FRIEDRICH WILHELM NIETZSCHE (1844-1900) Oktaviana – 2014.71.118 Biografi Nietzsche Lahir pada 15 Oktober 1844 di Rocken, dari Pendeta LutheranCarl Ludwig Nietzsche (1813-1849) dan Franziska-Oehler (1826-1897) Pada tahun 1854 Ia masuk Gymnasium di kota Naumburg dan 4 tahun kemudian belajar di sebuah sekolah asrama Lutheran di kota Pforta karena permintaan dari ibunya. Tahun 1864 meneruskan studinya di Universitas Bonn dan mempelajari Filologi (ahli bahasa) pada tahun 1865. Nietzsche mengalami gangguan mental dan menderita 2 stroke serta tertular penumonia, lalu meninggal dunia pada 25 Agustus 1900 Karya-karya Nietzsche "Kalian belum mencari diri kalian sendiri: lalu kalian menemukan diriku. Demikianlah yang terjadi pada semua orang yang percaya; karena itulah kepercayaan dan iman begitu kecil artinya." Keradikalan dalam berpikir Nietzsche terinspirasi dari 2 filsuf lainnya, yaitu : Arthur Schopenhauer dan Wagner Pengaruh gagasan Schopenhauer Nietzsche memperoleh pengalaman intelektual setelah membaca buku karangan Schopenhauer (mengenai kehendak dan gagasan) : The World as Will and Idea Pemikiran Nietzsche Tuhan telah mati – Buku The Gay Science “Tuhan telah mati dan kita lah para pembunuhnya”, pada tahapan ini ia mulai menegaskan eksistensi dan intervensi Tuhan dengan segala macam nilai/standard moral dalam sirkuit. Menurut Nietzsche, Tuhan seperti mimpi Ia menganggap Tuhan hanya proyeksi dari keterbatasan manusia yang merindukan sebuah kekuatan yang tidak terbatas Pemikiran Nietzsche Makna Kematian Tuhan Nietzsche mengajukan konsep kelahiran Tuhan baru (universal) Demikianlah arti kematian Tuhan yang pertama Yang kedua, kesadaran Yahudi menginginkan Tuhan yang lebih universal. Arti ketiga dari kematian Tuhan Nietzsche mengartikan lain teologi St. Paulus, ia menyebut kita semua sebagai pembunuh Tuhan dengan semua kedosaan kita. Pemikiran Nietzsche Ubermensch dan Moralitas Tuan-Budak Moral dasar : a. Moral Budak (Herdenmoral) Bersimpati, lemah lembut, rendah hati b. Moral Tuan (Herrenmoral) Unggul, kuat, jenius Tujuan : agar manusia paham akan sebuah kemanusiaan yang mampu melampaui manusia pada zamannya Pemikiran Nietzsche Ada 3 komponen dasar Ubermensch, yaitu a. Keberanian : menghadapi kehidupan baik dalam kebahagiaan maupun penderitaan b. Kecerdasan : kehendak untuk berkuasa c. Kebanggaan : berdasar pada mentalitas tuan yang pada dasarnya memandang bahwa dirinya baik dan berharga, memiliki kemuliaan, keunggulan, kekuatan bahkan kejeniusan Pemikiran Nietzsche The Will to Power Kehendak berkuasa merupakan pengembangan dari pemikiran Schopenhauer Kehendak sepenuhnya adalah soal tindakan Menurut Nietzsche, kehendak adalah soal kekuasaan Kehendak untuk berkuasa menghargai kecenderungan Dionysian pada budaya Yunani yang bercirikan menerima hidup ini apa adanya, tak ada persoalan tentang kehendak bebas, kecuali soal kehendak lebih kuat atau lebih lemah. “Selamat tinggal, dan aku akan kembali lagi setelah kau tak percaya padaku.” “Sekarang aku pergi sendiri hai penganut-penganutku. Kalian pun pergilah sekarang, sendiri. Demikianlah kehendakku, Jauhilah aku dan lawanlah Zarathustra.” “Aku bukan seorang manusia, melainkan sebuah dinamit. Membuat orang lain gelisah adalah tugasku.”