jaringan komunikasi - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
JARINGAN
KOMUNIKASI
Pokok Bahasan
1. Jaringan Komunikasi Organisasi
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Public Relations
Tatap Muka
09
Kode MK
Disusun Oleh
42008
Dr. Inge Hutagalung, M.Si
Abstrak
Kompetensi
Modul ini menjelaskan tentang
jaringan komunikasi dalam
organisasi.
Mampu menjelaskan konsep mengenai
jaringan komunikasi organisasi.
Pembahasan
Komunikasi dalam organisasi tidak terlepas dari bentuk komunikasi internal dan
komunikasi eksternal. Betapa pentingnya komunikasi internal dalam membina manusia di
dalam organisasi, di mana masing-masing individu anggota organisasi memiliki berbagai
kepentingan, tetapi menjadi satu kesatuan dengan adanya kepentingan bersama.
A. Komunikasi Internal
Komunikasi internal adalah pertukaran gagasan diantara para administrator dan
karyawan mereka dalam suatu perusahaan berdasarkan struktur organisasi dimana
pertukaran secara horisontal dan vertikal dapat dilaksanakan dan berimbas pada kelancaran
pekerjaan.
Dengan semakin menggelembungnya sumberdaya manusia pada suatu organisasi,
sementara jabatan struktural sangat terbatas, maka sebaiknya diperbanyak komunikasi
internal agar iklim kerja dapat berjalan dengan baik, tanpa menimbulkan gejolak atau konflik
dalam organisasi.
1. Komunikasi vertikal
Komunikasi vertikal merupakan pertukaran gagasan diantara para administrator dan
karyawan dalam suatu perusahaan berdasarkan struktur organisasi.
a. Downward Communication
Yaitu komunikasi dari atas ke bawah. Yaitu, pola komunikasi dimana informasi
berlangsung secara formal dari seseorang yang memiliki wewenang atau kedudukan lebih
tinggi kepada orang yang kedudukannya lebih rendah berdasarkan struktur organisasi.
Terdapat lima jenis informasi (Kahn dan Katz dalam Pace, 2005), yaitu:
1. How to job
Jenis informasi ini menyangkut tentang apa yang diharapkan karyawan dalam bekerja
dan bagaimana mereka melakukan pekerjaan.
2016
2
Komunikasi Organisasi
Dr. Inge Hutagalung, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Rationale for doing jobs
Jenis informasi ini dirancang untuk karyawan agar mereka mmahami bagaimana mereka
seharusnya bekerja.
3. Organizational policies and practices
Melengkapi informasi tentang tugas atau pekerjaan yang spesifik dan bagaimana
mempersiapkan mereka masuk ke organisasi secara total.
4. Employee performance
Informasi tentang bagaimana melakukan sesuatu yang baik, dinilai penting untuk
efisiensi dan efektifnya suatu sistem.
5. Mission of the organization
Kesetiaan terhadap organisasi, produk, pelayanan dan kontribusi kepada masyarakat
adalah suatu unsur penting dalam kekuatan organisasional.
6. Metode memberikan informasi ke bawah
Metode di mana informasi dikomunikasikan ke bawah dan di kelompokkan ke dalam
empat macam, yaitu: lisan, tertulis, cetak maupun kombinasi diantara ketiganya.
b. Upward Communication
Yaitu informasi yang berlangsung dari seseorang yang memilki kedudukan lebih
rendah kepada yang lebih tinggi. Fungsi dan argumentasi dari upward communication
adalah sebagai berikut:

Arus informasi ke atas memasok informasi berharga bagi pengambilan keputusan
pemegang organisasi dan kegiatan supervisi.

Komunikasi ke atas membuat supervisor mengetahui dan memahami apa yang
menjadi masalah maupun hambatan kerja pada karyawan/bawahan.
2016

Mendorong omelan dan keluhan ke permukaan.

Memperkuat penghargaan dan kesetiaan terhadap organisasi.

