TEORI JOHARI WINDOW Untuk memenuhi tugas matakuliah Etika Profesi Disusun Oleh : Nama : Yuli Catur Wulandari NIM : 061640411587 Kelas : 8 EGA Dosen Pengampuh : Yohandri Bow, S.T., M.S. PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK ENERGI JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2020 TEORI JOHARI WINDOW 1.1 Definisi Teori Window Teori Johari Window (Jedela Johari) merupakan perangkat sederhana dan berguna dalam mengilustrasikan dan meningkatkan kesadaran diri serta pengertian bersama individu-individu yang ada dalam suatu kelompok tertentu. Midel ini juga berfungsi dalam meningkatkan hubungan antar kelompok yang sekaligus mengilustrasikan kembali proses memberi maupun menerima feedback. Jendela Johari sendiri dikembangkan atau dipelopori oleh Psikolog Amerika, Joseph Luft dan Harry Ingham pada tahun 1950-an ketika meneliti untuk program proses dari kelompok mereka. Uniknya, nama "Johari" sendiri sebenarnya diambil dari potongan masing-masing nama mereka. "Jo" untuk Luft, dan "Harry" untuk Ingham. Dalam selang waktu yang tak lama, Jendela Johari banyak dimanfaatkan sebagai pengertian dan latihan kesadaran diri, peningkatan personal & komunikasi. Hubungan inter-personal, kelompok-kelompok dinamis, dan peningkatan tim dan hubungan inter-grup. Terminologi kata Jendela Johari mengarah pada-personel/dari pribadi dan orang lain. Personal untuk diri individu itu sendiri, sebagai subjek manusia dalam analisa Jendela joharu. Selanjutnya, orang lain berarti objek lain dari kelompok pribadi. Jendela Johari juga berhubungan dengan teoti intelegen emisional, emotional Intelligence theory (EQ), dan kesadaran individu serta peningkatan EQ. Dalam kebanyakan training atau pelatihan, proses memberi dan menerima feedback adalah unsur terpenting. Melalui proses feedback tersebut, kita bisa melihat/mengenal orang lain, dan demikian sebaliknya. Individu lain juga belajar bagaimana pandangan kita terhadap mereka. Feedback menginformasikan kepada individu ataupun kelompok, baik secara verbal maupun non-verbal dalam berkomunikasi. Informasi yang diberikan seseorang menceritakan kepada yang lain bagaimana perilaku mereka mempengaruhi dia, bagaimana perasaannya, dan apa yang diterimanya (feedback dan self disclosure). Feedback juga bisa diartikan sebagai 1 reaksi yang diberikan oleh orang lain, biasanya lebih menonjol pada persepsi dan perasaan mereka, menceritakan bagaimana perilaku seseorang bisa mempengaruhi mereka (menerima feedback). Ketika Jendela Johari digunakan untuk membangun hubungan antar kelompok 'personal' dikategorikan sebagai kelompok dan 'orang lain' menjadi kelompok lain. Terdapat 4 perspektif Jendela Johari yang biasa disebut dengan 'daerah' atau 'kuadran'. Masing-masing daerah mengandung informasi perasaan, motivasi, dan lainlain yang dikenali oleh individu, dengan catatan apakah informasi tersebut dikenali ataupun tidak terdeteksi oleh si individu, dan apakah informasi tersebut juga bisa dikenali oleh kelompok lain, atau malah tidak tahu sama sekali. Adapun daerah pengenalan diri dari Jendela Johari tersebut dapat dilihat pada diagram di berikut: 1. Wilayah Terbuka ( Open Area) Merupakan daerah atau jendela “ Saya Tahu” dan “ Orang Lain tahu”. Pada wilayah terbuka kita mengenal diri kita dalam hal kepribadian, kelebihan dan kekurangan. Menurut konsep ini, informasi tentang diri kita baik kelebihan maupun kekurangan yang terdapat pada diri kita selain diketahui oleh diri sendiri juga diketahui oleh orang lain. Seperti nama, jabatan, pangkat, status