F. Kapan Melakukan Evaluasi Usaha

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Kewirausahaan II
LAPORAN PERKEMBANGAN
BISNIS
Evaluasi Bisnis Atau Usaha
Fakultas
Program Studi
Ekonomi Bisnis
Manajemen
Tatap Muka
13
Kode MK
Disusun Oleh
Kode MK
Saepudin
Abstract
Kompetensi
Laporan perkembangan bisnis
adalah suatu laporan yang memiliki
sifat netral, tidak memihak,
memiliki tujuan yang jelas dan
berisi evaluasi perkembangan bisnis
Mahasiswa
dapat
memehami
pengertian evaluasi bisnis dan usaha
Manfaat evaluasi bisnis
Tujuan Evaluasi bisnis
dan pengembangannya
Pembahasan
A. Pendahuluan
Evaluasi Usaha adalah Suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu
usaha bisnis. Evaluasi usaha prinsip dasar utamanya adalah membandingkan rencana
usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada
akhir masa produksi.
Suatu usaha dikatakan berhasil apabila usaha tersebut dapat memenuhi
kewajiban membayar bunga modal, alat - alat luar yang digunakan, upah tenaga
kerja luar serta sarana produksi yang lain dan termasuk kewajiban pada pihak
ketiga.
Bagi pelaku usaha baik itu Usaha Kecil, Usaha Mikro atau Usaha menengah
mengalami kemandegan dalam sebuah usaha tentu merupakan sesuatu yang tidak
diinginkan dan tidak dikehendaki. Tentu setiap orang menginginkan selalu mengalami
kemajuan Usaha dari waktu ke waktu. Akan tetapi kemandegan dan stagnasi usaha
terkadang menjadi sesuatu hal yang tidak bisa dihindarkan, bahkan terkadang harus
mundur beberapa tahap. Banyak hal yang bisa mempengaruhi kondisi usaha kita,
pasar yang mulai lesu, persaingan yang makin ketat, produktifitas menurun, biaya
produksi yang meningkat dan lain-lain. Bagaimana agar usaha selalu mengalami
kemajuan, atau paling tidak tidak surut ke belakang? Setelah rencana bisnis yang kita
buat dengan baik apakah sudah cukup? tentu tidak kita perlu melakukan evaluasi dan
monitoring usaha. Kuci untuk menuju sukses usaha adalah melakukan evaluasi
terhadap usaha yang sudah dilaksanakan.
Melakukan evaluasi kemajuan usaha merupakan proses yang berlangsung
terus menerus dan berkesinambungan. Evaluasi berangkat dari kegiatan montoring
setiap proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil monitoring dapat dibuat analisis
kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan. Evaluasi dan
monitoring bagi seorang enterpreneur sekaligus menjadi sarana belajar dan proses
mengupgrade diri. dalam proses inibisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru
mencapai sukses bisnis.
2015
2
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
B. ANALISIS SOSIAL
Adalah analisis untuk melakukan kajian secara mendalam tentang dampak
sosial yang ditimbulkan usaha tersebut.
1. Evaluasi Lingkungan
• Biaya dan manfaat sosial
• ANDAL
2. Evaluasi sosial masyarakat
• Hubungan dengan masyarakat
• Hubungan dengan pemerintah
3. ETIKA
Keyakinan mengenai tindakan yang benar dan yang salah dan tindakan yang baik
dan yang buruk yang mempengaruhi hal lainnya
4. PERILAKU ETIS
Perilaku yang sesuai dengan norma norma sosial yang diterima secara umum
sehubungan
dengan
tindakan
tindakan
yang
bermanfaat
dan
yang
membahayakan
5. PERILAKU TIDAK ETIS
Perilaku yang tidak sesuai dengan norma norma sosial yang diterima secara
umum
sehubungan
dengan
tindakan-tindakan
yang
bermanfaat
dan
yang
membahayakan
6. ETIKA BISNIS
Perilaku etis atau tidak etis yang dilakukan oleh seorang manajer atau majikan
suatu organisasi
7. TANGGUNG JAWAB SOSIAL
2015
3
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Usaha suatu bisnis menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan
individu dalam lingkungannya, yang meliputi konsumen,bisnis lain, karyawan dan
investor
8. SIKAP OBSTRUKTIF
Pendekatan terhadap tanggung jawab sosial yang melibatkan tindakan seminimal
mungkin
dan
mungkin
melibatkan
usaha-usaha
menolak
atau menutupi
pelanggaran yang dilakukan
9. SIKAP DEFENSIF
Pendekatan tanggung jawab sosial yang ditandai dengan perusahaan, hanya
memenuhi persyaratan hukum secara minimum atas komitmennya terhadap
kelompok dan individu dalam lingkungansosialnya
10. SIKAP AKOMODATIF
Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, dengan
melakukannya, apabila diminta, melebihi persyaratan hukum minimum, dalam
komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungan sosialnya.
