Harapan dan Aspirasi Kelas Menengah di Asia

advertisement
Laporan | Indonesia
2014
KONTEN
TENTANG AIA
4
LATAR BELAKANG STUDI
6
RANGKUMAN
8
HASIL TEMUAN PENTING
• Kualitas hidup
• Keamanan finansial
• Pensiun
• Keluarga dan pendidikan
10
12
16
18
20
LAPORAN | INDONESIA
TENTANG AIA
TENTANG AIA
PENGANTAR TENTANG AIA
AIA Group telah memenuhi
kebutuhan perlindungan
risiko dan tabungan di
seluruh wilayah Asia Pasifik
sejak tahun 1919. AIA Group
merupakan kelompok
perusahaan asuransi jiwa
pan-Asia independen
terbesar yang tercatat di
bursa saham dan beroperasi
di 17 pasar di wilayah Asia
Pasifik. AIA Group
merupakan pemimpin pasar
di Asia Pasifik (kecuali
Jepang) berdasarkan premi
asuransi jiwa.
Melalui jaringan luas agen, mitra dan karyawan di seluruh
wilayah Asia Pasifik, AIA melayani lebih dari 28 juta
pemegang polis individu dan lebih dari 16 juta peserta
asuransi kumpulan.
Selama lebih dari 95 tahun, AIA telah membantu para
nasabah mewujudkan harapan dan aspirasi mereka. AIA
memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman tentang
kebutuhan nasabah untuk mengembangkan serangkaian
produk dan layanan, termasuk asuransi jiwa, asuransi
kecelakaan dan kesehatan, tabungan, tunjangan karyawan,
dan pensiun untuk membantu nasabah dan
keluarga melewati setiap tahapan kehidupan.
LAPORAN | INDONESIA
5
LATAR BELAKANG STUDI
LATAR BELAKANG STUDI
SURVEI AIA TENTANG
HARAPAN DAN ASPIRASI
KELAS MENENGAH
PENGANTAR
METODOLOGI SURVEI
Sebagai salah satu grup asuransi jiwa pan-Asia
terkemuka, AIA mengadakan “Survei AIA tentang Harapan
dan Aspirasi Kelas Menengah” untuk mengetahui tentang
kelas menengah dan prioritas mereka guna
memperdalam pemahaman AIA mengenai kelas
menengah di wilayah Asia Pasifik.
Laporan ini secara khusus menyoroti hasil temuan survei
untuk Indonesia, yang dikumpulkan melalui 500
wawancara yang dilaksanakan antara 10-27 Juli 2014
dengan masyarakat Indonesia yang mengidentifikasi
dirinya sebagai kelas menengah (metodologi yang sama
diterapkan di semua pasar ASEAN yang disurvei):
Survei perdana dilakukan pada 2013 yang mencakup
pasar Tiongkok Raya di Tiongkok daratan, Hong Kong dan
Taiwan. Pada 2014, survei difokuskan pada enam pasar
Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN):
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan
Vietnam.
• 400 wawancara
dilaksanakan dengan orang
Indonesia yang berusia 25-49 tahun. Para responden
yang direkrut merupakan individu yang telah bersedia
untuk berpartisipasi dalam survei
dan yang
mengidentifikasi dirinya sebagai kelas menengah.
Studi ini memberikan tinjauan yang mendalam tentang
kelompok kelas menengah yang mencakup empat bidang
utama, yaitu kualitas hidup, keamanan finansial, pensiun,
keluarga dan pendidikan. Survei ini menjelaskan
bagaimana persepsi kelas menengah terhadap kehidupan,
keluarga dan nilai-nilai, kecukupan finansial, karier dan
pensiun mereka.
Sudah jelas bahwa kondisi pribadi, budaya dan tingkat
perkembangan ekonomi di pasar di mana responden
berada merupakan pendorong utama yang sangat
menentukan harapan dan aspirasi dari kelas menengah.
• Untuk meningkatkan keterwakilan usia, 100 wawancara
tatap muka tambahan dilaksanakan dengan masyarakat
Indonesia yang berusia 50 tahun atau lebih dengan
menggunakan sampel acak.
• Sampel dipisahkan secara merata antara pria dan wanita.
• Batas kesalahan (margin of error) studi ini adalah dalam
rentang +/-4,4%.
