SEDIKIT BUKTI SEDERHANA LAZIR LUFIAS KATA PENGANTAR Puji syukur kepada gusti Allah SWT yang telah memberikan akal dan ilmu pengetahuan kepada kita semua, sehingga kita dapat berfikir dan belajar sampai saat ini. Solawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada kanjeng nabi Muhammad SAW yang telah mengajarkan ilmu pengetahuan kepada kita, sehingga kita dapat mengetahui banyak hal. Dan tak lupa rasa terima kasih kepada semua keluarga, saudara, guru-guru, temanteman yang telah mendoakan dan mendukung saya, terima kasih kepada mas Darmajid dan pak Tatag yang mengajari dasar pembuktian, pak Abadi yang melarang membuat jawaban seperti coretan, bu Amin yang mengajak berfikir diluar kebiasaan, dan juga kepada majlis-majlis ilmu yang membuka pengetahuan saya, khususnya ASSYIDDIQ ISLAMIYAH, MATH CLUB, ponpes ATTOHIRIYAH dan NGALAH, AREK MENDALAN dll, tak lupa rasa terima kasih kepada Fitra sekeluarga yang telah meminjamkan komputer untuk mengetik tulisan ini. Tulisan ini ditujukan kepada pelajar Matematika sebagai dasar pembuktian untuk mempelajari Matematika. Pembuktian mempunyai peranan sangat penting dalam Matematika dan kehidupan yaitu sebagai dasar, metode mencari kebenaran, dan berargumen dalam Matematika dan kehidupan. Jika kita sudah terbiasa dengan pembuktian maka alur pemikiran dalam pembuktian dapat digunakan untuk memcari solusi masalah kehidupan. Tetapi dalam tulisan ini hanya membahas sedikit tentang pembuktian dalam Matematika. Saya sangat sadar sesadar-sadarnya bahwa tulisan ini sangat jauh dari kata bagus apalagi sempurna, maka dari itu saya mengharap saran dari pembaca, saran dapat dikirim melalui SMS ke no. saya +6285852220561 (kalau saya belum ganti). Tulisan ini juga bebas diperbanyak, diedit, dan disebarluaskan karena ilmu pengetahuan bukan untuk diperjual belikan tetapi untuk dishare. Akhirnya saya mengucapkan selamat mempelajari pembuktian dan semoga tulisan sederhana ini dapat bermanfaat. Salam saya, Lazir Lufias i DAFTAR ISI 1. BERFIKIR UMUM ...................................................................................................... 1 2. BUKTI LANGSUNG ................................................................................................... 2 3. BUKTI TAK LANGSUNG .......................................................................................... 3 4. MEMBUKTIKAN KALIMAT IMPLIKATIF ............................................................. 4 5. MEMBUKTIKAN KALIMAT BIIMPLIKATIF ......................................................... 5 6. INDUKSI MATEMATIKA .......................................................................................... 7 7. PIGEON HOLE PRINCIPLE ...................................................................................... 9 8. COUNTER EXAMPLE ............................................................................................. 11 9. LATIHAN ................................................................................................................... 13 10. DILUAR PEMBUKTIAN ........................................................................................ 15 11. SEDIKIT CERITA.................................................................................................... 17 ii 1. BERFIKIR UMUM Berfikir umum sangat diperlukan dalam pembuktian karena pembuktian bertujuan untuk mengetahui kebenaran suatu kalimat, pernyataan atau teorema secara umum. Berfikir khusus atau memberi contoh merupakan hal yang harus dihindari dalam pembuktian karena pernyataan yang ingin dibuktikan belum tentu benar untuk contoh yang lain. Tetapi banyak pelajar Matematika yang masih berfikir secara khusus. Untuk memperjelas gambaran, akan diberikan sebuah contoh, yaitu buktikan bahwa “jumlah dua bilangan ganjil adalah genap”, banyak pelajar Matematika yang membuktikan kalimat tersebut secara khusus seperti memberi contoh berikut 1+1=2, 1+3=4, 3+3=6, jadi ganjil+ganjil=genap, terbukti kan?. Metode