RANCANGAN PERATURAN KPEI LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia Nomor : KEP-000/DIR/KPEI/0015 Tanggal: 00-00-2015 PERATURAN KPEI NOMOR: II-5 KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS I. DEFINISI Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Agunan adalah sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. 2. Anggota Kliring adalah Anggota Bursa Efek yang memenuhi ketentuan dan persyaratan KPEI untuk mendapatkan layanan jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. 3. Bursa adalah PT Bursa Efek Indonesia. 4. Daftar Transaksi Bursa (DTB) adalah dokumen elektronik yang berisikan seluruh Transaksi Bursa yang dilakukan oleh setiap Anggota Bursa Efek pada setiap Hari Bursa yang disediakan oleh Bursa untuk Anggota Bursa Efek dan KPEI pada setiap akhir sesi perdagangan. 5. Daftar Hasil Kliring (DHK) adalah dokumen elektronik yang memuat perincian hak dan kewajiban Efek dan atau uang masing-masing Anggota Kliring dalam rangka Penyelesaian Transaksi Bursa termasuk besaran kontribusi Dana Jaminan. 6. Dana Jaminan adalah sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. 7. Efek Bersifat Ekuitas adalah saham atau Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. 8. Kliring sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. 9. KPEI adalah PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia. 10. KSEI adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia. 11. Laporan Penyelesaian Kewajiban yaitu dokumen elektronik yang memuat status pemenuhan hak dan kewajiban masing-masing Anggota Kliring. 1/10 RANCANGAN PERATURAN KPEI 12. Nasabah Anggota Kliring adalah pihak perorangan atau institusi yang menggunakan jasa Anggota Kliring. 13. Netting adalah sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. 14. Per-transaksi (trade for trade) adalah penentuan pemenuhan hak dan kewajiban untuk setiap transaksi oleh Anggota Bursa Efek jual dan Anggota Bursa Efek beli yang dilakukan secara langsung atas Efek yang ditransaksikan. 15. Pasar Negosiasi adalah pasar dimana perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa dilaksanakan berdasarkan tawar menawar langsung secara individual dan tidak secara lelang yang berkesinambungan (non continuous auction market) dan penyelesaiannya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan Anggota Bursa Efek. 16. Pasar Reguler adalah pasar dimana perdagangan Efek di Bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction market) oleh Anggota Bursa Efek dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari Bursa ke-3 setelah terjadinya Transaksi Bursa (T+3). 17. Pasar Reguler Tunai (Pasar Tunai) adalah pasar dimana perdagangan Efek di Bursa dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction market) oleh Anggota Bursa Efek dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari Bursa yang sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0). 18. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa adalah sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. 19. Penyelesaian Transaksi Bursa adalah pemenuhan kewajiban Anggota Kliring kepada KPEI dan pemenuhan hak Anggota Kliring oleh KPEI berdasarkan DHK. 20. Rekening Jaminan adalah sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. 21. Rekening Serah Terima adalah Rekening Efek Anggota Kliring pada KSEI yang digunakan oleh Anggota Kliring untuk menyerahkan kewajibannya kepada KPEI dan menerima haknya dari KPEI. 22. Sub Rekening Efek Jaminan adalah Rekening Efek atas nama Nasabah Anggota Kliring pada KSEI, yang digunakan untuk penyelesaian Transaksi Bursa Nasabah dan atau untuk menyelesaikan kewajiban Transaksi Bursa Nasabah Anggota Kliring yang bersangkutan. II. KLIRING TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS 1. Berdasarkan Daftar Transaksi Bursa, KPEI melakukan Kliring terhadap Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas setiap Anggota Kliring. 