PENGARUH PERISTIWA POLITIK TERHADAP PERUBAHAN

advertisement
PENGARUH PERISTIWA POLITIK TERHADAP PERUBAHAN
VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN HARGA SAHAM
The Effect of Political Event on Indonesia Capital Market Reaction
Fenny Trisnawati
Universitas Padjadjaran
Abstrak
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh peristiwa politik (pemilihan
presiden) terhadap perubahan volume perdagangan saham dan harga saham
perusahaan kelompok LQ 45 di Bursa Efek Indonesia tahun 2004 dan tahun 2009.
Jenis penelitian verifikatif dan metode penelitian explanatory survey. Jumlah
sampel peristiwa pemilihan presiden 2004 adalah 31 perusahaan dan peristiwa
pemilihan presiden 2009 sebanyak 45 perusahaan. Teknik pengambilan sampel
purposive sampling. Data harian selama 101 hari pengamatan untuk masingmasing peristiwa penelitian meliputi jumlah saham diperdagangkan, jumlah
saham beredar dan harga saham penutupan. Pengujian hipotesis digunakan uji t
sampel berpasangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara ratarata volume perdagangan saham dan rata-rata return tidak normal sebelum dan
sesudah terjadinya peristiwa pemilihan presiden Republik Indonesia 2004 dan
2009. Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa pemilihan presiden tidak
menimbulkan reaksi pasar dan tidak digunakan oleh investor sebagai dasar
pengambilan keputusan untuk membeli atau menjual saham.
Kata kunci : Teori Pasar Efisien, Teori Prospect, Studi Peristiwa, Trading
Volume Activity, Return Tidak Normal.
Abstract
Research purpose is to acknowledge effect of political event (presidential
election) on trading volume activity and stock price on LQ 45 group at Indonesia
Stock Exchange 2004 and 2009. Research type is verificative and research
method is explanatory survey. Amount of sample used on presidential election
2004 event is 31 company and on presidential election 2009 event is 45 company.
Sample technique purposive sampling. Daily data during 101 days observation on
each event consist of total amount of traded shares, total amount of outstanding
shares and closing price shares. Analysis method used is compare means paired
sample t test.
Research result indicates that average of TVA and average abnormal
return are equivalent before and after Republic Indonesia presidential election
event in 2004 and 2009. This indicates that Republic Indonesia presidential
election event does not imply the market reaction and not used by investor as a
based on decision making to buy or sell shares.
Keyword
: efficient market theory, prospect theory, event study, Trading
Volume Activity, abnormal return.
Program Magister Ilmu Ekonomi
Bidang Kajian Utama Akuntansi
E-mail : [email protected]
Pendahuluan
Kegiatan perdagangan efek terutama kegiatan di bursa saham, sebagai
bagian dari aktivitas ekonomi tak luput dari pengaruh gejolak politik. Peristiwa
politik memang tidak mengintervensi bursa saham secara langsung, namun
peristiwa ini merupakan salah satu informasi yang diserap oleh para pelaku pasar
modal dan digunakan untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan di masa
yang akan datang. Informasi tersebut mempengaruhi pengambilan keputusan para
investor dan pada akhirnya pasar akan bereaksi terhadap informasi tersebut untuk
mencapai keseimbangan baru.
Menurut Mohamad Samsul (2006) variabel yang mempengaruhi harga
saham adalah sebagai berikut:
1. Pengumuman pembagian deviden tunai
2. Pengumuman split
3. Pengumuman right issue
4. Pengumuman saham bonus atau saham deviden
5. Pengumuman waran
6. Rencana merger dan akuisisi
7. Rencana transaksi benturan kepentingan
8. Perubahan variabel makro dan mikro ekonomi
9. Peristiwa politik internasional
10. Pergerakan indeks saham DJIA, Nikkei 225, Hang Seng
11. Peristiwa politik nasional
12. January effect
Program Magister Ilmu Ekonomi
Bidang Kajian Utama Akuntansi
E-mail : [email protected]
13. Insider information
14. Perubahan siklus ekonomi melalui leading indicator
Harga dan volume adalah dua hal yang harus diperhatikan dalam
menganalisa saham. Permintaaan dan penawaran atas saham akan merubah pola
harga dan volume perdagangan saham. Data volume perdagangan saham
digunakan untuk mengukur kondisi umum dalam pasar dan membantu menaksir
kecendrungannya. Kenaikan atau penurunan dalam harga saham biasanya
berhubungan dengan kenaikan atau penurunan dalam volume perdagangan.
