kering pada drink yogurt tidak berpengaruh nyata
terhadap nilai pH. Kandungan zat padat terutama laktosa berkurang
banyak mulai perlakuan T2 (30%) dan jumlah BAL mempengaruhi
berkurangnya produksi asam laktat yang dihasilkan serta nilai pH yang
relatif tetap. Menurut pendapat Widowati dan Misgiyarta (2002) yang
menyatakan bahwa pemecahan glukosa dalam sel BAL menghasilkan
energi untuk aktivitas BAL akan menghasilkan senyawa lain termasuk
asam laktat. Asam laktat yang dihasilkan oleh BAL akan terekresikan
keluar sel dan akan terakumulasi dalam cairan fermentasi. Peningkatan
akumulasi asam dalam substrat ini dapat diketahui dengan penurunan pH
substrat. Terjadinya penurunan nilai pH dijelaskan oleh Rahman et al.
(1992) yaitu pada mulanya S. Thermophillus yang menyebabkan
penurunan pH hingga 5,0 - 5,5, selanjutnya pH menurun hingga 3,8 - 4,4
karena aktivitas L. bulgaricus.
Sumber :
Jannah, A. M. ; Nurwantoro; Y. B. Pramono. 2012. Kombinasi Susu Dengan Air
Kelapa Pada Proses Pembuatan Drink Yogurt Terhadap Kadar Bahan
Kering, Kekentalan dan pH. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol.1 No.
3.
JURNAL PROTEIN :
PEMANFAATAN ILES-ILES (Amorphophallus Oncophyllus) SEBAGAI
BAHAN PENGENYAL PADA PEMBUATAN TAHU
Citra Perdani Utami, Sukma Ayu Fitrianingrum, Ir. Kristinah Haryani, M.T
A. CARA PEMBUATAN PRODUK (TAHU)
Pembuatan tahu dengan penambahan iles-iles dilakukan dengan berbagai
perlakuan. Pertama mensortasi kedelai yang dilanjutkan dengan perendaman
selama 6-8 jam dalam air mengalir. Kedelai ditiriskan kemudian dilakukan
penggilingan kedelai. Penggilingan dilakukan untuk memperbanyak
rendemen susu. Kemudian bubur kedelai dimasak dengan suhu 80-90oc. susu
kedelai dididihkan,busa yang terbentuk dibuang. Ditambakan iles-iles pada
proses penyaringan. Selanjutnya susu ditampung dan diatur kadar pHnya.
Tahu yang sudah dibentuk maka dipres dan dicetak, tahu telah selesai
diproses.
SORTASI
PERENDAMAN
PEMASAKAN
PENYARINGAN
PENGGILINGAN
PENCETAKAN
B. METODE PEMBUATAN PRODUK DAN INDIKATOR KUALITAS
PRODUK YANG DIUJI
- METODE PEMBUATAN
Metode yang digunakan yaitu membuat langsung produk tahu
dengan penambahan iles-iles yang kemudian diamati kandungan
proteinnya, serat kasar dan kekenyalan. Membandingkan tahu hasil
penambahan iles-iles dengan tahu biasa tanpa penambahan iles-iles.
-
INDIKATOR KUALITAS PRODUK YANG DIUJI
1. Kandungan protein tahu
Pada tahu biasa kandungan protein hanya sebesar 5.02% sedangkan
pada tahu yang ditambahkan iles-iles lebih besar.Pada pH 9,
kandungan protein maksimum tahu dengan tambahan iles-iles 110gr
yaitu 7.9% dan pada Ph 10 dengan tambahan iles-iles 110gr didapat
protein maksimumnya 6.58%. kadar protein pada pH 9 lebih besar
disbanding pH 10. hal ini dikarenakan pada pH 10 protein mengalami
denaturasi.
2. Kandungan serat tahu
Pada tahu biasa kandungan seratnya yaitu 1,4%. Dengan
ditambah ioles-iles. Pada pH 9 dengan iles-iles sebanyak 190gr
didapatkan serat kasar 4,78%. Sedangkan pada pH 10 dengan
tambahan iles-iles sebanyak 190gr didapatkan serat kasar 4,91%.
Antara pH 9 dan pH 10 tidak menunjukkan perbedaan serat kasar
yang signifikan.