• Studi ini dilaksanakan oleh Ipsos, sebuah badan riset
pasar global terkemuka.
LAPORAN | INDONESIA
7
RANGKUMAN
RANGKUMAN
KELAS MENENGAH DI INDONESIA
KELAS MENENGAH INDONESIA MEMILIKI
KARAKTERISTIK SEBAGAI BERIKUT:
Kualitas di atas kuantitas
Kelas menengah Indonesia lebih mengutamakan
kesehatan dan menjaga kebahagiaan pernikahan dan
hubungan daripada kekayaan
Lebih dari separuh (55%) responden beranggapan bahwa
kesehatan dan menjaga kebahagiaan pernikahan dan
hubungan merupakan tujuan utama dalam hidup mereka.
Tantangan masa pensiun
Masyarakat Indonesia yakin bahwa mereka akan memiliki
tabungan yang cukup untuk masa pensiun
Lebih dari dua pertiga (69%) responden Indonesia merasa
yakin bahwa mereka akan memiliki tabungan yang cukup
untuk masa pensiun yang nyaman.
Mayoritas (87%) memiliki harapan untuk pensiun pada
suatu hari nanti.
Hampir separuhnya (47%) juga menunjukkan bahwa
keberhasilan anak-anak merupakan salah satu motivasi
hidup mereka yang utama.
Kepuasan dan kesuksesan
Orang Indonesia sangat puas dengan kehidupan mereka
Mayoritas (92%) merasa puas dengan kehidupan mereka,
termasuk 18% yang menyatakan bahwa mereka sangat
puas.
Angka kepuasan dan kesuksesan di Indonesia jauh lebih
tinggi dibandingkan pasar-pasar ASEAN lainnya yang
telah disurvei.
Pandangan terhadap wirausaha
Banyak orang Indonesia yang termotivasi untuk memulai
bisnisnya sendiri
Dari enam pasar ASEAN yang telah disurvei, kelas
menengah di Indonesia paling cenderung berkeinginan
untuk memulai bisnisnya sendiri (28%). Sebagai
perbandingan, rata-rata regional untuk pasar ASEAN yang
telah disurvei adalah 22%.
Mereka juga merupakan salah satu dari yang paling
cenderung untuk menjalankan bisnisnya sendiri saat ini
(20%).
LAPORAN | INDONESIA
9
HASIL TEMUAN PENTING
SIAPAKAH KELAS MENENGAH
DI INDONESIA?
Responden kelas menengah di Indonesia memiliki
tingkat pendidikan yang baik
Mereka yang mengidentifikasi dirinya sebagai kelas
menengah memiliki pendapatan rumah tangga rata-rata
sebesar Rp4,27juta per bulan (US$365 per bulan).
Dibandingkan dengan kelas menengah di pasar ASEAN
lainnya yang telah disurvei, pendapatan rata-rata kelas
menengah di Indonesia relatif rendah.
Enam puluh dua persen mengantongi ijazah perguruan
tinggi termasuk 89% dari mereka yang berusia di bawah
35 tahun.
Mereka memiliki aset rata-rata sebesar Rp46,2 juta.
Ini merupakan nilai aset yang terendah di antara semua
pasar ASEAN yang telah disurvei.
Pendapatan rumah tangga bulanan rata-rata
responden (US$)
6.492
Singapura
Thailand
2.128
Malaysia
2.011
Filipina
740
Vietnam
627
Indonesia
365
Persentase penduduk yang menganggap dirinya “kelas
menengah” berdasarkan pendapatan rumah tangga
bulanan
Hingga Rp3 juta
63%
Rp3 hingga 3,9 juta
63%
Rp4 hingga 4,9 juta
Rp5 juta atau lebih
86%
88%
LAPORAN | INDONESIA
11
KUALITAS HIDUP
INDEKS KELAS MENENGAH AIA (
/ MCI)
Kelas menengah di Indonesia berharap kondisi kehidupan
mereka akan meningkat dalam 12 bulan mendatang
Kelas menengah di Indonesia cenderung menganggap
bahwa kondisi kehidupan mereka akan meningkat
alih-alih memburuk dalam 12 bulan ke depan,
sebagaimana yang diperlihatkan oleh skor Indeks Kelas
Menengah AIA* (MCI) sebesar 77,1 (di mana 50 mencerminkan keseimbangan ekspektasi akan peningkatan dan
penurunan).
