MODUL PERKULIAHAN KOMUNIKASI ORGANISASI DAN ALIRAN INFORMASI Pokok Bahasan 1. Hambatan Komunikasi Organisasi 2. Penyebaran Pesan Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Public Relations Tatap Muka 07 Kode MK Disusun Oleh 42008 Dr. Inge Hutagalung, M.Si Abstrak Kompetensi Modul ini menjelaskan tentang hambatan komunikasi dan penyebaran pesan dalam suatu organisasi. Mampu menemukan dan memecahkan masalah komunikasi yang terjadi dalam organisasi dengan menggunakan konsep dan pendekatan dalam komunikasi organisasi. Pembahasan Salah satu tantangan dalam komunikasi organisasi adalah penyampaian informasi ke seluruh bagian organisasi, dan bagaimana menerima informasi dari seluruh bagian organisasi. Proses ini berhubungan dengan aliran informasi. Aliran informasi dapat membantu menentukan iklim dan moral organisasi, yang pada gilirannya akan berpengaruh pada aliran informasi. Informasi tidak mengalir secara harafiah. Informasi tidak bergerak. Yang sesungguhnya terlihat adalah penyampaian suatu pesan, interpretasi penyampaian, dan penciptaan penyampaian pesan. Penciptaan, penyampaian, dan interpretasi pesan merupakan proses pendistribusian pesan ke seluruh organisasi. Konsep proses mengisyaratkan bahwa peristiwa-peristiwa dan hubungan-hubungan bergerak dan berubah secara berkesinambungan. Suatu hubungan akan melibatkan energi dan tindakan. Singkat kata, aliran informasi dalam suatu organisasi adalah sebuah proses dinamik. Dimana dalam proses tersebut, pesan-pesan secara tetap dan berkesinambungan diciptakan, ditampilkan, dan diinterpretasikan. Proses penyampaian dan penerimaan pesan dalam organisasi akan terus berlangsung, karena komunikasi dalam organisasi sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisasi. Di lain pihak, dalam suatu organisasi sering kali terjadi salah pengertian antara satu anggota dengan anggota lain atau antara atasan dengan bawahan mengenai pesan yang disampaikan dalam berkomunikasi. Sehingga menimbulkan apa yang disebut sebagai hambatan komunikasi. PENGERTIAN HAMBATAN KOMUNIKASI Hambatan komunikasi adalah kekurangan ketepatan atau perbedaan arti diantara yang dimaksudkan oleh si pengirim (komunikator) dengan interpretasi si penerima (komunikan). FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB HAMBATAN KOMUNIKASI 1. Faktor Personal Faktor yang terdapat dalam diri si pengirim dan si penerima pesan. Dalam hal ini adalah faktor persepsi yaitu proses pengamatan, pemilihan, pengorganisasian, rangsangan 2016 2 Komunikasi Organisasi Dr. Inge Hutagalung, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang sedang diamati dan membuat interpretasi atas apa yang diamati tersebut, yang terdiri dari: Orang melakukan seleksi atas respon yang mengenai panca indera karena panca indera penerima terbatas, sehingga tidak dapat memusatkan perhatian terhadap stimulus secara keseluruhan. Orang melihat sesuatu secara konsisten terhadap apa yang dipercayainya. Persepsi mengenai sesuatu dipengaruhi oleh cara bicara, kejadian, dan lain-lain. Bahasa, kadang-kadang tidak cukup tepat untuk menyatakan persepsi. Makna suatu pesan terjadi pada dua level yaitu isi dan hubungan . Hambatan komunikasi diperkuat oleh tidak adanya konsisten bahasa verbal dan nonverbal. Pesan yang meragukan sering mengarahkan pada gangguan. Memori cederung mengarah pada penajaman dan penyamarataan. Motivasi mungkin membangkitkan distorsi terhadap pesan. 