tersebut belum cukup untuk membuktikan ganjil+ganjil=genap karena belum menunjukkan kebenarannya untuk semua bilangan ganjil atau bilangan ganjil secara umum. Berikut adalah bukti yang benar atau secara umum, perhatikan bahwa bilangan ganjil berbetuk 2k+1 dan bilangan genap berbentuk 2k, untuk k bilangan bulat, selanjutnya ganjil+ganjil=(2k1+1)+(2k2+1)=2(k1+k2+1) karena k1,k2,1 bilangan bulat, maka k1+k2+1 juga bilangan bulat, sehingga dapat ditulis k1+k2+1=k3, dengan k3 bilangan bulat, selanjutnya ganjil+ganjil = (2k1+1)+(2k2+1) =2(k1+k2+1)=2k3=genap, dengan demikian bukti telah selesai. Jadi coba bayangkan keumuman suatu kasus dan jangan memakai contoh untuk membuktikan kebenaran suatu pernyataan. Sering kali sangat sulit untuk mencari keumuman suatu kasus atau suatu ide pembuktian, untuk itu kita harus sering-sering untuk mencoba membuktikan pernyataan-pernyatan yang mudah dan telah kita ketahui sebelumnya. Pembuktian juga memerlukan cara atau metode pembuktian yang valid, dalam bab-bab selanjutnya akan diberikan beberapa metode pembuktian yang valid dan sering digunakan. Tetapi mengerti metode pembuktian saja belum cukup untuk membuktikan banyak pernyataan karena membuktikan suatu pernyataan tidak bisa langsung terbukti dalam waktu singkat, maka dari itu pelajar Matematika diharapkan untuk terus mencoba dengan tekun, teliti, dan sabar untuk mempelajari pembuktian. Ada kalanya kita membagi memjadi beberapa kasus tanpa mengurangi keumuman, contohnya untuk membuktikan keganjilan atau kegenapan seperti ' jumlah dua bilangan yang berjenis (ganjil atau genap) sama selalu genap '. Kita telah membuktikan untuk kasus ganjil, sedangkan untuk kasus genap diserahkan kepada pembaca. 1 2. BUKTI LANGSUNG Metode pembuktian dibagi menjadi dua, yaitu bukti langsung dan tak langsung. Dalam bab ini hanya akan dibahas tentang bukti langsung dan untuk bukti tak langsung pada bab 3. Sebenarnya telah ada bukti langsung sejak SD, seperti “jumlah sudut-sudut suatu segitiga adalah 1800”, “jumlah dua bilangan ganjil adalah genap”, tetapi banyak yang kurang memperhatikan. Inti dari bukti langsung adalah membawa dari ruas kiri ke ruas kanan dari suatu persamaan atau sebaliknya, pilihlah yang lebih mudah. Pada kelas 10 SMA bukti langsung lebih diperhatikan untuk bab Trigonometri. Untuk mempelajari bukti langsung ini diharapkan pembaca mencoba soal-soal pembuktian Trigonometri SMA. Akan diberikan beberapa contoh, yaitu: 1. “Buktikan bahwa sin2Φ + cos2Φ=1”. Bukti sebagai berikut: π¦ π₯ ingat bahwa sin Φ= 2 2 dan cos Φ= 2 2, akan dibuktikan dengan ruas kiri √π₯ +π¦ √π₯ +π¦ dibawah ke ruas kanan. Perhatikan bahwa sin2Φ + cos2Φ = ( π¦ √π₯ 2 +π¦ )2 + ( 2 π¦2 π₯ √π₯ 2 +π¦ π₯2 π₯ 2 +π¦ 2 )2 = π₯ 2 +π¦ 2 + π₯ 2 +π¦ 2 = π₯ 2 +π¦ 2 = 1, dengan 2 demikian bukti telah selesai. Untuk menyatakan bahwa bukti telah selesai umumnya orang-orang menggunakan kata [terbukti], [Q.E.D.],atauβ« Ω±β¬, silahkan memilih sesuai selera. 2. Ada suatu permainan sulap Matematika yang menggunakan cara : abcde+n.99999=nabcde-n, dengan a,b,c,d,e digit-digit suatu bilangan dan n bilangan asli kurang dari 10. Sekarang akan dibuktikan kebenaran cara tesebut. Bukti sbb: Perhatikan bahwa 99999=100000-1 jika dikalikan dengan n didapat n.(100000-1)=n00000-n jika ditambah abcde didapat abcde+n00000-n= nabcde-n atau dapat ditulis panjang abcde+n.99999=abcde+n.(100000-1)= abcde+n00000-n=nabcde-n β«Ω±β¬ 2 3. BUKTI TAK LANGSUNG Banyak pernyataan yang terlalu sulit untuk dibuktikan secara langsung, untuk itu digunakan bukti tak lansung. Bukti tak langsung membuktikan kesalahan negasi dari pernyataan yang ingin dibuktikan, akibatnya pernyataan yang ingin dibuktikan benar. Logikanya seperti ini, kita akan membuktikan kebenaran pernyataan p, sama halnya dengan membuktikan kesalahan pernyataan ~p, karena jika ~p salah, maka p benar. Umumnya pembuktian tak langsung mengandaikan negasi dari pernyataan yang ingin dibuktikan benar (andaikan ~p benar), selanjutnya