MODUL PERKULIAHAN Kewirausahaan II LAPORAN PERKEMBANGAN BISNIS Evaluasi Bisnis Atau Usaha Fakultas Program Studi Ekonomi Bisnis Manajemen Tatap Muka 13 Kode MK Disusun Oleh Kode MK Saepudin Abstract Kompetensi Laporan perkembangan bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas dan berisi evaluasi perkembangan bisnis Mahasiswa dapat memehami pengertian evaluasi bisnis dan usaha Manfaat evaluasi bisnis Tujuan Evaluasi bisnis dan pengembangannya Pembahasan A. Pendahuluan Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi. Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat memenuhi kewajiban membayar bunga modal, alat - alat luar yang digunakan, upah tenaga kerja luar serta sarana produksi yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak ketiga. Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau Usaha menengah mengalami kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak diinginkan dan tidak dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu mengalami kemajuan Usaha dari waktu ke waktu. Akan tetapi kemandegan dan stagnasi usaha terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak bisa dihindarkan, bahkan terkadang harus mundur beberapa tahap. Banyak hal yang bisa mempengaruhi kondisi usaha kita, pasar yang mulai lesu, persaingan yang makin ketat, produktifitas menurun, biaya produksi yang meningkat dan lain-lain. Bagaimana agar usaha selalu mengalami kemajuan, atau paling tidak tidak surut ke belakang? Setelah rencana bisnis yang kita buat dengan baik apakah sudah cukup? tentu tidak kita perlu melakukan evaluasi dan monitoring usaha. Kuci untuk menuju sukses usaha adalah melakukan evaluasi terhadap usaha yang sudah dilaksanakan. Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring setiap proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus menjadi sarana belajar dan proses mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses bisnis. 2015 2 Kewirausahaan II Saepudin Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id B. ANALISIS SOSIAL Adalah analisis untuk melakukan kajian secara mendalam tentang dampak sosial yang ditimbulkan usaha tersebut. 1. Evaluasi Lingkungan • Biaya dan manfaat sosial • ANDAL 2. Evaluasi sosial masyarakat • Hubungan dengan masyarakat • Hubungan dengan pemerintah 3. ETIKA Keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah dan tindakan yang baik dan yang buruk yang mempengaruhi hal lainnya 4. PERILAKU ETIS Perilaku yang sesuai dengan norma norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan 5. PERILAKU TIDAK ETIS Perilaku yang tidak sesuai dengan norma norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan 6. ETIKA BISNIS Perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh seorang manajer atau majikan suatu organisasi 7. TANGGUNG JAWAB SOSIAL 2015 3 Kewirausahaan II Saepudin Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Usaha suatu bisnis menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya, yang meliputi konsumen,bisnis lain, karyawan dan investor 8. SIKAP OBSTRUKTIF Pendekatan terhadap tanggung jawab sosial yang melibatkan tindakan seminimal mungkin dan mungkin melibatkan usaha-usaha menolak atau menutupi pelanggaran yang dilakukan 9. SIKAP DEFENSIF Pendekatan tanggung jawab sosial yang ditandai dengan perusahaan, hanya memenuhi persyaratan hukum secara minimum atas komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungansosialnya 10. SIKAP AKOMODATIF Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, dengan melakukannya, apabila diminta, melebihi persyaratan hukum minimum, dalam komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya. 11. SIKAP PROAKTIF Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, yaitu secara aktif mencari peluang untuk menyumbang demi kesejahteraan kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya 12. Tujuan Evaluasi Kelayakan