Polisakarida - WordPress.com

advertisement
Polisakarida
Polisakarida (C6H10O5)n
Suatu senyawa yang setiap molekulnya terdiri dari puluhan,ratusan bahkan
ribuan monosakarida, BM besar/tinggi. Terdapat dialam sebagai polimer berasal
dari aldehid/keton yang mengalami polimerisasi. Satuan atau unit monosakarida
terikat melalui ikatan glikosida dan dapat dipecah jika dihidrolisis.
Berdasarkan jumlah dan jenis monosakarida penyusunnya dapat dibedakan :
1. Homopolisakarida : polisakarida yang tersusun dr satu jenis monosakarida
Misalnya : pati/amilum → pada tumbuhan
sellulosa→ dinding sel tumbuhan
glikogen →pada hewan
Dekstran → bakteri dan ragi.
2. Heteropolisakarida : polisakarida yang tersusun dari beberapa jenis
monosakarida.
Misalnya : inulin; agar ; pektin; dan kitin.
Polisakarida yang banyak dialam:
 Zat tepung/pati : tumbuh-tumbuhan (biji,buah dan umbi) yang terbentuk
melalui proses fotosintesis → bahan makanan → hewan/manusia.
 Sellulosa : bahan pembangun tumbuh-tumbuhan, terdapat pada akar,
batang dan daun → kayu, kapas dan kertas.
 Kitin : pada kulit serangga
 Glikogen : pada hewan, rantai polisakarida bercabang yang terikat melalui
ikatan α- 1,4 dengan ikatan percabangan pada ikatan α- 1,6; sifat
percabangan membuat glikogen lebih mudah diakses oleh enzim
glikogenfosforilase dalam proses degradasi glikogen, karena enz. Ini
mendegradasi molekul glikogen melalui pelepasan secara berurutan residu
glukosa dari ujung non pereduksi.
Tepung/Pati/Amilum/Starch : (C6H10O5 )n
- Sumber KH terpenting dalam makanan
- Terdapat dalam tanaman (buah, biji,umbi)
- Terjadi dalam bentuk butiran (granula yang bentuk dan besarnya
beragam) (beras ≠ jagung ≠ kentang
Sifat
Homopolisakarida, sukar larut dalam air dingin, bila dihidroisis dengan HCl/enzim
diastase akan membentuk dekstrin →maltosa → glukosa. Tersusun dari 2
komponen yaitu amilosa dan amilopektin.
Perbedaan
No.
Amilosa
Amilopektin
1.
Mudah larut dalam air (20%)
Sukar larut dalam air
2. Polimer α-D glukosa dengan
rantai lurus
Polimer α-D –glukosa dengan
rantai cabang setiap 20-25
unit.
3.
Hanya mengandung ikatan 1-4
–α glukosida
Selain ikatan 1-4-α glukosida
juga 1-6-α glukosida.
4.
Dengan larutan I2 memberikan
warna biru tua
Dengan larutan I2
memberikan warna violet
kemerahan
5.
N = 1000 – 4000 unit glukosa
BM = 150.000- 600.000
N = 3000-6000 unit glukosa
BM= 50.000 – 1.000.000
Persamaan
1. Rumus molekul sama = (C6H10O5)n
2. Hidrolisis dengan enz.amilase → maltosa→ D-glukosa
3. Tidak dapat mereduksi pereaksi fehling/Benedict/tollen
4. Memiliki BM yang besar.
Manfaat
 Dalam sehari-hari sebagai bahan makanan : roti
 Hasil hidrolisis → dekstrin, dicampur maltose → susu kental
 Bahan perekat : Lim
 Bahan pelapis kertas tulis
 Ditambahkan pada serabut kapas sebelum ditenun jadi kain.
Zat Tepung/Pati/Amilum
Pati = tepung = amilum terdiri dari 20% bagian yang larut dalam air (amilosa) dan
80 % bagian tidak larut dalam air (amilopektin). Tepung dalam tumbuh-tumbuhan
berbentuk butiran yang besarnya dan bentuknya karakteristik (sesuai dengan
tanaman asalnya)) misalnya :
Tepung beras = seperti pecahan kaca
Tepung kentang = seperti garis yang melingkar
Tepung jagung = seperti gabungan 2 lingkaran
Tepung bila dilarutkan dalam air akan membentuk GEL.
Amilopektin bila dimetilkan kemudian dihidrolisis maka menghasilkan :
- 2,3,6 – trimetil glukosa sebanyak 90 %
- 2,3,4,6 tetrametil glukosa sebanyak 5%
- 2,3 dimetil glukosa sebanyak 5%
Amilopektin merupakan suatu rantai yang bercabang, masing-masing cabang
terdiri dari 20 unit glukosa, ikatan pada amilopektin terjadi pada nomor atom C1C4 dan C1- C6. Sedangkan amilum merupakan campuran amilosa tidak bercabang
(monomer glukosa terikat melalui ikatan C1-C4) dengan amilopektin yang
bercabang).