digunakan definisi, teorema, atau aksioma untuk menemukan kontradiksi dengan definisi, teorema, atau aksioma yang lain, akibatnya pengandaian salah (~p salah). Untuk menyatakan bukti tak langsung telah selesai orang-orang biasanya menulis Reducio ad Absurdum atau tanda β«Ω±β¬, Silahkan pilih sesuai selera. Untuk memperjelas gambaran akn diberikan beberapa contoh, yaitu: 1 1. Buktikan bahwa 0tak terdefinisi di bilangan real !. Bukti sbb: jika dibuktikan secara langsung akan terlalu sulit, untuk itu digunakan bukti tak 1 1 langsung. Andaikan 0terdefinisi di bilangan real, maka dapat ditulis 0 = π, π ∈ β, selanjutnya kita dapat megalikan kedua ruas dengan 0 untuk mendapat 1 = π. 0, sedangkan tidak ada bilangan real yang dikalikan dengan 0 menghasilkan 1 [kontradiksi 1 dengan sistem bilangan real itu sendiri]. Jadi telah terbukti bahwa 0tak terdefinisi di bilangan real β«Ω±β¬ 2. Buktikan bahwa 2011 adalah bilangan prima dengan bukti tak langsung !. Bukti sbb: Karena soal mengharuskan kita untuk menggunakan bukti tak langsung, maka kita tidak bisa membuktikannya secara langsung. Andaikan 2011 komposit (bukan prima), maka berdasarkan teorema '∀π > 2ππππππ ππ‘ ⇒ ∃πππππππ ππππππππ β£ π, π ≤ √π'. Perhatikan bahwa √2011 ≈ 44.84417465, tetapi setelah dicek tidak ada bilangan prima kurang dari 44 yang membagi 2011 [kontradiksi dengan teorema itu sendiri] β«Ω±β¬. 3 Pada bab-bab selanjutnya akan diberikan metode membuktikan pernyataan yang berbentuk implikatif dan biimplikatif, karena banyak teorema yang berbentuk implikatif dan biimplikatif. 4. MEMBUKTIKAN KALIMAT IMPLIKATIF Kalimat atau pernyataan implikatif adalah pernyataan majemuk yang berbentuk jika p maka q (π ⇒ π). Perhatikan bahwa pernyataan implikatif bernilai benar selain p benar dan q salah, sehingga untuk membuktikannya cukup dengan menunjukkan kebenaran q. Tetapi pada kenyataannya banyak yang tidak dapat dibuktikan semudah itu karena pernyataan p dan q saling terkait, untuk itu dibuktikan dengan cara menggap benar pernyataan p atau kita hanya mengetahui pernyataan p, selanjutnya dengan bekal beberapa aksioma, definisi, dan teorema yang telah dibuktikan sebelumnya pengetahuan tentang pernyataan p dibawah untuk membuktikan kebenaran pernyataan q. Membuktikan pernyataan implikatif dapat secara langsung maupun tak langsung, terganting ide pembuktian kita. Berikut adalah beberapa contoh pembuktian pernyataan implikatif. 1. Buktikan jika dua bilangan bulat berurutan dikalikan maka hasilnya selalu genap !. Bukti sbb: Perhatikan bahwa jika diambil sebarang bilangan ganjil, pasti bilangan yang berurutan dengannya genap, dan sebaliknya jika diambil sebarang bilanagn genap, pasti bilangan yang berurutan dengannya ganjil. Sebelumnya telah dinyatakan bahwa bilangan ganjil berbentuk 2k+1 dan bilangan genap berbentuk 2k, selanjutmya tanpa mengurangi keumuman ambil dua bilangan berurutan sebarang yaitu 2k dan 2k+1, jika dikalikan didapat 2k.(2k+1) karena k bilangan bulat, maka k.(k+1) juga bilangan bulat, sehingga dapat ditulis j=k.(k+1), kemudian 2k.(k+1)=2.j terlihat bahwa 2j genap β«Ω±β¬ 2. Buktikan π, π ∈ β, π β£ π ⇒ π ≤ π! . Bukti sbb: Telah diketahui a dan b bilangan asli dan a|b, selanjutnya akan dibuktikan secara tak langsung. Andaikan a>b (negasi dari π ≤ π), karena a|b maka b=a.k untuk bilangan 1 1 bulat k. Karena a>0 dan b>0 maka k>0 dan π > π ⇒ π > π. π ⇒ π . π > π . π. π ⇒ 1 > π [kontradiksi dengan k bilangan bulat dan k>0] β«Ω±β¬ 4 Tetapi banyak pernyataan implikatif yang terlalu sulit jika dibuktikan seperti itu, akan lebih mudah untuk membuktikan bentuk kontra posisinya karena pernyataan implikatif selalu bernilai kebenaran yang sama dengan kontraposisinya dengan kata lain ekivalen (π ⇒ π ≡ β¦π ⇒ β¦π). contohnya adalah : Buktikan jika kuadrat suatu bilangan bulat genap maka bilangan itu juga genap. Bukti sbb: Jika dibuktikan secara langsung seperti contoh sebelumnya akan terlalu sulit, maka akan dibuktikan bentuk kontraposisinya yaitu ' jika bilangan ganjil dikuadratkan maka hasilnya juga ganjil '. Perhatikan bahwa bilangan ganjil berbentuk 2k+1, jika dikuadratkan didapat (2k + 1)2 = 4k 2 + 4k + 1tidak habis dibagi 2, maka (2k + 1)2 = 4k 2 + 4k + 1juga ganjil β«Ω±β¬. Pada bab selnjutnya akan diberikan cara membuktikan pernyataan biimplikatif. 