Komunikasi Efektif - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Komunikasi Efektif
Modul ini mengupas tentang Bagaimana cara
Berkomunikasi yang Efektif
Fakultas
Program Studi
OL
Kode MK
Disusun Oleh
Teknik
Teknik Industri
03
90004
(A31162EL)
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA.
2015
1
Abstract
Kompetensi
Modul ini akan mengelaborasi tentang
cara berkomunikasi yang Efektif
Diharapkan mahasiswa mengerti
tentang cara berkomunikasi yang
Efektif
Etik UMB
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Komunikasi Efektif
A. PENDAHULUAN
Sebelum membahas tentang pentingnya komunikasi efektif, Penulis akan
menyuguhkan tabel yang mengelaborasi tentang tajamnya kemampuan berkomunikasi
untuk menjadi orang suskes.
No
Kualitas
Skor
1
Kemampuan berkomunikasi
4,69
2
Kejujuran / Intergritas
4,59
3
Kemampuan bekerja sama
4,54
4
Kemampuan interpersonal
4,5
5
Etos kerja yang baik
4,46
6
Memiliki motivasi / berinisiatif
4,42
7
Mampu beradaptasi
4,41
8
Kemampuan analitikal
4,36
9
Kemampuan Komputer
4,21
10
Kemampuan berorganisasi
4,05
11
Berorientasi pada detail
4
2015
2
Etik UMB
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
12
Kemampuan memimpin
3,97
13
Percaya diri
3,95
14
Berkepribadian ramah
3,85
15
Sopan / beretika
3,82
16
Bijaksana
3,75
17
IP lebih besar dari 3,00
3,68
18
Kreatif
3,59
19
Humoris
3,25
20
Kemampuan entrepreneurship
3,23
Tabel
hasil
survei
NACE
USA
mene
nal
kualitas
lulusan
perguru
an tinggi
yang
diharapk
an dinia kerja
Berdasarkan tabel di atas dapat dipahami, bahwa IP hanyalah no 17 dari 20
kualitas yang dianggap penting dari seorang lulusan universitas, dan kemampuan
berkomunikasi menempati rangking pertama, ini menandakan betapa pentingnya
seseorang untuk mampu berkomunikasi dengan baik dan efektif, dan seorang
mahasiswa dituntut untuk mampu berkomunikasi apapun jurusannya. (Hasil survei
National Association of colleges and Employers, USA, 2002)
B. PENGERTIAN
Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal (kata-kata)
dan Non verbal (non kata-kata) yang melibatkan 2 orang atau lebih.
2015
3
Etik UMB
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude change) pada
orang yg terlibat dalam komunikasi.1 Tujuannya adalah memberi kemudahan dalam
memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima sehingga bahasa
lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang dan melatih penggunaan
bahasa nonverbal secara baik.
Komunikasi adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah informasi baik secara
lisan maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu melakukan komunikasi
dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu menyampaikan semua informasi
secara lisan tetapi tidak secara tulisan ataupun sebaliknya.
Bagaimanakah caranya agar kita mampu melakukan komunikasi yang baik,
komunikasi yang dua arah, komunikasi yang efektif, sehingga target informasi yang
harus disampaikan ataupun diserap sesuai dengan harapan ?
Keterampilan dalam berkomunikasi secara efektif dapat dipelajari dan dikuasai
dengan latihan rutin dan berkesinambungan secara terus menerus. Untuk dapat
melakukan komunikasi efektif ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan yaitu :
1. Menganalisa
2. Menyalahkan
3. Menghakimi
4. Menasehati
5. Menginterogasi2
Keterampilan yang harus dimiliki dalam melakukan komunikasi efektif adalah
keterampilan mendengarkan dan bertanya. Dalam proses berkomunikasi, seseorang
harus mampu mendengarkan dan memahaminya dengan baik. Kemudian mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang saling memiliki keterkaitan dan mengarah pada suatu
1
2
ocw.gunadarma.ac.id, diakses pada 8 Juni 2012
http://gofaztrack.com/ diakses pada 8 Juli 2012
2015
4
Etik UMB
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
solusi atau ketenangan untuk masing-masing pihak. Sehingga tujuan utama dalam
komunikasi yang efektif adalah sebuah win-win solution. Tak ada satupun orang yang
mau disalahkan, inilah konsep dasar dari komunikasi efektif.