11. SIKAP PROAKTIF
Pendekatan tanggung jawab sosial yang diterapkan suatu perusahaan, yaitu
secara aktif mencari peluang untuk menyumbang demi kesejahteraan kelompok
dan individu dalam lingkungan sosialnya
12. Tujuan Evaluasi Kelayakan Usaha
Evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh
mana tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan
sesuai rencana dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan. Terdapat
beberapa kegunaan dari studi kelayakan, yaitu: (1) Memandu pemilik dana untuk
mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya, (2) Memperkecil resiko
2015
4
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang keberhasilan investasi yang
bersangkutan. (Umar : 2003)
13. . Tahap-tahap Evaluasi Kelayakan Usaha
Secara umum studi kelayakan usaha akan mencakup beberapa aspek
yaitu: aspek pemasaran, aspek teknis, aspek finansial, aspek legal dan aspek
lingkungan. Dalam kenyataan tidak semua aspek harus diteliti, hanya aspek yang
dibutuhkan saja yang perlu dianalisis lebih lanjut. Untuk kasus ini hanya meneliti
aspek pasar, aspek teknis dan aspek finansial saja.
C. Monitoring Dan Evaluasi Usaha
Hal yang menjadi dasar setiap pelaku usaha untuk maju adalah keyakinan diri
bahwa ia mampu untuk maju dan sukses dalam bisnis, jika cara berfikir ini cukup kuat
maka satu tiket untuk sukses sudah didapat. Langkah selanjutnya adalah
melaksanakan dan belajar dengan melakukan (learning by doing). Apa saja yang
perlu dievaluasi dalam sebuah bisnis?
1. Posisi Keseluruhan Usaha
Posisi keseluruhan Usaha digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
pencapaian hasil dari keseluruhan usaha. Dengan begitu bisa diketahui berapa
jumlah harta (modal/pendapatan usaha), berapa jumlah hutang-hutang pada pihak
lain, Berapa rata-rata pengeluaran dalam sebulan, dan berapa pendapatan bersih
yang diperoleh setiap bulannya. Apakah ada penyimpangan dalam masalah
keuangan? Jadi, biasakanlah untuk melakukan pengecekan posisi keuangan
usaha setiap saat. Evaluasi Usaha secara menyeluruh memberikan gambaran
utuh kondisi usaha yang sebenarnya.
2. Apakah Ada kemajuan atau Kemunduran usaha
Posisi keuangan biasanya menjadi patokan utama dalam Evaluasi kemajuan
atau kemunduran sebuah usaha, meski bukan yang segala-galanya. Setelah
mengetahui posisi keuangan , selanjutnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan
usaha . Apakah usaha mengalami kemajuan atau kemunduran? Cara mudahnya
adalah dengan membandingkan pada saat awal anda menjalankan usaha dengan
2015
5
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
setelahnya (biasanya dengan jangka waktu pembanding yang waktunya dapat
ditentukan sendiri, misalnya seperti 3 bulan, 6 bulan, atau satu tahun sekali
setelah usaha berjalan).
3. Lakukan langkah perbaikan atau pengembangan
Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan beberapa parameter dipergunakan
sebagai bahan untuk melakukan langkah selanjutnya. Caranya, berikanlah
perhatian pada penjualan yang menurun. Dimana kira-kira letak kesalahannya,
sehingga Anda bisa melakukan langkah-langkah efektif untuk mengatasinya, dan
bisa segera melakukan ‘penyehatan’ agar usaha Anda kembali berjalan baik.
Tetapi apabila kondisi keuangan dan penjualan Anda telah sehat dan mengalami
peningkatan, usahakan janglah ‘cepat puas’ dulu. Karena masih banyak sekali
yang perlu Anda lakukan untuk mengembangkan usaha Anda lebih tinggi dari
pencapaian hasil yang diperoleh pada periode kemarin. Setelah menerima laporan
keuangan, Anda harus bersikap tenang dan berpikir melakukan perbaikan (apabila
diketahui bahwa usaha mengalami kemunduran) dengan tujuan agar usaha Anda
tidak semakin terpuruk. Sedini mungkin Anda harus mencoba mencari langkah
yang tepat dalam memperbaiki usaha Anda.
