MODUL PERKULIAHAN Account Management Proses Produksi Iklan pada Media Tradisional dan Media Baru Fakultas Program Studi Tatap Muka Fakultas Ilmu Komunikasi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran 06 Kode MK Disusun Oleh MK 43028 Suhendra, S.E., M.Ikom Abstract Kompetensi Pemahaman Proses Produksi Iklan pada Media Tradisional dan Media Baru, antara lain; Proses produksi iklan media cetak Proses produksi iklan radio Proses produksi iklan televisi Proses produksi iklan di media baru dan mobile advertising Mahasiswa dapat memahami mengenai proses produksi Iklan pada Media Tradisional dan Media Baru. 1. Introduction Produksi iklan adalah melakukan sesuatu sesuai dengan konsep kreatif yang sudah disetujui klien sehingga bisa ditampilkan di media sesuai media planning. Produksi iklan-iklan cetak (Print Ad) merangkul keahlian teknik tersendiri menyangkut tipografi, reproduksi, dan pencetakan. Produksi siaran adalah dunia yang bebeda dengan dunia cetak. Produksi siaran berurusan dengan kaset audio visual, efek-efek suara, perekaman, film atau kaset video, sutradara, penata kamera, penata cahaya, penata suara, pemeran, penata busana, penata busana, dan editor. Produksi periklanan new media (Media baru), yaitu internet melibatkan seluruh keahlian menyangkut kreasi situs web, termasuk pengetahuan tentang tipografi, desain grafis, dan piranti lunak multimedia muktahir (Lee & Johnson, 1999:196). Tim periklanan, dari account executive, hingga copywriter. Harus memahami proses produksi iklan, serta bagaimana iklan tersebut mengomunikasikan pesan-pesan periklanannya. 2. Proses Produksi Iklan Media Cetak Proses produksi iklan cetak (Print Ads), meliputi produksi iklan untuk media cetak, dan produksi iklan untuk media luar ruang (outdoor). Proses Produksi iklan untuk Media Cetak. Setiap iklan di media cetak, baik koran maupun majalah, menyajikan hasil dari proses yang sangat kompleks, reproduksi visual, spesifikasi penempatanan jenis huruf secara tepat, serta pemeriksaan, penyetujuan, penggandaan, dan pengiriman material-material cetak ke koran dan majalah tepat waktu. Proses produksi iklan cetak memerlukan perencanaan yang baik, dan mereka yang terlibat harus memahami tata letak dan desain, tipografi, serta desktop publishing (Publikasi bahan cetakan menggunakan computer). 2.1. Tata Letak dan Desain Setelah Copywriter (penulis naskah) menuliskan judul dan naskah iklan, kemudian Copywriter menyiapkan sketsa-sketsa kasar untuk menyampaikan konsep mereka kepada art director. Sketsa-sketsa tersebut menggambarkan penempatan jududl iklan, subjudul iklan, naskah iklan, logo perusahaan, dan berbagai visual atau gambar yang diinginkan. 2016 2 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tata letak periklanan dasar menyertakan ; Copy Heavy (ruang iklan yang didominasi oleh tulisan), Frame (grafis atau citra-citra lain yang membingkai materi), Grid ruang yang dibagi-bagi menjadi kotak-kotak berukuran sama) Mondrian (ruang yang dibagi-bagi menjadi kotak-kotak dan bagianbagian, dengan ukuran tidak sama), Picture Window ruang yang sebagian besar ditempati oleh seni – foto, gambar, atau citra lain), Type Specimen ruang tang didominasi oleh jdudul iklan, sebagai pengganti seni). 2.2. Tipografi Tipografi (Typhographic) adalah seni pemilihan dan penyusunan jenis huruf. Setiap iklan memuliki sesuatu yang perlu dibaca, maka jenis huruf memiliki arti penting yang sangat besar. Jenis huruf mempengaruhi penampilan, rancangan, dan daya baca iklan. Para art director sangat bergantung pada jenis huruf-jenis huruf yang memikat dan tajam untuk menerobos ketatnya persaingan iklan. Dalam memilih jenis huruf (tipografi) Lee & Johnson, (1999:198-199) menjelaskan tentang perlunya memperhatikan ; Keluarga Jenis Huruf Sama seperti manusia, semua jenis huruf memiliki keluarga. Banyak diantara mereka memiliki nama keluarga tenar, biasanya