Penelitian mengenai
pengaruh suatu peristiwa terhadap aktivitas
perdagangan dilakukan melalui studi peristiwa (event study). Menurut Jogiyanto
(2008) studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi
pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai
suatu pengumuman. Studi peristiwa merupakan salah satu bentuk pengujian
efisiensi pasar bentuk semi kuat.
Suatu pasar dikatakan bentuk semi kuat karena dalam proses pengambilan
keputusan jual beli saham investor menggunakan data harga masa lalu, volume
masa lalu dan semua informasi yang dipublikasikan seperti laporan keuangan,
laporan tahunan, pengumuman bursa, informasi keuangan internasional, peraturan
perundangan pemerintah, peristiwa politik, peristiwa hukum, peristiwa sosial dan
lain sebagainya yang dapat mempengaruhi perekonomian nasional. Pelaksanaan
kampanye pemilu tahun 2004 yang berjalan aman dan lancar, meningkatkan
keyakinan dan ekspektasi pelaku pasar modal terhadap perekonomian Indonesia di
masa yang akan datang. Beberapa hari menjelang pemilihan presiden 2009
Program Magister Ilmu Ekonomi
Bidang Kajian Utama Akuntansi
E-mail : [email protected]
investor di BEI terus memburu saham sehingga IHSG berada pada jalur positif,
bahkan satu hari menjelang pemilihan presiden IHSG ditutup melonjak 2,37
persen dan indeks LQ 45 meningkat 2,24 persen.
Chairul Anwar (2004) yang melakukan penelitian untuk melihat reaksi
pasar pada peristiwa pemilihan presiden tanggal 5 April 2004 menyimpulkan
bahwa tidak terdapat perbedaan antara rata-rata return tidak normal sebelum dan
sesudah peristiwa pemilihan presiden tanggal 5 April 2004. Dengan kata lain
pasar tidak bereaksi terhadap peristiwa pemilihan presiden. Tidak terjadinya
reaksi pasar menandakan bahwa Pemilu tanggal 5 April 2004 tidak dipergunakan
para investor dalam membuat keputusan investasi saham.
Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan bahwa peristiwa pemilihan
presiden berkemungkinan mempengaruhi pasar modal dan kondisi pasar modal
Indonesia mengindikasikan belum efisien dalam bentuk setengah kuat.
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk melihat perbedaan antara rata-rata aktivitas volume perdagangan
saham sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan presiden Republik
Indonesia.
2. Untuk melihat rata-rata return tidak normal yang diperoleh investor sebelum
dan sesudah peristiwa pemilihan presiden Republik Indonesia.
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian verifikatif. Metode penelitian yang
digunakan adalah explanatory survey. Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam kelompok LQ 45 di Bursa Efek
Program Magister Ilmu Ekonomi
Bidang Kajian Utama Akuntansi
E-mail : [email protected]
Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
judgement sampling (purposive sampling). Kriteria sampel yang digunakan
sebagai berikut:
1.
Perusahaan tetap listing selama periode estimasi dan periode jendela.
2.
Selama pengamatan perusahaan memiliki data yang lengkap untuk digunakan
dalam penelitian ini. Data yang diperlukan antara lain, jumlah saham yang
beredar dan jumlah saham yang diperdagangkan selama periode pengamatan,
indeks harga saham gabungan, serta harga saham harian pada saat penutupan
perdagangan (closing price).