2. Faktor situasional Faktor situasional merupakan faktor yang berada di luar diri individu yang dinamakan faktor organisasi, terdiri dari: Kedudukan atau posisi dalam organisasi. Hirarki dalam organisasi. Keterbatasan komunikasi Hubungan yang tidak personal Sistem aturan Spesialisasi tugas Ketidakpedulian pimpinan Prestige CARA MENGURANGI HAMBATAN KOMUNIKASI 2016 Menetapkan lebih dari satu saluran komunikasi. Menciptakan prosedur untuk mengimbangi distorsi. Menghilangkan pengantara antara pembuat keputusan dnegan pemberi informasi. Mengembangkan pembuktian gangguan pesan 3 Komunikasi Organisasi Dr. Inge Hutagalung, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id PENYEBARAN PESAN DALAM ORGANISASI a. Penyebaran Pesan Secara Serentak Sebagian besar dari komunikasi organissai berlangsung dari orang ke orang, atau diadik, hanya melibatkan sumber pesan dan penerima. Meskipun demikian, seringkali seorang manajer menginginkan agar informasi disampaikan kepada lebih dari satu orang, misalnya terkait perubahan jadwal kerja dalam sebuah kelompok. Bila pesan yang sama harus disampaikan di beberapa tempat yang berbeda pada saat yang sama, haruslah dibuat rencana untuk penyebaran pesan secara serempak. Dengan kemajuan teknologi, tugas menyebarkan pesan secara serempak menjadi lebih mudah. Dengan berkembangnya sistem kabel dan telepon secara canggih, dapat dirancang sebuah video conference, pengiriman pesan melalui faksimili, atupun melalui pengiriman email. Penyebaran pesan secara serentak merupakan cara yang lebih umum, efektif dan efisien untuk melancarkan aliran informasi dalam suatu organisasi, dibandingkan dengan pengiriman pesan melalui pos ataupun media tatap muka. Gambar: Penyebaran Pesan Secara Serentak Sumber: Pace, 2005 b. Penyebaran Pesan Secara Berurutan Penyebaran informasi berurutan meliputi perluasan bentuk penyebaran diadik. Lebih lanjut, penyebaran pesan berurutan memperlihatkan pola ”siapa berbicara kepada siapa”. Penyebaran pesan ini mempunyai suatu pola tertentu. Yaitu, bila pesan disebarkan secara berurutan, maka penyebaran informasi berlangsung dalam waktu yang tidak berurutan pula. Dengan kata lain, informasi akan diterima di tempat yang berbeda dan pada waktu yang 2016 4 Komunikasi Organisasi Dr. Inge Hutagalung, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id berbeda. Individu dalam hal ini akan menyadari adanya informasi tersebut, hal mana dapat menimbulkan masalah salam koordinasi. Gambar: Penyebaran Pesan Berurutan Sumber: Pace, 2005 Ketergantungan Organisasi dan Penyebaran Pesan Organisasi mempunyai ketergantungan ganda terhadap lingkungannya. Produk dan jasa merupakan output dari organisasi dikonsumsi oleh pemakai yang terdapat pada lingkungan. Dari pihak lain, organisasi juga mendapatkan berbagai jenis input dari lingkungannya. Posisi organisasi menjadi berbahaya jika pertukaran input dan output ini menjadi tidak seimbang. Input yang diperhatikan oleh organisasi seringkali sumbernya dikuasai oleh organisasi lain yang terdapat pada lingkungan, sehingga organisasi terpaksa mempunyai ketergantungan sumber terhadap lingkungan. Jika tingkat ketergantungan ini tidak terlalu besar, seperti yang terjadi pada lingkungan Tenang-Acak, maka organisasi tidak perlu terlalu memperhatikan lingkungan dan dapat memusatkan perhatian terhadap kegiatan produksi. Tetapi, jika ketergantungan ini sangat besar, maka organisasi perlu beradaptasi terhadap ketergantungan tersebut dan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai untuk menguranginya. Terdapat dua cara adaptasi yang dapat dilakukan oleh organisasi. Cara pertama adalah melalui perubahan internal, yaitu dengan menyesuaikan struktur internal organisasi, pola kerja, perencanaan, dan aspek internal lainnya terhadap karakteristik lingkungan. Cara kedua adalah dengan berusaha untuk menguasai dan mengubah kondisi lingkungan 2016 5 Komunikasi Organisasi Dr. Inge Hutagalung, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sehingga menguntungkan bagi organisasi. Berbagai cara adaptasi organisasi adalah sebagai berikut: 1. Strategi Internal Organisasi a. Kompleksitas Struktur Organisasi Jika lingkungan bertambah kompleks, maka organisasi juga harus menjadi lebih kompleks agar mampu menghadapinya. Setiap elemen dari lingkungan perlu dihadapi oleh suatu bagian khusus dari organisasi. Karena itu, organisasi yang terdapat pada lingkungan yangkompleks seharusnya memiliki lebih banyak bagian maupun jenis tugas. b. Peredam (buffers) Organisasi sebagai suatu inti teknis pelaksana produksi dikelilingi oleh sejumlah bagian peredam. Inti