Indonesia memiliki skor MCI tertinggi dibandingkan dengan
seluruh pasar ASEAN lainnya yang telah disurvei, termasuk
Vietnam (70,9), Filipina (70,6), Thailand (63,2), Malaysia (60,5)
dan Singapura (55,6).
Di samping itu, 91% memperkirakan bahwa kelas menengah
di Indonesia akan tumbuh. Hal ini menunjukkan bahwa
kelas menengah di Indonesia yakin perekonomian
Indonesia akan meningkat.
* Indeks Kelas Menengah AIA merupakan skor rekapitulasi untuk menilai
apakah responden merasa aspek kehidupan mereka akan mengalami
peningkatan atau penurunan selama 12 bulan mendatang atau tidak.
Indeks di atas 50 menunjukkan mereka memperkirakan bahwa
kehidupannya akan mengalami peningkatan dan indeks di bawah 50
menunjukkan bahwa mereka memperkirakan bahwa kehidupannya akan
mengalami penurunan. Indeks tersebut dikalkulasikan dengan rumusan
(P1*1) + (P2*0,5) + (P3*0), di mana P1 merupakan persentase dari mereka
yang mengatakan bahwa kondisi kehidupannya akan meningkat, P2
merupakan persentase dari mereka yang mengatakan bahwa kondisi
kehidupannya akan sama saja, dan P3 merupakan persentase dari mereka
yang mengatakan bahwa kondisi kehidupannya akan menurun.
12
AIA GROUP LIMITED
Indeks Kelas Menengah AIA
Skor di atas 50 menunjukkan ekspektasi peningkatan
untuk setiap aspek kehidupan
SECARA KESELURUHAN
77,1
Nilai properti Anda
85,0
Kehidupan keluarga Anda
84,7
Kesehatan Anda
79,4
Nilai tabungan Anda
76,7
Kehidupan asmara Anda
76,5
Rumah Anda dan kualitas
tempat di mana Anda tinggal
76,4
Jumlah uang Anda yang
tersedia untuk dibelanjakan
75,5
Karier atau bisnis Anda
75,4
Lingkungan di mana
Anda tinggal
73,1
Jumlah waktu yang Anda
miliki untuk bersantai
68,7
KUALITAS HIDUP
EKSPEKTASI TERKAIT PERISTIWA DALAM HIDUP
HARAPAN DAN ASPIRASI
Kelas menengah Indonesia tetap positif sekalipun mereka
menghadapi situasi hidup yang sulit, seperti kehilangan
pekerjaan, kematian orang yang dicintai, utang yang
bertambah atau berakhirnya suatu hubungan.
Keluarga dan pernikahan merupakan hal yang sangat
penting bagi kelas menengah di Indonesia. Indonesia
merupakan negara ASEAN satu-satunya di mana mayoritas
(62%) dari kelas menengah merasa bahwa peran lembaga
perkawinan semakin penting.
Kelas menengah Indonesia tetap positif dalam
menghadapi situasi yang sulit
6% orang yang menikah pada tahun lalu merasa sangat
optimistis akan masa depan mereka, dengan skor MCI 86,0
Orang yang berusia di bawah 35 tahun adalah yang paling
optimistis, dengan skor MCI keseluruhan sebesar 80,3.
Indeks Kelas Menengah AIA di antara mereka yang
mengalami peristiwa yang berbeda
Semua responden
77,1
Memenangkan
hadiah besar
87,1
2%
Menikah
86,0
6%
Membeli rumah baru
85,0
11%
Memulai
hubungan baru
Promosi pekerjaan/
kenaikan gaji
84,3
8%
Kelas menengah Indonesia sangat terlibat dalam
kesejahteraan keluarga mereka
Ketika diminta untuk menentukan lima tujuan utama dalam
hidup, mereka memilih memiliki hubungan yang bahagia dan
kondisi kesehatan yang baik (55%). Secara kontras, pasar ASEAN
lainnya yang telah disurvei lebih memilih kesehatan sebagai
tujuan hidup utama. Empat puluh tujuh persen responden
Indonesia juga menunjukkan bahwa keberhasilan anak-anak
mereka merupakan suatu prioritas.