Tabel 1 Operasionalisasi Variabel
Variabel
Aktivitas
Volume
Perdagangan Saham.
Return
Saham
Harga
Saham
Abnormal
Return
Konsep Variabel
Perubahan
aktivitas volume
perdagangan
saham dengan
menggunakan
ukuran Trading
Volume Activity
masing-masing
saham perusahaan
selama periode
pengamatan.
Pendapatan per
lembar saham
yang dinikmati
investor atas suatu
investasi yang
dilakukan.
Selisih antara
return yang
sesungguhnya
dengan return
yang diharapkan.
Indikator
Jumlah saham yang diperdagangkan dan
jumlah saham yang beredar masingmasing perusahaan:
Skala
Rasio
𝑇𝑉𝐴𝑖,𝑑
π‘π‘’π‘šπ‘π‘’π‘Ÿ π‘œπ‘“ π‘ β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’π‘ 
π‘œπ‘“ π‘“π‘–π‘Ÿπ‘š 𝑖 π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘’π‘‘ 𝑖𝑛 π‘‘π‘–π‘šπ‘’ 𝑑
=
π‘›π‘’π‘šπ‘π‘’π‘Ÿ π‘œπ‘“ π‘ β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’π‘ 
π‘œπ‘“ π‘“π‘–π‘Ÿπ‘š 𝑖 π‘œπ‘’π‘‘π‘ π‘‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘–π‘›π‘” 𝑖𝑛 π‘‘π‘–π‘šπ‘’ 𝑑
Menghitung pengembalian saham harian:
𝑃𝑖𝑑 − 𝑃𝑖𝑑−1
𝑅𝑖𝑑 =
𝑃𝑖𝑑−1
Rasio
Menentukan Abnormal return:
𝐴𝑅𝑖𝑑 = 𝑅𝑖𝑑 − 𝐸 (𝑅𝑖𝑑 )
Rasio
Pada studi peristiwa, periode pengamatan dibagi menjadi dua, yaitu
periode estimasi (estimation period) dan periode kejadian (event period) disebut
juga dengan periode pengamatan atau jendela peristiwa (event window). Periode
Program Magister Ilmu Ekonomi
Bidang Kajian Utama Akuntansi
E-mail : [email protected]
estimasi adalah periode sebelum peristiwa sedangkan periode jendela adalah
periode disekitar terjadinya event yang hendak diteliti.
Gambar 1 Periode Estimasi dan Periode Jendela untuk Periode Pengamatan
1 (Pemilihan Presiden Republik Indonesia 2004)
Periode Estimasi
t1
Periode Jendela
t2
30 April
2004
t3
t0
9 September 10 September
2004
2004
t4
21 September
2004
28 September
2004
Gambar 2 Periode Estimasi dan Periode Jendela untuk Periode Pengamatan
2 (Pemilihan Presiden Republik Indonesia 2009)
Periode Estimasi
Periode Jendela
t1
18 Februari 2009
t2
t3
30 Juni 2009 1 Juli 2009
t0
9 Juli 2009
t4
16 Juli 2009
Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji t
sampel berpasangan. Namun terlebih dahulu harus dilakukan uji homogenitas dan
normalitas data. Jika data tidak homogen dan tidak berdistribusi normal, maka
data diuji dengan menggunakan Uji Wilcoxon.
Hipotesis statistik sebagai berikut :
1.
𝐻0 : π‘‡π‘‰π΄π‘ π‘’π‘π‘’π‘™π‘’π‘š = π‘‡π‘‰π΄π‘ π‘’π‘ π‘’π‘‘π‘Žβ„Ž : tidak terdapat perbedaan rata-rata aktivitas
volume perdagangan saham antara sebelum dan sesudah peristiwa politik
𝐻1 : π‘‡π‘‰π΄π‘ π‘’π‘π‘’π‘™π‘’π‘š ≠ π‘‡π‘‰π΄π‘ π‘’π‘ π‘’π‘‘π‘Žβ„Ž : terdapat perbedaan rata-rata aktivitas
volume perdagangan saham antara sebelum dan sesudah peristiwa politik.