3. Kekenyalan tahu
Pada tahu yang tidak ditambahkan iles-iles, kekenyalannya . Ph 9
diengan penambahan iles-iles sebanyak didapatkan tingkat
kekenyalan. Dan pada tahu dengan iles-iles sebanyak dan pH 10
didapatkan kekenyalan. Tahu yang tidak diberi iles-iles lebih kenyal
-
Hasil dan pembahasan terkait sifat-sifat bahan
Kadar protein pada pH 10 terjadi denaturasi protein didalam tahu,
karena protein hanya dapat bertahan pada pH 5-9, sehingga pada pH 10
protein mengalami denaturasi yang menyebabkan penurunan kadar
protein.
Kondisi pada pembuatan tahu dilakukan dengan pH 9 dan 10 tidak
menunjukkan perbedaan yang signifikan pada kadar serat. Hal ini
desebabkan karena serat kasar memiliki kemampuan untuk menahan asam
kuat dan basa kuat sehingga pengaruh kondisi basa kuat pada pembuatan
tahu tidak mempengaruhi kadar derat tahu.
Pada kekenyalan tahu, pH 9 dan 10 memiliki kekenyalan yang
berbeda. Hal ini merujuk pada sifat glukomanan yang mampu membentuk
gel disertai pemanasan pada Ph 9-10. kekenyalan tahu pada ph 10 lebih
besar dibanding pada ph 9. hal ini dikarenakan glukomanan dapat
membentuk gel setelah kehilangan gugus asetilnyan pada keadaan basa
dimana gugus asetil dapat berpengaruh terhadap kelarutan glukomanan
dalam air sehingga mempengaruhi gel yang terbentuk.
Tahu biasa yang tidak diberi iles-iles lebih kenyal karena adanya
penambahan borax yang mengikat unsur protein mulai dari permukaan
tahu hingga meresap kebagian dalam sehingga tekstur lebih kenyal.
Sumber :
Utami, Citra Perdani; Sukma Ayu Fitrianingrum; Ir. Kristinah Haryani, M.T.
2012. PEMANFAATAN ILES-ILES (Amorphophallus Oncophyllus)
SEBAGAI BAHAN PENGENYAL PADA PEMBUATAN TAHU. Jurnal
Teknologi Kimia dan Industri, vol. 1 no. 1, tahun 2012, Halaman 79-85
JURNAL KARBOHIDRAT :
PENGGUNAAN BUAH LABU KUNING SEBAGAI SUMBER
ANTIOKSIDAN DAN PEWARNA ALAMI PADA PRODUK MI BASAH
Silvi Leila Rahmi, Indriyani, dan Surhaini
Cara Pembuatan Produk
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan produk antara lain buah
labu kuning varietas Cucurbita inoschata dan tepung terigu merk Cakra Kembar.
Bahan tambahan yang digunakan adalah garam, K2CO3, Na2CO3, telur, tepung,
tapioka, dan minyak goring. Alat-alat yang digunakan antara lain alat pencetak
mie (ampia), baskom plastik, pisau, blender, ayakan, kukusan, kompor, dan oven.
Pembuatan produk dimulai dengan pembuatan tepung labu kuning terlebih
dahulu. Cara pembuatan tepung labu kuning diantaranya pertama buah labu
kuning dikupas kulitnya dan dibuang bijinya. Kemudian dicuci bersih dan
direndam dalam larutan garam 1%. Lalu buah labu kuning dirajang dengan ukura
0,1 – 0,3 cm dan dikeringkan dalam oven pada suhu 50°C. Kemudian digiling dan
diayak hingga didapatkan labu kuning.
Setelah didapatkan tepung labu kuning, proses kedua adalah pembuatan
mie basah. Awalnya, tepung terigu dan tepung labu kuning ditimbang kemudian
ditambahkan
garam,
K2CO3, Na2CO3, dan telur. Kemudian dilakukan
pembentukan adonan dengan cara penambahan air sedikit demi sedikit sampai
adonan kalis lalu diistirahatkan selama 15 menit. Lalu adonan dibentuk menjadi
lembaran-lembaran dengan menggunakan alat pembentuk mie (ampia). Kemudian
adonan dipres dengan menambahkan tepung tapioka terlebih dahulu agar tidak
lengket. Setelah didapatkan ketebalan mie yang diinginkan, lembaran dipotong
membentuk untaian mie kemudian dikukus selama 2 menit dengan penambahan
sedikit minyak goring. Kemudian mie direbus selama 5 menit agar menghasilkan
mie basah.
Metode Pembuatan Produk
Pembuatan produk dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 3 kali pengulangan. Perlakuannya adalah substitusi
tepung terigu dengan tepung labu kuning yang terdiri dari 5 taraf, yaitu 0%, 5%,
10%, 15%, dan 20%.