Komunikasi efektif atau dalam bahasa lain sering pula disebut diplomasi, perlu
dilakukan untuk dapat membangun sebuah kesamaan keinginan dari sebuah informasi
yang disajikan. Sehingga tujuan yang ingin diraih dapat dilakukan secara bersamasama.
Komunikasi efektif dapat dilakukan oleh setiap orang. Jika ada yang merasa
tidak mampu, hal ini lebih Karen masalah pembiasaan saja. Melatih orang
berkomunikasi secara efektif bisa dilakukan dengan langsung pada prakteknya.
Walaupun sepintas sepele, hal ini dapat membantu setiap individu untuk mencapai
sebuah kesuksesan baik di dalam kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan
karirnya.
Ketika anda ingin berkomunikasi dengan orang lain, lakukanlah dengan efektif.
Dalam kondisi apapun disarankan agar anda selalu dapat melakukan komunikasi
secara efektif. Dengan berkomunikasi efektif kita dapat menunjukan kepribadian yang
berkarakter positif dan membuka diri untuk selalu tumbuh dan berkembang menuju
kesuksesan secara bersama-sama.
C. HUKUM KOMUNIKASI
Ada lima Hukum Komunikasi Yang Efektif (The 5 Inevitable Laws of Efffective
Communication3) yang kami kembangkan dan rangkum dalam satu kata yang
mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti
merengkuh atau meraih. Karena sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah
3
http://anik-gurung.tripod.com/ diakses pada 12 Juli 2012
2015
5
Etik UMB
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih, minat, kepedulian, simpati,
tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.
1. Respect
Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap
menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan.
Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita
berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin
dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi
seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaaan
seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai
dan menghormati, maka kita dapat membangun kerjasama yang menghasilkan sinergi
yang akan meningkatkan efektifitas kinerja kita baik sebagai individu maupun secara
keseluruhan sebagai sebuah tim.
Bahkan menurut mahaguru komunikasi Dale Carnegie dalam bukunya How to
Win Friends and Influence People, rahasia terbesar yang merupakan salah satu prinsip
dasar dalam berurusan dengan manusia adalah dengan memberikan penghargaan
yang jujur dan tulus. Seorang ahli psikologi yang sangat terkenal William James juga
mengatakan bahwa "Prinsip paling dalam pada sifat dasar manusia adalah kebutuhan
untuk dihargai." Dia mengatakan ini sebagai suatu kebutuhan (bukan harapan ataupun
keinginan yang bisa ditunda atau tidak harus dipenuhi), yang harus dipenuhi. Ini
adalah suatu rasa lapar manusia yang tak terperikan dan tak tergoyahkan. Lebih jauh
Carnegie mengatakan bahwa setiap individu yang dapat memuaskan kelaparan hati ini
akan menggenggam orang dalam telapak tangannya.
Charles Schwabb, salah satu orang pertama dalam sejarah perusahaan Amerika
yang mendapat gaji lebih dari satu juta dolar setahun, mengatakan bahwa aset paling
besar yang dia miliki adalah kemampuannya dalam membangkitkan antusiasme pada
2015
6
Etik UMB
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
orang lain. Dan cara untuk membangkitkan antusiasme dan mendorong orang lain
melakukan hal-hal terbaik adalah dengan memberi penghargaan yang tulus. Hal ini
pula yang menjadi satu dari tiga rahasia manajer satu menit dalam buku Ken Blanchard
dan Spencer Johnson, The One Minute Manager.
2. Empathy
Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau
kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki
sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dulu
sebelum
didengarkan
atau
dimengerti
oleh
orang
lain.