Program Magister Ilmu Ekonomi
Bidang Kajian Utama Akuntansi
E-mail : [email protected]
2.
𝐻0 ∢ 𝐴𝐴𝑅 π‘ π‘’π‘π‘’π‘™π‘’π‘š = 𝐴𝐴𝑅 π‘ π‘’π‘ π‘’π‘‘π‘Žβ„Ž : tidak terdapat perbedaan rata-rata return
tidak normal antara sebelum dan sesudah peristiwa politik.
𝐻1 ∢ 𝐴𝐴𝑅 π‘ π‘’π‘π‘’π‘™π‘’π‘š ≠ π΄π΄π‘…π‘ π‘’π‘ π‘’π‘‘π‘Žβ„Ž : terdapat perbedaan return tidak normal
antara sebelum dan sesudah peristiwa politik.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Menghitung perubahan aktivitas volume perdagangan saham dengan
menggunakan ukuran TVA (Trading Volume Activity) masing-masing saham
selama periode pengamatan. TVA masing-masing saham dihitung dengan
menggunakan rumus:
π‘π‘’π‘šπ‘π‘’π‘Ÿ π‘œπ‘“ π‘ β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’π‘  π‘œπ‘“ π‘“π‘–π‘Ÿπ‘š 𝑖 π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘π‘’π‘‘ 𝑖𝑛 π‘‘π‘–π‘šπ‘’ 𝑑
𝑇𝑉𝐴𝑖,𝑑 = π‘π‘’π‘šπ‘π‘’π‘Ÿ π‘œπ‘“ π‘ β„Žπ‘Žπ‘Ÿπ‘’π‘  π‘œπ‘“ π‘“π‘–π‘Ÿπ‘š 𝑖 π‘œπ‘’π‘‘π‘‘π‘Žπ‘›π‘‘π‘–π‘›π‘” 𝑖𝑛 π‘‘π‘–π‘šπ‘’ 𝑑
2.
Menghitung rata-rata TVA saham untuk semua sampel selama periode
pengamatan baik sebelum maupun sesudah peristiwa. Rata-rata TVA saham
untuk semua sampel dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
𝑋̅𝑇𝑉𝐴 =
3.
∑𝑛𝑖=1 𝑇𝑉𝐴𝑖
𝑛
Menghitung rate of return saham individual (𝑅𝑖𝑑 ) selama waktu pengamatan
dengan menggunakan rumus:
𝑅𝑖𝑑 =
𝑃𝑖𝑑 − 𝑃𝑖𝑑−1
𝑃𝑖𝑑−1
𝑅𝑖𝑑 = return saham perusahaan ke-i selama periode ke-t
𝑃𝑖𝑑 = harga saham i waktu t
𝑃𝑖𝑑−1 = harga saham i waktu t-1
4.
Menghitung rate of return market (π‘…π‘š,𝑑 ) harian selama periode pengamatan
dengan menggunakan rumus:
Program Magister Ilmu Ekonomi
Bidang Kajian Utama Akuntansi
E-mail : [email protected]
π‘…π‘š,𝑑 =
5.
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑑 − 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑑−1
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑑−1
Menghitung expected return dengan menggunakan model pasar (Market
Model), penghitungan dilakukan dengan dua tahap, yaitu: (1) membentuk
model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi
dan (2) menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi return
ekspektasi
di
periode
jendela.