perkawinan, dll. 2 Ketika memulai sebuah hubungan kita akan menginformasikan sesuatu yang ringan tentang diri kita. Makin lama maka informasi tentang diri kita akan terus bertambah secara vertikal sehingga mengurangi hidden area. Makin besar open area, makin produktif dan menguntungkan hubungan interpesonal kita. Oleh karena itu, jika wilayah terbuka ini makin melebar dalam arti kita dapat memahami orang lain dan juga orang lain dapat memahami diri kita maka akan terjadi komunikasi yang mengana, misalnya terbuka terhadap dunia sekelilingnya, potensi diri disadari, perasaan dan fikirannya terbuka untuk pengalaman-pengalaman hidup yang menyedihkan, menyenangkan pekerjaan, dsb . Daerah ini merupakan daerah ideal, yang mencerminkan pribadi seseorang yang mau membri, menerima saran dan kritik dari orang lain. 2. Wilayah buta (blind area) Merupakan daerah “ saya tidak tahu” dan “orang lain tau”. Pada wilayah buta, orang tidak mengetahui kekurangan yang dimiliki tetapi sebaliknya justru kekurangan itu diketahui oleh orang lain. Dalam berbagai kasus, banyak orang tidak mmengetahui kelemahannya bahkan dia berusaha menyangkal kalau hal itu ada pada dirinya. Blind area yang menentukan bahwa orang lain sadar akan sesuatu tapi kita tidak, misalnya perasaan kurang terbuka, kurang luas cara pandang dan variasi hidupnya dan sebagainya. Olekh karena itu kalau wilayah buta makin melebar dan mendesak wilayah lain, maka akan terjadi kesulitan komunikasi. Daerah ini mencerminkan kepribadian seseorang yang hanya mau mengkritik, tapi tidak mau menerima saran atau kritik dari orang lain. Menurut Joseph Luth dan Herrington, wilayah buta ini ada pada setiap manusia dan sulit untuk dihapuskan sama sekali, kecuali mengurangi. Salah 3 satu caranya adalah bercermin pada nilai, norma, dan hukum yang diikuti orang lain. Contoh : bagaimana cara mengurangi grogi, bagaimana cara menghadapi dosen A , sehingga dengan mendapatkan masukan dari orang lain, blind area akan berkurang. 3. Wilayah tersembunyi (hidden area) Merupakan daerah “saya tahu “ dan “orang lain tidak tahu”. Pada wilayah tersebunyi, berisi informasi yang kita tahu tentang diri kita tetapi tertutup bagi orang lain dan kemampuan yang kita miliki tersembunyi sehingga tidak diketahui orang lain. Informasi ini meliputi perhatian kita mengenai atasan, pekerjaan, keuangan, kesehatan, keluarga, dll. Dengan tidak berbagi mengenai hidden area, biasanya akan menjadi penghambat dalam berhubungan. Hal ini akan membuat orang lain miss komunikasi dengan kita, yang kalau dalam hubungan kerja akan mengurangi tingkat kepercayaan orang lain. Ada dua konsep yang erat hubungannya dengan wilayah tersembunyi, yakni over disclose dan under disclose. a) Over disclose, yaitu sikap yang terlalu banyak mengungkapkan sesuatu sehingga hal-hal yang sebenarnya disembunyikan juga diutarakan, misalnya konflik pada rumah tangga, hutang – hutangnya dan sebagainya. b) Under disclose, yaitusikap yang terlalu menyembunyikan sesuatu yang seharusnya dikemukakan, misalnya dalam pengobatan kejiwaan sikap under disclose dapat menyulitkan psikiatri karena pasien sulit menyampaikan informasi yang diperlukan untuk pengobatannya. Daerah ini mencerminkan kepribadian yang hanya mau meminta saran / informasi dari orang lain, tetapi tidak mau / sedikit berbagi saran / informasi dengan orang lain. 4 4. Wilayah tak dikenal / diri gelap (unknown area) Merupakan daerah “ saya tidak tahu “ dan “orang lain tidak tahu”. Wilayah tak dikenal / diri gelap adalah wilayah