Hasil dan Pembahasan
Warna
Analisis terhadap warna mie basah dilakukan secara obyektif dengan
menggunakan alat Colour Reader. Dengan alat ini, warna dari suatu produk
diukur dengan tiga nilai yang dilambangkan dengan huruf L, a, dan b. Nilai L
menyatakan derajat kecerahan produk, nilai a menyatakan gradasi warna dari
hijau hingga merah, sementara nilai b menyatakan gradasi warna dari biru
hingga kuning.
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa substitusi tepung terigu dengan
tepung labu kuning tidak berpengaruh nyata terhadap nilai L (derajat kecerahan)
mie basah yang dihasilkan.
Nilai a mie basah berkisar antara -0,73 – 4,93. Mie basah yang diolah
tanpa substitusi (0%) memiliki nilai a paling rendah, sementara nilai a paling
tinggi diperoleh pada substitusi tepung terigu dengan tepung labu kuning 20 %.
Nilai a mie basah yang dihasilkan cenderung meningkat seiring dengan
peningkatan persentase tepung labu kuning yang disubstitusikan. Hal ini berkaitan
dengan adanya pigmen karotenoid yang dimiliki oleh tepung labu kuning. Pigmen
karotenoid ini menyebabkan mie basah cenderung berwarna kemerahan sehingga
semakin banyak jumlah tepung labu kuning yang disubstitusikan dalam adonan
mie maka nilai a mie basah akan semakin besar.
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa bahwa substitusi tepung terigu
dengan tepung labu kuning berpengaruh sangat nyata terhadap nilai b (derajat
kekuningan) mie basah yang dihasilkan. Dari hasil uji lanjut terlihat bahwa mie
basah yang diolah tanpa substitusi (0 %) memberikan pengaruh yang tidak
berbeda nyata dengan substitusi tepung terigu dengan tepung labu kuning 5 %.
Substitusi tepung terigu dengan tepung labu kuning 10 % memberikan pengaruh
yang tidak berbeda nyata dengan 20 %. Sedangkan substitusi tepung terigu
dengan tepung labu kuning 15 % berbeda nyata dengan 5 %, 10%, dan 20 %.
menunjukkan kecenderungan peningkatan nilai b mie basah seiring dengan
mpeningkatan jumlah substitusi tepung labu kuning. Nilai b mie basah berkisar
antara14,93 – 31,23 dimana nilai paling rendah adalah mie yang diolah tanpa
substitusi (0%) dan nilai paling tinggi adalah pada perlakuan substitusi tepung
terigu dengan tepung labu kuning 15 %. Tepung labu kuning memberikan
kontribusi warna kuning pada mie basah sehingga semakin besar persentase
tepung labu kuning maka akan semakin besar nilai b mie basah yang dihasilkan.
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa substitusi tepung terigu dengan
tepung labu kuning tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air mie basah yang
dihasilkan. Mie basah yang diolah dari tepung terigu memiliki kadar air 35,42 %.
Sementara mie basah yang dibuat dengan substitusi tepung labu kuning memiliki
kadar air berkisar antara 32,12 – 34,05 %. Substitusi tepung terigu dengan tepung
labu kuning cenderung menurunkan kadar air mie basah yang dihasilkan. Hal ini
berkaitan dengan berkurangnya jumlah gluten pada adonan mie akibat substitusi
tepung labu kuning.
Uji Organoleptik
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa bahwa substitusi tepung terigu
dengan tepung labu kuning berpengaruh sangat nyata terhadap skor rata-rata
warna mie basah yang dihasilkan. Untuk tepung labu kuning 5 %, dihasilkan
2,85. Untuk 15 % sebesar 2,90, untuk 0 % sebesar 3,25, untuk 20 % seberar 3,25,
dan untuk 10 % sebesar 4,15. Berdasarkan penilaian panelis, skor warna paling
tinggi adalah pada perlakuan substitusi tepung terigu dengan tepung labu kuning
10 %. Perlakuan ini memperoleh skor 4,15 (kuning).