Model
ekspektasi
dibentuk
dengan
menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least Square) dengan
persamaan:
𝑅𝑖,𝑗
𝑅𝑖,𝑗 = 𝛼𝑖 + 𝛽𝑖 . 𝑅𝑀𝑗 + πœ€π‘–,𝑗
= return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
𝛼𝑖
= intercept untuk sekuritas ke-i
𝛽𝑖
= koefisien slope yang merupakan beta dari sekuritas ke-i
𝑅𝑀𝑗 = return indeks pasar pada periode estimasi ke-j yang dapat dihitung
dengan rumus 𝑅𝑀𝑗 = (𝐼𝐻𝑆𝐺𝑗 − 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑗−1) / 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑗−1, dengan IHSG
adalah indeks harga saham gabungan.
πœ€π‘–,𝑗 = kesalahan residu sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
6.
Menghitung abnormal return yang merupakan selisih antara return
sesungguhnya dengan return yang diharapkan dengan rumus :
𝐴𝑅𝑖𝑑 = 𝑅𝑖𝑑 − 𝐸 (𝑅𝑖𝑑 )
7.
Menghitung rata-rata abnormal return dengan rumus:
1
AAR = 𝑛 ∑𝑛𝑖=𝑑 𝐸 (𝑅𝑖𝑑 )
8.
Menghitung nilai pengujian t (t- hitung)
Untuk hipotesis I:
Program Magister Ilmu Ekonomi
Bidang Kajian Utama Akuntansi
E-mail : [email protected]
Μ…Μ…Μ…Μ…Μ…Μ…
TVAsesudah − Μ…Μ…Μ…Μ…Μ…Μ…
TVAsebelum
π‘‘β„Ž =
2
2
√(na − 1)σ TVAsesudah + (nb − 1)σ TVAsebelum √ 1 + 1
na nb
na + nb − 2
na = jumlah hari sebelum terjadinya peristiwa = 5
nb = jumlah hari sesudah terjadinya peristiwa = 5
Untuk hipotesis II:
Μ…Μ…Μ…Μ…
π΄π‘…π‘ π‘’π‘ π‘’π‘‘π‘Žβ„Ž − Μ…Μ…Μ…Μ…
π΄π‘…π‘ π‘’π‘π‘’π‘™π‘’π‘š
π‘‘β„Ž =
2
2
√(π‘›π‘Ž − 1)𝜎 π΄π‘…π‘ π‘’π‘ π‘’π‘‘π‘Žβ„Ž + (𝑛𝑏 − 1)𝜎 π΄π‘…π‘ π‘’π‘π‘’π‘™π‘’π‘š √ 1 + 1
π‘›π‘Ž 𝑛𝑏
π‘›π‘Ž + 𝑛𝑏 − 2
Hasil dan Pembahasan
Pengujian terhadap perbedaan reaksi yang diberikan pasar modal melalui
rata-rata aktivitas volume perdagangan saham dilakukan dengan mencari Average
Trading Volume Activity (ATVA) dari seluruh sampel saham selama 5 hari
sebelum dan 5 hari sesudah peristiwa pemilihan presiden 2004 dan 2009,
kemudian dianalisis dengan menggunakan Compare Means Paired Sample TTest. Nilai rata-rata TVA selama periode pengamatan adalah sebagai berikut:
Tabel 2 Nilai Rata-rata Trading Volume Activity Selama Periode Jendela
Periode
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
Rata-rata TVA Pemilihan
Presiden 2004
0.01558
0.00997
0.01006
0.03785
0.01640
0.02487
0.01002
0.01035
0.01829
0.02381
0.01910
Program Magister Ilmu Ekonomi
Bidang Kajian Utama Akuntansi
E-mail : [email protected]
Rata-rata TVA Pemilihan
Presiden 2009
0.01110
0.01116
0.00587
0.00682
0.00750
0.01053
0.00851
0.00564
0.00587
0.00691
0.00529
Hasil uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan distribusi data
normal dan homogen yang artinya telah memenuhi syarat untuk melakukan uji
perbedaan. Hasil uji komparatif nilai rata-rata TVA untuk pemilihan presiden
2004 pada taraf signifikan 0.05 diperoleh π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” sebesar 0.436 dan sig sebesar
0.191. Kemudian pada taraf signifikan 0.05 dan derajat kebebasan (Degree of
Freedom/df) sebesar 4 dengan uji dua pihak (Two Tailed Test) diperoleh π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™
sebesar
2.776.