Struktur :
CH2OH
CH2OH
O
H
H
OH
H
H
OH
H
O
OH
CH2OH
H
H
H
O
OH
H
H
H
OH
OH
H
OH
H
H
1
O
6CH OH
2
5
O
H
H
H
1
O
3
OH
H
4
3
H
OH
H
4 OH
O
6 CH2
5
H
OH
H
O
H
OH
H
H
OH
CH2OH
H
H
O
amylopectin
H
H
OH
CH2OH
O
H
OH
O
H
CH2OH
O
H
H
1
H
O
H
4 OH
2
OH
H
H 1
O
H
O
H
OH
H
H
OH
H
H
CH2OH
H
O
H
OH
H
O
O
H
OH
OH
CH2OH
O
H
OH
H
H
H
CH2OH
H
CH2OH
O
H
H
O
H
OH
H
H
OH
O
H
OH
2
OH
H
OH
H
OH
amylose
SELLULOSA
- Penyusun utama dinding sel tumbuh-tumbuhan (kayu) = 75%, lignin =
25 %
- Dialam sellulosa terdapat pada kayu, kapas, dan jerami, terdiri dari
1500-5000 unit glukosa BM = 200.000- 1.000.000
- Tersusun oleh molekul glukosa melalui ikaan 1-4-β glukosida.
- Tidak dapat dicerna oleh manusia dan hewan kerena tidak memiliki enz.
yang dapat memecah ikatan β-glukosida
- Pada hewan memamah biak terdapat bakteri dan mikroorganisme yang
mengeluarkan enz. β-glikosidase seperti sapi,domba dan kuda.
- Merupakan enz. hewan tetapi dihasilkan oleh bakteri /fungi/protozoa
- Bila dihidrolisis sempurna menghasilkan glukosa, bila tidak dihidrolisis
sempurna akan menghasilkan selobiosa
- Tidak dapat larut dalam pelarut biasa, larut dalam pelarut schweitzen
yaitu larutan (Cu (OH)2) di dalam amoniak
- Manusia dan hewan pemakan daging tidak dapat mencerna selulosa,
sedangkan hewan pemakan rumput dapat mencerna sellulosa karena di
dalam ususnya terdapat mikrooganisme yang dapat mengubah atau
menguraikan sellulosa.
- Berupa padatan tak berwarna, larut dalam pelrut organic (Cu (NH3)2 dan
Zn Cl2; tidak dapat mereduksi pereaksi benedict.
CH2OH
O
H
H
OH
H
OH
H
1
O
6CH OH
2
5
O
H
4 OH
H
H
OH
3
H
H
2
OH
1
O
CH2OH
CH2OH
CH2OH
H
O
H
OH
H
H
OH
H
O
O
H
OH
H
H
OH
O
O
H
OH
H
H
OH
OH
H
H
H
H
H
cellulose
Perbedaan
No.
Zat tepung/pati
Sellulosa
1.
Tersedia sebagai bahan makanan Tersedia sebagai bahan
baik tumbhan, hewan dan
pembangun, penguat batang
manusia
dan akar tumbuhan.
2.
Hasil hidrolisis berupa maltose → Hasil hidrolisis berupa
glukosa
sellobiosa →β-glukosa
3.
Mengandung ik 1-4-α glukosida,
dapat dihidrolisis oleh enz.
diastase/enz. maltase
Mengandung ikatan 1-4-β,
dapat dihidrolisis oleh enz.
emulsion/enz. β-glukosidase
4.
Polimer D-glukosida membentuk
rantai bercabang-cabang.
Polimer D-glukosa
membentuk rantai yang
lurus.
5.
Mudah dicerna oleh enzim
pencernaan
Sangat sukar dicerna
6.
Dalam jaringan berupa zat amorf
Dalam jaringan tumbuhan
berupa serat memanjang.
7.
Dengan larutan I2 → warna biru
Dalam Larutan I2→ tidak
menghasilkan warna.
Glikogen :
- Terdapat dalam sel-sel ragi dan jamur
- Struktur molekul glikogen mirip dengan amilopektin, hanya cabanyna
lebih banyak, setiap cabang tersusun dari 10-12 unit monosakarida,
tersusun dari 30.000 unit glukosa, BM = 1.000.000- 5.000.000
- Terdapat dalam jaringa hati dan otot, di dalam hati glikogen membentuk
kelompok-kelompok yang tersusun seperti granula.
- Tidak dapat mereduksi pereaksi Tollen/fehlling dan benedict.
- Jika direaksikan dengan I2 terbentuk warna violet kemerahan seperti
amilopektin.
- Bila dihidrolisis dengan asam encer membentuk maltosa→ D-glukosa.