4. Pikirkan target usaha Anda selanjutnya
Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai baha untuk mencapai
merencanakan target pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil usaha sudah
menunjukkan pertumbuhan usaha yang mengalami kenaikan, tentu bukan sebagai
bahan berbuas diri, justru menjadi bahan untuk mencapai target dan strategi yang
baru. Anda dituntut untuk memikirkan ‘target’ selanjutnya dengan upaya Anda
melakukan perbaikan atau pengembangan usaha. Coba pikirkan secara cermat,
apakah dengan kondisi saat ini Anda ingin mendongkrak penjualan usaha Anda
karena angka penjualan mengalami kerugian yang cukup besar? Coba Anda cari
peluang target apa yang kira-kira tepat untuk Anda lakukan. Misalnya seperti,
Apakah ini saatnya Anda melakukan promosi lebih gencar? Apa sudah waktunya
Anda melakukan ekspansi usaha ke tempat lain yang lebih ramai?
-
Menjalankan usaha tanpa melakukan evaluasi, seperti anda berpergian
ketempat asing tanpa peta atau petunjuk jalan.
2015
6
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
-
Anda tidak akan pernah tau perkembangan usaha atau tujuan anda tanpa
adanya evaluasi.
-
Evaluasi juga diperlukan untuk mengetahui posisi usaha anda sekarang
ataupun untuk menjad ipatokan dalam mengembangkan usaha.
-
Pengembangan Evaluasi usaha dengan Kelayakan Usaha
Investasi adalah pengeluaran dana sejumlah tertentu pada saat sekarang untuk
memungkinkan penerimaan manfaat di masa mendatang. Dikarenakan investasi
berkaitan dengan pengeluaran dana di saat sekarang dan manfaatnya baru akan
diterima di masa mendatang, maka investasi berhadapan dengan resiko dan
diperlukan suatu penilaian kelayakan terhadap pelaksanaan investasi tersebut, yang
dapat dilakukan sebelum maupun saat investasi sedang berjalan. Penilaian
kelayakan investasi dalam periode sedang berjalan (proyek sedang berlangsung)
disebut dengan evaluasi kelayakan investasi.
1. Analisa Aspek Pasar
Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis
yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh
proyek tersebut. Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui
berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk
yang bersangkutan.
a. Penentuan Pasar
Pasar merupakan kimpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu
produk. Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur
untuk mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu :
a. Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang
mempunyai minat terhadap suatu penawaran pasar.
b. Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat,
penghasilan dan akses penawaran pasar tertentu
c. Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga
bersedia untuk dimasuki perusahaan kita. (Chumaidiyah : 2004a)
b. Peramalan Permintaan
Metode peramalan permintaan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu :
1. Metode Kuantitatif
2015
7
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Metode yang menggunakan data kuantitatif untuk peramalan, yaitu metoda
rata dan metoda eksponensial smoothing.
2. Metoda Kualitatif
Metode ini tidak menggunakan data berupa angka, metode-metode yang
digunakan yaitu metode eksploratori dan metode normatif. Metode
eksploratori menggunakan asumsi titik asal pada saat ini dan masa lalu
untuk proyeksi masa datang. Metode normatif bermula dari kondisi ideal dan
melihat kemungkinan-kemungkinan dengan kondisi saat ini.
3. Peramalan Tanpa Data Statistik
a. Peramalan analisis menurut sektor pemakai
b. Memperhatikan faktor-faktor politik
c. Evaluasi akhir ukuran pasar
2. Analisa Aspek Teknis
Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai
dengan kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam
pemilihan jenis teknologi antara lain:
1. Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standard mutu yang sesuai
dengan keinginan pasar atau konsumen.
2. Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai
skala produks yang ekonomis.
3. Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan
pengadaan tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang
diperlukan untuk penerapannya. Seringkali keterbatasan pengadaan salah satu
bahan baku, baik dalam kualitas maupun kuantitas akan membatasi
perencanaan proyek, serta berpengaruh pada biaya.
4. Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana
yang diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.
5. Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh
pihak lain di tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut
telah dapat disetarakan dengan baik.