Di samping kesehatan dan keluarga, kelas menengah di
Indonesia memilih tujuan finansial seperti memiliki
tabungan yang cukup untuk masa pensiun yang nyaman
(35%) dan memiliki sebuah rumah (33%).
Lima tujuan hidup utama
Pernikahan/hubungan yang bahagia
Kesehatan
80,4
24%
Membeli mobil baru
80,3
15%
Kelahiran anak
80,0
10%
Memiliki ketenangan batin
Mendapatkan uang/
warisan
79,7
15%
Memiliki kecukupan untuk kondisi darurat
Pindah ke kota baru
78,9
5%
77,6
16%
77,3
14%
Kematian orang
yang dicintai
Memulai
pekerjaan baru
Bertambahnya utang
74,2
Membantu anak-anak saya agar berhasil
Menabung untuk masa pensiun
Memiliki sebuah rumah
Memulai bisnis sendiri
Berbahagia dengan diri saya saat ini
19%
Berakhirnya atau
minimnya hubungan
74,2
7%
Kehilangan kerjaan
70,2
5%
Memiliki karier yang sukses
Memiliki anak
Membiayai pendidikan anak-anak saya
Berkeliling dunia
Memiliki sahabat
Memiliki mobil
Memiliki jaringan pengamanan finansial
Mendapatkan pendidikan lebih
% responden yang mengalami peristiwa ini dalam 12 bulan terakhir
Melunasi utang
Berlibur
55%
55%
47%
35%
35%
33%
29%
28%
26%
25%
20%
18%
17%
13%
10%
9%
8%
8%
7%
LAPORAN | INDONESIA
13
KUALITAS HIDUP
KEPUASAN DAN KESUKSESAN
IMPIAN
Hampir semua (92%) merasa puas dengan kehidupannya,
termasuk 18% yang mengatakan mereka sangat puas.
Hampir dua pertiga (66%) juga menganggap dirinya sukses.
Hampir sembilan dari sepuluh orang (87%) kelas menengah di
Indonesia merasa bahwa mereka akan mencapai impian
terbesar mereka. Hanya 7% yang merasa bahwa mereka tidak
akan dapat mencapai impiannya.
Mereka merasa puas dengan kehidupannya dan
menganggap dirinya sukses
Mereka memiliki impian dan merasa optimistis akan
dapat meraihnya
Responden yang memiliki pendapatan lebih tinggi dan
akumulasi kekayaan cenderung untuk merasa puas
dengan kehidupannya. Kendati demikian, orang Indonesia
yang berusia 55 tahun ke atas menunjukkan kecenderungan
yang paling besar untuk merasa puas dan menganggap
dirinya berhasil, meskipun pada kenyataannya kelompok
usia menengah antara 35 hingga 54 tahun lebih kaya.
Persentase kelas menengah di Indonesia yang merasa
puas dengan kehidupannya berdasarkan jumlah kekayaan
(termasuk properti)
Banyak dari impian yang disebutkan oleh kelompok
menengah di Indonesia terkait dengan keinginan untuk
memulai bisnis dan harapan yang tinggi terhadap
anak-anaknya.
Impian dan pencapaian
7%
5% 1%
87%
Kurang dari Rp200 juta
92%
Rp200 hingga 499 juta
87%
98%
Rp500 juta atau lebih
Saya belum meraih impian terbesar saya tapi saya rasa saya
akan mampu meraihnya
Persentase kelas menengah di Indonesia yang
menganggap dirinya sukses berdasarkan usia
Saya belum meraih impian terbesar saya dan saya rasa saya tidak
akan mampu meraihnya
Ya saya sudah meraih impian terbesar saya
25 - 34 tahun
35 - 44 tahun
66%
Saya belum pernah memikirkan tentang impian terbesar saya
60%
45 - 54 tahun
72%
55 - 64 tahun
72%
“Mendirikan perusahaan sendiri untuk membantu
orang lain”
“Melihat keberhasilan anak-anak saya yang melampaui
pencapaian orang tuanya”
“Membangun bisnis sendiri untuk generasi masa depan”
Kutipan dari kelas menengah di Indonesia
14
AIA GROUP LIMITED
KUALITAS HIDUP
MEMULAI BISNIS
Mereka menginginkan pendapatan yang lebih tinggi
dengan memulai bisnisnya sendiri
Lebih dari satu dari empat orang (28%) menyebutkan
memulai bisnis sendiri sebagai salah satu sasaran utama
dalam hidup mereka. Ini merupakan persentase tertinggi
dibandingkan dengan pasar ASEAN lainnya yang disurvei.
