Etika dan Sikap profesional sarjana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
ETIK UMB
Etika dan Sikap profesional
sarjana
Fakultas
Program Studi
Tehnik
Tehnik Industri
Tatap Muka
01
Kode MK
Disusun Oleh
90004
(A31162EL)
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA.
Abstract
Kompetensi
Modul ini membahas tentang
Etika dan Sikap profesional sarjana
Mahasiswa mampu memahami tentang
Etika dan bagaimana bersikap
profesional sebagai sarjana yang
berilmu dan bermoral sebagai generasi
bangsa yang berkualitas.
Pembahasan
Etika dan Sikap profesional sarjana
I.
PENDAHULUAN
Persaingan untuk mendapatkan sebuah pekerjaan bukanlah urusan yang mudah,
terlebih lagi pada zaman globalisasi dan modern seperti saat ini. Diantara sebab sulitnya
menghadapi persaingan itu adalah banyaknya universitas-universitas yang meluluskan
mahasiswanya setiap tahun. Para sarjana yang telah menyelesaikan studinya tentu akan
melakukan persaingan yang ketat guna mendapatkan pekerjaan yang diinginkan sesuai
dengan bidangnya, baik dengan sesama teman satu universitas maupun dengan
yang
lainnya. Maka dari itu, para sarjana ini harus menyiapkan mental sebagai generasi yang
berkualitas sehingga dapat mengaplikasikan kemampuan dirinya sesuai dengan bidangnya,
ketrampilannya dan keilmuannya.
Mahasiswa yang berkualitas dapat menyiapkan dirinya di dalam mengembangkan
ketrampilan dan keilmuannya sejak dini. Hal ini diharapkan agar potensi dan bakat
mahasiswa dapat dikembangkan sejak semester awal belajar. Potensi diri juga harus diasah
agar potensi diri tersebut dapat tersalurkan dengan baik dan berkembang dengan baik. dan
pada akhirnya dia mampu mengelola, mengetahui dan mengembangkan potensi ilmu dan
bakat yang ada, sehingga keberhasilan dan cita cita di masa mendatang dapat diraih
dengan mudah.
Sebagai mahasiswa, pencarian bakat dan keilmuan yang sesuai dengan
kemampuan diri bukanlah perkara yang mudah. Hal tersebut dapat dicari melalui berbagai
cara misalnya bidang yang dipilih adalah sesuai dengan keinginan diri, sehingga segala
tantangan dan kesulitan selama belajar dapat dihadapi dengan penuh semangat. Atau
dengan melakukan qualifikasi sesuai dengan nilai atau sertifikat
atau bukti pencapaian
lainnya. Atau dengan cara menyesuaikan dengan cita cita yang ingin diraih pada masa
mendatang. Atau mengikuti pelatihan-pelatihan atau seminar yang dapat menunjang
menggali potensi bakat dan ilmu.
Akhirnya, penggalian potensi diri pada saat masa kuliah dapat digali dengan tepat
sesuai dengan bidang dan jurusan yang diminati. Maka akan lahirlah generasi generasi
muda yang tangguh serta berkualitas di dalam menghadapi persaingan yang ketat pada
masa mendatang.
2012
2
Nama Mata Kuliah dari Modul
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
II.
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah "Ethos", yang
berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat
dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu "Mos" dan dalam
bentuk jamaknya "Mores", yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang
dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan
yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan seharihari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang
dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Istilah
lain yang identik dengan etika1, yaitu:
- Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup
(sila) yang lebih baik (su).
- Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.
Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia, menjelaskan tentang pembahasan
Etika, sebagai berikut:
- Terminius Techicus
Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk ilmu pengetahuan yang
mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.
- Manner dan Custom
Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan (adat) yang melekat dalam
kodrat manusia (In herent in human nature) yang terikat dengan pengertian "baik dan buruk"
suatu tingkah laku atau perbuatan manusia. Pengertian dan definisi Etika dari para filsuf
atau ahli berbeda dalam pokok perhatiannya; antara lain:
a. Merupakan prinsip-prinsip moral yang termasuk ilmu tentang kebaikan dan sifat dari hak
(The principles of morality, including the science of good and the nature of the right)
1
meandmyheart.files.wordpress.com/ diakses pada 12 Juli 2012
2012
3
Nama Mata Kuliah dari Modul
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. Pedoman perilaku, yang diakui berkaitan dengan memperhatikan bagian utama dari
kegiatan manusia. (The rules of conduct, recognize in respect to a particular class of human
actions)
c. Ilmu watak manusia yang ideal, dan prinsip-prinsip moral sebagai individual. (The
science of human character in its ideal state, and moral principles as of an individual)
d. Merupakan ilmu mengenai suatu kewajiban (The science of duty).