2. KPEI melakukan kegiatan Kliring dengan ketentuan sebagai berikut: 2/10 RANCANGAN PERATURAN KPEI a. untuk Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dilakukan secara Netting; b. untuk Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Negosiasi dilakukan secara PerTransaksi. 3. Berdasarkan hasil Kliring, KPEI menyediakan DHK untuk setiap Anggota Kliring. 4. DHK berisi informasi sebagai berikut: a. kode dan jumlah Efek Bersifat Ekuitas atas kewajiban penyerahan Efek Bersifat Ekuitas oleh Anggota Kliring kepada KPEI untuk setiap jenis Efek Bersifat Ekuitas yang ditransaksikannya di Bursa; b. kode dan jumlah Efek Bersifat Ekuitas atas hak terima Efek Bersifat Ekuitas oleh Anggota Kliring dari KPEI untuk setiap jenis Efek Bersifat Ekuitas yang ditransaksikannya di Bursa; c. sejumlah dana yang harus diserahkan oleh Anggota Kliring kepada KPEI atau sejumlah dana yang akan diterima oleh Anggota Kliring dari KPEI d. jumlah perkiraan dana pengganti (Alternate Cash Settlement) atas kewajiban penyerahan Efek Bersifat Ekuitas oleh Anggota Kliring kepada KPEI atau perkiraan dana pengganti (Alternate Cash Settlement) atas hak terima Efek Bersifat Ekuitas yang akan diterima oleh Anggota Kliring dari KPEI. e. tanggal penyelesaian transaksi; 5. DHK merupakan tagihan KPEI kepada Anggota Kliring untuk pemenuhan kewajiban dalam rangka penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas. 6. KPEI menyediakan DHK dengan ketentuan sebagai berikut: a. Untuk Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi, selambat-lambatnya pukul 19.30 WIB pada Hari Bursa dilaksanakannya Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas (T+0); b. Untuk Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Tunai diterbitkan selambat-lambatnya pukul 12.45 WIB pada Hari Bursa dilaksanakannya Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas (T+0); 7. KPEI melakukan perhitungan kembali hak dan kewajiban Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler dengan Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Tunai yang tanggal penyelesaiannya jatuh pada Hari Bursa yang sama. 8. Selain DHK, KPEI juga menyediakan informasi posisi hak dan kewajiban setiap Nasabah Anggota Kliring. 3/10 RANCANGAN PERATURAN KPEI III. PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS 1. Dalam rangka penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas, Anggota Kliring wajib membuka hanya 1 (satu) Sub Rekening Efek Jaminan (sub rekening 004) bagi setiap Nasabah Anggota Kliring yang telah memiliki Sub Rekening Efek Depositori (Sub Rekening Efek 001) pada Anggota Kliring, untuk menempatkan Efek dan atau dana guna penyelesaian Transaksi Bursa dan atau jaminan penyelesaian Transaksi Bursa untuk kepentingan Nasabah yang bersangkutan. 2. Pemenuhan kewajiban Anggota Kliring kepada KPEI, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Untuk Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler, Anggota Kliring wajib menyediakan Efek Bersifat Ekuitas dan atau dana di Rekening Jaminan selambat-lambatnya pukul 12.15 WIB pada tanggal penyelesaian yang ditetapkan dalam DHK. b. Dalam hal terdapat Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Tunai yang tanggal penyelesaiannya jatuh pada Hari Bursa yang sama dengan Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler, maka seluruh Anggota Kliring diberikan tenggang waktu untuk melakukan penyediaan Efek Bersifat Ekuitas dan atau dana ke Rekening Jaminan Anggota Kliring hingga selambat-lambatnya pukul 13.00 WIB pada tanggal penyelesaian yang ditetapkan dalam DHK 3. Anggota Kliring yang belum melakukan pemenuhan kewajiban sesuai DHK sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan sesuai angka 2 di