Friedrich Wilhelm Nietzsche lahir di Rocken, wilayah Sachsen pada tanggal 15 Oktober 1844. Pada bulan Januari 1889, Nietzsche menjadi gila. Dia banyak mengaku sebagai orangorang terkenal dari Ferdinand De Lesseps, arsitek terusan Suez, sampai bahkan mengaku sebagai “yang tersalib”. Dia meninggal dunia di dalam kesepiannya di Weimar pada tanggal 25 Agustus 1900 karena Pneumonia. Riwayat HIdup Nietzsche adalah seorang filsuf penting, karena dialah yang pertama kali menyadari apa sesungguhnya arti ‘modern’ bagi masyarakat Eropa Barat. Filsafat Nietzsche menunjukan corak pemikiran filsuf pra-Socrates dan juga kritik terhadap kristianitas. Latar Belakang Pemikiran “Nietzsche” ‘‘Tuhan Sudah Mati’’ Nietzsche ingin mengatakan bahwa keberadaan Tuhan tergantung pada sintetis. Tuhan menjadi argumen yang dapat dipertanggungjawabkan hanya terkait dengan waktu, menjadi, sejarah, dan manusia. Oleh sebab itulah, Nietzsche memberikan konsep kematian di dalam argumennya tentang Tuhan. Pemikiran Nietzsche “Tuhan Sudah Mati” 1. Dengan kematian Tuhan, Nietzsche kemudian mengajukan konsep kelahiran Tuhan baru. 2. Kesadaran Yahudi menginginkan Tuhan yang lebih universal. 3. Teologi Paulus yang banyak dijadikan dasar ajaran kristiani adalah pemalsuan besar-besaran. Pemikiran Nietzsche “Ubermensch dan Moralitas Tuan-Budak” Konsep “Ubermensch” di kemukakan Nietzsche melalui Zarathustra. Konsep Ubermensch Nietsche yaitu ‘the last man’ atau manusia terakhir. Manusia unggul adalah upaya untuk mencapai terusmenerus keunggulan manusia. Bagi Nietszche Ubermensch dimaksudkan untuk membebaskan dan meningkatkan mutu hidup, bukan menginjak orang demi tujuan yang picik. Pemikiran Nietzsche “Kehendak Untuk Berkuasa” Nietzsche menyebut hasrat kekuasaan yang salah sebagai “setan kekuasaan” atau “ hasrat fanatis akan kekuasaan.” Pengertian yang ditekankan Nietzsche dari kehendak berkuasa adalah lebih merupakan suatu kualitas kehendak. Hal itu adalah suatu kedalaman eksistensial demi mentransendenkan diri sendiri. Manusia harus berusaha habis-habisan mencapai tujuannya.Dan itu tidak menggunakan insting tetapi dengan penguasaan diri yang penuh. Pemikiran Nietzsche Tuhan yang “dibunuh” Nietzsche lebih mirip Tuhan psikologi. Dia sama sekali tidak menyentuh eksistensi Tuhan. Dia hanya melihat Tuhan dari konsep manusia tanpa mampu menerobos batas transendensi Tuhan. Hal ini dapat dimengerti karena Nietzsche telah melanggar batas disiplin ilmunya. Dia tidak membedakan antara Tuhan psikologis dengan Tuhan yang filosofis. Ubermensch yang diungkapkan oleh Nietzsche tampak sebagai sesuatu yang utopis belaka karena dia sendiri mengakui belum ada manusia yang bisa dianggap sebagai Ubermensch. KRITIK terhadap NIETZSCHE TERIMA KASIH