5. MEMBUKTIKAN KALIMAT BIIMPLIKATIF Kalimat atau pernyataam biimplikatif adalah pernyataan majemuk yang berbentuk p jika dan hanya jika q (selanjutnya disingkat p jhj q) yang ekivalen dengan dua pernyataan implikatif bolak-balik (π ⇔ π ≡ π ⇒ π ∧ π ⇐ π). Untuk membuktikan pernyataan biimplikatif haruslah dibuktikan kedua pernyataan implikatif yang ekivalen, memebuktikan pernyataan implikatif telah diberikan pada bab sebelumnya. Berikut adalah beberapa contoh pembuktian pernyataan biimplikatif. 1. Buktikan π, π, π ∈ β€, π ≠ 0, ππ β£ ππ ⇔ π β£ π!. Bukti sbb: Telah diketahui bahwa π, π, π ∈ β€, π ≠ 0. Karena yang akan dibuktikan adalah pernyataan biimplikatif maka akan dibuktikan dua pernyataan implikatif yang ekivalen, yaitu: (i).ππ β£ ππ ⇒ π β£ π. Telah diketahui ac|bc berarti bc=k.ac, untuk suatu bilangan bulat k. Karena π ≠ 0maka kita dapat mengalikan kedua ruas dengan 1 untuk mendapat b=k.a. Karena a dan b bilangan bulat, maka terlihat bahwa a|b. π 5 (ii).ππ β£ ππ ⇐ π β£ π. Karena b=a.k maka kita dapat mengalikan kedua ruas dengan suatu konstanta bulat c untuk mendapat bc=ac.k. Terlihat bahwa ac|bc. Berdasarkan (I) dan (ii) bukti pernyataan biimplikatif π, π, π ∈ β€, π ≠ 0, ππ β£ ππ ⇔ π β£ πtelah selesai β«Ω±β¬. 2. Buktikan π > 2 ∈ β€ππππππ ππ‘ ⇔ π = π. π, 1 < π, π < π. Bukti sbb: Karena yang akan dibuktikan adalah pernyataan biimplikatif maka akan dibuktikan dua pernyataan implikatif yang ekivalen, yaitu: (i). π > 2 ∈ β€ππππππ ππ‘ ⇒ π = π. π, 1 < π, π < π. Karena n>2 komposit maka n mempunyai faktor positif selain 1 dan n, sebut saja a dg a|n yang berarti n=a.b untuk suatu bilangan bulat b. karena a dan n positif maka b juga positif. Karena a|n maka berdasarkan sifat perbandingan keterbagian “ π β£ π ⇒ π ≤ π“ dan a faktor positif selain n didapat 1<a<n. Dengan cara yang sama didapat 1<b<n. (ii). π > 2 ∈ β€ππππππ ππ‘ ⇐ π = π. π, 1 < π, π < π. Karena π = π. π, 1 < π, π < πmaka a dan b adalah faktor positif n selain 1 dan n, sehingga berdasarkan definisi bilangan komposit dapat dikatakan n komposit. Karena a>1, b>1 maka n>1 atau π ≥ 2, tetapi 2 bukanlah bilangan komposit. Jadi dapat dikatakan 3. π > 2 ∈ β€ππππππ ππ‘. Berdasarkan (i) dan (ii) bukti pernyataan biimplikatif π > 2 ∈ β€ππππππ ππ‘ ⇔ π = π. π, 1 < π, π < πtelah selesai β«Ω±β¬. Kita telah mempelajari pembuktian kalimat implikatif dan biimplikatif. Selanjutnya akan diberikan metode pembuktian yang sering digunakan, yaitu induksi matematika dan pigeon hole principle. 6 6. INDUKSI MATEMATIKA Prinsip pembuktian dengan induksi matematika didasarkan pada postulat (aksioma) peano. Induksi matematika biasanya digunakan untuk membuktikan sifat barisan atau deret, tetapi tidak jarang digunakan untuk membuktikan hal lain seperti keterbagian. Secara umum dapat dikatakan induksi matematika digunakan untuk membuktikan suatu pernyataan yang berhubungan dengan bilangan bulat positif atau bilangan asli. Dalam pembuktian dengan menggunakan induksi matematika harus digunakan dua langkah atau ditunjukkan dua langkah, yaitu (misalkan pernyataan yang ingin dibuktikan adalah Pn untuk π ≥ π0 juga disebut induksi matematika pada n): 1. Langkah basis. Tunjukkan bahwa Pn benar untuk π0 ∈ β€, biasanya n0=1. 2. Langkah induksi. Anggap (asumsikan) Pn benar untuk ππ ≤ π ≤ π, π ∈ β€(biasanya untuk n=k saja), kemudian dengan menggunakan asumsi tersebut tunjukkan bahwa Pn juga benar untuk n=k+1 dengan kata lain bentuk Pn untuk n=k+1 dibawah ke bentuk Pn untuk n=k. Jika telah ditunjukkan dua langkah tersebut maka Pn telah terbukti berdasarkan induksi matematika. Berikut adalah beberapa contoh pembuktian dengan induksi matematika. 