MODUL PERKULIAHAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS 2 PENENTUAN ISI PESAN & STRATEGI PENYAMPAIAN PESAN Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Advertising & Marketing Communications Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 09 MK43009 Sari Widuri, SE, MSi. Abstract Kompetensi Modul ini membahas tentang isi pesan iklan dan strategi penyampaian pesan iklan. Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mengetahui dan memahami serta mampu menentukan isi pesan iklan dan strategi penyampaian pesan iklan. PENENTUAN ISI PESAN Aspek penting pada tahap persiapan proses kreatif, secara rasional, adalah menentukan isi pesan atau penentuan keunggulan produk yang dijadikan sebagai informasi inti dalam pesan periklanan. Sebagai contoh, belakangan ini pengiklan produk mobil seringkali menitik beratkan pada atribut-atribut penampilan, jaminan dan nilai jual kembali. hal ini disebabkan hasil riset yang menunjukkan bahwa kriteria terpenting bagi konsumen dalam memilih mobil adalah nilai ekonomis dan efisiensi dalam pemakaian bahan bakar. Untuk menemukan Isi Pesan Iklan, harus diakukan beberapa komponen awal: Convention Analisislah kebiasaan ide iklan suatu produk di kategori yang sama. Ditahapan ini kita berfikir inside the box. karena sebelum kita berfikir outside the box kita harus tau dulu seperti apa inside-nya baru kemudian mencari outside-nya. Disturbtion Ditahapan inilah kita baru berfikir out side the box, mencari sesuatu yang di luar kebiasaan. Buat daftar ide sebanyak-banyaknya, diskusi dan brainstroming sehingga mendapatkan semangat ide... Aha!! Kembali ke visi iklan (Brief yang di buat) Temukan ide yang relevan dari daftar Ide. Dalam konsep isi pesan, penggunaan beberapa hal sebagai daya tarik isi pesan terdiri dari dua jenis, yaitu : Daya Tarik Rasional dan Daya Tarik Emosional I. Daya Tarik Rasional Daya tarik rasional adalah jenis daya tarik dalam penyusunan pesan iklan yang mengemukakan sejumlah informasi yang ditujukan pada proses berpikir logis dari khalayaknya. Pesan iklan yang menggunakan daya tarik rasional biasanya digunakan pada iklan pruduk yang bersifat teknis / menonjolkan spesifikasi teknis. Daya tarik rasional cenderung memberikan informasi nyata. Pengiklan menggunakan pendekatan ini umumnya mencoba untuk menunjukkan suatu kenyamanan bagi konsumen ‘13 2 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id terhadap suatu produk, dengan menawarkan keuntungan tertentu. Hal terpenting adalah bagaimana produk tersebut bisa memuaskan kebutuhan konsumen. Tujuan pengiklan adalah untuk memberikan kenyamanan pada khalayak sasaran, agar mau membeli produk yang diiklankan. Beberapa hal yang dijadikan daya tarik adalah : 1. Feature Appeal Adalah iklan yang menggunkan daya tarik keistimewaan produk atau ciri-ciri khsus produk, dengan menonjolkan kelengkapan atau karakteristik tertentu dari produk tersebut. Beberapa tipe daya tarik rasional, cenderung memberikan informasi yang kuat dan mencoba untuk menunjukkan pada khalayak sasaran sejumlah karakteristik produk atau keuntungan produk. Hal ini dapat digunakan sebagai dasar bagi konsumen untuk membuat keputusan rasional dalam pembelian. produk-produk teknis atau "high involvement product" sering menggunakan tipe himbauan ini. 2. Competitive Advance Appeal Apabila suatu daya tarik rasional digunakan dengan menonjolkan keuntungan produk dibandingkan dengan produk pesaing, pengiklan akan membuat perbandingan langsung maupun tidak langsung dengan merk lain. Biasanya dilakukan dengan membuat klaim iklan yang lebih baik (superior) atau kelengkapan produk yang lebih baik. 3. Favourable Appeal Iklan yang memanfaatkan daya tarik rasional melalui harga yang menarik, merupakan iklan dengan pendekatan harga sebagai faktor utama dalam inti pesan. Iklan dengan daya tarik harga sering dipergunakan oleh penjual untuk mengumumkan penawaran khusus, atau program discount (potongan harga). Di samping itu, pendekatan harga juga digunakan untuk mempromosikan penjualan produk tertentu, seperti mobil, dengan menonjolkan isi pesan yang terfokus pada penawaran harga yang menarik. 4. News Appeal Daya tarik publisitas adalah bentuk pesan iklan yang didominasi oleh pemberitaan / publisitas. Tipe himbauan ini bisa digunakan untuk produk baru guna menginformasikan keberadaan produk tersebut di pasar kepada khalayak sasarannya. ‘13 3 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Selain itu, tipe himbauan ini juga digunakan untuk memperluas pasar / pemakai produk sebagai hasil modifikasi atau pengembangan produk. 5. Product Popularity Appeal Daya atarik popularitas produk ditekankan pada penggunaan popularitas produk, dengan penonjolan faktor-faktor utama, seperti misalnya : banyaknya konsumen yang menggunakan produk tersebut atau banyak konsumen yang beralih menggunakan produk ini, atau produk tersebut adalah produk utama yang sangat unggul dibandingkan produk lainnya. Hal pokok pada tipe himbauan ini adalah penggunaan yang luas dan populer (disukai masyarakat) dari produk, sebagai bukti bahwa produk tersebut memang bagus dan disukai konsumen. Diharapkan konsumen lain akan tertarik dan menggunakan produk itu. 6. Generic Appeal Adalah salah satu tipe daya tarik rasional, yaitu tipe daya tarik umum. Tipe himbauan ini merupakan daya tarik yang digunakan untuk mempromosikan suatu kelas atau kategori produk tertentu, yang lebih ditekankan untuk