Membantu karyawan menanggulangi masalah pekerjaan mereka.
3
Komunikasi Organisasi
Dr. Inge Hutagalung, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Komunikasi Horisontal
Komunikasi horisontal yaitu adalah berbagai informasi diantara rekan sejawat dalam
satu unit pekerjaan yang sama. Tujuannya adalah sebagai berikut:

Untuk koordinasi tugas

Berbagi informasi terhadp perencanaan dan kegiatan

Pemecahan masalah

Menjamin kesamaan pengertian

Mendamaikan, negosiasi dan menyatukan perbedaan

Mengembangkan dukungan interpersonal
Metode komunikasi horisontal

Pertemuan kepanitian

Interaksi informal sewaktu istirahat

Percakapan telepon

Memo dan catatan

Aktifitas sosial

Lingkaran kualitas
3. Komunikasi Diagonal
Aplikasi tiga prinsip akan memperkuat peranan komunikasi staf khusus, yaitu:

Staf khusus harus dilatih dalam keahlian komunikasi.

Membutuhkan pengenalan penting dari peranan komunikasi mereka.

Managemen harus mengakui peranan staf khusus dan membuat lebih baik
untuk mempergunakannya dalam komunikasi organisasi.
4. Komunikasi Persona
Komunikasi yang berlangsung secar dialogis saling menatap, sehingga terjadi kontak
pribadi. Sedangkan komunikasi persona bermedia adalah komunikasi dengan menggunakan
alat/media, seperti facebook, HP, twitter, dan lainnya.
2016
4
Komunikasi Organisasi
Dr. Inge Hutagalung, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
5. Komunikasi Kelompok
Komunikasi antara seorang dengan sekelompok orang lain dalam situasi tatap muka.
Kelompok bisa besar atau kecil
B. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan
khalayak diluar organisasi.
Dimensi komunikasi eksternal
1. Komunikasi dari organisasi ke khalayak
Komunikasi ini pada umumnya bersifat informatif yang dilakukan sedemikian rupa
sehingga khalayak merasa ada keterlibatan, setidak-tidaknya hubungan batin. Kegiatan ini
sangat penting dalam upaya memecahkan masalah yang terjadi tanpa diduga.
Komunikasi dari organisasi kepada khalayak dapat dilakukan melalui berbagai
bentuk, seperti majalah organisasi, press release, artikel surat kabar, radio/televisi, film
dokumenter, media sosial maupun selebaran.
2. Komunikasi dari khalayak ke organisasi
Merupakan umpan balik sebagai efek dari kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh
organisasi. Jika informasi yang disebarkan kepada khalayak menimbulkan efek yang
sifatnya kontroversial, maka disebut opini publik.
KOMUNIKASI MANAJEMEN DALAM SUATU ORGANISASI
Berbicara mengenai komunikasi dan manjemen maka komunikasi akan tercermin
dan merupakan fondasi dalam setiap unsur dalam proses manajemen, yaitu:

Planning, memikirkan sebelumnya apa yang akan dikerjakan dengan sumber
daya dan dana yang ada pada organisasi.

Organizing, rencana (maksud) untuk menentukan kegiatan yang lebih khusus
yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
2016
5
Komunikasi Organisasi
Dr. Inge Hutagalung, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Directing, merupakan aspek tugas managemen yang lebih operasional yang
melengkapi kekurangan dalam suatu perencanaan atau pengorgnisasian.

Controlling, unsur-unsur penting dalam pengawasan sebagai sebuah proses
termasuk pengukuran, perbandingan, pengm,bilan keputusan dan umpan balik
atau tindakan kolektif.
Selain itu, ada empat proses dalam komunikasi managemen (Yenny, 2004), yaitu:

Asking yaitu bertanya atau meminta informasi yang tidak dimilki kepada orang
lain.

Telling sebelum memahami terlebih dulu memberitahukan atau mengirim pesan
dalam bentuk telling.

Listening yaitu penyampai informasi harus mengerti apa yang disampaikan oleh
orang lain.