Dengan
demikian
−π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (−2.776) ≤ π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” (0.436) ≤
π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (2.776) dan sig sebesar 0.191 lebih besar dari nilai alpha sebesar 0.05, maka
𝐻0 diterima. Dapat disimpulkan tidak ada perbedaan signifikan antara nilai ratarata TVA sebelum dan sesudah pemilihan presiden 2004.
Hasil uji komparatif terhadap nilai rata-rata TVA sebelum dan sesudah
peristiwa pemilihan presiden 2009 pada taraf signifikan 0.05 diperoleh π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘”
sebesar 1.990 dan sig sebesar 0.510. Kemudian pada taraf signifikan 0.05 dan
derajat kebeasan (Degree of Freedom/df) sebesar 4 pada uji dua pihak (Two
Tailed
Test)
diperoleh
π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™
sebesar
2.776.
Dengan
demikian
−π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (−2.776) < π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” (1.990) < π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (2.776) dan sig sebesar 0.510 lebih
besar dari nilai alpha sebesar 0.05, maka 𝐻0 diterima dan 𝐻1 ditolak. Dapat
disimpulkan tidak ada perbedaan signifikan antara nilai rata-rata TVA sebelum
dan sesudah pemilihan presiden 2009.
Volume perdagangan saham di BEI pada pecan terakhir menjelang
pemilihan presiden 2004 berlangsung menunjukkan adanya peningkatan. Hasil
pemilihan presiden ditanggapi positif oleh pasar dengan meningkatnya volume
perdagangan saham unggulan. Euforia yang terjadi di sekitar peristiwa pemilihan
Program Magister Ilmu Ekonomi
Bidang Kajian Utama Akuntansi
E-mail : [email protected]
presiden 2004 menyebabkan pelaku pasar memanfaatkan kesempatan memperoleh
keuntungan dari portofolio yang dimilikinya dalam waktu singkat dengan
melakukan transaksi jual beli saham unggulan dalam jangka pendek. Pada
peristiwa pemilihan presiden 2009 pelaku pasar bersifat menahan diri untuk
melihat kestabilan kondisi politik dalam negeri. Selama 3 pekan terakhir
menjelang pemilihan presiden berlangsung volume perdagangan saham belum
menunjukkan adanya peningkatan yang berarti.
Pengujian adanya return tidak normal dilakukan secara agregat dengan
menguji rata-rata return tidak normal seluruh sekuritas secara cross section untuk
tiap-tiap hari di periode peristiwa. Rata-rata return tidak normal (Average
Abnormal Return/AAR) dihitung dengan membagi jumlah return tidak normal
dengan jumlah sekuritas yang diamati, hasil perhitungan rata-rata return tidak
normal adalah sebagai berikut:
Tabel 3 Nilai Rata-rata Return Tidak Normal Selama Periode Jendela
Pemilihan Presiden Republik Indonesia 2004
Periode
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
Rata-rata Return
Tidak Normal
Pemillihan Presiden 2004
0.00626
-0.00932
0.00526
0.01398
0.01626
-0.00650
0.00029
-0.00399
0.00073
-0.01191
-0.00214
Rata-rata Return
Tidak Normal
Pemilihan Presiden 2009
-0.00052
-0.00334
-0.00294
-0.00431
-0.00332
-0.01154
-0.00103
-0.00385
-0.00054
-0.00931
-0.00604
Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data nilai
rata-rata return tidak normal pemilihan presiden 2004 dan 2009 telah memenuhi
Program Magister Ilmu Ekonomi
Bidang Kajian Utama Akuntansi
E-mail : [email protected]
syarat analisis terhadap asumsi-asumsi dengan menggunakan uji perbedaan
(komparatif) statistik parametrik. Langkah berikutnya adalah melakukan uji
perbedaan (komparatif). Hipotesis pengujian adalah sebagai berikut:
𝐻0 ∢ 𝐴𝐴𝑅 π‘ π‘’π‘π‘’π‘™π‘’π‘š = 𝐴𝐴𝑅 π‘ π‘’π‘ π‘’π‘‘π‘Žβ„Ž : tidak terdapat perbedaan rata-rata return tidak
normal antara sebelum dan sesudah peristiwa politik.
