NIM : 1112465589 Nama : Fitria Nursetianingsih Kecakapan Antar Personal /MJ201A “JENDELA JOHARI” Joseph Luft dan Harrington Ingham, mengembangkan konsep Johari Window (Jendela Johari) sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. ‘Jendela’ tersebut terdiri dari matrik 4 sel, masingmasing sel menunjukkan daerah self (diri) baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Keempat sel tersebut adalah: 1. Open Area Jendela ini menggambarkan hal-hal (bisa perilaku, persepsi, emosi, pengetahuan, pola pikir, dan keahlian) yang kita ketahui dan orang lain juga tahu tentang hal itu. Misalnya, kita adalah ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang memiliki kemampuan sebagai pemimpin, pandai membuat keputusan sekaligus disiplin. Sehingga, teman-teman dan dosen pun tidak ragu dengan kapasitas kita sebagai HMJ. Ketika memulai sebuah hubungan, kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita. Makin lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara vertikal sehingga mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin produktif dan menguntungkan hubungan interpersonal kita. Dampaknya: Jendela yang terbuka ini bisa dibilang sebagai sisi dimana hubungan kita dan orang lain berjalan dengan lancar dan bebas hambatan. karena, kedua pihak saling mengenal dengan baik dan punya banyak informasi tentang dirinya masing masing. Komunikasi yang lancar ini membuat konflik mudah dihindari. Misalnya, pengurus HMJ akan dengan mudah menumpahkan semua permasalahannya kepada ketua HMJ, karena mereka percaya bahwa pemimpinnya bisa diandalkan dan bisa memberi solusi yang baik. Mereka juga menjalankan tugasnya dengan baik karena sadar jika kedisiplinan adalah hal yang kita junjung tinggi. 2. Blind Area Jendela ini melukiskan diri kita yang kita sendiri tidak menyadarinya, tetapi orang lain tahu sisi yang bersembunyi dari diri kita, kita dibuat “buta” oleh kurangnya wawasan kita mengenai diri sendiri. Artinya, ada hal-hal tersembunyi dari diri kita yang hanya orang lain yang tahu, uniknya kita sendiri tidak mengetahui kehadiranya. Blind area menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita tidak. Misalnya bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana caranya menghadapi dosen A, dll. Sehingga dengan mendapatkan masukan dari orang lain, blind area akan berkurang. Makin kita memahami kekuatan dan kelemahan diri kita yang diketahui orang lain, maka akan bagus dalam bekerja tim. Dampaknya: Dibalik jendela ini merupakan bagian dimana hubungan kita dengan orang lain berjalan dengan baik, karena kedua belah pihak tahu apa-apa saja dipendampingnya, namun, kurangnya komunikasi bisa merusak hubungan itu. 3. Hidden Area Jendela ini adalah daerah yang berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tapi tertutup bagi orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan, keluarga, kesehatan, dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area, biasanya akan menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miskomunikasi tentang kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan mengurangi tingkat kepercayaan orang. Jendela ini adalah daerah yang merupakan antonim dari blind area. Jendela ini memperlihatkan hal-hal yang bersifat pribadi, hanya kita yang tahu namun orang lain tidak tahu akan hal ini. Dampaknya : sisi yang ada di hadapan jendela ini hanya akan merugikan satu pihak saja, yaitu pihak yang selalu menyembunyikan informasi tentang dirinya. Karena, pihak ini tidak menyukai jika ada orang lain ikut campur dalam masalahnya, biasanya orang ini banyak tertekan karena kemisteriusannya. Akibatnya, orang ini hanya merangkul wawasan tentang diri sendiri. 4. Unknow Area Jendela ini berisi tentang informasi yang orang lain dan juga kita tidak mengetahuinya. Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lain melihat sesuatu akan diri kita bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan. Misalnya ketika pertama kali menyukai orang lain selain anggota keluarga kita. Kita tidak pernah bisa mengatakan perasaan “cinta”. Jendela ini akan mengecil sehubungan kita tumbuh dewasa, mulai mengembangkan diri atau belajar dari pengalaman. Jendela misteri ini benar-benar misteri dalam diri kita, pasalnya, jendela ini menyembunyikan hal-hal yang kita miliki, karena kurangnya wawasan perihal diri sendiri, hal-hal itu bersembunyi dalam diri kita. Kesimpulan : Apabila seseorang menghendaki segala ide, perasaan, maupun tingkah lakunya diterima oleh orang lain maka daerah I (daerah terbuka) harus terbuka lebar. Dan janganlah terlalu berharap akan penghargaan tinggi terhadap diri dari orang lain. Suatu cara penurunan ‘pribadi tersembunyi’ dan peningkatan ‘pribadi tebuka’ adalah melalui proses penyingkapan diri (membuka diri), yaitu dengan lebih mempercayai orang lain dan mengutarakan informasi diri kepada orang lain. Untuk mengurangi ‘pribadi buta’dan pada saat yang sama meningkatkan ‘pribadi terbuka’ seorang individu haruslah mau menerima masukan dari orang lain, dan menggunakan umpan balik tersebut untuk meningkatkan ataupun merubah pribadi dirinya sendiri.