Di samping itu, 36% juga mempertimbangkan untuk
memulai bisnis sebagai salah satu hal terpenting yang
dapat mereka capai bersamaan dengan kariernya. Satu
dari lima orang (20%) sudah memulai bisnis sendiri.
Kendati ada keinginan untuk memulai bisnis sendiri,
hampir sepertiga (32%) merasa bahwa memulai bisnis
sendiri merupakan sasaran yang paling sulit untuk
dicapai. Hanya berkeliling dunia yang dianggap sebagai
sesuatu yang lebih sulit, sebagaimana diungkapkan oleh
55% responden.
Motivasi utama untuk memulai bisnis adalah untuk
mendapatkan pendapatan yang lebih besar (36%) dan 18%
responden berkeinginan untuk mewariskan bisnisnya ke
anak-anak mereka.
EKSPEKTASI DAN ASPIRASI LAIN
Mereka tinggal di kota, tapi banyak yang ingin pindah
Tujuh puluh dua persen responden Indonesia tinggal di kota
dan 25% lagi tinggal di pinggiran kota.
Ketika diberikan pilihan mau tinggal di mana, 40% ingin
tinggal di luar kota, pegunungan atau dekat pantai.
Namun begitu, 32% ingin tinggal di kota modern.
Di mana mereka akan membeli rumah jika memiliki Rp
24 miliar (US$2 juta)
32%
Di kota modern
26%
Di pinggiran kota
20%
Di luar kota
12%
Di pegunungan
8%
Dekat pantai
Di kota bersejarah
2%
Di antara mereka yang ingin memulai bisnis sendiri, 63%
mengatakan bahwa kurangnya modal merupakan
penghambat utama. Hampir seperempat (23%) responden
masih belum memiliki gambaran tentang jenis bisnis yang
ingin mereka mulai.
Mengapa kelas menengah Indonesia ingin memulai bisnis
sendiri
Pendapatan yang lebih besar
4%
10%
2% 1%
Menjadi majikan bagi diri sendiri
36%
Lebih menikmati pekerjaan saya
Memiliki lebih banyak
waktu luang
14%
Mewariskan bisnis tersebut
ke anak-anak saya
15%
Menjadi ahli dalam
pekerjaan saya
18%
Berkontribusi terhadap
masyarakat
Pensiun dini
LAPORAN | INDONESIA
15
KEAMANAN FINANSIAL
KEAMANAN FINANSIAL
Responden kelas menengah Indonesia yang menganggap
dirinya aman secara finansial berdasarkan aset
Mereka merasa aman secara finansial
Sebagian besar (80%) menganggap dirinya aman secara finansial.
Ini merupakan persentase yang jauh lebih tinggi dibandingkan
dengan pasar ASEAN lainnya yang telah disurvei, di mana,
secara rata-rata, 61% dari kelas menengah menganggap dirinya
aman secara finansial. Persentase ini memiliki kemiripan
terlepas dari pendapatan, namun bervariasi menurut aset
keseluruhan yang dimiliki responden.
Hanya seperempat (25%) yang merasa bahwa menjaga keamanan
finansial merupakan suatu perjuangan yang akan berlangsung
seumur hidup mereka, dibandingkan dengan rata-rata 42%
responden di pasar ASEAN lainnya yang telah disurvei yang
merasa bahwa itu adalah suatu upaya yang tidak pernah berhenti.
Secara rata-rata, mereka merasa membutuhkan minimal
Rp3,75 miliar untuk disebut kaya dan minimal Rp1,62 miliar
untuk mencapai keamanan finansial hingga akhir hidup
mereka.
Responden kelas menengah di Indonesia yang
menganggap dirinya aman secara finansial berdasarkan
pendapatan rumah tangga bulanan
Di bawah Rp3 juta
80%
Rp3 hingga 4,99 juta
79%
Rp5 juta atau lebih
16
AIA GROUP LIMITED
81%
Kurang dari
Rp200 juta
Rp200 hingga
499 juta
Rp500 juta
atau lebih
73%
83%
88%
PERENCANAAN KEUANGAN
Mereka akan menginvestasikan uang jika ada uang berlebih
Ketika ditanya apa yang akan mereka lakukan jika mendapat
uang dalam jumlah besar, lebih dari sepertiganya (37%)
mengatakan akan menginvestasikannya. Sementara 21%
lagi akan menggunakannya untuk memulai bisnis sendiri.