yang paling kritis dalam komunikasi sebab selain diri kita yang tidak mengenal diri, juga orang lain tidak mengetahui siapa kita. Dalam kehidupan sehari-hari sering terjadi kesalahan presepsi maupun kesalah perlakuan kepada orang lain kerena tidak saling mengenal baik kelebihan, kekurangan juga statusnya, siapa dia. Unknown area adalah informasi yang orang lain juga tidak mengetahuinya. Sampai kita dapat pengalaman tentang sesuatu hal atau orang lainmelihat sesuatu akan diri kita. Bagaimana kita bertingkah laku atau berperasaan misalnya ketika pertama kali senang kepada orang lain selain anggota keluarga kita. Kita tidak pernah mengatakan perasaan “cinta”. Jendela ini akan mengecil sehubungan dengan kita tumbuh dewasa, mulai mengembangkan diri atau belajar dari pengalaman. Secara keseluruhan keempat kuadran ini mencerminkan totalitas diri seseorang. Tiga prinsip yang dapat diambil dari Johary Window adalah : a) Perubahan satu kuadran akan mempengaruhi atau menyebabkan perubahan kuadran lainnya. b) Jika kuadran satu yang paling kecil, berarti komunikasinya buruk atau kesadaran dirinya kurang. c) Kuadran satu paling besar pada individu yang mempunyai kesadaran diri tinggi. Kesadaran diri dapat ditingkatkan melalui tiga cara : 1. Dengan mempelajari diri sendiri. 2. Dengan cara belajar dari orang lain. 3. Dengan cara mengembangkan sikap terbuka. 5 1.2 Tujuan Johari Window Tujuan utama dari Johari Window adalah untuk memperbesar Open Area, tanpa mengungkapkan informasi yang terlalu pribadi. Open Area adalah kuadran yang paling penting, karena pada umumnya semakin banyak orang lain mengetahui satu sama lain maka mereka akan bekerja sama lebih produktif, kooperatif, dan efektif. Open Area menyarankan kita untuk membuka diri kepada anggota kelompok lainnya, karena dengan adanya keterbukaan, anggota kelompok lain tidak akan bersikap intropert (tertutup) atau malah akan lebih memberikan pengertiannya. Mereka akan mengerti bagaimana sikap dan sifat kita, dan mengatahui kita bisa dikritik yang pada akhirnya akan memberikan feedback yang positif pula. 1.2.1 Johari Window Pada Konteks Tim Anggota tim yang dibentuk akan memiliki open area lebih besar dari anggota tim baru. Anggota tim baru biasanya mulai dengan open area yang lebih kecil, karena mereka belum memiliki kesempatan untuk berbagi banyak informasi tentang diri mereka sendiri. Orang-orang yang memiliki open area yang besar biasanya sangat mudah untuk berbicara dengan orang lain, mereka berkomunikasi dengan jujur dan terbuka dengan orang lain. Tapi orang-orang yang memiliki open area yang sangat kecil sulit untuk diajak bicara, mereka tampak tertutup dan tidak komunikatif. Umpan balik atau feedback sangat penting dalam proses ini. Anggota kelompok harus berusaha untuk membantu anggota tim lainnya untuk memperluas open area mereka dengan menawarkan umpan balik yang konstruktif. 6 1.3 Faktor-Faktor Penghambat Faktor-faktor yang menghambat individu dalam memperbaiki jendela dirinya, adalah dari faktor lingkungan dan hubungan dari individu itu sendiri. 1) Faktor penghambat dari lingkungan Adalah sistem yang dianut oleh lingkungan sekitar kita, misalnya ada pihak yang lebih dominan sehingga menghambat pengembangan diri. 2) Faktor Intern Merupakan faktor yang menyebabkan kita enggan untuk menelaah diri, terkadang kita tidak bisa menerima kenyataan, misalnya saja faktor tujuan hidup dan usia. 1. Faktor tujuan hidup yang belum tergambarkan dengan jelas, faktor motivasi dan keenganan untuk menelaah diri, kadang-kadang manusia takut untuk menerima kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya. 2. Faktor Usia. Kadang-kadang orang yang sudah tua dalam usia tidak melihat bahwa kearifan dan kebijaksanaan dapat dicapainya, mereka cenderung usia muda lebih hebat karena produktif. 