atas, maka berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Anggota Kliring wajib menginformasikan secara tertulis kepada KPEI adanya keterlambatan pemenuhan kewajiban; b. Anggota Kliring yang belum memenuhi kewajiban Efek Bersifat Ekuitas dan atau dana diberikan tenggang waktu untuk melakukan penyediaan Efek Bersifat Ekuitas dan atau dana ke Rekening Jaminan Anggota Kliring hingga selambat-lambatnya pukul 13.00 WIB. c. KPEI dapat mengenakan Sanksi sesuai Peraturan KPEI terhadap keterlambatan pemenuhan kewajiban Anggota Kliring sesuai DHK. 4. Dalam hal terdapat Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Tunai yang tanggal penyelesaiannya jatuh pada Hari Bursa yang sama dengan Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler, maka seluruh Anggota Kliring diberikan tenggang waktu untuk melakukan penyediaan Efek Bersifat Ekuitas dan atau dana ke Rekening Jaminan Anggota Kliring hingga selambat-lambatnya pukul 13.00 WIB pada tanggal penyelesaian yang ditetapkan dalam DHK. 5. Anggota Kliring yang berdasarkan DHK memiliki kewajiban serah Efek Bersifat Ekuitas, wajib menyelesaikan kewajibannya dengan menggunakan salah satu atau mengkombinasikan sebagian atau seluruh metode sebagai berikut: a. Menyediakan Efek Bersifat Ekuitas tersebut; 4/10 RANCANGAN PERATURAN KPEI b. Membuat kesepakatan pinjam meminjam Efek Bersifat Ekuitas dengan KPEI dan menginformasikan kepada KPEI bahwa kewajiban penyerahan Efek Bersifat Ekuitas yang ditetapkan dalam DHK akan diselesaikan dengan menggunakan Efek Bersifat Ekuitas yang dipinjam KPEI; c. Membeli Efek Bersifat Ekuitas tersebut melalui Pasar Tunai dimana penyelesaiannya Transaksi Bursanya jatuh pada tanggal yang sama dengan tanggal penyelesaian kewajiban serah Efek Bersifat Ekuitas Pasar Reguler; d. Menyerahkan dana pengganti (Alternate Cash Setlement) pada tanggal yang telah ditetapkan dalam DHK, sebesar 125% (seratus dua puluh lima persen) dari harga tertinggi atas Efek Bersifat Ekuitas yang sama yang terjadi di: i. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang jatuh tempo penyelesaiannya pada tanggal yang sama; dan ii. Pasar Reguler yang terjadi pada sesi pertama hari penyelesaian transaksi dimaksud. 6. Dalam hal Anggota Kliring tidak dapat memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban serah Efek Bersifat Ekuitas terkait pemenuhan kewajiban Anggota Kliring kepada KPEI dengan cara sebagaimana dimaksud ketentuan dalam angka 5 huruf a, b dan c, maka Anggota Kliring wajib mengganti kewajiban serah Efek Bersifat Ekuitas yang tidak dipenuhinya menjadi kewajiban serah dana pengganti (Alternate Cash Settlement) kepada KPEI sesuai dengan angka 5 huruf d Peraturan ini. 7. Untuk pemenuhan kewajiban Nasabah Anggota Kliring, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Untuk Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler, Anggota Kliring wajib menyediakan Efek Bersifat Ekuitas dan atau dana di Sub Rekening Efek Jaminan Nasabah Anggota Kliring yang bersangkutan selambat-lambatnya pukul 12.15 WIB pada tanggal penyelesaian yang ditetapkan dalam DHK. b. Dalam hal terdapat Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Tunai yang tanggal penyelesaiannya jatuh pada Hari Bursa yang sama dengan Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler, maka Anggota Kliring wajib menyediakan Efek Bersifat Ekuitas dan atau dana di Sub Rekening Efek Jaminan Nasabah Anggota Kliring yang bersangkutan selambat-lambatnya pukul 13.00 WIB pada tanggal penyelesaian yang ditetapkan dalam DHK. 8. Anggota Kliring bertanggung jawab terhadap kewajiban penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan Nasabah Anggota Kliring sesuai dengan Peraturan ini. 9. Pemenuhan hak Anggota Kliring oleh KPEI, dilakukan dengan menyediakan Efek Bersifat Ekuitas dan atau dana di Rekening Jaminan