Usaha Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan. Terdapat beberapa kegunaan dari studi kelayakan, yaitu: (1) Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya, (2) Memperkecil resiko 2015 4 Kewirausahaan II Saepudin Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan. (Umar : 2003) 13. . Tahap-tahap Evaluasi Kelayakan Usaha Secara umum studi kelayakan usaha akan mencakup beberapa aspek yaitu: aspek pemasaran, aspek teknis, aspek finansial, aspek legal dan aspek lingkungan. Dalam kenyataan tidak semua aspek harus diteliti, hanya aspek yang dibutuhkan saja yang perlu dianalisis lebih lanjut. Untuk kasus ini hanya meneliti aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial saja. C. Monitoring Dan Evaluasi Usaha Hal yang menjadi dasar setiap pelaku usaha untuk maju adalah keyakinan diri bahwa ia mampu untuk maju dan sukses dalam bisnis, jika cara berfikir ini cukup kuat maka satu tiket untuk sukses sudah didapat. Langkah selanjutnya adalah melaksanakan dan belajar dengan melakukan (learning by doing). Apa saja yang perlu dievaluasi dalam sebuah bisnis? 1. Posisi Keseluruhan Usaha Posisi keseluruhan Usaha digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian hasil dari keseluruhan usaha. Dengan begitu bisa diketahui berapa jumlah harta (modal/pendapatan usaha), berapa jumlah hutang-hutang pada pihak lain, Berapa rata-rata pengeluaran dalam sebulan, dan berapa pendapatan bersih yang diperoleh setiap bulannya. Apakah ada penyimpangan dalam masalah keuangan? Jadi, biasakanlah untuk melakukan pengecekan posisi keuangan usaha setiap saat. Evaluasi Usaha secara menyeluruh memberikan gambaran utuh kondisi usaha yang sebenarnya. 2. Apakah Ada kemajuan atau Kemunduran usaha Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam Evaluasi kemajuan atau kemunduran sebuah usaha, meski bukan yang segala-galanya. Setelah mengetahui posisi keuangan , selanjutnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha . Apakah usaha mengalami kemajuan atau kemunduran? Cara mudahnya adalah dengan membandingkan pada saat awal anda menjalankan usaha dengan 2015 5 Kewirausahaan II Saepudin Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id setelahnya (biasanya dengan jangka waktu pembanding yang waktunya dapat ditentukan sendiri, misalnya seperti 3 bulan, 6 bulan, atau satu tahun sekali setelah usaha berjalan). 3. Lakukan langkah perbaikan atau pengembangan Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan beberapa parameter dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan langkah selanjutnya. Caranya, berikanlah perhatian pada penjualan yang menurun. Dimana kira-kira letak kesalahannya, sehingga Anda bisa melakukan langkah-langkah efektif untuk mengatasinya, dan bisa segera melakukan ‘penyehatan’ agar usaha Anda kembali berjalan baik. Tetapi apabila kondisi keuangan dan penjualan Anda telah sehat dan mengalami peningkatan, usahakan janglah ‘cepat puas’ dulu. Karena masih banyak sekali yang perlu Anda lakukan untuk mengembangkan usaha Anda lebih tinggi dari pencapaian hasil yang diperoleh pada periode kemarin. Setelah menerima laporan keuangan, Anda harus bersikap tenang dan berpikir melakukan perbaikan (apabila diketahui bahwa usaha mengalami kemunduran) dengan tujuan agar usaha Anda tidak semakin terpuruk. Sedini mungkin Anda harus mencoba mencari langkah yang tepat dalam memperbaiki usaha Anda. 4. Pikirkan target usaha Anda selanjutnya Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai baha untuk mencapai merencanakan target pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil usaha sudah menunjukkan pertumbuhan usaha yang mengalami kenaikan, tentu bukan sebagai bahan berbuas diri, justru menjadi bahan untuk mencapai target dan strategi yang baru. Anda dituntut untuk memikirkan ‘target’ selanjutnya dengan upaya Anda melakukan perbaikan atau pengembangan usaha. Coba pikirkan secara cermat, apakah dengan kondisi saat ini Anda ingin mendongkrak penjualan usaha Anda karena angka penjualan mengalami kerugian yang cukup besar? Coba Anda cari peluang target apa yang kira-kira tepat untuk Anda lakukan. Misalnya seperti, Apakah ini saatnya Anda melakukan promosi lebih gencar? Apa sudah waktunya Anda melakukan ekspansi usaha ke tempat lain yang lebih ramai? - Menjalankan usaha tanpa melakukan evaluasi, seperti anda berpergian ketempat asing tanpa peta atau petunjuk jalan. 