Jika kita lihat arti etika dari struktur bahasa dan cara penyampaiannya yang
dirumuskan oleh para ahli walaupun berbeda tetapi pada hakekatnya mempunyai makna
yang sama. Yaitu ilmu yang mempelajari tentang tindakan manusia di dalam melakukan
tindakan yang baik.
2.
Hubungan Antara Etika dan IQ, EQ , SQ yang Sangat Berkaitan.
Manusia dilahirkan di dunia sebagai mahluk yang sempurna. Tuhan menganugrahi
manusia otak sebagai alat untuk berpikir dan juga sebagai alat untuk membedakan antara
yang baik dan buruk. Berdasarkan hasil penelitian para neurolog dan psikolog, Goleman
(1995) berkesimpulan bahwa setiap manusia memiliki dua potensi pikiran, yaitu pikiran
rasional dan pikiran emosional. Pikiran rasional digerakkan oleh kemampuan intelektual atau
yang popular dengan sebutan “Intelligence Quotient” (IQ), yang mana merupakan
kecerdasan otak untuk menerima, menyimpan, dan mengolah informasi menjadi fakta.
Sedangkan pikiran emosional atau “Emotional Quotient” (EQ) digerakan oleh emosi. Contoh
keseharian dalam hal EQ adalah kemampuan berpikir positif terhadap orang lain, empati,
bertanggung jawab, berinteraksi sosial, mudah menahan emosi marah dan kebencian atau
pengendalian diri, kerjasama, kecakapan sosial, semangat dan motivasi, dan menghargai
orang lain. Sementara itu “Spiritual Quotient” SQ merupakan kemampuan mengenali
perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, serta
kemampuan mengolah emosi dengan baik pada diri sendiri dan orang lain.
Dalam hal ini SQ berperan sebagai pelengkap IQ dan EQ yang dimiliki seseorang.
Dengan SQ seseorang dapat mengefektifkan IQ dan EQ yang dimilikinya dengan ramburambu sistem nilai agama dan kemanusiaan. Karena itu dia mampu memaknai hidup dan
kehidupan dalam konteks yang lebih luas. Misalnya keseimbangan hidup untuk dunia dan
untuk akhirat. Menghargai sesama rekan kerja sebagai mahluk Tuhan. Dengan kata lain
tidak berperilaku sombong dan sebaliknya selalu rendah hati. Orang seperti ini juga pandai
bersyukur atas karunia Tuhan. serta takut kepada-Nya kalau akan berbuat buruk.
2012
4
Nama Mata Kuliah dari Modul
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Implikasi penguasaan etika melalui kemampuan IQ, EQ dan SQ di dalam sikap
profesional sarjana sangat berkaitan satu dengan yang lainnya. Ketika seorang sarjana telah
berhasil mengelolah kecerdasannya di dalam menyimpan data dan mengembangkan
informasi yang diterimanya, maka harus dibarengi juga dengan kemampuan mengendalikan
emosi dan spiritualnya. Karena kecerdasan sarjana yang terbukti melalui qualifikasi nilai
atau sertifikat atau bukti pencapaian lainnya hanya sebagai pintu pembuka saja sebagai
langkah awal menuju gerbang kesuksesan. Selanjutnya EQ dan SQ berperan untuk
mendukung kemampuan IQ untuk mencapai kesuksesan. Dengan kemampuan emosinya
dia dapat menyaring, memilih
dan memilah informasi
yang di dapat oleh panca indra
sehingga dapat menjaga kemampuan otak untuk selalu berpikir positif pada dirinya, orang
lain maupun lingkungannya. Selanjutnya SQ sebagai filter IQ dan EQ berperan sebagai
pengendali penyelesaian sebuah masalah dengan didasari oleh aturan atau kaidah atau
nila-nilai spiritual. Oleh karena itu, ketiga kemampuan ini harus selalu dijaga secara
seimbang.