Dengan pertimbangan faktor diatas, sehingga bisa disimpulkan untuk
kebutuhan teknis pada Saboten Shokudo dipengaruhi oleh variasi produk yang
2015
8
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ditawarkan, pelayanan pelanggan, kenyamanan rumah makan, dan kemudahan
akses. (Chumaidiyah : 2004a)
3. Analisis Aspek finansial
Analisis aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial
dari suatu perusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data
finansial tersebut dapat ditentukan bagaimana prospeknya dimasa depan. Untuk
menentukan suatu investasi layak atau tidak dan untuk memilih alternatif investasi
yang ditawarkan, diperlukan suatu dasar bagi pihak pengambil keputusan untuk
melakukan evaluasi investasi. Dasar-dasar yang digunakan untuk melakukan
evaluasi investasi diantaranya adalah aliran kas (cash flow), yakni pendapatan
pengeluaran yang terjadi sebagai akibat pengadaan dan pengoperasian suatu
proyek dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang Selain itu untuk
menganalisa investasi yang ada, harus memperhatikan nilai depresiasi. Depresiasi
atau penyusutan merupakan proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap
menjadi biaya selama masa manfaat dengan cara yang rasional dan sistematis.
Aktiva tetap yang dipakai dalam suatu perusahaan dari waktu ke waktu,
kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa cenderung akan semakin
menurun baik secara fisik maupun fungsinya.
Pentingnya Evaluasi
-
Mengetahui Posisi Usaha Anda. 50%
-
Mengetahui Kemajuan Usaha anda. 24%
-
Mengambil langkah Perbaikan/ Pengembangan Usaha 16%
-
Target Usaha andaSelanjutnya. 10%
D. Metoda Evaluasi Usaha :
1.
Menggunakan daftar pertanyaan untuk menganalisis masalah.
2.
Menggunakan laporan kinerja organisasi.
3.
Menyusun flow-chart untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinanterjadi resiko
pada masing-masing tahap.
4.
Inspeksi langsung.
5.
Melakukan interaksi intensif dengan unit-unit.
2015
9
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
6.
Mengadakan benchmarking dengan pihak luar untuk berbagi pengalaman.
7.
Melakukan analisis terhadap bentuk-bentuk kerjasama.
8.
Melakukan analisis lingkungan (ansos)
E. Tujuan Sistem Evaluasi
Tujuan utama dari sistem evaluasi kinerja adalah untuk memberikan
pengukuran adil kontribusi karyawan untuk tenaga kerja, menghasilkan dokumentasi
penilaian yang akurat untuk melindungi karyawan dan majikan, dan memperoleh
tingkat tinggi kualitas dan kuantitas kerja yang dihasilkan. Untuk membuat sistem
penilaian kinerja dalam praktek Anda, ikuti lima langkah:
1. Mengembangkan bentuk evaluasi.
Evaluasi Kinerja harus dilakukan secara adil, konsisten dan obyektif untuk
melindungi kepentingan karyawan Anda dan untuk melindungi praktek Anda dari
tanggung jawab hukum. Salah satu cara untuk memastikan konsistensi adalah
dengan menggunakan formulir evaluasi standar untuk evaluasi masing-masing.
Bentuk yang Anda gunakan harus fokus hanya pada bidang kinerja pekerjaan
penting. Membatasi area fokus membuat penilaian lebih bermakna dan relevan dan
memungkinkan Anda dan karyawan untuk mengatasi isu-isu yang paling penting.
Anda tidak perlu menutup setiap detail kinerja seorang karyawan dalam evaluasi.
Untuk posisi staf kebanyakan, area kinerja pekerjaan yang harus disertakan
pada formulir evaluasi kinerja adalah pengetahuan pekerjaan dan keterampilan,
kualitas kerja, kuantitas kerja, kebiasaan kerja dan sikap. Di setiap daerah, penilai
harus memiliki berbagai deskriptor untuk memilih dari (misalnya, jauh di bawah
persyaratan, di bawah persyaratan, memenuhi persyaratan, melebihi persyaratan,
jauh melebihi kebutuhan). Tergantung pada bagaimana deskripsi yang spesifik,
sering kali penting bahwa penilai juga memiliki ruang pada bentuk untuk
memberikan alasan di balik rating-nya.
2. Identifikasi pengukuran kinerja.
Standar pengukuran kinerja, yang memungkinkan Anda untuk mengevaluasi
kinerja karyawan secara obyektif, dapat mengurangi jumlah waktu dan stres yang
terlibat dalam mengisi formulir evaluasi. Meskipun mengembangkan langkah2015
10
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
langkah ini dapat menjadi salah satu bagian memakan waktu lebih banyak untuk
menciptakan sistem evaluasi kinerja, itu juga salah satu yang paling kuat.