Kendati sebagian besar dari mereka berpikir bijak, banyak juga
yang ingin menikmati hidup. Sepertiga (33%) mengungkapkan
lebih penting untuk menikmati hidup terlebih dahulu daripada
membuat rencana finansial – suatu persentase yang lebih tinggi
dibandingkan pasar-pasar ASEAN lainnya yang telah disurvei.
Dibandingkan pasar lainnya, mereka juga lebih cenderung
percaya pada nasib baik – 60% menganggap bahwa nasib baik
sangat berperan dalam mencapai keamanan finansial.
KEAMANAN
Pria memiliki peran yang sangat penting dalam keputusan
finansial. Enam puluh sembilan persen responden pria
mengungkapkan bahwa mereka adalah orang yang paling
bertanggung jawab dalam rumah tangganya untuk
keputusan finansial. Ini merupakan persentase yang lebih
tinggi dibandingkan pasar lainnya. Secara kontras, hanya
25% wanita yang berpandangan sama.
Jika Anda mendadak mendapat uang dalam jumlah besar,
apa yang paling ingin Anda lakukan dengan uang tersebut?
37%
Menginvestasikannya
21%
Memulai bisnis sendiri
11%
Menyimpannya di bank
Kekhawatiran terbesar mengenai biaya hidup
56%
Untuk hal darurat yang tak terduga
53%
Biaya perawatan kesehatan
34%
Biaya pendidikan anak-anak
Biaya membesarkan anak-anak
26%
Menabung untuk masa pensiun
25%
Biaya bahan pokok
17%
Biaya perumahan
16%
11%
Utang kartu kredit
Membelanjakannya
untuk anak-anak
7%
Biaya asuransi
5%
Membeli rumah atau mobil
6%
Biaya liburan
5%
Biaya transportasi
4%
Biaya teknologi/gadget
3%
Tidak satu pun dari yang di atas
3%
Melunasi utang
4%
Membaginya dengan teman
3%
Menyumbangkannya
ke badan amal
3%
Berlibur
3%
Berhenti dari pekerjaan saya
1%
Untuk belanja sehari-hari
1%
Biaya pakaian
1%
0 10 20 30 40 50 60
BIAYA TINGGI UNTUK HAL-HAL YANG DARURAT
Mereka khawatir mengenai hal-hal darurat
Biaya untuk hal-hal darurat (56%) merupakan kekhawatiran
terbesar bagi kelas menengah Indonesia dan disusul oleh
biaya perawatan kesehatan (53%).
Kekhawatiran lainnya termasuk biaya pendidikan (34%)
dan biaya membesarkan anak-anak (26%).
LAPORAN | INDONESIA
17
PENSIUN
PENSIUN
Sebagian besar dari mereka merasa yakin dengan
tabungan mereka yakin dengan tabungan mereka
Lebih dari dua pertiga (69%) dari kelas menengah di
Indonesia merasa yakin bahwa mereka akan memiliki
tabungan yang cukup untuk masa pensiun yang
nyaman - persentase tertinggi di antara seluruh pasar
ASEAN yang telah disurvei.
Meski demikian, terdapat minoritas dalam jumlah cukup
besar (31%) yang tidak merasa yakin. Lebih lanjut, hampir
seperempat (23%) responden menganggap menabung
untuk masa pensiun sebagai salah satu sasaran dalam
hidup yang paling sulit untuk dicapai.
