Kelompok4-pendekatan perilaku (gaya)

advertisement
Pendekatan Perilaku
(Gaya Kepemimpinan)
DISUSUN OLEH :
DHEA PUTRI NASTITI/125030400111057
ETI NUR OKTAVIA/125030400111060
FITRIA NUR HUSNIA/125030401111026
RESTA WIDIANA YUNIARTI/125030407111028
GAYA
KEPEMIMPINAN
JENDELA
JOHARI
INSTRUMENTAL
LEAD
JENIS GAYA
KEPEMIMPINAN
PENERAPAN
GAYA
KEPEMIMPINAN
GAYA KEPEMIMPINAN
adalah perilaku dan strategi, sebagai hasil
kombinasi dari falsafah, ketrampilan sifat, sikap,
yang sering diterapkan pemimpinan ketika
mencoba memengaruhi kinerja bawahannya.
Gaya kepemimpinan yang paling tepat
adalah gaya yang dapat memaksimalkan
produktivitas, kepuasan kerja, pertumbuhan, dan
mudah menyesuaikan produktivitas, kepuasan
kerja, pertumbuhan, dan mudah menyesuaikan
dengan segala situasi.
JENIS GAYA KEPEMIMPINAN
Gaya kepemimpinan otoriter
Gaya kepemimpinan ini menghimpun sejumlah perilaku
atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin
Gaya kepemimpinan demokratis
Gaya kepemimpinan menempatkan manusia sebagai faktor
pendukung terpenting dalam kepemimpinan
Gaya kepemimpinan bebas
Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan
bahwa anggota organisasi mampu mandiri dalam membuat
keputusan atau mampu mengurus dirinya masing-masing
PENERAPAN GAYA KEPEMIMPINAN
 Pada gaya kepemimpinan otokrasi, pemimpin mengendalikan
semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa
saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut,
baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya. Pemimpin juga
berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya
dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah.
Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan
apappun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan
pemimpin.
 Gaya kepemimpinan pembinaan mirip dengan otokrasi. Pada
gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin masih menunjukkan
sasaran yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran
tersebut. Namun, pada kepemimpinan ini anggota diajak untuk
ikut memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Pada
 Gaya kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki peranan
yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin
hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara
untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan.
Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapinya.
 Gaya kepemimpinan kendali bebas merupakan model
kepemimpinan yang paling dinamis. Pada gaya kepemimpinan
ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran utama yang
ingin dicapai saja. Tiap divisi atau seksi diberi kepercayaan
penuh untuk menentukan sasaran minor, cara untuk mencapai
sasaran, dan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya
sendiri-sendiri.
Instrumentasi Lead
Saat memimpin tim, Maxwell menyarankan agar
menjadikan standar di bawah ini sebagai pedoman ketika
berkomunikasi dengan anak buah:
Tetaplah konsisten
Karena anggota tim selalu frustasi pada pimpinan
yang tidak mampu membuat keputusan
Berkomunikasilah dengan jelas
Tim tidak akan dapat melaksanakan rencana kita jika
tidak tahu apa yang kita inginkan
Jagalah kesopanan
Setiap orang layak diperlakukan dengan santun, apa
pun posisi orang itu dan bagaimana riwayat Anda dengannya.
JENDELA JOHARI
I
II
(ST-OT)
(STT-OT)
OPEN SELF
BLIND SELF
III
(ST-OTT)
HIDDEN SELF
IV
(STT-OTT)
UNDISCOVERED
SELF
I. Daerah Terbuka Pribadi
(Open Self)
Bagian diri yang
menyajikan semua
informasi, perilaku, sifat,
perasaan, keinginan,
motivasi, dan ide yang
diketahui oleh diri pribadi
dan orang lain
II. Daerah Pribadi Buta (Blind
Self)
Mencerminkan
kepribadian seseorang
yang hanya mau
mengkritik, tetapi tidak
mau menerima
saran/kritik orang lain
III. Daerah Pribadi
Tersembunyi (Hidden
Self)
Segala sesuatu mengenai
diri pribadi yang diketahui
diri yang bersangkutan
hanya untuk dirinya
sendiri
IV. Daerah Pribadi tak
Dikenal (Undiscovered
Self)
Pribadi pada daerah ini
memperlihatkan
perasaan, pemikiran
maupun tingkah laku baik
dirinya maupun orang lain
tidak tahu.
KESIMPULAN DARI JENDELA
JOHARI
Apabila seseorang menghendaki segala ide, perasaan, maupun
tingkah lakunya diterima oleh orang lain maka daerah I
(daerah terbuka) harus terbuka lebar. Dan janganlah terlalu
berharap akan penghargaan tinggi terhadap diri dari orang
lain. Suatu cara penurunan ‘pribadi tersembunyi’ dan
peningkatan ‘pribadi tebuka’ adalah melalui proses
penyingkapan diri ( membuka diri), yaitu dengan lebih
mempercayai orang lain dan mengutarakan informasi diri
kepada orang lain. Untuk mengurangi ‘pribadi buta’dan pada
saat yang sama meningkatkan ‘pribadi terbuka’ seorang
individu haruslah mau menerima masukan dari orang lain, dan
menggunakan umpan balik tersebut untuk meningkatkan
ataupun merubah pribadi dirinya sendiri.
Download