teknis merupakan bagian yang mengerjakan tugas utama organisasi, misalnya produksi pada sebuah perusahaan industri atau pendidikan pada sebuah perguruan tinggi. Inti teknis ini dikelilingi oleh sejumlah bagian peredam yang bertugas untuk meredam ketidakpastian lingkungan. Untuk setiap segmen lingkungan digunakan satu bagian peredam secara khusus. Bagian peredam ini berusaha membuat kondisi inti teknis menjadi seperti sebuah sistem tertutup agar bisa berfungsi dengan cara yang paling efisien. Bagian-bagian peredam ini misalnya adalah bagian penelitian dan pengembangan (Litbang), keuangan, pembelian, dan penjualan. Bagian pembelian dapat menjamin tersedianya bahan baku untuk proses produksi yang dilakukan oleh inti teknis. Jika bahan baku sulit didapat, maka bagian ini perlu menyediakan sejumlah persediaan yang dapat menjamin bahwa inti teknis tidak pernah kehabisan bahan baku untuk diproses. Bagian-bagian penjualan, promosi, dan pemasaran, merupakan peredam inti teknis dari sisi output. Bagian-bagian ini bertanggungjawab untuk menjaga agar inti teknis dapat berproduksi dengan produktivitas yang tetap tanpa terganggu oleh fluktuasi permintaan. Dengan perkataan lain, bagian-bagian non-produksi meredam ketidakpastian lingkungan maupun fluktuasi permintaan, sehinggga inti teknis bisa bekerja secara efisien. Ancaman, perubahan serta ketidakpastian seluruhnya diredam oleh bagian-bagian peredam ini. 2. Strategi Mengendalikan Lingkungan Struktur organisasi, bagian pembatas, peredam, diferensiasi dan perencanaan merupakan cara-cara yang dapat dipilih untuk menyesuaikan kondisi organisasi terhadap 2016 6 Komunikasi Organisasi Dr. Inge Hutagalung, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id tuntutan lingkungan. Karena itu, organisasi yang berada pada lingkungan dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi akan mempunyai struktur dan sistem manajemen yang berlainan dari organisasi yang beroperasi pada lingkungan dengan tingkat ketidakpastian yang berbeda. Dalam hubungannya dengan lingkungan, selain beradaptasi, organisasi juga bisa berusaha untuk menguasai ataupun mengendalikan lingkungannya. Usaha ini dilakukan untuk mendapatkan kemungkinan berhasil yang lebih besar bagi organisasi. Terdapat dua cara yang dapat ditempuh oleh organisasi untuk menguasai ataupun mengendalikan lingkungan, yaitu: pertama, mengusahakan terciptanya hubungan yang baik dengan elemen-elemen terpenting dari lingkungannya; kedua, berusaha mengendalikan ataupun membentuk lingkungan agar tidak berbahaya dan bisa menguntungkan bagi organisasi. 1. Mengusahakan terciptanya hubungan yang baik dengan elemen-elemen terpenting dari lingkungannya. Berbagai bentuk kegiatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: Integrasi melalui merger (penggabungan) Berusaha mengintegrasikan organisasi lain yang merupakan sumber ketidakpastian, menggabungkannya menjadi bagian dari organisasi. Integrasi merupakan cara penciptaan hubungan yang paling baik karena dapat menghilangkan ketergantungan organisasi terhadap elemen-elemen lingkungan. Jika pengadaan bahan baku merupakan hal yang sulit untuk dilakukan, maka organisasi bisa membeli perusahaan yang merupakan pemasok bahan baku. Jika terjadi kelangkaan bahan baku, maka leveransir ini dapat dipastikan akan mementingkan penyediaan bahan baku untuk perusahaan induknya. Kontrak atau Joint Ventures Kontrak dan joint ventures (usaha patungan) mengurangi ketidakpastian melalui ikatan yang bersifat formal dengan organisasi lain. Dalam sebuah perusahaan joint ventures, resiko maupun biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan dapat ditanggung bersama oleh beberapa organisasi yang melakukan joint ventures. Kontrak dapat menjamin tersedianya bahan baku untuk jangka panjang, dan juga menjamin bahwa output organisasi akan selalu diserap oleh konsumen, melalui perjanjian formal jangka panjang dengan leveransir bahan baku maupun konsumen. Dengan demikian, ketidakpastian yang harus dihadapi oleh organisasi akan berkurang besarnya. 