diwarisi dari desainer asli jenis huruf yang bersangkutan, misalnya Bodoni, Gothic, Goudy, dll. Jenis huruf Keluarga-keluarga jenis huruf masuk ke dalam satu dari beberapa tampilan (face). Ini termasuk roman (Bookman, New Century Schoolbook, dan Times), sans serif (Franklin Gothic, Futura 2, dan Helvetica), square serif atau Egyptian (Aachen Bold), script (Calligrapher dan Nuptial). Jenis-jenis san serif paling baik digunakan untuk judul iklan dan serif untuk materi isi iklan, karena serif meningkatkan daya baca. Poin Jenis huruf diukur dalam poin. Terdapat 72 poin dalam tinggi 1 inci. Kebanyak keluarga huruf memberikan ukuran dari yang kecil 6 poin 2016 3 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id hingga 72 poin dan lebih besar lagi. Apabila tulisan cukup panjang, ukuran 10 poin, 12 poin, atau 14 poin lebih enak untuk dibaca. Ukuran Pica Dalam tipografi, unit ukuran luas disebut pica. Terdapat 12 poin dalam satu pica, 6 pica dalam 1 inci. Satu blok materi bisa diistilahkan lebar 16 pica dan panjang 36 pica. 2.3. Desktop Publishing Seiring dengan kemajuan teknologi computer, maka kemajuan teknologi yang luar biasa juga menyentuh seni desain grafis. Dengan computer para graphic designer dapat menjalankan banyak tugas yang sebelumnya dikerjakan dengan manual. Desktop publishing adalah proses yang dilakukan individu-individu dengan menggunakan computer desktop untuk “menerbitkan” mater-materi cetak. Piranti lunak desktop publishing memungkin pengguna untuk memproses tulisan, menciptakan atau mengimpor serta memanipulasi grafis maupun seni lainnya, dan memadukan elemen-elemen ini dalam tata letak canggih dengan beragam dimensi (misalnya legal, tabloid, dan majalah), format (termasuk CD), dan orientasai (menggunakan halaman lebar atau tinggi). Sebuah brosur yang sebelumnya membutuhkan waktu berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu dalam penyusunan huruf, reproduksi warna, dan penggabungannya, serta dicetak pihak luar, sekarang dapat diproduksi hanya beberapa jam dengan sebuah program desktop publishing (Lee & Johnson, 1999:200). Jenis-jenis iklan di media cetak; a) Iklan Baris b) Iklan kolom c) Display (ukurannya bermacam-macam) d) Suplemen Proses Produksi iklan Cetak untuk Media Luar Ruang (outdoor) Proses produksi iklan cetak untuk media luar ruang (outdoor), pada prinsipnya hampir sama dengan proses produksi iklan cetak untuk media cetak (koran, majalah, atau internet), perbedaannya adalah pada ukuran dan media yang digunakan pada tahap akhir (finishing). Proses produksi diawali dengan membuat konsep kreatif berdasarkan acuan 2016 4 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id creative brief. Kemudian tim kreatif membuat rough layout hingga jika rough layout sudah disetujui maka visualizer akan membuat desain untuk print ads-nya. Tahap selanjutnya adalah tahap pra produksi, jika memakai talent maka akan dilakukan casting (pemilihan talent) yang hasil casting tersebut kemudian dipilih 3 candidat yang diajukan ke client untuk dipilih. Jika sudah terpilih, maka tim produksi akan melakukan presentasi kepada client didampingi account executive untuk mempresentasikan final desain print ad, talent terpilih, desain costume, tone and manner, dan colour. Tahap produksi yaitu pemotretan talent atau produk. Setelah selesai melakukan pemotretan maka seorang DI (Digital Image) mulai melakukan proses finishing print ads sesuai dengan desain layout. Hasil akhir dari proses digital image kemudian dipresentasi kepada klien, hingga klien approve. Jenis-jenis periklanan outdoor: 2016 a) Billboard b) Street Furniture c) Transit (iklan pada badan busa tau alat transportasi lainnya) d) Alternative media (balon udara, tulisan di udara) 5 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Proses Produksi Iklan Radio Setelah konsep kreatif iklan radio disetujui klien, maka proses produksi