𝐻1 ∢ 𝐴𝐴𝑅 π‘ π‘’π‘π‘’π‘™π‘’π‘š ≠ π΄π΄π‘…π‘ π‘’π‘ π‘’π‘‘π‘Žβ„Ž : terdapat perbedaan rata-rata return tidak
normal antara sebelum dan sesudah peristiwa politik.
Hasil uji komparatif terhadap nilai rata-rata return tidak normal sebelum
dan sesudah peristiwa pemilihan presiden 2004 pada taraf signifikan 0.05
diperoleh π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” sebesar 1.8 dan sig sebesar 0.706. Kemudian pada taraf
signifikan 0.05 dan derajat kebeasan (Degree of Freedom/df) sebesar 4 pada uji
dua pihak (Two Tailed Test) diperoleh π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ sebesar 2.776. Dengan demikian
−π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (−2.776) < π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” (1.8) < π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (2.776) dan sig sebesar 0.706 lebih
besar dari nilai alpha sebesar 0.05, maka 𝐻0 diterima. Dapat disimpulkan tidak
ada perbedaan signifikan antara nilai rata-rata return tidak normal sebelum dan
sesudah pemilihan presiden Republik Indonesia 2004.
Hasil uji komparatif terhadap nilai rata-rata return tidak normal sebelum
dan sesudah peristiwa pemilihan presiden 2009 pada taraf signifikan 0.05
diperoleh π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” sebesar 1.024 dan sig sebesar 0.155. Kemudian pada taraf
signifikan 0.05 dan derajat kebeasan (Degree of Freedom/df) sebesar 4 pada uji
dua pihak (Two Tailed Test) diperoleh π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ sebesar 2.776. Dengan demikian
−π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (−2.776) < π‘‘β„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” (1.024) < π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ (2.776) dan sig sebesar 0.155 lebih
besar dari nilai alpha sebesar 0.05, maka 𝐻0 diterima. Dapat disimpulkan tidak
Program Magister Ilmu Ekonomi
Bidang Kajian Utama Akuntansi
E-mail : [email protected]
ada perbedaan signifikan antara nilai rata-rata return tidak normal sebelum dan
sesudah pemilihan presiden Republik Indonesia 2009.
Rata-rata return tidak normal antara sebelum dan sesudah peristiwa
pemilihan presiden Republik Indonesia 2004 dan 2009 menunjukkan tidak adanya
perbedaan yang signifikan, disebabkan oleh tindakan pelaku pasar modal yang
cenderung untuk mempersiapkan spekulasi yang dianggap menguntungkan bagi
mereka pada hari-hari diseputar pelaksanaan pemilihan presiden 2004 dan 2009.
Mereka berusaha untuk memperoleh keuntungan jangka pendek disekitar hari-hari
pelaksanaan pemilihan presiden dengan membeli dan menjual saham yang mereka
miliki dalam waktu yang singkat. Momen pemilu yang berlangsung lancar belum
memberikan pengaruh pada pasar modal karena dalam waktu yang bersamaan
beredar sejumlah sentimen negatif terkait dengan kondisi fundamental ekonomi
global, khususnya yang dipicu oleh memburuknya data perekonomian Amerika
Serikat. Hal yang demikian menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia sangat
rentan dengan pengaruh sentimen dari luar negeri terutama Amerika Serikat. Naik
turunnya saham di Indonesia masih didominasi oleh asing dan kebijakan dari
negara Amerika Serikat.