mempromosikan produk secara umum, dibandingkan dengan daya tarik suatu merk tertentu. II. Daya Tarik Emosional Daya tarik emosional berkaitan dengan kebutuhan psikologis atau kebutuhan sosial dari kahalayak sasaran yang dituju dalam membeli produk. Beberapa motivasi khalayak sasaran dalam menentukan keputusan pembelian adalah motivasi emcsional. Seringkali konsumen merasakan bahwa memiliki produk lebih penting daripada pengetahuan terhadap keistimewaan produk tersebut. Dasar daya tarik rasional atau informasional dipandang oleh beberapa pengiklan sebagai sesuatu yang sangat tumpul untuk diterapkan pada beberapa jenis produk tertentu, sehingga sukar untuk menarik perhatian konsumen. Daya tarik emosional menjadi populer dalam periklanan seperti pengakuan para produsen bahwa beberapa keputusan pembelian dibuat atas dasar perasaan dan emosi. Disamping itu, adanya beberapa merk yang produknya tidak jauh berbeda menyebabkan konsumen menjadi bingung dan memilih berdasarkan pertimbangan irasional, antara lain dengan memilih merk produk yang dirasanya "dekat di hati". ‘13 4 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Beberapa daya tarik emosional didasari pada keadaan psikologis dalam diri konsumen yang berlangsung pada saat ia mempertimbangkan untuk membeli, seperti misalnya kenikmatan, kegairahan atau sesuatu yang lebih ditekankan pada orientasi sosial seperti kebutuhan akan status sosial dan pengakuan masyarakat. Pengiklan dapat menggunakan daya tarik emosional dalam kreatif iklan, seperti rasa humor, rasa iri atau bahkan rasa takut yang diolah sedemikian rupa agar dapat membuat khalayak menerimanya sebagai pertimbangan pribadinya ketika mengambil keputusan membeli. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan perasaan konsumen yang diciptakan melalui iklan mempunyai dampak terhadap pemilihan atau evaluasi konsumen pada suatu merk produk tertentu. Alasan lain dalam menggunakan daya tarik emosional adalah untuk mempengaruhi interpretasi konsumen melalui pengalaman mereka dalam penggunaan suatu produk. Suatu cara dalam hal ini adalah melalui penggunaan apa yang dalam periklanan dikenal sebagai "transformational advertising". Iklan transformasional adalah salah satu bentuk asosiasi antara pengalaman penggunaan suatu produk yang diiklankan dengan kondisi karakteristik psikologis konsumen, yang merupakan pengalaman dalam penggunaan produk, pada tingkat tertentu, meskipun tanpa adanya terpaan iklan. Iklan transformasional dapat menciptakan perasaan, citra, makna dan kepercayaan terhadap suatu produk, yang artinya tergerak ketika konsumen menggunakan produk tersebut. Konsumen mentransfer interpretasi terhadap iklan pada pengalaman menggunakan produk. Christopher Puto dan William Wells menjelaskan bahwa suatu iklan transformasional harus memiliki dua karakteristik, yaitu : 1. menunjukkan pengalaman penggunaan suatu kelengkapan produk, kehangatan, lebih menarik atau lebih nikmat, dibandingkan dengan hanya merupakan penggambaran tujuan produk yang diiklankan. ‘13 5 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Harus berkaitan antara pegnalaman yang dikemukakan pada iklan dengan pengalaman penggunaan suatu merk produk. Konsumen tidak dapat mengingat merk-merk tanpa pengulangan pengalaman yang ditonjolkan dalam iklan Daya tarik Kreatif dan Tipe-tipe penyampaian pesan Apabila salah satu pola "ide penjualan" telah disepakati, maka selanjutnya perhatian diarahkan pada penentuan daya tarik (appeal), atau pendekatan serta gaya pelaksanaan (execution style) sebagai pengembangan konsep kreatif. Daya tarik dalam periklanan digunakan untuk memperoleh tanggapan dari khalayak sasaran atau untuk mempengaruhi perasaan khalayak sasaran terhadap suatu produk atau jasa tertentu. Gaya implementasi mengacu pada satu daya tarik tertentu, untuk kemudian dituangkan dalam suatu bentuk pesan yang akan dipresentasikan pada khalayak sasaran. Suatu daya tarik dapat dikatakan sebagai garis bawah dari isi pesan, sedangkan tipe / gaya pelaksanaan merupakan cara atau jalan untuk mempresentasikan isi pesan itu. Daya tarik dan gaya pelaksanaan biasa dibahas tersendiri, yang masing-masing bisa diimplementasikan dalam eksekusi (pembuatan pesan dan materi iklan). Meskipun dari satu pilihan daya tarik, pada pembuatan pesan iklan, bisa juga diimplementasikan dalam berbagai gaya pelaksanaan. Daya tarik cenderung lebih bisa mengadaptasi diri kedalam berbagai bentuk media, baik media cetak maupun media elektronik, sedangkan gaya pelaksanaan lebih ditujukan pada pemanfaatan media tertentu. Daya tarik periklanan Banyak literatur yang membahas berbagai daya tarik, yang biasa digunakan dalam pengembangan isi pesan. Tetapi secara umum, daya tarik dibedakan dalam beberapa kategori sesuai tipologi penyusunan isi pesan, sebagai berikut: Isi Pesan terdiri dari: Daya Tarik rasional, yaitu pesan yang berisi informasi faktual yang diharapkan dapat mempengaruhi / membujuk kcnsumen berdasarkan rasio / akal sehatnya. ‘13 6 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Penggunaan himbauan rasional ini harus memperhatikan minat khalayak yang dituju (khalayak sasaran) serta mampu menunjukkan manfaat yang dibutuhkan konsumen dari produk yang ditawarkan dalam iklan. Daya tarik Pesan Emosional, yaitu pesan yang lebih ditujukan untuk menciptakan suasana emosional tertetu pada khalayak sasaran, seperti misalnya perasaan suka, senang, kagum atau bahkan benci. Daya