2016 7 Komunikasi Organisasi Dr. Inge Hutagalung, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kooptasi (cooptation) Yang disebut kooptasi adalah usaha untuk mengadopsi seseorang yang dianggap penting dari lingkungan, untuk masuk menjadi anggota organisasi. Contoh yang sering terlihat dari kooptasi ini adalah banyaknya pejabat pemerintah yang duduk sebagai komisaris perusahaan swasta. Dengan kedudukan ini, para pejabat tersebut akan mempunyai perhatian terhadap keberhasilan organisasi, sehingga dapat diharapkan bahwa tindakan-tindakannya sebagai pejabat pemerintah tidak akan membahayakan ataupun merugikan organisasi. Interlocking Directorates pada dasarnya mirip dengan kooptasi. Seseorang yang mempunyai kedudukan penting pada beberapa organisasi lain diadopsi oleh suatu organisasi sehingga orang tersebut bisa menjadi saluran komunikasi antar organisasi. Seseorang bisa diadopsi oleh suatu organisasi karena ia mempunyai kedudukan penting pada organisasi lain yang merupakan saingan atau pun konsumen output organisasi. Pengangkatan Eksekutif Pengangkatan eksekutif merupakan salah satu cara untuk mengembangkan hubungan yang baik dengan lingkungan. Seseorang yang mempunyai kedudukan penting ataupun berpengaruh dalam lingkungan diadopsi oleh organisasi. Cara ini memberikan kesempatan untuk memperoleh hubungan yang baik dengan lingkungan tempat asal eksekutif tersebut. Industri penerbangan Amerika Serikat seringkali mengangkat pensiunan jenderal Angkatan Udara, untuk memudahkan terjalinnya hubungan baik dengan Angkatan Udara yang merupakan konsumen utama industri ini. Iklan dan Hubungan Masyarakat Cara tradisional untuk mengembangkan hubungan baik dengan lingkungan melalui iklan, yang tujuannya adalah untuk mempengaruhi selera ataupun pandangan konsumen. Hubungan masyarakat pada dasarnya serupa dengan pemasangan iklan, dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi pandangan masyarakat agar organisasi memiliki gambaran (image) di mata konsumen, leveransir, maupun pihak pemerintah. 2016 8 Komunikasi Organisasi Dr. Inge Hutagalung, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Berusaha mengendalikan ataupun membentuk lingkungan agar tidak berbahaya dan bisa menguntungkan bagi organisasi. Berbagai bentuk kegiatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: Mengubah bidang kegiatan Organisasi bisa mengubah bidang kegiatan untuk mendapatkan suasana lingkungan yang lebih baik. Organisasi bisa memilih segmen lingkungan yang persaingannya tidak terlalu berat, tidak ada pembatasan gerak karena peraturan pemerintah, persediaan bahan baku tercukupi, jumlah konsumen cukup besar dengan daya beli yang memadai, dan situasi khusus yang akan menghambat munculnya saingan. Kegiatan politik Melalui kegiatan politik, organisasi seringkali bisa mempengaruhi bentuk peraturanperaturan pemerintah, sehingga tidak berbahaya bagi organisasi. Organisasi melakukan hal ini melalui lobbying dengan pihak legislatif. Dalam bentuk lain, seringkali terlihat himpunan pengusaha yang sengaja mengikuti suatu aliran politik tertentu agar dapat memperoleh prioritas sebagai rekanan pemerintah. Asosisasi pengusaha sejenis Seringkali, usaha untuk mempengaruhi lingkungan terlalu berat apabila dilaksanakan oleh suatu organisasi. Karena itu, muncul asosiasi pengusaha sejenis yang merupakan persatuan dari beberapa organisasi yang bertujuan sama. Persatuan tersebut memungkinkan terkumpulnya kekuatan maupun sumber daya yang cukup besar untuk mempengaruhi lingkungan. 2016 9 Komunikasi Organisasi Dr. Inge Hutagalung, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Arni Muhammad. Arni. 2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Pace, Wayne., Faules, Don.F. 2005. Komunikasi Organisasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Robbins, Stephen. 2002. Perilaku Organisasi. Jilid 2. Jakarta: PT Prenhallindo 2016 10 Komunikasi Organisasi Dr. Inge Hutagalung, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id