Pada akhirnya, seorang sarjana mampu untuk menggunakan logikanya buntuk
berpikir secara obyektif dan akurat di dalam mengambil sebuah keputusan yang tidak hanya
untuk kebahagiaan dan kepentingan pribadi saja. Akan tetapi juga dapat menerapkan
kemampuannya untuk memahami kepentingan orang lain sebagai bentuk interaksi terhadap
sesama manusia sehingga dapat menempatkan perilaku dan hidup dalam setiap
tindakannya dengan tidak sia sia.
3.
Sarjana
Sarjana merupakan gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program
pendidikan sarjana(S-1) yang telah menempuh pendidikan selama beberapa tahun. setiap
sarjana dianggap telah memiliki kemampuan ilmu pengetahuan sesaui dengan bidangnya
secara sempurna. sehingga, setiap sarjana mampu mempersiapkan diri untuk mengabdi
pada nusa dan bangsa. Segala tantangan zaman pada era globalisasi ini dapat diselesaikan
dengan disiplin ilmu yang telah dimiliki serta menggunakan kemampuan dan kekuatan IQ,
EQ dan SQ.
4. Sikap Profesional
Dalam dunia kerja, kita dituntut untuk menjadi professional yang kompeten. Artinya, kita
tidak hanya dituntut untuk memiliki kecerdasan dan kemampuan untuk menyelesaikan
tugas dan pekerjaan, tetapi juga dituntut untuk memiliki sikap, perilaku, dan pembawaan diri
yang baik, sehingga semua hal ini menjadi “nilai tambah” bagi kita. Selain itu, good attitude
2012
5
Nama Mata Kuliah dari Modul
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang disertai dengan ketulusan juga akan meningkatkan kredibilitas diri kita. Jelaslah bahwa
sikap yang senantiasa positif sudah menjadi tuntutan dalam dunia kerja.
Karakter yang dapat dipercaya akan meningkatkan citra, kredibilitas, dan reputasi kita.
Sekaligus perusahaan tempat kita bekerja. Dengan memahami etika diharapkan kita dapat
mengembangkan karakter diri, sehingga kita mampu menampilkan kepribadian diri kita
dengan baik, lahir dan batin, sesuai dengan kemampuan professional kita.
5. Visi dan Misi
Visi menggambarkan tujuan atau kondisi dimasa depan yang ingin dicapai. Visi bisa
dikatakan sebagai impian atau cita-cita, Visi memberikan gambaran yang jelas dimasa
mendatang. Pernyataan visi yang bagus tidak hanya menginspirasikan dan menantang,
namun juga sangat berarti pernyataan visi harus mampu menjadi inspirasi dalam setiap
tindakan
yang
dilakukan. Yang
paling
penting
pernyataan
visi
harus
terukur
sehingga kita bisa mengetahui apakah tindakan yang dilakukannya dalam rangka mencapai
visi atau Misi tersebut.
Sikap Profesionalisme Sarjana dapat dibangun memalui Visi dan Misi yang dimiliki dan
menjadi tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya.Seseorang mencapai gelar sarjana perlu
terlebih dahulu menjalani pendidikan formal di suatu lembaga pendidikan formal yaitu
perguruan
tinggi.
Perguruan
Tinggi
dimana
mahasiswa
menjalani
pendidikan
kesarjanaannya tentunya juga memiliki visi dan misi.
6. Budaya Kerja
Budaya Kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai
yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu
kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta
tindakan yang terwujud sebagai kerja.
7. Tujuan Atau Manfaat Budaya Kerja
Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan juga perilaku SDM yang ada
agar dapat meningkatkan produktivitas kerja untuk menghadapi berbagai tantangan di masa
yang akan datang.
Manfaat dari penerapan Budaya Kerja yang baik :
1. meningkatkan jiwa gotong royong
2. meningkatkan kebersamaan
3. saling terbuka satu sama lain
2012
6
Nama Mata Kuliah dari Modul
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. meningkatkan jiwa kekeluargaan
5. meningkatkan rasa kekeluargaan
6. membangun komunikasi yang lebih baik
7. meningkatkan produktivitas kerja
8. tanggap dengan perkembangan dunia luar, dll.
Budaya kerja Universitas Mercu Buana adalah
1.Disiplin, jujur, tanggung jawab
2.Kreatif
3.Ramah lingkungan
4.Sadar nilai lokal
Disiplin
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya
termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawab kita. Pendisiplinan
adalah usaha-usaha untuk menanamkan nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki
kemampuan untuk menaati sebuah peraturan. Pendisiplinan bisa jadi menjadi istilah
pengganti untuk hukuman ataupun instrument hukuman dimana hal ini bisa dilakukan pada
diri sendiri ataupun pada orang lain.