Secara khusus Covey menaruh kemampuan untuk mendengarkan sebagai salah satu
dari 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif, yaitu kebiasaan untuk mengerti terlebih
dahulu,
baru
dimengerti
(Seek
First
to
Understand
-
understand then be understood to build the skills of empathetic listening that inspires
openness and trust). Inilah yang disebutnya dengan Komunikasi Empatik. Dengan
memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun
keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau
sinergi dengan orang lain.
Rasa empati akan memampukan kita untuk dapat menyampaikan pesan
(message) dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan (receiver)
menerimanya. Oleh karena itu dalam ilmu pemasaran (marketing) memahami perilaku
konsumen (consumer's behavior) merupakan keharusan. Dengan memahami perilaku
konsumen, maka kita dapat empati dengan apa yang menjadi kebutuhan, keinginan,
minat, harapan dan kesenangan dari konsumen. Demikian halnya dengan bentuk
komunikasi lainnya, misalnya komunikasi dalam membangun kerjasama tim. Kita
perlu saling memahami dan mengerti keberadaan orang lain dalam tim kita. Rasa
empati akan menimbulkan respek atau penghargaan, dan rasa respek akan
2015
7
Etik UMB
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
membangun kepercayaan yang merupakan unsur utama dalam membangun
teamwork.
Jadi sebelum kita membangun komunikasi atau mengirimkan pesan, kita perlu
mengerti dan memahami dengan empati calon penerima pesan kita. Sehingga nantinya
pesan kita akan dapat tersampaikan tanpa ada halangan psikologis atau penolakan dari
penerima.
Empati bisa juga berarti kemampuan untuk mendengar dan bersikap perseptif
atau siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan sikap yang positif.
Banyak sekali dari kita yang tidak mau mendengarkan saran, masukan apalagi kritik
dari orang lain. Padahal esensi dari komunikasi adalah aliran dua arah. Komunikasi
satu arah tidak akan efektif manakala tidak ada umpan balik (feedback) yang
merupakan
arus
balik
dari
penerima
pesan.
Oleh
karena itu dalam kegiatan komunikasi pemasaran above the lines (mass media
advertising) diperlukan kemampuan untuk mendengar dan menangkap umpan balik
dari audiensi atau penerima pesan.
3. Audible
Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik.
Jika empati berarti kita harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima
umpan balik dengan baik, maka audible berarti pesan yang kita sampaikan dapat
diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa pesan harus
disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima
dengan baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk
menggunakan berbagai media maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang
akan membantu kita agar pesan yang kita sampaikan dapat diterima dengan baik.
Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan disampaikan dengan cara atau
sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.
2015
8
Etik UMB
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Clarity
Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat
yang terkait dengan itu adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak
menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang berlainan. Ketika saya
bekerja di Sekretariat Negara, hal ini merupakan hukum yang paling utama dalam
menyiapkan
korespondensi
tingkat
tinggi.
Karena kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran
akan
menimbulkan
dampak
yang
tidak
sederhana.
Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi. Dalam berkomunikasi kita
perlu mengembangkan sikap terbuka (tidak ada yang ditutupi atau disembunyikan),
sehingga dapat menimbulkan rasa percaya (trust) dari penerima pesan atau anggota
tim kita. Karena tanpa keterbukaan akan timbul sikap saling curiga dan pada gilirannya
akan menurunkan semangat dan antusiasme kelompok atau tim kita.
5. Humble
Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah
hati. Sikap ini merupakan unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk
membangun rasa menghargai orang lain, biasanya didasari oleh sikap rendah
hati yang kita miliki. Dalam edisi Mandiri 32 Sikap Rendah Hati pernah kita bahas,
yang pada intinya antara lain: sikap yang penuh melayani (dalam bahasa pemasaran
Customer
First
Attitude),
sikap
menghargai,
mau
mendengar
dan menerima kritik, tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani
mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah lembut dan penuh pengendalian diri,
serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.
Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok
komunikasi yang efektif ini, maka kita dapat menjadi seorang komunikator yang
handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan hubungan dengan orang lain
2015
9
Etik UMB
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat membangun
hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan.
