SURVIVAL Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang buruk SURVIVAL Versi Pecinta Alam S U R V I V A L : Sadar dalam keadaan gawat darurat : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah : Rasa takut dan putus asa hilangkan : Vitalitas tingkatkan : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya : Variasi alam bisa dimanfaatkan : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya : Lancar, slaman, slumun, slamet TERSESAT … ??? STOP … !!! S T O P : Stop & seating / berhenti dan duduklah : Thingking / berpikirlah : Observe / amati keadaan sekitar : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan Kebutuhan SURVIVAL 1. Sikap mental 2. Pengetahuan 3. Pengalaman dan latihan 4. Peralatan 5. Kemauan belajar Bahaya-bahaya dalam SURVIVAL 1. Ketegangan dan panik 2. Matahari / panas 3. Serangan penyakit 4. Kemerosotan mental 5. Bahaya binatang beracun dan berbisa 6. Keletihan amat sangat 7. Kelaparan 8. Lecet 9. Kedinginan 5. Bahaya binatang beracun dan berbisa BIVAC (SHELTER) Bentuk-bentuk perlindungan yang dapat diusahakan Tujuan pembuatan bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk melindungi diri kita dari faktor alam dan lingkungan yang ekstrim Macam-Mmacam Bivac (Shelter) 1. Bivak alam, menggunakan sarana alam seperti kayu dan dedaunan 2. Bivak buatan, menggunakan peralatan seperti ponco, jas hujan, flysheet dll Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bivak 1. Kondisi medan 2. Tempat harus datar / rata / enak buat tidur 3. Bukan merupakan jalan hewan,manusia atau air 4. jangan di bawah pohon yang sudah tua/lapuk atau di bawah tebing yang labil serta jangan terlalu merusak alam sekitar 5. Dekat dengan sumber air, bukan sarang nyamuk/serangga juga tanaman busuk karena tempat itu tidak sehat dan kurang aman 6. Aman dari ancaman hewan atau keganasan alam (banjir, lahar,longsor) antisipasi : buat parit di sekeliling bivak, tebarkan garam, buat api unggun dll 7. Fasilitas alam yang menunjang di sekeliling kita dan bahan yang kita bawa Sumber-sumber Energi dalam SURVIVAL 1. Makanan 2. Air/Minuman 3. Api 4. dll Makanan 1. Hewan : - Binatang lunak ( cacing, siput, keong dll ) - Serangga - Reptil - Unggas - Binatang bertulang belakang 2. Tumbuhan Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan : Bagian tumbuhan yang masih muda ( pucuk/ tunas) Tumbuhan yang tidak mengandung getah Tumbuhan yang tidak berbulu Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia misal : kera Langkah – langkah yang diperlukan apabila akan memakan tumbuhan : Makan tumbuhan yang sudah dikenal Makan jangan hanya satu jenis tumbuhan saja Jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalah dengan mengoleskan sedikit ke tangan tunggu reaksinya Sebaiknya masaklah terlebih dahulu bagian tumbuhan yang akan dimakan Lebih baik jangan memakan jamur karena kebanyakan jamur adalah jenisnya dari yang beracun. Air Air merupakan prioritas dalam survival. Jika kita kekurangan air bisa mengalami dehidrasi (tubuh kekurangan cairan) Klasifikasi air dalam SURVIVAL 1. Tidak berwarna,berbau dan berasa misal : air mata air, danau, hujan, sungai 2. Tumbuhan yang mengandung air, tidak beracun 3. Air tercemar tapi dengan proses sederhana dapat diminum : air tergenang, air lumpur 4. Air tercemar tapi dengan proses yang rumit dapat diminum : air belerang, air rawa 5. Jejak binatang menyusui dapat menunjukkan lokasi mata air Petunjuk penting mengenai penggunaan air oleh Survivor : 1. Untuk mengatasi rasa haus yang berlebihan dapat dijaga dan diusahakan agar mulut tetap lembab dan basah dengan cara menelan air liur, menghisap ujung kerah baju 2. Dalam mengatur makanan disesuaikan dengan persediaan air yang ada 3. Jangan minum alkohol sebagai penahan haus ini akan sangat berbahaya 4. Meminum air seni merupakan tindakan yang salah 5. Jangan merokok karena mengakibatkan keringnya tenggorokan dan kehausan KESIMPULAN SURVIVAL lebih merupakan sikap mental daripada penguasaan pengetahuan dengan tidak mengabaikan penguasaan pengetahuan Pendakian… Suatu Kesungguhan Hati, Dimana Tubuh dan Pikiran Harus Berjalan Serasi. B 09016 SB PDB BELANTARA ‘10