Anggota Kliring selambat-lambatnya pukul 13.30 WIB pada tanggal penyelesaian yang ditetapkan dalam DHK. 10. Pemenuhan hak Nasabah Anggota Kliring, dilakukan dengan menyediakan Efek Bersifat Ekuitas dan atau dana di Sub Rekening Efek Jaminan Nasabah Anggota Kliring yang bersangkutan selambat-lambatnya pukul 13.30 WIB pada tanggal penyelesaian yang ditetapkan dalam DHK. 5/10 RANCANGAN PERATURAN KPEI 11. Dalam hal KPEI tidak dapat memenuhi sebagian atau seluruh kewajiban serah Efek Bersifat Ekuitas terkait pemenuhan hak terima Anggota Kliring aka berlaku ketentuan sebagai berikut: a. Berdasarkan Efek Bersifat Ekuitas yang tersedia, pemenuhan hak terima Efek Bersifat Ekuitas Anggota Kliring didahulukan kepada Anggota Kliring yang memiliki posisi hak terima Efek Bersifat Ekuitas yang tertinggi; b. Dalam hal Efek Bersifat Ekuitas yang tersedia tidak mencukupi, maka KPEI akan mengganti kewajiban serah Efek Bersifat Ekuitas menjadi kewajiban serah dana pengganti (Alternate Cash Settlement) sebesar 125 % (seratus dua puluh lima persen) dari harga tertinggi atas Efek Bersifat Ekuitas yang sama yang terjadi di: i. Pasar Reguler dan Pasar Tunai yang jatuh tempo penyelesaiannya pada tanggal yang sama; dan; ii. Pasar Reguler yang terjadi pada sesi pertama hari penyelesaian transaksi dimaksud. 12. Pemindahbukuan dana pengganti (Alternate Cash Settlement) sebagaimana dimaksud dalam angka 10 dilakukan oleh KPEI ke Rekening Serah Terima Anggota Kliring. 13. Dalam hal terjadi keterlambatan pemindahbukuan Efek Bersifat Ekuitas dan atau dana terkait penyelesaian Transaksi Bursa sebagaimana di maksud dalam angka 2 dan 7 di atas yang disebabkan oleh: a. Permasalahan teknis pada e-CLEARS disebabkan oleh: i) Data application atau system error; ii) Kapasitas e-CLEARS dan c-BEST penuh; iii) Rusaknya e-CLEARS dan c-BEST; iv) Terputusnya jaringan (link) antara e-CLEARS dan c-BEST; v) Permasalahan teknis pada infrastruktur pendukung e-CLEARS. b. Terjadinya permasalahan teknis pada sistem penyimpanan dan penyelesaian KSEI yang mengakibatkan tidak dapat dilakukan proses penjaminan dan atau penyelesaian Transaksi Bursa; c. Bencana, antara lain: gempa bumi, banjir, kebakaran; d. Terjadinya gangguan keamanan, sosial dan politik, antara lain: pemberontakan, ledakan bom, kerusuhan, huru-hara, sabotase, pemogokan dan epidemi; e. terjadinya gangguan pada infrastruktur sosial antar lain: jaringan listrik, telekomunikasi. layanan Bank Indonesia dan transportasi. maka keterlambatan tersebut tidak dinyatakan sebagai kegagalan pemenuhan hak dan kewajiban Anggota Kliring atau KPEI. 14. Berdasarkan status pemenuhan kewajiban Anggota Kliring, KPEI menyediakan Laporan Penyelesaian Kewajiban selambat-lambatnya pukul 19.30 WIB pada Hari Bursa dilaksanakannya penyelesaian kewajiban Transaksi Bursa. 6/10 RANCANGAN PERATURAN KPEI 15. LPK sebagaimana dimaksud dalam angka 14 Peraturan ini, berisi informasi sebagai berikut: a. nama Anggota Kliring; b. tanggal LPK; c. kode dan jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang telah diserahkan oleh Anggota Bursa Efek jual kepada KPEI; d. kode dan jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang telah diserahkan oleh KPEI kepada Anggota Bursa Efek beli; e. jumlah dana yang telah diserahkan oleh Anggota Bursa Efek beli kepada KPEI; f. jumlah dana yang telah diserahkan oleh KPEI kepada Anggota Bursa Efek jual; g. jumlah dana yang wajib dibayarkan kepada KPEI oleh Anggota Bursa Efek jual yang tidak memenuhi kewajibannya pada waktu sebagaimana tercantum dalam DHK; 16. Tata cara Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas Pasar Negosiasi dilakukan sesuai dengan Peraturan Bursa dan Peraturan KSEI. IV. KEGAGALAN PEMENUHAN KEWAJIBAN ANGGOTA KLIRING 1. Dalam hal Anggota Kliring tidak memenuhi seluruh atau sebagian kewajiban kepada KPEI sesuai DHK ataupun pemenuhan kewajiban serah dana sesuai ketentuan III angka 6, maka Anggota Kliring dinyatakan Gagal Bayar. 