iklan radio mulai dilakukan. Iklan radio diproduksi dalam dua cara, yaitu bisa direkam dan digandakan untuk keperluan distribusi, atau disiarkan secara langsung. Bentuk yang lebih umum adalah direkam. Iklan-iklan radio diproduksi oleh agensi periklanan atau rumah produksi iklan, dan duplikat kasetnya didistribusikan ke stasiun-stasiun radio. Dalam periklanan radio secara langsung adalah, satu naskah diketikan dan dibaca oleh siapa pun yang bertugas melakukan siaran radio rutin. Sedangkan produksi iklan yang direkam membutuhkan proses perekaman di studio rekaman. Unsur-unsur yang biasanya ada dalam produksi iklan radio adalah; Dubber (pengisi suara) yang akan membacakan naskah iklan (bisa dialog atau narasi, sesuai konsep iklan). SFX (penggunaan special efek suara (SFX) dibutuhkan untuk memberikan nuansa (atmosfera) agar terdengar real. Ilustrasi musik. Musik in, musik out, dan fade under. Beberapa spot radio dimulai dengan musik (music in) dan berakhir (music out) ketika Dubber (pengisi suara) mulai berbicara. Volume musik bisa juga diturunkan secara bertahap (fade) sehingga musik terdengar sayup-sayup di belakang suara Dubber. Jenis iklan radio yaitu, Spot Radio, Jingle, Ad Libs/Lips, Built in, dan Advertorial. 2016 6 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Proses Produksi Iklan Televisi Tujuan produksi iklan televisi (TV Commercial) adalah menerjemahkan naskah iklan yang tertulis menjadi sebuah media audio visual. Produksi iklan televisi membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang sangat mahal jika dibandingan produksi iklan untuk mediamedia lainnya. Televisi merupakan media iklan yang sangat unik namun memiliki kekuatan sangat besar (powerfull) karena memiliki elemen visual dan audio yang membuka peluang untuk mewujudkan berbagai gagasan kreatif sehingga mampu menciptakan daya tarik bagi penonton televisi. Proses produksi Iklan Televisi adalah diawali dari konsep kreatif yang dibuat tim kreatif departemen berdasarkan creative brief yang diberikan tim account management yang mendapatkan client brief dari klien. Jika konsep kreatif dan storyboard situjui klien maka masuk dalam tahapan pra produksi lainnya, yaitu casting, hunting lokasi, fitting (image making), dan meeting produksi dengan seluruh tim produksi (mulai dari sutradara, penata kamera, penata cahaya, penata suara, penata busana, penata rias, penata artistic, hingga editor) untuk menyamakan perspektif tentang iklan yang akan diproduksi. Pada tahap produksi (Shooting) maka sutradara mulai mempimpin produksi didampingi account executive (terkadang hadir juga client). Selesai shooting, maka seluruh materi audio visual yang direkam diolah oleh editor di ruang editing. Pada tahap Paska Produksi inilah Shot by shot hasil shooting dipilih sesuai storyboard, kemudian dijadikan satu rangkaian berdurasi 60 detik, 30 detik, 15 detik, atau 5 detik (sesuai client brief). Unsur-unsur yang tidak kalah pentingnya dalam tahap paska produksi adalah animasi dan special efek. Kebanyakan dalam produksi iklan televisi menggunakan Digital Video Effect (DVE) yang dapat memanipulasi grafik pada tampilan iklan televisi. Selain DVE ada juga iklan televisi yang menggunakan animasi, yaitu penggunakan karakter atau demontrasi dengan animation. Contohnya TVC Energizer yang menggunakan karakter kelinci. Animasi kartun mempunyai nilai paling tinggi dalam hal menarik perhatian penonton dan merupakan animasi paling hidup (Suyanto, 2005:173). Setelah seluruh proses produksi selesai, maka account executive bersama tim creative (terkadang hadir juga sutradara) mempresentasikan iklan televise yang dikerjakannya. Tahap presentasi ini sebagai preview client yang akan memberikan catatan-catatan atau koreksi untuk dilakukan revisi. 