CH2OH
CH2OH
O
H
H
OH
H
H
OH
H
O
OH
CH2OH
H
H
OH
H
H
OH
H
H
OH
CH2OH
O
H
OH
O
H
H
H
O
OH
O
H
OH
H
H
H
H
O
OH
4
glycogen
H
1
O
6 CH2
5
H
OH
3
H
CH2OH
O
H
H
H
1
O
2
OH
CH2OH
O
H
4 OH
H
H
H
H
O
OH
O
H
OH
H
H
OH
H
OH
HETEROPOLISAKARIDA
INULIN
- Merupakan senyawa seperti tepung
- Terdapat pada beberapa tumbuhan : umbi dahlia
- Bila dihidrolisis dengan asam → D-fruktosa
- Terdiri dari 30-35 unit D-fruktosa BM = 5000
- Berupa serbuk tak berwarna, tidak mereduksi pereaksi benedict
- Tidak memberi warna dengan larutan I2
AGAR
 Dihasilkan dari ekstraksi rumput laut menggunakan air panas
 Banyak digunakan untuk membuat kultur mikroorganisme
 Dihidrolisis dengan asam → D-galaktosa
 Merupakan polimer D-galaktosa dihubungkan dengan ikatan β-galaktosida
 Dapat dilarutkan dengan air panas, dapat diendapkan dengan larutan
etanol berair yang panas
 50 -100 unit monosakarida.
PEKTIN
@ Merupakan polisakarida yang banyak terkandung dalam kulit buah-buahan
@Dapat membentuk gel dengan gula atau asam organic
@ Bila dihidrolisis → asam galakturonat
@ Terdiri dari 100 – 5000 unit monosakarida : α-D- galaktosa dalam ikatan 1,4-αgalaktosida.
@ Struktur :
KITIN ?????
Perbedaan
Pati
Unit
BM
F/B/T
I2
Ikatan
10004000
150.000600.000
Tidak
Amilosa=biru tua, 1,4 -α
amilopektin=violet
Sellulosa 15005000
250.000- tidak
1.000.000
Tidak berwarna
1,4-β
Glikogen 30.000
1-5 juta
Tidak
Warna violet
1,4-β
Inulin
30-33
5000
Tidak
Tidak berwarna
-
Agar
50-100
-
Tidak
Tidak berwarna
β-galaktosa
Pektin
5000
-
tidak
Tidak berwarna
1,4-α
TEST KUALITATAF KH
1. Tes Molisch
- Uji umum untuk semua KH
- Berdasarkan pada pentose atau heksosa didehidrasi oleh H2SO4
membentuk furfural atau hidroksi metal furfural.
- Mula-mula oligo/poli → heksosa→ furfural
Furfural berkondensasi dengan α-naftol → senyawa komplek
Cara :
- 2 mg senyawa KH dalam 5 ml aguades
- Tambahkan 2 tetes larutan α-naftol dalam methanol 5 %
- Tambahkan asam sulfat pelan-pelan melalui dindig tabung akan
membentuk lapisan bawah → warna violet pada perbatasan → test
positif .
2. Test Anthron
- Test umum untuk KH, prinsipnya sama dengan test molisch hanya
furfural berkondensasi dengan anthron membentuk 10-keto-9-10
dihidroantrasena → warna biru kehijauan.
Cara :
- 2 mg KH dalam 5 ml aquades
- Tambahkan 2 ml P. Anthron (0,2 %) dalam asam sulfat.
- Aduk amati perubahan warna → warna biru kehijauan → test positif
3. Test Bial
- Membedakan antara pentose dengan heksosa
- Pentosa berdasarkan atas reaksi pentose dengan HI → furfural,
berkondensasi dengan orsinol.
- 1,5 gr arsinol dalam 5 ml HCl dan 20 tetes FeCl3 10 % → mendidih →
warna biru kehijauan → test positif
4. Test Barfoed
- Digunakan untuk membedakan mono dan disakarida
- Berdasarkan atas kenyataan bahwa monosakarida lebih cepat dioksidasi
dari pada disakarida.
- Monosakarida dioksidasi test barfoed → endapan kuning orange/
orange merah dalam waktu 2 menit.
Cara :
2 ml barfoed ditambahkan 2 mg KH/ 5 ml aquades, didihkan 3 menit →
amati pembentukan warna.
5. Test Seliwanoff
- Untuk membedakan ketoheksosa dengan aldoheksosa
- Berdasarkan HCl panas menghidratasi ketoheksosa → metal furfural
lebih cepat dari pada aldoheksosa →berkondensasi dengan resorsinol→
warna kompleks.
6. Test Tollen
- Pereaksi Tollen bersifat sebagai oksidator yang lemah terhadap gugus
aldehid bebas dari suatu KH
- Digunakan untuk membedakan gula reduksi dengan gula non reduksi
- Hasil reduksinya ditunjukkan dengan terbentuknya endapan berwarna
cermin perak pada dinding tabung / warna ke abu-abuan
- P.Tollen : dengan melarutkan 35 gr AgNO3 dalam 1 Liter aquades,
tambahkan 80 gr NaOH pelan-pelan sampai larut agar terbentuk Ag
(NH3)2NO3 maka larutan dijenuhi dengan NH4OH 15%.
***************** UJIAN TENGAH SEMESTER *****************
Download