tarik Pesan Moral, yaitu pesan yang dapat membangkitkan kessadaran moral khalayak sasaran, seperti rasa tanggung jawab, nasionalisme atau keperdulian. Format Pesan, dimana penyusunan format pesan akan disesuaikan dengan media periklanannya, yaitu : Iklan di media cetak (surat kabar, majalah), yang terdiri dari judul, naskah, ilustrasi, pemilihan huruf (tipografi), tata letak &tata warna. Iklan di media radio, yang selain masalah naskah, juga perlu memperhatikan aspek intonasi suara, kualitas vokal, efek suara,gaya bahasa, latar belakang suara/musik, dsb. Iklan di media televisi, yang selain masalah naskah dan visualisasi, juga perlu memperhatikan aspek ekspresi wajah, pakaian, model rambut, tata warna, pencahayaan, gerakan, bentuk, dsb Iklan di media luar ruang yang memerlukan kriteria naskah yang singkat dan jelas, ilustrasi yang sederhana dan menerik, dsb. Menilai kreativitas pesan iklan dapat dilakukan dengan banyak cara. Berikut ini sejumlah cara yang dapat dipilih untuk mengevaluasi apakah sebuah pesan iklan dapat dianggap cukup kreatif atau tidak. 1. Ide Orisinal Merupakan ide yang orisinal atau asli, tidak sekedar meniru atau meperbaharui konsep yang sudah ada. 2. Provokating Menaruh perhatian pada ide yang secara meyeluruh memberikan dorongan kuat kepada khalayak sasaran untuk menyukai produk yang diklankan sebagai unsur penawaran. Suatu ide tunggal bisa mencakup keseluruhan pengemasan iklan dan ‘13 7 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id produk. Jadi ide yang ditampilkan merupakan kesatuan dari unsur-unsur produk yang ditawarkan dengan konsep kreatif. 3. Relevansi Kreatif iklan harus memberikan keuntungan yang relevan dengan kebutuhan konsumen atas fungsi produk tersebut. 4. Menonjol Kreatif iklan hendaknya menonjolkan salah satu unsur dari atribut produk yang dianggap penting oleh konsumen, agar mudah diingat.. 5. Demonstratif Memunculkan peragaan (demo) untuk meyakinkan konsumen. Metode demonstrasi biasanya dipilih, terutama jika menghadapi persaingan ketat dengan merk lain yang sejenis. Teknik ini cocok untuk produk seperti sabun deterjen. 6. Masuk Akal Ide kreatif hendaknya ilmiah dan dapat diterima akal sehat konsumen dalam arti gagasan itu dapat diterapkan secara logis, menggambarkan situasi nyata atau mengandung informasi yang sesuai dengan kenyataan. 7. Start 5 detik, ending Diharapkan dengan spot sepanjang 5 detik, iklan sudah bisa menumbuhkan efek pengetahuan yang kuat, sehingga eksekusi ikan mampu menyampaikan pesan dengan waktu yang singkat, tidak bertele-tele. 8. Sound Effect / Visual Effect Penggunaan efek suara atau efek gambar yang diterapkan pada iklan radio atau televisi dapat membantu menciptakan dramatisasi dan menimbulkan kesan yang kuat. 9. Leader - follower Leader merupakan pemimpin pasar, karena itu kreatif iklan hendaknya ditentukan dengan jelas tentang posisinya sebagai leader pada tema iklan maupun pada eksekusinya. 10. Kontinuitas Kreatif iklan sebagiknya memiliki kesinambungan antara satu versi dengan versi lainnya, atau antara satu periode kampanye dengan periode berikutnya. Kesinambungan dapat dilihat dari segi alur cerita, penggunaan penggambaran situasi ‘13 8 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id (tone and manner) peristiwa yang memberikan koteks makna tertentu atau penggunaan sejumlah symbol yang konsisten. Dengan adanya kontinuitas akan memudahkan konsumen untuk mengenali iklan produk tersebut. 11. Penghargaan Kreatif iklan hendaknya mampu memberikan penghargaan pada konsumen, dengan menunjukkan bahwa bagi produsen / pengiklan, konsumen dianggap sangat berharga, seperti misalnya dengan menghibur, menyentuh perasaan, dll. STRATEGI PENYAMPAIAN PESAN (WHAT TO SAY & HOW TO SAY) Strategi memegang peranan vital dalam penentuan keberhasilan iklan. Strategi merupakan dasar membangun merek, strategi menjaga agar periklanan dan elemen pemasaran berada dalam jalur yang tepat serta membangun kepribadian merek dengan jelas dan konsisten. Strategi mewakili jiwa sebuah merek dan menjadi elemen penting untuk keberhasilan (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005). Strategi iklan harus mampu menjawab pertanyaan dasar dari rancangan sebuah sebuah kampanye periklanan yang dirumuskan dalam 5W + 1H (Suhandang, 2005) yaitu : What : apa tujuan iklan ? Who : siapa khalayak yang akan dijangkau ? When : kapan iklan dipasang ? Where : di mana iklan dipasang ? Why : mengapa harus demikian ? How : bagaimana bentuk iklannya ? Tujuan dari strategi adalah usaha untuk menciptakan iklan yang efektif, oleh karena itu selain rumusan pertanyaan 5W + 1H maka pengetahuan yang cukup tentang produk, persaingan pasar atau kompetitor dan analisis mendalam tentang konsumen merupakan kunci pokok yang harus diketahui oleh pemasar sebelum merumuskan sebuah strategi (Batey, 2003) ‘13 9 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id I. Marketing Brief Hal yang paling pertama sebelum strategi dirumuskan adalah pengetahuan tentang produk. Informasi mengenai produk atau jasa yang akan diiklankan, termuat dalam marketing brief yang dibuat oleh klien (Madjadikara, 2004). Informasi tersebut biasanya meliputi : Brand Merupakan penjelasan apakah merek tersebut adalah merek baru atau merek yang telah lama ada di pasar Product knowledge Penjelasan singkat tentang fitur yang terkandung dalam produk Diferensiasi Keunggulan yang membedakannya dengan kompetitor Target