Faktor-faktor penyebab gangguan pemberian ASI pada ibu di desa

advertisement
Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat di internet hanya di
http://kti-skripsi.com/
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada waktu lahir bayi mempunyai berat badan sekitar 3 kg dan panjang
badan 50 cm. Pada umur 5 – 6 bulan berat badan bayi sudah mencapai dua kali,
pada umur 12 bulan sudah 3 kali berat badan lahir, dan tahun-tahun berikutnya
kenaikan berat badan tidak begitu cepat lagi lebih kurang 2 kg tiap tahunnya
(Pudjiadi, 1997). Tetapi rata-rata pertambahan berat badan perbulan pada
kelompok bayi yang diberi ASI eksklusif lebih besar dari pada bayi yang tidak
diberi ASI eksklusif. Selain itu proporsi bayi yang mengalami gangguan
kesehatan berupa diare, panas, batuk dan pilek pada kelompok bayi yang tidak
diberi ASI eksklusif lebih besar dari pada bayi yang mendapat ASI eksklusif
(Depkes RI, 2004).
Pemberian ASI dirasakan sangat menurun di beberapa negara industri dan
menurun sangat cepat di negara-negara berkembang (G.J.Ebrahim, 1986). Buktibukti penurunan ibu dalam pemberian ASI di negara-negara maju misalnya di
Amerika pada awal abad ke-20 kira-kira 71% ibu yang memberi ASI dan
menurun menjadi 25%. Di Singapura pada tahun 1951 pada ibu dengan sosial
ekonomi sedang dan baik 48% bayi mendapat ASI sedangkan pada golongan
sosial ekonomi rendah 71%. Tetapi dalam waktu 1 tahun (1961) keadaan ini
menurun menjadi 8% ibu-ibu dengan sosial ekonomi sedang dan 42% ibu-ibu
dengan sosial ekonomi rendah (Soetjiningsih, 1997).
1
2
Di Indonesia menurut hasil Survei Demografi Dan Kesehatan Indonesia
tahun 1997 memperlihatkan hanya 52% ibu yang memberikan ASI kepada
bayinya. Dipastikan persentase tersebut jauh menurun bila dibandingkan dengan
kondisi sebelumnya, 15 tahun lalu sebuah penelitian terhadap 460 bayi rawat
gabung (rooming in) di RSCM memperlihatkan bahwa 71,1% ibu tidak memberi
ASI eksklusif kepada bayinya (sampai berumur 2 bulan) sedangkan 20,2%
diantaranya memberi ASI eksklusif (Pdpersi, 2004).
Di Lampung persentase jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif sudah
cukup tinggi yaitu 70,33% atau 2.190 bayi dari jumlah bayi keseluruhan 3.114
bayi bila dibandingkan dengan provinsi tetangga seperti Jakarta dan Bengkulu
yang masing-masing 64,49% atau 332 bayi dari jumlah bayi 5000 bayi dan
64,49% atau 74.905 bayi dari jumlah bayi 116.149 bayi.
Di Lampung Tengah persentase jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif
yaitu 96,56% atau 24,862 bayi dari jumlah bayi 25,746 bayi. Tetapi di Kecamatan
Seputih Agung sendiri persentase bayi yang mendapatkan ASI eksklusif masih
rendah yaitu 44,40% atau 448 bayi dari jumlah keseluruhan 1.007 bayi bila
dibandingkan dengan Gunung Sugih 52,77% dan Kota Gajah 46,01%
(Dinkes Lamteng, 2003).
Penyebab utama ibu-ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya dijelaskan pada tabel di bawah ini.
3
Tabel 1. Penyebab Utama Ibu Tidak Memberikan ASI
Penyebab
Dikota
Di Desa
Ibu Sakit
18,6%
46,7%
ASI tidak keluar
49,6%
40,0%
Ibu bekerja
19,5%
33,3%
Sumber : G.J. Ebrahim, 1986:111
Ada penyebab lain yang tidak kalah penting yang menyebabkan ibu tidak mau
memberi ASI eksklusif diantara adalah puting susu ibu yang lecet, ibu mengeluh
payudaranya terlalu penuh dan terasa sakit (bendungan ASI) serta mastitis,
sedangkan persentase yang lebih banyak adalah masalah puting susu lecet 57%.
(Soetjiningsih, 1997).
Berdasarkan data dan uraian dari latar belakang maka penulis ingin
mengetahui faktor-faktor penyebab gangguan pemberian ASI pada ibu di desa
Simpang Agung kecamatan Seputih Agung.
B. Rumusan Masalah
Dari data yang ada pada latar belakang di atas, maka penulis merumuskan
masalah dalam penelitian ini yaitu “Faktor-faktor apa yang menyebabkan
gangguan permberian ASI pada ibu di desa Simpang Agung Kecamatan Seputih
Agung?”.
4
C. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian sebagai
berikut :
1. Sifat penelitian
:
Deskriptif
2. Subyek penelitian
:
Ibu menyusui
3. Obyek penelitian
:
Faktor-faktor penyebab gangguan pemberian
ASI pada ibu
4. Lokasi
:
Di Desa Simpang Agung Kecamatan Seputih
Agung
5. Waktu penelitian
:
Tanggal 5 Mei - 11 Juni 2007
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang ada maka peneliti menetapkan tujuan umum
dan tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab gangguan pemberian ASI pada
ibu di desa Simpang Agung Kecamatan Seputih Agung.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui faktor ibu sakit sebagai penyebab gangguan pemberian ASI.
b. Diketahui faktor ibu bekerja sebagai penyebab gangguan pemberian ASI.
c. Diketahui faktor puting susu lecet sebagai penyebab gangguan
pemberian ASI.
5
d. Diketahui faktor bendungan ASI sebagai penyebab gangguan
pemberian ASI.
e. Diketahui faktor mastitis sebagai penyebab gangguan pemberian ASI.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini diharapkan memberikan :
1. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi mahasiswi kebidanan
khususnya mahasiswi Politeknik Kesehatan Tanjung Karang Prodi Kebidanan
Metro.
2. Bagi Desa Simpang Agung
Diharapkan bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan
terhadap peningkatan pemberian ASI di desa Simpang Agung Kecamatan Seputih
Agung Lampung Tengah.
3. Bagi Penulis
Penulis/peneliti dapat mengetahui dengan jelas tentang faktor penyebab
gangguan pemberian ASI pada ibu, sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan tentang ilmu kebidanan.
Download