1.4 Kekurangan Model Johari Window Jendela Johari sebagai alat memiliki kekurangan, yaitu: 1. Beberapa hal yang mungkin lebih baik tidak dikomunikasikan kepada orang lain. 2. Orang mungkin menyampaikan informasi yang mereka terima lebih dari yang anda inginkan atau menggunakannya dengan cara yang negatif. 3. Beberapa orang atau kebudayaan memiliki pendekatan yang sangat terbuka dan menerima masukan dan beberapa tidak 7 2. Menerapkan terori pada diri masing-masing, untuk menentukan kita pada posisi mana menurut teori Jaohari Window. Kesadaran diri dapat ditingkatkan 3 cara 1. Mempelajari diri sendiri. 2. Belajar dari oarang lain (mau menerima feedback sehingga kuadran 2 lebih mengecil). 3. Membuka diri (kuadran 3 lebih kecil dengan catatan harus terbuka dan jujur). Setelah memahami teori dari Johari Window yang mengemukakan 4 kuadran dalam konsep pengembangan diri, saya melakukan refleksi diri. Menurut saya, saya adalah seseorang yang sangat peka terhadap sesuatu hal, seringkali juga merupakan orang yang sensitif, mau menerima kritikan dan saran dari orang lain, open minded, tidak mudah menyimpulkan sebelum memeriksa infonya terlebih dahulu. Kemudian saya juga pernah meminta pendapat kepada beberapa teman untuk memberikan penilaian terhadap diri saya. Dari hasil diskusi tersebut, ada yang mengatakan bahwa saya adalah orang yang bertindak dan berpikir dewasa, dalam artian bahwa saya tidak mudah menilai seseorang dengan hanya melihat dari penampilannya, melainkan juga memperhatikan sudut pandang lainnya, seperti caranya dalam bergaul dengan teman sebaya. Beberapa teman mengatakan, bahwa saya adalah orang mampu menyembunyikan masalah sendiri tanpa diketahui orang lain, dengan sikap yang demikian. Maka, sulit bagi orang lain untuk mengetahui kondisi jiwa, apakah dalam keadaan bahagia atau sebaliknya. Orang yang baru mengenal saya mengatakan, pada mulanya saya adalah orang yang pendiam. Tetapi jika sudah lama berteman saya lebih cerewet dari biasanya. Setelah itu, saya membuat konsep Johari Window berdasarkan sifat saya sendiri. Open area saya adalah mau menerima kritikan dan saran dari orang lain, 8 open minded. Blind area saya atau sifat yang tidak saya ketahui namun disadari orang lain adalah sifat suka menyembunyikan masalah sendiri dan pendiam. Hidden area saya adalah tidak mudah menyimpulkan sebelum memeriksa infonya terlebih dahulu. 9 DAFTAR PUSTAKA __. 2013. Jendela Johari dan Instrumental Lead. Diakses pada 23 Maret 2020 melalui http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2013/01/jendela-jauhari.pdf Susilofia, H. 2013. Jendela Jauhari. Diakses pada tanggal 23 Maret 2020 melalui http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/files/2013/01/jendela-jauhari.pdf Evhy, F. 2014. Teori Johari Window. Diakses pada tanggal 23 Maret 2020 melalui http://psikologi-komunikasi.blogspot.co.id/2014/05/teori-johariwindow.html Ismayanti, S. 2016. Memahami Teori Johari Window. Diakses pada tanggal 23 Maret 2020 melalui https://suciismayanti.wordpress.com/2016/10/20/memahami-teorijohari-window/ Wildan, H. 2016. Konsep Diei Teori Johari Windows. Diakses pada tanggal 23 Maret 2020 melalui http://humamwildan.blogspot.com/2016/10/konsep-diri-teori-johariwindows-tugas.html 10