Audience Yaitu segmentasi yang dimaksud oleh suatu produk yang akan diiklankan. Kelompok mana yang akan menjadi target market suatu produk tersebut. Ketahui target audience, pahami betul bagaimana mereka berpikir, bertindak, berperilaku. Amati pola pergaulan mereka. Dengarkan bagaimana mereka berbicara. Apa yang membuat mereka tertarik untuk mendengar. Benda serta warna apa yang bisa membuat mereka menolehkan mata. Kesempatan kita untuk bisa memenangkan perhatian konsumen adalah dalam hitungan detik! Analisis SWOT Tujuan mengetahui SWOT adalah untuk menganalisis suatu produk yang dibandingkan dengan produk pesaing, serta kondisi dan kecendrungan pasar. Kompetitor Produk apa yang menjadi kompetitor dari produk yang akan diiklankan. Dari situ bisa dilihat apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari produk yang akan diiklankan dan produk kompetitornya. juga bisa melihat seperti apa iklan terakhir dari kompetitor tersebut. II. Creative Brief Strategi didefinisikan dengan jelas untuk menstimulasi tujuan yang besar yang tertuang dalam rangkuman kreatif atau creative brief yang dibuat untuk agensi dalam menciptakan iklan. Rangkuman kreatif merupakan jembatan strategi dengan kreatifitas periklanan, ‘13 10 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id rangkuman kreatif mewakili situasi sekarang, kompetisi, kondisi pasar dan pertimbangan media. Rangkuman itu menjadi strategi hidup dan memberikan pandangan penting bagi tim kreatif untuk menetapkan strategi dan menentukan ide penjualan utama, yang akan menjadi tema pusat kampanye periklanan. Masing-masing agensi periklanan mempunyai model rangkuman kreatif yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan produk yang akan di iklankan. Tidak ada model pemasaran yang begitu kaku sehingga anda tak dapat berubah. Tidak ada rumus pemasaran yang begitu ketat sehingga setiap perubahan dilarang. Hanya pedoman strategi tidak boleh berubah sedangkan pedoman taktisnya berupa rangkuman kreatif boleh berubah (Batey, 2003). Hal-hal yang biasanya terdapat dalam sebuah rangkuman kreatif atau creative brief (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005) yaitu : Tujuan Aspek pertama yang paling penting sebelum merumuskan strategi periklanan adalah sebuah sasaran atau tujuan. Tujuan itu tergantung pada apa yang ingin dicapai oleh klien dalam kampanye. Misalnya, membangun kesadaran pada suatu merek, mengkomunikasikan informasi, membuat perilaku atau membangun persepsi. Nyatakan masalah pemasarannya Masalah biasanya ditemukan setelah dilakukan analisis, analisi dapat menggunakan pilihan analisis untuk mengetahui profil produk. Target Audience Identifikasi audience sasaran dengan segmen yang sempit berdasarkan faktor demografi, geografis, psikologis, perilaku konsumen dan pola berpikir dan bertindak. Yang harus jadi pertimbangan adalah, semakin luas target Audience maka pesan akan semakin lemah. Keuntungan kunci atau ide pesan utama Satu ide tunggal yang akan selalu diingat target setelah melihat iklan. Ide penjualan utama atau tema kampanye berdasarkan keuntungan kunci. Alasan konsumen untuk percaya Benefit yang berbeda dari kompetitor yang juga mengatakan hal yang sama dalam ide penjualan utama atau tema kampanyenya, atau sebuah pernyataan yang ‘13 11 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id bertujuan tunggal dari sudut pandang konsumen yang menunjukkan mengapa konsumen membeli atau tidak membeli produk atau merek tersebut. Gaya / tone Daya tarik yang digunakan untuk mewakili kepribadian merek. Ciri khas komunikasi yang disampaikan harus bisa membawa atau mewakili pesan periklanan. Dampak yang diharapkan Pengaruh yang diharapkan melalui periklanan dari khalayak sasaran dan bagaimana iklan ini dapat meyakinkan konsumen. Hal yang paling sulit adalah justru hal yang paling sederhana dari proses pembuatan iklan itu sendiri. Yaitu, Pesan intinya Dalam Teori Ilmu Komunikasi, kepenerimaan komunikan akan pesan yang disampaikan oleh komunikator menjadi dasar penilaian akan keberhasilan suatu proses komunikasi. Untuk menentukan pesan apa yang akan disampaikan bukanlah sesuatu yang mudah Kecenderungan client adalah ingin memasukkan sebanyak mungkin pesan. Pihak agency biasanya akan berdalih bahwa komunikasi yang bagus itu adalah yang single message. Tapi bagimana menentukan single message, itu menjadi ha yang utama. Penerimaan akan pesan yang disampaikan oleh komunikator menjadi dasar penilaian akan keberhasilan suatu proses komunikasi (Effendi, 1981) Jadi penetapan strategi pesan periklanan merupakan suatu keputusan strategis yang mampu menjamin sukses atau gagalnya suatu iklan. Hal pertama yang harus dilihat dalam iklan adalah keuntungan kunci konsumen atau ide inti sebagai jantung strategi pesan iklan. Kampanye iklan yang efektif sangat berperan besar dalam pencapaian pangsa pikiran (mind share) dan pangsa pasar (market share). Kampanye iklan yang efektif merupakan kampanye periklanan yang didasarkan pada satu tema besar saja. Tema besar ini dikenal sebagai what to say-nya sebuah iklan atau inti dari pesan yang ingin dikomunikasikan kepada audiens. ‘13 12 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ada banyak strategi pendekatan dalam menganalisis sebuah produk untuk menemukan pesan apa (what to say) yang ingin disampaikan kepada konsumen, dan bagaimana pesan disampaikan (how to say), pemilihan strategi yang terbaik adalah tergantung