2015 6 Kewirausahaan II Saepudin Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id - Anda tidak akan pernah tau perkembangan usaha atau tujuan anda tanpa adanya evaluasi. - Evaluasi juga diperlukan untuk mengetahui posisi usaha anda sekarang ataupun untuk menjad ipatokan dalam mengembangkan usaha. - Pengembangan Evaluasi usaha dengan Kelayakan Usaha Investasi adalah pengeluaran dana sejumlah tertentu pada saat sekarang untuk memungkinkan penerimaan manfaat di masa mendatang. Dikarenakan investasi berkaitan dengan pengeluaran dana di saat sekarang dan manfaatnya baru akan diterima di masa mendatang, maka investasi berhadapan dengan resiko dan diperlukan suatu penilaian kelayakan terhadap pelaksanaan investasi tersebut, yang dapat dilakukan sebelum maupun saat investasi sedang berjalan. Penilaian kelayakan investasi dalam periode sedang berjalan (proyek sedang berlangsung) disebut dengan evaluasi kelayakan investasi. 1. Analisa Aspek Pasar Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan. a. Penentuan Pasar Pasar merupakan kimpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk. Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu : a. Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai minat terhadap suatu penawaran pasar. b. Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan dan akses penawaran pasar tertentu c. Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga bersedia untuk dimasuki perusahaan kita. (Chumaidiyah : 2004a) b. Peramalan Permintaan Metode peramalan permintaan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu : 1. Metode Kuantitatif 2015 7 Kewirausahaan II Saepudin Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Metode yang menggunakan data kuantitatif untuk peramalan, yaitu metoda rata dan metoda eksponensial smoothing. 2. Metoda Kualitatif Metode ini tidak menggunakan data berupa angka, metode-metode yang digunakan yaitu metode eksploratori dan metode normatif. Metode eksploratori menggunakan asumsi titik asal pada saat ini dan masa lalu untuk proyeksi masa datang. Metode normatif bermula dari kondisi ideal dan melihat kemungkinan-kemungkinan dengan kondisi saat ini. 3. Peramalan Tanpa Data Statistik a. Peramalan analisis menurut sektor pemakai b. Memperhatikan faktor-faktor politik c. Evaluasi akhir ukuran pasar 2. Analisa Aspek Teknis Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam pemilihan jenis teknologi antara lain: 1. Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standard mutu yang sesuai dengan keinginan pasar atau konsumen. 2. Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala produks yang ekonomis. 3. Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang diperlukan untuk penerapannya. Seringkali keterbatasan pengadaan salah satu bahan baku, baik dalam kualitas maupun kuantitas akan membatasi perencanaan proyek, serta berpengaruh pada biaya. 4. Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana yang diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan. 5. Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak lain di tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat disetarakan dengan baik. Dengan pertimbangan faktor diatas, sehingga bisa disimpulkan untuk kebutuhan teknis pada Saboten Shokudo dipengaruhi oleh variasi produk yang 2015 8 Kewirausahaan II Saepudin Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ditawarkan, pelayanan pelanggan, kenyamanan rumah makan, dan kemudahan akses. (Chumaidiyah : 2004a) 3. Analisis Aspek finansial Analisis aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari suatu perusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data finansial tersebut dapat ditentukan bagaimana prospeknya dimasa depan. Untuk menentukan suatu investasi layak atau tidak dan untuk memilih alternatif investasi yang ditawarkan, diperlukan suatu dasar bagi pihak pengambil keputusan untuk melakukan evaluasi investasi. Dasar-dasar yang digunakan untuk melakukan evaluasi investasi diantaranya adalah aliran kas (cash flow), yakni pendapatan pengeluaran yang terjadi sebagai akibat pengadaan dan pengoperasian suatu proyek dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang Selain itu untuk menganalisa investasi yang ada, harus memperhatikan nilai depresiasi. Depresiasi atau penyusutan merupakan proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaat dengan cara yang rasional dan sistematis. Aktiva tetap yang dipakai dalam suatu perusahaan dari waktu ke waktu, kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa cenderung akan semakin menurun baik secara fisik maupun fungsinya. Pentingnya Evaluasi - Mengetahui Posisi Usaha Anda. 50% - Mengetahui Kemajuan Usaha anda. 24% - Mengambil langkah Perbaikan/ Pengembangan Usaha 16% - Target Usaha andaSelanjutnya. 10% D. Metoda Evaluasi Usaha : 1. Menggunakan daftar pertanyaan untuk menganalisis masalah. 2. Menggunakan laporan kinerja organisasi. 3. Menyusun flow-chart untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinanterjadi resiko pada masing-masing tahap. 4. Inspeksi langsung. 5. Melakukan interaksi intensif dengan unit-unit. 2015 9 Kewirausahaan II Saepudin Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 6. Mengadakan benchmarking dengan pihak luar untuk berbagi pengalaman. 7. Melakukan analisis terhadap bentuk-bentuk kerjasama. 8. Melakukan analisis lingkungan (ansos) E. Tujuan Sistem Evaluasi Tujuan utama dari sistem evaluasi kinerja adalah untuk memberikan pengukuran adil kontribusi karyawan untuk tenaga kerja, menghasilkan dokumentasi penilaian yang akurat untuk melindungi karyawan dan majikan, dan memperoleh tingkat tinggi kualitas dan kuantitas kerja yang dihasilkan. Untuk membuat sistem penilaian kinerja dalam praktek Anda, ikuti lima langkah: 1. Mengembangkan bentuk evaluasi. Evaluasi Kinerja harus dilakukan secara adil, konsisten dan obyektif untuk melindungi kepentingan karyawan Anda dan untuk melindungi praktek Anda dari tanggung jawab hukum. Salah satu cara untuk memastikan konsistensi adalah dengan menggunakan formulir evaluasi standar untuk evaluasi masing-masing. Bentuk yang Anda gunakan harus fokus hanya pada bidang kinerja pekerjaan penting. Membatasi area fokus membuat penilaian lebih bermakna dan relevan dan memungkinkan Anda dan karyawan untuk mengatasi isu-isu yang paling penting. Anda tidak perlu menutup setiap detail kinerja seorang karyawan dalam evaluasi. Untuk posisi staf kebanyakan, area kinerja pekerjaan yang harus disertakan pada formulir evaluasi kinerja adalah pengetahuan pekerjaan dan keterampilan, kualitas kerja, kuantitas kerja, kebiasaan kerja dan sikap. Di setiap daerah, penilai harus memiliki berbagai deskriptor untuk memilih dari (misalnya, jauh di bawah persyaratan, di bawah persyaratan, memenuhi persyaratan, melebihi persyaratan, jauh melebihi kebutuhan). Tergantung pada bagaimana deskripsi yang spesifik, sering kali penting bahwa penilai juga memiliki ruang pada bentuk untuk memberikan alasan di balik rating-nya. 2. Identifikasi pengukuran kinerja. Standar pengukuran kinerja, yang memungkinkan Anda untuk mengevaluasi kinerja karyawan secara obyektif, dapat mengurangi jumlah waktu dan stres yang terlibat dalam mengisi formulir evaluasi. Meskipun mengembangkan langkah2015 10 Kewirausahaan