2. Terhadap Anggota Kliring Gagal Bayar maka berlaku ketentuan sebagai berikut: a. KPEI melakukan penguasaan hak terima atas Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas Anggota Kliring yang mengalami Gagal Bayar; b. KPEI melakukan pembekuan atas hak terima sebagaimana dimaksud dalam huruf a di Rekening Jaminan Anggota Kliring. c. KPEI mengenakan sanksi sesuai Peraturan KPEI nomor II-8 dan melaporkan kepada Bursa. V. PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA 1. Dalam hal terjadi kondisi Anggota Kliring Gagal Bayar sebagaimana dimaksud dalam ketentuan IV angka 1, maka KPEI melakukan fungsi Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. 2. KPEI melakukan fungsi Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa berdasarkan hasil DHK. 3. KPEI melakukan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas untuk Pasar Reguler dan Pasar Tunai. 4. Sumber keuangan dan urutan untuk pelaksanaan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa adalah sebagai berikut: a. b. c. Cadangan Jaminan; Kredit Bank; Dana Jaminan 7/10 RANCANGAN PERATURAN KPEI d. Sumber Keuangan dari Anggota Jaringan Kredit, dengan perhitungan sesuai Peraturan KPEI No. II-14 tentang Jaringan Kredit 5. Anggota Kliring yang mengalami Gagal Bayar wajib mengembalikan sumber keuangan yang digunakan oleh KPEI untuk menjalankan fungsi Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, dengan ketentuan sebagai berikut: a. KPEI melakukan proses permintaan setoran dana dan/atau menggunakan Agunan milik Anggota Kliring yang mengalami Gagal Bayar paling lambat 2 (dua) hari setelah KPEI menggunakan sumber keuangan untuk menjalankan fungsi Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa terhadap Anggota Kliring yang mengalami Gagal Bayar; b. KPEI melakukan proses penjualan Efek dalam Rekening Jaminan Anggota Kliring yang mengalami Gagal Bayar paling lambat 10 (sepuluh) hari setelah KPEI menggunakan sumber keuangan untuk menjalankan fungsi Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa terhadap Anggota Kliring yang mengalami Gagal Bayar; c. KPEI melakukan permintaan pencabutan keanggotaan Bursa Efek yang gagal menyelesaikan Transaksi Bursa dan meminta penjualan saham Bursa Efek dan/atau penjualan saham Anggota Kliring yang mengalami Gagal Bayar paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah KPEI menggunakan sumber keuangan untuk menjalankan fungsi Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa terhadap Anggota Kliring yang mengalami Gagal Bayar. d. KPEI melakukan proses pengajuan permohonan pailit terhadap Anggota Kliring yang mengalami Gagal Bayar paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah KPEI menggunakan sumber keuangan untuk menjalankan fungsi Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa terhadap Anggota Kliring yang mengalami Gagal Bayar e. KPEI melakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b di atas, pada hari yang sama dengan pengunaan sumber keuangan untuk menjalankan fungsi Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa terhadap Anggota Kliring yang mengalami Gagal Bayar 6. Pengembalian sumber keuangan dan urutan pengembalian terkait sumber keuangan yang digunakan untuk melakukan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa dilakukan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa. 7. Seluruh biaya yang timbul berkenaan dengan pengembalian sumber keuangan yang digunakan untuk melakukan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab Anggota Kliring yang bersangkutan. 