18
AIA GROUP LIMITED
Sasaran dalam hidup yang dianggap paling sulit untuk dicapai
55%
Berkeliling dunia
32%
Memulai bisnis sendiri
Menabung untuk masa pensiun
23%
Memiliki kecukupan untuk kondisi darurat
22%
20%
Memiliki karier yang sukses
Memiliki ketenangan batin
18%
Memiliki mobil
18%
Anak-anak yang berhasil
15%
Memiliki sebuah rumah
15%
Memiliki jaring pengamanan finansial
14%
Melunasi utang
13%
Mendapatkan pendidikan lebih tinggi
13%
Berlibur
12%
Kondisi kesehatan yang baik
11%
Memiliki sahabat
9%
Pernikahan yang bahagia
9%
Berbahagia dengan diri saya saat ini
9%
Membayar biaya pendidikan anak-anak
8%
Memiliki anak
7%
PENSIUN
TABUNGAN PENSIUN
RENCANA PENSIUN
Mayoritas (87%) berharap untuk pensiun pada suatu hari
nanti.
Ketika mereka pensiun, responden kelas menengah di Indonesia
terbagi dua, yaitu mereka yang ingin menghabiskan waktu
bersama keluarga (36%), dan mereka yang ingin memulai
bisnis sendiri (22%).
Mereka menggunakan berbagai metode menabung untuk
masa pensiun
Metode investasi yang mereka sukai di antara tabungan
pensiun adalah tabungan dana pensiun (69%). Responden
yang bercita-cita memiliki masa pensiun yang nyaman
juga mengandalkan
dengan persentase yang
cukup besar (59%).
Rencana pensiun dan sentimen
5%
Mereka berencana untuk tetap aktif dalam masa pensiunnya
Ketika diberikan pilihan tentang apa yang akan mereka
lakukan saat pensiun, hampir sepertiga (30%) menyebutkan
ingin berlayar keliling dunia. Namun begitu, 44% dari
mereka ingin mempelajari hal-hal baru, seperti bahasa
baru atau alat musik. Persentase tersebut lebih tinggi
dibandingkan dengan pasar ASEAN lainnya yang telah
disurvei, di mana rata-rata hanya 26% yang ingin
mempelajari bahasa baru atau alat musik.
6%
Saya berharap untuk pensiun
suatu hari nanti
Saya senang bekerja jadi saya
tidak berencana untuk pensiun
Saya belum memikirkannya
Hal yang mereka inginkan saat pensiun
Menghabiskan waktu
bersama keluarga
Memulai bisnis sendiri
36%
22%
19%
Bepergian
87%
Bersantai
Menghabiskan waktu bersama
anak-anak
Menjadi sukarelawan
(Karena pembulatan, persentase di grafik tidak mencapai 100%.)
Metode investasi yang digunakan dalam menabung untuk
masa pensiun
69%
Tabungan dana pensiun
59%
Berinvestasi di
57%
Rekening tabungan biasa
9%
5%
4%
Mengurus cucu
2%
Memulai karier kedua
2%
Manakah dari berikut ini yang paling ingin Anda lakukan
ketika pensiun
30%
Berlayar keliling dunia
23%
Mempelajari bahasa baru
21%
Mempelajari alat musik
10%
Mendaki gunung
Berinvestasi di saham,
obligasi atau reksadana
36%
Berlari maraton
Menghasilkan karya lukis besar
Berakting di drama televisi
Mengeksplorasi Kutub
Utara atau Selatan
Sukses melakukan “
” di golf
5%
4%
2%
2%
2%
LAPORAN | INDONESIA
19
KELUARGA DAN PENDIDIKAN
ANAK-ANAK MERUPAKAN MOTIVATOR UTAMA
Kelas menengah di Indonesia sangat menginginkan anak
Kelas menengah di Indonesia memiliki persentase
responden tertinggi (54%) di antara seluruh pasar ASEAN
dalam hal keinginan untuk meningkatkan kondisi
kehidupan anak-anak mereka. Tidak ada pasar ASEAN
lainnya yang telah disurvei yang mendekati persentase
yang menyebutkannya sebagai motivasi paling penting.
23%
15%
10%
Menjadi orang kaya
4%
Meningkatkan karier/bisnis saya
4%
Dihormati oleh rekan saya
2%
Mendapatkan pendidikan
yang baik
2%
AIA GROUP LIMITED
Memiliki anak yang
masih bersekolah
Memiliki anak yang
sudah tamat sekolah
Berencana memiliki anak
suatu hari nanti
18%
Tidak yakin apakah akan
memiliki anak
Tidak menginginkan anak
8%
Kelas menengah di Indonesia adalah responden yang paling
menginginkan anak di antara pasar ASEAN yang telah disurvei, di
mana hanya 1% yang berencana untuk tidak pernah memiliki
20
1% 1%
54%
Aman secara finansial
Membuat hidup saya menjadi
lebih baik
Meningkatkan kondisi
kehidupan orang tua saya
Rencana untuk keluarga oleh kelas menengah di Indonesia
56%
Apa yang paling memotivasi mereka dalam hidup
Meningkatkan kondisi kehidupan
anak-anak saya
anak. Lima puluh tujuh persen dari mereka yang bekerja
penuh waktu ingin bekerja paruh waktu sehingga mereka dapat
menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anaknya,
dibandingkan dengan rata-rata 47% di pasar ASEAN lainnya.