Jujur
Jujur jika diartikan secara baku adalah mengakui, berkata atau memberikan suatu
informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran. Dalam praktek dan penerapannya, secara
hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa
yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan
pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan
kebenarandan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang
tersebut sudahdapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik
atau lainnya.
Kenapa harus jujur?
Saya sering mendengar orang tua menasehati anak supaya harus menjadi orang
yang jujur. Dalam mendidik dan memotivasi supaya seorang anak menjadi orang yang jujur,
kerap kali dikemukakan bahwa menjadi orang jujur itu sangat baik, akan dipercaya orang,
2012
7
Nama Mata Kuliah dari Modul
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
akan disayang orang tua, dan bahkan mungkin sering dikatakan bahwa kalau jujur akan
disayang/dikasihi oleh Tuhan.
Tanggung Jawab
Bersumber atau lahir atas penggunaan fasilitas dalam penerapan kemampuan tiap
orang untuk menggunakan hak dalam melaksanakan kewajibannya.Lebih lanjut ditegaskan,
setiap pelaksanaan kewajiban dan setiap penggunaan hak, baik yang dilakukan secara tidak
memadai maupun yang dilakukan secara memadai pada dasarnya tetap harus
disertai pertanggung jawab, demikian pula denga pelaksanaan kekuasaan.
Kreatif
Kata “Kreatif” merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris To Create, yang
merupakan singkatan dari :
1.Combine (menggabungkan) – penggabungan suatu hal dengan hal lain
2.Reverse (membalik) – Membalikan beberapa bagian atau proses
3.Eliminate (menghilangkan) – menghilangkan beberapa bagian
4.Alternatif (kemungkinan) – Menggunakan cara, bahan dll dengan yang lain.
5.Twist (memutar) – memutarkan sesuatu dengan ikatan
6.Elaborate (memerinci) – memerinci atau menambah sesuatu
Berpikir kreatif berarti :
1.Melepaskan diri dari pola umum yang sudah tertanam dalam ingatan.
2.Mampu mencermati sesuatu yang luput dari pengamatan orang lain.
Ramah Lingkungan
Di masa sekarang kondisi lingkungan semakin tidak mendukung kehidupan yang
nyaman. Pemanasan global menjadi masalah dunia, yang dampaknya dirasakan oleh
seluruh manusia di dunia. Indonesia yang terkenal sebagai paru-paru dunia karena
kekayaan hutan tropisnya, kini semakin minim kekayaan hutan tersebut.Oleh karena itu
budaya ramah lingkungan perlu ditanamkan, paling tidak untuk menahan agar kerusakan
lingkungan tidak bertambah bahkan jika mungkin para sarjana dapat berkontribusi untuk
perbaikan lingkungan di masa yang akan datang.
Kearifan Lokal
Tuhan menciptakan segalan sesuatu beraneka ragam. Manusia saja tidak semua
pria, tidak semua wanita. Pria atau wanita itu ada yang berkulit putih, coklat, ataupun hitam.
2012
8
Nama Mata Kuliah dari Modul
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Rambutnya pun ada yang lurus, bergelombang, atau keriting. Muncullah keunikan dari
semua ciptaan-Nya.
Demikian pula suatu bangsa atau Negara, memiliki keunikan yang merupakan
kearifan local mereka. Sebagai bangsa yang besar, Indonesia memiliki keanekaragaman di
berbagai hal. Berbagai keunikan yang kita miliki perlu kita pelihara dan jadikan kekayaan
bangsa. Dalam kearifan local, terkandung pula kearifan budaya local. Budaya ini yang perlu
kita junjung untuk menunjukkan jati diri bangsa.
2012
9
Nama Mata Kuliah dari Modul
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Artiningrum, Primi, Kurniasih, Augustina, Nurgroho, Arissetyanto, 2013, Etika dan Perilaku
Profesional Sarjana, Graha Ilmu, Yogyakarta
Febe Victoria Chen, 2012, Soft Skill for success, Sikap Tepat Karier Hebat,BIP Gramedia,
Jakarta
Sumber Internet :
http://www.geschool.net/ditaputriliana/blog/post/pengertian-iq-eq-dan-sq
2012
10
Nama Mata Kuliah dari Modul
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download