8. Penanganan kegagalan pemenuhan kewajiban atas transaksi Pasar Negosiasi dilakukan oleh Anggota Kliring yang bersangkutan. VI. TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS YANG DIKECUALIKAN Dalam hal Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas yang dilakukan oleh Anggota Kliring termasuk kategori Efek Bersifat Ekuitas Tidak Dijamin ataupun Transaksi Dipisahkan maka untuk proses Kliring, Penyelesaian Transaksi Bursa dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas dimaksud tidak mengacu kepada Peraturan ini. 8/10 RANCANGAN PERATURAN KPEI VII. BIAYA KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA EFEK BERSIFAT EKUITAS 1. Anggota Kliring wajib membayar biaya kepada KPEI, yang dihitung berdasarkan nilai per transaksi Anggota Kliring yang bersangkutan sebagai berikut: a. Untuk biaya Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai adalah sebesar 0,009% (nol koma nol nol sembilan persen); b. Untuk biaya Kliring Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi adalah sebesar 0,009% (nol koma nol nol sembilan persen) atau ditetapkan lain sesuai kebijakan KPEI. c. Biaya Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a Peraturan ini minimum Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta Rupiah) per bulan sebagai kontribusi atas penyediaan fasilitas oleh KPEI kepada Anggota Kliring dan tetap berlaku bagi Anggota Kliring dalam kondisi suspensi. 2. Anggota Kliring wajib membayar biaya layanan jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan Nasabah Anggota Kliring kepada KPEI. 3. Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam angka 1 di atas tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) serta kewajiban perpajakan lainnya, jika ada dan dibayarkan melalui KPEI sebagai Wajib Pungut. 4. Kewajiban pembayaran biaya jasa sebagaimana dimaksud dalam ketentuan angka 1 di atas wajib disetor oleh Anggota Kliring ke KPEI setiap bulan selambat-lambatnya pada hari kalender ke-12 bulan berikutnya. 5. Dalam hal hari kalender ke-12 sebagaimana dimaksud dalam angka 4 di atas jatuh pada hari Sabtu atau hari Minggu atau hari libur maka kewajiban dimaksud efektif pada hari kerja berikutnya. 6. Keterlambatan pembayaran biaya jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas kepada KPEI dikenakan denda sebesar 1% (satu persen) dari jumlah biaya yang harus dibayar untuk setiap hari kalender keterlambatan. 7. Keterlambatan pembayaran PPN serta kewajiban pajak lainnya, dikenakan biaya penggantian sejumlah yang telah dikeluarkan oleh KPEI ditambah bunga 1% (satu persen) dan jumlah kewajiban perpajakan yang harus dibayar untuk setiap hari kalender keterlambatan. 8. Dalam hal Anggota Kliring tidak memenuhi kewajiban pembayaran biaya Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas kepada KPEI selambatlambatnya 5 (lima) Hari Bursa setelah lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam angka 4 diatas, maka KPEI berhak menggunakan Agunan milik Anggota Kliring yang ada di KPEI untuk memenuhi kewajiban pembayaran biaya Kliring dan Penjaminan Penyelesaian 9/10 RANCANGAN PERATURAN KPEI Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas termasuk denda sebagaimana dimaksud dalam angka 6 dan 7 di atas. VIII. DANA JAMINAN 1. Anggota Kliring wajib membayar kontribusi Dana Jaminan untuk setiap Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas. 2. Besarnya kontribusi Dana Jaminan adalah 0,01% (nol koma nol satu perseratus) dari nilai Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas . 3. Dana Jaminan sebagaimana dimaksud dalam ketentuan angka 1 dan 2 di atas wajib disetor oleh Anggota Kliring ke KPEI selambat-lambatnya pada hari penyelesaian Transaksi Bursa. 4. Anggota Kliring yang tidak menyetor Dana Jaminan dikenakan sanksi sesuai Peraturan KPEI No. II-8 tentang Pelanggaran Dan Sanksi Bagi Anggota Kliring serta dilaporkan kepada Bursa. Ditetapkan di Jakarta, tanggal 00-00-0000 Hasan Fawzi Direktur Utama Bambang Widodo Direktur 10/10