1. Buktikan bahwa 1+3+5+...+(2n-1)=n2 untuk π ≥ 1, π ∈ β€!. Bukti sbb: Perhatikan bahwa pernyataan yang akan dibuktikan adalah 1+3+5+...+(2n-1)=n2 dengan basis 1 atau n0=1. Akan dibuktikan dengan induksi matematika pada n menurut dua langkah berikut: a). Langkah basis, untuk n=1 didapat 1+3+5+...+(2.1-1)=1=12 [benar] b). Langkah induksi. Asumsikan benar untuk n=k yaitu 1+3+5+...+(2k-1)=k2 , selanjutnya akan ditunjukkan bahwa 1+3+5+...+(2n-1)=n2 juga benar untuk n=k+1 yaitu 1+3+...+(2k-1)+(2(k+1)1)= (k+1)2 . Perhatikan bahwa (berdasarkan asumsi) 1+3+...+(2k-1)+(2(k+1)-1)=k2+(2(k+1)-1)=k2+2k+1=(k+1)2 [benar] Karena telah ditunjukkan dua langkah tersebut maka berdasarkan induksi matematika bukti telah selesai β«Ω±β¬. 7 2. Buktikan bahwa 6|n3-n untuk π ≥ 0, π ∈ β€!. Bukti sbb: Perhatikan bahwa pernyataan yang akan dibuktikan adalah 6|n3-n dengan basis 0 atau n0=0. Akan dibuktikan dengan induksi matematika pada n menurut dua langkah berikut: a). Langkah basis, untuk n=0 didapat 03-0=0 habis dibagi 6 [benar] b). Langkah induksi. Asumsikan benar untuk n=k yaitu 6|k3-k , selanjutnya akan ditunjukkan bahwa 6|n3-n juga benar untuk n=k+1 yaitu 6|(k+1)3-(k+1) . Perhatikan bahwa (k+1)3-(k+1)=k3+3k2+3k+1-k-1=(k3-k)+3k(k+1) karena sebelumnya telah ditunjukkan bahwa hasil kali dua bilangan selalu genap, maka k(k+1) genap, sehingga dapat ditulis 2l=k(k+1), lebih lanjut (k+1)3-(k+1)=(k3-k)+3.2.l. Berdasarkan asumsi 6|k3-k , 6|3.2.l=6l dan sifat linieritas keterbagian, maka 6|(k3-k)+6.l=(k+1) [benar] Karena telah ditunjukkan dua langkah tersebut maka berdasarkan induksi matematika bukti telah selesai β«Ω±β¬. 3. Buktikan! ∀π ≥ 2 ∈ β€∃π1 , π2,. . . , ππ πππππ, π ≥ 1 ∋ π = π1 π2. . . ππ ∧ π1 ≤ π2 ≤ . . . ≤ ππ Bukti sbb: Perhatikan bahwa pernyataan yang akan dibuktikan adalah ∀π ≥ 2 ∈ β€∃π1 , π2,. . . , ππ πππππ, π ≥ 1 ∋ π = π1 π2. . . ππ ∧ π1 ≤ π2 ≤. . . ≤ ππ dengan basis 2 atau n0=2. Akan dibuktikan dengan induksi matematika pada n menurut dua langkah berikut: a). Langkah basis, untuk n=2 didapat 2=p1 karena 2 adalah bilangan prima dan s=1 [benar] b). Langkah induksi. Asumsikan benar untuk ππ ≤ π ≤ π, π ∈ β€yaitu π = π1 π2. . . ππ ∧ π1 ≤ π2 ≤. . . ≤ ππ , selanjutnya akan ditunjukkan bahwa π = π1 π2. . . ππ ∧ π1 ≤ π2 ≤. . . ≤ ππ juga benar untuk n=k+1 yaitu π + 1 = π1 π2. . . ππ ∧ π1 ≤ π2 ≤. . . ≤ ππ . Perhatikan bahwa ada dua kasus untuk k+1, yaitu: (i). k+1 prima, maka k+1= p1, s=1 (ii). K+1 komposit, maka k+1=a.b, 1<a,b<k+1. Berdasarkan asumsi π = π1 π2. . . ππ ∧ π1 ≤ π2 ≤. . . ≤ ππ , π = π1 π2. . . ππ ∧ π1 ≤ π2 ≤. . . ≤ ππ 8 π + 1 = ππ = π1 π2. . . ππ π1 π2. . . ππ ∧ π1 ≤ π2 ≤. . . ≤ ππ , π1 ≤ π2 ≤. . . ≤ ππ dan s=i+j dengan demikian telah terlihat kebenarannya [benar] Karena telah ditunjukkan dua langkah tersebut maka berdasarkan induksi matematika bukti telah selesai β«Ω±β¬. Banyak pernyataan yang dibuktikan dengan induksi matematika tetapi tidak menggunakan n, cara pembuktiannya sama saja tetapi dengan lambang berbeda. Ingat bahwa n hanyalah lambang bukan suatu patokan. Selanjutnya akan dibahas mengenai pigeon hole principle. 7. PIGEON HOLE PRINCIPLE Pigeon hole principle atau prinsip sangkar merpati adalah metode pembuktian yang sering digunakan dalam kombinatorika. Prinsip ini tidak terlalu sulit, tetapi pernyataan yang dibuktikan dengan prinsip ini seakan-akan tidak punya hubungan dengan prinsip ini sama sekali, jadi kita harus mengenal tipe-tipe pernyataan yang dibuktikan dengan masing-masing metode dengan cara banyak mencoba pembuktian. Bentuk umum dari pigeon hole principle adalah “ Jika ada minimal n.k+1 objek(pigeon/merpati) dan n kemungkinan (hole/sangkar) maka pasti ada minimal k+1 objek yang mempunyai kemungkinan yang sama “. Ide dalam pembuktian menggunakan pigeon hole principle adalah mencari objek dan kemungkinannya. Pigeon Hole Principle dapat dibuktikan dengan bukti tak langsung yang diserahkan kepada pembaca sebagai latihan. Berikut adalah beberapa contoh pembuktian menggunakan pigeon hole principle. 