dari produk, kompetitor dan target market. Dalam prakteknya, beberapa aliran besar teori strategi kreatif yang sering digunakan untuk menentukan pesan atau tema utama yang diangkat dalam sebuah kampanye, yaitu : Produk benefit / feature oriented Kreatifitas pesan iklan berfokus pada penonjolan keistimewaan khusus produk, keistimewaan tersebut tidak dimiliki oleh kompetitor lain dan merupakan sesuatu yang dicari-cari, menjadi ciri khas dan dijadikan alasan bagi konsumen untuk mengguanakan produk tersebut. Aliran ini dipelopori oleh Rosser Reeves sebagai salah satu tokoh Ted Bates Ad Agency pada dekade 1950-an. Rosser Reeves menggambarkan strategi pesan yang disebutnya dengan istilah “Unique Selling Proposition” ada tiga komponen, yaitu: Iklan harus membuat suatu dalil kepada konsumen. Masing-Masing iklan harus berkata kepada konsumen akan manfaat spesifik yang diberikan produk Ide tidak dimiliki atau tidak ditawarkan kompetitor manapun. Ide harus unik, baik suatu keunikan merek maupun suatu klaim yang tidak dibuat iklan lain. Suatu Dalil Penjualan Unik harus mampu menjawab pertanyaan “Mengapa konsumen membeli produkmu sebagai ganti produk pesaingmu ?” Ide harus sangat kuat sehingga mampu menggerakkan konsumen Kunci untuk memelihara fokus “Unique Selling Proposition” adalah pengulangan. Reeves menggabungkan “Unique Selling Proposition” dan pengulangan pesan untuk keberhasilan iklan yang mampu menggerakkan konsumen. Dasar untuk memilih strategi “Unique Selling Proposition” ini adalah Produk yang diiklankan adalah produk untuk kategori baru (tapi bukan merek baru); Benefit produk yang utama belum semua terpakai atau belum dikomunikasikan oleh kompetitor; Benefit yang ditonjolkan benar-benar unik dan substansial di mata konsumen. ‘13 13 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dalam perkembangannya strategi ini kemudian memiliki kelemahan dan mulai ditinggalkan, kemajuan teknologi membuat perusahaan dapat membuat produk yang sama yang juga memiliki keunikan dan keistimewaan yang sama dengan kualitas sama. Oleh karena itu semakin sulit bagi konsumen untuk menemukan USP (Ries & Jack Trout, 2002). Brand image oriented Merek atau produk diproyeksikan atau dikaitkan pada suatu citra dan kepribadian tertentu melalui kampanye periklanan, pencitraan ini berorientasi pada simbol kehidupan. Gagasan utamanya adalah agar konsumen dapat menikmati keuntungan secara psikologis dan emosional dari sebuah produk yang digunakan (selain keuntungan fisik yang ada). Aliran ini dipelopori oleh David Ogilvy dari Ogilvy & Mather pada dekade 1960-an. latar belakang lahirnya aliran ini karena produk yang ada hampir tidak memiliki keunggulan yang berbeda atau unik, maka diciptakanlah image, citra atau personality tertentu untuk membedakannya dengan catatan tidak mengubah image tersebut dalam kurun waktu yang lama. Acuan penggunaan strategi brand image oriented adalah jika produk bersifat paritas atau produk sejenis yang telah memenuhi pasar dari berbagai merek, sementara merek satu dengan yang lainnya tidak memiliki perbedaan substansial dengan kompetitor. Iklan-iklan pada masa sekarang umumnya hadir dengan bentuk-bentuk pencitraan dalam rangka untuk membangun sebuah citra merek yang positif dimata konsumen. Bentuk-bentuk pencitraan tersebut merupakan sebuah langkah dari strategi pesan, yang disebut dengan strategi citra merek atau brand image. Dalam strategi citra merek terdapat bentuk strategi yaitu strategi differensiasi. Maksudnya adalah sampai di mana produk atau brand tersebut mampu membangun image khusus, unik, atau berbeda pada masyarakat konsumen. Differensiasi sebuah merek untuk memaksimalkan efektifitas sebuah iklan harus dibangun melalui gaya periklanan yang konsisten. Menurut David Aaker (Dalam : Sutherland & Alice K, 2005), Sebuah strategi merek yang konsisten dan ditopang oleh sebuah simbol yang kuat mampu menghasilkan keuntungan besar dalam melaksanakan program komunikasi ‘13 14 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Citra merek sebagai strategi differensiasi menurut David Ogilvy (Dalam : Lwin & Aitchison, 2005) adalah : Konsumen membeli manfaat fisik dan psikologis, bukan sekedar membeli sebuah produk. Periklanan harus menjadi investasi jangka panjang dalam mengembangkan dan mempertahankan citra merek. Dalam paradigma pemasaran dan periklanan kontemporer, realita merepresentasikan atribut produk atau jasa, sementara citra lebih memproyeksikan value dari brand atau merek. Iklan selalu kaya dengan pencitraan psikologis artinya iklan bukan hanya sebagai penyampai pesan tapi sekaligus pembentuk citra. Image adalah segalanya, orang membeli produk atau jasa lebih karena citranya bukan manfaat. Produk adalah citra yang menjadi ukuran personaliti seseorang. Dan media pencitraan yang paling canggih saat ini adalah periklanan. Iklan adalah pembentuk citra maka citra adalah simplifikasi, cenderung fokus, single minded (Indrarto, Kompas, Kamis, 6 Maret 2003). Positioning Oriented Positioning adalah sesuatu yang dilakukan terhadap pikiran, yakni menempatkan produk pada tangga-tangga atau kotak pikiran calon konsumen. Konsep utama dalam strategi periklanan ini adalah berorientasi pada kompetitor, khususnya yang merupakan market leader. Selain itu orientasi positioning juga berdasarkan pada keunggulan atribut, manfaat dan product class atau posisi relatif terhadap kompetitor (Kartajaya, 2004). Pelopor aliran Positioning