D. PONDASI MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF
Ada lima pondasi yang mesti hadir ketika ingin membangun komunikasi efektif
(effective communication building), yaitu:
1. Berusaha benar-benar mengerti orang lain (emphatetic communication)
2. Memenuhi komitmen / janji
3. Menjelaskan harapan
4. Meminta maaf dengan tulus ketika membuat kesalahan
5. Memperlihatkan integritas pribadi
Menurut Kumar (2000), komunikasi efektif antar pribadi mempunyai 5 ciri:
1. Keterbukaan
2. Empati
3. Dukungan
4. Rasa positif
5. Kesetaraan
Bentuk Dan Karakteristik Komunikasi Efektif Mencakup :
1. Komunikasi verbal efektif
� Jelas dan ringkas
Penggunaan contoh untuk membuat penjelasan lebih mudah dipahami. Mengulang
bagian yg penting. Penerima pesan mengetahui “apa, siapa, mengapa, kapan, dimana,
bagaimana. Ringkas dengan menggunakan kata2 yang mengekspresikan ide secara
sederhana.
� Perbendaharaan kata (sampaikan pesan dengan istilah yg dimengerti klien).
� Arti denotatif dan konotatif
� Intonasi
2015
10
Etik UMB
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
� Kecepatan berbicara
� Humor
Dugan (1988), tertawa membantu mengurangi ketegangan dan rasa sakit yang
disebabkan oleh stress sehingga keberhasilan memberikan dukungan emosional
terhadap klien. Sullivan & Deane, 1988 melaporkan bahwa humor merangsang
produksi katekolamin dan hormon yg menimbulkan rasa sakit, mengurangi ansietas,
memfasilitasi relaksasi pernafasan dan metabolisme.
2. Komunikasi nonverbal
� Penampilan fisik (Bidan yg memperhatikan penampilan dirinya dpt menimbulkan
citra diri & profesional yg positif).
� Sikap tubuh dan cara berjalan (bidan dapat mengetahui informasi yg bermanfaat
dengan mengamati sikap tubuh dan langkah klien. Langkah dapat dipengaruhi oleh
faktor fisik spt rasa sakit, obat atau fraktur).
� Ekspresi wajah dan kontak mata.
� Sentuhan (kasih sayang, dukungan emosional dan perhatian diberikan melalui
sentuhan dan sesuai dengan norma sosial).
Proses dan unsur2 komunikasi efektif. Dalam proses komunikasi untuk mendapatkan
hasil yang efektif perlu diperhatikan unsur2 dari komunikasi, yaitu:
� Komunikator (pandai menggunakan bahasa, intonasi, simbol dan mimik yang
menarik simpati dan empati dari komunikannya)
� Pesan (cara penyampaian, isi pesan sesuai dengan kebutuhan dan diminati oleh
komunikan)
� Media (sesuai dengan pesan yg ingin disampaikan dan sesuai dengan kebutuhan
komunikan)
2015
11
Etik UMB
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
�
Perhatikan
gangguan-gannguan
yg
mungkin
akan
menghambat
proses
komunikasi
� Komunikan (latar belakang, dll)
� Pengaruh / umpan balik (yg diharapkan / tujuan penyampaian pesan)
Keenam unsur komunikasi harus saling berhubungan dalam menyampaikan pesan
agar dapat menjadi komunikasi efektif.
Kiat sukses berkomunikasi
� Kenali dengan baik lawan bicara
� Jangan terlalu banyak bicara dan kurang mendengar
� Jangan merasa dan memperlihatkan bahwa kita lebih tahu daripada lawan kita bicara
� Kenali betul2 diri sendiri dan kemampuan diri sendiri
HU
E. HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
MANUSIA
Pengertian
� Adalah suatu sosiologi konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya
masalah interaksi dengan pengaruh psikologisnya. (Hugh Cabot dan Joseph A. Kahl, 1967)
� Interaksi adalah hubungan antara 2 orang/lebih individu manusia dan perilaku
individu yg satu mempengaruhi, mengubah dan memperbaiki perilaku individu yg
lain atau sebaliknya. (H. Bonner, 1975)
� Dalam arti luas HAM mencoba menemukan, mengidentifikasi, masalah dan
membahasnya untuk mencari pemecahan.