1. Dalam suatu aula ada 63 orang, buktikan bahwa pasti ada minimal 3 orang yang berulang tahun pada tanggal yang sama !. Bukti sbb: Pertama-tama kita harus mencari objek dan kemungkinannya, dalam kasus ini objeknya adalah orang dan kemungkinannya adalah tanggal lahir. Perhatikan bahwa tanggal paling banyak adalah tanggal 31, jadi ada 31 kemungkinan untuk 63 objek. Karena ada sebanyak 63=31.2+1 objek dan 31 kemungkinan maka berdasarkan pigeon hole principle pasti ada minimal 2+1=3 objek yang memiliki kemungkinan yang sama dengan kata lain pasti ada minimal 3 orang yang berulang tahun pada tanggal yang sama β«Ω±β¬. 2. Ada sebanyak 100 kelereng merah, 100 kelereng kuning, 100 kelereng hijau, 9 dan 100 kelereng biru dalam suatu kotak. Buktikan bahwa diperlukan mininal 37 kali pengambilan satu-satu agar pasti mendapat 10 kelereng yang berwarna sama !. Bukti sbb: Dalam hal ini objeknya adalah banyak pengambilan dan kemunkinannya adalah warna kelereng, sehingga ada 4 (warna) kemungkinan. Agar ada 10=9+1 objek yang mempunyai kemungkinan yangsama dan 4 kemungkinan maka berdasarkan pigeon hole principle diperlukan minimal 4.9+1=37 kali pengambilan (objek) β«Ω±β¬. 3. Pada tanah berbentuk persegi dengan ukuran 3m x 3m diletakkan 10 batu secara acak. Buktikan bahwa jarak terjauh dari 2 batu yang berdekatan adalah √2m !. Bukti sbb: Masalah ini sepertinya tidak ada hubungannya dengan pigeon hole principle, tetapi pembuktian masalah ini menggunakan pigeon hole principle. Perhatikan bahwa kita dapat memecah sebuah persegi berukuran 3x3 menjadi 9 buah persegi berukuran 1x1, banyak pecahan persegi yang sama besar inilah kemungkinannya. Karena ada 10=9+1 batu (objek) dan 9 tempat kemungkinan maka berdasarkan pigeon hole principle pasti ada 1+1=2 batu yang terletak pada persegi 1x1 yang sama, sedangkan jarah terjauh dalam persegi 1x1 adalah diagonalnya yaitu √2m β«Ω±β¬. Begitulah cerita mengenai pembuktian dan kawan-kawannya. Selanjutnya kita akan mempelajari tentang membuktikan pernyataan yang salah atau menyangkal suatu pernyataan. 10 8. COUNTER EXAMPLE Counter example atau contoh penyangkal adalah sebuah metode untuk menyangkal atau menunjukkan kesalahan suatu pernyataan berkuantor universal, logikanya seperti ini, untuk suatu pernyataan berkuantor universal yang menggunakan kata 'semua' dsb., atau bersifat sangat umum jika kita dapat memberikan sebuah contoh yang memenuhi persyaratan pernyataan berkuantor universal tersebut tetapi tidak memenuhi akibat pernyataan berkuantor universal itu, maka kita telah menunjukkan bahwa pernyataan berkuantor tersebut tidak bersifat unuversal dengan kata lain pernyataan berkuantor universal itu bernilai kebenaran salah. Tetapi dalam suatu pernyataan berkuantor universal sering kali tidak menggunakan kata 'semua' dsb., tetapi berbentuk seperti pernyataan implikatif atau biimplikatif biasa. Untuk itu pelajar matematika diharapkan berfikiran kritis, maka dari itu sering-seringlah mengasah pikiran untuk berfikiran kritis. Ide metode ini adalah kita harus mencari sebuah contoh penyangkal yang membuat sebuah pernyataan berkuantor universal atau pernyataan umum salah, terkadang kita harus mngecek banyak kasus untuk mendapat sebuah counter example. Berikut adalah beberapa contoh penggunaan metode counter example. 2n 1. Periksalah kebenaran pernyataan “ jika n > 1 bilangan asli maka genap “ !. 2 Pemeriksaan dilakukan sbb: Karena n adalah bilangan asli yang lebih dari 1 maka kita akan memeriksa kebenarannya untuk n=2,3,... 4! 2.2 4 Untuk n=2 maka = = 2!.2! = 6genap. 2 2 6! 2.3 6 Untuk n=3 maka = = 4!.2! = 15ganjil. Pada n=3 saja sudah salah. Sehingga 2 2 counter examplenya adalah n=3. Dengan begitu kita telah menunjukkan bahwa pernyataan itu salah atau tidak berlaku untuk semua n > 1 bilangan asli. 2. Apakah “ jika dua segitiga yang sudut-sudutnya bersesuaian sama besar maka kedua segitiga tersebut konruen” benar ?. Pernyataan tersebut salah karena dapat diberikan counter example, yaitu dua segitiga sama sudut yang berbeda panjang sisi keduanya. 