adalah Jack trout dan Al Ries, menurut kedua tokoh periklanan ini, agar suatu merek mudah diingat oleh konsumen produk harus “dikaitkan” dengan market leader namun tanpa “head on attack” dengan market leader tersebut. Selain berorientasi pada pesaing, positioning harus berorientasi pada target market yang ingin dijangkau. Karena itu positioning harus membuat produk, jasa atau perusahaan itu dipersepsikan berbeda, tak sekedar beda tapi harus bisa memisahkan diri dari yang lain. Dan yang lebih penting kalau bisa perbedaan itu disukai bahkan ditunggu-tunggu calon konsumen. ‘13 15 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Positioning adalah core-nya strategi periklanan. Strategi sendiri adalah upaya untuk menghasilkan posisi yang unik dan valuable di benak konsumen, oleh karena itu strategi positioning hanya akan tepat diterapkan jika: Strategi “Unique Selling Proposition” dan Brand Image tidak relevan dengan kondisi produknya. Adanya alasan untuk mengkaitkan suatu produk atau jasa dengan market leader. Tidak melakukan head on attack dengan market leader. Dalam strategi positioning benak konsumenlah yang menjadi medan perang. Positioning merupakan pernyataan yang bisa menghasilkan keunggulan di benak orang yang ingin dituju. Maka dalam menciptakan positioning ada empat acuan yang harus diperhatikan yaitu: Positioning harus dipersepsi secara positif oleh konsumen dan menjadi reason to buy. Positioning mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif produk atau perusahaan. Positioning harus bersifat unik sehingga dapat dengan mudah mendeferensiasikan diri dengan pesaing. Berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan. Kreatifitas iklan adalah how to say-nya sebuah pesan periklanan atau cara yang dilakukan untuk mengkomunikasikan pesan iklan (What to say) kepada audiens. Prinsipnya adalah kreatifitas dalam sebuah iklan adalah bahwa kreatifitas tidak menciptakan sesuatu dari yang tidak ada. Kreatifitas membuka, memilih, kemudian mengatur kembali, menggabungkan, menghasilkan fakta, keahlian dan ide yang sudah ada sebelumnya. Dalam arti lain bahwa kreatifitas adalah penggabungan ide-ide yang telah ada untuk menciptakan sesuatu yang baru (Roman, Maas & Nisenholtz, 2005). Secara umum tujuan perusahaan mengiklankan produknya adalah: Menciptakan kesadaran pada suatu merek di dalam benak konsumen. Brand awarness yang tinggi merupakan kunci untuk mencapai brand equity yang kuat. Para pemasar harus menyadari bahwa tanpa Brand awarness yang tinggi akan sulit untuk mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. ‘13 16 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai keunggulan suatu merek. Manfaat ini berhubungan dengan keunggulan dari sebuah produk dibanding produk lain. Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi tertentu. Tujuannya, agar ada hubungan emosi antara konsumen dengan suatu merek. Membuat perilaku. Artinya perilaku konsumen dapat dibentuk melalui kampanye periklanan. Mengembangkan atau mengubah citra atau personalitas dari sebuah merek. Sebuah merek terkadang mengalami keterpurukan dimata konsumen sehingga perlu diperbaiki citra atau image-nya yang dilakukan melalui periklanan. Mengembangkan persepsi positif calon konsumen yang diharapkan kelak dapat menjadi pembeli potensial. Mengarahkan konsumen untuk membeli produk. Tetapi yang harus disadari adalah iklan bukan segalanya, karena keberhasilan suatu merek di pasar tidak hanya tergantung pada periklanannya tapi juga ditentukan oleh elemen pemasaran lainnya. Dari sekian banyak tujuan perusahaan dalam periklanan seperti yang telah disebut di atas, hanya beberapa tujuan saja yang harus dipilih. Tujuan tersebut harus benar-benar sesuai dengan apa yang diinginkan perusahaan terhadap kampanye produknya, semakin efektif dan efisien tujuan maka kemungkinan kampanye periklanan berhasil akan semakin terbuka. Sebagaimana tujuan manajemen, tujuan periklanan harus dapat dioperasionalkan. Tujuan iklan yang baik tidak saja efektif bagi penentuan kriteria untuk mengambil keputusan, tetapi juga memberikan standar untuk membandingkannya dengan hasil akhir dari sebuah kampanye. ‘13 17 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Jenis-Jenis Iklan Bermacam-macamnya tujuan dari sebuah iklan yang dibuat oleh sebuah perusahaan maka berdampak pada berbedanya jenis-jenis dari sebuah iklan. Iklan yang sering muncul diberbagai media dan umumnya dibuat oleh perusahaan periklanan adalah sebagai berikut: A. Iklan Komersial Iklan komersial adalah iklan yang bertujuan untuk mendukung kampanye pemasaran suatu produk atau jasa. Iklan komersial ini sendiri terbagi menjadi beberapa macam, yaitu (Lwin & Aitchison. 2005): 1. Iklan Strategis Digunakan untuk membangun merek. Hal itu dilakukan dengan mengkomunikasikan nilai merek dan manfaat produk. Perhatian utama dalam jangka panjang adalah memposisikan merek serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar. Iklan ini mengundang konsumen untuk menikmati hubungan dengan merek serta meyakinkan bahwa merek ini ada bagi para pengguna. 