. Jika Anda memiliki deskripsi pekerjaan saat ini untuk tiap posisi dalam
latihan Anda, Anda telah mengambil langkah pertama menuju menciptakan tolok
ukur kinerja standar, yang pada dasarnya jumlah tertentu dan tujuan kualitas yang
melekat pada tugas-tugas yang tercantum dalam deskripsi pekerjaan. Sebuah
uraian pekerjaan sendiri dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam evaluasi jika,
misalnya, Anda sedang menilai apakah keterampilan karyawan sesuai dengan
kebutuhan posisi. Namun ukuran kinerja standar mengambil deskripsi pekerjaan
satu langkah lebih lanjut. Sebagai contoh, satu tugas yang tercantum dalam uraian
pekerjaan resepsionis mungkin memasuki pendaftaran pasien baru dan diperbarui
ke dalam komputer.
F. Kapan Melakukan Evaluasi Usaha
Evaluasi memiliki periode yang dapat dilakukan, waktu yang tepat dalam
melakukan evaluasi.Evaluasi terhadap perkembangan usaha dapat dilakukan dalam
beberapa kondisi yaitu :
1. Secara rutin/berkala.
Anda bisa melakukan evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya yang
paling sering dilakukan adalah evaluasi triwulan menyangkut evaluasi kegiatan
sehari-hari (seperti pendapatan dan pengeluaran), dan tahunan untuk evaluasi
secara lengkap yang mencakup laporan keuangan, persaingan usaha, SDM, dan
lain sebagainya. Evaluasi berkala sangat baik manfaatnya, karena dengan adanya
evaluasi secara rutin maka masalah-masalah yang timbul bisa lebih cepat diatasi
dan peluang untk pengembangan bisa lebih cepat dimanfaatkan.
2. Secara Insidental
Evaluasi secara insidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi masalah
yang dirasakan cukup signifikan pada usaha Anda. Evaluasi seperti ini biasanya
dilakukan apabila terjadi masalah atau kemunduran pada usaha. Evaluasi ini
sebenarnya kurang baik, karena masalahnya sudah terjadi dan tindakan
pencegahan pun sudah tidak bisa dilakukan. Yang terpenting adalah tindakan
koreksi. Dengan adanya evaluasi rutin yang baik, diharapkan masalah yang
mungkin timbul bisa ditekan sehingga evaluasi insidental ini pun bisa dikurangi.
2015
11
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
G. Kesimpulan:
Lakukan
Evaluasi
Usaha
sebelum
Usaha
berada
dalam
titik
yang
mengkhawatirkan, sedini mungkin evaluasi dapat dilakukan maka ini merupakan
tindakan mencegah dari kegagalan usaha.
Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang
klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung
memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan
bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang
bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan
optimistis.
Evaluasi adalah melihat apa yang telah dilakukan,apa yang telah dicapai dan
bagaimana mencapainya.Evaluasi adalah perbandingan antara dampak nyata dari
proyek dengan perencanaan strategis yang disepakati. Evaluasi bisa bersifat formatif
yaitu dilakukan ditengah berlangsungnya proyek atau organisasi agar tejadi perbaikan.
Evaluasi juga bersifat sumatif yaitu mengambil pelajaran dari suatu proyek yang sudah
selesai
Tujuan evaluasi ada 2 yaitu :
a) Untuk pembelajaran dan pengembangan
Ini tentang apa yang terjadi dan mengapa, apa yang bisa dan tidak bisa
dikerjakan,serta apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan proyek.
b) Sebagai bentuk pertanggung jawaban (untuk menunjukkan kepada pihak lain bahwa
kita telah bekerja dengan baik).
2015
12
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Referensi:
1.ttp://fe.umy.ac.id/upgrade/file.php/70/Materi_2008/BAB_I._Gambaran_Umum_Evaluasi_Usah
a.pdf
2.
http://wahyuaskari.wordpress.com/umum/evaluasi-usaha-tani/
3.
http://galeriukm.web.id/artikel-usaha/evaluasi-kemajuan-usaha
4.
elearning.gunadarma.ac.id/.../kewirausahaan/bab4-evaluasi_peluang_usaha_ baru.pdf
5.
http://www.ittelkom.ac.id/
1.
2015
13
Kewirausahaan II
Saepudin
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download