11 3. Apakah “ selalu dapat dibuat fungsi dengan domain dan range real ” benar ?. Salah, akan diberikan sebuah counter example yaitu π(π₯) = √−π₯ 2 , π₯ ≠ 0. Dari bab 1 sampai bab 8 kita telah mempelajari beberapa ilmu pembuktian, pada bab 9 selanjutnya akan diberikan beberapa soal latihan untuk mempraktekkan ilmu pembuktian tersebut. 12 9. LATIHAN Buktikan atau berilah counter example untuk beberapa pernyataan berikut: 4. 5. 6. Dalam segitiga ABC, π΄π΅ > π΅πΆ ⇔ ∠πΆ < ∠π΄. Suatu acara dihadiri n orang, dalam acara tersebut ada sesi jabat tangan. Pasti ada minimal 2 orang dengan jumlah jabat tangan yang sama !. 1 1 π 1 π ( ) =( ) , π ≥ 1 ∈ β€. 0 1 0 1 (cos(π₯) + π. π ππ(π₯))π = cos(π. π₯) + π. π ππ(π. π₯), π ≥ 1 ∈ β€. Jumlah suku ke-n pertama deret aritmatika. Jumlah suku ke-n pertama deret geometri. 7. ∀π, π > 0 ∈ β, 8. Luas segi banyak beraruran n sisi adalah π. π 2 . sin( π )dengan r jari-jari lingkaran luar segi banyak tersebut. Luas daerah yang dibatasi oleh sumbu X dan kurva π¦ = ππ₯ 2 + ππ₯ + πadalah 1. 2. 3. 9. 6a2 15. 2 ≥ π+π 2 ≥ √π. π ≥ 2 . 1 1 + π π 2π 3 π·2 10. 11. 12. 13. 14. √π2 +π2 dengan D=b2-4ac. 5+√5 1+√5 π 5+√5 1+√5 π Rumus ke-n barisan fibonacci adalah 10 ( 2 ) + 10 ( 2 ) . Bilangan kelipatan 3,9, 8, atau 11 mempunyai susunan digit yang unik. ∀π΄, ∅ ∈ π΄ ∧ ∅π‘π’πππππ. √2adalah bilangan irrasional. Jika 5 buah titik diletakkan dalam daerah yang dibatasi kurva 36x 2 + 64y 2 − 2304 = 0maka jarak maksimal 2 titik yang berdekatan adalah 10 satuan. Jika diberikan dua matrix A, B yang berukuran 2x2 maka det(AB)=det(A).det(B). 13 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 5 β£ π 5 − π, π ≥ 1 ∈ β€. Dalam suatu ruangan berisi n orang, pasti ada minimal 2 orang yang mengenal orang lain dalam ruangan itu dengan jumlah yang sama. Dua segitiga yang bersifat S-S-Sd kongruen. Selisih dua bilangan 2-digit dengan digit-digit bilangan pertama adalah kebalikan urutan digit-digit bilangan kedua adalah kelipatan 9. Jumlah besar sudut-sudut suatu segitiga adalah 1800. π ∈ β, bentuk 6m ± 1adalah bilangan prima. 0 adalah bentuk tak tentu. 0 π πbilangan rasional jhj π = π , πππ(π, π) = 1, π, π ∈ β€. p1,p2 prima, p1|a dan p2|a jhj p1p2|a. Jika diambil secara acak 5 bilangan bulat maka pasti ada 2 bilangan yang terambil itu sehingga jumlah keduanya habis dibagi 3. Jika 2011 titik disebar secara acak pada segi 2010 beraturan yang panjang sisinya 2011 satuan maka jarak terjauh antar 2 titik yang berdekatan adalah 2011. 27. 28. 29. 30. 2009π ) 2010 2π sin( ) 2010 sin( satuan. Jika n genap positif maka π π + π π tak dapat difaktorkan. π(π+1) Jumlah suku ke-n pertama deret segitiga adalah 2 . a ∈ Z , then a3 + a2 + a is even if and only if a is even. For every natural number n, the integer n2 + 17 n + 17 is prime. Saya kira sudah cukup latihan soal kali ini. Jika masih kurang, pembaca dapat berlatih soal-soal diluar tulisan ini. Setelah berputar-putar dengan pembuktian, pada bab selanjutnya akan diberikan beberapa pengetahuan untuk menyelesaikan masalah matematika. 14 10. DILUAR PEMBUKTIAN Dalam matematika ternyata ada yang dinamakan art of problem solving atau seni memecahkan masalah matematika yang intinya berfikir diluar kebiasaan untuk menemukan ide pemecahan masalah matematika. Dalam bab ini akan dipeljari sekit tentang art of problem solving. Dalam aljabar atau analisis sering ditemukan ketaksamaan, ketaksamaan yang sering digunakan adalah ketaksamaan rata-rata untuk bilangan real positif. Untuk bilangan real positif π₯1 , π₯2 , π₯3 , . . . , π₯π berlaku ππ ≥ π΄π ≥ πΊπ ≥ π»πdengan √π₯12 + π₯22 + π₯32 +. . . +π₯π2 ππ(ππ’πππππ‘ππππππ) = π π₯1 + π₯2 + π₯3 +. . . +π₯π π΄π(π΄πππ‘ππππ‘ππππππ) = π πΊπ(πΊπππππ‘πππππππ) = π√π₯1 π₯2 π₯3 . . . π₯π π π»π(π»πππππππππππ) = 1 1 1 1 dan + + π₯1 π₯2 π₯3 +...+ π₯π π₯1 = π₯2 = π₯3 =. . . = π₯π ⇒ ππ = π΄π = πΊπ = π»π Untuk mencari ketaksamaan tersebut digunakan jika x bilangan real positif maka π₯ 2 ≥ 0. Contoh ketaksamaan AM > GM : → Buktikan bahwa “5099 > 99!