Besarnya return tidak normal dari masing-masing perusahaan ada yang
positif dan ada yang negatif. Tanggapan berlebihan harga pasar terhadap
informasi baru dapat menimbulkan adanya return tidak normal yang positif.
Tanggapan terlambat harga pasar terhadap informasi baru dapat menyebabkan
return tidak normal yang negatif.
Program Magister Ilmu Ekonomi
Bidang Kajian Utama Akuntansi
E-mail : [email protected]
Penganjur perilaku keuangan telah mampu menjelaskan sejumlah
kecenderungan yang secara negatif mempengaruhi kinerja investasi para investor
berdasarkan
karakteristik
psikologi.
Salah
satu
kecenderungan
adalah
kecenderungan investor bertahan pada posisi kalah terlalu lama dan ‘menjual’
kemenangan terlalu cepat. Intinya adalah, investor lebih takut akan kerugian
daripada nilai keuntungan, yang dijelaskan oleh teori prospect (Reilly, 1994).
Kecenderungan seperti ini menjadikan investor sangat berhati-hati dalam
bertindak sehingga para investor lebih bersifat menunggu dan melihat dengan
teliti atas peristiwa yang berlansung.
Simpulan dan Saran
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang dilakukan dapat diuraikan
simpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengamatan terhadap pergerakan nilai rata-rata Trading Volume Activity
(TVA) antara sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan presiden 2004 dan
2009 menyatakan tidak terdapat perbedaan rata-rata TVA antara sebelum dan
sesudah peristiwa pemilihan presiden. Hal ini terjadi karena telah
diantisipasinya peristiwa pemilihan presiden 2004 dan 2009 oleh investor.
2. Hasil pengamatan terhadap nilai rata-rata return tidak normal antara sebelum
dan sesudah peristiwa pemilihan presiden 2004 dan 2009 menyatakan tidak
terdapat perbedaan rata-rata return tidak normal antara sebelum dan sesudah
peristiwa pemilihan presiden. Ini berarti investor tidak bereaksi terhadap
peristiwa pemilihan presiden Republik Indonesia 2004 dan 2009. Hal ini
terjadi dimungkinkan karena investor bersikap menunggu dan melihat dengan
Program Magister Ilmu Ekonomi
Bidang Kajian Utama Akuntansi
E-mail : [email protected]
teliti atas peristiwa yang sedang berlangsung. Tanggapan terlambat harga
pasar terhadap informasi baru menyebabkan return tidak normal yang negatif.
Hal ini tercermin pada pemilihan presiden 2009, dimana seluruh nilai return
tidak normalnya adalah negatif.
3. Bagi peneliti selanjutnya untuk memperhatikan pemilihan waktu yang paling
tepat untuk menyelidiki reaksi pasar terhadap suatu peristiwa, karena hal ini
merupakan hal yang sangat penting dalam menginterpretasikan hasil
penelitian. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan periode jendela yang
lebih panjang, sehingga antara hasil quick count (penghitungan cepat) dengan
hasil pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) bisa dilihat
perubahan pergerakan volume dan harga saham yang terjadi, dengan tetap
memperhatikan peristiwa lain yang mungkin terjadi sepanjang pengamatan
pada periode jendela tersebut.
Daftar Pustaka
Chairul Anwar, 2004, Studi Peristiwa Reaksi Pasar Terhadap Pemilihan Umum
Tanggal 5 April 2004 pada Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis No. 2 jilid 9: 98-108.
Jogiyanto Hartono, 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta:
BPFE.
Mohamad Samsul, 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Reilly, Frank K., 1994. Investment Analysis and Portofolio Management., Fourth
Edition, Orlando: The Dryden Press.
Program Magister Ilmu Ekonomi
Bidang Kajian Utama Akuntansi
E-mail : [email protected]
Download