psikologi kepribadian

advertisement
Pertemuan-4
STRUKTUR KEPRIBADIAN
Struktur kepribadian merupakan unsurunsur atau komponen yang membentuk
diri seseorang secara psikologis. Salah
satu contoh struktur kepribadian yang
paling tua gagasannya adalah menurut
Sigmund Frued tokoh psikoanalisa
1. STRUKTUR KEPRIBADIAN
Sigmund Freud
Sigmund Freud memandang kepribadian sebagai suatu
struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu:
Id, Ego dan Superego.
Dan tingkah laku, menurut Freud, tidak lain
merupakan hasil dari konflik dan rekonsiliasi ketiga
sistem kerpibadian tersebut.
Struktur Kepribadian Freud
 Id (Das Es)  aspek biologis
Artinya Nafsu atau dorongan-dorongan kenikmatan yang
harus dipuaskan, bersipat alamiah pada manusia.
 Ego (Das Ich)  aspek Psikologis
Dianalogikan sebagai kemampuan otak atau akal yang
membimbing manusia untuk mencari jalan keluar
terhadap masalah melalui penalarannya.
 Super ego (Das Ueber Ich)  aspek sosial
Dianalogikan Sebagai norma, aturan, agama, norma sosial.
1. Dalam teori psikoanalitik, struktur kepribadian manusia itu terdiri
dari id, ego dan superego.
2. Id adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan
libinal, dimana sistem kerjanya dengan prinsip kesenangan
“pleasure principle”.
3. Ego adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana,
dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai realita dan
berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan
dorongan id agar tidak melanggar nilai-nilai superego.
4. Superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia
merupakan filter dari sensor baik- buruk, salah-benar, boleh- tidak
sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego.
Kesimpulan
Rasa lapar adalah kerja ID, yang
memutuskan untuk mencari dan
mendapatkan serta melaksanakan itu
adalah kerja EGO.sedangkan
pertimbangan halal dan haram dalam
mencari makan adalaj kerja UPER EGO..
2. STRUKTUR KEPRIBADIAN
John Dollard dan Neal E. Miller

Kebiasaan atau habit adalah satu-satunya elemen
dalam Teori Dollard dan Miller yang memiliki sifat
struktural

Habit adalah ikatan atau asosiasi antara stimulus
dengan respon yang relatif stabil dan bertahan lama
dalam kepribadian

Memusatkan bahasannya mengenai proses belajar dan
pentingnya kelompok habit dalam bentuk stimulus dan
respon verbal (kata-kata)

Dollard dan Miller juga mempertimbangkan dorongan
sekunder (secondary drive) seperti rasa takut sebagai
bagian dari kepribadian yang relatif stabil
3. Struktur Kepribadian Dalam Perspektif Islam
 Persepsi para mahasiswa dan psikolog muslim terhadap psikologi Barat,
menurut Malik Badri, bisa dilihat ke dalam tiga fase.
 Fase pertama disebut infantuasi  tergila-gila dengan teori dan teknik
psikologi yang begitu memikat.
 Fase kedua disebut rekonsiliasi  mulai mencocokkan teori psikologi
dengan Al Quran dan khazanah klasik Islam, tapi masih pada asumsi bahwa
keduanya tidak bertentangan.
 Fase ketiga disebut emansipasi  sudah mulai kritis terhadap teori psikologi
& berusaha menggali konsep-konsep psikologi yang ada dalam Al Quran.
Secara implisit Alquran menginformasikan bahwa
manusia memiliki tiga aspek pembentuk totalitas yang
secara tegas dapat dibedakan, namun secara pasti tidak
dapat dipisahkan.
Ketiga aspek itu adalah jismiyah (fisik, biologis),
ruhaniyah (spiritual, transendental) dan nafsiyah (psikis,
psikologis)
MANUSIA
JASAD
NAFSIYAH
NAFSU
AKAL
Nafs alLawwâmah
Nafs alAmmârah
Bissu’
RUH
HATI
Nafs alMutma’innah
Aspek Jasad
Karakteristik:memiliki bentuk/ rupa, kuantitas,
bergerak/ diam, tumbuh, berkembang, jasad yang
terdiri dari berbagai organ
Material yang substansi sebenarnya mati.
Kehidupannya adalah karena dimotori oleh substansi
lain, yaitu nafs dan ruh. Dengan kata lain aspek
jismiah ini bersifat deterministik-mekanistik.
Aspek Ruh
 Struktur ruh memberikan ciri khas dan keunikan
tersendiri bagi psikologi Islam. Ruh merupakan substansi
psikologis manusia yang menjadi esensi keberadaannya.
Ruh membutuhkan jasad untuk aktualisasi diri.
 Sampai saat ini belum ada yang memahami hakikat ruh
secara pasti, karena ruh merupakan sebuah misteri ilahi.
Dalam Alquran dijelaskan bahwa ruh merupakan urusan
dan atau hanya dipahami oleh Allah. Manusia sama
sekali tidak memahaminya kecuali sedikit (QS. Al-Isra:
85).
 Ruh adalah aspek psikis manusia yang bersifat spiritual
dan transendental.
 Jasad dan ruh merupakan dimensi yang berlawanan sifatnya.
Jasad sifatnya kasar dan indrawi atau empiris serta
kecenderungannya ingin mengejar kenikmatan duniawi dan
material.
 Ruh sifatnya halus dan gaib serta kecenderungannya mengejar
kenikmatan samawi, ruhaniyah dan ukhrawiyah.
 Esensi yang berlawanan ini pada prinsipnya saling
membutuhkan. Jasad tanpa ruh merupakan subtansi yang
mati, sedang ruh tanpa jasad tidak dapat teraktualisasi. Ruh
sebagai kekuatan yang berasal dari Allah yang ditiupkan ke
jasad manusia saat berusia 120 hari.
Aspek Nafs
Nafs merupakan sinergi antara jasad dan ruh
(sinergi psikofisik). Dengan nafs maka masingmasing keinginan jasad dan ruh dalam diri manusia
bisa terpenuhi.
Struktur nafsani ini terbagi atas tiga bagian yaitu
kalbu, akal dan nafsu.
Integrasi ketiga jenis nafsani ini yang akan
melahirkan perilaku, baik perilaku lahir maupun
batin yang disebut dengan kepribadian.
3 Jenis Utama Nafs (tipe kepribadian)
1. Nafs al-Ammârah Bissu’ (Nafs yang
mendorong kepada
kejahatan/keburukan)  Kepribadian
Amarah (didominasi nafsu)
2. Nafs al-Lawwâmah (Nafs yang tercela) 
Kepribadian Lawwamah (didominasi akal)
3. Nafs al-Mutma’innah (Nafs yang
membawa kedamaian)  Kepribadian
Mutmainnah (didominasi kalbu)
Download