Understanding, untuk dapat mmahami maka perlu menyelami diri individu dan
motivasi individu.
PERAN PEMIMPIN DALAM ORGANISASI
1. Peran antarpersona

Peran tokoh, menjadi panutan dan contoh bawahan.

Peran pemimpin, sebagai pemimpin seorang manager bertanggungjawab terhadap
lancar atau tidaknya pekerjaan yang dilakukan bawahan

Peran penghubung, melakukan komunikasi dengan orang-orang diluar jalur
komando vertikal, baik formal atau informal.
2. Peran informasional
2016

Peran monitor, manager memandang lingkungan sebagai sumber informasi.

Peran penyebar, kebalikan dari peran penghubung.

Peran jurubicara, ada persamaan dengan peran penghubung
6
Komunikasi Organisasi
Dr. Inge Hutagalung, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Peran memutuskan
 Peran wiraswasta, melakukan penyesuaian dengan lingkungan.
 Peran pengendali gangguan
 Peran penentu sumber
 Peran perunding
PERILAKU DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI
Perilaku organisasional mencakup apa yang dikerjakan dalam usaha mencapai
tujuan organisasi, dalam hal ini mencakup pentingnya proses dan jaringan organisasi dan
pengembangan organisasi.
PROSES

Adalah dimensi manusiawi dan perilaku dasar dari organisasi, suatu kelompok dan
orang-orang yang membentuk organisasi. Konsepsi proses menekankan dimensi
perilaku dan dimensi interaksi dari suatu keadaan.

Pemaknaan pada proses bukan berarti pengurangan tekanan pada pentingnya
struktur. Sesungguhnya antara proses dan struktur adalah dua sisi mata uang yang
sama. Tekanan pada proses harus menambah perhatian pada struktur.

Proses mencakup tingkat orang-orang yang bekerja dalam organisasi tertentu hingga
seluruh masyarakat di mana organisasi itu berfungsi.
Proses 1
Tingkatan ini adalah proses kesadaran diri yakni sejauh mana orang sadar akan apa
yang terjadi padanya, akan kenyataan sosial akan hubungannya dengan orang lain dan
lingkungan sekitar.
Proses 2
Proses antarpribadi, dimana satu orang mengulurkan tangan ke yang lain dan
mengandalkan satu hubungan. Komunikasi ini merupakan salah satu arti penting dalam
kehidupan sosial manusia. Yaitu, bagaimana orang saling berkomunikasi tidak hanya
penting bagi dirinya tetapi juga karena mempunyai arti akan hubungan yang dibangun
diantara dua orang tersebut.
2016
7
Komunikasi Organisasi
Dr. Inge Hutagalung, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Proses 3
Proses peran yang menyangkut peran seseorang dalam organisasi. Orang
memainkan peran tertentu dalam organisasi dan peran itu memungkinkan terjalinnya
hubungan dengan orang lain. Dalam kehidupan sosial, orang akan menghadapi berbagai
masalah berkaitan dengan peranannya. Maka dibutuhkan penangkalan.
Proses 4
Proses pembinaan. Segi utama dari proses pembinaan adalah norma-norma atau
tradisi yang timbul dalam kelompok.
Proses 5
Merupakan proses kerjasama. Berbagai kelompok dalam organisasi akan melakukan
kerja sama dalam mencapai tujuan organisasi. Saling memikul tanggungjawab bersama dan
juga menangani masalah-masalah dalam bidang-bidang mereka sendiri.
Proses 6
Proses pertumbuhan organisasi.
Proses 7
Proses pengaruh. Suatu organisasi memiliki titik persinggungan dengan lingkungan
sosialnya baik dari segi politis, ekonomi atau budaya. Proses utama dari segi pengaruh
adalah siapa yang lebih mempengaruhi organisasi. Hal ini penting untuk pembangunan
lembaga. Proses pengaruh yang menyangkut otonomi organisasi bahwa sejauh mana
organisasi mampu membentengi diri terhadap pengaruh yang tidak semestinya dari luar
tetapi membuka diri terhadap pengaruh yang sehat.
Proses 8
Proses kesadaran sosial. Suatu organisasi perlu mengadakan penyadaran sebagai
proses kesadaran akan kenyataan sosial dan peningkatan konsepsi diri secara positif
sehingga perlu menjalin hubungan baik yang membantu komunitas.
2016
8
Komunikasi Organisasi
Dr. Inge Hutagalung, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Proses 9
Proses nilai. Masyarakat sebagai tempat organisasi bekerja sehingga proses sosial
yang berkaitan dengan nilai-nilai dan kekuasaan perlu mendapat perhatian.
JARINGAN KOMUNIKASI
Jaringan komunikasi adalah pola-pola aliran komunikasi yang merupakan suatu
sistem dari berbagai titik komunikasi untuk pengabilan keputusan
Bentuk-bentuk Jaringan