“ !. Bukti sbb: Kita tidak mungkin menghitung 5099 dan 99!kemudian membandingkan hasilnya karena sangat besar, tetapi kita dapat melakukan pendekatan berikut. Perhatikan bahwa 5099 = 99 10099 2 99 = 99.10099 99.2 99 = 1+2+3+...+9999 99 = π΄π99 dan ( √1.2.3. . .99) = πΊπ . Karena AM > GM maka π΄π99 > πΊπ99 ≡ 5099 > 99! 15 99! = 1.2.3. . .99 = β«Ω±β¬. Untuk menyelesaikan suatu masalah yang rumit terkadang kita harus masalah tersebut menjadi bagian-bagain yang lebih kecil agar kita dapat lebih mudah mendapatkan ide penyelesaiannya. Contohnya : 999999 π+1 ∑ log =. .. π π=1 Kelihatan sangat sulit, tetapi kita dapat memecah bentuk logaritmanya sehingga 999999 menjadi 999999 ∑ log π=1 π+1 π = 999999 ∑ (log(π + 1) − logπ), setelah dijabarkan didapat π=1 ∑ (log(π + 1) − logπ) = log1000000 − log1 = 6. π=1 Membagi kasus sama halnya dengan membagi masalah menjadi bagian yang lebih kecil, tetapi kita harus mengecek setiap kasus yang ada. Contoh metode pembagian kasus adalah : → Solusi dari |x2011-1|< 1 adalah...... Karena fungsi nilai mutlak mempunyai dua kasus, maka masalah akan dibagi menjadi dua kasus yaitu : 1. Kasus I, untuk π₯ 2011 − 1 ≥ 0. 2011 β£π₯ 2011 − 1β£ = π₯ 2011 − 1 < 1 ⇔ π₯ 2011 − 2 < 0 ⇔ π₯ < √2. 2. Kasus II, untuk π₯ 2011 − 1 < 0. β£π₯ 2011 − 1β£ = −π₯ 2011 + 1 < 1 ⇔ π₯ 2011 > 0 ⇔ π₯ > 0. 2011 Dari kedua kasus tersebut didapat solusi nilai x yaitu 0 < π₯ < √2. Selain beberapa cara diatas, masih banyak art of problem solving yang lain seperti paritas (keseimbangan misalnya ganjil-genap, hitam-putih dll), melangkah mundur (dari yang ingin dicari/dibuktikan ke bentuk yang diketahui), dll. Pada akhirnya, saya menyarankan untuk sering berlatih, terus berusaha dan berdoa. 16 11. SEDIKIT CERITA Dalam bab ini saya akan sedikit bercerita tentang diri saya (otobiografi atau curhat). Begini ceritanya, pada zaman dulu ada seorang raja yang mempunyai 2 anak (pangeran) yang satu pandai bernyanyi dan yang lain pandai bermain gitar. Karena kehidupan dalam istana sangat membosankan maka kedua pangeran tersebut memutuskan untuk berkelana sambil menghibur orang dengan bernyayi dan bermain gitar (ngamen). Di perjalanan, kedua pangerang tersebut bertemu dengan orang tua. Kemudian orang tua tersebut bercerita. Begini ceritanya, pada zaman dulu ada seorang raja yang mempunyai 2 anak (pangeran) yang satu pandai bernyanyi dan yang lain pandai bermain gitar. Karena kehidupan dalam istana sangat membosankan maka kedua pangeran tersebut memutuskan untuk berkelana sambil menghibur orang dengan bernyayi dan bermain gitar (ngamen). Di perjalanan, kedua pangerang tersebut bertemu dengan orang tua. Kemudian orang tua tersebut bercerita. Begini ceritanya, pada zaman dulu ada seorang raja yang mempunyai 2 anak (pangeran) yang satu pandai bernyanyi dan yang lain pandai bermain gitar. Karena kehidupan dalam istana sangat membosankan maka kedua pangeran tersebut memutuskan untuk berkelana sambil menghibur orang dengan bernyayi dan bermain gitar (ngamen). Di perjalanan, kedua pangerang tersebut bertemu dengan orang tua. Kemudian orang tua tersebut bercerita. Begini ceritanya,........................................... Cerita tentang saya pada paragraf selanjutnya. Sebenarnya pada waktu SMP, saya seorang pengamen tidak punya cita-cita selain tidak melanjutkan ke SMA dan ikut organisasi PUNK karena saya tidak punya uang dan nakal. Tetapi takdir berkata lain, saya tidak hanya bisa meneruskan ke SMA tetapi bisa kuliah. 17 RUJUKAN 1. 2. 3. 4. Richard Hammack , Book of proof, Virginia Commonwealth University , Virginia, 2009. Razvan Gelca and Titu Andreescu , Putnam and Beyond , Springer Science+Business Media , 2007 W. Edwin Clark , Elementary Number Theory , University of South Florida , Florida, 2002. [revision by Jim Hefferon, St Michael’s College, 2003 ] Dr. Tatag Y.E.S., LKM Teori Bilangan, UNESA, Surabaya, 2011. 18