2. Iklan Taktis Memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan respon pada hari yang sama. B. Iklan Corporate Iklan yang bertujuan membangun citra suatu perusahaan yang pada akhirnya diharapkan juga membangun citra positif produk-produk atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut (Madjadikara, 2004). Iklan Corporate akan efektif bila didukung oleh fakta yang kuat dan relevan dengan masyarakat, mempunyai nilai berita dan biasanya selalu dikaitkan dengan kegiatan yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Iklan Corporate merupakan bentuk lain dari iklan strategis ketika sebuah perusahaan melakukan kampanye untuk mengkomunikasikan nilainilai korporatnya kepada publik. Iklan Corporate sering kali berbicara tentang nilai-nilai warisan perusahaan, komitmen perusahaan kepada pengawasan mutu, peluncuran merek ‘13 18 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dagang atau logo perusahaan yang baru atau mengkomunikasikan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan sekitar. C. Iklan Layanan Masyarakat Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye social marketing yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat. Biasanya pesan Iklan Layanan Masyarakat berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku yang “tidak baik” supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan pendapat, keluarga berencana, dan sebagainya (Madjadikara, 2004). Pada awal perkembangannya iklan layanan masyarakat tidak terlalu terikat pada penataan yang ketat, perencanaan pesan yang rumit, pemilihan media yang sesuai, sampai pada penentuan target audiens maupun pemilihan tempat dan waktu yang benar-benar tepat. Iklan layanan masyarakat juga menyajikan pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang dapat mengancam keserasian dan kehidupan mereka secara umum (Kasali, 1992). Pesan tersebut dengan kata lain bermaksud memberikan gambaran tentang peristiwa dan kejadian yang akan berakibat pada suatu keadaan tertentu, baik yang bersifat positif maupun negatif. Namun seiring berkembangnya dunia periklanan dan semakin banyaknya perusahaan yang membuat Iklan layanan masyarakat disertai dengan perubahan paradigma dalam menciptakan pesan-pesan sosial maka iklan layanan masyarakat juga harus dibuat secara profesional seperti iklan komersial. Iklan Layanan Masyarakat biasanya dikeluarkan atau dibuat oleh perusahaan melalui biro iklan berdasarkan adanya sebuah fenomena yang tengah terjadi di masyarakat atau berdasarkan momentum hari-hari besar yang oleh masyarakat banyak dianggap istimewa. Fenomena dan momentum inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk menjual ide dan gagasan yang sifatnya membuat persepsi positif masyarakat terhadap citra perusahaan. Iklan layanan masyarakat tidak hanya disponsori oleh lembaga pemerintah dan organisasi non profit, tetapi juga perusahaan komersil. Bagi perusahaan komersil, iklan layanan masyarakat ‘13 19 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id digunakan untuk tujuan membangun empati sebagai tanggungjawab sosial dalam masyarakat. Dengan membangun empati maka akan terbangun citra yang baik dimata masyarakat dan menstimulasi masyarakat untuk percaya pada perusahaan tersebut hingga akhirnya tertarik untuk mengkonsumsi produk mereka. Dengan demikian, secara tidak langsung perusahaan komersil yang berorientasi profit menggunakan iklan layanan masyarakat sebagai media iklan komersial. Tema tersebut adalah tema yang diharapkan dapat menyentuh emosi masyarakat dan sifatnya adalah melayani masyarakat. Selain itu tema haruslah relevan dengan kondisi yang sedang terjadi di tengah masyarakat yang menjadi target iklan. Tema iklan layanan masyarakat dalam jangka panjang diharapkan dapat merubah perilaku suatu masyarakat kearah kebiasaan dalam batasan-batasan tertentu, sehingga pada akhirnya berlanjut sebagai suatu budaya. Menciptakan iklan yang kreatif tidaklah mudah, karena karya iklan merupakan hasil kolaborasi antara penulis naskah dengan pengarah seni atau antara agen dan klien. Oleh karena itu pada tahap brainstorming (pencarian ide yang bebas) dalam sebuah kelompok semua ide ditampung untuk kemudian dinilai ulang. Beberapa pendekatan yang digunakan dalam membuat lanturan lanturan untuk menciptakan iklan yang menarik yaitu : Plesetan Orang tertawa ketika mendengar plesetan karena relevansinya. Relevansi dalam konteks ini mengacu pada kata aslinya yang kemudian diplesetkan. Visual produk Penggantian sebuah visual dengan visual lainnya. Mengganti secara keseluruhan, ukurannya atau salah satu elemen. Headline atau tipografi Visual berbentuk susunan kata dari headline atau tipografi yang memuat makna tertentu. Logo Menjadikan elemen logo sebagai sumber ide dalam menyampaikan pesan periklanan. ‘13 20 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Makna ganda Sebuah simbol yang dihadirkan untuk mewakili dua benda atau dua hal sekaligus. Tokoh sebagai endoser Penggunaan orang terutama yang menjadi publik figur dalam penyampaian pesan. Sex Mengarahkan fikiran konsumen pada hal-hal yang sensual. Fungsi produk Memindahkan fungsi dari suatu produk pada hal yang bersifat positif untuk menambah dramatisasi dari benefit produk tersebut. Harus diingat sekali lagi, hal yang paling penting dalam lanturan adalah menjaga relevansi dengan pesan yang ingin disampaikan. Bentuk lain penyampaian Iklan dapat juga dilakukan, seperti: Product Shoot Pengambilan gambar berkonsentrasi pada produk Pendekatan Budaya Penggunaan bentuk budaya lokal untuk menyampaikan pesan penjualan Humor Berhati-hatilah dalam menggunakan cara humor sebagai pendekatan. menurut max sutherland iklan lucu akan mengurangi unsur pesan yang penting, Fokus audience justru akan tertuju pada “lucunya” dan bukan