2016 7 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Jika sudah dilakukan revisi dan client sudah approvel, maka proses selanjutkanya adalah penggandaan master on air (materi tayang) untuk didistribusikan ke stasiun televisi sesuai media buying. 5. Proses Produksi Iklan New Media & Mobile Advertising Media utama, terutama televis jaringan, terancam oleh media baru (New media), seperti TV Kabel, situs jejaring sosial, dan kini video game. Pengiklan mencari cara untuk menjangkau audiensi sasarannya. Bentuk-bentuk media baru ini dinamakan new media, frase yang diguanakan untuk mengacau pada elektronik baru atau media alternative, yang mengacu pada komunikasi yang non tradisional. Advertising internet dan mobile advertising sebagai bentuk komunikasi pemasaran yang lahir di era new media (media baru). Meskipun masih baru, namun advertising internet dan mobile advertsing berkembang sangat pesat. Format advertising internet ; Iklan banner (iklan kecil di halaman website), Seiring dengan kemajuan industry, format advertising internet puns emskin berkembany, umumnya adalah; a) Skyscpers. Iklan kecil yang memanjang ke bawah dari sisi kiri atau kanan atas suatu website. b) Pop-up dan pop-behind. Pop-up yaitu kemunculan mendadak di layar monitor di depan atau dibelakang sebuah halaman pembuka website. Biasanya formast ini dianggap menjengkelkan oleh konsumen, sehingga beberapa pengiklan mulai meninggalkan format ini. c) Superstitial. Sering disebut juga “iklan komersial internet”, yang didesain untuk bekerja seperti iklan tv dengan durasi 20 detik. d) Widgets. Program mini ini memungkinkan orang untuk membuat dan menyisipkan konten yang tampak professional ke dalam website personal. e) Webisodes, yaitu bentuk baru advertising web yang mirip dengan acara televise yang menayangkan cerita serial. Contohnya adalah “Film BMW” 2016 8 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id f) Short Film Advertising, yaitu iklan dengan format film pendek berdurasi dibawah 20 menit. Contoh klik http://www.sugoysuhendra.com/2015/04/iklan-film-pendek- short-film.html Animasi. Pada awalnya iklan banner muncul dengan animasi sederhana untuk menggerakkan elemen-elemennya. Teknologi baru dengan plug in, Java Script, Flash dan media streaming, memberikan komponen yang lebih aktif. Teknologi ponsel telah berkembang sebagai bentuk popular dari mobile communication yang menghubungkan telepon dengan computer dan internet. Komunikasi nirkabel semakin digemari konsumen apalagi dengan hadirnya smartphone, videophone. Mobile marketing association dikutip Moriarty (2009:373) mendefinisikan mobile marketing sebagai penggunaan media nirkabel, terutapa ponsel dan PDA, untuk mengirimkan konten fan mendorong respon langsung di dalam program komunikasi lintas media. Mobile marketing mencakup sms, pesan video, download video, dan iklan banner. Pemasar dengan perkembangan new media mulai mengorientasikan komunikasi pemasarannya melalui mobile advertising. Mobile advertising adalah periklananan yang menggunakan media mobile phone. Proses produksi new media dan mobile advertising pada tahap awal pada prinsipnya sama dengan proses produksi periklanan untuk media tradisional, namun pada tahap akhir (finishing) dilengkapi dengan fasilitas yang bisa support pada media-media baru tersebut dan mobile phone. 2016 9 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 1) Moriarty S., Mitchell N., Wells W., 2009. Advertising. 8th ed. Saduran Triwibowo B.S. Kencana. Jakarta. 2) Lee Monle, Johnson Carla, 1999. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global. Saduran Munadar Haris & Priatna Dudi. Kencana. Jakarta. 3) Suyatno M, 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Andi. Yogyakarta. 4) Suyatno M, 2006. Strategi Perancangan Iklan Outdoor Kelas Dunia. Andi. Yogyakarta. 5) Morissan, 2010, Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Kencana. Jakarta. 2016 10 Account Management Suhendra, S.E., M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id