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa bahwa substitusi tepung terigu
dengan tepung labu kuning berpengaruh sangat nyata terhadap skor rata-rata
tekstur mie basah yang dihasilkan. Dari hasil uji lanjut terlihat bahwa Hasil uji
organoleptik terhadap tekstur mie basah menunjukkan bahwa hampir seluruh
perlakuan substitusi tepung terigu dengan tepung labu kuning memperoleh
rentang skor agak kenyal – kenyal. Skor tertinggi (3,70) adalah pada perlakuan
substitusi tepung terigu dengan tepung labu kuning 20 %. Substitusi tepung labu
kuning sebanyak 20 % menghasilkan tekstur dengan tingkat penilaian paling
tinggi dari panelis.
Tepung labu kuning memiliki aroma yang khas dan berbeda dengan aroma
tepung terigu. Hal ini mengakibatkan mie basah yang dihasilkan akan memiliki
aroma khas labu kuning. Semakin banyak jumlah tepung labu kuning yang
digunakan maka aroma khas tersebut akan semakin nyata.
Secara organoleptik, perlakuan yang memperoleh nilai kesukaan tertinggi
dari panelis adalah substitusi tepung terigu dengan tepung labu kuning 10 %.
Kesimpulan
Tepung labu kuning dapat digunakan sebagai bahan pewarna alami dalam
pembuatan mie basah. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, persentase
tepung labu kuning yang menghasilkan warna dan karakteristik terbaik adalah 10
%.
Sumber :
Rahmi, Silvi Leila; Indriyani; Surhaini. 2011. PENGGUNAAN BUAH LABU
KUNING SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN DAN PEWARNA ALAMI
PADA PRODUK MIE BASAH. Jurnal Penelitian Sains. Volume 13 Nomor 2.
Halaman 29-36.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka
Utama.
Astawan, Made. 2008. Khasiat Warna Warni Makanan. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta
Devi, Nirmala. 2010. Nutrition and Food : Gizi untuk Keluarga. Jakarta: PT
Kompas Media Nusantara.
Jannah, A. M. ; Nurwantoro; Y. B. Pramono. 2012. Kombinasi Susu Dengan Air
Kelapa Pada Proses Pembuatan Drink Yogurt Terhadap Kadar Bahan
Kering, Kekentalan dan pH. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol.1 No.
3, 2012
Kartika,
Unoviana.
2013.
Bahaya
Kekurangan
Kalsium.
http://health.kompas.com/read/2013/06/27/0932253/Bahaya.Kekurangan.Ka
lsium
Nurcahyo,
2013.
Kekurangan
&
Kelebihan
Zat
Besi.
http://indonesiaindonesia.com/f/11132-kekurangan-and-kelebihan-zat-besi/
Muhilal, Jalal dan Hardinsyah. 2000. Angka Kecukupan Gizi Rata – Rata yang
Dianjurkan. Widyakarya Pangan dan Gizi Nasional VI. LIPI. Jakarta.
Palupi, NS. Zakaria FR. Prangdimurti E. 2007. Pengaruh Pengolahan terhadap
Gizi Pangan. Bogor : Departemen Ilmu & Teknologi Pangan IPB
Pambudi, Eko Prasetyo Agung. 2009. Pengaruh Pemanasan Terhadap Kadar
Vitamin E Pada Kacang Hijau (Vignaradiata L.) Dengan Metode
Spektrofotometri Sinar Tampak. PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember
2009
PERSAGI. 2009. Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta : PT
Kompas Media Nusantara.
Rahmi, Silvi Leila; Indriyani; Surhaini. 2011. PENGGUNAAN BUAH LABU
KUNING SEBAGAI SUMBER ANTIOKSIDAN DAN PEWARNA ALAMI
PADA PRODUK MIE BASAH. Jurnal Penelitian Sains. Volume 13 Nomor 2.
Halaman 29-36.
Sommer, Alfred. 2003. Defisiensi Vitamin A dan Akibatnya. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Sumardjo, Darmin. 2008. Pengantar Kimia : buku panduan kuliah mahasiswa
kedokteran dan program strata 1 Fakultas Eksakta. EGC. Jakarta.
Tim Redaksi VitaHealth. 2004. Seluk Beluk Food Supplement. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
Utami, Citra Perdani; Sukma Ayu Fitrianingrum; Ir. Kristinah Haryani, M.T.
2012. PEMANFAATAN ILES-ILES (Amorphophallus Oncophyllus)
SEBAGAI BAHAN PENGENYAL PADA PEMBUATAN TAHU. Jurnal
Teknologi Kimia dan Industri, vol. 1 no. 1, tahun 2012, Halaman 79-85
Winarsi, Hery. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Wikivitamin.com
Wong, Donna L. 2002. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik ed. 6 Vol. 1. EGC.
Jakarta.
Download