pada inti pesannya. Emotional Selling Proposition Para peneliti iklan telah mengenal secara baik bahwa iklan yang berpengaruh secara positif pada “perasaan dan emosi” target, dapat sangat sukses untuk produk dan situasi tertentu. Brand ataupun produk dapat dipahami lebih jauh dengan berfokus pada respons emosional yang dibangkitkan melalui pesan-pesan periklanan, respons seperti ini dapat dihubungkan secara erat dengan dorongan atau motif yang disampaikan melalui pesan dan teknik eksekusi iklan (Engel, 1994).Emotional branding adalah hal yang utama untuk mendifferensiasi keidentikan iklan yang sekarang sudah melimpah ini. Itulah yang dimaksud atau merupakan tujuan dari strategi Emotional Selling Proposition. Yaitu Brand didefinisikan sebagai ungkapan emosi atau perasaan yang timbul terhadap sebuah produk, jasa, atau perusahaan ‘13 21 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id melalui kampanye periklanan. Intinya, brand bisa dirasakan efeknya di benak masyarakat konsumen dalam bentuk persepsi. Menurut Al Ries dan Jack Trout pemasaran merupakan pertarungan persepsi dalam ingatan konsumen. Siapa yang dapat menanamkan persepsi dengan baik di benak konsumen maka dialah pemenangnya. Perumusan Strategi Setelah strategi pesan ditentukan maka selanjutnya adalah menciptakan sesuatu secara kreatif, maksudnya adalah bagaimana cara menyampaikan sebuah pesan yang telah ditentukan dengan gaya yang berbeda sehingga dapat menarik perhatian sasaran. Gaya juga berfungsi sebagai pemicu ingatan, pemancing untuk membuat orang ingat kembali. Secara otomatis gaya merupakan asosiasi terhadap identitas merek (Sutherland & Alice K, 2005). Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat perumusan kreatifitas iklan Directed Creativity Kreatifitas yang dibuat harus sesuai dengan what to say yang telah ditentukan. what to say ini adalah inti pesan yang ingin disampaikan kepada sasaran, tertuang dalam strategi kreatif dalam bentuk Creative Brief yang dibuat oleh tim kreatif. Brand Name Exposure Brand Name Exposure terdiri dari individual brand name dan company brand name. Brand Name Exposure dianggap penting karena bertujuan untuk mendapatkan brand awareness. Positive Uniqueness Iklan yang efektif harus mampu menciptakan asosiasi yang positif. Pertama-tama iklan harus efektif, kemudian kreatif. Iklan akan menjadi sia-sia jika hanya sekedar kreatif tapi tidak efektif dan menimbulkan asosiasi yang salah dibenak sasaran. Pesan yang mudah diingat dengan baik adalah yang berkaitan dengan asosiasi indra (Visual), konteks emosional (Cinta, kebahagiaan dan keadilan), kualitas yang menonjol atau berbeda, asosiasi yang intens, dan hal-hal yang memiliki keutamaan pribadi. ‘13 22 Selectivity Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Berkaitan dengan pesan yang disampaikan kepada sasaran dan endoser sebagai pembawa pesan dari iklan tersebut. Berdasarkan perumusan tersebut di atas maka sebuah pesan periklanan yang disampaikan dengan gaya yang berbeda harus memiliki nilai-nilai, yaitu (Hakim, 2005) : Simple Sebuah iklan haruslah simple. Kata simple sering diartikan sederhana, sebagai sesuatu yang dapat dimengerti dengan sekali lihat, tidak banyak elemen tapi komunikatif. Unexpected Iklan yang unik dan tidak terprediksi akan memiliki kemampuan untuk menempatkan diri dalam otak manusia sehingga mudah diingat. Persuasive Iklan dengan daya bujuk yang kuat akan menggerakkan konsumen untuk dengan dengan brand dan tertarik untuk mencobanya. Relevant Ide harus tetap relevan baik dari sisi rasionalitas maupun dari produknya dan harus ada korelasi dengan positioning dan personality brand. Entertaining Entertaining bukan berarti lucu, dalam skala yang lebih luas berarti harus mampu mempermainkan emosi konsumen. Emosi inilah yang akan mengangkat simpati konsumen terhadap produk. Acceptable Yang menilai sebuah iklan adalah konsumen, oleh karena itu penerimaan mereka terhadap iklan harus diperhatikan. DAFTAR PUSTAKA 1. Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, & William Wells, Advertising, Edisi ke-8, Jakarta: Kencana, 2011. 2. Don E Schultz,. Strategic Advertising campaign 3. Jerome Jewler, Creative Strategy in Advertising ‘13 23 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Roman, Kenerth, Jane Maas & Martin Nisenholtz (2005). How To Advertise, Membangun Merek dan Bisnis dalam Dunia Pemasaran Baru, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. 5. Suhandang, Kustadi (2005). Periklanan : Manajemen, Kiat dan Strategi., Nuansa, Bandung. 6. Batey, Ian (2003). Asian Branding : A Great Way To Fly. Alih bahasa, Wahab, Abdul. Bhuana Ilmu Populer. Jakarta 7. Effendi, Onong (1981). Dimensi – Dimensi Komunikasi, Alumni, Bandung. 8. Durianto,Darmadi, Sugiarto, Anton WW, Hendrawan S (2003), Invasi Pasar dengan Iklan yang Efektif, PT Gramedia Pustaka, Jakarta 9. Widyatama, Rendra (2005). Pengantar Periklanan. Buana Pustaka Indonesia. Jakarta Ries, Al & Jack Trout (2002). POSITIONING : The Battle For Your Mind, PT.Salemba Empat, Jakarta 10. Sutherland, Max & Alice K. Sylvester (2005) Advertising and The Mind of The Consumer: Bagaimana Mendapatkan Untung Berlipat Lewat Iklan yang Tepat. Penerjemah: Setia Bangun. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta 11. Hakim, Budiman (2005). Lanturan Tapi Relevan, Dasar-dasar Kreatif Periklanan, Galang Press, Yogyakarta. ‘13 24 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id