II Saepudin Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id langkah ini dapat menjadi salah satu bagian memakan waktu lebih banyak untuk menciptakan sistem evaluasi kinerja, itu juga salah satu yang paling kuat. . Jika Anda memiliki deskripsi pekerjaan saat ini untuk tiap posisi dalam latihan Anda, Anda telah mengambil langkah pertama menuju menciptakan tolok ukur kinerja standar, yang pada dasarnya jumlah tertentu dan tujuan kualitas yang melekat pada tugas-tugas yang tercantum dalam deskripsi pekerjaan. Sebuah uraian pekerjaan sendiri dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam evaluasi jika, misalnya, Anda sedang menilai apakah keterampilan karyawan sesuai dengan kebutuhan posisi. Namun ukuran kinerja standar mengambil deskripsi pekerjaan satu langkah lebih lanjut. Sebagai contoh, satu tugas yang tercantum dalam uraian pekerjaan resepsionis mungkin memasuki pendaftaran pasien baru dan diperbarui ke dalam komputer. F. Kapan Melakukan Evaluasi Usaha Evaluasi memiliki periode yang dapat dilakukan, waktu yang tepat dalam melakukan evaluasi.Evaluasi terhadap perkembangan usaha dapat dilakukan dalam beberapa kondisi yaitu : 1. Secara rutin/berkala. Anda bisa melakukan evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya yang paling sering dilakukan adalah evaluasi triwulan menyangkut evaluasi kegiatan sehari-hari (seperti pendapatan dan pengeluaran), dan tahunan untuk evaluasi secara lengkap yang mencakup laporan keuangan, persaingan usaha, SDM, dan lain sebagainya. Evaluasi berkala sangat baik manfaatnya, karena dengan adanya evaluasi secara rutin maka masalah-masalah yang timbul bisa lebih cepat diatasi dan peluang untk pengembangan bisa lebih cepat dimanfaatkan. 2. Secara Insidental Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi masalah yang dirasakan cukup signifikan pada usaha Anda. Evaluasi seperti ini biasanya dilakukan apabila terjadi masalah atau kemunduran pada usaha. Evaluasi ini sebenarnya kurang baik, karena masalahnya sudah terjadi dan tindakan pencegahan pun sudah tidak bisa dilakukan. Yang terpenting adalah tindakan koreksi. Dengan adanya evaluasi rutin yang baik, diharapkan masalah yang mungkin timbul bisa ditekan sehingga evaluasi insidental ini pun bisa dikurangi. 2015 11 Kewirausahaan II Saepudin Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id G. Kesimpulan: Lakukan Evaluasi Usaha sebelum Usaha berada dalam titik yang mengkhawatirkan, sedini mungkin evaluasi dapat dilakukan maka ini merupakan tindakan mencegah dari kegagalan usaha. Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis. Evaluasi adalah melihat apa yang telah dilakukan,apa yang telah dicapai dan bagaimana mencapainya.Evaluasi adalah perbandingan antara dampak nyata dari proyek dengan perencanaan strategis yang disepakati. Evaluasi bisa bersifat formatif yaitu dilakukan ditengah berlangsungnya proyek atau organisasi agar tejadi perbaikan. Evaluasi juga bersifat sumatif yaitu mengambil pelajaran dari suatu proyek yang sudah selesai Tujuan evaluasi ada 2 yaitu : a) Untuk pembelajaran dan pengembangan Ini tentang apa yang terjadi dan mengapa, apa yang bisa dan tidak bisa dikerjakan,serta apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan proyek. b) Sebagai bentuk pertanggung jawaban (untuk menunjukkan kepada pihak lain bahwa kita telah bekerja dengan baik). 2015 12 Kewirausahaan II Saepudin Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Referensi: 1.ttp://fe.umy.ac.id/upgrade/file.php/70/Materi_2008/BAB_I._Gambaran_Umum_Evaluasi_Usah a.pdf 2. http://wahyuaskari.wordpress.com/umum/evaluasi-usaha-tani/ 3. http://galeriukm.web.id/artikel-usaha/evaluasi-kemajuan-usaha 4. elearning.gunadarma.ac.id/.../kewirausahaan/bab4-evaluasi_peluang_usaha_ baru.pdf 5. http://www.ittelkom.ac.id/ 1. 2015 13 Kewirausahaan II Saepudin Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id