(Karena pembulatan, persentase di grafik tidak mencapai 100%.)
PENDIDIKAN ANAK
Mereka memiliki ekspektasi yang sangat tinggi untuk
pendidikan anak-anaknya
Kelas menengah di Indonesia sangat mementingkan
kualifikasi pendidikan. Lebih dari separuhnya (51%)
berharap agar anak-anak mereka dapat meraih gelar
pasca-sarjana. Hal ini mungkin mencerminkan perasaan
mereka betapa pendidikan telah membantu mereka
KELUARGA DAN
menjalani kehidupan, di mana lebih dari separuh
responden (55%) mengantongi gelar perguruan tinggi.
HARAPAN UNTUK ANAK-ANAK MEREKA
Hampir semua (99%) terlibat dalam pendidikan anak-anaknya, di
mana mayoritas (73%) mengklaim bahwa mereka sangat
terlibat. Orang tua merasa mereka perlu menyisihkan Rp633.000
setiap bulannya untuk biaya pendidikan setiap anak. Angka ini
adalah sekitar 15% dari rata-rata pendapatan bulanan rumah
tangga mereka.
Tiga puluh sembilan persen dari kelas menengah di
Indonesia merasa bahwa kehidupan anak-anaknya akan
lebih keras dibandingkan kehidupan mereka sendiri. Hal ini
jauh lebih rendah dibandingkan dengan responden di
Singapura (76%) atau Malaysia (68%).
Tidak seperti pasar ASEAN kebanyakan, pria memainkan peran
pesar dalam pendidikan anak-anaknya. 53% pria di kelas menengah
di Indonesia dan 32% wanita menganggap dirinya sebagai orang
yang paling bertanggung jawab untuk pendidikan anak-anaknya.
Secara kontras di pasar-pasar ASEAN lainnya, lebih banyak
wanita kelas menengah dibandingkan pria yang mengatakan
bahwa mereka memiliki peran utama.
Pencapaian pendidikan dari orang tua kelas menengah
Indonesia
12%
Mereka optimistis akan masa depan anak-anaknya
Sasaran yang paling penting bagi anak-anak kelas
menengah di Indonesia adalah agar mereka sehat (84%),
bahagia (65%) dan berbudi luhur (60%).
Lebih dari separuh (51%) kelas menengah di Indonesia
beranggapan bahwa lebih penting bagi anak-anak untuk
mandiri dibandingkan dengan diberikan kesempatan
sebanyak mungkin oleh orang tua.
Sasaran yang dianggap paling penting bagi anak-anak
mereka
7%
84%
Kesehatan yang baik
Pasca Sarjana
Perguruan Tinggi
Level A/ Politeknik
25%
Lainnya
55%
60%
Sifat mulia
57%
Kesuksesan finansial
Karier yang bagus
45%
Pencapaian akademik
45%
40%
Keluarga & anaknya sendiri
(Karena pembulatan, persentase di grafik tidak mencapai 100%.)
4% 1%
24%
Teman baik
Status sosial
Sasaran dalam pendidikan yang dimiliki orang tua kelas
menengah Indonesia bagi anak-anaknya
Kegiatan ekstrakurikuler
Hubungan yang romantis
Menikahi seseorang yang kaya
51%
65%
Kebahagiaan secara umum
Barang milik yang bagus
11%
7%
5%
3%
2%
Pasca Sarjana
Perguruan Tinggi
Level A/ Politeknik
43%
Lainnya
(Karena pembulatan, persentase di grafik tidak mencapai 100%.)
LAPORAN | INDONESIA
21
AIA GROUP LIMITED
LAPORAN | INDONESIA
AIA.COM
Download