Tujuan penggunaan HAM
� Memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis dlm
penyesuaian diri manusia sehingga penyesuaian diri terjadi serasi dan selaras,
2015
12
Etik UMB
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dengan ketegangan dan pertentangan sedikit mungkin.
� Penyesuaian diri bukan pada satu pihak saja, melainkan pada lebih dari dua pihak.
Faktor yang mendasari interaksi sosial
1. Faktor imitasi : keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu diluar dirinya.
Sebelum mengikuti suatu hal, ia harus memenuhi syarat sbb:
� Minat dan perhatian yg cukup besar terhadap hal yg diimitasi.
� Sikap menjunjung tinggi / mengagumi hal2 yg diimitasi.
�Seseorang meniru suatu pandangan/tingkah laku karena akan memperoleh
penghargaan sosial yg tinggi.
2. Faktor sugesti : proses seorang individu menerima cara pandang atau pedoman
tingkah laku orang lain tanpa kritik terleih dahulu.
Syarat terjadinya sugesti:
� Hambatan berpikir (karena emosional seseorang langsung menerima tanpa
mempertimbangkan terlebih dahulu segala pengaruh/pandangn orang lain)
� Pikiran terpecah-pecah / disasosiasi.
� Otoritas atau prestise (menerima pandangan dari seseorang yg memiliki keahlian
tertentu shg dianggap otoritas atau dari sesorang yg mempunyai prestise sosial yg
tinggi)
� Mayoritas
� Kepercayaan penuh (pandangan sudah ada pada diri individu yg bersangkutan)
Next...
3. Faktor identifikasi : Sigmund freud, cara seorang anak belajar norma sosial dari orang
tuanya. Setelah usia pubertas identifikasi dilakukan pada orang lain. Dorongan ingin
mengikuti, menerima jejak orang lain yg dianggap ideal bagi dirinya.
2015
13
Etik UMB
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Faktor simpati : perasaan tertarik seseorang terhadap orang lain yg timbul atas dasar
penilaian perasaan. Ada rasa ingin mengerti dan bekerjasama dengan orang lain.
Faktor yang menentukan interaksi sosial
Agar interaksi sosial berjalan baik salah satunya ditunjang dengan menumbuhkan
hubungan Interpersonal yg baik. Faktor untuk menumbuhkan hubungan Interpersonal
yg baik adalah:
� Ada rasa percaya.
Beberapa faktor yg menumbuhkan rasa percaya :
1. Menerima (tanpa menilai dan berusaha mengendalikan)
2. Empati
3. Kejujuran (terus terang)
� Sikap sportif : mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dlm komunikasi yg
terjadi dlm interaksi sosial. Jack R. Gibb mengemukakan makin sering orang
menggunakan perilaku defensif, makin besar kemungkinan komunikasi menjadi
defensif.
2015
14
Etik UMB
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Clements, Phil, 2006. Be Positive: Sukses Menjadi Manajer yang Positif. Edisi kedua.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Djajendra.2011. Merancang Tujuan Jangka pendek untuk sampai pada Misi Jangka
Panjang.http://kecerdasanmotivasi.wordpress.com
Lim, Rudi. 2012. Tweak Your Life: Attitude is Everything. Elex Media Komputindo. Jakarta
Srijanti, Purwanto SK, Primi Artiningrum. 2007. Etika Membangun Sikap Profesionalisme
Sarjana. Graha ilmu.Yogyakarta.
Suhardono, Rene. 2012. Your Job is Not Your Career. Literati.Tangerang. Banten
Tim Penulis, ETIKA Profesionalisme Sarjana, Jakarta: Graha Ilmu, 2010.
U.Adil Samadani, Sukses Itu Mudah, Jakarta: Mitra Wacana, 2013.
----------------------, The Power of Belief, Jogyakarta: Graha Ilmu, 2013.
Internet
http://www.putra-putri-indonesia.com/,
2015
15
Etik UMB
Muhammad Alvi Firdausi, S.Si, MA
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download