Roda, pemimpin merupakan pusat dari anggota kelompok. Karena peminpin ada
dalam jaringan maka pemimpin bebas berkomunikasi dengan anggota lainnya.
Sementara para anggota memiliki keterbatasan hanya dapat berkomunikasi hanya
dengan pimpinan.

Rantai, dalam jaringan individu hanya dapat berkomunikasi dengan individu yang
berada disebelahnya.

Y, dalam jaringan ini mirip dengan jaringan rantai yaitu individu hanya dapat
berkomunikasi dengan anggota yang berada diatas atau dibawahnya.

Lingkaran, setiap orang dapat berkomunikasi dengan dua orang yang bersebelahan
dengannya.

Semua saluran dalam semua saluran komunikasi terbuka setiap orang dapat
berkomunikasi dengan semua anggota lain.
PERANAN JARINGAN
1. Opinion Leader
Adalah pemuka pendapat atau pimpinan informal dalam organisasi. Mereka tidak
selalu merupakan individu memiliki otoritas formal dalam organisasi tetapi
membimbing tingkah laku anggota organisasi dan mempengaruhi keputusan
organisasi.
2. Gate Keeper
Adalah individu yang mengontrol arus informasi di antara anggota organisasi.
Mereka berada ditengah suatu jaringan dan menyampaikan pesan dari satu orang
kepada orang lain atau tidak memberikan informasi. Gate keeper berperan sebagai
2016
9
Komunikasi Organisasi
Dr. Inge Hutagalung, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
orang yang melakukan penyaring informasi anggota dalam organisasi untuk
menghindarkan informasi yang terlalu banyak dengan hanya memberi informasi yang
penting saja.
3. Cosmopolities
Adalah individu yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Individu
akan mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang ada dalam lingkungan dan
memberikan infromasi mengenai organisasi kepada orang-orang tertentu pada
lingkungan.
4. Bridge
Adalah
anggota
kelompok
atau
kelompok
dalam
satu
organisasi
yang
menghubungkan antar anggota kelompok satu dengan anggota kelompok lainnya.
Individu ini membantu untuk saling memberi informasi diantara kelompok-kelompok
dan mengkoordinasi kelompok.
5. Liaison
Memiliki peran yang sama dengan bridge, namun individu itu sendiri bukanlah
anggota dari satu kelompok hanya berperan sebagai penghubung
6. Isolate
Adalah anggota organisasi yang mempunyai kontak hanya dengan satu orang ldalam
organisasi. Individu dari golongan ini menyembunyikan diri dalam organisasi atau
diasingkan oleh teman-temannya.
2016
10
Komunikasi Organisasi
Dr. Inge Hutagalung, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Arni Muhammad. Arni. 2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Pace, Wayne., Faules, Don.F. 2005. Komunikasi Organisasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Robbins, Stephen. 2002. Perilaku Organisasi. Jilid 2. Jakarta: PT Prenhallindo
2016
11
Komunikasi Organisasi
Dr. Inge Hutagalung, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download